studi karakteristik dan model pemilihan moda …digilib.unila.ac.id/56189/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN
MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS
DI UNIVERSITAS LAMPUNG
(SKRIPSI)
Oleh
NAUFAL AZMI HABIBI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA
ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS
DI UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh
NAUFAL AZMI HABIBI
Universitas Lampung adalah salah satu uinversitas di Lampung yang
memiliki jumlah mahasiswa aktif sebesar 25.805 pada tahun 2016. Perbedaan
aktivitas dan kegiatan mahasiswa serta perbedaan tempat tinggal menyebabkan
kebutuhan transportasi tinggi dan beragam. Hal ini menyebabkan tingginya
kepadatan transportasi di lingkungan kampus Unila. Kepadatan transportasi di
lingkungan kampus Unila disebabkan semakin meningkatnya volume kendaraan
bermotor yang tidak diimbangi oleh besarnya kapasitas jalan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pemilihan moda transportasi serta
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan moda
transportasi menuju kampus. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode
analisis deskriptif terhadap karakteristik pemilihan moda transportasi oleh
mahasiswa dan metode korelasi untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi
pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa Universitas Lampung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah proporsi mahasiswa yang
berjalan kaki dan bersepeda (16,7%), sepeda motor (48,0%), mobil (16,0%) serta
transportasi umum (19,3%). Hasil pengujian nilai korelasi dan tingkat hubungan
variabel terhadap pemilihan moda transportasi yang digunakan oleh mahasiswa
untuk mencapai kampus maka diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan moda transportasi mahasiswa menuju kampus Universitas Lampung
adalah Jenis Kelamin, Intensitas Pergantian Moda, Biaya / Ongkos, Umur, Waktu
Tempuh, Jarak Tempuh, Kepemilikan Kendaraan,dan Pendapatan Orang tua.
berdasarkan hasil perhitungan variabel yang memiliki nilai korelasi yang paling
rendah adalah variabel kepemilikan SIM dengan nilai korelasi sebesar 0,180 (α <
0,05), dan nilai korelasi yang paling tinggi ialah variabel pendapatan orang tua
dengan nilai korelasi sebesar 0,398 (α < 0,05).
Kata kunci: Mahasiswa, Pemilihan Moda, Universitas Lampung,
ABSTRACT
THE STUDY OF THE CHARACTERISTICS AND A MODEL THE
SELECTION OF STUDENT TRANSPORTATION TO CAMPUS AT THE
UNIVERSITY OF LAMPUNG
By
NAUFAL AZMI HABIBI
The university of lampung is one of universitas in lampung that possesses the
active as much as 25.805 students in 2016 .The difference to the activities and for
student activities and living space difference causing high transportation and
diverse needs .This led to higher the density of transport in unila campus
environment .The density of transport in campus environment unila caused the
increase the volume of vehicles that the road capacity by the great size and has not
kept pace .This study aims to for any identifying characteristic mode of
transportation and he knows the selection of factors influencing the students in an
election mode of transportation to campus .This study was conducted by the use
of the method of analysis descriptive against characteristic of the selection of
modes of transportation by college students and methods correlations to know
variables affecting the selection of mode transportation by students university of
lampung .
The result of this study showed that the proportion of students foot and bike (
16,7%) percent motorcycle (48,0%) percent car (16,0%) percent and public
transportation (19,3%) percent The results of the testing correlation value and the
relationship with the variables transportation used by students to reach campus
and unknown factors influencing the selection of modes of transportation students
to university campus lampung, sex is the intensity of the, mode the cost of /, fare,
age travel time, mileage, vehicle ownership and income parents based on the
calculation on a variable that has the lowest correlation value are ownership
variables license with the correlation of 0,180 (α<0,05), and the highest
correlation is variable income parents with the correlation of 0,398 (α < 0,05)
Keywords: Students, Election Mode, University Lampung
STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN
MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS
DI UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh
NAUFAL AZMI HABIBI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Muhajirun pada tanggal 23 September
1993, sebagai anak ketiga dari Bapak Drs. Darminto (Alm),
dan Ibu Kunaenah S.Pdi. Penulis menempuh pendidikan dasar
di (TK) RA Al-Fatah, yang diselesaikan pada tahun 1998.
Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di MI Al-Fatah Natar pada
tahun 2005,Pendidikan tingkat pertama ditempuh di MTS Al-Fatah Natar yang
diselesaikan pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat atas di
MA Al-fatah Natar yang diselesaikan pada tahun 2011.
Pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan
Teknik Sipil, Universitas Lampung melalui ujian tulis Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis
menjadi anggota HIMATEKS (Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil) UNILA
periode tahun 2012-2013. Pada bidang akademik, penulis melaksanakan kuliah
kerja nyata (KKN) di desa Purwa Negara, kecamatan Negara Batin, Kabupaten
Way Kanan selama 40 hari pada periode Januari-Februari 2015. Penulis telah
melakukan Kerja Praktik (KP) pada Proyek Pembangunan Hotel Mercure
Lampung, Bandar Lampung selama 3 bulan. Penulis mengambil tugas akhir
dengan judul Studi Karakteristik dan Model Pemilihan Moda Angkutan
Mahasiswa Menuju Kampus di Universitas Lampung.
Persembahan
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang...
Ku persembahkam tiap kata dalam lembaran
karya ini untuk :
(Alm) Ayahanda terimakasih atas limpahan kasih sayang semasa
hidupnya dan memberikan rasa rindu yang berarti.
(Alm) Bunda terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang yang
tak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik
Mbah ku , Kakakku Silvia M.A, Rafiq Ulil A. dan Adik-adikku, Irfan, Nabilah, Nindya yang selalu membawa keceriaan dan inspirasi dalam hidupku.
Serta saudara-saudaraku sekeluarga besar, Teman-teman sekolah,
teman kampus, Guru-guru dan dosen-dosenku juga Rekan
seperjuanganku, Angkatan 2011 Teknik Sipil Universitas Lampung
Terimakasihatas doa dan dukungannya selama ini.
.
Spesial untuk Mama Diyah Susilowati dan Bapak Sri Susilatama yang
selalu memberikan Motivasi, do’a juga dukungannya selama ini
MOTTO
“Jangan menyerah. Hal memalukan bukanlah
ketika kau jatuh, tetapi ketika kau tidak mau
bangkit lagi.” (Midorima)
“Saat masalahmu menjadi terlalu berat untuk
ditangai, beristirahatlah dan hitung berkah yang
sudah kau dapatkan.”
(Anonim)
“Jangan mudah percaya dengan orang yang mudah
tersenyum. Mereka mungkin sedang menjual
sesuatu.”
(Hamilton)
SANWACANA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia
serta ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Studi Karakteristik dan Model Pemilihan Moda Angkutan Mahasiswa Menuju
Kampus di Universitas Lampung”. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) pada Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
setulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Eng. Aleksander Purba, M.T., selaku Dosen Pembimbing
Utama atas bimbingan dan arahannya dalam penyusunan skripsi.
4. Bapak Ir. Dwi Herianto, M.T., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang
telah membimbingan dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Drs. I Wayan Diana, M.T., selaku Dosen Penguji atas kritik, saran,
serta arahan dalam penyusunan skripsi.
6. Ibu Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
yang telah membagikan ilmu dan pembelajaran selama masa perkuliahan.
8. Keluarga yaitu orang tuaku, Drs. Darminto (Alm) dan Kunaenah S.Pdi.
(Alm) kakakku Silvia MA, Rafiq Ulil A. Dan adik-adikku serta seluruh
keluarga besar yang telah memberikan dorongan secara material maupun
spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Diyah Susilowati dan Bapak Sri Susilatama atas motivasi, do’a dan
dukungannya selama ini.
10. Sahabat-sahabat terbaikku Fikri, Sukamto, Ikra, Sahpet, Marthen, Ucup,
Agung, Septian, Veri, dan Seluruh rekan angkatan 2011 Teknik Sipil
Unila dan kakak dan adik tingkat Teknik Sipil yang telah mendukung dan
medo’akan selama ini.
Penulis menyadari bahwa masih memiliki banyak kekurangan. Penulis sangat
mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, 22 Desember 2018
Penulis
Naufal Azmi Habibi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................... i
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.4 Batasan Masalah ............................................................................... 5
1.5 Manfaat penelitian ............................................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transportasi ..................................................................................... 7
2.2 Transportasi Umum ......................................................................... 9
2.3 Pengertian Pemilihan Moda ............................................................. 11
2.3.1 Alternatif Posisi Analisis Pemilihan Moda ........................... 13
2.3.2 Bentuk Moda Transportasi .................................................... 13
2.4 Konsep Perencanaan Transportasi ................................................... 14
2.5 Pola Perjalanan ................................................................................ 16
2.6 Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 17
2.7 Penelitian Terdahulu ........................................................................
3.1 Umum ............................................................................................. 23
3.2 Jenis Data ......................................................................................... 23
3.2.1 Data Primer .......................................................................... 23
3.2.2 Data Sekunder ....................................................................... 24
3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 25
3.4 Populasi dan Sampel ........................................................................ 26
3.5 Pelaksanaan pengumpulan data ...................................................... 27
3.6 Metode Analisis Data ...................................................................... 27
3.6.1 Analisis Karakteristik Pemilihan Moda ................................ 28
3.6.2 Analisis Korelasi ................................................................... 28
20
III. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Data Jumlah Mahasiswa di Universitas Lampung ........................... 31
4.2 Perhitungan Ukuran Sampel ............................................................. 31
4.3 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 33
4.4 Karakteristik Pemilihan Moda Menuju Kampus .............................. 34
4.4.1 Karakteristik Pemilihan Moda Menuju Kampus ..................... 34
4.4.2 Analisis Faktor Pengaruh Pemilihan Moda Transportasi ........ 47
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 54
5.2 Saran .................................................................................................
IV. METODOLOGI PENELITIAN
V. PENUTUP
54
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah Mahasiswa Universitas Lampung 2013-2016 .................. 31
Tabel 4.2. Data Ukuran Sampel .................................................................... 32
Tabel 4.3 Jumlah Pembagian Kuesioner Sampel di Tiap Fakultas ................ 33
Tabel 4.4 Tabel Kategori ............................................................................... 35
Tabel 4.5 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 37
Tabel 4.6 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Umur......................... 38
Tabel 4.7 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Kepemilikan SIM ..... 39
Tabel 4.8 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Kepemilikan
Kendaraan ...................................................................................... 40
Tabel 4.9 Jumlah Reponden Pemilihan Moda Transportasi menuju Kampus
Berdasarkan Intensitas Pergantian Moda ...................................... 41
Tabel 4.10 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Jarak Tempuh ........... 43
Tabel 4.11 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Waktu Tempuh ......... 44
Tabel 4.12 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Biaya/ Ongkos
Perjalanan ...................................................................................... 45
Tabel 4.13 Analisis Tabulasi Silang Jumlah Reponden Pemilihan Moda
Transportasi menuju Kampus Berdasarkan Pendapatan Orangtua 46
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Pemilihan Moda Menggunakan Metode
Chi Square ..................................................................................... 47
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Variabel Pemilihan Moda .................................. 48
Tabel 4.16 Nilai Korelasi dan Tingkat Hubungan Variabel Terhadap
Pemilihan Moda ............................................................................. 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pola Perjalanan Antar Zona Yang Berbeda ............................. 16
Gambar 3.1. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian ........................................ 30
I . PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan sistem transportasi pada suatu wilayah akan diikuti oleh
perkembangan kota baik secara ekonomi, infrastruktur, dan sosial-
pendidikan (Garcia, 2010). Hal ini terjadi di berbagai negara baik negara
maju maupun negara berkembang. Seiring dengan perkembangannya,
masalah-masalah terkait transportasi sering muncul. Permasalahan yang
umumnya terjadi adalah kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan
pencemaran udara (Zhang, 2013). Masalah terkait transportasi disebabkan
oleh sarana prasarana transportasi yang kurang memadai, arus urbanisasi
yang tinggi, ketertiban, dan kedisiplinan masyarakat terkait lalulintas yang
masih rendah, dan perencanaan transportasi yang kurang baik (Tamin,
2000). Kebutuhan masyarakat terhadap transportasi akan terus berkembang
dan sarana prasarana transportasi tidak dapat mengikutinya menjadi
penyebab masalah-masalah tersebut terjadi (Tamin, 2000).
Bandar Lampung merupakan pusat pendidikan di provinsi Lampung, di
kawasan ini telah berdiri banyak perguruan tinggi dan universitas dengan
mahasiswa yang jumlahnya tidak sedikit, maka akan terbentuk suatu
tarikan pergerakan bagi mahasiswa yang tersebar di wilayah Kota Bandar
Lampung menuju kampus perguruan tingginya masing-masing, pergerakan
2
mahasiswa membutuhkan sarana berupa moda trasportasi dan pemilihan
terhadap moda tersebut bervariasi berdasarkan tingkat kepuasan yang telah
ditawarkan pada tiap jenis moda angkutan.
Keberadaan Universitas Lampung (UNILA) merupakan perguruan tinggi
negri yang cukup besar di Bandar lampung memiliki jumlah mahasiswa
yang besar juga. Persebaran rumah dan lokasi tempat tinggal mahasiswa
UNILA yang tidak sama menyebabkan kebutuhan akan transportasi
meningkat untuk mobilitas berangkat dan pulang kampus. Selain itu
perjalanan yang dilakukan setiap hari oleh mahasiswa akan membentuk
suatu pola yang menarik.
Kemacetan yang menjadi masalah transportasi disebabkan oleh
meningkatnya jumlah volume kendaraan bermotor tanpa diimbangi dengan
kapasitas jalan. Apabila dilihat dari jumlah kendaraan, semakin hari baik
mobil ataupun motor terus mengalami peningkatan (Kresnanto, 2013). Hal
ini disebabkan semakin meningkatnya kualitas hidup masyarakat Bandar
lampungsehingga mencari moda transportasi yang nyaman dan tidak
bergantung kepada orang lain. Selain itu, semakin murah dan mudahnya
harga beli kendaraan pribadi serta karena perubahan lifestyle masyarakat
(Basuki, 2008).
Pemilihan moda transportasi menjadi alasan tersendiri oleh masing-masing
orang dan akan menggambarkan peminat dari salah satu moda transportasi
tersedia (Tamin, 2000). Pemilihan moda transportasi menurut Gunardo
(2014) salah satunya disebabkan oleh faktor sosial dan ekonomi. Latar
belakang ekonomi dari masing-masing orang pun memiliki perbedaan
3
antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya. Kondisi tersebut
memerlukan adanya kajian terkait alasan mahasiswa memilih moda
transportasi yang digunakan serta bentuk pola perjalanan yang dilakukan
setiap harinya. Kajian mengenai pola perjalanan tersebut dapat digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi pemilihan
moda transportasi. Ke depan diharapkan sistem transportasi dapat
diperbaiki agar lebih efektif, tertib, dan lancar akan menjadikan Bandar
lampung semakin menjadi kota yang aman dan nyaman.
Tingkat kepuasan yang ditawarkan tiap moda angkutan dapat berubah
ubah. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan karakteristik dari pemilihan
moda itu sendiri. Perubahan karakteristik seperti halnya perubahan biaya
perjalanan dari suatu moda yang disebabkan karena kenaikan harga bahan
bakar minyak akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
seseorang terutama dalam hal ini mahasiswa dalam memilih moda
(bermotor) yang akan mereka gunakan menuju kampus.
Fenomena kemacetan saat ini terjadi pada beberapa ruas jalan ataupun
kawasan di Kota Bandar Lampung, dimana salah satu lokasi rawan
kemacetan yang saat ini terjadi di Kota Bandar Lampung berada di ruas
jalan di sekitar Universitas Lampung. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan
penggunaan ruas jalan secara bersamaan oleh mahasiswa, karyawan dan
juga dosen untuk menuju kampus. Jalan tersebut juga dipergunakan oleh
masyarakat umum yang rumahnya berada di sekitar wilayah Universitas
atau kampus sebagai akses jalan menuju tempat kerja, sekolah, dan
berbagai tempat yang lain. Peningkatan jumlah mahasiswa ketika tahun
4
ajaran baru terutama mahasiswa yang menggunakan kendaraan, baik
dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum tampaknya
menyumbangkan kepadatan dan kemacetan lalu lintas pada ruas jalan di
sekitar Universitas Lampung. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan
yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan transportasi yang terjadi di
sekitar Universitas Lampung. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah
dengan mengetahui seperti apa karakteristik mahasiswa dalam melakukan
pergerakan menuju kampus, terutama dalam hal pemilihan moda
transportasi yang akan digunakan. Hal tersebut bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai acuan dasar penentuan langkah yang tepat dalam
mengurangi penggunaan kendaraan yang digunakan mahasiswa menuju
kampus.
1.2. Perumusan Masalah
Transportasi yang telah melekat pada kehidupan manusia mengakibatkan
isu terkait transportasi tidak henti-hentinya mendapat perhatian publik.
Penelitian ini berada di Universitas Lampung yang merupakan salah satu
Universitas di Bandar lampung yang mempunyai jumlah mahasiswa yang
relatif banyak. Namun banyaknya jumlah mahasiswa mengakibatkan
meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor yang merupakan sarana
transportasi pribadi di lingkungan kampus yang menjadi salah satu
penyebab kemacetan. Penggunaan kendaraan pribadi oleh mahasiswa
digunakan sebagai sarana transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain
sehingga membentuk suatu pola perjalanan dan menjadi penyebab
kemacetan.
5
Berdasarkan fakta tersebut, yang menjadi perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Karakterisitk moda transportasi apa saja yang digunakan oleh
mahasiswa Universitas Lampung untuk memenuhi kebutuhan
transportasinya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola perjalanan mahasiswa dan
pemilihan moda transportasi menuju kampus Universitas Lampung?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik pemilihan moda transportasi yang
digunakan mahasiswa menuju kampus Universitas Lampung.
2. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pola perjalanan
mahasiswa dan pemilihan moda angkutan / transportasi menuju
kampus Universitas Lampung.
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latarbelakang masalah dan
identifikasi masalah diatas maka batasan penelitian ini adalah :
1. Data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi pola perjalanan mahasiswa dan pemilihan
moda transportasi menuju kampus Universitas Lampung.
2. Secara umum lokasi dari wilayah studi berada di Universitas
Lampung.
6
3. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah Mahasiswa Unila yang aktif
dan data berasal dari bidang Kemahasiswaan Universitas Lampung.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu pengembangan ilmu di bidang teknik transportasi
dan ilmu lingkungan.
2. Sebagai gambaran mengenai faktor yang mempengaruhi pola perjalanan
masing-masing mahasiswa
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transportasi
Transportasi adalah suatu proses kegiatan berpindahnya barang dan manusia
dari satu tempat ke tempat yang lain (Morlok, 1985). Hal ini sesuai dengan
pendapat Nasution (2004) yang menyatakan bahwa transportasi adalah suatu
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan dan bukan suatu tujuan untuk
mengatasi perbedaan jarak dan waktu. Transportasi adalah perpindahan
manusia atau barang ke tempat dimana barang dan manusia tersebut akan
dibutuhkan (Bowersoz, 1981). Menurut Soejono (1991), transportasi
menyebabkan adanya perpindahan dan pergerakan yang artinya terjadi
sebuah lalu lintas. Transportasi dapat dibedakan menjadi dua kategori.
Pertama, pengangkut bahan makanan dan barang ke tempat lain
menggunakan alat pemindah, dan kedua mengangkut penumpang (manusia)
ke tempat yang lain (Salim, 1993). Berdasarkan definisi-definisi tersebut
dapat dikatakan bahwa transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan
barang dan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain dengan atau tanpa
menggunakan alat pemindah.
Transportasi memiliki fungsi yang dapat memberikan manfaat bagi
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Fungsi transportasi menurut
Gunardo (2014) dibagi menjadi dua yaitu fungsi ekonomis dan non-
ekonomis. Fungsi ekonomi diantaranya adalah: 1) meningkatkan
8
pendapatan nasional dan distribusi merata penduduk Indonesia, 2)
meningkatkan jenis dan jumlah barang dan jasa untuk konsumen, 3)
mengembangkan industri nasional untuk menambah devisa negara, 4)
menciptakan dan memelihara tingkatan peluang pekerjaan, dan 5)
membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara
optimal. Sedangkan fungsi transportasi non-ekonomis adalah: 1) sebagai
sarana mempertinggi integritas bangsa, 2) menciptakan dan
meningkatkan standar hidup masyarakat, 3) meningkatkan ketahanan dan
keamanan negara, 4) sebagai sarana penunjang dan pemercepat
pembangunan.
Transportasi pada dasarnya memiliki peranan untuk memberikan
kemudahan kepada penduduk di suatu wilayah untuk mencapai tempat-
tempat tujuan yang diinginkan seperti menuju tempat pendidikan atau
sekolah, menuju tempat bekerja, menuju tempat belanja, menuju tempat
rekreasi, dan menuju ke tempat-tempat pusat pelayanan masyarakat lainnya
(Bintarto, 1983). Menurut Setijowarno (2003) dari segi pelaku perjalanan,
transportasi diartikan sebagai suatu perjalanan sebagai salah satu bentuk
usaha melakukan suatu aktivitas dari tempat asal ke tempat tujuan.
Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan adanya pergerakan diamana
pergerakan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu akan membentuk
suatu aliran pergerakan yang bertujuan untuk:
1. Terakomodasinya mobilitas penduduk.
2. Dimungkinkan adanya pergerakan barang.
3. Dimungkinkan adanya akses ke semua wilayah
9
2.2 Transportasi Umum
Transportasi umum atau angkutan umum adalah sarana transportasi yang
digunakan secara bersama-sama. Transportasi angkutan umum tersebut di
Indonesia memegang peranan yang sangat penting (Gunardo, 2014).
Peranan utama dari angkutan umum adalah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat yang
lain. Aspek lain pelayanan angkutan umum adalah untuk mengendalikan
lalu lintas, penghematan energi, dan pengembangan wilayah (Ferdiansyah,
2009).
Transportasi massa atau angkutan umum sering mengalami permasalahan
sehingga saat ini banyak ditinggalkan oleh penumpangnya. Permasalahan
transportasi umum yang sering terjadi terutama pada daerah perkotaan dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu tingkat pelayanan rendah, tingkat
aksesibilitas rendah, dan biaya yang relatif mahal (Ditjen. Hubdat.
Trasportasi Umum di Perkotaan, 2001).
a. Tingkat Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas masyarakat terhadap adanya angkutan umum masih relatif
rendah sehingga masyarakat tidak dapat menjangkau angkutan tersebut.
Hal ini terbukti dengan panjang jalan yang dilalui trayek jauh lebih
pendek daripada total panjang jalan yang ada.
b. Tingkat Pelayanan Rendah
Angkutan umum seringkali memiliki tingkat pelayanan yang rendah.
Rendahnya tingkat pelayanan tersebut ditandai dengan angkutan umum
10
yang tidak nyaman, waktu tunggu lama, dan perjalanan yang tidak sesuai
dengan jadwal.
c. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan angkutan umum relatif
besar dan tidak sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada. Hal ini
menyebabkan angkutan umum semakin ditinggalkan dan beralihnya
masyarakat menggunakan kendaraan pribadi (Ferdiansyah, 2009).
Menurut Tamin (2000) transportasi massa atau angkutan umum dapat
digunakan untuk menekan laju peningkatan penggunaan kendaraan
pribadi dengan catatan harus ada perbaikan dari sistem angkutan umum
tersebut. Perbaikan yang dapat dilakukan dari segi kemampuan angkut
yang besar, kecepatan yang tinggi, keamanan dan kenyamanan
perjalanan. Oleh karena itu menurut Tamin (2000) perlu ada sistem
transportasi baru yang tidak terikat oleh jalan raya dan memenuhi
persyaratan-persyaratan di atas.
Dagun et al (2006) menyatakan bahwa trasportasi umum yang baik
memenuhi kriteria pelayanan publik harus memenuhi kriteria dasar yaitu
kenyaman, keamanan, dan kecepatan. Kriteria pertama adalah
kenyamanan, yaitu transportasi umum harus mampu membuat
penumpang transportasi umum merasa nyaman dengan fasilitas yang ada.
Kriteria kedua adalah dari segi keamanan, yaitu penumpang transportasi
umum merasa aman saat berada di dalam transportasi umum. Indikator
yang bisa digunakan untuk melihat seberapa besar ukuran rasa aman
diantaranya adalah sistem yang tertutup sehingga pihak lain yang tidak
11
berkepentingan tidak dapat masuk untuk mengurangi resiko kejahatan di
dalam transportasi umum. Kriteria yang ketiga adalah kecepatan, yaitu
ketentuan terpenuhinya waktu sampai ketempat tujuan bertransportasi
dengan tepat. Kriteria ini dapat dipenuhi apabila transportasi umum
didukung oleh sarana yang baik sehingga mampu melaju sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Salah satu sarana untuk dapat mewujudkannya
adalah dengan membangun jalur khusus sebagi contoh jalur rel yang
digunakan oleh kereta api.
2.3 Pengertian Pemilihan Moda
Menurut Tamin (2003), dalam memodelkan pemilihan moda tidaklah
mudah, walaupun yang digunakan hanya dua buah moda (pribadi atau
umum). Hal tersebut muncul karena banyak faktor yang sulit dikuantifikasi
misalnya, keamanan, kenyamanan, keandalan, atau ketersediaan mobil pada
saat dibutuhkan. Faktor yang dapat mempengaruhi dalam pemilihan moda
ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Ciri pengguna jalan; beberapa faktor berikut ini diyakini akan sangat
mempengaruhi pemilihan moda, yaitu:
a. Ketersediaan kendaraan atau kepemilikan kendaraan pribadi
b. Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM)
c. Struktur rumah tangga ( keluarga, pasangan muda pensiun, bujangan,
dan lain-lain).
2. Ciri pergerakan; dalam pemilihan moda yang digunakan juga sangat
dipengaruhi oleh:
12
a. Tujuan pergerakan perjalanan,
b. Waktu terjadinya pergerakan perjalanan,
c. Jarak perjalanan.
3. Ciri fasilitas moda transportasi; hal tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu: Faktor kuantitatif seperti:
a. Biaya transportasi (ongkos, biaya bahan bakar, dan lain-lain),
b. Waktu perjalanan,
c. Ketersediaan ruang dan biaya parkir.
d. Faktor kedua bersifat kualitatif yang relatif lebih susah dalam
menghitungnya, meliputi:
a. Keamanan dan Kenyamanan,
b. keteraturan dan Keandalan dan lain-lain,
c. Ciri kota atau zona; beberapa ciri yang dapat mempengaruhi
pemilihan moda adalah jarak perjalanan yang ditempuh dari pusat
kota dan kepadatan penduduk tersebut.
Pemilihan moda transportasi menurut Tamin (2000) mempertimbangkan
perjalanan yang memerlukan lebih dari satu moda untuk mencapai tempat
tujuan. Hal ini umum dijumpai di negara Indonesia yang memiliki
wilayah kepulauan sehingga memerlukan lebih dari satu moda untuk
mencapai tujuan terutama untuk berpindah pulau. Masalah terkait
pemilihan moda menjadi masalah yang kompleks dan rumit untuk dikaji
dikarenakan menyangkut pribadi seseorang yang sulit untuk dipastikan.
Sedangkan Gunardo (2014) mengatakan bahwa moda transportasi darat
dipilih berdasarkan faktor-faktor: 1) Jenis dan spesifikasi kendaraan, 2)
13
jarak perjalanan, 3) tujuan perjalanan, 4) ketersediaan moda, 5) ukuran
kota serta kerapatan permukiman, dan 6) faktor sosial-ekonomi.
2.3.1 Alternatif Posisi Analisis Pemilihan Moda
Pada penjelasan yang telah dibahas, telah dikenal Konsep Perencanaan
Transportasi Empat Tahap, yang merupakan gabungan dari beberapa submodel
dan tiap-tiap submodel dan yang sebelumnya telah dianalisis secara terpisah
dan berurut. Namun dalam keadaan tertentu, urutan tersebut bisa juga
dilakukan tanpa berurutan. Hal ini bisa terjadi karena kondisi yang tidak bagus
juga memaksa dan sangat tergantung kepada kondisi dilapangan, misalnya
(Miro, 2005) :
1. Kurangnya kuantitas dan kualitas data yang ada.
2. Apa tujuan dari studi penelitian atau kajian tersebut.
3. Terbatasnya waktu dan dana studi yang dibutuhkan.
2.3.2 Bentuk Moda Transportasi
Secara garis besar terdapat dua kelompok besar moda transportasi,yaitu :
1. Kendaraan Pribadi
Moda ini sangat memberi kebebasan dalam beroperasi, untuk memakai dan
melakukan perjalanan ke manapun, dimanapun, dan kapanpun jika
diperlukan. (Miro, 2005). Keuntungan yang akan didapatkan adalah
perjalanan akan menjadi lebih cepat, bebas tidak tergantung oleh waktu,
dapat membawa barang dan anak-anak dengan merasa lebih aman tanpa rasa
khawatir, bebas memilih rute perjalanan sesuai keinginan pengemudi
(Warpani, 1990).
14
2. Kendaraan Umum
Angkutan yang ditekankan pada jenis angkutan umum penumpang yang
dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Angkutan ini memiliki jalur
lintasan yang sudah ditentukan dan dapat dipolakan secara lugas dan tegas.
Tujuan utama akan keberadaan angkutan atau transportasi umum adalah
menyelenggarakan pelayanan yang layak dan baik bagi masyarakat
(Warpani, 1990). Secara efisiensi, angkutan umum lebih efisien dan efektif
dalam menggunakan bagian ruas jalan dari pada angkutan pribadi (Tamin,
2000).
2.4 Konsep Perencanaan Transportasi
Belakangan ini banyak berkembang beberapa konsep dalam perencanaan
transportasi. Model Transportasi Empat Tahap adalah salah satu pemodelan
yang paling dikenal saat ini. Model perencanaan ini adalah gabungan dari
beberapa submodel yang masing-masing harus dilakukan secara terpisah
dan berurutan. Submodel tersebut adalah (Tamin. 2000 ) :
1. Model Bangkitan Pergerakan
Menggunakan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang
meninggalkan suatu zona menjadi tujuan dasar model ini. Pergerakan
lalulintas merupakan fungsi dari tata guna lahan yang nantinya akan
menghasilkan sebuah pergerakan lalulintas. Bangkitan ini meliputi lalulintas
yang meninggalkan lokasi dan lalu lintas yang menuju atau tiba ke suatu
lokasi tujuan.
2. Model Sebaran Pergerakan
15
Merupakan model yang dibuat terhadap jenis pola pergerakan antar zona.
Model ini dipengaruhi oleh tingkat aksesibilitas pada sistem jaringan antar
zona dan tingkat tarikan dan bangkitan setiap zona yang ada. Pola sebaran
arus lalulintas antara zona yang satu dengan zona yang lainnya (zona asal –
zona tujuan), merupakan hasil yang terjadi secara bersamaan yaitu lokasi
dan intensitas tata guna lahan (keduanya akan menghasilkan arus lalulintas),
dan pemisahan ruang, interaksi antara dua buah tata guna lahan yang
akan menghasilkan pergerakan manusia maupun barang.
3. Model Pemilihan Moda
Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar proporsi orang yang akan
menggunakan setiap moda transportasi. Penjelasan lebih lanjut mengenai
model pemilihan moda akan ditampilkan pada subbab berikutnya.
4. Model Pemilihan Rute
Merupakan hipotesis dalam pemilihan rute pemakai jalan yang harus
mewakili ciri sistem transportasi. Untuk angkutan umum, rute ditentukan
berdasarkan moda transportasi (bus dan kereta api mempunyai rute yang
tetap). Sedangkan untuk kendaraan pribadi diasumsikan bahwa seseorang
pengguna jalan akan terlebih dahulu memilih moda transportasinya,
kemudian menentukan rute perjalanannya. Pemilihan rute tergantung pada
alternatif yang terpendek, termurah, tercepat dan juga diasumsikan bahwa
pemakai jalan tersebut memiliki informasi yang cukup (misalnya tentang
kemacetan jalan) sehingga mereka akan dapat memilih rute yang paling
baus.
16
2.5 Pola Perjalanan
Perjalanan menurut Tamin (2000) terjadi karena aktivitas di luar tempat
tinggal sehingga penggunaan lahan tanah yang ada di suatu kota akan
mempengaruhi pola perjalanan penduduknya. Oleh karena ini pola
persebaran spasial penggunaan lahan seperti kawasan industri, perkotaan,
perkantoran, sekolah, dan permukiman akan berdampak terhadap pergerakan
yang dilakukan oleh masyarakat. Pola persebaran spasial dari beberapa jenis
penggunaan lahan tersebut akan berperan menentukan pola perjalanan
individu terutama pada pola perjalanan dengan maksud bekerja dan sekolah.
Menurut Golani (1976) terdapat paling tidak lima kegiatan penduduk yang
berhubungan dengan penataan ruang yang menentukan karakteristik
perjalanan penduduk yaitu: permukiman, kawasan tempat bekerja, pusat
perbelanjaan, kawasan pendidikan, dan objek wisata. Lima kegiatan
tersebut dapat digambarkan pada gambar 2.1.
Keterangan :: volume perjalanan sangat tinggi: volume perjalanan tinggi
: volume perjalanan sedang: volume perjalanan rendah
Gambar 2.1 Pola Perjalanan Antar Zona Yang Berbeda (Wisudawati, 2007).
17
2.6 Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generelisasi yang terditi atas subjek/objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. sedang
sampel adalah bagian dari keseluruhan jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh sebuah populasi (Sugiyono, 2006).
Pengkajian terhadap sampel pada dasarnya dimaksudkan untuk
menemukan generelisasi atas populasi atau karakteristik populasi
(parameter), sehingga dapat dapat dilakukan penyimpulan (inferensi)
tentang invers, oleh karena Pengambilan sampel jangan sampai bias dan
harus menggambarkan seluruh unsur dalam populasi secara proporsional,
hal ini bias dilakukan dengan cara memberikan kesempatan yang sama
pada seluruh elemen dalam populasi. Langkah-langkah dalam penentuan
sampel adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan populasi yang akan dijadikan objek penelitian
2. Menentukan prosedur sampling
3. Menentukan besarnya sampel
Teknik sampling adalah teknik atau metode dalam pengambilan sampel
untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam sebuah penelitian.
sebagaimana yang diketahui bahwa terdapat banyak metode pengambilan
sampel yang dapat dilakukan, antara lain:
a. Probability sampling
18
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. berikut ini adalah beberapa jenis probability
sampling yang umum digunakan:
1. Simple random sampling
Teknik dalam pengambilan sampel dari populasi sangatlah sederhana,
dengan cara mengambil acak tanpa harus memperhatikan strata yang ada
dalam populasi teresebut. dengan syarat anggota populasi homogeny.
2. Proportionate stratified random sampling
Teknik pengambilan sampel bila populasi tidak homogeny dan berstrata
secara proporsional.
3. Disproportionate stratified random sampling
Teknik ini dipakai untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
berstrata tapi kurang proporsional.
4. Cluster sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentekun sampel bila objek
yang akan diteliti atau sumber data yang sangat luas, misalnya penduduk
suatu negara.
b. Non-probability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. berikut ini adalah beberapa jenis non-probability sampling yang
umum digunakan:
1. Sampling sistematis
19
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling kuota
Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah yangdiinginkan.
3. Sampling insidentil
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu kepada siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel.
4. Purposive sampling
Teknik penentan sampel dengan pertimbangan tertentu, jika penelitan
tentang kualitas makanan maka sampelnya orang ahli makanan.
5. Sampling jenuh
Teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi teresebut
digunakan sebagai sampel.
6. Snowball sampling
Teknik pengambilan sampel dari jumlah yang sedikit hingga terbesar.
c. Menentukan jumlah ukuran sampel
Pertimbangan dalam penentuan berapa besar sampel yang dibutuhkan
harus memperhatikan beberapa faktor, antara lain:
1. Jumlah sampel diharapkan akan mewakilkan populasi atau sama
dengan populasi tersebut sebanyak 100%..
2. Kesalahan generelisali akan semakin kecil jika besar jumlah sampel
mendekati jumlah populasi tersebut.
20
3. beberapa jumlah sampel tergantung pada tingkat ketelitian atau
kesalahan yang dikehendaki selain terhantung pada dana, tenaga dan
waktu.
Untuk menentukan ukuran samel yang dapat menggambarkan dan
mewakili populasi, maka dalam penetuan ukuran sampel digunakan
rumus Slovin:
Untuk menentukan ukuran sampel yang dapat menggambarkan dan
mewakili populasi, maka dalam penetuan ukuran sampel digunakan rumus
Slovin:
n = …………………………………………..… (1)
Keterangan :
n = Besarnya ukuran sampel
N = Jumlah populasi
e = Taraf signifikasi (0,05) atau 5%
2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian terkait transportasi telah banyak dilakukan baik di Indonesia
maupun di dunia. Kajian terkait transportasi menjadi isu yang menarik
karena kebaradaannya yang semakin meningkat setiap harinya.
Adanya perjalanan-perjalanan yang dilakukan oleh masing-masing
individu akan menghasilkan adanya suatu pola perjalanan. Pola
perjalanan yang dibentuk oleh masyarakat dikaji dalam penelitian Heri
Sumarta (1998) yang mengkaji pola perjalanan penduduk di pinggiran
21
kota Jogjakarta studi kasus Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten
Sleman. Berdasarkan penelitian tersebut, mendapatkan hasil bahwa pola
perjalanan didominasi oleh masyarakat luar kota masuk ke dalam Kota
Yogyakarta. Selain itu, penelitan tersebut juga menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat ekonomi rumahtangga maka perjalanan yang
dilakukan akan semakin besar pula, dan penggunaan moda perjalanan di
daerah penelitian didominasi oleh sepeda motor.
Pola perjalanan penduduk juga dikaji oleh Sinta Ikawisudawati (2006)
studi kasus di Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola dan maksud
perjalannan dan membandingkan antara penduduk pendatang dengan
penduduk asli, serta mengetahui hubungan antara kondisi ekonomi
rumahtangga dengan perjalanan yang dilakukan. Metode yang dilakukan
adalah tabel silang, Mann Whitney U-Test, dan Uji korelasi Kendalls tau
b. Hasil dari penelitian tersebut adalah dominasi perjalanan untuk tujuan
aktivitas ekonomi yaitu bekerja dan aktivitas sosial yaitu sekolah dan
antara penduduk asli dan penduduk pendatang tidak ditemukan perbedaan
yang signifikan. Hasil yang kedua adalah terdapat hubungan antara
pemilikan kendaraan bermotor, jumlah perjalanan yang dilakukan, dan
jumlah anggota rumahtangga yang bekerja.
Studi Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh Mahasiswa Brawijaya
dikaji oleh Primasari, Ernawati, dan Agus bertujuan untuk
mengidentifikasi apa-apa saja karakteristik pemilihan moda transportasi
serta mengetahui faktor-faktor yang diduga mempengaruhi mahasiswa
22
dalam pemilihan moda transportasi menuju kampus. Studi ini dilakukan
dengan menggunakan metode analisis deskriptif terhadap karakteristik
pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa dan metode evaluatif berupa
analisa korelasi variabel yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi
serta analisa pemodelan pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa
Universitas Brawijaya. Analisis model pemilihan diketahui bahwa terdapat
4 (empat) dalam model pemilihan transportasi menuju kampus yakni jarak
tempuh (-0,0398), intensitas pergantian moda (-0,253) waktu tempuh
(0,039), dan biaya tempuh (-0,0002). Kesimpulan yang didapatkan dari
penelitian ini menjelaskan bahwa variabel waktu tempuh perjalanan, biaya
tempuh perjalanan, jarak tempuh perjalanan dan intensitas pergantian
moda tranportasi merupakan variabel yang mempengaruhi mahasiswa
dalam menentukan pemilihan moda transportasi yang digunakan menuju
kampus Universitas Brawijaya
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Metodologi penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan peneliti untuk
memperoleh data yang diperlukan yang selanjutnya akan dipergunakan
untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai
dalam penelitian. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini perlu diarahkan melalui survei lapangan guna mendapatkan
data primer serta survei kepada instansi terkait guna mendapatkan data
sekunder.
3.2 Jenis Data
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini digunakan jenis
penelitian sebagai berikut :
a. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara
acak kepada mahasiswa di perguruan tinggi dan universitas di daerah studi
dalam penelitian ini Universitas Lampung. Kuisioner ini berisi pertanyaan-
pertanyaan yang menyangkut karakteristik pengguna, karakteristik
perjalanan, dan karakteristik fasilitas transportasi dari setiap mahasiswa.
Mahasiswa yang menjadi responden diminta untuk mengisi pertanyaan-
24
pertanyaan pada kuisioner tersebut didampingi oleh surveyor, dan
kuisioner akan langsung dibawa kembali setelah semua pertanyaan telah
diisi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian terdahulu
yang dilakukan pihak lain. Data sekunder dapat pula berupa majalah,
bulletin, publikasi dari berbagai organisasi lampiran-lampiran dari badan-
badan resmi seperti dinas, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi
histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data skunder ini untuk
memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan
melalui wawancara langsung dengan informan.
Agar pemilihan sumber data sesuai dengan acuan teori dan pertanyaan
penelitian maka pengambilan data dilakukan dengan mengikuti kaidah
wawancara yang baik serta pertanyaan yang diberikan mengarah pada topik
penelitian dan acuan teori. Data sekunder merupakan data yang diperlukan
untuk membantu pelaksanaan penyebaran kuisioner. Data ini diperoleh dari
instansi-instansi terkait. Data ini berupa :
a. Peta atau lokasi wilayah studi, berguna untuk pengenalan wilayah dan
pengambilan sampel.
b. Jumlah mahasiswa pada tiap perguruan tinggi dan universitas dalam
wilayah studi tersebut yang digunakan untuk menentukan jumlah
sample untuk mewakili populasi. Dalam hal ini ditinjau universitas dan
perguruan tinggi di wilayah Bandar Lampung yang memiliki jumlah
mahasiswa cukup besar.
25
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggung jawabkan, dalam
penelitian ini, pengamatan digunakan prosedur sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab satu terdapat beberapa pokok
permasalahan utama yang dirumuskan sebagai langkah dalam menganalisa
permasalahan dan menerapkan teori–teori yang berkaitan dengan hal yang
sedang dibahas dari berbagai pustaka.
b. Tujuan studi
Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini seperti tertera dalam bab satu dapat dicapai sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan bermafaat sebagai bahan
pertimbangan bagi berbagai pihak.
c. Kajian pustaka
Langkah berikutnya adalah menelusuri pustaka yang relevan sebagai
landasan teori yang sesuai dengan tujuan studi terutama dalam hal
pemilihan moda transportasi, metode pengumpulan data, pemodelan
statistik yang digunakan, literatur mengenai pembuatan kuesioner dan
penarikan sampel serta hal yang menunjang dalam melakukan penelitian
ini.
26
d. Desain penelitian
Dalam tahap ini dilakukan desain penelitian yang dituangkan dalam bagan
alir pelaksanaan penelitian sebagai rancangan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama penelitian berlangsung.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel merupakan suatau kesatuan yang saling berkaitan.
dimana populasi merupakan keseluruan dari individu atau dari satuan
tertentu sebagai nggota atau sebagai himpunan dalam suatu kelompok
(Widodo, 2009), sedangkan menurut (Arikunto, 2002), populasi adalah suatu
keseluruan dari subyek penelitian yang dilakukan. Sampel adalah sebagaian
atau perwakilan dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2002).
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011:80). Sesuai dengan batasan diatas maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Reguler yang aktif di Universitas
Lampung tahun ajaran 2013-2016 yang berjumlah 25.805 mahasiswa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Untuk dapat membuat kesimpulan
maka sampel yang diambil dari populasi harus representatif. Tujuan
ditetapkannya sampel adalah untuk mempermudah proses penelitian.
27
Sampel dapat diambil antara 10-25% atau lebih tergantung dari kemampuan
meliputi waktu, tenaga, dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dan besar
kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 2002:209).
Untuk menentukan ukuran sampel yang dapat menggambarkan dan
mewakili populasi, maka dalam penetuan ukuran sampel digunakan rumus
Slovin:
n = …………………………………………..…(1)
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Jumlah populasi
e = Taraf signifikasi (0,05) atau 5%
3.5 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Langkah-langkah untuk memperoleh data ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan sampel yang akan diteliti sesuai angka minimal sampel
sebaran populasi mahasiswa jenjang S1.
2. Surveyor akan membagikan kuisioner kepada responden yang dipilih
secara acak (random sampling), dengan jumlah yang telah ditentukan,
Jika jumlah responden sudah memenuhi bahkan melebihi jumlah sampel
yang disyaratkan maka jumlah kuisioner dianggap cukup.
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
28
data (Moleong 2010:280). Data yang diperoleh dari hasil survai berupa
data primer dan data sekunder kemudian akan dilakukan analisis data
berupa :
3.6.1 Analisis Karakteristik Pemilihan Moda
Data-data yang didapatkan dari penyebaran quisioner kemudian digambar
kan dalam bentuk histogram atau tabel batang. Histogram tersebut
memberikan gambaran mengenai karakteristik responden, karakteristik
pergerakan dan karakteristik fasilitas moda angkutan mahasiswa. Dari
histogram atau tabel batang tersebut, kita akan mengetahui persentase
proporsi karakteristik–karakteristik tersebut terhadap pemilihan moda
mahasiswa.
3.6.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara
variabel-variabel yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan moda
transportasi menuju kampus. Metode analisis yang dipakai adalah analisis
korelasi dengan menggunakan alat analisis berupa software SPSS 16.0.
Langkah pertama adalah menggunakan analisis chi square dan analisis
kolerasi untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian yang
terdapat pada kuisioner.
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
tidak bebas pemilihan moda transportasi dengan variabel bebasnya apakah
hubungan yang di hasilkkan kuat atau tidak. Hubungan dinyatakan kuat
apabila nilai r mendekati 1 atau -1 sedangkan hubungan dinyatakan lemah
29
jika nilai r mendekati 0 (nol). Sedangkan Uji chi-square untuk mengetahui
pengaruh keterkaitan antara variabel yang ditinjau. Dasar pengambilan
keputusan adalah dari nilai chi-square hitung terhadap chi-square tabel. Jika chi-
square hitung > chi-square tabel berarti ada keterkaitan antara kedua.
Adapun Variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap pemilihan
moda transportasi adalah :
1. Variabel karakter pengguna transportasi meliputi:
a. Jenis kelamin,
b. Usia,
c. Asal fakultas,
d. Kepemilikan SIM,
e. Kepemilikan kendaraan (jumlah kendaraan pribadi),
f. Pendapatan (pendapatan keluarga atau pendapatan pribadi).
2. Variabel karakter pergerakan, meliputi:
a. Lokasi asal/tempat tinggal,
b. Tujuan pergerakan.
3. Variabel fasilitas moda transportasi, meliputi:
a. Waktu perjalanan,
b. Biaya transportasi,
c. Jarak tempuh,
d. Serta Intensitas pergantian moda
30
Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian
Identifikasi Masalah
Tujuan Studi
Kajian Pustaka
Desain Penelitian
Mulai
Teknik Pengumpulan Data(Survei pendahuluan dan utama)
Data Primer Data Sekunder
Analisis DataAnalisis Karakteristik Pemilihan Moda
Analisis Korelasi
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Hasil dan Pembahasan
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Persentase Mahasiswa dalam pemilihan moda transportasi di
Universitas Lampung adalah sebesar 16,7 % memilih untuk jalan kaki
dan sepeda, 48,0% menggunakan motor, 16% menggunakan mobil,
dan 19,3% menggunakan transportasi umum.
2. Dari hasil pengujian nilai korelasi dan tingkat hubungan variabel terhadap
pemilihan moda transportasi yang digunakan oleh mahasiswa untuk
mencapai kampus maka diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan moda transportasi mahasiswa menuju kampus Universitas
Lampung adalah Jenis Kelamin, Intensitas Pergantian Moda, Biaya /
Ongkos, Umur, Waktu Tempuh, Jarak Tempuh, Kepemilikan
Kendaraan,dan Pendapatan Orang tua. berdasarkan hasil perhitungan
variabel yang memiliki nilai korelasi yang paling rendah adalah variabel
kepemilikan SIM dengan nilai korelasi sebesar 0,180 (α < 0,05), dan nilai
korelasi yang paling tinggi ialah variabel pendapatan orang tua dengan
nilai korelasi sebesar 0,398 (α < 0,05).
5.2 Saran
1. Mengingat penggunaan motor dan mobil pribadi yang semakin banyak
jumlahnya di Universitas Lampung, maka disarankan untuk membuat
peraturan atau kebijakan terkait penggunaan motor dan mobil pribadi di
55
area Universitas Lampung seperti pelarangan penggunaan motor atau
mobil pribadi oleh Mahasiswa baru dan pemberian kartu khusus untuk
mahasiswa yang boleh memasuki area kampus sehingga dapat mengurangi
penggunaan motor dan mobil pribadi.
2. Pembatasan kendaraan pribadi yang beroperasi di lingkungan kampus
dengan di implementasikan pelaksanaan program Green Campus, yaitu
dengan mempersiapkan fasilitas untuk mengakomodasi kebutuhan
pergerakan mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Lampung seperti
sepeda angin, bis kampus dan perbaikan/pengembangan fasilitas jalur
khusus pejalan kaki.
3. Memberikan stasiun bersepeda yang strategis dan berintegrasi dengan
moda lain sebagai alternatif pemilihan moda yang aman dan ramah
lingkungan di dalam area Universitas Lampung.
4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan memasukkan faktor-faktor
lain yang belum disebutkan dalam penelitian ini seperti faktor sosial dan
ekonomi, fasilitas, juga cuaca.
5. Perlunya dilakukan studi terkait pemilihan moda transportasi pada
beberapa perguruan tinggi lain di Kota Bandar Lampung ataupun
perguruan tinggi di kota lainnya. Sebagai pembanding yang telah
dihasilkan dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2002), Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek PT.Rineka Cipta Jakarta.
Basuki, Imam. 2008. Tanggapan Masyarakat terhadap Pengoperasian Bis PerkotaanPatas Transjogja,Jurnal Transportasi,Vol.8 Edisi Khusus No. 1 Oktober 2008.
Bintarto. 1991. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES
Bowersox, C. 1981. Introduction toTransportation. New York: MacmillanPublishing Co, Inc
Dagun, S. (2006). Busway: Terobosan penanganan transportasi jakarta. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2001, Pedoman Standar PelayananMinimal Sub Sektor Transportasi Darat, Bidang LLAJ & Bina SistemLalu Lintas Angkutan Kota.
Ferdiansyah, Ronando. Kemungkinan Peralihan Penggunaan Moda AngkutanPribadi Ke Moda Angkutan Umum Perjalanan Depok-Jakarta. JurnalPerencanaan Wilayah dan Kota,Vol. 20 No.3, hlm 183–198, Desember2009.
Garcia-Palomares, Juan Carlos. 2010. Urban Sprawl and Trip to Work: The Caseof The Metropolitan Area of Madrid. Journal of Transport Geography, 18:197-213. Springer Link.
Golani, 1976 dalam Miro, 1997 http://gustu107.blogspot.com/2013/03/bus-sarbagita_2.html
Gunardo. 2014. Geografi Transportasi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat nomor :SK.687/AJ.206/DRJD/2002 Tentang Pedoman Teknis PenyelenggaraanAngkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetapdan Teratur. Jakarta. Departemen Perhubungan.
Kresnanto, Nindyo Cahyo. 2013. Kajian Karakteristik dan Pola PerjalananPenumpang Angkutan Umum Perkotaan Studi Kasus: Angkutan PerkotaanYogyakarta. Jurnal Teknik Vol. 3 No. 2/Oktober 2013
Ikawisudawati, Sinta. 2007. Kajian Pola Perjalanan Penduduk DesaCondongcatur,Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Skripsi Sarjana.Yogyakarta, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Miro, Fidel. 2004. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana danPraktisi. Erlangga. Jakarta.
Morlok, E.K (1985) “Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi”, PenerbitErlangga.
Nasution.H.M.N, 2004, Manajemen Transportasi, Penerbit Ghalia Indonesia
Primasari, 2013, Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh MahasiswaBrawijaya,Brawijaya,Malang
Salim, H.A. Abbas, 2012, Manajemen Transportasi, Penerbit Rajawali Pers,Jakarta.
Setijowarno, R. B. Frazila, 2001, Pengantar Sistem Transportasi,Semarang:Universitas Katolik Soegijapranata
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung:Alfabeta.
Tamin, O.Z, 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.
Warpani, S. (1990). Merencanakan sistem perangkutan. Bandung: PenerbitInstitut Teknologi Bandun
Zhang, Xin, et al. 2013. Modeling the Effects of Low-carbon EmissionConstraints on Mode and Route Choiches in Transportation Networks.Procedia-Social and Behavioral Sciences 96 (2013) 329-338. ScienceDirect