study karakteristik pengabutan nozzle engine …

19
STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE SHANGHAI SC11B220G2B1 DENGAN VARIASI TEKANAN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh : DENI AZIZ D200 150 092 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE

SHANGHAI SC11B220G2B1 DENGAN VARIASI TEKANAN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Oleh :

DENI AZIZ

D200 150 092

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

2

HALAMAN PERSETUJUAN

STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE

SHANGHAI SC11B220G2B1 DENGAN VARIASI TEKANAN

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

DENI AZIZ

NIM : D 200 150 092

Sudah diperikasa dan disetujui oleh:

Dosen

Pembimbing

Ir. Subroto, M.T.

i

Page 3: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

3

HALAMAN PENGESAHAN

STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE

SHANGHAI SC11B220G2B1 DENGAN VARIASI TEKANAN

Oleh:

DENI AZIZ

NIM : D 200 150 092

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Kamis 10 Februari2020

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

Ketua : Ir. Subroto, M.T. (............................)

Anggota 1 : Ir. Sartono Putro, M.T. (............................)

Anggota 2 : Ir. Tri Tjahyono, M.T. (............................)

Dekan Fakultas Teknik,

Ir. Sri Sunarjono, M.T,PhD. IPM

ii

Page 4: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini, tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Maret 2020

Penulis

Deni Aziz

D 200 150 092

iii

3

Page 5: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

1

STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE

SHANGHAI SC11B220G2B1 DENGAN VARIASI TEKANAN

ABSTRAK

Study ini bertujuan untuk mengetahui panjang tip penetrasi pengabutan dan sudut

pengabutan nozzle dengan menggunakan variasi tekanan 100 bar, 150 bar, 200

bar, 250 bar, dan 300 bar. Pengujian dilakukan dengan cara mengatur tekanan dari

injector tester nozzle terlebih dahulu, kemudian memulai merekam pengabutan

menggunakan kamera high divination. Data karakteristik pengabutan tersebut

selanjutnya diproses menggunakan software image j untuk dapat menghasilkan

gambar pengabutan yang lebih jelas. Hasil pengukuran panjang tip penetrasi

pengabutan disetiap variasi tekanan memiliki hasil yang sama yaitu 20 cm,

sedangkan pengukuran sudut pengabutan pada tekanan 100 bar =15 , 150 bar =

17 , 200 bar =17 , 250 bar =19 , dan 300 bar =21 .

Kata kunci :Nozzle, Pengabutan, Panjang Tip PenetrasiPengabutan, Sudut

Pengabutan

ABSTRACT

This study aims to determine the length of the fission penetration tip and the

friction angle by using variations in pressure of 100 bar, 150 bar, 200 bar, 250 bar

and 300 bar. The measurement is done by first adjusting the pressure of the

injector tester nozzle, then starting rocording the fading using a high divination

camera. The fog characteristics date are then processed using image j software to

produce clearer fog images. The measurement results of the fission penetration tip

length in each pressure variation have the same result which is 20 cm. The

measurement results of the fog angle at a pressure of 100 bar = 15 °, 150 bar = 17

°, 200 bar = 17 °, 250 bar = 19 °, and 300 bar = 21 °.

Keywords: Nozzle, fogging, fog tip penetration length, fogging angle

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diesel Engine adalah jenis motor bakar torak yang biasanya disebut Motor

Pembakaran Dalam (internal combustion engine). Pembakaran yang terjadi

dalam ruang bakar dilakukan dengan cara menyemprotkan bahan bakar kedalam

silinder motor yang terisi dengan udara yang bertekanan dan bertemperatur

tinggi, sebagai akibat dari proses kompresi.

Salah satu komponen utama sistem pembakaran diesel engine yaitu

nozzle, berfungsi sebagai pengabut. Nozzle pada diesel engine berfungsi untuk

Page 6: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

2

menyalurkan bahan bakar kedalam selinder pada akhir langkah kompresi saat

piston berada pada 14° sebelum TMA, pada langkah ini nozzle menyemprotkan

bahan bakar dalam bentuk kabut secara berkala dan teratur sesuai firring order.

Nozzle didalam mekanismenya dibantu oleh komponen–komponen penunjang

agar mendapatkan kinerja maksimal di dalam mengabutkan bahan bakar. Apabila

pengabutan nozzle tidak mencapai standarnya, maka akan menyebabkan yang

tidak maksimal dan menyebabkan emisi gas buang menjadi berlebih.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengetahui pengujian panjang tip penetrasi pengabutan Nozzle

pada tekanan 100 bar, 150 bar, 200 bar, 250 bar, dan 300 bar Engine

Shanghai SC11CB220G2B1.

2. Bagaimana mengetahui pengujian sudut pengabutan Nozzle pada tekanan 100

bar, 150 bar, 200 bar, 250 bar, dan 300 bar Engine Shanghai

SC11CB220G2B1.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah :

1. Mengetahui pengujian panjang tip penetrasi pengabutanNozzle pada tekanan

100 bar, 150 bar, 200 bar, 250 bar, dan 300 bar Engine Shanghai

SC11CB220G2B1.

2. Mengetahui pengujian sudut pengabutan Nozzle pada tekanan 100 bar, 150

bar, 200 bar, 250 bar, dan 300 bar Engine Shanghai SC11CB220G2B1.

1.4 Batasan Masalah

1. Menganalisa panjang tip penetrasi pengabutan NozzleEngine Shanghai

SC11CB220G2B1.

2. Menganalisa sudut pengabutan NozzleEngine Shanghai SC11CB220G2B1.

2. METODE

2.1 Pembakaran Diesel Engine

Pembakaran merupakan suatu proses reaksi kimia anrtara suatu bahan

bakar dengan oksidan disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya

Page 7: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

3

dalam bentuk api. Yang mempengaruhi pembakaran diesel engine adalah bahan

bakar, oksigen, dan panas.

Gambar 1 Pembakaran Diesel Engine

Pembakaran diesel engine berlangsung dalam empat periode sebagai berikut :

1) Pembakaran tertunda (Ignition Delay) (A-B)

Tahap ini merupakan persiapan sebelum terjadi pembakaran. Bahan bakar

disemprotkan (mulai dari titik A) oleh nozzle berupa kabut ke udara panas

dalam ruang bakar dan bercampur sehingga menjadi campuran yang mudah

terbakar. Pada tahap ini bahan bakar belum terbakar atau dengan kata lain

pembakaran belum dimulai. Pembakaran akan mulai pada titik B.

Peningkatan tekanan terjadi secara konstan karena piston terus bergerak ke

TMA.

2) Rambatan api (Explosive combustion period) (B-C)

Campuran bahan bakar dan udara yang mudah terbakar telah terbentuk dan

merata diseluruh bagian dalam silinder. Awal pembakaran mulai terjadi

dibeberapa bagian dalam silinder. Pembakaran ini berlangsung sangat cepat

sehingga terjadi letupan. Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder

meningkat dengan cepat pula.

3) Pembakaran langsung (Direct combustion period) (C-D)

Injektor nozzle terus menyemprotkan bahan bakar dan berakhir pada titik D.

Karena injeksi bahan bakar terus berlangsung maka tekanan beserta suhu

Page 8: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

4

tinggi akan terus berlanjut di dalam silinder. Akibatnya bahan bakar yang

disemprotkan akan langsung terbakar oleh panas. (titik D adalah tekanan

maksimum yang dicapai dalam proses dalam pembakaran tersebut).

Pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang disemprotkan, sehingga

tahap ini dapat disebut juga tahap pengontrolan bahan bakar.

4) Pembakaran sisa (post-combustion period) (D-E)

Pada titik D injeksi bahan bakar sudah berhenti, namun bahan bakar belum

terbakar seluruhnya. Pada periode (dari titik D-E) ini sisa bahan bakar dan

udara yang belum terbakar diharapkan akan terbakar seluruhnya. Apabila

tahap ini terlalu panjang akan menyebabkan suhu gas buang meningkat dan

effisiensi pembakaran menjadi berkurang.

2.2 Nozzle

Nozzle bahan bakar disebut juga dengan pengabut atau ada yang menyebut

dengan injektor. Disebut injektor karena tugas dari komponen ini adalah

menginjeksikan bahan bakar, dan disebut pengabut karena bahan bakar yang

keluar dari komponen ini dalam bentuk kabut, sedangkan disebut nozzlekarena

ujung komponen ini luas penampangnya makin mengecil.

2.2.1 Fungsi nozzle

Nozzle berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar dari fuel injection pump

(fip) ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak

mendekati posisi TMA. Injektor yang dirancang sedemikian rupa merubah

tekanan bahan bakar dari fuel injection pump (fip) yang bertekanan tinggi untuk

membentuk kabut dengan tekanan minimum 60 kg/cm2 dan tekanan maksimum

200 kg/cm2. Tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam

silinder meningkat menjadi 600 .

Pengabutan bahan bakar ini hanya berlangsung satu kali pada setiap

siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi dalam kapasitas tertentu.

Nozzle dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka

saluran, bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali ke tangki bahan

bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).

Page 9: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

5

2.3 Panjang Tip Penetrasi Pengabutan

Penetrasi pengabutan secara efektif dapat meningkatkan atomisasi,

mencapai bahan bakar yang mudah terbakar dan mengoptimalkan kinerja

pembakaran dan emisi. Standar panjang tip penetrasi dari diesel engine yaitu 16

cm – 20 cm, semakin besar tekanan maka kecepatan pengabutan akan naik.

Apabila panjang tip penetrasi dibawah standar maka konsumsi bahan bakar yang

diperlukan menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan pada daya motor,

dan apabila panjang tip penetrasi melebihi standar akan terjadi periode

pembakaran yang lama, akan mengakibatkan sebagian bahan bakar belum sempat

terbakar dan keluar melalui katub buang, karena faktor katub buang yang sudah

mulai terbuka. Hal ini menyebabkan bahan bakar menjadi boros .

(Sumber : Borman, 1998)

2.4 Sudut Pengabutan

Sudut pengabutan merupakan sudut yang terjadi akibat tekanan ini

melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan

bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini

menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Sudut satndar

diesel engine adalah 14 -19 . Apabila sudut pengabutan melebihi standar, maka

akan menaikkan efisiensi tehadap penggunaan bahan bakar sehingga

menyebabkan keborosan bahan bakar. Apabila sudut pengabutan dibawah standar,

maka akan terjadi pembakaran yang tidak maksimal.

(Sumber :Borman, 1998)

Page 10: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

6

2.5 Diagram Alir Pelaksanaan

Gambar 2 Diagram Alir Pelaksaan

2.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada pengujian karakteristrik

penyemprotan nozzle antara lain :

1. Nozzle

2. Injector Tester Nozzle

3. Akrilik Berbentuk Kotak

4. Kamera

Mulai

Studi Literatur

Alat dan Bahan

Panjang Tip Penetrasi

Pengabutan

Sudut Pengabutan

Tekanan 100 bar, 150 bar, 200 bar, 250 bar, 300 bar

Hasil Pengujian

Selesai

Kesimpulan

Pengujian

Page 11: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

7

Gambar 3 Skema Alat Pengujian

Keterangan :

1. Nozzle

2. Pressure Gauge

3. Katup Shut Off

4. Tangki bahan bakar

5. Tuas

6. Akrilik

7. Kamera

2.7 Pelaksanaan Pengujian

Pada pelaksanaan pengujian ini dilakukan terlebih dahulu dengan

membuat simulasi alat pengabutan bahan bakar yang menyerupai sistem

pengabutan pada diesel engine. Simulasi alat pengabutan yang dibuat terdiri dari

akrilik yang berbentuk balok dilengkapi dengan nozzle pada bagian samping dan

injector tester nozzle sebagai sumber tekanan. Kemudian bahan bakar

disemprotkan pada balok akrilik bagian dalam tersebut melalui nozzle dan dengan

tekanan 100 bar, 150 bar, 200 bar, 250 bar, dan 300 bar. Pada bagian dinding

akrilik tersebut dipasang kamera yang berfungsi untuk merekam proses

pengabutan bahan bakar tersebut. Kamer high divination (HD) digunakan pada

pengukuran ini agar data yang diperoleh memiliki tingkat keakuratan yang tinggi.

1

2

4

5

6

7

3

Page 12: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

8

Adapun skema dari simulasi alat pengabutan bahan bakar ini seperti terlihat pada

gambar berikut ini.

Gambar 4 Pelaksanaan Pengujian

Data yang ingin diperoleh dari pengujian ini meliputi data panjang tip

penetrasi pengabutan (L), dan sudut pengabutan (𝞱) dengan variasi tekanan 100

bar, 150 bar, 200 bar, 250 bar, dan 300 bar. Diharapkan dapat diketahui

karakteristik pengabutannozzle tersebut dan perbedaan disetiap variasi tekanan.

Pengujian dilakukan dengan mengatur tekanan dari injector tester

nozzleterlebih dahulu, kemudian menekan tuas injector tester nozzle. Dan

memulai merekam proses pengukuran tersebut menggunakan kamera high

divination (HD). Setelah didapat perekaman karakteristik pengabutan tersebut,

kemudian diproses menggunakan software Image Jguna mendapatkan hasil data

yang lebih akurat.

Untuk dapat menentukan nilai dari panjang tip penetrasi pengabutan (L)

dan sudut pengabutan (𝞱), data mentah dari pengamatan video rekaman kamera

kemudian diubah dalam format (jpg). Gambar 5 menunjukan salah satu hasil

pengukuran yang telah diubah menjadi format gambar (jpg).

Page 13: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

9

Gambar 5 Pengolahan Data Awal Pengabutan Dengan Software

Image J

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil pengujian

3.1.1 Hasil pengujian pada tekanan 100 bar

Gambar 6 Hasil Pengujian Pada Tekanan 100 Bar

Dari dari gambar 6 hasil pengujian pada tekanan 100 bar didapatkan

panjang tip penetrasi pengabutan sebesar 20 cm, dengan sudut pengabutan 15 .

Dan pada tabel 1 didapatkan waktu tempuh 0,44 s dengan kecepatan 33,9 m/s

3.1.2 Hasil pengujian pada tekanan 150 bar

Gambar 7 Hasil Pengujian Pada Tekanan 150 Bar

15

17

Page 14: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

10

Dari gambar 7 hasil pengujian pada tekanan 150 bar didapatkan panjang tip

penetrasi pengabutan sebesar 20 cm, dengan sudut pengabutan 17 . Dan pada

table 1 didapatkan waktu tempuh 0,38 s dengan kecepatan 35,8 m/s.

3.1.3 Hasil pengujian pada tekanan 200 bar

Gambar 8 Hasil Pengujian Pada Tekanan 200 Bar

Dari gambar 8 hasil pengujian pada tekanan 200 bar didapatkan panjang tip

penetrasi pengabutan sebesar 20 cm, dengan sudut pengabutan 17 . Dan pada

tabel 1 didapatkan waktu tempuh 0,28 s dengan kecepatan 43,5 m/s.

3.1.4 Hasil pengujian pada tekanan 250 bar

Gambar 9 Hasil Pengujian Pada Tekanan 250 Bar

Dari gambar 9 hasil pengujian pada tekanan 250 bar didapatkan panjang tip

penetrasi pengabutan sebesar 20 cm, dengan sudut pengabutan 19 . Dan pada

tabel 1 didapatkan waktu tempuh 0,25 s dengan kecepatan 44,4 m/s.

17

19

Page 15: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

11

3.1.5 Hasil pengujian pada tekanan 300 bar

Gambar 10 Hasil pengujian pada tekanan 300 bar

Dari gambar 10 hasil pengujian pada tekanan 300 bar didapatkan panjang

tip penetrasi pengabutan sebesar 20 cm, dengan sudut pengabutan 21 . Dan pada

tabel 1 didapatkan waktu tempuh 0,21 s dengan kecepatan 45,5 m/s.

Tabel 1 Data Hasil Pengujian

No Tekanan

P

(Bar)

Sudut

𝞱 (Deg)

Jarak

L

(cm)

Waktu

t

(s)

Kecepatan

v

(m/s)

1 100 15 20 0,44 33,9

2 150 17 20 0,38 35,8

3 200 17 20 0,28 43,5

4 250 19 20 0,25 44,4

5 300 21 20 0,21 45,5

21

Page 16: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

12

Gambar 11 Grafik Pengaruh Tekanan Terhadap Panjang Tip Penetrasi

Pengabutan

Gambar 12 Grafik Pengaruh Tekanan Terhadap Sudut Pengabutan

0

5

10

15

20

25

100 Bar 150 Bar 200 Bar 250 Bar 300 Bar

Jara

k (c

m)

Tekanan (P)

0

5

10

15

20

25

100 Bar 150 Bar 200 Bar 250 Bar 300 Bar

Sud

ut

(Deg

)

Tekanan (P)

Page 17: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

13

Gambar 13 Grafik Pengaruh Tekanan Terhadap Waktu Tempuh

Gambar 14 Grafik Pengaruh Tekanan Terhadap Kecepatan

Pengabutan

3.1.6 Pembahasan

1. Dari pengujian panjang tip penetrasi pengabutan disetiap variasi tekanan

memiliki hasil yang sama yaitu 20 cm. Standar pajang tip penetrasi

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

0,45

0,5

100 Bar 150 Bar 200 Bar 250 Bar 300 Bar

Wak

tu T

emp

uh

(s)

Tekanan (P)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

100 Bar 150 Bar 200 Bar 250 Bar 300 Bar

Ke

cep

ata

n (

m/s

)

Tekanan (P)

Page 18: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

14

pengabutan diesel engine adalah 16 cm – 20 cm. Apabila dibawah standar

maka konsumsi bahan bakar yang diperlukan menjadi berkurang dan

menyebabkan penurunan pada daya motor, dan apabila melebihi standar akan

terjadi periode pembakaran yang lama, dan mengakibatkan sebagian bahan

bakar belum sempat terbakar akan keluar melalui katub buang, karena faktor

katub buang yang sudah mulai terbuka. Hal ini menyebabkan bahan bakar

menjadi boros.

2. Standar sudut pengabutan diesel engine adalah 14 -19 . Dari pengujian sudut

pengabutan didapatkan hasil yang melebihi standar, yaitu pada tekanan 300

bar dengan sudut 21 maka akan terjadi kenaikan efisiensi terhadap

penggunaan bahan bakar sehingga menyebabkan keborosan bahan bakar.

Apabila sudut pengabutan dibawah standar, maka akan terjadi pembakaran

yang tidak maksimal.

3. Dari grafik diatas tekanan berpengaruh terhadap sudut pengabutan, waktu

tempuh, dan kecepatan pengabutan. Semakin besar tekanan maka akan terjadi

kenaikan pada sudut pengabutan, waktu tempuh, dan kecepatan pengabutan.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengukuran diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian panjang tip penetrasi pada tekanan 100 bar, 150 bar, 200 bar,

250 bar, dan 300 bar didapatkan hasil yang sama yaitu 20 cm. Standar

panjang tip penetrasi pada diesel engine yaitu 16 cm – 20 cm. Maka hasil

pengukuran tersebut memenuhi standar.

2. Hasil pengujian sudut pengabutan pada tekanan 100 bar =15 , 150 bar = 17 ,

200 bar =17 , 250 bar =19 , dan 300 bar =21 . Standar sudut pengabutan dari

diesel engine yaitu 14 -19 . Terdapat sudut pengabutan yang melebihi standar

yaitu pada tekanan 300 bar dengan sudut 21 , maka bahan bakar menjadi

boros.

Page 19: STUDY KARAKTERISTIK PENGABUTAN NOZZLE ENGINE …

15

4.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan :

1. Sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala dan memperhatikan

mekanisme pengabutan Nozzle untuk menjaga kondisi engine agar tetap

maksimal.

2. Untuk melakukan pengujian selanjutnya, maka sebaiknya menggunakan alat

ukur yang lebih baik dan akurat sehingga dapat dibuat analisis yang lebih

akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Borman, GL. and Rangland, K.W., 1998. Combustion Engineering, Mc Graw Hill

Publishing Co, New York.

Mechanic Development. 2004. Perawatan. Jakarta: PT. Pama Persada Nusantara.

Kristanto, P. 2015. Motor Bakar Torak-Teori & Aplikasinya. Yogyakarta: Andi.

Liguang,etal.2007. Experimental study of the spray characteristics of

biodiesel.Journal homepage:www.elsevier.com/locate/biotechad.

SudarmantaBambang, etal.2005,Transesterifikasi crude palm oil dan uji

karakteristik semprotan menggunakan injector motor diesel. Skripsi.

ITS,Surabaya.