sukothai peradaban awal kerajaan thai.docx
TRANSCRIPT
SUKOTHAI PERADABAN AWAL KERAJAAN THAI
Kerajaan Sukothai adalah salah satu kerajaan tertua di Thailand yang berpusat di
sekitar kota Sukhothai (Hall 1988:152) berdiri sejak tahun 1238 sampai 1438. Bahkan Bekas
ibukota Kerajaan Sukothai lama berada sekitar 12 km dari kota Sukhothai modern, yaitu di
Tambon Muang Kao. Saat ini yang tertinggal di kota lama hanyalah puing-puing kota dan
Taman Bersejarah Sukhothai. Dahulu Kerajaan Sukhothai merupakan salah satu kerajaan
tertua yang ada di tanah thai ini. Kerajaan Sukothai ini sangat erat hubungannya dengan
Kerajaan Thai sekarang. Kerajaan Sukothai selalu dikait-kaitkan sebagai awal dari kerajaan
Thai yang sekarang. Bahkan sampai sekarang masih ada beberapa hasil peradaban dari
Sukothai yang sampai sekarang masih digunakan oleh Kerajaan Thai, bahkan negara
Thailand. Misalnya huruf Thai yang diciptakan oleh salah satu raja Sukothai, masih
digunakan sampai sekarang oleh masyarakat umum di Thailand.
Kerajaan Thai (nama resmi Thai: Ratcha Anachak Thai atau Pratet Thai ); yang lebih
sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahsa aslinya Mueang Thai (dibaca
“meng Thai” sama seperti versi Inggrisnya yang artinya “negeri thai”) adalah sebuah negara
yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja. Muangthai atau Thailand disebut juga Negeri
Gajah Putih. Muangthai diambil dari nama salah satu suku bangsa di sana, yaitu suku Thai.
Muangthai merupakan Negara yang tidak pernah dijajah negeri mana pun. Thailand sendiri
artinya Negara bebas atau Negara yang tidak pernah dijajah. Dahulu orang Eropa menyebut
Negara ini Siam. Bentuk pemerintahanya adalah kerajaan berkonstitusi, tetapi pemerintahan
sehari-hari dikendalikan oleh seorang perdana menteri. Salah satu kerajaan tertua dan
menjadi awal kebangkitan kerajaan Thai sekarang ialah kerajaan Sukothai yang didirikan
oleh dua pemimpin besar orang Thai saat itu Pho Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang
Klang Hao.
A. PERKEMBANGAN KERAJAAN SUKOTHAI
Kerajaan Sukhothai adalah sebuah kerajaan yang didirikan oleh orang-orang dari
etnik Thai atau disebut Mieo dalam bahasa Siam, semua orang yang termasuk etnik Thai
sendiri, tahu nenek moyang mereka berasal dari China Selatan. Karena sebenarnya orang
Thai sudah berada sejak kurun ke-7 Masehi sudah ada di utara Tanah Besar Asia
Tenggara.Buktinya yaitu ada beberapa kerajaan yang didirikan oleh orang-orang yang
berbahasa Thai yaitu di Laos yaitu kerajaan Lan Chang yang dibangunkan oleh Tiao Fa
Ngum di Luang Prabang atau Muang Sua pada zaman dahulu, Phayao, Chiang Sen, dan
Lanna Thai atau Kerajaan Ribuan Sawah di utara Thailand, serta salah satunya ialah kerajaan
Sukothai yang didirikan oleh Pho Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang Klang Hao.
1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sukothai
Sebelumnya, Kerajaan Sukhothai sendiri merupakan bagian dari kerajaan Angkor
yang berada di bawah naungan kerajaan Khmer. Namun pada abad ke-18 tahun Saka, tahun
Saka ke-18 lebih kurang abad Masihi ke-12, karena banyak terjadi bencana alam dan konflik
kerajaan yang berkepanjangan, imporium Angkor Kamboja yang menguasai daratan Thai
waktu itu mulai kehilangan taringnya atau melemah kekuasaannya. Selain itu salah satu
sebab lagi yaitu perlakuan orang Kamboja kepada kaum wanita dari orang-orang Thai. Para
wanita tersebut sering diculik dan dianiaya orang Kemboja, bahkan dijadikan pelacur yang
membuat orang thai semakin marah.
Situasi seperti ini memberikan peluang kepada puak-puak Thai untuk mengikrarkan
kemerdekaan dan membangunkan negara mereka sendiri. Akhirnya pada tahun 1238 di
bawah pimpinan Pho Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang Klang Hao bangsa Thai bangkit
dan berhasil melepaskan diri. Kemudian Pho Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang Klang
Hao menyatakan kedaulatannya serta mendirikan kerajaan sendiri yang mereka beri nama
Sukothai.Pho Khun Bang Klang Hao kemudian menjadi raja pertama Sukhothai, dan
menamakan dirinya Pho Khun Si Indrathit (atau Intradit). Kejadian ini secara tradisi dianggap
merupakan awal berdirinya negara Thai modern, meskipun terdapat beberapa kerajaan Thai
yang tidak begitu terkenal, seperti Lanna, Phayao dan Chiang Saen, yang juga didirikan
sekitar waktu yang sama. Jadi melalui Po Khun Indraditya ini rakyat thai dapat bebas dan
juga dapat jadi sebuah negara merdeka.
2. Masa Awal Sukothai Berdiri
Setelah berhasil membebaskan diri dan membentuk kerajaan sendiri, Pho Khun Bang
Klang Hao kemudian menjadi raja pertama Sukhothai, dan menamakan dirinya Pho Khun Si
Indrathit (atau Intradit). Sukhothai memperluas empayarnya dengan membentuk pakatan-
pakatan ketenteraan dengan kerajaan-kerajaan Thai yang lain. Sukhothai juga menjadikan
agama Buddha Theravada sebagai agama rasmi kerajaan dengan bantuan sami-sami Sinhala.
Ada juga kisah mengenai agama Buddha Theravada diperkenalkan kepada orang Thai oleh
Puteri Jamadevi dari kerajaan Haripunchai di tengah Thailand hari ini. Kerajaan Haripunchai
merupakan kerajaan kecil yang didirikan oleh orang-orang Mon. Kerajaan Sukhothai
berkembang dengan cara membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan Thai lainnya.
Sukhothai juga menjadikan agama Buddha Theravada sebagai agama resmi kerajaan
sehingga kerajaan-kerajaan tersebut memeluk agama Buddha Theravada sebagai agama
negara dengan bantuan dari para biksu dari Sri Langka.. Hal ini dibuktikan dengan adanya
kisah mengenai agama Buddha Theravada diperkenalkan kepada orang Thai oleh Puteri
Jamadevi dari kerajaan Haripunchai di tengah Thailand hari ini. Kerajaan Haripunchai
merupakan kerajaan kecil yang didirikan oleh orang-orang Mon.
3. Masa Kejayaan Sukothai
Pemerintahan Intradit dilanjutkan oleh anaknya Pho Khun Ban Muang, yang pada
tahun 1278 diikuti oleh saudaranya Pho Khun Rankhamhaeng. Di bawah pemerintahannya,
yang juga disebut dengan nama Raja Ramkhamhaeng Agung, Sukhothai menikmati masa
keemasan sebagai puncak kemakmurannya. Ramkhamhaeng dianggap sebagai pencipta
alfabet Thai (secara tradisional diperkirakan tahun 1283, dengan bukti kontroversial berupa
batu Ramkhamhaeng, yaitu suatu batu berinskirpsi yang dianggap merupakan bukti tulisan
Thai tertua). Aksara ini berdasarkan aksara orang Khmer boran (purba).
Semasa pemerintahan raja Ramakhamhaeng, raja ketiga negara Sukhothai, pengaruh
negara ini mula merebak meluas sampai ke utara sejauh Luang Phrabang di Laos dan ke
selatan sejauh utara Segenting Kera dekat Semenanjung Tanah Melayu. Di timur sana sampai
dengan sungai Mekong, dan di barat pun mereka berjaya menawan seluruh negara orang Mon
(orang asli). Pada puncaknya, wilayah Sukhothai diperkirakan terbentang meliputi Martaban
(myanmar) sampai Luang Prabang (laos), serta ke arah selatan di Semenanjung Malaysia
sampai sejauh Nakhon Si Thammarat (Tambralinga). Dengan demikian pengaruhnya lebih
luas daripada Thailand modern, meskipun tingkat kekuasaan yang diterapkan terhadap
wilayah-wilayah tersebut berbeda-beda.
Penggunaan nama Siam mulanya digunakan sebagai nama empayar pemerintahan
kerajaan Sukhothai, kerajaan Ayuttaya hanya menggunakan nama empayar Siam selepas
mengambil alih kuasa pada kurun ke-13 M. Siam berasal dari nama kawasan yang didiami
oleh nenek moyang orang Thai di China iaitu Xian atau Sai-Am dalam dialek China Sichuan
pada zaman kuno. Orang Siam dipanggil sebagai Mieo dan suku kaum ini memang masih ada
di China sampai hari ini seperti di Yunnan dan ada setengahnya sudah berasimilasi dengan
orang Cina atau etnik Han zaman modern ini.
4. Masa Kemunduran Sukothai
Setelah kematian Ramkhamhaeng, ia digantikan oleh anaknya Loithai. Semasa
pemerintahan Loithai inilah Sukhothai melemah, kerajaan-kerajaan kecil seperti Uttaradit di
utara, kerajaan Lao di Luang Prabang, dan Wiengchan atau Vientiane membebaskan diri
daripada naungan kerajaan Sukhothai. Banyak lagi kerajaan-kerajaan yang bernaung di
bawah Sukhothai mula membebaskan diri daripada naungannya . Kuasa kerajaan pusat mulai
merosot, sehingga wilayah kerajaan Sukothai kembali septerti semula. Dalam masa yang
sama, Ayuttaya di bawah pimpinan Thammaratcha ll mula mengumpulkan kekuatan dan
akhirnya menggantikan Sukhothai sebagai pemerintah pusat pada tahun 1319 (Hall 1988:156)
dan Sukhothai menjadi negara bawahan Ayutthaya. Sekitar tahun 1430, Raja Thammaracha
IV memindahkan ibukota Sukhothai ke Phitsanulok, dan setelah kematiannya tahun 1438,
status Sukhothai berubah hanya menjadi sekedar provinsi dari Ayutthaya.
B. KEBUDAYAAN SUKOTHAI
Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang
berumur pendek, KerajaanSukothai yang didirikan pada tahun 1238. Situasi geografis
Sukhothai membantu menjelaskan peranannya sebagai pangkal peradaban Siam. Terletak di
garis pembelah antara daerah-daerah pengaruh Khmer dan Mon dan Burma di pihak lain.
Lagi pula mudah hubungannya dengan Burma Pesisir, tempat dapat mempertahankan
hubungan dengan metropolisnya aliran Budha. Melalui hubungan-hubungan ini semua
menyerap unsur-unsur kebudayaan penting dan membaurkannya dalam peradaban Siam.
Mengutip Coedes yang mengatakan : “ Dari Kamboja orang-orang Siam mengasimilasikan
organisasi politiknya, kebudayaan Materiilnya, tulisan dan sejumlah besar kata-katanya.
Seniman-seniman Siam belajar dari seniman-seniman Khmer dan mentransformasikan
kesenian Khmer sesuai dengan kepunyaan mereka yang asli dan kesemuanya dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan tetangga- tetangga bagian barat mereka, Mon dan Burma. Dari
sini Siam kemudian menerima tradisi pengadilan mereka yng berasal dari India dan di atas
kesemuanya adalah Budhisme Sinhala dan tradisi keseniannya .
Ajaran Buddha aliran Theravada dari Seri Langka mula menggantikan tempat aliran
Theravada tempatan dan aliran Mahayana. Bahasa Sansekrit yang digunakan oleh penganut
Buddha Mahayana mula digantikan dengan bahasa Bali yang digunakan oleh penganut
Buddha aliran Theravada Langkawangsa. Pengajian bahasa Bali mendapat tempat di seluruh
tempat di daratan. Ramai raja negara Sukhothai sendiri yang mahir bahasa Bali seperti Phraya
Lithai. Baginda ini berpengalaman dalam pengajian ajaran Buddha dan hidup menurut ajaran
Buddha aliran Theravada. Baginda juga menjelaskan lagi pengajian ajaran Buddha dalam
kitab dipanggil sebagai Tribhumi Phra Ruang. Kitab ini merupakan antara manuskrip awal
ajaran Buddha Theravada dalam negara orang Thai di daratan. Indeks dan bibliografinya
memberi maklumat kajian mendalam yang telah dijalankan oleh para pengkaji ajaran Buddha
pada masa itu dan Phraya Lithai merupakan salah seorang darinya. Ini satu contoh lah
mengenai bagaimana perkembangan ajaran Buddha berkembang dalam bentuk amalan dan
kajian.
Satu batu besurat sekitar tahun Saka 1835 dari zaman raja Ramakhamhaeng menyatakan
bahawa susunan biara Seri Langka turut digunapakai di negara Sukhothai dan kawasan yang
terkena pengaruh mandalanya. Batu besurat tahun 1904 Saka pulak dari zaman raja Lithai
menyatakan bahawa Phra Po dari Seri Langka, Mahaswamaa dijemput menjadi bhikkhu
diraja Sukhothai bagi jabatan Mahasangha Raja. Zaman ini juga ada mencatatkan
pembahagian bhikkhu kepada dua kumpulan iaitu kumpulan Gamawasam yang tinggal sama-
sama dalam biara di pekan-pekan atau di kampung serta kumpulan Arannyawasam yang
tinggal seorang diri dalam hutan bertapa. Yang di hutan tu kita panggil Chao Phanawa.
Pembahagian kumpulan bhikkhu ni adalah disebabkan oleh dua ciri yang wujud
dalam pengajian kitab Buddha. Ciri-cirinya adalah:
1. Ganthadura ertinya urusan pembelajaran atau menadah kitab.
2.Wipassanaadhuraertinya urusan pengamalan atau tapa bagi membangunkan pemandangan
dari dalam diri.
Secara resminya dua-dua kumpulan bhikkhu ni nampak tak terpisah pun dan depa ni
buleh dilihat di mana-mana sahaja sampai ke hari ini. Dalam zaman Sukhothai ini, ajaran
Buddha memainkan peranan yang utama jugak dalam menjadi asas kepada kebudayaan, seni
bina, dan juga pembinaan rupa berhala Buddha. Setengah bukti dapat dilihat dalam hasil
kerja tangan menosia yang terpapar pada rupa-rupa Buddha yang dipanggil sebagai Jinaraja
di Biara Besar Sukhothai di Phitsanulok dalam 400 kilo dari kotaraya Bangkok dan Jinaseri
di Biara Pawarawinesak di Bangkok. Bintang kerajaan Sukhothai bersinar lah selama 120
tahun lebih kurangnya dan kemudian ia mula jatuh apabila ia ditakluki oleh kerajaan Seri
Ayuttaya atau kerajaan Siam dari wilayah tengah.