studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

256
STUDI TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA BIDANG SENI RUPA DI SMP NEGERI 1 PROBOLINGGO SKRIPSI OLEH: ANALISA YOHANA NIM 107251407171 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA Mei 2011

Upload: ngoduong

Post on 21-Jan-2017

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

STUDI TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN

YANG DIGUNAKAN PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

BIDANG SENI RUPA

DI SMP NEGERI 1 PROBOLINGGO

SKRIPSI

OLEH:

ANALISA YOHANA

NIM 107251407171

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SENI DAN DESAIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

Mei 2011

Page 2: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

STUDI TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN

YANG DIGUNAKAN PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

BIDANG SENI RUPA

DI SMP NEGERI 1 PROBOLINGGO

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Negeri Malang

untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan program Sarjana

Pendidikan Seni Rupa

Oleh:

Analisa Yohana

NIM 107251407171

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SENI DAN DESAIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

Mei 2011

Page 3: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

i

ABSTRAK

Yohana, Analisa. 2011. Studi Tentang Media Pembelajaran yang Digunakan

pada Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1

Probolinggo. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra,

Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra, Ida Siti Herawati, M.Pd.

(II) Drs. Andi Harisman

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Seni Budaya, Seni Rupa.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Ketepatan

penggunaan media pembelajaran dapat memepengaruhi kualitas proses serta hasil

yang dicapai. SMP Negeri 1 Probolinggo mengadakan mata pelajaran Seni

Budaya bidang Seni Rupa pada semester 1. Sekolah tersebut dianggap memiliki

prestasi akademik yang baik oleh banyak pihak. Maka dari itu diadakan penelitian

tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran Seni Budaya

bidang Seni Rupa, karena penggunaan media yang tepat akan sangat berpengaruh

pada keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah tersebut

Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui penggunaan media pembelajaran

pada pembelajaran apresiasi mata pelajaran seni budaya bidang seni rupa di SMP

Negeri 1 Probolinggo, (2) Mengetahui penggunaan media pembelajaran pada

pembelajaran ekspresi mata pelajaran seni budaya bidang seni rupa di SMP

Negeri 1 Probolinggo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian

deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengungkap data adalah metode

observasi pada perangkat pembelajaran yang digunakan guru, wawancara dengan

guru mata pelajaran, serta angket yang diberikan pada siswa untuk triangulasi

sumber.

Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Media-media yang digunakan pada

pembelajaran apresiasi adalah media buku teks/buku panduan, media contoh

gambar/foto-foto, media model, media hasil karya seni yang dihadirkan langsung

pada siswa, serta media elektronik berbasis komputer. Guru selalu menggunakan

media pembelajaran pada setiap KD pembelajaran apresiasi. Media yang paling

berperan membantu siswa dalam pembelajaran apresiasi adalah media LCD,

media video/film, dan media contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll),

sedangkan media yang paling berperan membantu guru adalah media karya yang

ditunjukkan secara langsung pada siswa yaitu lukisan, (2) Media yang digunakan

pada pembelajaran ekspresi selama ini adalah media buku teks/buku panduan,

media model, media contoh gambar/foto, media hasil karya seni, media elektronik

berbasis komputer, serta media alat dan bahan untuk berkarya seni. Guru selalu

menggunakan media pembelajaran pada setiap KD pembelajaran ekspresi. Media

yang paling berperan membantu siswa dalam pembelajaran ekspresi adalah media

LCD, media video/film, media contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik,

dll), dan media gambar, sedangkan media yang paling berperan membantu guru

adalah media karya yang ditunjukkan secara langsung pada siswa yaitu lukisan.

i

Page 4: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

ii

ABSTRACT

Yohana, Analisa. 2011. A Study of Learning Media on the Subject of Cultural Art

Majoring Visual Art at SMP Negeri 1 Probolinggo. Thesis, Department of

Design and Art, Faculty of Letters, State University of Malang. Advisors:

(I) Dra, Ida Siti Herawati, M.Pd. (II) Drs. Andi Harisman

Keywords: The Learning Media, Cultural Art , Visual Arts.

Learning media is one of learning component which plays important roles

in teaching-learning process. The effectiveness in the use of learning media is able

to influence the quality of process and the result reached. SMP Negeri 1

Probolinggo to hold subject of Cultural Art majoring Visual Art in the 1st

semester. This school is regarded as a good school in which there are many

achievements have been collected so far. Thus, a research conducted to know how

well the learning media in the lesson of Cultural Art majoring Visual Art

influences the learning success in that school.

The aims for this study are (1) Determine the use of instructional media in

teaching the subjects of curtural art appreciation on visual art in SMP Negeri 1

Probolinggo, (2) Determine the use of instructional media in teaching subjects the

expression of curtural art on visual art in SMP Negeri 1 Probolinggo.

This study used a qualitative approach, with used the type of descriptive

research. The method used to reveal the data is the method of observation on

learning tools used by teachers, interviews with subject teachers, as well as a

questionnaire given to students to triangulate the source.

The results showed that (1) Media used in appreciation learning process

have been so far using text books, model of media, photograph media, media of

art product, electronic media in the basic of computer. Teachers have been using

the learning media in every KD of appreciation learning. The media use which

have been so helpful are LCD, video/film, instances of media (statue, painting,

ceramics, etc), while media which is often used in teaching the students is

painting. (2) Media used in expression learning process have been so far using

text books, model of media, photograph media, media of art product, electronic

media in the basic of computer, also tool media to create and art. Teachers have

been using the learning media in every KD of expression learning. The media use

which have been so helpful are LCD, video/film, instances of media (statue,

painting, ceramics,etc), and photograph media, while media which is often used in

teaching the students is painting.

ii

Page 5: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

dengan judul “Studi Tentang Media Pembelajaran yang Digunakan pada mata

pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo”. Skripsi

ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang.

Penulis mengucapkan permohonan maaf atas kesalahan yang pernah

penulis lakukan dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Terutama kepada:

1. Prof. Dr. H. Dawud, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Sastra atas bantuan yang

diberikan kepada penulis.

2. Drs. Iriaji, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Seni dan Desain atas bantuan yang

diberikan kepada penulis.

3. Dra. Tjitjik S.W, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa

atas bantuan yang diberikan kepada penulis.

4. Dra. Hj. Purwatiningsih, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan

waktunya untuk menguji dan membimbing penulis demi terselesaikannya

skripsi ini.

5. Dra. Ida Siti Herawati, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan banyak bimbingan dan selalu memberi semangat kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

iii

Page 6: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

iv

6. Drs. Andi Harisman, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

banyak bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

7. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang telah banyak

memberikan ilmu, motivasi, serta pengalaman berarti selama 4 tahun ini.

8. Bapak Effendi, S.Pd dan Ibu Hurida, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Seni

Budaya bidang Seni Rupa SMP Negeri 1 Probolinggo yang telah bersedia

memberikan informasi yang sangat berharga demi terselesaikannya skripsi ini.

9. Ayah Asmiono dan Ibu Siti Amanah Basriani tercinta, yang telah memberikan

banyak dukungan baik moril maupun materiil selama penulis menempuh gelar

sarjana ini, dan atas pengorbanan, bimbingan, do’a, serta kasih sayang yang

telah diberikan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan serta bantuan

yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak. Saran dan

kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan penyusunan

laporan penelitian selanjutnya.

Malang, Mei 2011

Penulis

iv

Page 7: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Ruang Lingkup .............................................................................. 7

D. Landasan Teori ......... .................................................................... 9

1.Media Pembelajaran .................................................................... 9

a. Pengertian Media Pembelajaran ............................................... 9

b.Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran ........................... 10

c. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ................................ 14

d.Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran .............................. 14

e. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran ................................... 19

f. Peran Media Pembelajaran ....................................................... 22

2.Mata Pelajaran Seni Budaya ....................................................... 25

a. Pengertian Mata Pelajaran Seni Budaya .................................. 25

b.Ruang Lingkup Mata Pelajaran Seni Budaya .......................... 26

c. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Seni Budaya ................... 27

E. Kegunaan Penelitian....................................................................... 28

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................... 29

B. Kehadiran Peneliti ......................................................................... 29

C. Lokasi Penelitian ........................................................................... 30

D. Sumber Data .................................................................................. 30

E. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 30

F. Analisis Data ................................................................................. 32

G. Pengecekan Keabsahan Temuan ................................................... 32

H. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 33

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Kondisi Sekolah ............................................................................ 34

B. Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Budaya ............... 36

C. Penggunaan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Seni

Budaya Bidang Seni Rupa ............................................................. 37

1.Penggunaan media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni

v

Page 8: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

vi

Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Apresiasi ........... 38

a. Hasil Wawancara ..................................................................... 38

b.Hasil Observasi ........................................................................ 42

c. Hasil Angket ............................................................................ 46

d.Kesimpulan Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata

Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran

Apresiasi ................................................................................... 49

2.Penggunaan media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni

Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Ekspresi ............ 52

a. Hasil Wawancara ..................................................................... 52

b.Hasil Observasi ........................................................................ 55

c. Hasil Angket ............................................................................ 62

d.Kesimpulan Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata

Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran

Ekspresi .................................................................................... 65

3.Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni

Budaya Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo ......... 68

BAB IV PEMBAHASAN

A. Penggunaan Media Pembelajaran ................................................. 73

B. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni

Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Apresiasi di SMP

Negeri 1 Probolinggo ..................................................................... 76

C. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni

Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Ekspresi di SMP

Negeri 1 Probolinggo ..................................................................... 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 88

B. Saran .............................................................................................. 90

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 92

vi

Page 9: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Skala Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran ................................. 129

2 Penggunaan Buku Panduan pada Pembelajaran Apresiasi ..................... 129

3 Penggunaan Buku Kerja/LKS pada Pembelajaran Apresiasi.................. 130

4 Penggunaan Hand-Out/Selebaran Materi pada Pembelajaran Apresiasi 130

5 Penggunaan Tape/Rekaman Suara pada Pembelajaran Apresiasi .......... 131

6 Penggunaan OHP pada Pembelajaran Apresiasi ..................................... 131

7 Penggunaan Gambar pada Pembelajaran Apresiasi ................................ 132

8 Penggunaan Poster pada Pembelajaran Apresiasi ................................... 132

9 Penggunaan Foto pada Pembelajaran Apresiasi ..................................... 133

10 Penggunaan Video/Film pada Pembelajaran Apresiasi .......................... 133

11 Penggunaan Power Point dan LCD pada Pembelajaran Apresiasi ......... 134

12 Penggunaan Contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll) pada

Pembelajaran Apresiasi ........................................................................... 134

13 Skala Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran ................................. 135

14 Penggunaan Buku Panduan pada Pembelajaran Ekspresi ....................... 136

15 Penggunaan Buku Kerja/LKS pada Pembelajaran Ekspresi ................... 136

16 Penggunaan Hand-Out/Selebaran Materi pada Pembelajaran Ekspresi 137

17 Penggunaan Tape/Rekaman Suara pada Pembelajaran Ekspresi ............ 137

18 Penggunaan OHP pada Pembelajaran Ekspresi ...................................... 138

19 Penggunaan Gambar pada Pembelajaran Ekspresi ................................. 138

vii

Page 10: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

viii

20 Penggunaan Poster pada Pembelajaran Ekspresi .................................... 139

21 Penggunaan Foto pada Pembelajaran Ekspresi ....................................... 139

22 Penggunaan Video/Film pada Pembelajaran Ekspresi ............................ 140

23 Penggunaan Power Point dan LCD pada Pembelajaran Ekspresi ........... 140

24 Penggunaan Contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll) pada

Pembelajaran Ekspresi ............................................................................ 141

viii

Page 11: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale ................................................ 25

ix

Page 12: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Ijin Mengadakan Penelitian .............................................................. 94

2. Surat Ijin Melaksanakan ........................................................................... 95

3. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ....................................... 96

4. Pedoman Wawancara ................................................................................. 97

5. Pedoman Observasi .................................................................................... 100

6. Lembar Angket Untuk Siswa ..................................................................... 101

7. Hasil Wawancara dengan Guru Seni Budaya yang Pertama ..................... 106

8. Hasil Wawancara dengan Guru Seni Budaya yang Kedua ........................ 111

9. Hasil Observasi RPP Guru Pertama ........................................................... 115

10. Hasil Observasi RPP Guru Kedua ............................................................. 119

11. Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 1-22) .......................................... 125

12. Perhitungan Jawaban Angket (Pertanyaan Nomor 1-22) ........................... 129

13. Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 23 & 24) .................................... 142

14. Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 25 & 26) .................................... 144

15. Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 27) ............................................. 147

16. RPP Guru Pertama ..................................................................................... 149

17. RPP Guru Kedua ........................................................................................ 168

18. Profil SMP Negeri 1 Probolinggo .............................................................. 191

19. Media Pembelajaran yang Digunakan oleh Guru Pertama ........................ 194

20. Media Pembelajaran yang Digunakan oleh Guru Kedua ........................... 213

21. Lembar Kartu Bimbingan Skripsi .............................................................. 239

x

Page 13: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mewariskan nilai-nilai

kepada generasi yang akan datang. Nilai-nilai tersebut dapat disalurkan melalui

proses belajar, karena belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi

seumur hidup. Pembangunan dibidang pendidikan adalah salah satu program

pemerintah yang hingga kini masih terus dikembangkan demi penyempurnaan

pendidikan. Baik dari segi kurikulum, metode, maupun media pengajaran yang

bertujuan membentuk anak didik yang berkualitas, kreatif dan mengikuti

perkembangan IPTEK.

Pada lembaga pendidikan, salah satu faktor yang menjadi penentu

keberhasilan tujuan pendidikan adalah guru. Hal ini ditegaskan oleh Samana

(1994:16) bahwa “guru merupakan faktor utama dalam usaha meningkatkan mutu

pendidikan sekolah yang pada gilirannya akan sangat mempengaruhi kemajuan

masyarakat yang menjadi suprasistem sekolah yang bersangkutan. Masyarakat

yang semakin rasional dan teknologis semakin membutuhkan jasa sekolah dan

atau guru yang bermutu”.

Proses belajar mengajar di sekolah terdiri dari tiga aspek, yaitu

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Ketiga

aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena

1

Page 14: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

2

itu pembelajaran di sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

pada ketiga aspek tersebut.

Selain ketiga aspek tersebut, proses pembelajaran disekolah mengandung

lima komponen komunikasi, yaitu guru, bahan ajar, media pembelajaran, siswa,

dan tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut merupakan suatu sistem

dalam proses pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan.

Kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari proses komunikasi, maka

diperlukan alat perantara untuk menyampaikan informasi dari guru kepada siswa.

Bagaimana seorang guru dapat menciptakan suasana dan kondisi kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan melalui komunikasi tersebut. Dalam hal ini

media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu

komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, proses pembelajaran sebagai

proses komunikasi tidak akan berlangsung secara optimal.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran,

yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari

sumber belajar ke penerima pesan belajar dalam hal ini adalah siswa.

Munadi (2010:7) mendefinisikan media pembelajaran sebagai “segala

sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara

terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.

Jadi media pembelajaran dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dan pada akhirnya dapat

menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.

Page 15: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

3

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media

seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

Pada kenyataannya dilapangan, media pembelajaran masih sering

terabaikan dengan berbagai alasan, misalnya: keterbatasan waktu untuk membuat

persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan

lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru mempunyai

pengetahuan dan ketrampilan yang lebih mengenai media pembelajaran.

Pada era globalisasi ini media pembelajaran sangat banyak macamnya,

berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sehingga suatu sekolah dituntut untuk peka akan perkembangan tersebut, dan

banyak melakukan inovasi-inovasi baru terhadap media pembelajaran yang

digunakan agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi yang ada.

Oemar Hamalik (1980:13) mengatakan bahwa “kemajuan teknologi

modern adalah salah satu faktor yang turut menunjang usaha pembaharuan ...

mereka telah sampai pada taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakannya

dalam dunia pendidikan di sekolah”.

Mengenai media pembelajaran yang digunakan disuatu sekolah, lebih

lanjut Arsyad Azhar (2011:VIII) berpendapat sebagai berikut:

Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media

pembelajaran di masa yang akan datang harus dapat direalisasikan

dalam praktik. Banyak usaha yang dikerjakan. Disamping

memahami penggunaannya, para gurupun patut berupaya untuk

mengembangkan keterampilan “membuat sendiri” media yang

menarik, murah, dan efisien, dengan tidak menolak kemungkinan

pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 16: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

4

Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pembelajaran

sangatlah penting mengingat guru sangat berperan dalam proses belajar mengajar

di kelas. Maka dari itu seorang guru dituntut untuk dapat mengolah

kemampuannya untuk membuat media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien

sehingga pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Dalam hal ini mutu serta

keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari sejauh mana ia bisa mengeksplor

kemampuannya dalam pengadaan media pembelajaran tersebut.

Lebih lanjut Miarso (1986:105) menyatakan bahwa “hal pertama yang

harus dilakukan guru dalam penggunaan media secara efektif adalah mencari,

menemukan, dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik

minat anak, sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalamannya serta

karakteristik khusus yang ada pada kelompok belajarnya”. Dalam hal ini

kemampuan guru dalam memahami karakteristik peserta didiknya sangat

dibutuhkan, karena media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan

karakteristik siswa agar didapatkan pembelajaran yang maksimal.

Pada kenyataannya, dimungkinkan saja terjadi bahwa peran media

pembelajaran itu sangat kecil, yaitu hanya sebagai pelengkap di mana media baru

digunakan pada saat guru membutuhkannya atau berhalangan hadir mengajar di

kelas. Dalam kaitan ini, tidak ada perencanaan tentang pemanfaatan media

pembelajaran. Namun disisi lain, media pembelajaran justru sangat berperan atau

memainkan peranan yang dominan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan guru

hanya berperan sebagai fasilitator saja dalam kegiatan pembelajaran. Alternatif

lainnya adalah adanya pembagian peran yang seimbang antara guru dan media

Page 17: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

5

pembelajaran. Dalam keadaan yang demikian ini, pemanfaatan media

pembelajaran benar-benar terencana.

Mata pelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa merupakan mata

pelajaran yang berbasis estetik. Walau merupakan mata pelajaran non-

eksak, keberadaan mata pelajaran Seni Budaya juga merupakan mata

pelajaran yang penting, karena melalui mata pelajaran tersebut siswa dapat

belajar tentang berkarya seni serta berapresiasi terhadap karya orang lain.

Mutu sebuah lembaga pendidikan khususnya sebuah sekolah, salah

satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai peserta didiknya. Untuk

meningkatkan mutu pendidikan, suatu sekolah hendaknya menyediakan sarana

dan prasarana semaksimal mungkin agar proses belajar mengajar disekolah

tersebut dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan anak didik yang memliki

kualitas akademik yang baik pula. Seperti yang dikatakan diatas, salah satu

caranya adalah dengan pemilihan media yang digunakan di sekolah tersebut.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran

adalah salah satu komponen yang sangat berpengaruh pada proses belajar

mengajar di sekolah. Oleh karena itu kali ini penulis mengambil judul Studi

Tentang Media Pembelajaran yang Digunakan pada Mata Pelajaran Seni

Budaya Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo sebagai penelitian,

hal ini mengingat bahwa sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang

dianggap memiliki prestasi akademik yang baik oleh banyak pihak. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran yang

digunakan pada mata pelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa di sekolah

tersebut. Tentang bagaimana jenis serta ketepatan penggunaan media

Page 18: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

6

pembelajaran yang digunakan selama ini, karena penggunaan media dapat

mempengaruhi kualitas proses belajar mengajar. Penggunaan media yang tepat

akan sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah

tersebut. Penelitian ini nantinya diharapan dapat menjadi koreksi bagi guru

terhadap media pembelajaran yang selama ini digunakan, dengan tujuan agar

memperoleh hasil belajar yang maksimal dari proses pembelajaran di sekolah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut

1. Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran

apresiasi mata pelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1

Probolinggo?

2. Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran

ekspresi mata pelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1

Probolinggo?

Page 19: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

7

C. Ruang Lingkup Penelitian

Variabel Sub variabel Sub-sub

variabel Indikator Instrumen Sumber data

Media

pembelajaran yang

digunakan pada

mata pelajaran

seni budaya

bidang seni rupa di

SMP Negeri 1

Probolinggo

Penggunaan media

pembelajaran pada

standart

kompetensi

apresiasi

Penggunaan

media

pembelajaran

Jenis media

Pembuatan

media

Intensitas

penggunaan

media

Peranan media

Jenis media

Jenis media

Karakteristik media

Media yang dibuat

oleh sendiri

Media yang dibuat

oleh orang lain

Penggunaan diawal

proses pembelajaran

Penggunaan ditengah

proses pembelajaran

Penggunaan diakhir

proses pembelajaran

Bagi guru

Bagi siswa

Jenis media

Karakteristik media

Angket

Pedoman

observasi

Pedoman

wawancara

Pedoman

wawancara

Pedoman

observasi

Pedoman

wawancara

Angket

Angket

Pedoman

observasi

Siswa

RPP

Guru

Guru

RPP

Guru

Siswa

Siswa

RPP

Page 20: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

8

pada standart

kompetensi

ekspresi

Pembuatan

media

Intensitas

penggunaan

media

Peranan media

Media yang dibuat

oleh sendiri

Media yang dibuat

oleh orang lain

Penggunaan diawal

proses pembelajaran

Penggunaan ditengah

proses pembelajaran

Penggunaan diakhir

proses pembelajaran

Bagi guru

Bagi siswa

Pedoman

wawancara

Pedoman

wawancara

Pedoman

observasi

Pedoman

wawancara

Angket

Guru

Guru

RPP

Guru

Siswa

Page 21: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

9

D. Landasan Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Munadi (2010:7) mendefinisikan media pembelajaran sebagai “segala

sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara

terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.

Menurut Arsyad (2011:3) mendeskripsikan “secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-

alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal …. Ringkasnya, media adalah alat

yang menyampaikan atau menghantarkan pesan-pesan pembelajaran”

Kustandi & Sutjipto (2011:9) menyimpulkan “media pembelajaran adalah

alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk

memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna”.

Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara guru, siswa dan

bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai

pesan atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan merupakan isi pembelajaran

yang ada dalam kurikulum yang disajikan oleh guru kepada siswa dalam proses

pembelajaran di sekolah

Penyampaian pesan merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media

seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap

Page 22: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

10

kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana

memilih serta menggunakan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan

pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar

untuk mencapai tujuan belajar.

b. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Berdasarkan perkembangannya, Arsyad (2011:29) membagi media

pembelajaran dalam empat kelompok, antara lain:

1) Media hasil teknologi cetak, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang.

b) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.

c) Teks dan visual ditampilkan statis (diam).

d) Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan

dan persepsi visual.

e) Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa.

f) Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.

2) Media hasil teknologi audio-visual, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Mereka biasanya bersifat linear.

b) Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.

c) Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang/pembuatnya.

Page 23: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

11

d) Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan

abstrak.

e) Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan

kognitif.

f) Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan

interaktif murid yang rendah.

3) Media hasil teknologi yang berbasis komputer, memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a) Mereka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear.

b) Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan

keinginan perancang/pengembangan sebagaimana direncanakannya.

c) Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata,

simbol dan grafik.

d) Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.

e) Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa

yang tinggi.

4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Menggabungkan

beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer, memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

a) Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear.

b) Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara

yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.

Page 24: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

12

c) Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks

pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan dibawah

pengendalian siswa.

d) Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam

pengembangan dan penggunaan pelajaran.

e) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga

pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan.

f) Bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa.

g) Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.

Kustandi & Sutjipto (2011:79) pengklasifikasian media pembelajaran

dapat didasarkan pada karakteristik dan sifat-sifat media, baik dilihat dari bentuk,

teknik pemakaian, ataupun kemampuannya, sebagai berikut:

1) Dilihat dari sifat atau jenisnya, media dapat dikelompokkan seperti berikut ini.

a) Kelompok media yang hanya dapat didengar, atau media yang

mengandalkan kemampuan suara, disebut media auditif. Media ini

meliputi media radio, audio atau tape recorder.

b) Kelompok media yang hanya mengandalkan indera penglihatan, disebut

dengan media visual, seperti gambar, foto, slide, kartun, model, dan

sebagainya.

c) Kelompok media yang dapat didengar dan dilihat disebut dengan media

audio visual, seperti soundslide, film, TV, video, dan filmstrip.

2) Dilihat dari teknik pemakaiannya, media dapat dikelompokkan seperti berikut

ini.

Page 25: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

13

a) Media elektronik atau media yang hanya dapat digunakan dengan

memakai bantuan alat-alat elektronik, seperti: over head projector (OHP),

slide projector, TV, video, dan filmstrip.

3) Dilihat dari kemampuannya, media dapat dibagi menjadi berikut ini.

a) Media yang mempunyai jangkauan dan serentak, seperti radio dan televisi.

Pemanfaatan media ini tidak terbatas pada tempat dan ruangan. Siapapun

dapat memanfaatkannya di manapun.

b) Media yang mempunyai jangkauan terbatas, seperti OHP, slide suara, film

slide, dan lain-lain. Media semacam ini pemanfaatannya memerlukan

tempat dan penataan yang khusus.

c) Media yang dimanfaatkan secara individu, seperti model pembelajaran

berprogram, pembelajaran melalui komputer, dan lain-lain.

Para ahli mengklasifikasikan media pembelajaran dari sudut pandang yang

berbeda-beda, maka mereka mengelompokkan jenis serta karakteristik media

pembelajaran juga berbeda-beda.

Teknologi semakin berkembang, begitu pula jenis media pembelajaran

yang ada juga semakin bermacam-macam. Seorang guru di sekolah dituntut untuk

mengetahui karakteristik media pembelajaran yang digunakan di sekolah tersebut,

karena dengan mengetahui karakteristik media, guru dapat memilih media mana

yang tepat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Hal ini

dimaksudkan agar proses belajar mangajar yang dilakukan dapat berlangsung

secara efektif dan efisien.

Page 26: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

14

c. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Munadi (2010:8) “tujuan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran

adalah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses pembelajaran itu

sendiri”.

Menurut Achsin (1986:17-18) dalam Endonesa (Online), menyatakan

bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah sebagai berikut :

(1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat

berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna, (2) untuk

mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi

materi kepada anak didik, (3) untuk mempermudah bagi anak didik

dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah

disampaikan oleh guru/pendidik, (4) untuk dapat mendorong

keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan

mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh

guru/pendidik, (5) untuk menghindarkan salah pengertian atau

salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap

materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik

Media yang digunakan dalam kelas hendaknya sesuai dengan kondisi

sekolah tersebut, kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media

harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin

dicapai.

Dari beberapa uraian di atas sudah jelas tujuan penggunaan media dalam

suatu proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan proses penyampaian

informasi kepada penerima (siswa), agar didapatkan hasil belajar yang

diharapkan.

d. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Arsyad (2011:25) mengemukakan beberapa manfaat praktis dari

penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai

berikut:

Page 27: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

15

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang

lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan

siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan

minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi indera, ruang, dan waktu.

a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di

ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,

radio, atau model.

b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera

dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau

gambar.

c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam

puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto,

slide, disamping secara verbal.

d) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat

ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau

simulasi komputer.

e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat

disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.

Page 28: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

16

f) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses

yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti kepompong

menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman

seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan ke

museum atau kebun binatang.

Menurut Caray (Online) “Fungsi media pembelajaran untuk

memudahkan para pengajar untuk menyampaikan secara tepat dan efisien kepada

siswa”.

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif

dan efisien. Sudrajat (Online), menyebutkan manfaat media pembelajaran sebagai

berikut:

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

oleh para peserta didik.

2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.

3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta

didik dengan lingkungannya.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

Page 29: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

17

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit

sampai dengan abstrak.

Sedangkan menurut Mustikasari (Online) secara lebih khusus manfaat

media pembelajaran adalah:

1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru

dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi

diantara siswa dimanapun berada.

2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan

warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk

menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak

membosankan.

3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan

tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal

dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan

materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan

media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.

Page 30: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

18

5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih

mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja,

siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan

melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media

pemahaman siswa akan lebih baik.

6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan

saja.

Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun

tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah

sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses

belajar.

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk

mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu

pengetahuan.

8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu

untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti

membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi

belajar, dan lain-lain.

Media pembelajaran akan sangat bermanfaat dan sangat membantu guru

maupun siswa dalam proses pembelajaran, jika program media itu didesain dan

Page 31: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

19

dikembangkan secara baik, maka fungsi guru akan dapat diperankan oleh media

meskipun tanpa keberadaan guru sehingga waktu belajar akan lebih efektif.

e. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Media yang baik, belum tentu menjamin keberhasilan belajar siswa jika

kita tidak dapat menggunakannya dengan baik. Untuk itu, media yang telah kita

pilih dengan tepat harus dapat kita manfaatkan dengan sebaik mungkin sesuai

prinsip-prinsip pemanfaatan media.

Media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan.

Maka dari itu Arsyad (2011:75) mengemukakan beberapa kriteria yang patut

diperhatikan dalam memilih media, antara lain sebagai berikut:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau

generalisasi.

3) Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di

manapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta

mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu

menggunakannya dalam proses pembelajaran.

5) Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum

tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.

Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang,

kelompok kecil, dan perorangan.

Page 32: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

20

6) Mutu teknis. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan

yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen

lain yang berupa latar belakang.

Sedangkan menurut Munadi (2010:187) prinsip pemilihan media

hendaknya didasarkan atas beberapa kriteria antara lain sebagai berikut:

1) Karakteristik siswa. Meliputi kemampuan, latar belakang (sosio-cultural),

serta kepribadian siswa.

2) Tujuan belajar. Secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai

meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep

dan keterampilan, serta pembentukan sikap.

3) Sifat bahan ajar. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut aktivitas atau

perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan mempengaruhi

pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya.

4) Pengadaan media. Aspek teknis lainnya yang menjadi pertimbangan

pemilihan media adalah kemampuan biaya, ketersediaan waktu, tenaga,

fasilitas dan peralatan pendukung.

5) Sifat pemanfaatan media. Guru hendaknya mengetahui potensi media, maka

dengan demikian ia juga harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik

masing-masing jenis media.

Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan

pembelajaran di dalam kelas, hendaknya kita mempertimbangkan media

pembelajaran mana yang akan digunakan seperti yang diungkapkan oleh Kustandi

& Sutjipto (2011:87) berikut in:

1) Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum.

Page 33: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

21

2) Keterjangkauan dalam pembiayaan.

3) Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran.

4) Ketersediaan media pembelajaran di pasar.

5) Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran.

Aristo (Online), mengemukakan beberapa prinsip umum yang perlu

diperhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran, yaitu :

1) Setiap jenis media, memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada satu jenis

media yang cocok untuk semua segala macam proses belajar dan dapat

mencapai semua tujuan belajar.

2) Penggunaan beberapa macam media secara bervariasi memang perlu. Namun

harap diingat, bahwa penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus dalam

suatu kegiatan pembelajaran, justru akan membingungkan siswa dan tidak

akan memperjelas pelajaran

3) Penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. Lebih baik

menggunakan media yang sederhana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa

daripada media canggih namun justru membuat siswa kita terheran-heran

pasif.

4) Sebelum media digunakan harus direncanakan secara matang dalam

penyusunan rencana pelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan

kita sajikan dengan bantuan media. Rencanakan bagaimana strategi dan teknik

penggunaannya.

5) Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau

sekedar pengisi waktu kosong saja. Jika siswa sadar bahwa media yang

Page 34: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

22

digunakan hanya untuk mengisi waktu kosong, maka kesan ini akan selalu

muncul setip kali guru menggunakan media.

6) Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaaan

media. Kurangnya persiapan bukan saja membuat proses kegiatan belajar

mengajar tidak efektif dan efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran proses

pembelajaran.

Pertimbangan pemilihan media sangat penting, karena terkait dengan

penyampaian informasi pengajaran yang disampaikan. Harus mempertimbangkan

beberapa hal, diantaranya kepraktisan media tersebut, dapat digunakan oleh guru

maupun siswa, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi,

namun sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang disediakan oleh sekolah.

Selain itu guru juga harus memiliki pengetahuan tentang kemampuan

intelektual siswa yang diajarnya, agar guru dapat memilih media yang benar-benar

sesuai dengan karakteristik siswa.

Ketepatan dalam pemilihan media berpotensi menghasilkan pemahaman

yang baik oleh peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan.

Sehingga dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena

itu untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal diperlukan persiapan serta

memilih media yang tepat dalam pembelajaran.

f. Peran Media Pembelajaran

Peran penggunaan media sangat berpengaruh dalam menunjang proses

pembelajaran yang dilakukan di sekolah, baik itu untuk siswa, guru, maupun

dalam proses belajar mengajar itu sendiri.

Page 35: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

23

Arsyad (2011:15) mengemukakan bahwa :

“Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada

saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan

pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.”

Munadi (2010:36) membedakan peranan/fungsi media pembelajaran

menjadi dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan

didasarkan pada penggunaannya, seperti berikut:

1) Analisis fungsi yang didasarkan pada media.

a) Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Sebagai penyalur,

penyampai, penghubung dan lain-lain.

b) Fungsi semantik. Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam

menambah pembendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau

maksudnya benar-benar dipahami oleh anak didik (tidak verbalistik).

c) Fungsi manipulatif. Fungsi manipulatif didasarkan pada ciri-ciri

(karakteristik) umum yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum

ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang

dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.

2) Analisis fungsi yang didasarkan pada penggunaannya (anak didik)

a) Fungsi psikologis.

Fungsi Atensi: media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian

(attention) siswa terhadap materi ajar.

Fungsi Afektif: menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan

atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

Page 36: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

24

Fungsi Kognitif: semakin banyak ia dihadapkan pada objek-objek akan

semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau

semakin kaya dan luas alam pikiran kognitifnya.

Fungsi Imajinatif: Media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengembangkan imajinasi siswa.

Fungsi Motivasi: motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk

terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran

tercapai.

b) Fungsi sosio-kultural. Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni

mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.

Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik,

guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah

sebagai manager (pengelola) pembelajaran dan bertanggung jawab

menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu

guru lebih berfungsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan

fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 37: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

25

Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar ke dalam sebuah

krucut pengalaman seperti pada gambar gambar dibawah ini.

Gambar 1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale dalam (Arsyad,

2011:11)

2. Mata Pelajaran Seni Budaya

a. Pengertian Mata Pelajaran Seni Budaya

Pemerintah memandang mata pelajaran Seni Budaya perlu diadakan di

sekolah, untuk memberi pengetahuan kepada anak didik tentang seni sebagai hasil

kebudayaan yang kita miliki.

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut: (1) memahami konsep dan pentingnya Seni Budaya,

(2) menampilkan sikap apresiasi terhadap Seni Budaya, (3) menampilkan

Lambang

Kata

Lambang Visual

Gambar Diam,

Rekaman Radio

Gambar Hidup Pameran

Televisi

Karyawisata

Dramatisasi

Benda Tiruan/Pengamatan

Pengalaman Langsung

Abstrak

Konkret

Page 38: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

26

kreativitas melalui Seni Budaya, (4) menampilkan peran serta dalam Seni Budaya

dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Seperti yang tercantum dalam KTSP,

Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah

karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap

kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada

pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan

berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar

dengan seni”, “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”.

Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.

Maka dari itu mata pelajaran Seni Budaya merupakan mata

pelajaran yang sama pentingnya dengan mata pelajaran lain yang diberikan

disekolah, karena mata pelajaran Seni Budaya dapat membentuk siswa

kreatif dan melatih kecerdasan visual siswa disekolah.

b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Seni Budaya

Lebih lanjut pemerintah telah menentukan ruang lingkup mata pelajaran

Seni Budaya yang diberikan disekolah. Hal ini telah tercantum dalam KTSP, dan

ruang lingkup tersebut antara lain meliputi:

1. Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan

sebagainya.

2. Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan

alat musik, apresiasi karya musik.

3. Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan

tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

4. Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara

yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.

Page 39: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

27

Diantara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu

bidang seni sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang

tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari

satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang

akan diikutinya.

c. Standart Kompetensi pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Standar Kompetensi (SK) adalah tujuan pembelajaran secara umum, dan

sudah tercantum pada KTSP yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pada KTSP

tersebut tercantum 2 Standar Kompetensi, yaitu:

1. Standart Kompetensi Apresiasi

Menurut Guruvalah (online), “Apresiasi Seni adalah menikmati,

menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan

mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya,

sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan

semestinya”.

Sehingga dalam pelajaran dengan standart kompetensi apresiasi, seorang

guru dituntut untuk dapat mengadakan kegiatan pembelajaran apapun yang dapat

melatih siswa untuk dapat menilai, menghargai, serta melatih kepekaan estetisnya

terhadap suatu karya.

2. Standart Kompetensi Ekspresi

Guruvalah (Online), “Ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau

perasaan di dalam proses penciptaan karya seni, proses ekspresi bisa

diaktualisasikan melalui media. Media musik bunyi; media Seni Rupa adalah

Page 40: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

28

garis, bidang dan warna; media tari adalah gerak, media teaer adalah gerak, suara

dan lakon”.

Pada standar kompetensi ekspresi, guru dituntut untuk dapat menciptakan

kegiatan pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk mengungkapkan ekspresi

mereka melalui sebuah karya. Sehingga pada standar kompetensi ekspresi terjadi

proses kreatif dan sikap berkreasi pada siswa.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara langsung maupun

tidak langsung baik beberapa pihak, antara lain :

1. Bagi peneliti sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentang

penggunaan media di suatu sekolah, serta sebagai pengalaman baru yang

dapat menjadi bekal jika menjadi pendidik nantinya.

2. Bagi Guru sebagai koreksi terhadap ketepatan pemilihan media

pembelajaran yang selama ini digunakan, agar tujuan pembelajaran yang

dilaksanakan dapat tercapai.

3. Bagi Sekolah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan

untuk lebih memperhatikan dan memaksimalkan media yang digunakan

dalam pembelajaran di sekolah tersebut agar didapatkan proses maupun

hasil pembelajaran yang maksimal.

Page 41: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

29

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Dalam PPKI (2010:28) “penelitian kualitatif berusaha mengungkap gejala secara

menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui

pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai

instrument kunci”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut

Wiyono (2007:28) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan suatu fenomena sebagaimana adanya pada waktu penelitian

dilakukan”.

B. Kehadiran Peneliti

Peneliti bertindak sebagai instrumen utama serta sebagai pengumpul data,

baik data yang berupa wawancara serta observasi secara langsung. Sebagai

pengamat peneliti dibantu seorang observer untuk membantu mendokumentasikan

dokumen serta bukti-bukti yang dianggap penting selama peneliti berada dalam

lingkup penelitian. Pengamatan dilakukan secara terbuka, yakni kehadiran peneliti

diketahui oleh subjek.

29

Page 42: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

30

C. Lokasi Penelitian

Penelitian diadakan di SMP Negeri 1 Probolinggo yang beralamat di Jl.

Imam Bonjol No.49 Probolinggo.

D. Sumber Data

Data berupa pernyataan atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan secara langsung mupun tidak langsung kepada nara sumber (informant)

yang pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran seni budaya bidang seni rupa.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas, namun berlandaskan pada

tujuan penelitian dan data yang ingin diperoleh. Selain itu data juga diperoleh dari

observasi terhadap perangkat pembelajaran yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) yang digunakan oleh guru ketika mengajar.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman

wawancara, dan pedoman observasi. Instrumen berisikan pertanyaan-pertanyaan

untuk menjaring data tentang jenis media, pembuatan media, intensitas

penggunaan media, serta peranan media pembelajaran yang digunakan.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diinginkan, peneliti menggunakan

metode observasi dan wawancara. “metode observasi adalah salah satu teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi

dengan cara mengamati perilaku subyek dalam situasi tertentu” (Wiyono,

2007:48).

“Sedangkan metode wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan

data yang bisa digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi tentang

Page 43: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

31

obyek penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan”

(Wiyono, 2007:49).

Pada penelitian ini juga menggunakan angket yang disebarkan kepada

beberapa siswa untuk triangulasi sumber. Triangulasi sumber pada penelitin ini

akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.

Tahap-tahap pengumpulan data di atas dapat dibuat bagan seperti berikut:

Menentukan metode

Wawancara

Menyusun

pedoman

wawancara

Triangulasi sumber

Hasil Penelitian

Pengumpulan data Pengumpulan data Pengumpulan data

Analisis data Analisis data Analisis data

Observasi

Menyusun

pedoman

observasi

Angket

Membuat angket

Page 44: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

32

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data

model Miles dan Huberman. Sugiono, (2008:246) mengemukakan bahwa

”analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu”.

Lebih lanjut Sugiono, (2008:246) menjelaskan pengertian analisis model

Miles dan Huberman sebagai ”aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh”.

Dalam analisis tersebut terdiri dari tiga tahap sebagai berikut:

1. Reduksi Data. Merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-

hal yang penting, dicari tema dan polanya.

2. Penyajian Data. Pada penelitianati ini penyajian data dilakukan dalam bentuk

teks yang bersifat naratif.

3. Verifikasi. Verifikasi atau penarikan kesimpulan dilakukan dengan

menggabungkan kesimpulan yang didapat selama penelitian berlangsung

hingga akhir penelitian.

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Untuk mengetahui keabsahan data, maka dilakukan triangulasi sumber.

Triangulasi sumber adalah menggunakan beberapa sumber lain untuk melacak

kesesuaian data penelitian yang telah didapat. Triangulasi pada penelitian ini

menggunakan angket yang disebar kepada beberapa siswa. Dipilih siswa kelas

VIII, dengan pertimbangan siswa kelas VIII lebih lama mendapat pelajaran Seni

Budaya bidang Seni Rupa daripada kelas VII, sehingga diharapkan dapat

Page 45: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

33

memberikan informasi yang lebih kepada peneliti. Angket diberikan pada 50

siswa untuk mewakili 5 kelas yang ada.

H. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap Penelitian yang dilakukan antara lain:

1. Tahap refleksi. Pada tahap ini peneliti memilih masalah apa yang akan

diteliti, serta menentukan variabel-variabelnya.

2. Tahap perencanaan. Pada tahap perencanaan ini meliputi kegiatan memilih

tempat penelitian, menentukan strategi penelitian (pendekatan, metode,

maupun instrumen yang digunakan), serta menyusun proposal penelitian.

3. Tahap pengumpulan data. Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah

terjun kelapangan (melakukan penelitian) lalu mengumpulkan data

menggunakan metode yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Tahap analisis data. Pada tahap ini data-data yang telah terkumpul dianalisis

lalu dibuat laporan sebagai hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

Page 46: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

34

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Kondisi Sekolah

SMP Negeri 1 Probolinggo beralamat di Jl. Imam Bonjol No.49

Probolinggo. Letak sekolah ini berada di tengah-tengah kota dan di sekitarnya

terdapat beberapa Sekolah Dasar serta tempat-tempat penting di Kota

Probolinggo. SMP Negeri 1 Probolinggo merupakan Sekolah Menengah Pertama

dan tertua di kota Probolinggo, sekolah ini berdiri sejak tahun 1943.

SMP Negeri 1 Probolinggo memiliki visi yaitu beriman, bertakwa, cinta

lingkungan, dan berdaya saing global. Untuk itu misi SMP Negeri 1 Probolinggo

untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan sikap dan perilaku patuh terhadap ajaran agama yang dipeluk.

2. Mewujudkan sikap dan perilaku toleran terhadap pemeluk agama yang lain.

3. Mewujudkan perilaku sopan dan kebiasaan berkomunikasi yang santun.

4. Mewujudkan kecerdasan emosional dan sosial.

5. Mewujudkan perilaku hidup sehat.

6. Mewujudkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar.

7. Mewujdukan sikap dan perilaku hemat energi dan sumber daya alam.

8. Mewujudkan kegiatan akademis dan non akademis bermutu untuk mencapai

prestasi tingkat Internasional.

9. Mewujudkan kemampuan berbahasa Inggris aktif, lisan, dan tulis.

34

Page 47: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

35

10. Mewujudkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.

Banyak prestasi yang telah diraih baik di tingkat kota, tingkat propinsi,

maupun tingkat nasional. Setelah 3 (tiga) tahun ditunjuk menjadi Sekolah Standar

Nasional (SSN) dan dievaluasi oleh Dirjen, mulai tahun ajaran 2007-2008 SMP

Negeri 1 Probolinggo diantara 100 (seratus) sekolah di Indonesia telah ditetapkan

menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

SMPN 1 Probolinggo dilengkapi fasilitas sekolah yang cukup memadai

sehingga tak heran jika sekolah tersebut menjadi sekolah favorit dan unggulan di

Kota Probolinggo. Hal ini sesuai dengan salah satu visi sekolah yaitu berdaya

saing global.

Sekolah yang saat ini berstatus sebagai RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional) ini telah menorehkan banyak sekali prestasi baik kancah Lokal

maupun Nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, banyak cara yang dilakukan

sekolah dalam rangka mewujudkan status sekolah RSBI menuju SBI. Usaha yang

dilakukan diantaranya adalah menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki SDM

berkualitas. Saat ini SMPN1 Probolinggo memiliki guru yang berkompetensi

tinggi, 99% gurunya adalah lulusan S1 dan 85% gurunya memiliki kualifikasi

sesuai dengan bidangnya.

Usaha untuk meningkatkan status sekolah dari Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI), menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) terus

dilakukan. Hal ini terbukti salah satunya dengan usaha meningkatkan teknologi

yang digunakan di SMP Negeri 1 Probolinggo ini. Usaha tersebut diantaranya

pemasangan seperangkat LCD pada tiap kelas, sehingga guru maupun siswa dapat

menggunakan LCD tersebut untuk proses pembelajaran. Usaha lainnya adalah

Page 48: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

36

dengan pemasangan hotspot di area sekolah. Denga adanya fasilitas hotspot ini

diharapkan siswa maupun warga sekolah yang lain peka terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan serta teknologi.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Budaya

Pada kurikulum yang berlaku sejak tahun 2006, yang biasa disebut dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), untuk mata pelajaran Seni Budaya

dibagi menjadi empat bidang. Keempat bidang tersebut yaitu Seni Rupa, Seni

Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Namu pemerintah memberi kebebasan kepada

masing-masing sekolah untuk memilih dari keempat bidang tersebut. Diantara

keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni sesuai

dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia di sekolah.

SMP Negeri 1 Probolinggo memiliki 2 tenaga pendidik untuk mata

pelajaran Seni Budaya. Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh kedua guru

adalah S1 pada Universitas Negeri Malang. Kedua guru berkompeten dalam

bidang Seni Rupa dan Seni Musik. Maka dari itu SMP Negeri 1 Probolinggo

memilih dua bidang dari keempat bidang yang telah ditawarkan tersebut, yaitu

Seni Rupa dan Seni Musik. Dengan kebijakan sebagai berikut, bidang Seni Rupa

diberikan kepada siswa ketika mereka berada di semester 1 (semester ganjil)

sedangkan bidang Seni Musik diberikan pada semester 2 (semester genap). Pada

kedua bidang tersebut sama-sama diajarkan dua Standar Kompetensi (SK), yaitu

SK mengapresiasi karya seni rupa dan SK mengekspresikan diri melalui karya

seni rupa. Di dalam masing-masing standar kompetensi tersebut telah tercantum

beberapa Kompetensi Dasar yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

Page 49: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

37

Semua Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada KTSP tersebut

semestinya dilaksanakan, akan tetapi hal ini kembali lagi pada kebijakan sekolah

masing-masing. Beberapa sekolah mungkin dapat melaksanakan semua

kompetensi dasar tersebut, namun bagi sekolah yang memiliki keterbatasan dalam

hal tertentu pastinya tidak dapat menerapkan semua kompetensi dasar ke dalam

pembelajaran.

Untuk mata pelajaran Seni Budaya pihak sekolah telah menyediakan satu

ruangan khusus untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut. Ruangan

ini dinamakan “Art and Culture Room” (Lampiran 17). Ruang Seni Budaya ini

berukuran ± 7 x 8 cm berisikan sebuah meja dan bangku untuk guru, dan pada

bagian tepi ruangan dikelilingi dengan meja-meja yang dipenuhi dengan hasil

karya siswa. Selain digunakan untuk menyimpan hasil karya siswa, ruangan ini

juga dapat digunakan untuk proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran

tidak selalu harus berada di dalam kelas masing-masing.

C. Penggunaan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Bidang seni Rupa

Untuk mengungkap data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan

beberapa teknik antara lain dengan cara wawancara langsung dengan guru mata

pelajaran Seni Budaya di sekolah tersebut, observasi terhadap salah satu perangkat

pembelajaran yaitu RPP yang digunakan oleh guru, serta angket yang disebarkan

pada beberapa siswa. Adapun data-data yang diperoleh dari beberapa teknik

pengumpulan data tersebut akan dijabarkan pada masing-masing standar

kompetensi apresiasi dan ekspresi yang dilaksanakan.

Page 50: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

38

1. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni Budaya

Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Apresiasi

a. Hasil Wawancara

Menurut data yang diperoleh dari wawancara dengan kedua guru Seni

Budaya di SMP Negeri 1 Probolinggo tentang media yang digunakan pada

pembelajaran apresiasi, guru pertama mengatakan bahwa penggunaan sebuah

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar itu penting. Karena media

merupakan alat untuk menyampaikan informasi pengetahuan kepada siswa

(Lampiran 7). Dengan menggunakan media, proses penyampaian pembelajaran

akan lebih mudah. Dengan menggunakan media, minat siswa dalam mengikuti

pembelajaranpun semakin besar.

Sedangkan guru Seni Budaya yang kedua berpendapat bahwa kepentingan

penggunaan media pembelajaran dalam suatu kegiatan belajar mengajar tersebut

cukup penting. Jika diprosentase, bisa jadi 70-75% media pembelajaran tersebut

sangat berpengaruh. Karena dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya bidang

Seni Rupa, siswa perlu diberi media dalam pembelajarannya, jadi guru tidak bisa

menggunakan media ceramah saja. Jadi dapat dikatakan penggunaan media dalam

proses pembelajaran tersebut sangat dominan (Lampiran 8).

Pada pembelajaran Standart Kompetensi Mengapresiasi Karya Seni Rupa,

baik guru pertama maupun guru kedua mengatakan sama-sama menggunakan

media pembelajaran ketika mengadakan pembelajaran apresiasi tersebut

(Lampiran7 dan Lampiran 8). Lebih lanjut akan dijelaskan media-media apa saja

yang digunakan oleh guru pada pembelajaran apresiasi karya seni rupa tersebut .

Page 51: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

39

Kedua guru biasanya menggunakan media gambar/foto-foto untuk

dijadikan contoh atau sekedar ditunjukkan pada siswa ketika proses pembelajaran

berlangsung. Contoh gambar/foto terkadang ditunjukkan secara langsung, namun

guru lebih sering menunjukkan gambar/foto tersebut melalui LCD (Lampiran 7

dan Lampiran 8). Penggunaan LCD ini bermanfaat untuk memvisualisasikan

contoh tersebut agar nampak dalam ukuran yang lebih besar, sehingga siswa yang

letak tempat duduknya cukup jauh dari media, masih tetap dapat melihat. Untuk

karya yang biasanya sulit untuk dihadirkan secara langsung pada siswa, maka

guru menggunakan media gambar/fotonya saja. Sehingga walau tidak dapat

dihadirkan secara nyata, siswa masih tetap dapat mengetahui bagaimana bentuk

karya atau materi ajar yang dimaksudkan oleh guru. Dengan demikian usaha ini

dapat mengurangi miss-consepsi antara guru dengan siswa.

Standar Kompetensi mengapresiasi karya seni rupa identik dengan

menilai, mengamati, serta menghargai karya seni. Sehingga penggunaan hasil

karya seni sebagai media untuk apresiasi memang sangat dibutuhkan pada proses

pembelajaran. Maka dari itu kedua guru sama-sama menggunakan media hasil

karya pada pembelajaran apresiasi ini. Guru pertama mengaku memiliki beberapa

contoh hasil karya untuk dasar-dasar melukis mulai dari yang menggunakan

pensil, pensil warna, konte/arang, cat air dan cat minyak (Lampiran 7). Dengan

penggunaan media menggambar yang bermacam-macam tersebut akan menambah

pengetahuan tentang teknik menggambar kepada siswa. Contoh karya tersebut

merupakan hasil karya yang dibuat sendiri oleh guru.

Page 52: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

40

Untuk penggunaan media hasil karya, guru Seni Budaya yang kedua juga

menggunakannya. Biasanya guru lebih sering menggunakan hasil karya siswa

terdahulu, dan yang lebih sering adalah hasil karya berupa lukisan (Lampiran 8).

Tak ingin ketinggalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang ada, guru juga mengakrabkan media elektronik yang berbasis

komputer sebagai media pembelajaran pada standar kompetensi mengapresiasi

karya seni rupa.

Guru Seni Budaya yang pertama mengatakan bahwa guru biasa

menggunakan media internet untuk membantu pemahaman siswa. Materi

pembelajaran yang dibuat oleh guru, dimasukkan dalam sebuah blog milik guru

dengan alamat www.hoerpunyaku.blogspot.com. Sehingga selain belajar Seni

Budaya, siswa juga dapat belajar tentang teknologi internet yang juga dapat

dijadikan sebagai sumber belajar. Selain blog tersebut guru juga mempunyai

sebuah web kecil (web lokal) dengan program bernama joomla (Lampiran 7).

Untuk proses penyampaian informasi kepada siswa, guru terkadang menggunakan

web lokal tersebut, yang hanya dapat diakses di daerah Probolinggo saja. Namun

guru lebih sering mengguakan blog untuk dijadikan media penyampaian informasi

dalam pembelajaran. Pada blog tersebut terdapat beberapa materi yaitu tentang

pengetahuan seni rupa beserta unsur-unsurnya, materi gambar bentuk, materi

patung, materi gambar reklame, batik dan lukisan kaca (glass painting).

Untuk guru Seni Budaya yang kedua, guru biasanya menggunakan media

internet untuk mencari (browsing) contoh-contoh gambar karya seni atau video

proses pembuatan karya, yang kemudian dibuat sebagai materi yang ditunjukkan

kepada siswa.

Page 53: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

41

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa setiap kelas telah dilengkapi

dengan seperangkat LCD sebagai fasilitas untuk guru dan siswa dalam proses

pemebelajaran. Maka dari itu kedua guru Seni Budaya di SMP Negeri 1

Probolinggo tersebut sama-sama menggunakan media LCD dalam pembelajaran

apresiasi. LCD digunakan untuk menunjukkan atau menyampaikan materi

pembelajaran, gambar/foto, atau proses pembuatan karya melalui LCD tersebut.

Dari media-media yang pernah digunakan oleh guru dalam standar

kompetensi mengapresiasi karya seni rupa, menurut guru kedua yang paling

berpengaruh bagi siswa adalah berupa karya seni hasil seniman besar atau orang

yang terkenal. Nama serta ketenaran seniman yang karyanya dibuat contoh untuk

siswa ternyata memberi pengaruh besar pada minat dan respon siswa ketika

pembelajaran (lampiran 7). Selain itu, karya siswa terdahulu atau karya kakak

kelas juga berpengaruh pada antusias siswa untuk mengikuti pelajaran.

Sedangkan media yang paling efektif digunkan oleh guru dalam

pembelajaran apresiasi, guru kedua menyebutkan media hasil karya seni berupa

lukisan adalah media yang paling efektif digunakan. Alasannya adalah karena

hasil karya seni berupa lukisan lebih mudah dalam pengadaannya, hasil karya

lukisan ini tersedia banyak di sekolah dan merupakan karya siswa-siswa terdahulu

atau kakak kelas.

Sedangkan menurut guru Seni Budaya yang pertama, keefektifan

penggunaan sebuah media dalam proses pembelajaran tersebut tergantung

bagaimana pendekatan atau strategi mengajar yang digunakan. Sebagus apapun

media yang digunakan, namun jika tidak disertai dengan penggunaan strategi yang

tepat dalam penggunaanya maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara

Page 54: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

42

maksimal. Sehingga penggunaan media pembelajaran tersebut dapat dikatakan

kurang efektif.

b. Hasil Observasi

Observasi dilakukan pada salah satu perangkat pembelajaran yaitu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh kedua guru Seni

Budaya. Untuk guru yang pertama mengaku menyusun sendiri RPP yang akan

digunakan dalam pembelajaran tersebut. Sedangkan guru yang kedua

menggunakan RPP yang dibuat bersama-sama Tim MGMP (Musyawarah Guru

Mata Pelajaran) sekabupaten Probolinggo. Dari hasil observasi pada RPP yang

digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran apresiasi pada mata pelajaran

Seni Budaya bidang Seni Rupa tersebut, diperoleh data tentang media apa saja

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Media-media pembelajaran

tersebut adalah media buku teks/buku panduan, media contoh-contoh

gambar/foto, media model, media hasil karya seni, dan media elektronik berbasis

komputer. Berikut penjelasan masing-masing media tersebut:

1) Media Buku Teks/Buku Panduan

Pada perangkat pembelajaran (RPP) kedua guru Seni Budaya, sama-sama

mencantumkan penggunaan buku teks/buku panduan pada standar kompetensi

mengapresiasi karya seni rupa. Buku teks/buku panduan tersebut hanya untuk

pegangan guru saja. Siswa tidak diharuskan untuk membeli buku yang sama

seperti yang digunakan oleh guru, namun bagi siswa yang mampu dianjurkan

untuk memiliki buku panduan sebagai pegangan untuk membantu mereka dalam

belajar.

Page 55: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

43

Guru Seni Budaya yang pertama menggunakan buku teks/buku panduan

sebagai berikut:

a) Buku Kesenian SMP kelas 7, penerbit Erlangga tahun 2004.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

mengidentifikasikan jenis karya seni rupa terapan daerah setempat.

b) Kerajinan Tangan dan Kesenian SMP kelas 7, penerbit Yudhistira tahun 1994.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

mengidentifikasikan jenis karya seni rupa terapan daerah setempat.

c) Pola Ragam Hias Batik Corak Fauna, karya Bambang Sumantri V.M

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan, gagasan dan teknik karya seni

rupa terapan daerah setempat.

d) KTSP 2006 Seni Budaya kelas 7, penerbit Erlangga.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan, gagasan dan teknik karya seni

rupa terapan daerah setempat.

Sedangkan guru Seni Budaya yang kedua menggunakan buku teks/buku

panduan sebagai berikut:

a) Buku Seni Budaya kelas 8, penerbit Sinar Mandiri hal 1-4.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

mengidentifikasi karya seni rupa terapan nusantara.

b) Buku Seni Budaya kelas 8, penerbit Erlangga.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

mengidentifikasi karya seni rupa terapan nusantara.

Page 56: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

44

Sedangkan untuk beberapa KD pada SK mengapresiasi karya seni rupa

yang lainnya, guru hanya menuliskan penggunaan buku seni budaya yang relevan

saja, tanpa mencantumkan identitas buku seni budaya yang digunakan pada setiap

KD. Kompetensi Dasar yang dimaksud adalah pada KD menampilkan sikap

apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan

nusantara, KD mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan nusantara, dan pada

KD menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik karya

seni rupa terapan nusantara.

2) Media Contoh-contoh Gambar/Foto

Untuk penggunaan media contoh-contoh gambar/foto pada pembelajaran

apresiasi, kedua guru sama-sama mencantumkan contoh gambar/foto untuk

dijadikan media dalam pembelajaran apresiasi pada RPP yang digunakan. Guru

yang pertama menggunakan contoh gambar pola ragam hias ukir pada KD

menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan, gagasan dan teknik karya seni

rupa terapan daerah setempat.

Sedangkan guru kedua menggunakan contoh gambar karya seni rupa

terapan daerah probolinggo pada KD mengidentifikasi jenis karya seni rupa

terapan nusantara. Selain itu guru juga menggunakan contoh gambar motif batik

sebagai media pembelajaran pada KD yang sama yaitu mengidentifikasi jenis

karya seni rupa terapan nusantara.

3) Media Model

Untuk penggunaan media model, pada RPP yang digunakan hanya guru

Seni Budaya yang kedua saja yang menggunakan media tersebut dalam

Page 57: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

45

pembelajaran apresiasi, yaitu untuk mengidentifikasi keunikan gagasan serta

pembuatan batik Jogjakarta pada KD menampilkan sikap apresiatif terhadap

keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa terapan nusantara. Sedangkan guru

Seni Budaya yang pertama tidak mencantumkan media model untuk pembelajaran

apresiasi.

4) Media Hasil Karya Seni

Penggunaan media hasil karya seni yang dimaksud adalah media berupa

hasil karya seni yang dihadirkan langsung pada siswa, bukan berupa foto atau

gambar. Pada RPP yang digunakan oleh kedua guru sama-sama tidak

mencantumkan media berupa hasil karya seni asli pada pembelajaran apresiasi.

5) Media Elektronik Berbasis Komputer

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada,

guru juga mengakrabkan media elektronik yang berbasis komputer. Maka dari itu

pada RPP kedua guru sama-sama mencantumkan media elektronik yang berbasis

komputer pada pembelajaran apresiasi.

Pada RPP guru Seni Budaya yang pertama, guru mencantumkan

penggunaan media internet pada RPP. Penggunaan media internet tersebut

tercantum pada KD menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan, gagasan dan

teknik karya seni rupa terapan daerah setempat. Pada KD tersebut tercantum

alamat web yang digunakan oleh guru sebagai sumber serta media yang

digunakan oleh guru, yaituu www.motifbatik.com dan www.motiftradisional.com.

Selain itu guru juga menggunakan blog milik guru sebagai media untuk

menyampaikan informasi pembelajaran pada siswa, alamat blog tersebut adalah

Page 58: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

46

www.hoerpunyaku.blogspot.com. Hal tersebut senada dengan pernyataan guru

pada wawancara yang dilakukan sebelumnya.

Sedangkan pada RPP guru kedua, pada KD menampilkan sikap apresiatif

terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan nusantara,

guru mencantumkan penggunaan media elektronik pada pembelajaran. Namun

guru belum secara spesifik menyebutkan media elektronik apa yang digunakan.

c. Hasil Angket

Angket yang diberikan pada siswa bertujuan untuk mengungkap jenis

media pembelajaran yang digunakan oleh guru pada pembelajaran apresiasi, serta

peranan media tersebut untuk siswa. Hasil analisis data angket tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Jenis dan Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran

a) Penggunaan Buku Panduan pada Pembelajaran Apresiasi

Sebagian siswa menyatakan bahwa guru hampir tidak pernah

menggunakan buku panduan pada pembelajaran apresiasi (Tabel 2). Kenyataan ini

bertolak belakang dengan RPP yang dibuat guru yang menyatakan kedua guru

sama-sama menggunakan buku panduan pada pembelajaran apresiasi. Setelah

dikonfirmasi kepada guru, ternyata buku panduan tersebut hanya digunakan oleh

guru sebagai panduan saja, sedangkan siswa memang tidak diwajibkan untuk

memiliki buku panduan sama seperti yang digunakan oleh guru.

b) Penggunaan Buku Kerja/LKS pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan buku

kerja/LKS pada pembelajaran apresiasi (Tabel 3). Pernyataan ini senada dengan

Page 59: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

47

RPP yang digunakan oleh kedua guru,bahwa guru tidak mencantumkan

penggunaan buku kerja/LKS untuk pembelajaran apresiasi.

c) Penggunaan Hand-Out/Selebaran Materi pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan hand-

out/selebaran materi pada pembelajaran apresiasi (Tabel 4).

d) Penggunaan Tape/Rekaman Suara pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru hampir tidak pernah

meggunakan tape/rekaman suara pada pembelajaran apresiasi (Tabel 5). data ini

sesuai dengan data observasi pada perangkat pembelajaran (RPP) serta wawancara

pada kedua guru yang sama-sama tidak menyebutkan penggunaan media

tape/rekaman suara pada pembelajaran apresiasi.

e) Penggunaan OHP (Over Head Proyector) pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan OHP

(Over Head Proyector) pada pembelajaran apresiasi (Tabel 6).

f) Penggunaan Gambar pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru sering meggunakan gambar

pada pembelajaran apresiasi (Tabel 7) Hal ini sesuai dengan pernyataan guru pada

wawancara serta observasi pada perangkat pembelajaran (RPP) bahwa guru juga

menggunakan media gambar pada pembelajaran apresiasi.

g) Penggunaan Poster pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru hampir tidak pernah

meggunakan poster pada pembelajaran apresiasi (Tabel 8).

Page 60: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

48

h) Penggunaan Foto pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan foto

pada pembelajaran apresiasi (Tabel 9). Penggunaan media foto ini juga telah

diungkapkan oleh guru Seni budaya yang pertama melalui wawancara yang

dilakukan dengan guru tersebut (Lampiran 7).

i) Penggunaan Video/film pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan

video/film pada pembelajaran apresiasi (Tabel 10).

j) Penggunaan Powerpoint dan LCD pada Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru kadang-kadang

meggunakan powerpoint dan LCD pada pembelajaran apresiasi (Tabel 11). Hal ini

senada dengan data yang didapat melalui wawancara dan observasi pada RPP

yang digunakan oleh kedua guru, bahwa kedua guru juga menggunakan media

LCD pada pembelajaran apresiasi.

k) Penggunaan Contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll) pada

Pembelajara Apresiasi

Sebagian besar siswa manyatakan bahwa guru sering meggunakan contoh-

contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll) pada pembelajaran apresiasi (Tabel

12). Hal ini senada dengan yang diungkapkan guru melalui wawancara.

Menurut hasil angket, siswa menyebutkan bahwa selain media yang telah

disebutkan di atas, ada beberapa media yang juga digunakan oleh guru pada

pembelajaran apresiasi yaitu media papan tulis (white board), komputer/lap top,

peralatan dapur (panci, sendok, dll), peralatan LAB, beraneka lukisan, karya

recycle, tanaman, serta benda-benda yang ada di sekitar (lampiran 12).

Page 61: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

49

2) Media yang paling berperan membantu siswa dalam memahami

pembelajaran apresiasi

Dari media-media yang digunakan oleh guru dalam mata pelajaran

apresiasi, siswa memilih beberapa media yang paling berperan membantu

pamahaman siswa dalam pembelajaran apresiasi. Pada urutan pertama sebagian

besar siswa memilih media powerpoint dan LCD sebagai media yang paling bisa

membantu siswa dalam memahami pelajaran apresiasi, pada urutan kedua

sebagian besar siswa memilih media video/film, dan pada urutan ketiga sebagian

besar siswa memilih media contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll),

(lampiran 14)

d. Kesimpulan Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran

Seni Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Apresiasi di SMP

Negeri 1 Probolinggo

Pada sub bab diatas, telah dipaparkan data-data yang diperoleh dari

metode wawancara guru mata pelajaran, observasi pada perangkat pembelajaran

(RPP), dan angket yang diberikan pada siswa. Data di atas mengungkap

penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran apresiasi mata pelajaran seni

budaya bidang seni rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo. Baik itu jenis media,

pembuatan media, intensitas penggunaan media, serta peranan media itu sendiri.

Dari data yang telah dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan tentang

bagaimana penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran apresiasi mata

pelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo.

Kedua guru Seni Budaya bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo,

sebenarnya sama-sama menggunakan media buku teks/buku panduan pada

Page 62: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

50

pembelajaran apresiasi. Namun sebagian besar siswa mengatakan bahwa guru

hampir tidak pernah menggunakan media buku teks/buku panduan ketika

mengajar apresiasi. Buku teks yang tercantum sebagai media pembelajaran

apresiasi pada RPP kedua guru memang benar. Buku teks/buku panduan tersebut

hanya digunakan sebagai pegangan guru saja ketika mengajar pembelajaran

apresiasi, sedangkan siswa dianjurkan untuk memiliki buku panduan sebagai

panduan, namun tidak diwajibkan untuk membeli buku yang sama seperti yang

digunakan oleh guru.

Buku teks/buku panduan yang digunakan oleh guru tersebut sama-sama

merupakan hasil karya orang lain, dan bukan hasil karya milik guru sendiri.

Sedangkan untuk intensitas penggunaan buku teks/buku panduan pada

pembelajaran apresiasi, baik guru pertama maupun guru kedua sama-sama

menggunakan buku teks/buku panduan pada setiap Standar Kompetensi (SK)

mengapresiasi karya seni rupa.

Guru-guru Seni Budaya dalam mengadakan pembelajaran Apresiasi karya

seni rupa, juga sama-sama menggunakan media contoh gambar/foto-foto. Media

tersebut terkadang ditunjukkan secara langsung pada siswa, namun lebih sering

menggunakan LCD untuk memvisualisasikan contoh tersebut agar nampak dalam

ukuran yang lebih besar.

Untuk penggunaan intensitas penggunaan media contoh gambar/foto-foto

pada pembelajaran apresiasi, kedua guru sama-sama menggunakan media tersebut

pada beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat pada SK mengapresiasi

karya seni rupa. Untuk media tersebut, ada yang dibuat sendiri oleh guru, ada pula

yang berasal dari orang lain melalui internet.

Page 63: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

51

Sedangkan untuk penggunaan media model, hanya guru seni budaya yang

kedua saja yang menggunakan media model untuk pembelajaran apresiasi.

penggunaan media model ini hanya digunakan pada salah satu KD pada SK

mengapresiasi karya seni rupa.

Untuk penggunaan media hasil karya seni yang dihadirkan secara langsung

pada siswa, kedua guru seni budaya sama-sama tidak mencantumkan media

tersebut sebagai media apresiasi dalam RPP yang dibuat. Namun dalam data hasil

wawancara, kedua guru sama-sama menggunakan media hasil karya asli pada saat

pembelajaran.

Pada pembelajaran apresiasi, kedua guru sama-sama mengatakan

menggunakan media elektronik berbasis komputer. Media tersebut antara lain

adalah media internet, media komputer, serta media LCD. Dengan media ini

informasi yang diberikan pada siswa dapat divisualisasikan lebih besar dan dapat

dilihat dari tempat di mana siswa duduk walaupun jarak dengan media cukup

jauh.

Dari media-media tersebut yang paling berperan efektik membantu siswa

dalam pembelajaran apresiasi adalah media LCD, media video/film, serta media

contoh-contoh hasil karya seperti lukisan, patung, keramik, dll. Sedangkan media

yang paling efektif untuk guru adalah media hasil karya seni, yaitu seni lukis. Hal

ini dikarenakan di sekolah tersedia banyak karya milik siswa terdahulu, sehingga

mudah untuk dijadikan media yang ditunjukkan pada siswa.

Page 64: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

52

2. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni Budaya

Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Ekspresi

a. Hasil Wawancara

Seperti halnya pada pembelajaran apresiasi, penggunaan media

pembelajaran dalam proses pembelajaran ekspresi juga penting. Hal ini sesuai

pendapat guru Seni Budaya yang pertama yang mengatakan bahwa penggunaan

sebuah media pembelajaran dalam proses belajar mengajar itu penting. Karena

media merupakan alat untuk menyampaikan informasi pengetahuan kepada siswa

(Lampiran 8).

Sedangkan guru Seni Budaya yang kedua berpendapat bahwa kepentingan

penggunaan media pembelajaran dalam suatu kegiatan belajar mengajar tersebut

cukup penting. Jika diprosentase, bisa jadi 70-75% media pembelajaran tersebut

sangat berpengaruh. Karena dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya bidang

Seni Rupa, siswa perlu diberi media dalam pembelajarannya, jadi guru tidak bisa

menggunakan media ceramah saja. Jadi dapat dikatakan penggunaan media dalam

proses pembelajaran tersebut sangat dominan (Lampiran 7).

Pada pembelajaran SK mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, baik

guru pertama maupun guru kedua mengatakan sama-sama menggunakan media

pembelajaran ketika mengadakan pembelajaran ekspresi tersebut (Lampiran 7 dan

Lampiran 8).

Guru pertama mengatakan bahwa dalam pembelajaran ekspresi yaitu

menggambar bentuk, guru mengajak siswa untuk menggambar langsung dengan

model. Misalnya menggambar buah atau binatang, siswa diminta oleh guru untuk

membawa objek yang akan digambar tersebut kesekolah (lampiran 8)

Page 65: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

53

Lebih lanjut guru pertama mengatakan bahwa guru juga mempunyai

contoh gambar dasar-dasar melukis, mulai dari yang menggunakan pensil, pensil

warna, konte/arang, cat air hingga cat minyak (Lampiran 8). Contoh-contoh

tersebut ditunjukkan kepada siswa sebelum siswa mulai berkarya. Media ini

digunakan oleh guru baik pada pembelajaran apresiasi maupun ekspresi. Guru

membuat sendiri media tersebut yang sebagian besar memang merupakan hasil

karya guru sendiri. Pada pembelajaran ekspresi ini guru menambahkan bahwa

guru lebih senang mengajak siswa untuk belajar diluar agar pelaksanaan

pembelajaran tidak membosankan dan membuat siswa lebih fresh.

Untuk penggunaan media contoh hasil karya seni yang dihadirkan nyata

pada siswa, kedua guru sama-sama menggunakan media tersebut pada

pelaksanaan pembelajaran ekspresi ini. Yang dimaksud dengan media hasil karya

seni disini adalah media hasil karya yang dihadirkan langsung pada siswa tanpa

melalui foto atau gambar. Guru seni budaya yang pertama biasanya menggunakan

contoh hasil karya milik guru sendiri dan juga hasil karya yang ada di sekolah.

Sedangkan guru seni budaya yang kedua, mengaku bahwa guru biasanya

menggunakan hasil karya siswa-siswa terdahulu atau kakak kelas untuk dijadikan

contoh pada siswa. Terkadang guru juga menggunakan contoh-contoh karya seni

rupa 3 Dimensi berupa patung dan keramik.

Untuk mengakrabkan kecanggihan teknologi informasi yang semakin

berkembang, guru tak hanya mengakrabkan media tersebut pada pembelajaran

apresiasi saja, akan tetapi juga pada pembelajaran ekspresi. Sama seperti pada

pembelajaran apresiasi, guru pertama biasanya menggunakan media internet.

Guru tersebut menaruh materi-materi pembelajaran pada blog pribadi dengan

Page 66: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

54

alamat www.hoerpunyaku.blogspot.com sehingga siswa dapat mengakses materi

pembelajaran pada blog tersebut. Beberapa meteri yang tercantum pada blog

tersebut antara lain seperti: pengetahuan tentang seni rupa, menggambar bentuk,

patung, gambar reklame, serta langkah-langkah membuat lukisan kaca serta

tentang batik (Lampiran 7).

Sedangkan guru yang kedua menggunakan VCD untuk menyampaikan

pengetahuan pada siswa. Sebelum siswa berkarya, guru menampilkan terlebih

dahulu video proses pembuatan karya tersebut, misalnya prosedur pembuatan

sablon, video pameran serta contoh batik jumput

Menurut guru seni budaya yang kedua, dari media-media yang digunakan

oleh guru, yang paling efektif dan berpengaruh bagi siswa baik peda pembelajaran

apresiasi maupun praktek adalah berupa karya seni hasil seniman besar atau orang

yang terkenal. Nama serta ketenaran seniman yang karyanya dibuat contoh untuk

siswa ternyata memberi pengaruh besar pada minat dan respon siswa ketika

pembelajaran (lampiran 8). Selain itu, karya siswa terdahulu atau karya kakak

kelas juga berpengaruh pada antusias siswa untuk mengikuti pelajaran.

Sedangkan media yang paling efektif digunkan oleh guru dalam

pembelajaran ekspresi, guru kedua menyebutkan media hasil karya seni berupa

lukisan adalah media yang paling efektif digunakan. Alasannya adalah karena

hasil karya seni berupa lukisan lebih mudah dalam pengadaannya, hasil karya

lukisan ini tersedia banyak disekolah dan merupakan karya siswa-siswa terdahulu

atau kakak kelas.

Sama seperti pada pembelajaran apresiasi, menurut guru Seni Budaya

yang pertama, keefektifan penggunaan sebuah media dalam proses pembelajaran

Page 67: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

55

tersebut tergantung bagaimana pendekatan atau strategi mengajar yang digunakan.

Sebagus apapun media yang digunakan, namun jika tidak disertai dengan

penggunaan strategi yang tepat dalam penggunaanya maka tujuan pembelajaran

tidak dapat dicapai secara maksimal. Baik itu pada pembelajaran apresiasi

maupun ekspresi penggunaan media pembelajaran pada keduanya harus disertai

dengan strategi pembelajaran yang tepat.

b. Hasil Observasi

Seperti pada SK pembelajaran apresiasi, dilakukan observasi pada salah

satu perangkat pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh kedua guru Seni Budaya

dengan tujuan untuk mengetahui media apa saja yang digunkan oleh guru pada

pemelajaran ekspresi. Data ini tercantum pada SK mengekspresikan diri melalui

karya seni rupa. Dari hasil observasi pada RPP tersebut, diperoleh data tentang

media apa saja yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran ekspresi. Media-

media pembelajaran tersebut adalah media buku teks/buku panduan, media

contoh-contoh gambar/foto, media model, media hasil karya seni, media

elektronik berbasis komputer, serta media alat dan bahan untuk berkarya. Berikut

penjelasan masing-masing media tersebut:

1) Media Buku Teks/Buku Panduan

Pada perangkat pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru Seni

Budaya di SMP Negeri 1 Probolinggo, kedua guru sama-sama mencantumkan

penggunaan buku teks sebagai media pembelajarannya yang digunakan pada

pembelajaran ekspresi.

Sama halnya pada SK mengapresiasi karya seni rupa, pada SK

mengekspresikan diri melalui karya seni rupa ini guru menggunakan buku

Page 68: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

56

teks/buku panduan hanya untuk pegangan guru saja. Siswa tidak diharuskan untuk

membeli buku yang sama seperti yang digunakan oleh guru, namun bagi siswa

yang mampu dianjurkan untuk memiliki buku panduan sebagai pegangan untuk

membantu mereka dalam belajar.

Guru Seni Budaya yang pertama menggunakan buku teks/buku panduan

sebagai berikut:

a) Buku Kesenian SMP kelas 7, penerbit Erlangga tahun 2004.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

menggambar dengan objek karya Seni Rupa murni dan terapan tiga dimensi dari

daerah setampat.

b) Pola Ragam Hias Batik Corak Fauna, karya Bambang Sumantri V.M

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

merancang karya seni kriya dengan memanfaatkan tehnik dan corak daerah

setempat.

c) KTSP 2006 Seni Budaya kelas 7, penerbit Erlangga.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

merancang karya seni kriya dengan memanfaatkan tehnik dan corak daerah

setempat.

d) Buku pembuatan Craft

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

membuat karya seni kriya contohnya craft, benda fungsional daur ulang dari

bahan bekas dengan inovatif dan kreatif serta mempertimbangkan prinsip

ekonomi dan kewirausahaan.

Page 69: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

57

e) Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SLTP 1994, karya Rasjaoyo,

penerbit Erlangga.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

menyiapkan karya seni hasil karya sendiri untuk pameran kelas atau sekolah.

Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) menata karya seni rupa dari

hasil pembuatan sendiri dalam bentuk pameran kelas atau sekolah, guru

mencantumkan penggunaan buku teks pada RPP KD tersebut, namun belum

secara spesifik buku apa yang digunakan oleh guru.

Dari RPP guru kedua dapat diketahui buku teks apa saja yang digunakan

oleh guru pada pembelajaran ekspresi. Buku teks/buku panduan yang digunakan

oleh guru Seni Budaya tersebut adalah:

a) Buku teks pembuatan batik

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

merancang karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak karya seni rupa

terapan nusantara dan pada Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya

tekstil dengan teknik dan corak karya seni rupa terapan nusantara

b) Buku Seni Budaya kelas 8

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

mengekspresikan diri melalui karya seni lukis

c) Buku seni budaya yang relevan

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD) membuat

karya seni kriya tektil dengan tekik corak seni rupa terapan nusantara.

Page 70: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

58

d) Seni Rupa dan Desain SMP/MTs kelas VIII, penerbit Tiga Serangkai tahun

2004.

Buku tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi Dasar (KD)

membuat karya seni kriya tektil dengan tekik corak seni rupa terapan nusantara,

pada Kompetensi Dasar (KD) mengekspresikan diri melalui karya seni grafis,

pada Kompetensi Dasar (KD) menyiapkan karya seni rupa hasil karya sendiri

untuk pameran kelas atau sekolah, serta pada Kompetensi Dasar (KD) menata

karya seni rupa hasil karya sendiri dalam bentuk pameran kelas atau sekolah.

2) Media Model

Untuk penggunaan media model, pada RPP hanya guru pertama saja yang

mencantumkan penggunaan media tersebut pada pembelajaran ekpresi. Guru

tersebut mencantumkan media seperti benda-benda model gambar bentuk-bentuk

silindris, kubistis, hewan, tumbuhan, alam benda, manusia dan beraturan / tak

beraturan. Misalnya: tumbuhan, buah-buahan, gelas, botol, guci, manusia, potret

atau temannya. Media model tersebut digunakan oleh guru pada Kompetensi

Dasar (KD) menggambar dengan objek karya Seni Rupa murni dan terapan tiga

dimensi dari daerah setampat.

Guru juga mencantumkan penggunaan media benda model pada

Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya contohnya craft, benda

fungsional daur ulang dari bahan bekas dengan inovatif dan kreatif serta

mempertimbangkan prinsip ekonomi dan kewirausahaan.

Page 71: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

59

3) Media Contoh-contoh Gambar/Foto

Guru-guru seni budaya di SMPN 1 Probolinggo sama-sama

mencantumkan penggunaan media contoh gambar/foto pada RPP pembelajaran

ekspresi. Pada RPP guru pertama, dicantumkan pada Kompetensi Dasar (KD)

merancang karya seni kriya dengan memanfaatkan tehnik dan corak daerah

setempat, guru menggunakan media contoh bentuk benda pakai dan benda hias

serta contoh pola ragam hias ukir.

Untuk guru Seni Budaya yang kedua, menggunakan gambar karya seni

rupa terapan daerah probolinggo sebagai media pembelajaran pada Kompetensi

Dasar (KD) membuat karya seni kriya tekstil dengan tekik corak seni rupa terapan

nusantara. Pada KD yang sama guru juga menggunakan media contoh batik

jumputan.

4) Media Hasil Karya Seni

Untuk penggunaan media contoh hasil karya seni yang dihadirkan nyata

pada siswa tanpa perantara foto ataupun gambar, kedua guru sama-sama

menggunakan media tersebut. Hal ini tercantum pada RPP yang digunakan.

Pada RPP guru yang pertama, pada KD membuat karya seni kriya

contohnya craft, benda fungsional daur ulang dari bahan bekas dengan inovatif

dan kreatif serta mempertimbangkan prinsip ekonomi dan kewirausahaan, guru

menggunakan media berupa hasil karya yang dihadirkan lengsung pada siswa

berupa produk home industri dan contoh ryccle product.

Pada KD menyiapkan karya seni hasil karya sendiri untuk pameran kelas

atau sekolah, guru mencantumkan hasil karya siswa sebagai media karena

memang KD ini bertujuan untuk memamerkan hasil karya siswa selama

Page 72: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

60

mengikuti pembelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa pada semester tersebut.

KD tersebut dilanjutkan dengan KD menata karya seni rupa dari hasil pembuatan

sendiri dalam bentuk pameran kelas atau sekolah.

Untuk guru Seni Budaya yang kedua, guru hanya mencantumkan

penggunaan karya-karya seni lukis pada KD mengekspresikan diri melalui karya

seni lukis. Hal ini sesuai dengan data hasil wawancara dengan guru yang

mengatakan guru biasanya menggunakan karya lukisan siswa terdahulu sebagai

media yang dicontohkan pada siswa ketika pembelajaran.

5) Media Elektronik Berbasis Komputer

Sama seperti pada KD mengapresiasi karya seni rupa, pada KD

mengekspresikan diri melalui karya seni rupapun guru berusaha mengakrabkan

siswa dengan media elektronik yang berbasis komputer, agar siswa semakin peka

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

berkembang.

Pada pembelajaran ekspresi ini guru pertama juga menggunakan media

internet dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Biasanya guru menggunakan

blog milik guru yang beralamat www.hoerpunyaku.blogspot.com. Pada blog

tersebut tersedia materi untuk pembelajaran Seni Budaya khususnya bidang seni

rupa. materi yang terdapat pada blog tersebut adalah pengetahuan seni rupa

beserta unsur-unsurnya, materi gambar bentuk, materi patung, materi gambar

reklame, batik dan lukisan kaca (glass painting). Sebelum siswa praktek berkarya,

terlebih dahulu guru menampilkan langkah-langkah atau prosedur pembuatan

karya tersebut melalui materi yang telah tercantum pada blog tersebut.

Penggunaan blog pada pembelajaran ekspresi ini tercantum di RPP pada KD

Page 73: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

61

menggambar dengan objek karya Seni Rupa murni dan terapan tiga dimensi dari

daerah setempat.

Penggunaan media blog juga digunakan oleh guru pada pembelajaran SK

membuat karya seni kriya contohnya craft, benda fungsional daur ulang dari

bahan bekas dengan inovatif dan kreatif serta mempertimbangkan prinsip

ekonomi dan kewirausahaan.

Pada KD merancang karya seni kriya dengan memanfaatkan tehnik dan

corak daerah setempat, guru mencantumkan penggunaan media internet dan

media elektronik sebagai media pembelajaran.

Sedangkan pada guru seni budaya yang kedua, pada pembelajaran ekspresi

guru menggunakan media elektronik pada KD merancang karya seni kriya tektil

dengan teknik dan corak karya seni rupa terapan nusantara.

Pada KD membuat karya seni kriya tektil dengan tekik corak seni rupa

terapan nusantara, guru menggunakan media VCD untuk menampilkan contoh-

contoh batik jumputan pada siswa. Guru juga menggunakan VCD untuk

menampilkan video prosedur pembuatan sablon pada KD mengekspresikan diri

melalui karya seni grafis. Penggunaan VCD juga digunakan pada KD menyiapkan

karya seni rupa hasil karya sendiri untuk pameran kelas atau sekolah sera KD

menata karya seni rupa hasil karya sendiri dalam bentuk pameran kelas atau

sekolah.

6) Media Alat dan Bahan untuk Berkarya

Pada RPP guru pertama, mencantumkan penggunaan media bahan dan alat

merancang batik pada KD merancang karya seni kriya tektil dengan teknik dan

Page 74: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

62

corak karya seni rupa terapan nusantara dan membuat karya seni kriya tektil

dengan teknik dan corak karya seni rupa terapan nusantara.

Guru tersebut juga menggunakan media membuat sablon pada KD

mengekspresikan diri melalui karya seni grafis. Serta penggunaan peralatan yang

mendukung untuk pengadaan pameran pada KD menyiapkan karya seni rupa hasil

karya sendiri untuk pameran kelas atau sekolah.

c. Hasil Angket

Angket yang diberikan pada siswa bertujuan untuk mengungkap jenis

media pembelajaran yang digunakan oleh guru pada pembelajaran ekspresi, serta

peranan media tersebut untuk siswa. Hasil analisis data angket tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Jenis dan Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran

a) Penggunaan Buku Panduan pada Pembelajaran Ekspresi

Sebagian siswa menyatakan bahwa guru hampir tidak pernah meggunakan

buku panduan pada pembelajaran ekspresi (Tabel 14). Seperti pada pembelajaran

apresiasi, pada perangkat pembelajaran yang digunakan oleh kedua guru Seni

Budaya pada SK mengekspresikan diri melalui karya seni rupa sama-sama

mencantumkan penggunaan buku panduan/buku teks pada pembelajaran ekspresi

tersebut, namun sebagian besar siswa menyatakan guru hampir tidak pernah

menggunakan buku panduan pada pembelajaran ekspresi. Ternyata setelah

dikonfirmasi pada guru, buku panduan yang dimaksud pada RPP tersebut hanya

digunakan sebagai pegangan guru saja ketika mengajar dan siswa tidak

diwajibkan untuk membeli buku yang sama seperti digunakan oleh guru.

Page 75: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

63

b) Penggunaan Buku Kerja/LKS pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan buku

kerja/LKS pada pembelajaran ekspresi (Tabel 15). Berdasarkan wawancara dan

observasi pada RPP yang digunakan oleh kedua guru memang tidak

mencantumkan penggunaan media buku kerja/LKS pada pembelajaran ekspresi.

c) Penggunaan Hand-Out/Selebaran Materi pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan hand-

out/selebaran materi pada pembelajaran ekspresi (Tabel 16). Pada RPP guru

memang tidak menyebutkan penggunaan media Hand-Out/selebaran materi pada

pembelajaran ekspresi.

d) Penggunaan Tape/Rekaman Suara pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru hampir tidak pernah

meggunakan tape/rekaman suara pada pembelajaran ekspresi (Tabel 17).

e) Penggunaan OHP (Over Head Proyector) pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan OHP

(Over Head Proyector) pada pembelajaran ekspresi (Tabel 18).

f) Penggunaan Gambar pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru kadang-kadang

meggunakan gambar pada pembelajaran ekspresi (Tabel 19). Hal ini sesuai

dengan pernyataan guru dalam data wawancara bahwa guru juga menggunakan

media gambar pada pembelajaran ekspresi.

g) Penggunaan Poster pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru hampir tidak pernah

meggunakan poster pada pembelajaran ekspresi (Tabel 20). Pada RPP kedua guru

Page 76: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

64

memang sama-sama tidak mencantumkan penggunaan media poster pada

pembelajaran ekspresi.

h) Penggunaan Foto pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru jarang meggunakan foto

pada pembelajaran ekspresi (Tabel 21). Guru pertama menyatakan untuk

menunjukkan contoh bentuk sebuah karya yang tidak dapat ditampilkan secara

langsung kepada siswa, biasanya guru menggunakan foto benda tersebut.

i) Penggunaan Video/film pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru hampir tidak pernah

meggunakan video/film pada pembelajaran ekspresi (Tabel 22). Hal ini tidak

sejalan dengan pernyataan guru bahwa guru menggunakan media video proses

pembuatan sebuah karya pada siswa. Pada RPP juga tercantum bahwa pada

beberapa KD pada pembelajaran ekspresi, guru menggunakan media video.

j) Penggunaan Powerpoint dan LCD pada Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru kadang-kadang

meggunakan powerpoint dan LCD pada pembelajaran ekspresi (Tabel 23). Hal ini

senada dengan data yang diperoleh dari wawancara, bahwa untuk menunjukkan

contoh yang berupa gambar/foto pada siswa guru biasanya menggunakan media

LCD.

k) Penggunaan Contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll) pada

Pembelajara Ekspresi

Sebagian besar siswa manyatakan bahwa guru sering meggunakan contoh-

contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll) pada pembelajaran ekspresi (Tabel

24). Hal ini senada dengan data yang diperoleh dari wawancara serta observasi

Page 77: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

65

bahwa guru biasanya menggunakan media contoh karya yang ditunjukkan secara

langsung pada siswa.

Menurut hasil angket, tentang jenis media pembelajaran lain, yang

digunakan guru dalam pembelajaran ekspresi Seni Budaya bidang Seni Rupa

adalah papan tulis (white board), VCD, komputer/lap top, buku gambar, pensil

warna, cat air, tongkat, spidol, kain, peralatan dapur, sayur-mayur, peralatan LAB,

alat peraga, beraneka lukisan, karya recycle, tumbuhan di sekitar sekolah

(lampiran 12).

2) Media yang paling berperan membantu siswa dalam memahami

pembelajaran ekspresi

Dari media-media yang digunakan oleh guru dalam mata pelajaran

ekspresi, siswa memilih beberapa media yang paling berperan membantu

pamahaman siswa dalam pembelajaran ekspresi tersebut. Pada urutan pertama

sebagian besar siswa memilih media powerpoint dan LCD, pada urutan kedua

sebagian besar siswa memilih media video/film dan contoh-contoh (seperti patung,

lukisan, keramik, dll), pada urutan ketiga sebagia besar siswa memilih media gambar

(lampiran 14 ).

d. Kesimpulan Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran

Seni Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Ekspresi di SMP

Negeri 1 Probolinggo

Sebelumnya telah dipaparkan tentang penggunaan media pembelajaran

yang digunakan pada pembelajaran ekspresi mata pelajaran Seni Buadaya bidang

Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo. Baik itu jenis media, pembuatan media,

intensitas penggunaan media, serta peranan media itu sendiri.

Page 78: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

66

Dari data yang telah dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan tentang

bagaimana penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran ekspresi mata

pelajaran seni budaya bidang seni rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo.

Untuk penggunaan media buku teks/buku panduan pada pembelajaran

ekspresi ini kedua guru seni budaya bidang seni rupa sama-sama menggunaan

buku panduan tersebut sebagai pegangan guru dalam pembelajaran ekspresi.

Hampir pada setiap kompetensi dasar yang ada pada SK mengekspresikan diri

melalui karya seni rupa kedua guru menggunakan media buku teks/buku panduan

tersebut. Buku teks yang digunakan merupakan hasil karya orang lain dan bukan

karya guru sendiri.

Melalui wawancara dan observasi pada RPP, diketahui bahwa media

model dalam pembelajaran ekspresi hanya digunakan oleh guru pertama saja.

Guru menggunakan media model ini pada dua KD yang ada pada SK

mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Media model yang digunakan dapat

berupa benda yang dibawa oleh masing-masing siswa, atau benda yang telah ada

di sekolah seperti karya daur ulang (recycle product).`

Pada peerangkat pembelajaran (RPP) kedua guru Seni Budaya tersebut

sama-sama mencantumkan media contoh gambar/foto pada beberapa kompetensi

dasar dalam pembelajaran ekspresi. Untuk guru pertama media contoh gambar

yang digunakan sebagian besar merupakan hasil karya guru sendiri, gambar

tersebut difoto dan kemudian ditunjukkan kepada siswa berupa foto.

Untuk penggunaan media hasil karya seni yang dihadirkan secara langsung

oleh guru pada siswa ketika proses pembelajaran ekspresi, kedua guru sama-sama

menggunakan media tersebut. Guru biasanya menggunakan media hasil karya

Page 79: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

67

siswa terdahulu yang masih tersimpan di sekolah. Untuk guru pertama selain

menggunakan karya siswa, guru juga menggunakan hasil karya seni milik guru

sendiri. Penggunaan media hasil karya seni yang dihadirkan nyata pada siswa ini

tercantum pada beberapa kompetensi dasar pembelajaran ekspresi.

Guru-guru Seni Budaya bidang Seni Rupa sama-sama menggunakan

media elektronik berbasis komputer pada pembelajaran ekspresi. Guru pertama

lebih menggunakan blog milik guru, sedangkan guru kedua biasanya

menggunakan VCD untuk menunjukkan video/film pembuatan sebuah karya.

Kedua guru sama-sama menggunakan media LCD untuk menunjukkan contoh-

contoh karya. Pada RPP kedua guru tersebut, tercantum penggunaan media

elektronik berbasis komputer pada beberapa kompetensi dasar pembelajaran

ekspresi.

Untuk pembelajaran ekspresi ini memang menuntut siswa untuk praktek

berkarya seni, maka dari itu guru mencantumkan media alat dan bahan untuk

berkarya seni sebagai media pembelajaran pada RPP yang dibuat, yaitu media

bahan dan alat merancang batik dan media membuat sablon.

Dari media-media tersebut yang paling berperan efektik membantu siswa

dalam pembelajaran ekspresi adalah media powerpoint dan LCD, memilih media

video/film dan contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll), serta media gambar.

Sedangkan media yang paling efektif untuk guru, sama seperti pada pembelajaran

apresiasi yaitu media hasil karya seni, yaitu seni lukis. Hal ini dikarenakan di

sekolah tersedia banyak karya milik siswa terdahulu, sehingga mudah untuk

dijadikan media yang ditunjukkan pada siswa.

Page 80: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

68

3. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni Budaya

Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo

Dari data-data yang telah dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan

mengenai penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran Seni Budaya

bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo.

Media yang digunakan antara lain adalah media buku teks/buku panduan,

media model, media contoh gambar/foto, media hasil karya seni yang dihadirkan

secara langsung, serta media elektronik berbasis komputer.

a. Media Buku Teks/Buku Panduan

Baik pada pembelajaran apresiasi maupun pada pembelajaran ekspresi,

kedua guru Seni Budaya di SMP Negeri 1 Probolinggo sama-sama menggunakan

media buku teks/buku panduan. Hanya saja buku yang dicantumkan pada RPP

kedua guru tersebut merupakan buku pegangan guru saja ketika mengajar dan

siswa tidak diwajibkan untuk membeli buku yang sama seperti digunakan oleh

guru, namun siswa dianjurkan untuk mempunyai buku panduan untuk menunjang

pembelajaran.

Untuk intensitas penggunaan buku panduan ini, hampir pada setiap

kompetensi dasar baik pada pembelajaran apresiasi maupun ekspresi, kedua guru

sama-sama menggunakan buku teks. Media buku teks/buku panduan yang

digunakan guru selama ini masih membeli dan merupakan karya orang lain, dan

bukan karya guru sendiri.

Page 81: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

69

b. Media Contoh Gambar/Foto

Untuk penggunaan media contoh gambar/foto, guru sama-sama

menggunakan media tersebut baik pada pembelajaran apresiasi maupun

pembelajaran ekspresi. Guru pertama lebih sering menggunakan contoh hasil

karya milik guru yang difoto dan ditunjukkan pada siswa, sedangkan guru kedua

lebih sering menggunakan contoh gambar/foto yang ada di internet lalu

ditunjukkan pada siswa.

Untuk intensitas penggunaan media gambar/foto terdapat pada beberapa

KD pada pembelajaran apresiasi. Pada pembelajaran ekspresipun kedua guru

menggunakan media gambar/foto pada beberapa kompetensi dasar yang ada pada

pembelajaran ekspresi tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, guru kedua lebih sering mendapatkan

contoh gambar/foto melalui internet. Sedangkan guru pertama lebih sering

membuat sendiri media tersebut.

c. Media Model

Penggunaan media model dalam pembelajaran apresiasi hanya digunakan

oleh guru kedua saja pada salah satu kompetensi dasar. Sedangkan penggunaan

media model pada pembelajaran ekspresi, hanya guru pertama saja yang

menggunakannya. Guru pertama menggunakan media model pada beberapa

kompetensi dasar pembelajaran ekspresi.

Jadi dapat dikatakan intensitas penggunaan media model pada

pembelajaran apresiasi tersebut jarang. Sedangkan pada pembelajaran ekspresi

lebih sering daripada pembelajaran apresiasi.

Page 82: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

70

Untuk pengadaan media, guru pertama meminta siswa untuk membawa

masing-masing model yang telah ditentukan guru, dan tak jarang pula guru

menggunakan benda-benda di sekitar untuk dijadikan model. sedangkan guru

kedua membawa sendiri model yang ditunjukkan pada siswa.

d. Media Hasil Karya Seni

Media hasil karya seni yang dimaksud disini adalah media yang

dihadirkan secara langsung pada siswa. Kedua guru seni budaya sama-sama tidak

mencantumkan media tersebut sebagai media apresiasi dalam RPP yang dibuat.

Namun dalam data hasil wawancara, kedua guru sama-sama menggunakan media

hasil karya asli pada saat pembelajaran.

Untuk proses pembelajaran ekspresi, kedua guru sama-sama menggunakan

media tersebut. Guru biasanya menggunakan media hasil karya siswa terdahulu

yang masih tersimpan di sekolah. Untuk guru pertama selain menggunakan karya

siswa, guru juga menggunakan hasil karya seni milik guru sendiri. Penggunaan

media hasil karya seni yang dihadirkan nyata pada siswa ini tercantum pada

beberapa kompetensi dasar pembelajaran ekspresi.

e. Media Elektronik Berbasis Komputer

Baik pada pembelajaran apresiasi maupun ekspresi, kedua guru sama-sama

mengatakan menggunakan media elektronik berbasis komputer. Media tersebut

antara lain adalah media internet, media komputer, serta media LCD. Dengan

media ini informasi yang diberikan pada siswa dapat divisualisasikan lebih besar

dan dapat dilihat dari tempat di mana siswa duduk walaupun jarak dengan media

Page 83: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

71

cukup jauh. Untuk pembelajaran ekspresi guru juga biasanya menggunakan media

VCD untuk menampilkan video/film proses pembuatan sebuah karya.

f. Media Alat dan Bahan untuk Berkarya Seni

Khusus untuk pembelajaran apresiasi, guru menggunakan media alat dan

bahan untuk berkarya seni. Karena untuk pembelajaran ekspresi ini memang

menuntut siswa untuk praktek berkarya seni, yaitu media bahan dan alat

merancang batik dan media membuat sablon.

Dari media-media tersebut yang paling berperan efektik membantu siswa

baik pada pembelajaran apresiasi maupun ekspresi, siswa memilih media LCD,

media video/film, media contoh-contoh hasil karya seperti lukisan, patung,

keamik, serta media gambar gambar.

Sedangkan menurut guru media yang paling efektif digunakan adalah

media contoh hasil karya seni yang dihadirkan langsung pada siswa, khususnya

yang berupa lukisan. Hal ini dikarenakan di sekolah tersedia banyak lukisan karya

siswa terdahulu, sehingga guru lebih mudah dalam hal pengadaan media tersebut.

Sedangkan guru pertama menambahkan bahwa keefektifan penggunaan

sebuah media dalam proses pembelajaran tersebut tergantung bagaimana

pendekatan atau strategi mengajar yang digunakan. Sebagus apapun media yang

digunakan, namun jika tidak disertai dengan penggunaan strategi yang tepat dalam

penggunaanya maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara maksimal.

Sehingga penggunaan media pembelajaran tersebut dapat dikatakan kurang

efektif.

Minat siswa mengikuti pelajaran juga dapat berhubungan dengan media

pembelajaran yang digunakan oleh guru, karena jika siswa menyukai media yang

Page 84: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

72

digunakan oleh guru dalam suatu pembelajaran, akan berdampak pada antusias

siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Maka dari itu guru hendaknya

memperhatikan media yang disukai oleh siswa dalam pembelajaran. Ketika

ditanya media apa yang paling disukai siswa dari beberapa media yang digunakan

oleh guru selama ini, pada urutan pertama siswa memilih media video/film,

kemudia pada urutan kedua siswa memilih media LCD dan media gambar, dan

pada urutan ketiga siswa memilih media hasil karya yang ditunjukkan secara

langsung yaitu patung.

Page 85: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

73

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penggunaan Media Pembelajaran

Proses pembelajaran di sekolah mengandung lima komponen komunikasi,

yaitu guru, bahan ajar, media pembelajaran, siswa, dan tujuan pembelajaran.

Komponen-komponen tersebut merupakan suatu sistem dalam proses

pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan.

Media pembelajaran termasuk dalam lima komponen yang telah

disebutkan di atas. Hal ini berarti media pembelajaran merupakan sesuatu yang

ikut menentukan keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran.

Menurut Munadi (2010:7) mendefinisikan media pembelajaran sebagai

“segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber

secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.

Arsyad (2011:3) mendeskripsikan “secara lebih khusus, pengertian media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal …. Ringkasnya, media adalah alat yang

menyampaikan atau menghantarkan pesan-pesan pembelajaran”

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan mengenai pengertian media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

73

Page 86: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

74

pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,

pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa media pembelajaran merupakan

sesuatu yang ikut menentukan keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran,

maka dari itu pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus

mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran agar proses

pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil sesuai yang diharapkan.

Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana memilih serta

menggunakan media dalam sebuah proses pembelajaran agar dapat

mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar

itu sendiri.

Seperti pendapat Munadi (2010:8) “tujuan pemanfaatan media dalam

proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses

pembelajaran itu sendiri”.

Penggunaan media pembelajaran pada sebuah proses pembelajaran

sebenarnya tidak lepas dari masalah tentang tujuan apa yang ingin dicapai dari

proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Jadi jenis media apapun yang akan

digunakan terlebih dahulu ditelaah apakah media tersebut cocok untuk

mendukung tujuan pembelajaran.

Maka dari itu perencanaan terhadap penggunaan media pembelajaran itu

penting. Hal ini harus dipikirkan materi apa yang ingin disampaikan, metode

pembelajaran yang dipakai, serta media pembelajaran apa yang akan digunakan.

sehingga pada perangkat pembelajaran khususnya RPP yang dibuat benar-benar

telah dipikirkan sebelumnya.

Page 87: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

75

Perencanaan penggunaan media juga harus mempertimbangkan

karakteristik siswa. Karena pada berbeda usia, berbeda wilayah, berbeda pula

karakteristik yang dimiliki. Sehingga guru dituntut untuk dapat mengenali

karakteristik siswa mereka, hal ini dalam usaha mengefektifkan penggunaan dari

sebuah media pembelajaran.

Seperti yang dikatakan Miarso (1986:105) yang menyatakan bahwa “hal

pertama yang harus dilakukan guru dalam penggunaan media secara efektif adalah

mencari, menemukan, dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar

anak, menarik minat anak, sesuai dengan perkembangan kematangan dan

pengalamannya serta karakteristik khusus yang ada pada kelompok belajarnya”.

Pengadaan sebuah media juga perlu diperhatikan. Media yang digunakan

tersebut merupakan media yang benar-benar dibuat oleh guru, atau guru hanya

membeli media tersebut. Karena peran guru dalam inovasi dan pengembangan

media pembelajaran sangatlah penting mengingat guru sangat berperan dalam

proses belajar mengajar di kelas. Maka dari itu seorang guru dituntut untuk dapat

mengolah kemampuannya untuk membuat media pembelajaran yang lebih efektif

dan efisien sehingga pembelajaran dapat lebih menyenangkan.

Maka dari itu seperti yang diaktakan sebelumnya bahwa perencanaan

penggunaan sebuah media pembelajaran sangat penting karena dimungkinkan saja

terjadi bahwa peran media pembelajaran itu sangat kecil, yaitu hanya sebagai

pelengkap di mana media baru digunakan pada saat guru membutuhkannya atau

berhalangan hadir mengajar di kelas. Dalam kaitan ini, tidak ada perencanaan

tentang pemanfaatan media pembelajaran. Namun disisi lain, media pembelajaran

justru sangat berperan atau memainkan peranan yang dominan dalam kegiatan

Page 88: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

76

pembelajaran. Sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator saja dalam

kegiatan pembelajaran. Alternatif lainnya adalah adanya pembagian peran yang

seimbang antara guru dan media pembelajaran. Dalam keadaan yang demikian ini,

pemanfaatan media pembelajaran benar-benar terencana.

B. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni Budaya

Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Apresiasi di SMP Negeri 1

Probolinggo

Salah satu Standar Kompetensi (SK) dalam mata pelajaran Seni Budaya

bidang Seni Rupa yang tercantum dalam (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

KTSP adalah SK mengapresiasi karya seni rupa. “Apresiasi Seni adalah

menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi

dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi

estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut

dengan semestinya” (Guruvalah, Online).

Dalam pelajaran dengan standar kompetensi apresiasi, seorang guru

dituntut untuk dapat mengadakan kegiatan pembelajaran yang dapat melatih siswa

untuk dapat menilai, menghargai, serta melatih kepekaan estetisnya terhadap suatu

karya seni. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya dapat didukung dengan

penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat.

Dari data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat diketahui

media apa saja yang digunakan oleh kedua guru Seni Budaya bidang Seni Rupa

pada pembelajaran apresiasi di SMP Negeri 1 Probolinggo. Media-media tersebut

adalah media buku teks/buku panduan, media contoh gambar/foto-foto, media

Page 89: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

77

model, media hasil karya seni yang dihadirkan langsung pada siswa, serta media

elektronik berbasis komputer.

Penggunaan media cetak berupa buku teks/buku panduan pada

pembelajaran apresiasi memang dibutuhkan untuk tuntunan atau memberi

pengetahuan kognitif yang lebih mengenai apresiasi sebuah karya. Namun

penggunaan buku teks/buku panduan di sini masih belum terlalu di terapkan

dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan media tersebut hanya digunakan

oleh guru saja sedangkan siswa tidak diwajibkan memiliki buku panduan untuk

pembelajaran apresiasi.

Jika dilihat pada kerucut pengalaman Edgar Dale, buku teks termasuk

dalam kategori media yang penyampaian pesannya melalui lambang kata-kata.

Indera yang dilibatkan semakin terbatas, partisipasi fisik semakin berkurang

sedangkan keterlibatan imajinasi semakin bertambah, sehingga pengalaman yang

didapat semakin abstrak.

Walaupun demikian, penggunaan media buku teks/buku panduan dalam

pembelajaran apresiasi tidak masalah selama diikuti dengan pengalaman langsung

seperti mengapresiasi karya agar pengalaman yang diperoleh siswa dari proses

pemebelajaran semakin konkrit.

Selain buku teks/buku panduan, kedua guru seni budaya sama-sama

menggunakan media contoh gambar/foto-foto pada pembelajaran apresiasi.

penggunaan media contoh gambar/foto-foto ini memang perlu digunakan karena

dalam pembelajaran seni rupa lebih mengutamakan pemahaman visual daripada

verbal. Dengan menggunakan media visual seperti ini pengalaman belajar siswa

akan semakin konkrit daripada penggunaan media verbal saja, karena akan

Page 90: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

78

menimbulkan ke abstrakan pemahaman siswa terhadap pembelajaran. Namun jika

ditinjau menggunakan kerucut pengalaman Edgar Dale, yang mengatakan bahwa

penggunaan media gambar diam seperti gambar mati, slide, atau fotografi,

memiliki pengalaman belajar yang lebih konkrit daripada penggunaan media buku

teks.

Guru Seni Budaya yang kedua menggunakan media model dalam

pembelajaran apresiasi. Penggunaan media model pada pembelajaran

apresiasi ini menuntut siswa untuk melakukan pengamatan pada objek

yang dijadikan model. Media model ini termasuk pada pengalaman yang

diperoleh dari benda tiruan/pengamatan. Merupakan pengalaman belajar

pada tingkat ke-2 sehingga dapat dikatakan penggunaan media model ini

memiliki tingkat kekonkritan pengalaman yang lebih daripada buku teks

dan contoh gambar/foto.

Pembelajaran apresiasi merupakan pembelajaran yang identik dengan

menilai serta menghargai sebuah karya seni. Karya seni dapat dihadirkan melalui

foto atau bahkan dihadirkan secara langsung pada siswa. Dengan menggunakan

media hasil karya yang dihadirkan secara langsung pada siswa, mungkin akan

lebih menghadirkan pengalaman dalam ingatan yang lebih lama dari pada karya

karya yang hanya dilihat melalui gambar/foto saja.

Pada pengalaman belajar Edgar Dale, pengalaman yang diperoleh dari

hasil kontak langsung dengan lingkungan objek, binatang, manusia, dan

sebagainya, dengan cara melakukan perbuatan langsung menempati urutan

pertama pada pengalaman belajar. Hal ini berarti pengalaman belajar siswa

Page 91: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

79

dengan menggunakan interaksi dengan objek yang akan diapresiasi akan

menghasilkan pengalaman belajar serta kekonkritan pemahaman semakin besar.

Arsyad (2011:VIII), mengungkapkan bahwa:

Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media

pembelajaran di masa yang akan datang harus dapat direalisasikan

dalam praktik. Banyak usaha yang dikerjakan. Disamping

memahami penggunaannya, para gurupun patut berupaya untuk

mengembangkan keterampilan “membuat sendiri” media yang

menarik, murah, dan efisien, dengan tidak menolak kemungkinan

pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi semakin berkembang, jika guru tidak segera menyesuaikan

dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih tersebut, baik guru, siswa,

serta pembelajaran yang dilakukanpun akan semakin tertinggal. Namun tidak pada

SMP Negeri 1 Probolinggo. Sekolah ini telah mengakrabkan kecanggihan

teknologi kepada siswa. Diantaranya yaitu dengan memberiikan fasilitas LCD

pada setiap kelas serta pemasangan hotspot.

Kedua guru Seni Budaya juga telah menggunakan kecanggihan teknologi

tersebut. Kedua guru sama-sama menggunakan media elektronik berbasis

komputer. Untuk guru Seni Budaya yang pertama mengaku biasanya guru

menggunakan media internet untuk memberikan pemahaman materi pada siswa.

Guru mempunyai sebuah blog dan web lokal daerah Probolinggo. Dengan cara ini

guru telah mengakrabkan kecanggihan teknologi yang sedang berkembang

kepada siswa.

Sedangkan guru Seni Budaya yang kedua, biasa menggunakan media

internet untuk mencari (browsing) bahan-bahan yang diperlukan untuk

mendukung proses pembelajaran. Bahan tersebut berupa materi, gambar, serta

video proses pembuatan karya. Dari penggunaan media elektronik berbasis

Page 92: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

80

komputer tersebut terdapat beberapa pengalaman belajar berupa simulasi dan

pertunjukan dari film/video, gambar/film hidup , serta motion pictures.

Pengalaman belajar yang didapat berada pada tengah-tengah kerucut pengalaman

Edgar Dale, hal ini berarti penggunaan media tersebut menghasilkan pengalaman

belajar yang seimbang antara pengalaman konkrit dan abstrak.

Dari media-media yang digunakan oleh guru pada pembelajaran apresiasi

tersebut, yang dianggap oleh siswa paling efektif dapat membantu siswa dalam

pembelajaran apresiasi adalah media LCD, media video/film, serta media contoh-

contoh hasil karya seperti lukisan, patung, keamik, dll. Hal ini sesuai dengan

kerucut pengalaman yang dibuat oleh Edgar Dale bahwa pengalaman yang

diperoleh dari hasil kontak langsung dengan lingkungan objek seperti pada

penggunaan contoh-contoh hasil karya serta pengalaman yang berupa kontak

melalui model, atau simulasi seperti pada video yang ditampilakn oleh guru

berada pada urutan pengalaman yang tinggi, sehingga pengalaman yang didapat

semakin kokrit.

Sedangkan media yang paling efetif untuk guru, seperti yang dikatakan

oleh guru kedua adalah media hasil karya seni, yaitu seni lukis. Hal ini

dikarenakan di sekolah tersedia banyak karya milik siswa terdahulu, sehingga

mudah untuk dijadikan media yang ditunjukkan pada siswa. Dalam hal ini guru

mempertimbangkan pengadaan media yang digunakan.

Seperti yang dikatakan oleh Munadi (2010:187) tentang salah satu prinsip

pemilihan media adalah aspek teknis lainnya yang menjadi pertimbangan

pemilihan media adalah kemampuan biaya, ketersediaan waktu, tenaga, fasilitas

dan peralatan pendukung.

Page 93: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

81

Senada dengan itu Kustandi & Sutjipto (2011:87) menyebutkan beberapa

yang harus dipertimbangkan dalam memilih media diantaranya keterjangkauan

dalam pembiayaan dan kemudahan memanfaatkan media pembelajaran.

Jadi guru harus cermat dalam memilih sebuah media yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran. Selain disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai, juga perlu mempertimbangkan pengadaan media tersebut. Lebih

baik menggunakan meda yang murah akan tetapi efektif membantu dalam

pencapaian tujuan pembelajaran, daripada menggunakan media yang mahal dan

bagus namun tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa penggunaan media

pembelajaran yang digunakan oleh guru pada pembelajaran apresiasi cukup baik.

Karena pada tiap pembelajaran apresiasi, guru selalu menggunakan media

pembelajaran. Selain itu media-media yang digunakan selama ini merupakan

media-media yang dapat menghadirkan tingkat pengalaman yang konkrit pada

siswa.

Kemampuan guru untuk menciptakan media juga telah terbukti, sehingga

guru tak hanya saja menggunakan media yang telah ada, tetapi juga dapat

menciptakan media. Hal yang seperti ini yang seharusnya dicontoh oleh guru Seni

Budaya yang lain agar pembelajaran apresiasi seni lebih inovatif.

C. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Seni Budaya

Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Ekspresi di SMP Negeri 1

Probolinggo

Menurut Guruvalah (Online), “Ekspresi adalah proses ungkapan emosi

atau perasaan di dalam proses penciptaan karya seni, proses ekspresi bisa

Page 94: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

82

diaktualisasikan melalui media. Media musik bunyi; media seni rupa adalah garis,

bidang dan warna; media tari adalah gerak, media teaer adalah gerak, suara dan

lakon”.

Pada standar kompetensi ekspresi, guru dituntut untuk dapat menciptakan

kegiatan pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk mengungkapkan ekspresi

mereka melalui sebuah karya. Sehingga pada standar kompetensi ekspresi terjadi

proses kreatif dan sikap berkreasi pada siswa.

Pembelajaran ekspresi ini bertujuan meningkatkan keterampilan

(psikomotorik) siswa yang dilakukan melalui praktek berkreasi menciptakan

sebuah karya seni. Pada pembelajaran ekspresi ini juga memerlukan media

sebagai perantara antara siswa dan guru dalam proses pembelajarannya.

Dari data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya melalui beberapa

metode yaitu metode wawancara pada guru mata pelajaran, observasi pada

perangkat pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru serta angket yang

disebarkan pada siswa. Dari data-data yang diperoleh dapat diketahui media apa

saja yang digunakan oleh guru pada pembelajaran ekspresi. Media-media tersebut

yaitu media buku teks/buku panduan, media model, media contoh gambar/foto,

media hasil karya seni, media elektronik berbasis komputer, serta media alat dan

bahan untk berkarya seni.

Penggunaan media buku teks/buku panduan pada pembelajaran ekspresi

memang diperlukan. Misalnya sebagai pedoman untuk praktek pembuatan sebuah

karya seni, atau hanya sebagai pengetahuan dalam berkarya seni itu sendiri.

Namun masalahnya media buku teks/buku panduan yang disebutkan oleh guru

tersebut bukan dijadikan media perantara antara guru dan siswa dalam proses

Page 95: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

83

pembelajaran, melainkan merupakan buku teks/buku panduan yang hanya

digunakan oleh guru saja. Buku tersebut hanya digunakan sebagai pegangan guru

atau sebagai sumber pembelajaran. Jadi informasi yang ada pada buku tersebut

ditransfer pada siswa melalui kata-kata.

Sedangkan menurut Edgar Dale, pengalaman yang ditransfer melalui

penuturan dengan kata-kata menempati tingkatan paling bawah yang berarti

pengalaman yang didapat semakin abstrak. Penggunaan media buku teks/buku

panduan termasuk dalam tingkatan tersebut. Maka dari itu bagaimana usaha guru

untuk membuat pengalaman belajar siswanya yang abstrak tersebut dapat menjadi

pengalaman belajar yang lebih konkrit. Misalnya seperti yang dilakukan oleh guru

Seni Budaya pada pembelajaran ekspresi selama ini. Sebelum meminta siswa

untuk berkarya, terlebih dahulu guru memberikan pengetahuan pada siswa

mengenai karya yang akan dibuat serta langkah-langkah pembuatan karya

tersebut, kemudian siswa diajak praktek bersama.

Untuk penggunaan media model pada pembelajaran ekspresi hanya

digunakan oleh guru Seni Budaya yang pertama saja. Guru menggunakan media

model untuk memberi pengetahuan pada siswa tentang menggambar bentuk.

Biasanya guru menggunakan media berupa buah, hewan, tanaman, manusia, serta

benda-benda yag ada di sekitar.

Pada kerucut pengalaman Edgar Dale yang menyatakan pengalaman yang

diperoleh dari hasil kontak langsung dengan lingkungan objek, binatang, manusia,

dan sebagainya, dengan cara melakukan perbuatan langsung merupakan

pengalaman pada tingkat tertinggi.

Page 96: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

84

Karena pada proses pembelajarannya siswa dihadapkan pada objek yang

akan digambar secara langsung. Jadi siswa tahu secara langsung karakter objek

yang sedang digambar, sehingga siswa tidak hanya berimajinasi saja dan

pengalaman yang didapat akan semakin konkrit. Media yang demikian sebaiknya

perlu di terapkan oleh guru-guru seni budaya yang lain untuk menghadirkan

pengalaman konkrit pada siswa.

Media lain yang digunakan oleh guru pada pembelajaran ekspresi adalah

media contoh gambar/foto. Penggunaan media contoh gambar/foto pada

pembelajaran ekspresi memang diperlukan. Media ini dapat ditunjukkan sebagai

contoh sebelum siswa berkarya, untuk memberi pandangan pada siswa karya

seperti apa yang akan mereka buat, serta bisa memberi inspirasi siswa untuk

berkarya.

Media gambar/foto pada kerucut Edgar Dale merupakan pengalaman

berupa Still Picture atau gambar diam, pengalaman didapat melalui gambar mati,

slide, atau fotografi. Dan penggunaan media ini memberi pengalaman yang lebih

konkrit daripada buku teks yang bermain kata-kata.

Penggunaan media berupa hasil karya seni yang dihadirkan secara

langsung pada siswa dalam pembelajaran ekspresi mungkin diperlukan ketika

guru menggunakan metode mencontoh dalam proses pembelajaran ekspresi

tersebut. Sehingga karya asli perlu dihadirkan dalam pembelajaran agar bisa

digunakan sebagai contoh mereka dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa

mengetahui karya seperti apa yang akan mereka buat nantinya. Menurut kerucut

pengalaman Edgar Dale, penggunaan media hasil karya yang dihadirkan secara

langsung pada siswa ini dapat dimasukkan pada tingkat pengalaman yang kedua

Page 97: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

85

yaitu berupa pengalaman yang diperoleh dari kontak langsung dengan model

sehingga dapat memberikan pengalaman semakin konkrit pada siswa.

Seperti pada pembelajaran apresiasi, pada pembelajaran ekspresi ini kedua

guru Seni Budaya juga telah memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi yang

sedang berkembang. Kedua guru sama-sama menggunakan media elektronik

berbasis komputer. Pada blog milik guru pertama, guru mencantumkan beberapa

materi proses berkarya. Sehingga penjelasan materi proses berkarya dilakukan

oleh guru melalui media blog tersebut. Setelah itu data ditunjukkan pada siswa

melalui komputer, dan LCD.

Sedangkan guru kedua menggunakan media internet untuk mencari

(browsing) contoh-contoh karya yang akan ditunjukkan pada siswa melalui

komputer, LCD, dan terkadang juga menggunakan VCD.

Penggunaan media internet ini memang didukung oleh fasilitas sekolah

yang memang menyediakan hotspot yang disediakan sekolah untuk warga SMP

Negeri 1 Probolinggo. Hal ini merupakan upaya sekolah untuk menuju perubahan

status sekolah dari Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) menuju

status Sekolah Berstandar Internasional (SBI).

Untuk pembelajaran ekspresi ini memang menuntut siswa untuk praktek

berkarya seni, maka dari itu guru mencantumkan alat dan bahan untuk berkarya

seni sebagai media pembelajaran yang digunakan. Media tersebut adalah media

alat dan bahan untuk membuat batik dan media untu membuat sablon. Dengan

demikian berarti media tersebut termasuk dalam pengalaman diperoleh dari hasil

kontak langsung atau dengan cara melakukan perbuatan secara langsung.

Page 98: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

86

Sehingga mengahdirkan pengalaman yang lebih konkrit dari pengalaman belajar

yang lainnya.

Pertimbangan kemudahan untuk pengadaan media tersebut didukung oleh

pernyataan Munadi (2010:187) yang menyatakan salah satu prinsip pemilihan

media adalah aspek teknis lainnya yang menjadi pertimbangan pemilihan media

adalah kemampuan biaya, ketersediaan waktu, tenaga, fasilitas dan peralatan

pendukung. Sehingga media tidak perlu mahal tetapi dengan biaya semurah

mungkin dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Dari media-media tersebut yang menurut siswa paling berperan efektik

membantu siswa dalam pembelajaran ekspresi adalah media powerpoint dan

LCD, media video/film dan contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll),

serta media gambar. Hal ini dikarenakan media-media tersebut dapat memberikan

pengalaman yang lebih konkrit bagi siswa seperti yang telah tercantum pada

kerucut pengalaman Edgar Dale. Pengalaman siswa akan semakin konkrit jika

media yang digunakan dapat membantu mengurangi keabstrakan persepsi siwa

yang ditangkap melalui proses pembelajaran yang dilaluinya.

Sedangkan media yang dianggap paling efetif untuk guru, sama seperti

pada pembelajaran apresiasi, guru memilih media hasil karya seni, yaitu seni

lukis. Hal ini dikarenakan di sekolah tersedia banyak karya milik siswa terdahulu,

sehingga mudah untuk dijadikan media yang ditunjukkan pada siswa.

Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa penggunaan media

pembelajaran yang digunakan oleh guru pada pembelajaran ekspresi cukup baik.

Karena pada tiap pembelajaran ekspresi, guru selalu menggunakan media

pembelajaran. Media-media yang digunakan selama ini juga merupakan media-

Page 99: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

87

media yang dapat menghadirkan tingkat pengalaman yang konkrit pada siswa.

Sehingga proses pembelajaran ekspresi yang dilaksanakan akan lebih efektif.

Selain itu kemampuan guru untuk menciptakan sebuah media

pembelajaran telah terbukti, hal ini dapat dilihat pada beberapa media

pembelajaran yang digunakan. hal ini berarti guru memiliki pengetahuan dan

ketrampilan yang lebih mengenai media pembelajaran sehingga dapat

menghasilkan inovasi-inovasi baru terhadap media pembelajaran yang digunakan

agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi yang ada.

Page 100: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

88

BAB V

PENUTUP

D. Kesimpulan

1. Apresiasi Seni adalah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau

karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan

peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan

memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya. Media-media yang

digunakan pada pembelajaran apresiasi mata pelajaran Seni Budaya bidang

Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo adalah media buku teks/buku

panduan, media contoh gambar/foto-foto, media model, media hasil karya seni

yang dihadirkan langsung pada siswa, serta media elektronik berbasis

komputer. Kemampuan guru untuk menciptakan media juga telah terbukti,

sehingga guru tak hanya saja menggunakan media yang telah ada, tetapi juga

dapat menciptakan media. Hal yang seperti ini yang seharusnya dicontoh oleh

guru Seni Budaya yang lain agar pembelajaran apresiasi seni lebih inovatif.

Untuk intensitas penggunaan media, guru selalu menggunakan media

pembelajaran pada setiap KD pembelajaran apresiasi. Dari beberapa media

yang digunakan oleh guru, menurut siswa media yang paling berperan

membantu siswa dalam pembelajaran apresiasi adalah media LCD, media

video/film, dan media contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll).

Sedangkan media yang paling berperan membantu guru dalam pembelajaran

88

Page 101: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

89

apresiasi adalah media karya yang ditunjukkan secara langsung pada siswa

yaitu lukisan, karena tersedia banyak di sekolah dan merupakan karya siswa

terdahulu.

2. Ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses

penciptaan karya seni. Pembelajaran ekspresi ini bertujuan meningkatkan

keterampilan (psikomotorik) siswa yang dilakukan melalui praktek berkreasi

menciptakan sebuah karya seni. Media yang digunakan pada pembelajaran

ekspresi selama ini adalah media buku teks/buku panduan, media model,

media contoh gambar/foto, media hasil karya seni, media elektronik berbasis

komputer, serta media alat dan bahan untuk berkarya seni. Penggunaan media

pembelajaran yang digunakan oleh guru pada pembelajaran ekspresi cukup

baik, karena pada tiap pembelajaran ekspresi guru selalu menggunakan media

pembelajaran. Media-media yang digunakan selama ini juga merupakan

media-media yang dapat menghadirkan tingkat pengalaman yang konkrit pada

siswa. Sehingga proses pembelajaran ekspresi yang dilaksanakan akan lebih

efektif. Selain itu kemampuan guru untuk menciptakan sebuah media

pembelajaran telah terbukti, hal ini dapat dilihat pada beberapa media

pembelajaran yang digunakan. hal ini berarti guru memiliki pengetahuan dan

ketrampilan yang lebih mengenai media pembelajaran sehingga dapat

menghasilkan inovasi-inovasi baru terhadap media pembelajaran yang

digunakan agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi yang ada. Untuk

intensitas penggunaan media, guru selalu menggunakan media pembelajaran

pada setiap KD pembelajaran ekspresi. Dari beberapa media yang digunakan

oleh guru, menurut siswa media yang paling berperan membantu siswa dalam

Page 102: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

90

pembelajaran ekspresi adalah media LCD, media video/film, media contoh-

contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll), dan media gambar. Sama seperti pada

pembelajaran apresiasi, media yang paling berperan membantu guru dalam

pembelajaran ekspresi adalah media karya yang ditunjukkan secara langsung pada

siswa yaitu lukisan, karena tersedia banyak di sekolah dan merupakan karya siswa

terdahulu.

E. Saran

1. Bagi Sekolah

Diharapkan pihak sekolah dapat lebih memperhatikan dan memaksimalkan

media serta fasilitas yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah tersebut agar

didapatkan proses maupun hasil pembelajaran yang maksimal demi meningkatkan

status sekolah dari RSBI menjadi SBI seperti yang diharapkan sekolah selama ini.

2. Bagi Guru

Diharapkan guru lebih memaksimalkan lagi penggunaan media dalam

peembelajaran, baik itu terkait dengan perencanaan hingga penggunaan media

pada saat proses pembelajaran. Karena perencanaan penggunaan media yang baik

akan menghasilkan proses pembelajaran yang efektif sehingga tujuan

pembelajaran tercapai.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para

pembaca mengenai pentingnya penggunaan sebuah media dalam proses

pembelajaran. Sehingga dapat menjadi masukan jika kelak terjun pada dunia

pendidikan.

Page 103: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

91

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk pengadaan

penelitian selanjutnya yang juga terkait dengan media pembelajaran, mungkin

pada kaitannya dengan hasil belajar, hambatan pengadaan media, atau masalah

lain yang berhubungan dengan media pembelajaran.

Page 104: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

92

Daftar Rujukan

Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Caray. 2008. Makalah dan Skripsi, (Online),

(http://makalahdanskripsi.blogspot.com200808penggunaan-media-poster-

terhadap.html.html, diakses 5 April 2011).

Endonesa. __ . Media Pembelajaran, (Online),

(http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-

pembelajaran/, diakses 2 Mei 2010).

Guruvalah. 2008. Modul 1 Pengertian Kebudayaan dan Seni, (Online),

(http://guruvalah.20m.com, diakses 3 Oktober 2010).

Kustandi, C. & Sutjipto, B. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan Digital.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Miarso, Yusufhadi dkk. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta:

Rajawali.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press.

Mustikasari, Ardiani. 2008. Mengenal Media Pembelajaran, (Online),

(http://miftahul-ulum.net/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=16,

diakses 9 Oktober 2010).

Oemar, Hamalik. 1980. Media Pendidikan. Bandung : Alumni.

Rahadi, Aristo. 2008. Bagaimana Memilih Media Pembelajaran, (Oline),

(http://aristorahadi.wordpress.com/2008/06/02/bagaimana-memilih-media-

pembelajaran/, diakses 9 oktober 2010).

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Media Pembelajaran, (Online),

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/,

diakses 9 oktober 2010).

Sugiono. 2008. Metode Penelelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Page 105: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

93

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,

Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Wiyono, Bambang Budi. 2007. Metodologi penelitian. Malang: Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Page 106: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

94

Lampiran 1 Surat Ijin Mengadakan penelitian

Page 107: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

95

Lampiran 2 Surat Ijin Melaksanakan penelitian

Page 108: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

96

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 109: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

97

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

PENGANTAR

Bapak/Ibu Guru Seni Budaya Yth,

Dalam rangka penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana pada

Program S1 Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang. Sehubungan

dengan maksud tersebut, mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk dapat

membantu menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan materi penyusunan

skripsi dengan judul “Studi Tentang Media Pembelajaran yang Digunakan pada

Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probilinggo”.

ini. Penggunaan data/informasi dari Bapak/Ibu/Saudara pada wawancara ini

semata-mata untuk kepentingan penyusunan skripsi tersebut. Atas bantuan dan

kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Malang, Februari 2011

Peneliti

Analisa Yohana

Page 110: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

98

Pedoman Wawancara

Identitas Guru

Nama :

Usia :

Lama mengajar :

Pendidikan terakhir :

Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah media, menurut Bapak/

Ibu seberapa penting penggunaan media dalam proses pembelajaran Seni Rupa?

1. Media apa saja yang Bapak/ Ibu gunakan dalam proses belajar mengajar

selama ini?

2. Masing-masing media tersebut Bapak/ Ibu gunakan dalam pembelajaran apa?

Apresiasi, ekspresi, atau kedua-duanya?

3. Darimana Bapak/ Ibu mendapatkan media yang anda gunakan selama ini,

membuat sendiri, membeli atau memesan?

4. Apakah kondisi sekolah mendukung pengadaan media tersebut?

5. Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu siswa dalam

memahami pembelajaran Apresiasi ?

6. Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu siswa dalam

memahami pembelajaran Ekspresi/praktek ?

7. Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu Bapak/ Ibu

dalam menyampaikan pembelajaran Apresiasi ?

Page 111: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

99

8. Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu dapat membantu Bapak/ Ibu lebih

efektif menyampaikan pembelajaran Ekspresi/praktek?

9. Bagaimana respon siswa ketika Bapak/ Ibu menggunakan media pembelajaran

selama ini?

Page 112: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

100

Lampiran 5 Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

Nama Guru : ……………………..

Kelas yang diajar : ……………………..

No Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Metode Mengajar Media yang Digunakan

Page 113: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

101

Lampiran 6 Lembar Angket untuk Siswa

Angket untuk Siswa

Petunjuk pengisian angket:

1. Isilah terlebih dahulu identitas dengan keterangan diri Anda.

2. Isilah setiap pertanyaan dengan jawaban yang sesuai dengan

kondisi/kenyataan yang terjadi di sekolah

3. Kejujuran Anda dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada sangat

menentukan obyektifitas pada hasil analisis nantinya.

4. Kerahasiaan jawaban Anda saya jamin.

5. Jawaban Anda tidak akan memengaruhi keberadaan Anda sebagai siswa

SMP Negeri 1 Probolinggo.

Malang, Februari 2011

Peneliti

Analisa Yohana

Page 114: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

102

Angket untuk Siswa

Nama : …………….

Kelas : …………….

1. Apakah guru menggunakan buku panduan ketika mengajar Apresiasi (misal

menilai suatu karya seni)?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

2. Apakah guru menggunakan buku panduan ketika mengajar Ekspresi/praktek

(misal menggambar, melukis, membatik, dll)?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

3. Apakah guru menggunakan buku kerja/LKS ketika mengajar Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

4. Apakah guru menggunakan buku kerja/LKS ketika mengajar

Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

5. Apakah guru menggunakan hand-out/selebaran materi ketika mengajar

Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

6. Apakah guru menggunakan hand-out/selebaran materi ketika mengajar

Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

7. Apakah guru menggunakan tape/rekaman suara ketika mengajar Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

8. Apakah guru menggunakan tape/rekaman suara ketika mengajar

Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

Page 115: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

103

9. Apakah guru menggunakan OHP (Over Head Proyector) ketika mengajar

Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

10. Apakah guru menggunakan OHP (Over Head Proyector) ketika mengajar

Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

11. Apakah guru menggunakan gambar ketika mengajar Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

12. Apakah guru menggunakan gambar ketika mengajar Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

13. Apakah guru menggunakan poster ketika mengajar Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

14. Apakah guru menggunakan poster ketika mengajar Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

15. Apakah guru menggunakan foto ketika mengajar Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

16. Apakah guru menggunakan foto ketika mengajar Ekspresi/praktek?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

17. Apakah guru menggunakan video/film ketika mengajar Apresiasi ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

18. Apakah guru menggunakan video/film ketika mengajar Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

19. Apakah guru menggunakan powerpoint dan LCD ketika mengajar Apresiasi?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

Page 116: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

104

20. Apakah guru menggunakan powerpoint dan LCD ketika mengajar

Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

21. Apakah guru menggunakan contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik,

dll) ketika mengajar Apresiasi?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

22. Apakah guru menggunakan contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik,

dll) ketika mengajar Ekspresi/praktek ?

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

23. Selain media yang telah disebutkan diatas, adakah media lain yang digunakan

guru ketika mengajar Apresiasi? Jika ada, tolong sebutkan media tersebut!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

24. Selain media yang telah disebutkan diatas, adakah media lain yang digunakan

guru ketika mengajar Ekspresi/praktek? Jika ada, tolong sebutkan media

tersebut!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 117: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

105

25. Sebutkan media yang menurut anda, membantu anda untuk lebih mudah

memahami pelajaran Apresiasi ! (boleh memilih lebih dari satu)

Buku panduan

Buku kerja/ LKS

Hand-Out/ selebaran materi

Tape/ rekaman suara

OHP (Over Head

Proyector)

Gambar

Poster

Foto

Video/ film

Powerpoint dan LCD

Contoh-contoh (seperti

patung, lukisan, keramik,

dll)

Lainnya……………………

…………………………………

…………………………………

…………………………………

…………………………………

………………………................

26. Sebutkan media yang menurut anda, membantu anda untuk lebih mudah

memahami pelajaran Ekspresi/praktek ! (boleh memilih lebih dari satu)

Buku panduan

Buku kerja/ LKS

Hand-Out/ selebaran materi

Tape/ rekaman suara

OHP (Over Head

Proyector)

Gambar

Poster

Foto

Video/ film

Powerpoint dan LCD

Contoh-contoh (seperti

patung, lukisan, keramik,

dll)

Lainnya……………………

…………………………………

…………………………………

…………………………………

…………………………………

………………………................

27. Dari media-media yang pernah digunakan guru, media apa saja yang anda

sukai?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 118: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

106

Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Guru Seni Budaya yang Pertama

Hasil Wawancara

Nama : Hurida, S.Pd

Usia : 38 Th

Lama mengajar : ±13 Th

Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan Seni Rupa

Peneliti : Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah media,

menurut Bapak/ Ibu seberapa penting penggunaan media dalam

proses pembelajaran Seni Rupa?

Narasumber : Menurut saya penggunaan media dalam proses pembelajaran Seni

Rupa itu penting. Karena media pembelajaran itu sebagai alat bagi

kita untuk menyampaikan informasi atau bisa dikatakan sebagai

transformasi pengetahuan kepada siswa.

Peneliti : Media apa saja yang Bapak/ Ibu gunakan dalam proses belajar

mengajar selama ini?

Narasumber : Biasanya saya menggunakan media internet. Saya punya Blog,

dan materi pembelajaran saya letakkan di blog tersebut. Jadi untuk

menyampaikan materi pembelajaran, salah satunya saya gunakan

Blog tersebut. Untuk materi lukis, saya menggunakan contoh-

contoh gambar dasar-dasar melukis. Contoh-contoh menggambar

Page 119: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

107

bentuk mulai dari yang menggunakan pensil, pensil warna,

konte/arang, cat air dan cat minyak. Gambar-gambar tersebut saya

buat berupa slide yang di tayangkan melalui LCD atau saya

masukkan Blog saya.

Peneliti : Masing-masing media tersebut Bapak/ Ibu gunakan dalam

pembelajaran apa? Apresiasi, ekspresi, atau kedua-duanya?

Narasumber : Yang pertama saya gunakan ketika menjelaskan contoh sebelum

siswa praktek berkarya (SK Ekspresi), dan yang kedua ketika SK

Apresiasi, jadi pada kedua-duanya saya menggunakan media

tersebut.

Peneliti : Darimana Bapak/ Ibu mendapatkan media yang anda gunakan

selama ini, membuat sendiri, membeli atau memesan?

Narasumber : Ada yang membuat sendiri seperti Blog yang sudah saya sebutkan

tadi, dan beberapa contoh karya saya seperti gambar atau lukisan.

Dan sebagian lainnya menggunakan karya siswa terdahulu, saya

buat contoh ke anak-anak. Sebenarnya saya juga mempunyai web

kecil (web lokal) dengan program yang namanya joomla. Tapi

yang biasanya di akses anak-anak adalah Blog saya tersebut.

Peneliti : Apakah kondisi sekolah mendukung pengadaan media tersebut?

Narasumber : Walau lahan sekolah terbatas, namun untuk mata pelajaran seni

budaya pihak sekolah telah menyediakan sebuah ruangan yang

dapat digunakan untuk menyimpan hasil karya siswa dan juga

dapat digunakan sebagai ruang belajar siswa untuk mata pelajaran

seni budaya tersebut .

Page 120: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

108

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu

siswa dalam memahami pembelajaran Apresiasi ?

Narasumber : Sebenarnya porsinya sama hanya saja metode pendekatan dan

bagaimana strategi menyampaikan ke siswalah yang menentukan.

Misalnya ketika menggambar model, saya hadirkan model d depan

kelas. Jadi siswa melihat objek secara langsung. Seperti ketika

menggambar buah, anak-anak tidak saya suruh mencontoh gambar

buah atau fotocopy, tetapi anak2 saya suruh membawa buah-

buahan. Jadi jelas bagaimana karakter, distorsi, rotasi, dan

pewarnaan buah yang akan di gambar. Hasilnya rata-rata bagus

karena siswa sudah menyentuh pada karakter bendanya. Karena

jika hanya melalui contoh atau gambar, siswa malah seperti

mengada-ada dan tidak asli. Dan siswa saya perintahkan

menggambar menggunakan pensil warna langsung tanpa sket

pensil terlebih dahulu.

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu

siswa dalam memahami pembelajaran Ekspresi/praktek ?

Narasumber : Seperti yang sudah saya katakana tadi. Sebenarnya porsinya sama

hanya saja metode pendekatan dan bagaimana strategi

menyampaikan ke siswalah yang menentukan. Bagaimanapun

bentuk media yang digunakan jika tidak di barengi dengan metode

pendekatan yang baik kepada siswa, penggunaan media tersebut

akan kurang maksimal hasilnya.

Page 121: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

109

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu

Bapak/ Ibu dalam menyampaikan pembelajaran Apresiasi ?

Narasumber : Kalau saya lebih suka menggunakan contoh karya asli, baik itu

karya yang saya buat sendiri atau karya yang di buat siswa

terdahulu yang masih tersimpan d sekolah. Jadi tidak semua

menggunakan blog.

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu dapat membantu Bapak/

Ibu lebih efektif menyampaikan pembelajaran Ekspresi/praktek?

Narasumber : Sama saja, pada SK Ekspresi saya juga lebih suka menggunakan

karya asli untuk dijadikan contoh kepada siswa. Sehingga siswa tau

dan mempunyai gambaran karya seperti apa yang akan mereka

buat. Kalau siswa sudah mempunyai gambaran tentang karya yang

akan mereka buat, itu akan menambah antusias siwa dalam

berkarya.

Peneliti : Bagaimana respon siswa ketika Bapak/ Ibu menggunakan media

pembelajaran selama ini?

Narasumber : Respon siswa selama ini cukup bagus. Mereka senang, misalnya

saja ketika berkarya gambar bentuk saya meminta siswa untuk

membawa buah untuk di contoh, di akhir pelajaran mereka dapat

menikmati buah yang mereka bawa bersama teman-temannya,

misalnya saja dibuat rujak, sehingga hal-hal demikian yang

membuat siswa senang. Contoh lain ketika menggambar hewan,

siswa juga saya perintahkan membawa hewan, namun tidak

sembarang hewan yang boleh dibawa, dengan beberapa ketentuan

Page 122: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

110

yang telah saya berikan. Selain itu saya lebih suka mengajak siswa

belajar di luar. Menggambar atau kegiatan lainnya, jadi anak2 saya

ajak untuk menyentuh alam. Karena kadang belajar di dalam kelas

dalam satu minggu membuat siswa jenuh, dan dengan di ajak

belajar di luar siswa terkena angin dan menjadikan mereka fresh

kembali.

Page 123: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

111

Lampiran 8 Hasil Wawancara dengan Guru Seni Budaya yang Kedua

Hasil Wawancara

Nama : Effendi, Spd.

Usia : 35 th

Lama mengajar : ± 10 th

Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan Seni Rupa

Peneliti : Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah media,

menurut Bapak/ Ibu seberapa penting penggunaan media dalam

proses pembelajaran Seni Rupa?

Narasumber : Jika di prosentase, bisa jadi 70-75% sangat berpengaruh. Seperti

halnya pelajaran olah raga, siswa tidak bisa di berikan metode

ceramah saja. Jadi bisa dikatakan penggunaan media dalam suatu

proses pembelajaran tersebut sangat dominan.

Peneliti : Media apa saja yang Bapak gunakan dalam proses belajar

mengajar selama ini?

Narasumber : Untuk pembelajaran seni, misalnya seni lukis biasanya saya

mengambil contoh-contoh karya seni lukis. Tapi saya lebih sering

menggunakan LCD, jadi saya tunjukkan pada siswa contoh-contoh

karya seni lukis tersebut melalui LCD.

Page 124: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

112

Peneliti : Masing-masing media tersebut Bapak/ Ibu gunakan dalam

pembelajaran apa? Apresiasi, ekspresi, atau kedua-duanya?

Narasumber : Pada kedua SK tersebut saya menggunakan media, baik Ekspresi

maupun Apresiasi. Pada SK Apresiasi misalnya saya menggunakan

karya lukis, saya tunjukkan pada siswa. Jadi ketika SK Apresiasi

saya pakai dan ketika SK Ekspresi saya juga pakai.

Peneliti : Darimana Bapak/ Ibu mendapatkan media yang anda gunakan

selama ini, membuat sendiri, membeli atau memesan?

Narasumber : Bermacam-macam. Ada yang membuat sendiri, ada yang

mengcopy dari sumber lain. Jenisnya bisa gambar-gambar atau

video pembuatan karya. Misalnya keramik, untuk pembelajaran

Apresiasi yang tujuannya hanya untuk menanamkan pengetahuan

saja atau meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya. Karena

saya sebetulnya tidak mengajarkan berkarya keramik pada siswa,

karena dengan keterbatasan yang dimiliki sekolah antara lain

keterbatasan lab untuk berkarya, atau bahan yang susah di dapat.

Jadi materi tersebut dihadirkan pada siswa melalui LCD saja.

Sedangkan untuk media yang dapat dihadirkan misalnya seperti

seni lukis kami hadirkan, karena banyak karya siswa terdahulu

yang sudah tidak di pakai.

Peneliti : Apakah kondisi sekolah mendukung pengadaan media tersebut?

Narasumber : Sekolahnya memang sekolah negeri, namun untuk menghadirkan

empat bidang dalam satu mata pelajaran seni budaya seperti seni

rupa, seni tari, seni musik dan teater saya lihat belum ada yang bisa

Page 125: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

113

terpenuhi semua ke-empatnya jadi bagaimana cara kita menyiasati

diri. Selain itu tempat dan bahan yang di butuhkan dalam berkarya

selama ini juga masih kurang. Sehingga keterbatasan itulah yang

membuat beberapa Kompetensi Dasar tidak dapat dilaksanakan

secara maksimal, misalnya saja seperti berkarya keramik yang

tidak dapat kami hadirkan kepada siswa.

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu

siswa dalam memahami pembelajaran Apresiasi ?

Narasumber : Media yang paling berpengaruh bagi siswa biasanya contoh

gambar karya-karya orang yang punya nama (terkenal), saya lihat

hal itu cukup membawa pengaruh besar pada siswa. Karena karya-

karyanya memang spektakuler, sehingga siswa berantusias

mengikuti pelajaran. Kadang juga dengan karya-karya siswa yang

terdahulu (kakak kelas) juga dapat membuat siswa antusias

memperhatikan.

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu

siswa dalam memahami pembelajaran Ekspresi/praktek ?

Narasumber : Pada KD Ekspresi juga demikian, dengan menunjukkan contoh-

contoh karya yang kira-kira menarik dan spektakuler di mata siswa

akan membuat siswa berantusias dan semangat dalam berkarya.

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/ Ibu lebih efektif membantu

Bapak/ Ibu dalam menyampaikan pembelajaran Apresiasi ?

Narasumber : Kalau bagi saya media yang saya anggap efektif untuk digunakan

adalah contohnya pada seni lukis, namun di kurukulum KD seni

Page 126: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

114

lukis hanya beberapa. Saya pilih karya lukis karena, banyak contoh

karya siswa terdahulu juga masih ada. Jadi ketersediaan contoh

karya sebagai media juga banyak, dan saya rasa lukis cenderung

lebih gampang di praktekkan.

Peneliti : Media apa saja yang menurut Bapak/Ibu dapat membantu

Bapak/Ibu lebih efektif menyampaikan pembelajaran

Ekspresi/praktek?

Narasumber : Ya sama saja seperti Apresiasi, untuk Ekspresi saya juga lebih

suka menggunakan contoh karya misalnya karya seni lukis yang

memang karya siswa terdahulu masih tersedia.

Peneliti : Bagaimana respon siswa ketika Bapak/ Ibu menggunakan media

pembelajaran selama ini?

Narasumber : Sangat bagus, jika saja seni rupa dapat dihadirkan setiap hari di

sekolah itu akan lebih bagus lagi, namun hanya saja jika ada

beberapa materi yang tidak dapat dilaksanakan seperti keramik

tadi, sehingga karya patung saya buat contoh karena sama-sama

karya 3 dimensi. Sedangkan bahan yang ada adalah

gabus(Styrofoam). Saya browsing mencari di internet karya-karya

patung dari Styrofoam sangat susah dan minim, jadi kadang-

kadang saya ambil contoh yang bukan dari Styrofoam, dan

memang itu tidak nyambung antara contoh dan prakteknya.

Contohnya keramik tapi prakteknya kok styrofoam, jadi memang

kadang-kadang tidak cocok.

Page 127: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

115

Lampiran 9 Hasil Observasi RPP Guru Pertama

HASIL OBSERVASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Guru : Hurida, S.Pd.

Kelas yang diajar : VII

No Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Metode Mengajar Media yang Digunakan

1. Mengapresiasi karya

seni rupa

Mengidentifikasikan

jenis karya seni Rupa

terapan daerah

setempat

Pengertian seni

Rupa murni dan

terapan daerah

setempat.

Macam-macam

jenis Seni Rupa.

Alat dan bahan

seni rupa murni

dan terapan.

Fungsi Seni Rupa

Media (bahan,

alat dan tulis) dan

tehnik.

Tes lisan

Buku Kesenian SMP kelas 7.

2004. Erlangga.

Kerajinan Tangan dan Kesenian

SMP kelas 7. 1994. Yudhistira.

Page 128: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

116

No Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Metode Mengajar Media yang Digunakan

2. Mengapresiasi karya

seni rupa

Menampilkan sikap

apresiatif terhadap

keunikan, gagasan

dan teknik karya seni

rupa terapan daerah

setempat.

Apresiasi karya

seni rupa terapan

daerah setempat

berdasarkan:

Jenis

Fungsi

Keunikan

Alat dan bahan

Tehnik dan

pembuatan

Test tulis

Test lisan

Penugasan

Pola Ragam Hias Batik Corak

Fauna. Sumantri Bambang V.M

Pola ragam hias ukir

KTSP 2006 Seni Budaya kelas 7.

Erlangga

www.motifbatik.com

www.motiftradisional.com

www.hoerpunyaku.blogspot.com

3. Mengekspresikan diri

melalui karya Seni

Rupa

Menggambar dengan

objek karya Seni

Rupa murni dan

terapan tiga dimensi

dari daerah setampat

Gambar bentuk-

bentuk silindris,

kubis, hewan,

tumbuhan, alam

benda, manusia

dan dan

beraturan/tak

beraturan.

Prinsip

Penugasan

Teks Unjuk kerja

Benda-benda model gambar

bentuk-bentuk silindris,

kubis,hewan, tumbuhan, alam

benda, manusia dan

beraturan/tak beraturan.

Misalnya: tumbuhan, buah-

buahan, gelas, botol, guci,

manusia, potret atau temannya.

Buku Kesenian SMP kelas 7

Page 129: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

117

menggambar.

Teknik

menggambar.

2004. Erlangga.

www.hoerpunyaku.blogspot.com

4. Mengekspresikan diri

melalui karya Seni

Rupa

Merancang karya seni

kriya dengan

memanfaatkan tehnik

dan corak daerah

setempat.

Cara pembuatan

desain.

Prinsip –prinsip

dan teknik

membuat desain

benda pakai dan

benda hias

Terstruktur

Pemberian tugas

Contoh bentuk benda pakai dan

benda hias

Pola Ragam Hias Batik Corak

Fauna. Sumantri Bambang V.M

Pola ragam hias ukir

KTSP 2006 Seni Budaya kelas 7.

Erlangga

Media cetak dan elektronik

Internet

5. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Membuat karya seni

kriya contohnya craft,

benda fungsional

daur ulang dari bahan

bekas dengan inovatif

dan kreatif serta

mempertimbangkan

prinsip ekonomi dan

Seni rupa kriya

derah setempat

meliputi : Fungsi,

teknik pembuatan

dengan prinsip

ekonomi dan

kewirausahaan

Inkuiri

Observasi

Pengamatan

Praktek

Produk Home Industri

Contoh Ryccle Product

Buku pembuatan Craft

www.hoerpunyaku.blogspot.com

Benda Model

Page 130: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

118

kewirausahaan

6. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Menyiapkan karya

seni hasil karya

sendiri untuk

pameran kelas atau

sekolah

Menyeleksi, dan

membagi tugas

Observasi

Kerjasama

Pendidikan Seni Rupa dan

Kerajinan Tangan SLTP 1994.

Rasjaoyo. Erlangga.

Hasil karya siswa

Sarana prasarana pendukung

Tempat

7. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Menata karya seni

rupa dari hasil

pembuatan sendiri

dalam bentuk

pameran kelas atau

sekolah.

Mengelompokkan

hasil karya,

menyiapkan ruang

pameran, dan

menata hasil karya.

Kerjasama kelompok

Buku teks

Sarana prasarana pendukung

Hasil karya siswa

Tempat

Page 131: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

119

Lampiran 10 Hasil Observasi RPP Guru Kedua

HASIL OBSERVASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Guru : Effedi, S.Pd.

Kelas yang diajar : VIII

No Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Metode Mengajar Media yang Digunakan

1. Mengapresiasi karya

seni rupa

Mengidentifikasi

karya seni rupa

terapan nusantara

Pengertian karya

seni rupa terapan

nusantara.

Jenis karya seni

rupa terapan

nusantara 2

dimensi dan 3

dimensi.

Fungsi dan teknik

pembuatan karya

seni rupa terapan

nusantara (batik/

keramik).

Contoh karya seni

Pemberian tugas

Kerja

kelompok/diskusi

Presentasi

Buku Seni Budaya kelas 8

(Penerbit Sinar Mandiri hal 1-4)

Buku Seni Budaya kelas 8

Erlangga

Page 132: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

120

rupa terapan

nusantara beserta

asal daerahnya.

Alat dan bahan

yang digunakan

untuk pembuatan

karya seni batik

atau keramik.

Perbedaan karya

seni rupa terapan

nusantara

2. Mengapresiasi karya

seni rupa

Menampilkan sikap

apresiatif terhadap

keunikan gagasan dan

teknik dalam karya

seni rupa terapan

nusantara

Jenis

Fungsi

Keunikan dan

Cara pembuatan

Tanya jawab

Penugasan

Buku teks

Media cetak

Elektronik

3. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Merancang karya seni

kriya tektil dengan

teknik dan corak

Teknik pembuatan

batik daerah

setempat

Model pendekatan

CTL

Buku teks pembuatan batik

Media cetak dan elektronik

Bahan dan alat merancang batik

Page 133: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

121

karya seni rupa

terapan nusantara

4. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Membuat karya seni

kriya tektil dengan

teknik dan corak

karya seni rupa

terapan nusantara

Pembuatan batik

daerah setempat

Model pendekatan

CTL

Buku teks pembuatan batik.

Bahan dan alat merancang batik

5. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Mengekspresikan diri

melalui karya seni

lukis

Mengidentifikasi

karya seni lukis

Membuat karya

seni lukis

menggunakan

motif hewan dan

binatang

Mempersiapkan

pameran hasil

karya seni lukisan

siswa

Ceramah

Demontrasi

Pemberian tugas

Buku Seni Budaya kelas 8

Karya-karya seni lukis

6. Mengapresiasi karya

seni rupa

Mengidentifikasi

jenis karya seni rupa

Seni rupa terapan

daerah probolinggo

Ceramah

Inkuiri

Buku seni budaya yang relevan

Gambar karya seni rupa terapan

Page 134: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

122

terapan nusantara Diskusi

Demontrasi dan

Observasi

daerah probolinggo

7. Mengapresiasi karya

seni rupa

Menampilkan sikap

apresiatif terhadap

keunikan gagasan dan

teknik karya seni

rupa terapan

nusantara

Mengidentifikasi

ciri-ciri batik

Yogyakarta

Mempresentasika

n tanggapan

tertulis karya seni

rupa terapan

nusantara

Mampu

mengidentifikasi

teknik pembuatan

kerajinan batik

Ceramah

Diskusi

Observasi dan

Presentasi

Buku seni budaya yang relevan

Motif batik dan model

8. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Membuat karya seni

kriya tektil dengan

tekik corak seni rupa

terapan nusantara

Alat dan bahan

membuat batik

jumputan

Langkah-langkah

membuat batik

Ceramah

Demontrasi

Pemberian tugas

Observasi

Buku seni budaya yang relevan

Gambar karya seni rupa terapan

daerah probolinggo

Seni Rupa dan Desain, 2004,

kesenian, untuk SMP/MTs kelas

Page 135: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

123

jumputan atau

tutup celup

dengan teknik

celup rintang

VIII, tiga serangkai

VCD / contoh batik jumputan

Lingkungan sekitar

9. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Mengekspresikan diri

melalui karya seni

grafis

Alat dan bahan

menyablon

Langkah-langkah

membuat benda

hias dengan

teknik sablon

Ceramah

Pemberian tugas

Observasi

Seni Rupa dan Desain, 2004,

kesenian, untuk SMP/MTs kelas

VIII, tiga serangkai

VCD prosedur pembuatan sablon

Media untuk menyablon

Lingkungan sekitar

10. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Menyiapkan karya

seni rupa hasil karya

sendiri untuk

pameran kelas atau

sekolah

Persiapan

pameran

Peralatan pameran

Prosedur pameran

Ceramah

Pemberian tugas

Seni Rupa dan Desain, 2004,

kesenian, untuk SMP/MTs kelas

VIII, tiga serangkai

VCD pameran

Peralatan untuk pameran

Lingkungan sekitar

Page 136: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

124

11. Mengekspresikan diri

melalui karya seni

rupa

Menata karya seni

rupa hasil karya

sendiri dalam bentuk

pameran kelas atau

sekolah

Pameran

Ceramah

Demontrasi

Pemberian tugas

Seni Rupa dan Desain, 2004,

kesenian, untuk SMP/MTs kelas

VIII, tiga serangkai

VCD pameran

Lingkungan sekitar

Page 137: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

125

Lampiran 11 Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 1- 22)

Hasil Angket Siswa

Responden

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c D a b c d a b c d a b c d

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

Page 138: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

126

Responden

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

a b c d a b c d a b c d a b c d a b C d a B c d a b c d a b c D a b c d a b c d a b c d

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

1 2 24 23 1 1 23 25 3 6 11 30 2 3 15 29 1 10 21 18 2 8 14 25 0 1 17 32 1 1 15 33 3 13 20 13 0 10 22 18 13 20 13 4

Page 139: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

127

Responden

Nomor Soal

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a B c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

Page 140: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

128

Responden

Nomor Soal

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

a b c d a b c d a b c d a b c d a B c d a B c D a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Jumlah 12 19 16 3 1 4 19 26 1 4 18 27 2 9 31 8 2 8 31 9 1 1 28 20 0 2 23 24 8 17 20 5 7 19 18 6 16 18 13 3 17 15 14 4

KETERANGAN: a = Selalu; b = Sering; c = Jarang; d = Tidak Pernah

Page 141: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

129

Lampiran 12 Penghitungan Jawaban Angket (pertanyaan no 1-22)

1. Jenis dan Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata

Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Apresiasi

Jenis dan intensitas penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran

apresiasi yang digunakan oleh guru diungkap melalui pertanyaan berskala likert.

Setiap pertanyaan mempunyai empat opsi jawaban. Sebelumnya terlebih dahulu

dihitung skor ideal dari pertanyaan tersebut, seperti di bawah ini:

Skor ideal = Skor tertinggi × Jumlah responden

= 3 × 50

= 150

Setelah itu dihitung skor tiap kasus dengan rumus sabagai berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 =Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

Setelah didapat skor tiap kasus, skor tersebut dikonversikan ke dalam kategori

sebagai berikut:

Tabel 1 Skala Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran

Rentang Kategori

81% - 100% Selalu

61% - 80% Sering

41% - 60% Kadang-kadang

21% - 40% Jarang

0% - 20% Hampir tidak pernah

Tabel 2 Penggunaan Buku Panduan pada Pembelajaran Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 1 3

Sering 2 2 4

Jarang 1 24 24

Tidak pernah 0 23 0

Ʃ Skor 31

Page 142: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

130

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 31

150× 100%

= 20%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan buku panduan ketika

mengajar apresiasi mendapat skor 20% yang berarti bahwa guru hampir tidak

pernah meggunakan buku panduan pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 3 Penggunaan Buku Kerja/LKS pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 3 9

Sering 2 6 12

Jarang 1 11 11

Tidak pernah 0 30 0

Ʃ Skor 32

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 32

150× 100%

= 21%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan buku kerja/LKS

ketika mengajar apresiasi mendapat skor 21% yang berarti guru jarang

meggunakan buku kerja/LKS pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 4 Penggunaan Hand-Out/Selebaran Materi pada Pembelajara

Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 1 3

Sering 2 10 20

Jarang 1 21 21

Tidak pernah 0 18 0

Ʃ Skor 44

Page 143: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

131

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 44

150× 100%

= 29%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan hand-out/selebaran

materi ketika mengajar apresiasi mendapat skor 29% yang berarti guru jarang

meggunakan hand-out/selebaran materi pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 5 Penggunaan Tape/Rekaman Suara pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 0 0

Sering 2 1 2

Jarang 1 17 17

Tidak pernah 0 32 0

Ʃ Skor 19

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 19

150× 100%

= 12%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan tape/rekaman suara

ketika mengajar apresiasi mendapat skor 12% yang berarti guru hampir tidak

pernah meggunakan tape/rekaman suara pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 6 Penggunaan OHP (Over Head Proyector) pada Pembelajara

Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 3 9

Sering 2 13 26

Jarang 1 20 20

Tidak pernah 0 13 0

Ʃ Skor 55

Page 144: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

132

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 55

150× 100%

= 36%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan media OHP (Over

Head Proyector) ketika mengajar apresiasi mendapat skor 36% yang berarti guru

jarang meggunakan OHP (Over Head Proyector) pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 7 Penggunaan Gambar pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 13 39

Sering 2 20 40

Jarang 1 13 13

Tidak pernah 0 4 0

Ʃ Skor 92

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 92

150× 100%

= 61%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru gambar ketika mengajar apresiasi

mendapat skor 61% yang berarti guru sering meggunakan gambar pada

pembelajaran apresiasi.

Tabel 8 Penggunaan Poster pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 1 3

Sering 2 4 8

Jarang 1 19 19

Tidak pernah 0 26 0

Ʃ Skor 30

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

Page 145: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

133

= 30

150× 100%

= 20%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan poster ketika

mengajar apresiasi mendapat skor 20% yang berarti guru hampir tidak pernah

meggunakan poster pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 9 Penggunaan Foto pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 2 6

Sering 2 9 18

Jarang 1 31 31

Tidak pernah 0 8 0

Ʃ Skor 55

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 55

150× 100%

= 36%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan foto ketika mengajar

apresiasi mendapat skor 36% yang berarti guru jarang meggunakan foto pada

pembelajaran apresiasi.

Tabel 10 Penggunaan Video/film pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 1 3

Sering 2 1 2

Jarang 1 28 28

Tidak pernah 0 20 0

Ʃ Skor 33

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 33

150× 100%

Page 146: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

134

= 22%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan video/film ketika

mengajar Apresiasi mendapat skor 22% yang berarti guru jarang meggunakan

video/film pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 11 Penggunaan Powerpoint dan LCD pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 8 24

Sering 2 17 34

Jarang 1 20 20

Tidak pernah 0 5 0

Ʃ Skor 78

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 78

150× 100%

= 52%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan powerpoint dan LCD

ketika mengajar Apresiasi mendapat skor 52% yang berarti guru kadang-kadang

meggunakan powerpoint dan LCD pada pembelajaran apresiasi.

Tabel 12 Penggunaan Contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll)

pada Pembelajara Apresiasi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 16 48

Sering 2 18 36

Jarang 1 13 13

Tidak pernah 0 3 0

Ʃ Skor 97

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 97

150× 100%

Page 147: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

135

= 64%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan contoh-contoh

(seperti patung, lukisan, keramik, dll) ketika mengajar Apresiasi mendapat skor

64% yang berarti guru sering meggunakan contoh-contoh (seperti patung, lukisan,

keramik, dll) pada pembelajaran apresiasi.

2. Jenis dan Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata

Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa pada Pembelajaran Ekspresi

Jenis media pembelajaran pada pembelajaran ekspresi yang digunakan

oleh guru diungkap melalui pertanyaan berskala likert. Setiap pertanyaan

mempunyai empat opsi jawaban. Sebelumnya terlebih dahulu dihitung skor ideal

dari pertanyaan tersebut, seperti di bawah ini:

Skor ideal = Skor tertinggi × Jumlah responden

= 3 × 50

= 150

Setelah itu dihitung skor tiap kasus dengan rumus sabagai berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 =Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

Setelah didapat skor tiap kasus, skor tersebut di konversikan ke dalam kategori

sebagai berikut:

Tabel 13 Skala Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran

Rentang Kategori

81% - 100% Selalu

61% - 80% Sering

41% - 60% Kadang-kadang

21% - 40% Jarang

0% - 20% Hampir tidak pernah

Page 148: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

136

Tabel 14 Penggunaan Buku Panduan pada Pembelajaran Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 1 3

Sering 2 1 2

Jarang 1 23 23

Tidak pernah 0 25 0

Ʃ Skor 28

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 28

150× 100%

= 18%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan buku panduan ketika

mengajar ekspresi mendapat skor 18% yang berarti guru hampir tidak pernah

meggunakan buku panduan pada pembelajaran ekspresi.

Tabel 15 Penggunaan Buku Kerja/LKS pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 2 6

Sering 2 3 6

Jarang 1 15 15

Tidak pernah 0 29 0

Ʃ Skor 27

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 27

150× 100%

= 18%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan buku kerja/LKS

ketika mengajar ekspresi mendapat skor 18% yang berarti guru jarang

meggunakan buku kerja/LKS pada pembelajaran ekspresi.

Page 149: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

137

Tabel 16 Penggunaan Hand-Out/Selebaran Materi pada Pembelajara

Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 2 6

Sering 2 8 16

Jarang 1 14 14

Tidak pernah 0 25 0

Ʃ Skor 36

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 36

150× 100%

= 24%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan hand-out/selebaran

materi ketika mengajar ekspresi mendapat skor 24% yang berarti guru jarang

meggunakan hand-out/selebaran materi pada pembelajaran ekspresi.

Tabel 17 Penggunaan Tape/Rekaman Suara pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 1 3

Sering 2 1 2

Jarang 1 15 15

Tidak pernah 0 33 0

Ʃ Skor 20

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 20

150× 100%

= 13%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan tape/rekaman suara

ketika mengajar ekspresi mendapat skor 13% yang berarti guru hampir tidak

pernah meggunakan tape/rekaman suara pada pembelajaran ekspresi.

Page 150: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

138

Tabel 18 Penggunaan OHP (Over Head Proyector) pada Pembelajara

Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 0 0

Sering 2 10 20

Jarang 1 22 22

Tidak pernah 0 18 0

Ʃ Skor 42

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 42

150× 100%

= 28%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan OHP (Over Head

Proyector) ketika mengajar ekspresi mendapat skor 28% yang berarti guru jarang

meggunakan OHP (Over Head Proyector) pada pembelajaran ekspresi.

Tabel 19 Penggunaan Gambar pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 12 36

Sering 2 19 38

Jarang 1 16 16

Tidak pernah 0 3 0

Ʃ Skor 90

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 90

150× 100%

= 60%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan gambar ketika

mengajar ekspresi mendapat skor 60% yang berarti guru kadang-kadang

meggunakan gambar pada pembelajaran ekspresi

Page 151: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

139

Tabel 20 Penggunaan Poster pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 1 3

Sering 2 4 8

Jarang 1 18 18

Tidak pernah 0 27 0

Ʃ Skor 29

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 29

150× 100%

= 19%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan poster ketika

mengajar ekspresi mendapat skor 19% yang berarti guru hampir tidak pernah

meggunakan poster pada pembelajaran ekspresi.

Tabel 21 Penggunaan Foto pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 2 6

Sering 2 8 16

Jarang 1 31 31

Tidak pernah 0 9 0

Ʃ Skor 53

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 53

150× 100%

= 35%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan foto ketika mengajar

ekspresi mendapat skor 35% yang berarti guru jarang meggunakan foto pada

pembelajaran ekspresi.

Page 152: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

140

Tabel 22 Penggunaan Video/film pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 0 0

Sering 2 2 4

Jarang 1 23 23

Tidak pernah 0 24 0

Ʃ Skor 27

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 27

150× 100%

= 18%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan video/film ketika

mengajar ekspresi mendapat skor 18% yang berarti guru hampir tidak pernah

meggunakan video/film pada pembelajaran ekspresi.

Tabel 23 Penggunaan Powerpoint dan LCD pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 7 21

Sering 2 19 38

Jarang 1 18 18

Tidak pernah 0 6 0

Ʃ Skor 77

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 77

150× 100%

= 51%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan powerpoint dan LCD

ketika mengajar ekspresi mendapat skor 51% yang berarti guru kadang-kadang

meggunakan powerpoint dan LCD pada pembelajaran ekspresi.

Page 153: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

141

Tabel 24 Penggunaan Contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll)

pada Pembelajara Ekspresi

Jawaban Skor Responden Responden x Skor

Selalu 3 17 51

Sering 2 15 30

Jarang 1 14 14

Tidak pernah 0 4 0

Ʃ Skor 95

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟

Ʃ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%

= 95

150× 100%

= 63%

Jawaban dari pertanyaan apakah guru menggunakan contoh-contoh

(seperti patung, lukisan, keramik, dll) ketika mengajar ekspresi mendapat skor

63% yang berarti guru sering meggunakan contoh-contoh (seperti patung, lukisan,

keramik, dll) pada pembelajaran ekspresi.

Page 154: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

142

Lampiran 13 Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 23 & 24)

Responden

23 24

Media lain Keterangan

Media lain Keterangan

Tidak Ada Tidak Ada

1

Papan tulis

Tongkat,

spidol

2 Kain, buku

gambar, pensil

warna, cat air

3

4

5

6

7

8

Papan tulis,

komputer, lap

top

Tongkat, VCD,

komputer

9

10

11

12

13

14

15

16 Papan tulis

17

18

White board,

peralatan dapur

(panci, sendok,

dll)

Peralatan

dapur, sayur-

mayur,

peralatan LAB

19

White board,

benda-benda di

sekitar

Tumbuhan di

sekitar

sekolah,

fasilitas

sekolah

(mikroskop,

dll)

20

White board Tumbuhan di

sekitar

sekolah,

mikroskop,

neraca, dll

21

Page 155: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

143

Responden

23 24

Media lain Keterangan

Media lain Keterangan

Tidak Ada Tidak Ada

22

White board,

peralatan LAB

White board,

peralatan

dapur,

peralatan LAB

23

24

25

26

27

Alat peraga,

beraneka

lukisan, karya

recycle

Alat peraga,

beraneka

lukisan, karya

recycle

28 Kain

29

Alat peraga,

beraneka

lukisan

Alat peraga,

beraneka

lukisan

30 Kain

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

Tanaman Tanaman dan

media-media

seni

48

49

50

Jumlah 40 10 38 12

Page 156: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

144

Lampiran 14 Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 25 & 26)

Responden 25 26

a b c d e f g h i j k Lainnya a b c d e f g h i j k Lainnya

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18 Alat-alat yang

diperlukan sesuai

pelajaran

19

20

21

22

23

24

Page 157: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

145

Responden 25 26

a b c d e f g h i j k Lainnya a b c d e f g h i j k Lainnya

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

Page 158: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

146

Responden 25 26

a b c d e f g h i j k Lainnya a b c d E f g h i j k Lainnya

48

49

50

Jumlah 20 12 15 10 15 23 5 11 28 34 27 21 9 11 11 12 22 6 13 26 29 26

Keterangan:

a : Buku panduan

b : Buku kerja/LKS

c : Hand-Out/selebaran materi

d : Tape/rekaman suara

e : OHP (Over Head Proyector)

f : Gambar

g : Poster

h : Foto

I : Video/film

j : Powerpoint dan LCD

k : Contoh-contoh (seperti patung, lukisan, keramik, dll)

Page 159: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

147

Oleh: Hurida, Seni Budaya SMPN 1Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2010-2011

- 147 -

Lampiran 15 Hasil Angket Siswa (Pertanyaan Nomor 27)

Responden Media

1 Gambar

2 Gambar dan patung

3 Video/film

4 LCD

5 LCD

6 Buku panduan, selebaran materi, LCD, contoh-contoh dan foto

7 Gambar, powerpoint, dan LCD

8 Komputer

9 Video/film

10 Film, dan powerpoint

11 Contoh-contoh benda dan film/video

12 OHP, video/film, LCD, contoh-contoh (patung, lukisan, keramik,

dll)

13 Video/film, foto, gambar

14 Film/video dan contoh-contoh

15 Patung, lukisan, dan gambar

16 Gambar, lukisan, hand-out

17 Video/film, gambar, dan patung

18 Video/film, powerpoint dan LCD

19 LCD, LKS, contoh-contoh

20 Buku kerja (LKS) dan hand-out (selebaran materi)

21 Video

22 Powerpoint dan LCD

23 Gambar dan buku panduan

24 -

25 -

26 -

27 Media lukis, gambar, apresiasi sastra, dan karya-karya recycle

28 Video/film

29 Alat peraga, gambar, lukisan, dan LCD

30 Patung, lukisan, dan keramik

31 -

32 -

33 -

34 -

35 -

36 -

37 -

38 -

39 Video/film

40 -

41 Video/film

Page 160: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

148

Oleh: Hurida, Seni Budaya SMPN 1Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2010-2011

- 148 -

42 Gambar dan patung

43 Video/film, powerpoint, buku panduan/LKS

44 Powerpoint dan LCD

45 Video dan LCD

46 Video/film

47 Semua yang penting memuaskan

48 -

49 Video, foto, lukisan dan patung

50 Patung dan lukisan

Page 161: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

149

Oleh: Hurida, Seni Budaya SMPN 1Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2010-2011

- 149 -

Lampiran 16 RPP Guru Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Probolinggo

Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa

Kelas/Semester : VII / Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. STANDART KOPETENSI :

Mengapresiasi karya seni rupa

II. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengidentifikasikan jenis karya seni Rupa terapan daerah setempat

III. INDIKATOR

1.1.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian seni rupa murni dan terapan

daerah setempat dengan jelas dan gamblang

1.1.2 Siswa mampu menyebutkan macam-macam jenis karya Seni Rupa

Murni dan Terapan daerah setempat dan internasional dengan

bahan,alat dan tehnik pembuatan dengan komunikatif

1.1.3 Siswa mampu menyebutkan fungsi Seni Rupa Murni dan Terapan

daerah setempat dan internasioanal dengan bahan,alat dan tehnik

pembuatan dengan komunikatif dan santun

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Mampu menjelaskan pengertian seni murni dan terapan daerah

2. Mampu menyebutkan macam-macam jenis karya seni rupa murni dan

terapan daerah setempat dan internasional dengan bahan,alat dan tehnik

pembuatan

3. Mampu menyebutkan fungsi Seni Rupa Murni dan Terapan daerah

setempat dan internasioanal dengan bahan,alat dan tehnik pembuatan

V. MATERI PEMBELAJARAN :

Pengertian seni Rupa murni dan terapan daerah setempat

Page 162: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

150

Oleh: Hurida, Seni Budaya SMPN 1Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2010-2011

- 150 -

Macam-macam jenis Seni Rupa

Alat dan bahan seni rupa murni dan terapan

Fungsi Seni Rupa

Media (bahan, alat dan tulis) dan tehnik

VI. METODE PEMBELAJARAN :

Tes lisan

VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

1. Pendahuluan :

- Salam, perkenalan

- Absensi, pretest (tanya jawab tentang karya seni)

2. Inti :

a. Menjelaskan tentang materi dilanjukan tanya jawab dan

mencari atau membaca buku sumber dan

b. Mendusikan dengan teman sebangku dan menuliskan pada

selembar kertas tentang apa yang diketahui tentang

pengertian,jenis,fungsi,alat,bahan dan tehnik pembuatan

c. Lalu masing-masing siswa menjawab pertanyaan setelah

menuliskan dari hasil diskusi pada teman sebangku

3. Penutup :

- Menyimpulkan dari hasil temuan

- Post tes

- Salam

VIII. SUMBER BELAJAR :

1. Buku kesenian SMP kelas 7 2004. Eralangga

2. Kerajinan tangan dan kesenian SMP kelas 7’94. Yudhistira

IX. PENILAIAN

Teknik : Tes Lisan

Bentuk Istrumen :

Contoh daftar Pertanyaan :

1. Jelaskan arti Seni Rupa murni dan terapan daerah!

2. Sebutkan jenis karya seni rupa murni dan terapan yang kamu ketahui

(min3)!

3. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan pada karya seni rupa murni

dan terapan yang kamu ketahui!

4. Jelaskan fungsi dari Seni Rupa murni dan terapan daerah yang kamu

ketahui! (min 3)

Page 163: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

151

Oleh: Hurida, Seni Budaya SMPN 1Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2010-2011

- 151 -

5. Jelaskan tehnik pembuatan karya seni murni dan terapan yang kamu

ketahui, pilih salahsatu!

Instrumen :

1. Seni rupa murni dan terapan daerah adalah seni rupa yang menjadi ciri

khas masing-masing daerah

2. Seni rupa murni: seni yang terdiri dari satu karya,tdk di produksi masal

dan untuk kesengan emosi

Contoh: lukis, patung, grafis, cetak dalam, dll.

3. seni rupa terapan/kriya: seni yang mempunyai fungsi sebagai alat

kebutuhan sehari-hari,dibuat banyak,kerajinan tangan

Contoh: Batik, keramik,ukir,kerajinan tangan, dll.

4. Alat dan bahan

Alat: cutter, parang, tank,gunting,hammer,paku dll(sesuai jenis karya

yang dipilih)

Bahan: kertas,kayu,kain,daun,dll. (sesuai karya yang akan di buat dan

dipilih)

5. Fungsi karya seni murni dan terapan

1. Seni murni: sebagai alat akan kepuasan emosi dan hiasan

2. Seni rupa terapan: alat kebutuhan yang membantu manusia

seharihari

Fungsi seni:

1. Edukasi: sarana mendidik, atau pada kurikulum sekolah, contoh:

musium

2. Rekreasi: sarana hiburan, contoh: TMI

3. Spritual: sarana kepercayaan, contoh: tempat ibadah

4. Informasi: sarana pemberitahuan akan sesuatu, contoh: poster,

spanduk,pamflet, dll.

5. Sosial: sarana amal, contoh: mengadakan pameran atau pertunjukan

Probolinggo, 10 Juli 2010

Mengetahui, Guru Seni Budaya

Kepala SMPN 1 PROBOLINGGO

Drs. Hartono, M. Pd HURIDA, S. Pd

NIP. 196106061981121005 NIP.197212282005012008

Page 164: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

147

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Probolinggo

Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa

Kelas/Semeste : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40

I. STANDART KOMPETENSI :

1. Mengapresiasi karya seni rupa

II. KOMPETENSI DASAR

1.1 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan, gagasan dan teknik

karya seni rupa terapan daerah setempat.

III. INDIKATOR

Siswa dapat:

1.2.1. Mendiskripsikan jenis fungsi,keunikan dan asal Karya Seni rupa

murni dan terapan/seni kriya yang di pilih bertanggung jawab

1.2.2. Menyebutkan keunikan Karya Seni murni dan terapan/seni kriya

dengan teliti

1.2.3. Menyebutkan alat, bahan dan teknik membuat karya seni murni

dan kriya kriya yang di pilih dengan teliti

1.2.4. Membuat tanggapan tertulis tentang beragam jenis dan fungsi

dengan apresiatif

1.2.5. Membuat laporan tertulis bertanggung jawab dan tepat waktu

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.2.1.1 Menjelaskan fungsi keunikan dan asal karya seni rupa murni dan

terapan/kriya daerah dan mancanegara yang di pilih

1.2.1.2 Menyebutkan keunikan seni murni dan terpan/ karya kriya yang

di pilih

1.2.1.3 Menyebutkan alat, bahan dan tehnik membuat karya seni rupa

murni dan terapan/kriya yang di pilih

1.2.1.4 Membuat tanggapan tertulis (Kliping) tentang beragam jenis,

bentuk dan fungsi

1.2.1.5 Membuat laporan berupa tanggapan tertulis tentang beragam

jenis dan fungsi karya seni murni dan terapan daerah dan

mancanegara

Page 165: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

148

V. MATERI PEMBELAJARAN

Apresiasi karya seni rupa terapan daerah setempat

Jenis

Fungsi

Keunikan

Alat dan bahan

Tehnik dan pembuatan

VI. METODE

1. Test tulis, test lisan, penugasan

VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan I

a. Pendahuluan

Salam, senam otak

Tanya jawab mengingatkan materi minggu yang lalu

Memberikan gambaran materi selanjutnya secara garis besar

b. Kegiatan Inti

Pengamatan beragam jenis karya seni murni dan terapan daerah,

mancanegara

Mencari keunikan,alat,bahan dan tehnik seni rupa murni dan

terapan daerah dan mancanegara

Membentuk kelompok (Jigsaw)

Diskusi kelompok tenntang

1. keunikan

2. Jenis/bentuk

3. Fungsi

4. Alat dan bahan

5. Proses pembuatan

c. Penutup

Guru memberikan tanggapan dari hasil diskusi dan

mempresentasi hasil diskusi

Evaluasi

Memberikan informasi untuk tugas minggu depan supaya

dipersiapkan

Page 166: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

149

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

1. Pola ragam hias batik corak fauna. Sumantri Bambang V.M

2. Pola ragam hias ukir

3. KTSP 2006Seni Budaya kelas 7. Erlangga

4. www.motifbatik.com

5. www.motiftradisional.com

6. www.hoerpunyaku.blogspot.com.

IX. PENILAIAN

Teknik : Daftar pertanyaan dan kerja proyek

Bentuk Istrumen :

Contoh daftar Pertanyaan :

1. Jelaskan fungsi keunikan dan asal karya seni rupa murni dan terapan/kriya

daerah dan mancanegara yang di pilih!

2. Sebutkan alat, bahan dan tehnik membuat karya seni rupa murni dan

terapan/kriya yang di pilih

3. Buatlah tanggapan tertulis (Kliping) tentang beragam jenis, bentuk dan

fungsinya seni murni dan kriya yang di pilih

4. Buatlah laporan berupa tanggapan tertulis tentang beragam jenis dan

fungsi karya seni murni dan terapan daerah dan mancanegara

Instrumen :

1. Keunikan Seni rupa murni dan terapan daerah adalah seni rupa dan kriya

yang di pilih menjadi ciri khas masing-masing daerah (sesuai Pilihan)

2. seni rupa terapan/kriya: seni yang mempunyai fungsi sebagai alat

kebutuhan sehari-hari,dibuat banyak,kerajinan tangan

3. Contoh: Batik, keramik,ukir,kerajinan tangan, dll.(sesuai pilihan)

4. Alat dan bahan

Alat: cutter, parang, tank,gunting,hammer,paku dll(sesuai jenis karya

yang dipilih)

Bahan: kertas,kayu,kain,daun,dll. (sesuai karya yang akan di buat dan

dipilih)

5. Fungsi karya seni murni dan terapan (sesuai pilihan)

6. Proses pembuatan (terlampir)

Page 167: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

150

Probolinggo, Juli 2010

Mengetahui, Guru Seni Budaya

Kepala SMPN 1 PROBOLINGGO

Drs. Hartono, M. Pd HURIDA, S. Pd

NIP. 196106061981121005 NIP.197212282005012008

Page 168: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

151

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Probolinggo

Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

I. Standart kopetensi : 2. Mengekspresikan diri melalui karya Seni Rupa

II. Kompetensi dasar : 2.1 Menggambar dengan objek karya Seni Rupa

murni dan terapan tiga dimensi dari daerah

setampat/lingkungan

III. Indikator :

Siswa dapat:

2.1.2 . Siswa mampu membuat sketsa gambar bentuk-bentuk silindris, kubis

dan tak beraturan benda lingkungan setempat dengan kreatif dan

telaten

2.1.3 Siswa mampu membuat gambar detail dari sketsa gambar bentuk-

bentuk silindris, kubis dan dan beraturan / tak beraturan benda

lingkungan setempat dengan kreatif dan telaten.

IV. Tujuan Pembelajaran :

1. Mengamati model gambar bentuk-bentuk silindris, kubis dan

dan beraturan / tak beraturan benda lingkungan

2. Membuat sketsa gambar gambar bentuk-bentuk silindris, kubis

dan dan beraturan / tak beraturan benda lingkungan

3. Membuat gambar detail dari sketsa gambar bentuk gambar

bentuk-bentuk silindris, kubis dan dan beraturan / tak beraturan

benda lingkungan

V. Materi Pembelajaran :

gambar bentuk-bentuk silindris, kubis, hewan, tumbuhan,

alam benda, manusia dan dan beraturan / tak beraturan

Prinsip menggambar

Teknik menggambar.

Page 169: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

152

VI. Metode Pembelajaran :

Penugasan

Teks Unjuk kerja

VII. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan I

1. Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal mengenai benda-benda silindris, kubis,

beraturan, alam benda, tumbuhan, hewan dan manusia dan beraturan

/ tak beraturan

Mempersiapkan model (Tumbuhan dan Buah asli)

2. Kegiatan Inti

Membuat sketsa gambar dari benda yang digambar

Membuat detail gambar

3. Kegiatan Akhir

Menanyakan kesulitan siswa selama KBM

4. Penutup

Guru memberi kesempatan siswa untuk mengamati gambar hasil

pekerjaannya dan membetulkannya

Guru memberikan kesimpulan dan mengumpulkan tentang kegiatan

pembelajaran saat itu dan mengumpulkan pekerjaan siswa untuk

dievaluasi

Memberikan instruksi tugas minggu depan membawa

gelas,botol,guci,dll.

Pertemuan II

1. Pendahuluan

Tanya jawab tentang tugas yang lalu

Mempersiapkan model (gelas,botol,guci,dll)

2. Kegiatan Inti

Membuat sketsa gambar dari benda yang digambar

Membuat detail gambar

3. Kegiatan Akhir

Menanyakan kesulitan siswa selama KBM

4. Penutup

Guru memberi kesempatan siswa untuk mengamati gambar hasil

pekerjaannya dan membetulkannya

Page 170: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

153

Guru memberikan kesimpulan dan mengumpulkan tentang kegiatan

pembelajaran saat itu dan mengumpulkan pekerjaan siswa untuk dievaluasi

Memberikan instruksi tugas minggu depan untuk mempersiapkan temannya

untuk jadi model dll.

Pertemuan III

1. Pendahuluan

Tanya jawab tentang tugas yang lalu

Mempersiapkan model (manusia,potret ato temannya)

2. Kegiatan Inti

Membuat sketsa gambar dari benda yang digambar

Membuat detail gambar

3. Kegiatan Akhir

Menanyakan kesulitan siswa selama KBM

4. Penutup

Guru memberi kesempatan siswa untuk mengamati gambar hasil

pekerjaannya dan membetulkannya

Guru memberikan kesimpulan dan mengumpulkan tentang kegiatan

pembelajaran saat itu dan mengumpulkan pekerjaan siswa untuk dievaluasi

Memberikan instruksi tugas untuk mengumpulkan semua tugas setelah

dibenahi.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

Benda-benda Model gambar bentuk-bentuk silindris, kubis,hewan,

tumbuhan, alam benda, manusia dan beraturan / tak beraturan

Buku kesenian SMP kelas 7 2004. Erlangga

www.hoerpunyaku.blogspot.com

Page 171: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

154

IX. Penilaian

Teknik : Unjuk Kerja, Penugasan

Bantuk Instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk

Instrumen : Uji petik kerja Produk

Rubrik

No Aspek yang dinilai

1 2 3

Score 60-70

Cukup

baik

75-85

Baik

90-100

Sangat

baik

1.

2.

3.

Bentuk

Teknik

Penyelesaian akhir

Jumlah

Probolinggo, Juli 2010

Mengetahui, Guru Seni Budaya

Kepala SMPN 1 PROBOLINGGO

Drs. Hartono, M. Pd HURIDA, S. Pd

NIP. 196106061981121005 NIP.197212282005012008

Page 172: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Probolinggo

Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Standart Kompetensi:

2. Mengekspresikan diri melalui karya Seni Rupa

II. Kompetensi Dasar :

2. 2 Merancang karya seni kriya dengan memanfaatkan tehnik dan corak

daerah setempat.

III. Indikator :

1. Siswa mampu membuat dan mengembangkan desain seni kriya contohnya

craft, benda fungsional daur ulang dari bahan bekas mamahami prinsi-prinsip

dan tehnik membuat benda pakai dan benda hias inovatif dan kreatif

2. Siswa mampu membuat desain Seni Kriya contohnya craft, benda fungsional

daur ulang dari bahan bekas peka dengan mamahami prinsi-prinsip dan

tehnik memebuat benda pakai dan benda hias dan sensitif terhadap

lingkungan

IV. Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu :

1. Membuat dan mengembangkan desain seni kriya contohnya craft, benda

fungsional daur ulang dari bahan bekas dengan mamahami prinsi-prinsip

dan tehnik memebuat benda pakai dan benda hias

2. Membuat desain Seni Kriya contohnya craft, benda fungsional daur ulang

dari bahan bekas dengan mamahami prinsi-prinsip dan tehnik memebuat

benda pakai dan benda hias

V. Materi Pembelajaran :

Cara pembuatan desain

Prinsip –prinsip dan teknik membuat desain benda pakai dan benda hias

Page 173: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

156

VI. Metode Pembelajaran :

Terstruktur

Pemberian tugas

VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :

1. Pendahuluan

Menjelaskan hal yang terkait dengan wawasan meteri yang akan

diajarkan

Menyiapkan alat yang akan digunakan

2. Kegiatan Inti

Diperlihatkan / ditunjukkan contoh bentuk benda pakai dan benda

hias

Latihan membuat sketsa desain benda pakai dan benda hias

Membuat desain benda pakai atau benda hias

Finishing

3. Penutup

- Apresiasi Tugas desaian

- Kesimpulan dan Penugasan minggu depan

- Salam

VIII. Alat dan Sumber Belajar:

- Pola ragam hias batik corak fauna. Sumantri Bambang V.M

- Pola ragam hias ukir

- KTSP 2006Seni Budaya kelas 7. Erlangga

- Media cetak dan elekronik

- internet

IX. Penilaian

Tehnik : Tes Unjuk Kerja

Bantuk Instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk

Contoh Instrumen : Buatlah desain dan kembangkan

desain seni kriya dengan mamahami prinsi-prinsip dan

tehnik memebuat benda pakai dan benda hias

berdasarkan

contoh .

Page 174: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

157

Contoh lembar penilaian Ekspresif

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai Jumlah

Score

Rata-Rata

Nilai Kreatif inovatif Hasil Tepat

waktu

1.

2.

3.

4.

*Aspek yang dinilai : * Rentang Score Jml Score x 100

= N

1. Kreatif 1= Kurang Jml Nilai secara Keseluruhan

2. Inovatif 2= Cukup 3. Hasil 3= Baik 4. Tepat waktu 4= Sangat Baik

Probolinggo, Juli 2010

Mengetahui, Guru Seni Budaya

Kepala SMPN 1 PROBOLINGGO

Drs. Hartono, M. Pd HURIDA, S. Pd

NIP. 196106061981121005 NIP.197212282005012008

Page 175: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

158

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Probolinggo

Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Standar Kompetensi

2.3 Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

II. Kompetensi Dasar

2.3.1 Membuat karya seni kriya contohnya craft, benda fungsional daur

ulang dari bahan bekas dengan inovatif dan kreatif serta

mempertimbangkan prinsip ekonomi dan kewirausahaan

III. Indikator

Siswa dapat:

2.3.1.1 Mampu membuat karya seni kriya contohnya craft, benda

fungsional daur ulang dari bahan bekas dengan inovatif dan

kreatif serta mempertimbangkan prinsip ekonomi dan

kewirausahaan

IV. Tujuan Pembelajaran

2.3.1.1.1 Mampu membuat karya seni kriya contohnya craft, benda

fungsional daur ulang dari bahan bekas dengan inovatif dan

kreatif serta mempertimbangkan prinsip ekonomi dan

kewirausahaan

V. Materi Pembelajaran

- Seni rupa kriya derah setempat meliputi :

Fungsi,teknik pembuatan dengan prinsip ekonomi dan kewirausahaan

VI. Metode

Inkuiri,observasi,pengamatan dan praktek

Page 176: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

159

VII. Langkah-langkah pembelajaran

Pertemuan I

1. Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal tentang pembuatan karya kriya baik dg

tehnik tempel,jahit, merangkai, dll.

2. Kegiatan Inti :

Membuat karya seni kriya

Mengamati

Membuat persiapan karya seni rupa

Membuat karya seni rupa

Penilaian Proses

3. Penutup

Penugasan melanjutkan pribadi di rumah

Do’a

Pertemuan II

1. Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal tentang kesulitan dan melanjutkan

pembuatan karya kriya

2. Kegiatan Inti :

Membuat persiapan karya seni kriya

Melanjutkan karya

Penilaian Proses

3. Penutup

Penugasan melanjutkan pribadi di rumah (jika belum selesai)

Memberikan kesimpulan dan pemberiathuan untuk mengumpulkan

tugas pada minggu depan dengan tepat waktu

Do’a

VIII. Alat dan Sumber Belajar

- Produk Home Industri

Contoh Ryccle Product

- Buku pembuatan Craft

Page 177: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

160

- www.hoerpunyaku.blogspot.com

- Benda Model

IX. Penilaian

Teknik : Observasi, tes lisan, unjuk Kerja

Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan, Lembar observasi, Uji petik kerja

prosedur dan Produk

Instrumen : Laporan dan hasil kerja, Tes Identifikasi,penugasan

(PR)

Rubrik

Contoh lembar penilaian hasil karya

No Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Score

Rata-

Rata

Nilai

Persiapan

alat dan

bahan

Tehnik kreatifitas Hasil Tepat

waktu

1.

2.

3.

4.

*Aspek yang dinilai : * Rentang Score Jml Score x 100

= N

1. Persiapan alat dan bahan 60-65 = Kurang Jml Nilai secara Keseluruhan

2. Tehnik 70-75 = Cukup 3. Kreatifitas 80-85 = Baik 4. Hasil 5. Tepat waktu 90-95= Sangat Baik

Page 178: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

161

Probolinggo, Juli 2010

Mengetahui, Guru Seni Budaya

Kepala SMPN 1 PROBOLINGGO

Drs. Hartono, M. Pd HURIDA, S. Pd

NIP. 196106061981121005 NIP.197212282005012008

Page 179: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

162

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Probolinggo

Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Standart Kompetensi :

10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

II. Kompetensi Dasar :

10.2 Menyiapkan karya seni hasil karya sendiri untuk pameran kelas atau

sekolah

III. Indikator :

10.3.1 Menyeleksi hasil karya yang akan di pamerkan.

10.3.2 Membuat perencanaan dalam bentuk proposal.

10.3.3 Membagi tugas pameran.

10.3.4 Membuat persiapan pameran dalam bentuk properti /

perlengkapan.

IV. Tujuan Pembelajaran :

10.2.11 Mengumpulkan hasil karya yang akan di pamerkan

10.2.12 Menyeleksi hasil karya yang akan di pamerkan

10.2.13 Membuat perencaan pameran dalam bentuk proposal

10.2.14 Membagi tugas kerja pameran

10.2.15 Membuat persiapan pameran

V. Materi Pembelajaran :

Menyeleksi, membagi tugas

VI. Metode :

Observasi, kerjasama

Page 180: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

163

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :

a. Pendahuluan

- Tanya jawab berbagai hal tentang pameran yang diketahui

b. Kegiatn inti

- Guru memberi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan

tentang berbagai hal tentang pameran

- Dari hasil karya-karya yang akan di pamerkan

- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya

c. Penutup

- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk menyeleksi hasil-hasil

karya yang akan di pamerkan.

- Guru memberikan pengarahan tentang hasil karya seni yang akan

dipamerkan.

VIII. Alat dan Sumber Belajar :

- Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SLTP ‘ 94 .

Rasjaoyo.Eralangga.

- Hasil karya siswa

- Sarana prasarana pendukung

- tempat

IX. Penilaian :

Teknik = Abservasi

Bentuk Instrumen = Lembar abservasi

Instrumen = - uji petik kerja prosedur

Rubrik

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Score

1. Persiapan

2. Kerja sama

3. Kelengkapan

JUMLAH

Page 181: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

164

Probolinggo, Juli 2010

Mengetahui, Guru Seni Budaya

Kepala SMPN 1 PROBOLINGGO

Drs. Hartono, M. Pd HURIDA, S. Pd

NIP. 196106061981121005 NIP.197212282005012008

Page 182: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

165

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Probolinggo

Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Standar Kompetensi :

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

II. Kompetensi Dasar :

10.3 Menata karya seni rupa dari hasil pembuatan sendiri dalam bentuk

pameran kelas atau sekolah.

III. Indikator :

10.4.1 Mengelompokkan hasil karya

10.4.2 Menyiapkan ruang pamer

10.4.3 Manata hasil karya

IV. Tujuan Pembelajaran :

104.1.1 Mengelompokkan hasil karya berdasarkan ukuran

104.1.2 Membuat denah lalu lintas pengunjung

104.1.3 Menata hasil karya sesuai dengan mengelompokkan karya

V. Materi Pembelajaran :

Mengelompokkan hasil karya, menyiapkan ruang pameran, dan menata

hasil karya.

VI. Metode :

Kerjasama kelompok

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

Page 183: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

166

1. Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab tentang persiapan siswa dalam mempersiapkan pameran

kelas / sekolah

2. Kegiatan Inti

- Mengelompokkan hasil karya seni

- Cara menata karya seni rupa

3. Penutup

- Menanyakan kesulitan siswa pada saat KBM

Pertemuan II

1. Pendahuluan

- Apersepsi dan motivasi

2. Kegiatan Inti

- Persiapan inti

- Menyiapkan ruang pamer

- Menata hasil karya

3. Penutup

- Mengevaluasi pertemuan yang akan datang

VIII. Alat dan Sumber Belajar

Buku teks, sarana prasarana pendukung, hasil karya siswa, tempat

IX. Penilaian

Teknik = Observasi

Bentuk Instrumen = Lembaran observasi (mengamati hasil karya siswa)

Instrumen = Rubrik pengamatan / penilaian dan kerjasama

Page 184: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

167

Rubrik

No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Score

1. Kelompok hasil kerja

2. Pembuatan perlengkapan

3. Persiapan ruang

4. Penantaan hasil karya

JUMLAH

Probolinggo, Juli 2010

Mengetahui, Guru Seni Budaya

Kepala SMPN 1 PROBOLINGGO

Drs. Hartono, M. Pd HURIDA, S. Pd

NIP. 196106061981121005 NIP.197212282005012008

Page 185: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

168

Lampiran 17 RPP Guru Kedua

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 1

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi :

1. Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

1.1 Mengidentifikasi karya seni rupa terapan nusantara

Indikator:

1. Mendiskripsikan pengertian seni rupa terapan nusantara

2. Menyebutkan jenis karya seni rupa terapan nusantara 2 dimensi dan 3 dimensi

3. Menjelaskan fungsi karya seni rupa terapan nusantara (batik dan keramik)

4. Menyebutkan contoh karya seni rupa beserta asal daerahnya

5. menyebutkan contoh bahan yang digunakan untuk pembuatan karya seni rupa

terapan nusantara (batik/ keramik)

6. Menjelaskan teknik pembuatan karya seni rupa terapan nusantara (batik/

keramik)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

1. Mendifinisikan pengertian karya seni rupa terapan nusantara

2. Menyebutkan jenis karya seni rupa terapan nusantara 2 dimensi dan 3 dimensi

3. menyebutkan karya seni rupa terapan nusantara

4. menyebutkan contoh karya seni rupa terapan nusantara

5. menyebutkan contoh alat dan bahan untuk pembuatan karya seni rupa terapan

nusantara

6. Menjelaskan teknik pembuatan karya seni rupa terapan nusantara (batik/

keramik)

7. Menjelaskan perbedaan karya seni rupa terapan nusantara

B. Materi Ajar :

1. Pengertian karya seni rupa terapan nusantara

2. Jenis karya seni rupa terapan nusantara 2 dimensi dan 3 dimensi

3. fungsi dan teknik pembuatan karya seni rupa terapan nusantara (batik/ keramik)

4. contoh karya seni rupa terapan nusantara beserta asal daerahnya

Page 186: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

169

5. alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan karya seni batik atau keramik

6. perbedaan karya seni rupa terapan nusantara

C. Metode Pembelajaran :

- Pemberian tugas

- Kerja kelompok/ diskusi

- presentasi

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Salam

b. memeriksa kehadiaran siswa, keberhasilan kelas, kerapian kelas

c. motivasi memberikan penghargaan pada siswa tentang pentingnya meteri

yang diajarkan

d. mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan

sebelumnya

2. Kegiatan Inti

a. siswa membentuk kelompok diskusi yang terdiri dari 5 siswa

b. masing-masing kelompok membuat diskripsi yang akan dipresentasikan

dalam diskusi

3. Kegiatan Akhir

a. guru memberikan arahan mempersiapkan presentasi untuk pertemuan

berikutnya dari hasil diskusi kelompok

Pertemuan 2

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Salam

b. memeriksa kehadiaran siswa, keberhasilan kelas, kerapian kelas

c. motivasi memberikan penghargaan pada siswa tentang pentingnya meteri

yang diajarkan

d. mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan

sebelumnya

2. Kegiatan Inti

a. siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok

b. siswa lain memberikan tanggapan/ pertanyaan dari hasil presentasi

c. guru mengamati jalannya diskusi dan penilaian

3. Kegiatan Akhir

a. guru memberikan arahan mempersiapkan presentasi untuk pertemuan

berikutnya dari hasil diskusi kelompok

E. Sumber Belajar

Buku seni budaya kelas 8 (penerbit sinar mandiri hal 1 s.d 4 )

Page 187: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

170

Buku seni budaya kelas 8 erlangga

F. Penilaian

1. Teknik : pengamatan

2. Bentuk Instrumen : tes lisan dan tertulis

3. Contoh Instrumen :

a. sebutkan karya seni rupa terapan yang ada di nusantara

b. Jelaskan fungsi dari karya seni rupa terapan didaerahmu

c. Jelaskan pengertian seni rupa terapan nusantara

d. Sebutkan alat dan bahan dalam pembuatan batik dan keramik

e. Jelaskan proses dan prosedur pembuatan karya batik dan

keramik

4. Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

Kelompok Pengamatan Skor Hasil skor

1. Membukan dan menutup diskusi 10

2. Mempresentasikan materi diskusi 30

3. Menjawab pertanyaan 40

4. Menyimpulkan hasil diskusi 20

Jumlah Skor 100

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 188: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

171

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Budaya/ Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 1

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi :

1 Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik

dalam karya seni rupa terapan nusantara

Indikator :

1. Menjelaskan keunikan karya seni rupa terapan nusantara batik dan

keramik

2. Menjelaskan perbedaan proses pembuatan karya seni batik dan keramik

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

1. Menyebutkan jenis karya seni batik daerah setempat (probolinggo)

2. Menyebutkan keunikan karya seni batik (probolinggo)

3. Menjelaskan bahan karya seni batik

4. Menjelaskan fungsi karya seni batik

5. Menjelaskan alat karya seni batik

6. Menyebutkan cara pembuatan karya seni batik

7. Membuat tanggapan tertulis tentang beragam bahan, alat, fungsi dan

cara pembuatan

B. Materi Ajar :

Jenis, fungsi, keunikan dan cara pembuatan

C. Metode Pembelajaran :

Tanya jawab dan penugasan

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. salam

b. guru mengabsen kehadiran siswa

c. peserta didik mengingatkan kembali materi sebelumnya

d. peserta didik mengamati penjelasan guru, Tanya jawab berbagai hal

tentang cara membuat batik, mempersiapkan alat dan bahan

2. Kegiatan Inti

a. guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

b. peserta didik dibawah pengawasan guru berdiskusi tentang keunikan

karya seni batik, fungsi dan cara pembuatan karya seni batik kota

Probolinggo

c. Peserta didk membuat laporan singkat hasil diskusi

d. peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

Page 189: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

172

3. Kegiatan Akhir

a. Guru memberi tanggapan dari hasil diskusi dan mempresentasikan

hasil diskusi

Pertemuan 2

1. Kegiatan Pendahuluan

a. salam

b. guru mengabsen kehadiran siswa

c. peserta didik mengingatkan kembali materi sebelumnya

d. peserta didik mengamati penjelasan guru, Tanya jawab berbagai hal

tentang cara membuat batik, mempersiapkan alat dan bahan

2. Kegiatan Inti

a. peserta didik mengamati media yang telah disiapkan oleh guru

b. peserta didik mengamati penjelasan guru tentang alat dan bahan

batik

c. guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

d. peserta didik berdiskusi tentang bahan, fungsi, alat serta pembuatan

karya tulis batik daerah setempat

e. peserta didik membuat laporan singkat tentang hasil diskusi

f. peserta didik memempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

3. Kegiatan Akhir

a. peserta didik menyimak tanggapan guru tentang hasil diskusi

b. peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kesimpulan materi

E. Sumber Belajar

Buku teks, media cetak dan electronik

F. Penilaian

1. Teknik : testulis

2. Bentuk Instrumen : daftar pertanyaan

3. Contoh Instrumen :

a. sebutkan jenis dan keunikan karya seni batik

b. sebutkan alat, bahan, fungsi dan cara pembuatan karya seni

4. Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

No Aspek Yang di nilai Bobot Rentang skor

JML 1 2 3 4 5

1 Kelengkapan karya 25

2 Kualitas karya 25

3 Kualitas komentar 25

4 Kualitas kesamaan karya 25

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 190: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

173

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 1

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi : :

2 Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

2.1 Merancang karya seni kriya tektil dengan teknik dan corak karya seni

rupa terapan nusantara

Indikator :

1. Menjelaskan teknik, bahan dan alat membatik

2. Menjelaskan motif-motif batik daerah lain setempat

3. Membuat rancangan sederhana tektik batik daerah setempat

A. Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu :

1. peserta didik mengetahui teknik, media dan prosedur pembuatan batik

2. peserta didik mengetahui motif-motif batik daerah setempat serta daerah

lain di nusantara

3. peserta didik mampu membuat batik dengan motif dan teknik yang

sederhana

B. Materi Ajar :

1. Teknik pembuatan batik daerah setempat

C. Metode Pembelajaran :

1. Model pendekatan CTL

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. guru mengucapkan salam

b. guru mempresensi kehadiran siswa

c. Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawacara sisiwa mengenai

materi seni batik secara umum dan batik daerah setempat

2. Kegiatan Inti

a. peserta didik menyimak penielasa guru tentang teknik pembuatan

batik

b. peserta didik mengamati teknik, bahan pembuatan batik

c. peserta didik latihan membuat sketsa rancangan batik daerah

setempat

d. Memilih dan menentukan rangcangan terbaik untuk desain

pembuatan batik

e. membuat rancangan batik

3. Kegiatan Akhir

Page 191: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

174

a. pendidik menanyakan kesulitan siswa selama PBM

b. Menunjukkan hasil disain yang baik dari hasil siswa

c. guru mengapresiasi hasil sketsa siswa

E. Sumber Belajar :

a. Buku teks pembuatan batik

b. Media cetak dan elektronik

c. Bahan dan alat merancang batik

F. Penilaian :

1 Teknik : Tes lisan dan tes unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen : Daftar pertanyaan dan uji prosedur

3 Contoh Instrumen :

a. buatlah rancangan karya seni batik?

4 Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

No Aspek Yang di nilai Bobot Rentang skor

JML 1 2 3 4 5

1 Ide, gagasan 20

2 Penguasaan teknik 20

3 Ketepatan bentuk 20

4 Kreatifitas 20

5 Orisinalitas 20

Score max

Ket :

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = cukup

4 = baik

5 = sangat baik

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

.

Page 192: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

175

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 1

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi : :

2 mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

2.2 Membuat karya seni kriya tektil dengan teknik dan corak karya seni rupa

terapan nusantara

Indikator :

1. Menjelaskan teknik, bahan dan alat membatik yang akan dikerjakan

2. Menemukan prosedur pembuatan batik dengan disain yang sudah ada

3. Membuat batik dengan menggunakan motif daerah

A. Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu :

1. Menemukan teknik membuat batik

2. Mememahami prosedur pembuatan batik

3. Membuat karya seni batik dengan menggunakan motif daerah setempat

B. Materi Ajar :

pembuatan batik daerah setempat

C. Metode Pembelajaran :

1. Model pendekatan CTL

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. guru mengucapkan salam serta memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berdoa

b. guru mengulang kembali materi yang telah diberikan sebelumnya

c. Memberi motivasi kepada siswa tentang perkembanga seni batik

daerah yang harus tetap dilestarikan

b. mempersiapkan peralatan untuk membatik

2. Kegiatan Inti

a. siswa membuatkan sketsa motif batik pada media batik (kain)

Page 193: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

176

b. siswa mengulang motif dengan menebalkan motif yang telah dibuat

c. guru mengawasi serta mengarahkan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung

d. guru memotivasi siswa dalam pembuatan batik siswa

e. guru mengadakan penilaian terhadap proses dan hasil karya seni

batik siswa

3. Kegiatan Akhir

a. guru mengapresiasi serta memberikan motivasi, penghargaan pada

siswa

b. guru menarik kesimpulan tentang pelaksanaan evaluasi siswa dalam

proses pembuatan batik

c. guru menunjukkan hal-hal penting dalam berkreasi seni batik

E. Sumber Belajar :

a. Buku teks pembuatan batik

b. Bahan dan alat merancang batik

F. Penilaian :

1 Teknik : tes unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen : uji prosedur dan produk

3 Contoh Instrumen :

a. buatlah karya seni batik sesuai dengan pola rangcang batik yang

telah kalian buat?

4 Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

No Nama Aspek penilaian

JML

Score Nilai

Teknik Bentuk Kreatifitas Hasil

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 194: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

177

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi :

2 Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

2.3 Mengekspresikan diri melalui karya seni lukis

Indikator :

1 Mengidentifikasi karya seni lukis dari seniman atau pelukis indonesia

2 Membuat lukisan dari motif ragam hias tumbuhan atau hewan

3 Menggelar pameran dari hasil ekspresi siswa

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

1 Mengidentifikasi karya seni lukis dari seniman atau pelukis indonesia

2 Mengekspresikan dari hasil karya seni lukis para seniman di Indonesia

3 Menggambar dengan menggunakan motif hewan atau binatang

4 Melukis dari berbagai obyek menurut ekspresinya

5 Mempersiapkan pameran dari berbagai hasil karya seni lukis siswa

B. Materi Ajar :

1. mengidentifikasi karya seni lukis

2. membuat karya seni lukis menggunakan motif hewan dan binatang

3. mempersiapkan pameran hasil karya seni lukisan siswa

C. Metode Pembelajaran :

1. ceramah

2. demontrasi

3. pemberian tugas

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. apresiasi dan motivasi

b. mengingatkan kembali pada pertemuan sebelumnya

2. Kegiatan Inti

Page 195: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

178

a. mengamati karya seni lukis

b. mencatat hasil identifikasi

c. mempersiapkan dan membuat karya seni lukis

3. Kegiatan Akhir

a. mengevaluasi dan merencanakan kegiatan berikutnya

E. Sumber Belajar

a. buku seni budaya kelas 8

F. Penilaian

1 Teknik : obsevasi

2 Bentuk Instrumen : uji petik prosedur unjuk kerja

3 Contoh Instrumen : buatlah lukisan hewan atau

tumbuhan yang ada disekitarmu

4 Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

No Aspek Yang di nilai Bobot Rentang skor

JML 1 2 3 4 5

1 Persiapan (alat dan bahan) 20

2 Ketepatan waktu 20

3 Komposisi 20

4 Bentuk 20

5 Penyelesaian akhir 20

Score max

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 196: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

179

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi :

9 Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

9.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan nusantara

Indikator :

1. Identifikasi karya seni rupa terapan daerah probolinggo berdasarkan

bahan yang digunakan

2. Diskripsi korelasi karya seni rupa terapan dengan keberadaan daerah

setempat

3. Prediksi nilai tawar karya seni rupa terapan di daerah atau keluar daerah

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

1. Mengenal dan paham karya seni rupa terapan didaerah probolinggo

2. Mengetahui latar belakang diciptakanya karya seni rupa terapan daerah

probolinggo

3. Menemukan solusi prospek sebuah hasil karya seni rupa terapan

ditingkat daerah dan luar daerah

B. Materi Ajar :

Seni rupa terapan daerah probolinggo

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, inkuiri, diskusi, demontrasi dan observasi

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Apresiasi dan Motivasi

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati karya seni rupa terapan daerah probolinggo

b. Mencatat hasil identifikasi

c. Mendiskripsikan hasil temuan

d. Mempresentasikan hasil temuan

e. Membuat larporan

3. Kegiatan Akhir

a. Evaluasi dan merencakan kegiatan berikutknya

E. Sumber Belajar

1. Buku seni budaya yang relevan

2. gambar karya seni rupa terapan daerah probolinggo

F. Penilaian

1 Teknik : kerja produk

Page 197: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

180

2 Bentuk Instrumen : laporan tertulis

3 Contoh Instrumen : apresiasilah karya seni yang ada di

depan kelas

4 Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

No Aspek Yang di nilai Bobot Rentang skor

JML 1 2 3 4 5

1 Apresiasi pribadi siswa 50

2 Kesesuai apresiasi dengan

unsure

50

Score max

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 198: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

181

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi:

9 Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

9.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik

karya seni rupa terapan nusantara

Indikator :

1 Mampu mengidentifikasikan ciri-ciri batik Yogyakarta

2 Mampu mempresentasikan tanggapan tertulis tentang karya seni rupa

terapan nusantara

3 Mampu mengidentifikasi teknik pembuatan kerajinan batik

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri khusus batik Yogyakarta dan unsur

warna, motif, teknik pembuatan"

2. Mampu membuat laporan tertulis tentang sikap apresitif terhadap

keunikan gagasan dan teknik pembuatan batik Yogyakarta

B. Materi Ajar :

1. Mengidentifikasi ciri-ciri batik Yogyakarta

2. Mempresentasikan tanggapan tertulis karya seni rupa terapan nusantara

3. Mampu mengidentifikasi teknik pembuatan kerajinan batik

C. Metode Pembelajaran :

Ceramah, diskusi, observasi dan presentasi

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Apresiasi dan Motivasi

2. Kegiatan Inti

Page 199: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

182

a. Mengamati karya batik Yogyakarta

b. Diskusi kelompok

c. Presentasi

d. Penulisan laporan

3. Kegiatan Akhir

a. Evaluasi dan perencanaan pertemuan akan datang

E. Sumber Belajar

1. Buku seni budaya yang relevan

2. Motif batik dan model

F. Penilaian

1 Teknik : tes lisan dan penugasan

2 Bentuk Instrumen : daftar pertanyaan

3 Contoh Instrumen :

a. buatlah identifikasi ciri-ciri khusus keunikan gagasan dari batik

Yogyakarta

4 Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

No Aspek Yang di nilai Bobot Rentang skor

JML 1 2 3 4 5

1 Pengamatan bentuk batik 50

2 Pengamatan warna 50

Score max 100

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 200: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

183

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi :

10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

10.1 Membuat karya seni kriya tektil dengan tekik corak seni rupa terapan

nusantara

Indikator :

1. Mampu membuat benda pakai atau benda hias dengan teknik celup

rintang(batik jumputan atau tutup celup) dengan mengambil unsur-unsur

seni rupa nusantara

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

1. Membuat benda pakai dan atau benda hias dengan teknik celup rintang

(batik jumputan atau tutup celup) dengan mengambil unsur seni rupa

nusantara

B. Materi Ajar :

1. alat dan bahan membuat batik jumputan

2. Langkah-langkah membuat batik jumputan atau tutup celup dengan teknik

celup rintang

C. Metode Pembelajaran :

Ceramah, demontrasi, pemberian tugas, observasi

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. cek kehadiran siswa

b. motivasi tentang batik jumputan melalui tayangan VCD atau contoh

karya

2. Kegiatan Inti

a. Menentukan obyek yang akan diamati

b. Membuat sketsa yang berupa ikatan-ikatan pada obyek yang akan

dibuat batik jumputan

3. Kegiatan Akhir

a. Menayankan kesulitan siswa dalam membuat sketsa yang berupa

ikatan-ikatan kain yang akan dibuat batik jumputan

b. Memberi alternatif pemecahan masalah

E. Sumber Belajar

a. Buku seni budaya yang relevan

b. gambar karya seni rupa terapan daerah probolinggo

Pertemuan 2

Page 201: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

184

1. Kegiatan Pendahuluan

a. cek kehadiran siswa

b. Mengkoordinasi siswa untuk melaksanakan kegiatan praktik membuat

karya dengan teknik celup rintang

2. Kegiatan Inti

a. Berkarya batik dengan teknik celup rintang

3. Kegiatan Akhir

a. Menanyakan kesulitan siswa dalam membuat karya batik dengn

teknik celup rintang

b. Memberikan alternatif pemecahan kesulitan siswa

E. Sumber Belajar

a. Seni rupa dan disain, 2004, kesenian, untuk SMP/MTs kelas VIII, tiga

serangkai

b. VCD / contoh batik jumputan

c. Lingkungan sekitar

F. Penilaian

1 Teknik : Tes Unjuk kerja

2 Bentuk Instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk

3 Contoh Instrumen :

a. Buatlah sketsa sketsa dengan membuat krya tektil dengan teknik dan

corak seni rupa terapan nusantara

b. Buatlah disain batik dengan teknik tutup celup

4 Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

No Nama Aspek yang dinilia

JML

Nilai 1 2 3 4 5 6

Aspek yang dinilai

A. Persiapan Sangat Kurang

1. Alat dan bahan

2. Acuan

B. Proses

3. Gambar sketsa/ desain

4. Pengembangan sketsa/ disain

5. Proses penyelesaian

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 202: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

185

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo Mata pelajaran : Seni Budaya/ Seni Rupa Kelas/Semester : VIII/ 2 Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi : 10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

Kompetensi Dasar : 10.2 Mengekspresikan diri melalui karya seni grafis

Indikator : 1. Mampu membuat benda pakai dan atau benda hias dengan teknik sablon

dengan mengambil corak seni rupa nusantara A. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu :

1. Membuat benda pakai dan atau benda hias dengan teknik sablon dengan mengambil corak seni rupa terapan nusantara

B. Materi Ajar : 1. alat dan bahan menyablon 2. langkah-langkah membuat benda hias dengan teknik sablon

C. Metode Pembelajaran : Ceramah, pemberian tugas, observasi

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan

a. cek kehadiran siswa b. Mengkoordinasi siswa untuk melaksanakan kegiatan praktik membuat

karya dengan menggunakan teknik sablon 2. Kegiatan Inti

a. Merancang benda hias yang akan di sablon b. membuat mal untuk master pembuatan sablon

3. Kegiatan Akhir a. Menanyakan kesulitan siswa dalam membuat karya dengan

menggunakan teknik sablon b. Memberikan alternatif pemecahan kesulitan siswa

Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan

a. cek kehadiran siswa b. Mengecek sejauh mana kreatifitas siswa dalam membuat disain yang

akan diterapkan dalam sablon 2. Kegiatan Inti

a. Membuat film sablon b. merealisasikan film kedalam media pilihan siswa dalam sablon c. guru mengadakan penilaian terhadap proses dan produk siswa

3. Kegiatan Akhir a. Menanyakan kesulitan siswa dalam membuat karya dengan

menggunakan teknik sablon b. menelaah kembali hasil karya sablon siswa E. Sumber Belajar a. Seni rupa dan disain, 2004, kesenian, untuk SMP/MTs kelas VIII, tiga

serangkai

Page 203: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

186

b. VCD prosedur pembuatan sablon c. Lingkungan sekitar F. Penilaian

1 Teknik : Tes Unjuk kerja 2 Bentuk Instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk 3 Contoh Instrumen :

a. Buatlah sketsa sketsa dengan membuat krya tektil dengan teknik dan corak seni rupa terapan nusantara

b. Buatlah disain batik dengan teknik tutup celup

4 Conto

h lembar penilaian

hasil karya seni rupa No

Nama

Aspek yang dinilia

JML Nilai

1 2 3 4 5 6

Aspek yang dinilai

A. Persiapan

1. Alat dan bahan

2. Acuan

B. Proses

3. desain sablon

4. Pembuata film sablon

5. Proses pewujudan dalam media

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 204: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

187

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo

Mapel : Seni Rupa

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi :

10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

10.3 Menyiapkan karya seni rupa hasil karya sendiri untuk pameran kelas

atau sekolah

Indikator :

1. Mampu menyiapkan karyanya untuk dipamerkan di pameran kelas

2. Mampu melengkapi karya dengan identitas, keterangan tentang karya

dan perlengkapan pameran seesuai dengan karya yang akan dipamerkan

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

1. mempersiapkan pameran

2. Mampu memahami kelengkapan pameran

B. Materi Ajar :

1. Persiapan pameran

2. Peralatan pameran

3. Prosedur pameran

C. Metode Pembelajaran :

Ceramah, pemberian tugas

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan

a. cek kehadiran siswa

b. memberikan sangkut paut antara proses berkarya yang telah

dilakukan oleh siswa dengan proses belajar pameran yang akan

dilakukan

2. Kegiatan Inti

a. Mempersiapkan karya yang akan dipamerkan dengan cara

membingkai, merapikan karya yang akan dipamerkan

Page 205: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

188

b. siswa menyiapkan perlengkapan pameran : identitas karya,

gantungan karya/pedestail, kataloq, buku tamu,

3. Kegiatan Akhir

a. guru mengecek kesiapan siswa dalam proses persiapan pameran

b. Memberikan alternatif pemecahan kesulitan siswa

E. Sumber Belajar

a. Seni rupa dan disain, 2004, kesenian, untuk SMP/MTs kelas VIII, tiga

serangkai

b. VCD pameran

c. Lingkungan sekitar

F. Penilaian

1 Teknik : Tes Unjuk kerja

2 Bentuk Instrumen : Uji petik kerja prosedur

3 Contoh Instrumen :

a. berilah identitas pada karya sesuai dengan identitas karya masing-

masing

4

Conto

h lembar

penilaian

hasil karya

seni rupa No

Nama

Aspek yang dinilia

JML

Nilai 1 2 3 4 5 6

Aspek yang dinilai 1. Bingkai karya 2. Identitas karya 3. Buku tamu 4. gantungan karya 5. finishing karya

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 206: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

189

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP)

Sekolah : SMP/ MTs Probolinggo Mapel : Seni Rupa Kelas/Semester : VIII/ 2 Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi : 10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

Kompetensi Dasar : 10.4 Menata karya seni rupa hasil karya sendiri dalam bentuk pameran kelas

atau sekolah Indikator :

1. Mampu melaksanakan pameran kelas atau sekolah A. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu :

1. mempersiapkan pameran 2. Mampu memahami kelengkapan pameran 3. Mampu memahami prosedur pameran dan memiliki pengalaman dalam

mengadakan pameran B. Materi Ajar :

Pameran C. Metode Pembelajaran :

Ceramah, demontrasi, pemberian tugas D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan

a. cek kehadiran siswa b. Meneliti kesiapan siswa dalam pelaksanaan pameran

2. Kegiatan Inti a. merancang lay out tempat pameran b. menata ruang dan karya yang akan dipamerkan c. Melaksanakan pameran d. merapikan tempat seusai pameran

3. Kegiatan Akhir a. guru mengadakan penilaian pameran siswa b. memberikan saran dan masukan terhadap pelaksanaan pameran E. Sumber Belajar a. Seni rupa dan disain, 2004, kesenian, untuk SMP/MTs kelas VIII, tiga

serangkai b. VCD pameran c. Lingkungan sekitar F. Penilaian

1 Teknik : Tes Unjuk kerja 2 Bentuk Instrumen : Uji petik kerja prosedur 3 Contoh Instrumen :

a. pamerkanlah karya dengan melaksanakan pameran kelas 4 Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupa

Page 207: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

190

No Nama Aspek yang dinilia

JML

Nilai 1 2 3 4 5

Aspek yang dinilai

1. perlengkapan pamean

2. pelaksanaan pameran

3. penyajian pameran

4. kebersamaan dalam pameran

5. pasca pameran

Kepala Probolinggo, .....,......20 ...

SMP/MTs. Kota Probolinggo Guru Seni Budaya

............................................ ...........................................

NIP. NIP.

Page 208: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

191

Lampiran 18 Profil SMP Negeri 1 Probolinggo

SMP Negeri 1 Probolinggo

SMP Negeri 1 Probolinggo

Page 209: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

192

Halaman yang sekaligus berfungsi sebagai lapangan basket

SMP Negeri 1 Probolinggo

Siswa SMP Negeri 1 Probolinggo bermain di halaman sekolah

Page 210: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

193

“Art And Culture Room”, ruangan yang digunakan untuk kepentingan

pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 1 Probolinggo

Page 211: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

194

Lampiran 19 Media Pembelajaran yang digunakan oleh Guru Pertama

Gambar/foto Lukisan Karya Guru dengan Media Cat Air

Gambar/foto Lukisan Karya Guru dengan Media Cat Air

Page 212: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

195

Lukisan Karya Guru dengan Media Cat Minyak

Gambar Sketsa Karya Guru dalam Materi Gambar Bentuk

Page 213: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

196

Gambar Sketsa Karya Guru

(contoh gambar bentuk dengan perspektif benda yang kurang tepat)

Hasil Karya Guru Berupa Glass Painting

Page 214: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

197

Gambar Sketsa Karya Guru

Lukisan Karya Guru dengan Media Cat air

Page 215: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

198

Lukisan Karya Guru dengan Media Crayon

Lukisan Karya Guru dengan Media Crayon

Page 216: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

199

Lukisan dengan Teknik Palet

Media Berupa Patung Kayu

Page 217: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

200

Hasil lukisan Marmer Milik Guru

Karya Siswa Terdahulu yang Masih tersimpan di Sekolah

Page 218: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

201

Karya Daur Ulang Siswa Terdahulu yang Masih tersimpan di Sekolah

Karya Daur Ulang Siswa Terdahulu yang Masih tersimpan di Sekolah

Page 219: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

202

Karya Daur Ulang Siswa Terdahulu yang Masih tersimpan di Sekolah

Karya Daur Ulang Siswa Terdahulu yang Masih tersimpan di Sekolah

Page 220: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

203

Karya Siswa Terdahulu yang Masih tersimpan di Sekolah

Siswa Ketika Membuat Sketsa di atas Kain Untuk Dijadikan Batik Tulis

Page 221: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

204

Siswa Ketika Mencanting Kain untuk Dijadikan Batik

Siswa Ketika Mencanting Kain untuk Dijadikan Batik

Page 222: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

205

Siswa Ketika Mencanting Kain untuk Dijadikan Batik

Siswa Ketika Mencanting Kain untuk Dijadikan Batik

Page 223: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

206

Siswa Ketika Menggambar Bentuk dengan Model

Siswa Ketika Menggambar Bentuk dengan Model

Page 224: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

207

Siswa Ketika Menggambar Bentuk dengan Model

Siswa Ketika Menggambar Bentuk dengan Model

Page 225: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

208

Siswa Ketika Mengadakan Pameran

Siswa Ketika Mengadakan Pameran

Page 226: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

209

Blog Milik Guru yang Digunakan dalam Pembelajaran Seni Budaya Bidang

Seni rupa

Halaman Blog tentang Materi Gambar Bentuk

Page 227: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

210

Halaman Blog tentang Materi Patung

Halaman Blog tentang Materi Gambar Reklame

Page 228: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

211

Halaman Blog tentang Materi Batik

Halaman Blog tentang Materi Seni Rupa

Page 229: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

212

Halaman Blog tentang Materi Glass Painting

Page 230: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

213

Lampiran 20 Media Pembelajaran yang digunakan oleh Guru Kedua

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 231: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

214

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 232: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

215

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 233: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

216

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 234: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

217

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 235: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

218

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh motif batik yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 236: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

219

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 237: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

220

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 238: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

221

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 239: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

222

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 240: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

223

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 241: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

224

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh lukisan yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 242: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

225

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 243: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

226

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 244: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

227

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 245: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

228

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 246: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

229

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 247: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

230

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 248: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

231

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 249: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

232

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 250: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

233

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Contoh patung yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui LCD

Page 251: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

234

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Page 252: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

235

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Page 253: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

236

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Page 254: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

237

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Page 255: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

238

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Contoh produk daur ulang yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa melalui

LCD

Page 256: studi tentang media pembelajaran yang digunakan pada mata

239

Lampiran 21 Lembar Kartu Bimbingan Skripsi