sumber air

33
SUMBER AIR BERSIH Menurut Sudarmadji (2007), Air merupakan ikatan kimia yang terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen (H2O), ia dapat berbentuk gas cair maupun padat. Air sering dianggap murni hanya terdiri dari H2O, tetapi pada kenyataannya di alam tidak pernah dijumpai air yang sedemikian murni, meskipun air hujan. Menurut Slamet (2004) komposisi air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari seluruh berat badan. Sedangkan tingkat konsumsi air bersih berbeda antara pedesaan dan perkotaan. Menurut Manual Teknis Upaya Penyehatan Air, Ditjen P2PLP Depkes RI (1996.5), kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan berkisar 150 lt/org/hr, dan untuk masyarakat pedesaan 80 lt/org/hr. Air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari dan keperluan pendukung lainnya termasuk yang mendukung kebutuhan-kebutuhan sekunder Sementara yang dimaksud air pada uraian ini, merupakan semua air yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. Air Bersih Beberapa pengertian air bersih menurut beberapa literature diantaranya adalah :

Upload: maiova-n-annisa

Post on 21-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sumber Air

SUMBER AIR BERSIH

Menurut Sudarmadji (2007), Air merupakan ikatan kimia yang terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1

atom oksigen (H2O), ia dapat berbentuk gas cair maupun padat. Air sering dianggap murni

hanya terdiri dari H2O, tetapi pada kenyataannya di alam tidak pernah dijumpai air yang

sedemikian murni, meskipun air hujan.

Menurut Slamet (2004) komposisi air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari

seluruh berat badan. Sedangkan tingkat konsumsi air bersih berbeda antara pedesaan dan

perkotaan. Menurut Manual Teknis Upaya Penyehatan Air, Ditjen P2PLP Depkes RI (1996.5),

kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan berkisar 150 lt/org/hr, dan untuk masyarakat

pedesaan 80 lt/org/hr. Air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari dan keperluan

pendukung lainnya termasuk yang mendukung kebutuhan-kebutuhan sekunder

Sementara yang dimaksud air pada uraian ini, merupakan semua air yang terdapat di atas

maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air

hujan, dan air laut yang berada di darat.

Air Bersih

Beberapa pengertian air bersih menurut beberapa literature diantaranya adalah :

1. Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus bebas

dari kuman-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat

mencemari air bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap mahluk hidup

dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwijosaputro, 1981).

2. Menurut Peraturan Menteri Kesehata RI Nomor : 41 6/Menkes/Per/IX/1990 tentang

syarat-syarat pengawasan kualitas air, air bersih adalah air yang digunakan untuk

keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat

diminum apabila telah dimasak.

Air Minum

Berikut beberapa pengertian air minum menurut beberapa literature :

Page 2: Sumber Air

1. Menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat¬Syarat dan

Pengawasan Kualitas Air bersih, Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi

syarat-syarat kesehatan dan langsung dapat diminum.

2. Menurut Permendagri No. 23 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara

Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum, Departemen dalam

Negeri Republik Indonesia, Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau

tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Sumber air minum di Indonesia secara umum dibagi dua, yaitu :

a. Air tanah/sumur

Air yang berasal dari dalam tanah, yang diambil dengan cara pengeboran kemudian

disedot menggunakan pompa air. Air ini mempunyai kondisi dan kandungan kontaminan

yang bervariatif seperti kandungan mangan, besi, nitrat dan nitrit sehingga sulit sekali

dikontrol. Selain itupula air tersebut banyak terkontaminasi oleh bakteri E-coli yang

berasal dari kotoran hewan dan manusia.

b. Air PAM

Air yang diolah perusahaan air minum (PDAM) yang bersumber dari air sungai ataupun

air tanah. Air ini diolah dengan maksud agar bakteri berbahaya terbunuh dan biasanya

untuk dapat membunuh bakteri digunakan larutan kimia klorin. Akan tetapi korin adalah

senyawa kimia yang juga berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia karena hasil

turunannya yaitu THMs (Trihalomethane) dapat menyebabkan penyakit kanker dan

ginjal. Penggunaan air juga diatur atau dibuat standardisasinya dan dibagi atas :

- Standar PERMENKES:

a. Air Bersih

(PERMENKES no. 416 tahun 1990).

Air bersih adalah air yang layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi,

mencuci pakaian, mencuci baju dan sejenisnya.

b. Air Minum

(PERMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

Page 3: Sumber Air

Air ini harus memiliki standar air yang layak/boleh untuk dikonsumsi sebagai air minum

dengan ketentuan batas-batas yang telah ditetapkan oleh PERMENKES tentang batas

syarat kandungan kontaminan seperti Mangan. Besi dan sebagainya.

- Standar SNI

Standar ini dikeluarkan khusus untuk air minum botolan dimana air yang termasuk

kedalam air botolan harus mempunyai batas kandungan kontaminan yang lebih spesifik

lagi dan tidak boleh ada sedikitpun bakteri didalamnya karena air botolan dikondisikan

untuk dapat disimpan dalam jangka waktu yang cenderung lebih lama.

2. Zat-zat Pencemar dan Dampaknya

Berikut ini adalah zat-zat pencemar yang terdapat dalam air dan sumber asalnya :

- Zat-zat pencemar

- Sumber

- Partikel-partikel kasar dan halus

- Kotoran, karat pipa, butiran tanah halus, dll

- Klorin

- Penambah air PAM (rasa & bau tak enak)

- Klorofom, THMs

- Disinfeksi dari klorin

- Zat-zat kimia

- Pestisida, herbisida, timbal, merkuri

- Protozoa

- Kista (Cryptosporidium, Giardia lamblia)

- Bakteri/virus

- Penyebab penyakit (masuk lewat pipa bocor/bak penampung)

- Penyakit yang dapat timbulkan oleh kontaminan-kontaminan tersebut diatas adalah :

Oleh bakteri :

• Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera

• Salmonella typhi Penyebab demam tipus

Page 4: Sumber Air

• Enteropathogenic Escherichia coli penyebab diare

Shigella dysentriae Penyebab disentri

Oleh Virus :

• Polio Virus penyebab polio

• Rotavirus penyebab diare pada anak kecil

• Hepatitis A penyebab Hepatitis

Apakah Electric Precipitators dan TDS meter itu ?

Electric Precipitators

Electric Precipitator adalah metode ya

ng digunakan dengan cara mencelupkan dua batang

elektroda kedalam bejana sehi

ngga terjadi proses elektrolis

asi yang dampaknya adalah

semacam “kotoran” pada air tersebut. Air

sendiri bukanlah penghantar listrik yang baik,

akan tetapi air akan menjadi penghantar lis

trik yang jauh lebih baik jika didalam air

tersebut mengandung unsur mineral seperti magnesium dan kalsium sehingga jika

dicelupkan electric precipitator

maka arus listrik dapat me

ngalir dalam air tersebut dan

terjadilah peristiwa elektr

olisasi yang efeknya akan meni

mbulkan kekeruhan pada air,

sehingga tampak seperti kotoran.

eSpring adalah teknologi pengolahan air

yang menggunakan karbon

filter padat yang

mampu menyaring kontaminan berbahaya na

Page 5: Sumber Air

mun membiarkan kandungan mineral

penting bagi tubuh (seperti Ka

lsium, Magnesium, dll) yang bi

asa terdapat dalam air. Jika

metode Electric Precipitators tersebut digunaka

n pada air hasil eSpring, maka reaksinya

air akan menjadi keruh akibat dari dampak pr

oses elektrolisasi seperti keterangan di atas.

Sehingga metode pengetesan seperti ini sang

atlah tidak tepat &

bukan pada tempatnya

untuk menjadikan demo tersebut sebagai al

at uji untuk menyatakan bahwa air eSpring

mengandung banyak kotoran.

TDS (Total Dissolved Solids)

TDS merupakan singkatan dari Total Dissol

ved Solid atau dalam bahasa Indonesia

adalah Total Padatan Terlarut, biasanya di

ukur dengan satuan ppm (parts per million).

Untuk mengukur TDS ini biasanya digunakan al

at TDS meter, dimana alat ini akan

menunjukkan nilai angka untuk seluruh kandungan

senyawa anorgani

k yang diantaranya

terdiri dari Kalsium Karbonat, Magnesium Bi

karbonat, Sodium Klorida, Sodium Sulfat,

dan senyawa-senyawa lain ya

ng dibutuhkan oleh manusia.

Standard dari Departemen Kesehatan

RI menyatakan bahwa air layak minum

diperbolehkan mangandung TDS sebesar maksimum 1000 ppm, sedangkan Standard

Page 6: Sumber Air

Nasional Indonesia (SNI) menyatakan bahw

a air botolan diperbolehkan mengandung

TDS sebesar maksimum 500 ppm.

Alat TDS Meter tersebut tidak bisa digunaka

n sebagai acuan untuk eSpring karena filter

karbon eSpring tidak menyari

ng senyawa anorganik seperti Kalsium Karbonat,

Magnesium bikarbonat, Sodium Klorida,

Sodium Sulfat, Karbondioksida dan senyawa-

senyawa lain dengan tujuan air yang dihasilk

an oleh eSpring dapa

t dimanfaatkan oleh

tubuh.

Untuk mengetahui standart air yang baik

dan layak minum adalah dengan cara

melakukan tes ke laboratorium dan me

nggunakan standard PERMENKES No.

907/MENKES/SK/VII/2002. Standard

tersebut adalah acuan

atau peraturan yang

digunakan untuk syarat kualitas

air minum di Indonesia. Unt

uk standard Internasional,

lembaga yang melakukan standardisasi untuk ku

alitas air minum adalah NSF (National

Sanitary Foundation), bahkan standar NSF dija

dikan acuan juga oleh Badan Kesehatan

Internasional - WHO. eSpring telah lulus uji

& mendapatkan sertifikat dari NSF, yaitu :

NSF 42 (berkaitan dengan efek estetika se

perti kandungan klorin, bau dan rasa), NSF 53

Page 7: Sumber Air

(berkaitan dengan efek kesehatan seperti kandungan merkuri, timbal, dll) dan NSF 55

(tentang efektivitas lampu UV dala

m membunuh bakteri dan virus).

Pembuktian

Untuk membuktikan bahwa semakin tinggi

angka TDS dan semakin keruh air

dipengaruhi oleh makin tingginya kandungan-

kandungan mineral yang terdapat didalam

air, maka kita dapat lakukan uji coba sebagai berikut :

Peralatan :

1.

TDS Meter

2.

Electric Precipitators

3.

Air Accu

4.

AMDK merk ”A”

5.

Air eSpring

6.

AMDK bermineral tinggi merk ”E” (biasanya harganya sangat mahal)

Langkah percobaan :

1.

Celupkan TDS Meter ke masing-masing co

ntoh air, kemudian catat hasilnya

(dalam satuan ppm)

2.

Masukkan Electric Precipitators ke masi

ng-masing contoh air selama 2 menit dan

lihat hasilnya.

Page 8: Sumber Air

Hasil :

-

Air accu : 0 ppm, air AMDK merk ”A” ; 70 ppm, air eSpringS : 230 ppm, Air

AMDK merk ”E”: 250 ppm.

-

Air accu terlihat jernih (tidak ada

perubahan), air AMDK merk ”A” berwarna

agak kekuningan, Air AWTS dan air AMDK merk ”E” sangat keruh.

Dari hasil tersebut terbukti bahwa air

yang mengandung mineral tinggi maka angka zat

padat terlarutnya makin tinggi da

n hasil airnya terlihat sang

at keruh. Jadi ”keruh” yang

timbul dari demo tersebut bukanlah merupa

kan ”kotoran atau kontaminan” yang biasa

diklaim oleh pihak tertentu sebagai cara mereka

dalam menjual alat penyaring air. Cara

penjualan seperti ini dilarang di Amerika

Serikat karena diangga

p mengelabui konsumen.

Sumber Air Bersih

Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih manusia biasanya memanfaatkan sumber-sumber air

yang berada di sekitar permukiman baik itu air alam, maupun setelah mengalami proses

pengolahan terlebih dahulu.

Menurut Sugiharto (1983) tempat sumber air dibedakan menjadi tiga yaitu :

1. Air hujan, air angkasa, dalam wujud lainnya dapat berupa salju;

Page 9: Sumber Air

2. Air permukaan, air yang berada di permukaan bumi dapat berupa air sungai, air danau,

air laut;

3. Air tanah, terbentuk dari sebagian dari air hujan yang jatuh ke permukaan dan sebagian

meresap ke dalam tanah melalui pori-pori/celah-celah dan akar tanaman serta bertahan

pada lapisan tanah membentuk lapisan yang mengandung air tanah (aquifer), air tanah

yang disebut air tanah dalam atau artesis, artinya air tanah yang letaknya pada dua lapisan

tanah yang kedap air, ada yang sifatnya tertekan dan yang tidak tertekan. Air tanah

dangkal artinya terletak pada aquifer yang dekat dengan permukaan tanah dan fluktuasi

volumennya sangat dipengaruhi oleh adannya curah hujan.

Di Indonesia, sebagaian besar masyarakat (khususnya di daerah pedesaan) menggunakan air

tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Mereka menggunakan sarana sumur gali untuk

mengambil air tanah ini. Menurut Dwijosaputro (1981), sumur gali merupakan sarana air bersih

yang paling sederhana dan sudah lama dikenal masyarakat. Sesuai dengan namanya, sumur gali

dibuat dengan menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan tanah yang kedap air pertama. Air

sumur (hal ini bergantung pada lingkungan), pada umumnya lebih bersih dari air permukaan

karena air yang merembes ke dalam tanah telah disaring oleh lapisan tanah yang dilewatinya.

Menurut Effendi (2003), karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan

adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal (residence time) yang sangat lama,

dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu

tinggal yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran

KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BERSIH UNTUK PEMENUHAN

KEBUTUHAN MANUSIA

ABSTRAK

Page 10: Sumber Air

 Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu

kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan

manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada

satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh manusia

itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat

badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak

sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan

manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air

dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam

kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus

dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang

terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari

mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air

bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada

tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.

Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk

keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap

tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang

semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari

bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002

tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian

mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya

memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan dapatdiminum apabila dimasak.

Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh

manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di

dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang

penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya

Page 11: Sumber Air

mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan fungsi

kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk

mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa

pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini.

Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.

  Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan

setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan

2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).  

Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya

sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari

kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi

syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah

manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air

permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling

banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber

lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang

relatif kecil.

Akan tetapi  air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering

ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit

yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.  

Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk

kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan

air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia mampu

hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.

 Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan

berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air

Page 12: Sumber Air

minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum

berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang

dihasilkannya, maupun dalam merencanakan

sistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).

Persyaratan Kualitas Air

Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak

tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.

Persyaratan Fisika Air

Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan  fisika sebagai berikut:

A. Jernih atau tidak keruh

Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat.

Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.

B. Tidak berwarna

Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti

mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.

C. Rasanya tawar

Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit

atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-

garam tertentu  yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya

asam organik maupun asam anorganik.

D. Tidak berbau

Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat.

Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami

dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.

E. Temperaturnya normal

Page 13: Sumber Air

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat

kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan

menghambat pertumbuhan mikro organisme.

F. Tidak mengandung zat padatan

Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.

Persyaratan Kimia

Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.

1) pH (derajat keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan

gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut

aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang

lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa

kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.

2) Kesadahan

Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan nonkarbonat

(permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium

bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau

menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh

sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi

dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l

dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari

200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih

kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam

jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.

3) Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam

besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi

merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak

Page 14: Sumber Air

ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0

mg/l

4) Aluminium

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No

82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa

yang tidak enak apabila dikonsumsi.

5) Zat organic

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun

sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan  

6) Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras

pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa.

Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.

7) Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat

terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari

oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar

dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan

hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang

perjalanan oksigen didalam tubuh.

8) Chlorida

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah

kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion

Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.

9) Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap

standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil,

Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat

menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.

Persyaratan mikrobiologis

Page 15: Sumber Air

Persyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:

1. Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi,

Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.

2. Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm,

Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)

1. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh

bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan

organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam

air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai

baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l.

apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.

2. BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah

bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD tidak

menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur

secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah

menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik

menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum

tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum

golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l.

Adanya penyebab penyakit didalam air dapat menyebabkan efek langsung dalam

kesehatan. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat

masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Page 16: Sumber Air

Standar Kualitas Air di Perairan Umum

( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )

No Parameter Satuan

Kadar Maksimum

Golongan

A

Golongan

B

Golongan

C

Golonga

n D

FISIKA

1 Bau - - - - -

2 Jumlah zat padat terlarut Mg/L 1000 1000 1000 1000

3 Kekeruhan Skala NTU 5

4 Rasa -

5 Warna Skala TCU 15

6 Suhu oC Suhu

udara

7 Daya Hantar Listrik Umhos/cm 2250

KIMIA anorganik

1 Air raksa Mg/lt 0.001 0.001 0.002 0.005

2 Aluminium Mg/lt 0.2 -

3 Arsen Mg/lt 0.005 0.05 1 1

4 Barium Mg/lt 1 1

5 Besi Mg/lt 0.3 5

6 Florida Mg/lt 0.5 1.5 1.5

7 Kadmium Mg/lt 0.005 0.01 0.01 0.01

8 Kesadahan CaCO3 Mg/lt 500

9 Klorida Mg/lt 250 600 0.003

10 Kromium valensi 6 Mg/lt 0.005 0.05 0.05 1

11 Mangan Mg/lt 0.1 0.5 2

12 Natriun Mg/lt 200 60

Page 17: Sumber Air

13 Nitrat sebagai N Mg/lt 10 10

14 Nitrit sebagai N Mg/lt 1.0 1 0.06

15 Perak Mg/lt 0.05

16 .pH 6.5 – 8.5 5 – 9 6 – 9 5 – 9

17 Selenium Mg/lt 0.01 0.01 0.05 0.05

18 Seng Mg/lt 5 5 0.02 2

19 Sianida Mg/lt 0.1 0.1 0.02

20 Sulfat Mg/lt 400 400

21 Sulfida sebagao H2S Mg/lt 0.05 0.1 0.002

22 Tembaga Mg/lt 1.0 1 0.02 0.1

23 Timbal Mg/lt 0.05 0.01 0.03 1

24 Oksigen terlarut (DO) Mg/lt - >=6 >3

25 Nikel Mg/lt - 0.5

26 SAR (Sodium Absortion

Ratio)

Mg/lt - 1.5 – 2.5

Kimia Organik

1 Aldrin dan dieldrin Mg/lt 0.0007 0.017

2 Benzona Mg/lt 0.01

3 Benzo (a) Pyrene Mg/lt 0.00001

4 Chlordane (total isomer) Mg/lt 0.0003

5 Chlordane Mg/lt 0.03 0.003

6 2,4 D Mg/lt 0.10

7 DDT Mg/lt 0.03 0.042 0.002

8 Detergent Mg/lt 0.5

9 1,2 Dichloroethane Mg/lt 0.01

10 1,1 Dichloroethane Mg/lt 0.0003

11 Heptachlor heptachlor

epoxide

Mg/lt 0.003 0.018

12 Hexachlorobenzene Mg/lt 0.00001

Page 18: Sumber Air

13 Lindane Mg/lt 0.004 0.056

14 Metoxychlor Mg/lt 0.03 0.035

15 Pentachlorophenol Mg/lt 0.01

16 Pestisida total Mg/lt 0.1

17 2,4,6 Trichlorophenol Mg/lt 0.01

18 Zat Organik (KMnO4) Mg/lt 10

19 Endrin Mg/lt - 0.001 0.004

20 Fenol Mg/lt - 0.002 0.001

21 Karbon kloroform ekstrak Mg/lt - 0.05

22 Minyak dan lemak Mg/lt - Nihil 1

23 Organofosfat dan carbanat Mg/lt - 0.1 0.1

24 PCD Mg/lt - Nihil

25 Senyawa aktif biru metilen Mg/lt - 0.5 0.2

26 Toxaphene Mg/lt - 0.005

27 BHC Mg/lt - 0.21

Mikrobiologik

1 Koliform tinja Jml/

100ml

0 2000

2 Total koliform Jml/

100ml

3 10000

Radioaktivitas

1 Gross Alpha activity Bq/L 0.1 0.1 0.1 0.1

2 Gross Beta activity Bq/L 1.0 1.0 1.0 1.0

Golongan A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu

Golongan B : air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahan

Golongan C : air untuk perikanan dan peternakan

Golongan D : air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.

Page 19: Sumber Air

Kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat terhindar

dari berbagai penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh air. Untuk

mengetahui kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium yang mencakup

antara lain pemeriksaan bakteriologi air, meliputi Most Probable Number  (MPN) dan angka

kuman.  Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum, air bersih, air

badan, air pemandian umum, air kolam renang dan pemeriksaan angka kuman pada air PDAM.

Khusus untuk air minum, disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri patogen, misalnya

bakteri golongan E. coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera. Kuman-kuman ini mudah tersebar

melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung bakteri non-patogen, seperti

Actinomycetes dan Cladocera (Soewarno. 2002).

Persyaratan  Kualitas air minum secara Bakteriologis

Parameter Satuan

Kadar

maksimum

yang

diperbolehkan

Keterangan

1. Air Minum

E. coli atau Fecal coli Jumlah per 100 ml sampel 0

2. Air yang masuk

sistem distribusi

E. coli atau Fecal col Jumlah per 100 ml sampel 0

Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel 0

3. Air pada sistem

distribusi

E. coli atau Fecal col Jumlah per 100 ml sampel 0

Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel 0

 

Page 20: Sumber Air

Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai

penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama

penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawah

oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi standar yang

berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu

menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan

terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan berdasarkan

Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

minum (Depkes, 2002)

Ditinjau dari jumlah atau kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air bersih

adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara layak

yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari

(Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga

menurut Sunjaya adalah:

a. Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.

b. Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30

liter / orang perhari.

c. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.

d. Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi

atau pembuangan kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian

perorang adalah 60 – 70 liter / hari di kota.

Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air

tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih

tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih

banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya ingin rumah

dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial

rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak

menggunakan air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim

hujan.

Page 21: Sumber Air

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air

bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungsi

(Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air

minum sebagai berikut :

1. Air laut

Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut

3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.

2. Air Atmosfer

Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air

hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan

mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir,

sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini

mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

3. Air Permukaan

Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini

akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang

kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air

sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui

pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai

derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air

minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan

oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning

coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di

tengah-tengah.

4. Air tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana

tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).

5. Mata air

Page 22: Sumber Air

Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak

terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.

Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku,

unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi, yaitu (1)Unit

sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana pada unit ini

sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan yang

jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. (2) Unit pengolahan air memegang peranan penting

dalam upaya memenuhi kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan

bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah

menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3). Unit produksi adalah salah satu dari

sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang

layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau

pompanisasi. (4). Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air

menjadi air bersih.

Adapun beberapa sumber air yang dapat diolah untuk mendapatkan air bersih, yaitu sumur

Dangkal/Dalam Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan pembubuhan

desinfektan, sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50. danau NTU

(Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak lengkap, bila kekeruhan < 50 NTU, unit

transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke beberapa tandon atau

reservoir melalui jaringan pipa. (Linsay, 1995)

Refference, antara lain :  Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, tentang, Syarat¬-Syarat

dan Pengawasan Kualitas Air bersih; Slamet, J.S, 2007, Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada

Pres; Dwijosaputro, D, 1981, Dasar-Dasar Mikrobologi, Djambatan; Effendi, H, 2007, Telaah

Page 23: Sumber Air

Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Kanisius; Sudarmadji,

2007, Hidrologi dan Klimatologi Kesehatan