sumatera barat

21
Sumatera Barat Joddy Hermawan 4915142810 P.IPS B 2014

Upload: joody-hermawan

Post on 09-Jul-2016

9 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sumatera Barat

Sumatera BaratJoddy Hermawan4915142810P.IPS B 2014

Page 2: Sumatera Barat

Sosial BudayaMayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. Suku ini awalnya berasal dari dua klan utama: Koto Piliang didirikan Datuak Katumanggungan dan Bodi Chaniago yang didirikan Datuak Parpatiah nan Sabatang, Suka Kato Piliang memakai sistem aristokrasi yang dikenal dengan istilah Titiak Dari Ateh (titik dari atas) ala istana Pagaruyung, sedangkan Bodi Chaniago lebih bersifat demokratis, yang dikenal dengan istilah Mambasuik Dari Bumi (muncul dari bumi).Sehari-hari, masyarakat berkomunikasi dengan Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pasisir Selatan, dan dialek Payakumbuh. Sementara itu, di daerah kepulauan Mentawai yang terletak beberapa puluh kilometer di lepas pantai Sumatera Barat, masyarakatnya menggunakan Bahasa Mentawai. Di Daerah Pasaman bahkan Bahasa Batak berdialek Mandailing digunakan, biasanya oleh suku Batak Mandailing.

Page 3: Sumatera Barat

Masyarakat Sumatera Barat, sangat manghargai nilai-nilai adat dan budaya tradisional serta terbuka terhadap nilai-nilai positif yang datang dari luar. Kondisi ini membawa kepada komunitas yang sangat kondusif bagi pembangunan nasional dan cita-cita reformasi. Meskipun suku Minangkabau mendominasi masyarakat Sumatera Barat secara keseluruhan, kehidupan mereka relatif rukun dan damai dengan warga pendatang lainnya yang terdiri atas berbagai etnis minoritas, seperti suku Mentawai di Kepulauan Mentawai, suku Mandailing di Pasaman, transmigran asal Jawa di Pasaman dan Sijunjung, kelompok etnis Cina, dan berbagai suku pendatang lainnya yang berdiam di kota-kota di Sumatera Barat. Di antara sesama mereka terdapat hubungan dan interaksi sosial yang positif dan jarang terdapat jurang dan kecemburuan sosial yang besar antara berbagai kelompok dan golongan. Hal ini merupakan landasan yang solid bagi persatuan bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan serta ditingkatkan.

Page 4: Sumatera Barat

AgamaIslam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 97,4% penduduk Sumatera Barat. Selain itu ada juga yang beragama Kristen terutama di kepulauan Mentawai sekitar 2,2%, Buddha sekitar 0,26%, dan Hindu sekitar 0,01%, yang dianut oleh masyarakat pendatang

Islam (97,4%) Kristen (2,2%) Buddha (0,26%) Hindu (0,01%)

Page 5: Sumatera Barat

SejarahNama Provinsi Sumatera Barat bermula pada zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), dimana sebutan wilayah untuk kawasan pesisir barat Sumatera adalah Hoofdcomptoir van Sumatra's westkust. Kemudian dengan semakin menguatnya pengaruh politik dan ekonomi VOC, sampai abad ke 18 wilayah administratif ini telah mencangkup kawasan pantai barat Sumatera mulai dari Barus sampai Inderapura.

Seiring dengan kejatuhan Kerajaan Pagaruyung, dan keterlibatan Belanda dalam Perang Padri, pemerintah Hindia Belanda mulai menjadikan kawasan pedalaman Minangkabau sebagai bagian dari Pax Nederlandica, kawasan yang berada dalam pengawasan Belanda, dan wilayah Minangkabau ini dibagi atas Residentie Padangsche Benedenlanden dan Residentie Padangsche Bovenlanden.

Page 6: Sumatera Barat

Selanjutnya dalam perkembangan administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda, daerah ini tergabung dalam Gouvernement Sumatra's Westkust, termasuk di dalamnya wilayah Residentie Bengkulu yang baru diserahkan Inggris kepada Belanda. Kemudian diperluas lagi dengan memasukkan Tapanuli dan Singkil. tahun 1905 : wilayah Tapanuli ditingkatkan statusnya

menjadi Residentie Tapanuli, sedangkan wilayah Singkil diberikan kepada Residentie Atjeh

tahun 1914 : Gouvernement Sumatra's Westkust, diturunkan statusnya menjadi Residentie Sumatra's Westkust, dan menambahkan wilayahKepulauan Mentawai di Samudera Hindia ke dalam Residentie Sumatra's Westkust

tahun 1935 : wilayah Kerinci juga digabungkan ke dalam Residentie Sumatra's Westkust

Pasca pemecahan Gouvernement Sumatra's Oostkust, wilayah Rokan Hulu dan Kuantan Singingi diberikan kepada Residentie Riouw, dan juga dibentuk Residentie Djambi pada periode yang hampir bersamaan.

Page 7: Sumatera Barat

Pada masa pendudukan tentara Jepang, Residentie Sumatra's Westkust berubah nama menjadi Sumatora Nishi Kaigan Shu. Atas dasar geostrategis militer, daerah Kampar dikeluarkan dari Sumatora Nishi Kaigan Shu dan dimasukkan ke dalam wilayah Rhio Shu. tahun 1945 : wilayah Sumatera Barat tergabung dalam provinsi

Sumatera yang berpusat di Bukittinggi. Tahun 1949 : provinsi Sumatera dipecah menjadi tiga provinsi,

yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Pada masa PRRI, berdasarkan Undang-undang darurat nomor 19

tahun 1957, Provinsi Sumatera Tengah dipecah lagi menjadi tiga provinsi yakni Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi. Wilayah Kerinci yang sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci, digabungkan ke dalam Provinsi Jambi sebagai kabupaten tersendiri. Begitu pula wilayah Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singingi ditetapkan masuk ke dalam wilayah Provinsi Riau

Selanjutnya ibu kota provinsi Sumatera Barat yang baru ini masih tetap di Bukittinggi. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 1/g/PD/1958, tanggal 29 Mei 1958 ibu kota provinsi dipindahkan ke Padang.

Page 8: Sumatera Barat

Potensi AlamSumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya sumber keanekaragaman hayati. Sebagian besar wilayahnya masih merupakan hutan alami dan dilindungi. Hutan tropisnya dapat dijumpai berbagai spesies langka, misalnya rafflesia arnoldii (bunga terbesar di dunia), harimau sumatera, siamang, tapir, rusa, beruang, dan berbagai jenis burung dan kupu-kupu.Sektor pertanian : bertambahnya luas panen padi sebesar 1.03% dari 2004 ke 2005. Hal yang sama terjadi pada palawija, luas panennya bertambah 12,53% untuk komoditas jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Memang tidak semua lahan panen meningkat, seperti pada komoditas sayur-sayuran yang terdiri atas bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kol, kubis, petai, sawi, cabe, wortel, dan cabe rawit pada 2005 hanya mencapai 16.598 hektar, padahal di tahun 2004 mencapai 17.826 hektar.Sektor peternakan : komoditas utamanya adalah sapi potong. Jenis ternak terdiri atas kelompok ternak besar meliputi sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing dan babi serta sebagian kecil kuda dan domba; dan kelompok ternak kecil yang terdiri atas ayam ras, ayam buras dan itik. Dari total ternak yang ada, lebih dari 96,45% adalah kelompok ternak kecil. Populasi tertinggi untuk kelompok ternak besar mencapai 872.517 ekor, terdiri atas 419.352 sapi potong dengan produksi daging seberat 14.715.641 kg; ditambah 210.421 ekor kerbau dengan produksi daging seberat 3.067.218 kg dan susu sebanyak 1.342.807 kg. kambing dengan populasi 29.847 ekor menghasilkan 309.050 kg daging. Sisanya adalah 714 ekor sapi perah dan 6.052 ekor domba.

Page 9: Sumatera Barat

Dengan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mencapai 186.580 km2 dan panjang garis pantai 2.420.357 km, sektor kelautan dan perikanan sangatlah bernilai. Potensi perairan di Sumatera Barat antara lain ikan laut, ikan air tawar, mangrove, terumbu karang, padang lamun, rumput laut, penyu dan lain-lain.Provinsi ini juga kaya akan bahan-bahan tambang. Sektor ini dibagi dalam tiga jenis usaha, yaitu bahan galian strategis (golongan A), bahan galian vital (golongan B) dan bahan galian industri (golongan C). masuk dalam kategori golongan A antara lain batu bara dan bitumen padat (oil-shale). Sejumlah daerah yang memiliki potensi batu bara antara lain Kota Sawahlunto dengan total cadangan 104,8 juta ton, kabupaten Sawahlunto dengan total cadanan mencapai 76 juta ton, Kabupaten Pesisir Selatan dengan jumlah cadangan 4 juta ton serta beberapa daerah lainnya.Jenis bahan tambang yang diusahakan dengan skala besar hanyalah batubara. Selama periode 2005 produksi batubara mencapai 787.404,58 ton, dikonsumsi untuk pasar dalam negeri 787,4 ribu ton dan sisanya 296,56 ton diekspor. Dari hasil penjualan ini berhasil diperoleh pendapatan Rp. 299,06 miliar.

Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007).

Page 10: Sumatera Barat

KeunggulanKeunggulan yang paling menonjol di Sumatera Barat ialah sektor pertanian. Hasil hasil produksinya antara lain : Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kacang Kedelai Kacang Hijau

Page 11: Sumatera Barat

KeberagamanDi Sumatera Barat cenderung memiliki banyak keberagaman dari berbagai aspek seperti : SukuMayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. Di daerah Pasaman selain etnis Minang, juga berdiam suku Batak dan suku Mandailing. Di Kepulauan Mentawai yang mayoritas penduduknya beretnis Mentawai, jarang dijumpai masyarakat Minangkabau. Etnis Tionghoa hanya terdapat di kota-kota besar, seperti Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh.

BahasaBahasa yang digunakan dalam keseharian ialah Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan, dan dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman dan Pasaman Barat yang berbatasan dengan Sumatera Utara, juga dituturkan Bahasa Batak dialek Mandailing. Sementara itu di daerah kepulauan Mentawai banyak digunakan Bahasa Mentawai.

Page 12: Sumatera Barat

Tari TradisionalSecara garis besar seni tari dari Sumatera Barat adalah dari adat budaya etnis Minangkabau dan etnis Mentawai. Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya dipengaruhi oleh agama Islam, keunikan adat matrilineal dan kebiasan merantau masyarakatnya juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, di antaranya Tari Pasambahan, Tari Piring, Tari Payung, dan Tari Indang. Sementara itu terdapat pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik antara seni bela diri yang disebut silek dengan tarian, nyanyian dan seni peran (acting) yang dikenal dengan nama Randai.

Sedangkan untuk tarian khas etnis Mentawai disebut Turuk Laggai. Tarian Turuk Langai ini umumnya bercerita tentang tingkah laku hewan, sehingga judulnya pun disesuaikan dengan nama-nama hewan tersebut, misalnya tari burung, tari monyet, tari ayam, tari ular dan sebagainya.

Page 13: Sumatera Barat

Rumah AdatRumah adat Sumatera Barat khususnya dari etnis Minangkabau disebut Rumah Gadang. Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang, umumnya berbahan kayu, dan sepintas kelihatan seperti berbentuk rumah panggung dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk kerbau, masyarakat setempat menyebutnya Gonjong dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan atap seng. Rumah Bagonjong ini menurut masyarakat setempat diilhami dari tambo, yang mengisahkan kedatangan nenek moyang mereka dengan kapal dari laut.

Page 14: Sumatera Barat

Senjata TradisionalSenjata tradisional Sumatera Barat adalah Keris dan Kurambiak atau Kerambit. Keris biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, dan umumnya dipakai oleh para penghulu terutama dalam setiap acara resmi ada terutama dalam acara malewa gala atau pengukuhan gelar, selain itu juga biasa dipakai oleh para mempelai pria dalam acara majlis perkawinan yang masyarakat setempat menyebutnya baralek. Sedangkan kerambit merupakan senjata tajam kecil yang bentuknya melengkung seperti kuku harimau, karena memang terinspirasi dari kuku binatang buas tersebut. Senjata ini dipakai oleh para pendekar silat Minang dalam pertarungan jarak pendek, terutama yang menggunakan jurus silat harimau. Berbagai jenis senjata lainnya juga pernah digunakan seperti tombak, pedang panjang, panah, sumpit dan sebagainya.

Page 15: Sumatera Barat

Masakan KhasBeberapa contoh makanan dari Sumatera Barat yang cukup populer adalah Rendang, Sate Padang, Dendeng Balado, Itiak Lado Mudo, Soto Padang, dan Bubur Kampiun.

OlahragaSumatera Barat memiliki beberapa even olahraga yang berskala lokal, nasional, maupun internasional, diantaranya adalah lomba pacu kuda. Even internasional lainnya adalah Tour de Singkarak yang pada tahun 2013 telah memasuki tahun kelima. Kejuaraan ini secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan Union Cycliste Internationale (UCI). Beberapa kawasan wisata menjadi bagian dari jalur lintasan lomba termasuk Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44, Istana Basa Pagaruyung, dan danau Diatas-Dibawah

Page 16: Sumatera Barat
Page 17: Sumatera Barat
Page 18: Sumatera Barat
Page 19: Sumatera Barat
Page 20: Sumatera Barat
Page 21: Sumatera Barat