summarykombisch1 3 refi
DESCRIPTION
Fundamental of Business CommunicationTRANSCRIPT
SUMMARY KOMUNIKASI BISNIS
oleh: Refi Reyhandi Mahardhika, 1206248060
CHAPTER 1: Achieving Success Through Effective Business Communication
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi dalam
lingkungan bisnis sangatlah diperlukan, karena semua pelaku bisnis pastinya akan
menjalani komunikasi antara satu dengan lainnya. Komunikasi yang efektif tentu akan
membantu bisnis dalam berbagai situasi dan kondisi, memperlancar hubungan antara
perusahaan dengan perusahaan lainnya dan antara perusahaan dengan para
stakeholder-nya. Karenanya, setiap pelaku bisnis harus mampu melakukan
komunikasi dengan efektif.
Untuk dapat melakukan komunikasi secara efektif, buatlah pesan secara
praktis, faktual, ringkas, jelas, dan persuasif. Selain menyampaikan pesan, ada
beberapa kemampuan khusus yang sangat berguna dalam berinteraksi dengan orang
lain di lingkungan bisnis, antara lain adalah kemampuan mengatur serta
mengekspresikan ide dan informasi, mendengarkan secara efektif, berkomunikasi
dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, menggunakan teknologi untuk
berkomunikasi, menggunakan bahasa baku, berkomunikasi yang mereflesikan
ekspektasi kontemporer dari etiket bisnis, dan berkomunikasi sesuai dengan etika.
Namun, dalam lingkungan apapun, pesan bisa terganggu oleh berbagai hambatan.
Hambatan komunikasi antara lain suara dan gangguan eksternal, pesan yang
terlalu padat, terjadinya intervensi antara pengirim dan penerima pesan, dan gagalnya
saluran komunikasi. Untuk meminimalisir hambatan ini, bisa cukup menggunakan
common sense, hindari menyampaikan pesan yang tidak penting, tidak mengisolasi
diri, dan menginformasikan kepada penerima tentang prioritas pesan.
Salah satu hal lainnya yang sangat perlu untuk diperhatikan dalam
berkomunikasi adalah etika. Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan
sudah sesuai etika, perlu dinilai apakah situasi yang ada sudah diperhitungkan dengan
tepat, tujuan dalam mengirimkan pesan, manfaat dan akibat dari pesan bagi penerima,
kemungkinan asumsi yang dibuat berubah, serta apakah keputusan berkomunikasi ini
terasa nyaman untuk dilakukan.
CHAPTER 2: Communicating in Teams and Mastering Listening and Nonverbal
Communication Skills
Dalam dunia kerja, pembentukan tim tidaklah terhindarkan, karena perlu
adanya kerjasama antara masing masing pekerja dengan pekerja lainnya. Dengan
membentuk tim, akan ada kelebihan dan kekurangan yang akan ditemui oleh
perusahaan. Kelebihan dari tim yang baik antara lain: memperluas informasi dan
wawasan, menarik berbagai perbedaan pandangan, mempermudah sosialisasi solusi
yang dibuat, dan mengingkatkan tingkatan kinerja individu. Namun, kekurangan dari
tim yang harus dihindari antara lain groupthink (memaksakan pandangan), agenda
tersembunyi dari beberapa anggota, free riders, dan penambahan biaya untuk
menyesuaikan kebutuhan tim.
Karakteristik tim yang efektif antara lain memiliki tujuan atau goals yang
jelas, memiliki rasa percaya antar anggotanya, mengesampingkan keperluan individu
kebaikan tim, berkomunikasi secara terbuka, dan dapat menangani konflik dengan
baik. Tim juga membutuhkan komunikasi yang baik di dalamnya. Agar sebuah tim
dapat berkolaborasi dengan baik dalam menyampaikan sebuah pesan, dibutuhkan
beberapa langkah, dimulai dari memilih kolaborator secara certmat dan hati hati,
menyetujui tujuan proyek dari awal, memberikan jangka waktu untuk tim melakukan
“bonding”, menjelaskan tanggung jawab dari masing-masing individu, membuat
proses yang jelas, menghindari menulis secara grup, dan terus memonitor tim tersebut
saat melakukan pekerjaannya. Cara lain untuk berkomunikasi adalah melakukan
meeting. Hal yang harus disiapkan dalam meeting yaitu menjelaskan maksud anda,
memilih peserta, memilih waktu dan fasilitas, dan mengatur agenda. Untuk
memastikan meeting berjalan produktif, atur diskusi sesuai alur, ikuti aturan,
mendorong partisipasi, berpartisipasi aktif, dan tutup secara efektif.
Dalam menjalankan tugasnya, sebuah tim dapat menemui suatu konflik, dan
sebuah tim yang baik dapat mengatasi konflik dengan baik untuk kebaikan tim itu
sendiri. Konflik bisa constructive atau destructive, konflik dikatakan constructive jika
konflik itu bisa membuat sebuah tim tumbuh dan mendewasakan dirinya, namun
konflik dikatakan destructive jika konflik itu mengalihkan perhatian tim kepada isu-
isu yang tidak penting. Beberapa ukuran yang bisa membantu tim dalam
menyelesaikan konlfiknya antara lain: proaction, communication, openness, research,
flexibility, fairplay dan alliance.
CHAPTER 3: Communicating in a World of Diversity
Komunikasi intercultural merupakan proses mengirim dan menerima pesan
antara orang-orang dengan latar belakang kultural yang berbeda yang dapat membuat
mereka mengartikan tanda verbal dan nonverbal secara berbeda. Perbedaan kultur di
dalam suatu perusahaan memempengaruhi bagaimana pesan bisnisnya diterima,
disampaikan, dan diartikan. Budaya mempengaruhi semua terkait komunikasi,
diantaranya bahasa, tanda nonverbal, arti kata, isu waktu dan ruang, dan aturan dari
hubungan antar manusia. Perbedaan budaya juga dapat mendorong sikap
etnosentrisme dan stereotip. Untuk menghindari akibat buruk dari sifat tersebut, dapat
dilakukan dengan menghindari asumsi, menghindari judgment, menghargai
perbedaan. Dalam berinteraksi dengan budaya berbeda, perilaku yang perlu
diperhatikan antara lain salam, ruang personal, sentuhan fisik, raut wajah, kontak
mata, postur, dan formalitas. Untuk berkomunikasi secara efektif dalam sebuah
percakapan antarbudaya, bisa melakukan tips berikut: berbicara tidak terburu-buru
dan jelas, jangan mengulang kecuali dibutuhkan, cari dan minta feedback untuk
memastikan pesan tersampaikan, jangan berbicara seperti merendahkan kepada orang
lain, dan cek kembali apakah anda dan pendengar telah setuju dengan yang dikatakan
dan diputuskan. Sementara, untuk dapat menulis secara jelas dalam bisnis
multibahasa,gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, tulis secara ringkas, gunakan
elemen transitional, gunakan alamat surat menyurat secara tepat, tulis angka dan
tanggal secara hati-hati, hindari slang, frase idiomatic, dan jargon bisnis, hindari huor
dan referensi lain pada budaya populer.