sumber daya alam dan lingkungan nikel
DESCRIPTION
Serba serbi nikel di indonesiaTRANSCRIPT
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
NIKEL
MUHAMMAD RADIETYA PRATAMA115061100111022
CIRI
DEFINISI
EKSPORASI
SIFAT
JENIS
MANFAAT
EKSPLOITASI
DAMPAK-SOLUSI
NIKELPETA KONSEP
PENGOLAHAN
TANYA-JAWAB
28Ni
o komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya
o Kadar nikel tertinggi(3000 ppm) terdapat pada batuan ultrabasa dunit dan periodit, di Caledonia.
CIRI NIKELTermasuk jenis logam
Anti karat
Ringan
Kuat
Berwarna putih perak
Sedikit ferromagnetis
Merupakan konduktor lemah
Bersifat keras
Mudah ditempa
SIFAT NIKEL
Spesifik graviti = 8,902
Berat jenis = 8,8/ 9,04
Titik didih = 27.320ºC
Titik lebur = 14.530ºC Larut dalam asam nitrit
Resisten terhadap oksidasi
Tidak larut dalam air dan amoniak
JENIS NIKELo Berdasarkan cara terbentuknya, terdapat 2
jenis cebakan nikel :
o sulfida (primer)o laterit (sekunder)
omerupakan batuan beku intrusi di permukaan bumi yang berasal dari magma pijar, yang terjadi jauh dibawah permukaan bumi.
oMetode penambangan biji nikel primer adalah metode tambang tertutup/dalam.
Endapan Nikel Sulfida
o merupakan hasil pelapukan batuan ultrabasa periodik yang terdapat pada permukaan bumi.
o Metode penambangan biji nikel laterit adalah metode tambang terbuka.
Endapan Nikel Laterit
Zona Limonit
Zona Saprolit
Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006
Proses Terjadinya Nikel Laterit
• Kemiringan < 10º Ni kecil, Fe tinggi• Kemiringan 10º-20º Ni tinggi• Kemiringan 20º-25º Ni sedang• Kemiringan 25º-30º Ni dan Fe kecil• Kemiringan > 30º Ni sangat kecil
Pengaruh Kemiringan Lereng terhadap Kandungan Nikel Laterit
Zona Galian Nikel Laterit
MANFAAT
o Pembuatan logam anti karato Campuran pada pembuatan stainless steelo Pelindung baja ataupun tembagao Aplikasi industri pesawat terbango Alat-alat laboratoriumo Bahan kawat lampu listriko Katalisator lemah
Penggunaan Nikel dalam Industri
Produksi Nikel Dunia
Ekspor
Harga Nikel di Dunia
Konsumsi Nikel Dunia
EKSPLORASI NIKELFaktor penting pemilihan target eksplorasi:
o Terdapat batuan ultrabasao Indikator proses serpentanisasio Pada daerah beriklim tropiso Struktur rekahan pada batuan ultrabasa induko Morfologi (kemiringan)
DIAGRAM ALIR PENAMBANGAN
(Partanto Prodjosumarto, pengantar teknologi mineral ITB, Bandung 1996)
10 besar Negara penghasil Nikel
Peta Penyebaran Nikel di Australia
POTENSI NIKEL DI INDONESIA
Peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (2,9% dari cadangan nikel dunia)
Peringkat ke-4 dunia dari sisi produksi sebesar 8,6%
Menyumbang > 60% produksi nikel dunia
o Sumaterao Sulawesi (Utara, Tenggara, Tengah)o Jawa BaratoRiauoAcehoBengkulu
Daerah Penghasil Nikel di Indonesia
Lokasi Potensi Pertambangan di Halmahera
EKSPLOITASI NIKEL
o PT. Antam (Tbk), di Halmahera Sulawesi Tenggara
o PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO)
Sistem penambangan terbuka
Land clearing
Top soiling
Overburden
Pengupasan dan pengangkutan bijih nikel
Penimbunan
Pengangkutan
Sistem Penambangan Nikel
Land Clearing 1
Top Soiling 2
Overburden3
4Pengupasan dan
pengangkutan bijih Nikel
Pengangkutan6
5Penimbunan
TAHAP PENGOLAHAN NIKELKominusi
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi
Pengeringan
Sizing
Pengayaan di Tanur Pemurni
Granulasi dan Pengemasan
Peleburan di Tanur Listrik
Klasifikasi
DIAGRAM PENGOLAHAN BIJIH NIKEL
KOMINUSI SIZINGProses: screening
KLASIFIKASIAlat : clasifier
DRYINGAlat : evaporator
crusher
grinding
PELEBURAN DI TANUR LISTRIK
Alat : furnace
KALSINASI DAN REDUKSI DI TANUR PEREDUKSIHasil : kalsin, T= 7000⁰C
PENGAYAAN DI TANUR PEMURNI
Fungsi : menaikkan kadar Ni pada matte
GRANULASI DAN PENGEMASAN
batubara belerang
slag
Udara panas silica
Kominusio Kominusi : suatu proses untuk mengubah
ukuran suatu bahan galian menjadi lebih kecil
o tujuan : untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.
Kegiatan kominusi :
oCrusher : suatu proses yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang diinginkan agar terpisah dengan mineral pengotor yang lain.
oGrinding : tahap pengurangan ukuran dalam
batas ukuran halus yang diinginkan.
Sizingo Merupakan proses pemilahan bijih yang
telah melalui proses kominusi sesuai ukuran yang dibutuhkan.
o Kegiatan sizing meliputi screening yaitu salah satu pemisahan berdasarkan ukuran atau proses pengayakan.
Klasifikasio merupakan proses pemisahan partikel
berdasarkan kecepatan pengendapannya dalam suatu media (udara atau air).
o Klasifikasi dilakukan dalam suatu alat yang disebut classifier.
Pengeringan
oproses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporation).
Cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu antara lain:
oHearth type drying oShaft drier : Tower drier and Rotary
drier
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi
• Tujuannya : menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam dan sulfidasi.
• Proses : o berlangsung dalam tanur reduksi. o komposisi pencampuran menggunakan ratio
tertentuo Hasil : komposisi silika magnesia dan besi yang
sesuai dengan operasional tanur listrik.
Proses : o + batubara, fungsi : bahan pereduksi o + belerang, fungsi : Untuk mengikat nikel dan
besi reduksi yang telah tereduksi agar tidak teroksidasi kembali oleh udara
o Hasil akhir : kalsin dengan T =7000 oC.
Peleburan di Tanur Listrik
oTujuannya : melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan slag.
oProses :• Kalsin panas yang keluar dari tanur reduksi
sebagai umpan• dimasukkan kedalam surge bin• lalu kemudian dibawa dengan transfer car ke
tempat penampungan.
o Furnace bertujuan untuk melebur kalsin hingga terbentuk fase lelehan matte dan slag.
o Dinding furnace dilapisi dengan batu tahan api o Matte dan slag akan terpisah berdasarkan berat
jenisnya. o Slag kemudian diangkut kelokasi pembuangan
dengan kendaraan khusus.
Proses :
Pengayaan di Tanur Pemurni
oTujuan : untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte.
oProses :• Matte yang memiliki berat jenis lebih besar
dari slag diangkut ke tanur pemurni/converter untuk menjalani tahap pemurnian dan pengayaan.
Proses: o Proses yang terjadi dalam tanur pemurni
adalah peniupan udara dan penambahan silika.
o Silika ini akan mengikat besi oksida dan membentuk ikatan yang memiliki berat jenis lebih rendah dari matte sehingga menjadi mudah untuk dipisahkan.
Granulasi dan Pengemasan
oTujuannya : mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
Proses :
o Matte dituang ke dalam tandis secara terus menerus disemprot dengan air bertekanan tinggi.
o Menghasilkan nikel matte yang dingin yang berbentuk butiran-butiran halus.
o Butiran-butiran disaring, dikeringkan dan siap dikemas.
DAMPAK PERTAMBANGAN NIKEL
o Kerusakan lahan bekas tambango Pencemaran tanah, air, dan udarao Rusaknya ekosistem laut
SOLUSI
oPendekatan teknologioPendekatan lingkunganoPendekatan administrasioPendekatan edukatif
o Penyederhanaan peraturan dan birokrasi (antar lembaga dan kementerian)
o Perbaikan kelembagaan untuk membuat investasi di pertambangan nikel lebih menarik.
o Perbaikan peraturan terkait pertahanan dan memperjelas tata guna lahan.
o Dukungan pemerintah berupa pemberian insentif kepada investor padat modal.
Solusi dan Kebijakan Pertambangan Nikel
PERTANYAAN
1. Pada diagram alir penambangan, bagaimana cara menentukan ada kandungan
nikel di tempat itu? (Rizka Dwi Oktaria)
2. Apa benar indonesia akan diseret jepang ke sidang WHO? Dan kadar nikel yang
seperti apa, yang bisa merusak ekosistem air? (Bahira)
3. Bagaimana perbedaan kadar antara nikel sekunder dan nikel primer? Dan yang
anda sebutkan di slide anda itu termasuk nikel sekunder apa primer? (Sisca
Ameliawati)
JAWABAN.1
eksplorasi nikel, dilakukan dengan mencari singkapan ultramafik, pemetaan
lapangan, pengeboran, dan analisa laboratorium. Namun, proses tersebut
membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang besar sehingga kurang efektif.
Oleh karena itu, sekarang bisa digunakan aplikasi dari teknologi Sistem Informasi
Geografis (SIG). SIG ini merupakan penginderaan jarak jauh, dengan
mengintegrasikan berbagai jenis data spatial, dan kemudian menentukan model
yang tepat untuk mengetahui wilayah mana yang berpotensial kaya mineral. Sejauh
ini, SIG masih dalam penelitian lebih lanjut.
JAWABAN.2
Maaf, bukan ke sidang WHO, melainkan ke sidang WTO . Lalu menurut
sepengetahuan saya bahwa tidak ada kadar tertentu pada nikel untuk merusak
ekosistem air, karena ekosistem rusak dikarenakan lahan bekas tambang nikel yang
tergenang air hujan, dan terbawa masuk kedalam ekosistem air, sehingga sisa
kandungan nikel dan logam-logam berat berbahaya merusak ekosistem air,
akibatnya ikan dilaut mati, dan laut menjadi tercemar.
JAWABAN.3
Perbadaan kadar nikel sekunder dan nikel primer adalah dari cara mereka
terbentuk dan ditambang, sehingga bisa dikatakan kadar terbaik ada di nikel primer,
namun perbadaannya tidak terlalu signifikan. Di indonesia sendiri banyak
ditemukan jenis nikel sekunder, karena iklim indonesia sangat potensial untuk
terbentuknya nikel sekunder. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain, karena
tiap negara mempunyai iklim,bentang alam yang berbeda-beda.
THANK YOU