study kelayakan bisnis (kripik singkong)

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai Anda bersama rekan dan keluarga. Studi kelayakan bisnis merupakan suatu metode atau cara yang terdiri dari berbagai aspek penilaian untuk mengetahui apakah suatu bisnis yang akan dikerjakan layak atau tidak. Sehingga dapat dikatakan juga suatu alat peramalan yang sangat mempuni untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, serta dapat segera mengambil keputusan atas hasil yang diperoleh yakni menerima atau menolak usulan investasi/bisnis tersebut. Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut feasibelity study bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/bisnis yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha/bisnis yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit. Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek sumber daya manusia, aspek produk dan aspek keuangan. Penilaian yang dilakukan dengan Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan penilaianya dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.

Upload: hasril

Post on 17-Dec-2015

2.260 views

Category:

Documents


293 download

DESCRIPTION

pembahasan

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak

    digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan

    menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai Anda

    bersama rekan dan keluarga.

    Studi kelayakan bisnis merupakan suatu metode atau cara yang terdiri dari berbagai

    aspek penilaian untuk mengetahui apakah suatu bisnis yang akan dikerjakan layak atau

    tidak. Sehingga dapat dikatakan juga suatu alat peramalan yang sangat mempuni untuk

    mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, serta dapat segera mengambil

    keputusan atas hasil yang diperoleh yakni menerima atau menolak usulan investasi/bisnis

    tersebut.

    Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut feasibelity study

    bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

    dari suatu gagasan usaha/bisnis yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini

    adalah kemungkinan dari gagasan usaha/bisnis yang akan dilaksanakan memberikan

    manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit.

    Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah

    menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek sumber daya

    manusia, aspek produk dan aspek keuangan.

    Penilaian yang dilakukan dengan Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu

    diadakan penilaianya dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing

    bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan

    dapat mendukung perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.

  • 2

    Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut tentang kebutuhan

    pegawai dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas, pengalaman dan bidang keahliannya.

    Hal tersebut perlu dianalisis karena suatu hal yang mustahi usaha dijalankan ketika sumber

    daya manusianya tidak ada atau tidak relevan dengan yang dibutuhkan. Sehingga aspek ini

    juga penting dianalisis untuk mengetahui usaha tersebut dapat dijalankan atau ditolak.

    Aspek keuangan merupakan aspek fundamental karena aspek ini menentukan

    kelayakan usaha/proyek dilihat dari segi ekonomi dan keuangan. Pembahasan yang

    dilakukan dalam bidang keuangan menyangkut dengan modal kerja, biaya operasi , serta

    perhitungan pendapatan yang mungkin diterima. Berdasarkan pada perhitungan cost dan

    benefit akan dibahas mengenai analisis kriteria investasi, baik mengenai net present value,

    internal rate of return, maupun probality ratio sebagai ukuran layak atau tidaknya

    usaha/proyek dilihat dari segi keuangan. Disamping analisis diatas, dalam aspek ekonomi

    dan keuangan juga dibahas mengenai proyeksi laba/rugi yang bertujuan untuk mengetahui

    posisi keuangan dari usaha/bisnis yang dilaksanakan disamping melihat dampak usaha

    terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

    Jika seluruh aspek-aspek tersebut memberikan hasil yang positif terhadap usaha yang

    akan dijalankan maka perusahaan yang bersangkutan dapat melakukan usaha tersebut,

    tetapi jika sebaliknya langkah terbaik yang ditempuh ialah menolak bisnis/usaha tersebut.

    Karena akan merugikan usaha kedepannya, tentu saja akan berimplikasi pada hasil laporan

    keuangan pada periode akuntansi ditahun tersebut.

    Pada dasarnya hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan untuk mengetahui

    layak atau tidaknya suatu usaha/bisnis yang diusulkan merupakan kepastian yang dapat

    digunakan dalam pengambilan keputusan. Karena kemungkinan untuk gagal

    persentasenya sangat minim, kecuali kejadian-kejadian yang diluar kontrol manusia yakni

    bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan lain-lain.

  • 3

    Namun, dalam kenyataannya banyak dijumpai kekeliruan oleh para pelaku bisnis

    dalam melakukan studi atas kelayakan bisnis/usaha yang dijalankan. Mayoritas dari

    mereka hanya menggunakan feeling saja, padahal kita mengetahui bahwa menggunakan

    cara tersebut sangat berisiko tinggi, karena tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Memang

    terkadang hasil yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi dengan

    menggunakan metode seperti itu dapat mengurangkan kepercayaan dari para pengguna

    laporan keuangan selain manajemen yakni investor dan/atau kreditur.

    Padahal untuk mengetahui kelayakan dari usaha/bisnis yang akan dikerjakan dapat

    ditentukan dengan menggunakan metode yang telah diwariskan oleh para ahli yakni studi

    kelayakan bisnis, yang didalamnya terdiri dari berbagai aspek terkait dengan kepentingan

    bisnis tersebut. Namun karena minimnya pemahaman para pelaku bisnis tentang studi

    kelayakan bisnis, sehingga sebagian besar dari mereka banyak mengabaikan langkah

    penting ini.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dari latar belakang penyusunan proposal ini, maka dapat

    dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah bisnis ini layak atau tidak

    berdasarkan studi kelayakan bisnis.

    1.3 Tujuan Penulisan

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan proposal ini

    adalah Untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan

    bisnis.

  • 4

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    pengertian studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut

    berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan

    pemasaran, aspek teknis dan operasi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya,

    dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya

    digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan

    atau ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.

    Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut feasibelity study

    bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

    dari suatu gagasan usaha/bisnis yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini

    adalah kemungkinan dari gagasan usaha/bisnis yang akan dilaksanakan memberikan

    manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit menurut

    Ibrahim(2003:1).

    Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan

    dan periklanan. Tjiptono (2002:7) memberikan definisi pemasaran sebagai suatu proses

    sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang

    mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala

    sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain.Dari definisi di atas menunjukkan

    bahwa pemasaran merupakan serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target

    market), mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa, pemuas

    keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan.

  • 5

    Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan

    yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran. Untuk lebih memahami tentang konsep

    pemasaran, penulis akan mengutip sebuah definisi penting mengenai manajemen

    pemasaran.

    pengertian manajemen keuangan menurut para ahli: Menurut Riyanto (2013:4)

    Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk

    mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut .

  • 6

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. PROFIL USAHA

    Nama unit usaha ini diberi nama Cassava Chips SE dikarenakan bergerak dalam

    usaha Cemilan dengan kualitas yang baik dengan harga Terjangkau, yang berasal dari

    daerah bulungan.

    Nama organisasi : Home Industri Cassava Chips SE

    Pemilik : 1. Hasruddin

    2. Hasril

    3. Satriadi

    Alamat : Jalan Salak Tanjung Selor Kab-Bulungan

    B. ASPEK-ASPEK YANG DIBAHAS

    Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun menggunakan empat

    aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Keempat aspek tersebut adalah

    aspek produk dan proses usaha, aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, dan Aspek

    keuangan berikut penjelasannya.

    1. Aspek Produk dan proses usaha

    1.1. Produk yang di jual

    Barang yang jual dalam menjalankan usaha Cassava Chips SE yaitu Kripik

    singkong Balado.

  • 7

    1.2. Proses operasi usaha

    Proses operasi Cassava Chips SE meliputi rencana penjualan, rencana

    persediaan produk, pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.

    1.3. Kebutuhan bahan operasi

    Kebutuhan bahan operasi Cassava Chips SE dikelola oleh pemilik yang

    meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.

    2. Aspek pemasaran

    Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan penilaianya dalam

    menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing bertujuan untuk menguji

    serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung

    perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.

    1.1. Analisis strategi pemasaran(STP)

    1.1.1. Segmentasi

    Yang menjadi segmen dari usaha Cassava Chips SE balado ini adalah segmen

    bawah menengah ke atas.

    1.1.2. Targeting

    Yang menjadi target market adalah semua kalangan yang menyukai cemilan

    dengan bahan dasar singkong.

    1.1.3. Positioning

    Kami ingin menciptakan image di benak konsumen sebagai penghasil kripik

    singkong yang paling diminati.

  • 8

    1.2. Saluran Distribusi

    1.2.1. Produsen Konsumen

    Konsumen bertransaksi langsung ke tempat pembuatan ( produsen )

    1.2.2. Produsen Pengecer Konsumen

    Produsen menawarkan produk ke pengecer dan pengecer yang

    menyalurkannya ke konsumen.

    1.3. Promosi

    1.3.1. Offline

    Promosi yang dilakukan dalam bentuk offline yaitu Presentasi dan mulut ke

    mulut.

    1.3.2. Online

    Promosi yang dilakukan dalam bentuk offline yaitu BBM dan Facebook

    3. Aspek Sumber Daya Manusia

    Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut tentang

    kebutuhan Tenaga Kerja dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas, Keahlian dan

    Pengalaman.

    3.1. Keahlian yang dibutuhkan, dalam kasus ini yaitu keahlian dalam memproduksi

    dan memasarkan.

    3.2. Pengalaman di perlukan karena dapat memperlancar kegiatan produksi dan

    pemasarannya.

  • 9

    4. Aspek Keuangan

    1. Modal awal

    Peralatan yang digunakan antara lain :

    1. Kompor 2. Wajan 3. Peniris 4. Timbangan 5. Spatula 6. Pisau

    2. Biaya operasional

    No

    Keterangan Harga Satuan Jumlah

    1 Singkong 20 Kg Rp 3.500 Rp 70.000

    2 Minyak Tanah 4 Liter Rp 18.000 Rp 72.000

    3 Minyak Goreng 5 Liter Rp 15.000 Rp 75.000

    4 Perisa Balado ( Antaka ) 5 Bungkus Rp 4.500 Rp 22.500

    5 Plastik 80 Rp 180 Rp 14.400

    6 B. Transportasi 2 Liter Rp 7.300 Rp 14.600

    Jumlah Rp 48.450 Rp 268.500

    NO AKUN DEBET KREDIT

    1 Kas Rp 300.000

    2 Peralatan Rp 700.000

    3 Modal Awal Rp 1.000.000

  • 10

    Quantity = 80 bungkus / hari

    HPP = TC = Rp 268.500 = Rp 3.356,25,-/ bungkus

    Q 80

    Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga

    berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang

    relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan

    pangsa pasar. Dimana HPP Rp. 3.356,25 , sedangkan dijual Rp.5.000 per bungkus

    ke konsumen.

    3. Penjualan

    v penjualan / hari = Rp 5.000 x 80 bungkus

    = Rp 340.000

    v Penjualan / bulan = Rp 340.000 x 30 hari

    = Rp 10.200.000

    4. Laba yang Peroleh

    Laba / bungkus = Rp 5.000 Rp 3.356,25 = Rp 1.643,75

    Laba / hari = Rp 1.643,75 x 80 bungkus = Rp 131.500

    Laba / bulan = Rp 131.500 x 30 hari = Rp 3.945.000

    5. Pembagian hasil laba bulanan

    a. Pemilik = Rp 3.000.000 / 3 orang

    = Rp 1.000.000

    b. Perusahaan = Rp 3.945.000 Rp 3.000.000

    = Rp 945.000