studi kasus fuel injection control system
Embed Size (px)
DESCRIPTION
just for home workTRANSCRIPT

FUEL INJECTION CONTROL SOFTWARE (FICS)SAMUEL ADI PRASETYO - 24010313140099

RUANG LINGKUP SOFTWARE
Fuel Injection Control Software merupakan sebuah software yang digunakan dalam sistem mesin sepeda motor untuk mengatur kadar bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran sehingga dapat menghasilkan sistem pembakaran sempurna dan hemat.

RUANG LINGKUP SOFTWARE
Cara kerja software adalah sebagai berikut:
Sistem kontrol menerima data kadar udara di dalam ruang pembakaran dari sensor O2 dan data temperatur dari sensor temperatur, kemudian dengan perhitungan data tertentu mempengaruhi kadar bahan bakar yang masuk sehingga menghasilkan performa maksimal dengan kadar bahan bakar yang minimal.

SOFTWARE REQUIREMENT SPECIFICATION (SRS)
1. Sistem FICS melakukan pengukuran volume bahan bakar di ruang bahan bakar (SRS-FICS-01)
2. Sistem FICS memastikan volume bahan bakar memenuhi standar kadar minimal bahan bakar (SRS-FICS-02)
3. Sistem FICS menerima hasil pengukuran kadar udara di ruang pembakaran dari sensor O2 (SRS-FICS-03)
4. Sistem FICS menerima hasil pengukuran temperatur di ruang pembakaran dari sensor temperatur (SRS-FICS-04)

5. Sistem FICS melakukan perhitungan data dari sensor O2 dan sensor temperatur untuk menentukan kadar bahan bakar yang akan masuk ke ruang pembakaran (SRS-FICS-05)
6. Sistem FICS menyemburkan bahan bakar dari ruang bahan bakar ke ruang pembakaran sesuai dengan hasil perhitungan data (SRS-FICS-06)
7. Diperoleh performa sepeda motor yang maksimal dengan bahan bakar yang minimal (SRS-FICS-07)
8. Sistem FICS melakukan refresh data setiap 5 menit sekali (SRS-FICS-08)
9. Sistem FICS melakukan reset data setelah mesin dimatikan (SRS-FICS-09)

KASUS DFDDekomposisi
Analisis Top-Down dan Bottom-Up
I.Identifikasi Fungsi Kegiatan
•Observasi langsung, pengembangan sistem pembakaran bahan bakar yang hemat
•Lokasi : ruang pembakaran bahan bakar
•Kegiatan :
a. Sistem mengukur volume bahan bakar
b. Sistem menerima data kadar udara
c. Sistem menerima data temperatur
d. Sistem melakukan perhitungan data
e. Sistem menentukan kadar bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran
f. Sistem melakukan refresh data

II. Mengidentifikasi tempat terjadinya pengolahan datainjectionControlSystem : pusat pengaturan kadar bahan bakar
III. Identifikasi proses yang visible ataupun invisible yang berperan penting
a. Sistem mengukur volume bahan bakar Visible process :
1. Pengukuran volume bahan bakar di ruang penyimpanan
2. Penampilan indikator bahan bakar ke panel dashboard
3. Pengiriman data ke injectionControlSystem Invisible process : Bagaimana volume bahan bakar diukur? Analisis : Terdapat sensor di sisi tangki bahan bakar

b. Sistem menerima data kadar udara Visible process :
1. Pengumpulan data kadar udara di ruang pembakaran
2. Pengiriman data dari sensor O2 ke injectionControlSystem Invisible process : 1. Kadar udara apa saja yang diukur?
Analisis : Udara yang diukur antara lain O2, H2O, dan CO
c. Sistem menerima data temperatur Visible process :
1. Pengumpulan data temperatur di ruang pembakaran
2. Pengiriman data dari sensor temperatur ke injectionControlSystem

d. Sistem melakukan perhitungan data Visible process :
1. Perhitungan data dilakukan berdasarkan data dari sensor O2 dan sensor temperatur
Invisible process : 1. Bagaimana proses perhitungannya?
Analisis : Kadar bahan bakar yang diterima haruslah 1:3 dengan
data dari sensor O2 dan temperatur
e. Sistem menentukan kadar bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran Visible process :
1. Proses pemindahan bahan bakar ke ruang pembakaran
Invisible process : 1. Bagaimana menghitung volume bensin yang masih
ada di ruang penyimpanan

Analisis : Setiap 5 menit sensor di tangki aku mengukur
ketinggian bahan bakar dan menampilkannya di panel dashboard

IV. Struktur proses yang teridentifikasiProses yang teridentifikasi :1. Pengukuran volume bahan bakar di ruang penyimpanan2. Penampilan indikator bahan bakar ke panel dashboard3. Pengiriman data ke injectionControlSystem4. Pengumpulan data kadar udara di ruang pembakaran5. Pengumpulan data temperatur di ruang pembakaran6. Perhitungan data dilakukan berdasarkan data dari sensor O2 dan sensor temperatur7. Proses pemindahan bahan bakar ke ruang pembakaran8. Proses refresh data9. Proses reset data
Proses 8 & 9 dikeluarkan karena merupakan proses yang berulang (loop)

V. Struktur dekomposisi fungsi 1. Pengecekan data
* Penerimaan data dari sensor di tangki bahan bakar
* Penerimaan data kadar udara dari sensor O2* Pengecekan data temperatur dari sensor
temperatur* Refresh data setiap 5 menit
2. Kontrol sistem injeksi* Menampilkan data bahan bakar ke panel
dashboard* Perhitungan data dari data kadar udara dan
temperatur* Pemindahan bahan bakar dari tangki
penyimpanan ke ruang pembakaran

VI.Model DFD level 1 berdasarkan struktur dekomposisi fungsi injectionControlSystem
Bahan Bakar
Pengecekan Data
1.0
Kontrol Sistem Injeksi
2.0
Sensor O2
Sensor Temperatur
ECO-Fuel

VII.Model DFD level 2 berdasarkan struktur proses pengecekan data
Sensor O21.1
Sensor Temperatur
1.2
O2
H2O
CO
Kadar oli
Kadar cairan pendin
gin

VIII.Diagram Konteks berdasarkan Model DFD level 1
Bahan Bakar
Pengecekan Data
1.0
Kontrol Sistem Injeksi
2.0
Sensor O2
Sensor Temperatur
ECO-Fuel
Ruang
lingkup
FICS

IX.Diagram Konteks
Bahan Bakar
Fuel injection Control
Software
ECO-Fuelsensor

X.Entity Relationship Diagram
Sensor O2Sensor
Temperatur
InjectionCont
rol Syste
m
Fuel Injection Software System
O2H2O
CO
Kadar cairan pendin
gin
Kadar oli