sunflower oil helianthus annuus l.) dengan metode...
TRANSCRIPT
OPTIMASI TWEEN 80 DAN SPAN 80 PADA FORMULA KRIM
SUNFLOWER OIL (Helianthus annuus L.) DENGAN METODE SIMPLEX
LATTICE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Eva Husein
NIM : 148114048
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
OPTIMASI TWEEN 80 DAN SPAN 80 PADA FORMULA KRIM
SUNFLOWER OIL (Helianthus annuus L.) DENGAN METODE SIMPLEX
LATTICE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Eva Husein
NIM : 148114048
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas ijinnya karya
ini dapat terselesaikan, kedua orang tua dan adik laki-lakiku yang selalu menemani
dan setia memberikan dukungan baik moril maupun materil, diriku selaku penulis
tunggal karya ini, teman-teman yang selalu mendukung dan tidak lelah
mengingatkanku agar cepat menyelesaikan karya ini, dan tidak lupa alumni
tempatku bernaung dalam menyempurnakan pendidikan strata 1 ku, Universitas
Sanata Dharma.
Start now.
Start where you are. Start with fear. Start with pain. Start with doubt Start with sweat. Start with leg trembling, just start.
Start and don’t stop. Start where you are.
and with what you have.
Just...start ~Anonymous~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya-Nya
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan naskah skripsi yang
berjudul “Optimasi Tween 80 dan Span 80 pada Formulasi Krim Sunflower Oil
(Helianthus annuus L.) dengan Metode Simplex Lattice” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penyelesaikan skripsi ini melibatkan banyak dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua, adik, serta semua keluarga yang selalu memberikan doa
dan motivasi yang tak terhingga kepada penulis baik selama kuliah dan saat
penelitian.
2. Ibu Aris Widayati, M. Sc., Ph. D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Ibu Dr. Agatha Budi Susiana Lestari, M. Si, Apt., selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan mendampingi dengan
sangat baik selama proses pembuatan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M. Sc., Apt., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Penguji yang telah memberi kritik dan saran yang
sangat membangun untuk penelitian ini, serta selaku Kepala Laboratorium
Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan fasilitas
laboratorium untuk kepentingan penelitian.
5. Ibu Beti Pudyastuti, M. Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah memberi
kritik dan saran yang sangat membangun untuk penelitian ini.
6. Pak Mus, Pak Agung, Pak Purwanto, Pak Wagiran, serta semua staff yang
telah bersedia membantu penulis selama penelitian.
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi yang telah berbagi
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Komunitas Mahasiswa Buddhis dan Khong Hu Cu yang telah menjadi
wadah dan sarana selama belajar di Universitas Sanata Dharma sehingga
penulis mendapatkan pengalaman yang berharga.
9. Teman-teman terkasih yang selalu mengasihi, mendukung, dan membantu
dalam berbagai situasi.
10. Rekan penelitian, Myisha, serta rekan satu bimbingan yang telah menemani
dalam suka maupun duka dan selalu memberikan dukungan.
11. Teman-teman FSM B 2014 dan Keluarga Besar FSM 2014 atas kerjasama
dan kebersamaannya selama ini.
12. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan naskah skripsi ini, namun tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa naskah penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 5 Maret 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................... vi
PRAKATA .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
ABSTRAK .................................................................................................. xiii
ABSTRACT ................................................................................................ xiv
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ............................................................................ 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 7
KESIMPULAN ........................................................................................... 18
SARAN ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 19
LAMPIRAN ................................................................................................ 22
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Formula Krim Sunflower Oil ......................................................... 3
Tabel II. Data Sifat Fisik Krim Sunflower Oil ............................................ 8
Tabel III. Persamaan Simplex Lattice Design ............................................. 14
Tabel IV. Hasil Pengujian TEWL ............................................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Komposisi Tween 80/Span 80 vs Ukuran Partikel..... 9
Gambar 2. Diagram Komposisi Tween 80/Span 80 vs Viskositas ............. 11
Gambar 3. Diagram Komposisi Tween 80/Span 80 vs Daya Sebar ........... 13
Gambar 4. Pengaruh Komposisi Tween 80/Span 80 terhadap Viskositas .. 15
Gambar 5. Pengaruh Komposisi Tween 80/Span 80 terhadap Daya Sebar 15
Gambar 6. Pengaruh Komposisi Tween 80/Span 80 terhadap Pergeseran
Viskositas .................................................................................................... 15
Gambar 7. Formula Optimum ..................................................................... 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Certificate of Analysis Sunflower Oil ............................ 23
Lampiran 2. Surat Ethical Clearance.......................................................... 24
Lampiran 3. Hasil Pengujian Tipe Emulsi .................................................. 25
Lampiran 4. Data Uji pH ............................................................................. 25
Lampiran 5. Data Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sunflower Oil Cream
Real Time .................................................................................................... 26
Lampiran 6. Perhitungan Simplex Lattice Design ....................................... 49
Lampiran 7. Uji Validasi Menggunakan F tabel (taraf kepercayaan 95%) 52
Lampiran 8. Data Hasil Uji Transepidermal Water Loss ........................... 55
Lampiran 9. Analisis Data Hasil TEWL dan Pergeseran Ukuran Droplet
(taraf kepercayaan 95%) ............................................................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Penelitian optimasi komposisi surfaktan nonionik Tween 80 dan Span 80
dalam krim sunflower oil menggunakan simplex lattice design bertujuan untuk
mengetahui rentang komposisi Tween 80 dan Span 80 dalam formula krim
sunflower oil yang menghasilkan sediaan krim dengan sifat fisik dan stabilitas fisik
yang baik dengan kriteria viskositas (50-200 d.Pa.s), daya sebar (5-7 cm), dan
pergeseran viskositas (<10%) serta menguji kemampuan formula optimum krim
sunflower oil dalam melembabkan kulit menggunakan uji Transepidermal Water
Lost (TEWL).
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan variabel
eksperimental dua faktor (Tween 80 dan Span 80) dengan jumlah kombinasi
surfaktan 10% dari total formula. Sifat fisik krim yang diuji adalah organoleptis
(warna dan bau), pH, tipe emulsi, ukuran partikel, viskositas, dan daya sebar
sedangkan stabilitas krim yang diuji adalah pergeseran ukuran droplet, pergeseran
viskositas dan pergeseran daya sebar.
Berdasarkan penelitian, formula 3, 4, dan 5 masuk ke dalam area komposisi
optimum. Formula 3 dengan perbandingan Tween 80 dan Span 80 adalah 0,5:0,5
dan nilai sebenarnya yaitu Tween 80 6%b/b dan Span 80 4%b/b dipilih sebagai
formula optimum. Uji TEWL formula optimum menunjukkan adanya penurunan
TEWL ≥ 8% (p<0,05) pada kelompok subjek uji laki-laki dan perempuan sehingga
disimpulkan formula optimum krim sunflower oil memiliki efek sebagai pelembab.
Kata kunci : Tween 80, Span 80, sunflower oil cream, simplex lattice design,
Transepidermal Water Lost
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
The optimum research on the composition of the nonionic surfactant
Tween 80 and Span 80 in sunflower oil cream using simplex lattice design aims to
determine the range of Tween 80 and Span 80 compositions in a sunflower oil
cream formula that produces cream preparations with good physical and physical
stability with viscosity criteria (50-200 d.Pa.s), spreadability (5-7 cm), and viscosity
shift (<10%) and tested the optimum formula capability of sunflower oil cream in
moisturizing the skin using Transepidermal Water Lost (TEWL) test.
This study used an experimental design with two experimental variables
(Tween 80 and Span 80) with a combination of 10% surfactant of the total formula.
The physical properties of the tested cream are organoleptic (color and odor), pH,
emulsion type, particle size, viscosity, and scattering power, while the stability of
the tested cream is a droplet size shift, viscosity shift and scattering power shift.
Based on the research, formulas 3, 4, and 5 enter into the optimum
composition area. Formula 3 with the ratio of Tween 80 and Span 80 is 0.5: 0.5 and
the actual value of Tween 80 6% w / w and Span 80 4% w / w is selected as the
optimum formula. The TEWL test of the optimum formula showed a decrease of
TEWL ≥ 8% (p <0.05) in the male and female test subjects group, so it was
concluded that the optimum formula of sunflower oil cream has moisturizing effect.
Keywords : Tween 80, Span 80, sunflower oil cream, simplex lattice design,
Transepidermal Water Lost
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Di era modern ini penggunaan Air Conditioning atau biasa disingkat AC di
setiap bangunan maupun transportasi merupakan hal yang biasa, namun tanpa
disadari udara dingin dari AC menyerap kelembaban di ruangan (Medscape, 2005).
Oleh karena itu, paparan yang terlalu sering dengan udara dingin dari AC dapat
menyebabkan kulit kering karena adanya perbedaan kelembaban udara di ruangan
dan di kulit, menyebabkan kelembaban kulit tertarik keluar dari kulit. Akibatnya
kulit menjadi mudah kering dan efek jangka panjangnya membuat kulit menjadi
bersisik. Untuk mencegah efek buruk dari paparan dingin AC dapat digunakan
pelembab atau mosturizer untuk mempertahankan kelembaban kulit. Pelembab atau
mosturizer bekerja dengan cara melapisi kulit (emolient), bekerja dengan
menghambat keluarnya air dari kulit (occlusive), dan bekerja dengan menarik
lembab dari lingkungan sekitar (humectant) (Johnson, 2002).
Bentuk sediaan krim lebih banyak dipilih dibandingkan salep (Simpson et
al., 2014) pada produk pelembab di pasaran. Krim adalah bentuk sediaan setengah
padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai (Dirjen POM, 2014). Formulasi krim ada dua yaitu sebagai
emulsi air dalam minyak (A/M), misalnya cold cream, dan emulsi minyak dalam
air (M/A), misalnya vanishing cream (Yanhendri, 2012). Bentuk sediaan krim
minyak dalam air (M/A) dipilih karena mudah diaplikasikan pada kulit dan mudah
untuk dibersihkan atau dicuci sehingga tidak meninggalkan lapisan minyak pada
kulit (Aulton, 2002).
Formula krim moisturizer pada penelitian ini menggunakan zat aktif
sunflower oil karena mengandung banyak vitamin E yang berfungsi menghaluskan
kulit dan essential fatty acids seperti asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, asam
stearat (Cooke et al., 2016) yang berfungsi menjaga kehalusan dan kelembapan
kulit sehingga sunflower oil cocok bila digunakan sebagai moisturizer. Mayoritas
lipid yang terdapat di kulit adalah ceramides (kumpulan spingolipid), long chain
fatty acid, dan asam linoleat (Lipizencic et al., 2006) serupa dengan jenis essential
fatty acids (EFA) yang banyak terkandung dalam sunflower oil yaitu asam linoleat
(Eichenfield et al., 2009) sehingga sunflower oil dapat menggantikan natural
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
moisturizing factor (NMF) pada kulit yang hilang akibat paparan udara dingin dari
AC.
Salah satu yang perlu diperhatikan saat pembuatan krim adalah pemilihan
emulgator atau emulsifying agent agar dapat diperoleh suatu sistem emulsi yang
baik dan sediaan yang stabil. Kombinasi emulgator lebih banyak digunakan
daripada emulgator tunggal untuk meningkatkan stabilitas emulsi. Penggunaan
kombinasi surfaktan nonionik antara polysorbate dan sorbitan esters umum
digunakan bersamaan (Rowe, 2009) karena memiliki kemampuan emulsifying dan
solubilizing yang baik (Mitsui, 1998). Oleh karena itu, pada penelitian ini
digunakan kombinasi surfaktan nonionik yaitu Tween 80 dan Span 80. Tween 80
adalah emulsifying agent larut air dan Span 80 adalah emulsifying agent nonionik
yang gugus lipofilnya lebih dominan sehingga kombinasi kedua surfaktan tersebut
mampu mempengaruhi nilai HLB dari masing-masing surfaktan secara tunggal
pada perbandingan tertentu dan dapat mencapai rentang nilai HLB krim M/A yang
diinginkan yaitu 8 – 13 (Kim, 2005).
Pada penelitian ini ingin diketahui perbandingan campuran optimum Tween
80 dan Span 80 pada formulasi sediaan krim sunflower oil sehingga digunakan
metode optimasi Simplex Lattice Design. Pada penelitian Hayati dan Ikhsanudin
(2013) dilakukan optimasi cold cream minyak atsiri bunga kenanga dengan
menguji sifat fisik dan aktivitas repelan sediaan menggunakan Simplex Lattice
Design dan hasil data divalidasi dengan formula 2 dan 4 untuk mengetahui
kebermaknaan dari hasil data yang diperoleh dengan hasil teoritis. Berdasarkan
penjabaran di atas diketahui bahwa tujuan optimasi adalah untuk memudahkan
dalam merancang, menyusun, dan interprestasi data secara matematis. Penerapan
Simplex Lattice Design digunakan untuk menentukan formula optimal dari
campuran bahan, dalam desainnya jumlah total bagian komponen campuran dibuat
tetap (Bolton and Bon, 2004). Pada penelitian ini, komposisi optimum Tween 80
dan Span 80 dalam formula krim sunflower oil adalah sediaan yang memiliki respon
sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik dengan kriteria viskositas (50-200 d.Pa.s),
daya sebar (5-7 cm), dan pergeseran viskositas (<10%). Hipotesis penelitiannya
adalah profil sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunflower oil dapat diketahui dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
komposisi optimum Tween 80 dan Span 80 dalam formula krim sunflower oil yang
menghasilkan krim dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang memenuhi
persyaratan sediaan yang baik.
METODE PENELITIAN
Jenis rancangan penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
metode simplex lattice design dua faktor untuk melihat perbandingan komposisi
Tween 80 dan Span 80 guna mendapatkan formula optimum krim sunflower oil.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi jumlah Tween 80 dan Span
80 sebesar 10% dari total formula yang ditentukan. Variabel tergantung adalah sifat
fisik (tipe emulsi, pH, viskositas, dan daya sebar) dan stabilitas fisik (pergeseran
ukuran droplet, pergeseran viskositas dan pergeseran daya sebar).
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixer (Phillips)
termodifikasi pengatur rpm, alat-alat gelas (Pyrex Iwaki Glass®), timbangan
analitik (OHAUS®), termometer, penangas air, hotplate, mikroskop OLYMPUS®
Japan, alat uji daya sebar, Tewameter® TM-300 (C+K ELECTRONIC GMBH),
viscotester Rion® VT-04F (Rion-Japan), oven (Memmert®). Bahan yang
digunakan adalah sunflower oil (kualitas farmasetis) diperoleh dari PT. Eteris
Nusantara, white petrolatum (kualitas farmasetis), white bess wax (kualitas
farmasetis), asam stearat (kualitas farmasetis), metil paraben (kualitas farmasetis),
propilen glikol (kualitas farmasetis), Tween 80 (kualitas farmasetis), Span 80
(kualitas farmasetis), dan aqua destilata diperoleh dari CV. Multi Kimia.
Formulasi Krim Sunflower Oil (Helianthus annuus L.)
Tabel I. Formula Krim Sunflower Oil
Bahan F1 (%) F2 (%) F3 (%) F4 (%) F5 (%)
Sunflower oil 5 5 5 5 5
Vaselin putih 52 52 52 52 52
Cera Alba 3 3 3 3 3
Asam sterat 5 5 5 5 5
Tween 80 4 5 6 7 8
Span 80 6 5 4 3 2
Metil paraben 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Propilen glikol 30 30 30 30 30
Aqua destilata ad 100 ad 100 ad 100 ad 100 ad 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pada penelitian ini, Tabel I dimodifikasi dari penelitian “Formulation
Optimization and Evaluation of Mometasone Cream” (Patel and Kamani, 2009).
Modifikasi pada formula acuan terdapat pada perubahan zat aktif Mometasone
menjadi sunflower oil dan ditiadakannya titanium dioksida sebagai opacifying
agent. Pada penelitian yang dilakukan oleh Gupta et al. (2014) menggunakan
spektrofotometer FT-IR diperoleh hasil tidak ada interaksi kimia pada formulasi
antara sunflower oil, polisorbat (Tween 80), dan sorbitan esters (Span 80). Titanium
dioksida ditiadakan karena sediaan pada penelitian ini tidak memerlukan pewarna
atau pengkeruh (opacifying agent).
Pada formula Tabel I, faktor 1 (X1) adalah Tween 80 dan faktor 2 (X2)
adalah Span 80 dengan perbandingan surfaktan (X1 : X2) pada formula 1, 2, 3, 4 ,
dan 5 adalah 0:1, 0,25:0,75, 0,5:0,5, 0,75:0,25, dan 1:0. Pembuatan krim sunflower
oil dilakukan dengan cara pembuatan fase secara terpisah antara fase minyak dan
fase air terlebih dahulu. Fase minyak meliputi vaselin putih, cera alba, dan asam
stearat dilelehkan terlebih dahulu pada cawan porselen di suhu 65-70⁰C, setelah
meleleh baru ditambahkan Span 80 dan sunflower oil pada suhu yang sama sambil
diaduk. Fase air meliputi propilen glikol, metil paraben, dan Tween 80 dicampur
dan dipanaskan pada suhu 65-70⁰C. Setelah fase minyak sudah tercampur
homogen, pemanasan dihentikan, dan dicampur dengan fase air secara perlahan-
lahan menggunakan mixer yang telah dimodifikasi dengan kecepatan 600 rpm.
Setelah semuanya tercampur ditambahkan aqua destilata dan diaduk selama 8
menit sambil didinginkan (Patel and Kamani, 2009).
Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Krim Sunflower Oil
Uji sifat fisik meliputi pengamatan organoleptis (warna dan bau), uji tipe
emulsi, uji ukuran partikel, uji viskositas, dan uji daya sebar, sedangkan uji
stabilitas meliputi pergeseran ukuran droplet, daya sebar, dan viskositas.
Penentuan Tipe Emulsi
Krim sunflower oil sebanyak 4 gram dilarutkan dalam 40 mL air. Jika krim
larut dalam air maka krim termasuk tipe minyak dalam air (Ansel et al., 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pengujian pH
Krim sunflower oil diukur pH-nya dengan pH indikator. Pengukuran pH
dilakukan dalam waktu 24 jam setelah pembuatan. Nilai rata-rata pH dihitung
setelah tiga kali pembacaan (Patel and Kamani, 2009). pH yang diperoleh
seharusnya mendekati pH kulit yaitu 4,5 – 6,8 (Dipahayu dkk., 2014).
Pengujian Mikromeritik
Krim sunflower oil diletakkan di atas gelas objek, diencerkan dengan sedikit
aquadest, dan ditutup memakai gelas penutup. Sebanyak 500 partikel yang ada
diukur diameternya. Pengujian mikromeritik berupa pengukuran diameter partikel
dilakukan setelah krim sunflower oil selesai dibuat (24 jam) dan setelah
penyimpanan selama satu bulan. Ukuran partikel untuk emulsi dengan coarse
dispersions adalah 10 – 50 µm (Sinko, 2011).
Pengujian Viskositas
Krim sunflower oil dimasukkan dalam wadah yang disediakan dan dipasang
pada viscometer cup and bob VT-04F. Nilai viskositas krim diketahui dari jarum
penunjuk saat viscometer dinyalakan. Hasil viskositas dicatat (Aryani, 2015).
Pengujian viskositas dilakukan setelah krim sunflower oil selesai dibuat (24-48
jam) dan setelah penyimpanan selama satu bulan. Kriteria viskositas sediaan
semisolid yang baik adalah 50 sampai 200 d.Pa.s (Xenograf dkk., 2015).
Pengujian Daya Sebar
Krim sunflower oil ditimbang 1 gram dan diletakkan tepat di tengah kaca
bulat berskala. Kaca bulat tanpa skala serta pemberat 125 g diletakkan di atasnya
dan dibiarkan secara 1 menit, kemudian dicatat diameter penyebarannya. Pengujian
daya sebar dilakukan setelah krim sunflower oil selesai dibuat (24 jam) dan setelah
penyimpanan selama satu bulan. Daya sebar yang memenuhi persyaratan yaitu 5-7
cm (Garg et al., 2002).
Pengujian Transepidermal Water Lost (TEWL)
Pengujian Transepidermal Water Lost (TEWL) menggunakan formula krim
sunflower oil dengan komposisi campuran optimum karena memenuhi sifat fisik
dan stabilitas fisik yang diinginkan sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
TEWL pada volunteers secara optimum. Enam volunteer yang sehat (3 laki-laki dan
3 perempuan) dengan rentang usia 18 sampai 25 tahun yang telah menandatangani
informed consent dipersiapkan dengan cara tidak memakai produk skin care apapun
selama 24 jam dan selama 4 jam tidak mandi sebelum eksperimen dimulai. Pre-
treatment dilakukan dengan membasuh lengan volunteer dengan air hangat,
dikeringkan dengan hati-hati dan dibiarkan 30 menit. Setelah dibiarkan 30 menit,
area kulit pada lengan bagian atas dalam diukur kadar air dalam kulit sebelum
dioleskan krim. Oleskan krim sunflower oil dalam area yang telah diukur kadar
airnya dan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu diukur kembali dengan tewameter.
Hasil pengukuran kemudian dihitung nilai rata-ratanya pada tiap kelompok
berdasarkan jenis kelamin. Nilai rata-rata kemudian dibandingkan antara sebelum
pemakaian dan sesudah pemakaian produk. Apabila penurunan nilai rata-rata
TEWL antara sebelum dan sesudah treatment ≥ 8%, maka ada perbedaan nilai
moisturizer kulit karena perlakuan sediaan (Patzelt et al., 2011) yang artinya
sediaan mampu meningkatkan kelembaban kulit..
Analisis Hasil
Pada penelitian ini, respon fisik (viskositas, daya sebar, dan pergeseran
viskositas) diamati pada tiga titik yaitu 100% Tween 80 (formula 1), 100% Span
(formula 5) 80, dan campuran 50-50% Tween 80 dan Span 80 (formula 3). Hasil
perolehan respon dilakukan pendekatan dengan persamaan simplex lattice design
yaitu Y = a (X1) + b (X2) + ab (X1)(X2). Dimana Y pada persamaan adalah respon,
X1 dan X2 adalah konsentrasi (proporsi) dari X1 dan X2 secara berturut-turut.
Koefisien a, b, dan ab dihitung berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh.
Persamaan simplex selanjutnya divalidasi dengan cara menghitung perolehan
regresi dari persamaan yang telah diperoleh menggunakan metode statistik F hitung
dengan taraf kepercayaan 95%. Bila persamaan yang didapat regresi maka
persamaan tersebut dikatakan valid sehingga dapat digunakan untuk memprediksi
respon pada berbagai macam konsentrasi Tween 80 dan Span 80.
Hasil persamaan yang telah diperoleh kemudian dibuat masing-masing
profil sifat fisiknya. Profil sifat fisik bertujuan untuk menentukan konsentrasi
surfaktan yang optimal dengan cara membuat contour plot sehingga akan diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
proporsi surfaktan yang menghasilkan sediaan krim dengan profil sifat fisik dan
stabilitas fisik yang diinginkan. Daerah inilah yang dipilih sebagai formula dengan
komposisi campuran surfaktan yang optimum.
Formula dengan komposisi campuran optimum akan diuji efikasinya secara
in vivo pada kulit volunteers dengan uji TEWL menggunakan alat tewameter® TM-
300. Volunteers dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan jenis kelamin (dalam 1
kelompok terdapat 3 orang) dan menerima treatment yang sama. Perolehan nilai
TEWL sebelum dan sesudah treatment dihitung nilai rata-ratanya dalam tiap
kelompok kemudian dibandingkan. Bila peningkatan kelembapan pada kulit
setelah pemberian krim sunflower oil ≥ 8% artinya krim sunflower oil dapat
memberikan efek moisturizer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Formulasi Krim Sunflower Oil (Helianthus annuus L.)
Pembuatan formula dimodifikasi dari formula acuan (Patel and Kamani,
2009). Hasil dari pembuatan formula secara organoleptis, meliputi warna dan bau
adalah kelima formula berwarna putih dan memiliki bau khas.
Hasil Tipe Emulsi dan Uji pH
Penelitian ini menggunakan formula yang memiliki Hydrophile-Lipophile
Balance (HLB) antara 8,58 sampai 12,86 dimana nilai HLB tersebut berada dalam
range HLB krim tipe M/A. Nilai HLB adalah nilai keseimbangan antara sifat
hidrofil dan lipofil dari suatu surfaktan. Salah satu pengujian tipe emulsi adalah
menggunakan miscibility test (Aulton, 2002). Kelima formula krim sunflower oil
diuji tipe emulsinya dan diperoleh hasil semuanya larut dalam air (Lampiran 3)
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kelima formula krim adalah tipe M/A.
Setiap formula krim kemudian diuji derajat keasamannnya (pH) memakai
kertas pH universal. Derajat keasaman kelima formula adalah 5. Permukaan kulit
memiliki keasaman tersendiri yang terbentuk dari asam lemak permukaan kulit
(skin surface lipid) berkisar antara 4,5-6,0 dimana skin surface lipid berasal dari
sebum, keringat, sel tanduk yang lepas, dan kotoran yang melekat pada kulit
sehingga pH produk kosmetik yang diperoleh sebaiknya mendekati pH kulit yaitu
4,5 – 6,8 (Dipahayu dkk., 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Hasil Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Krim Sunflower Oil
Tabel II. Data Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Krim Sunflower Oil
F Organoleptis TE pH Ukuran
Partikel (µm)
Daya Sebar (cm) Viskositas (d. Pa.s) Pergeseran
Viskositas
(%) Warna Bau Hari
ke-2
Hari
ke-30
Hari ke-2 Hari ke-30 Hari ke-2 Hari ke-30
I Putih Bau
khas
M/A 5 ± 0 33,3 54,2 4,23 ± 0,25 4,83 ± 0,15 160 ± 0 160 ± 0 0 ± 0
II Putih Bau
khas
M/A 5 ± 0 19,69 42,39 4,57 ± 0,25 5,07 ± 0,45 160 ± 0 153,33 ± 5,77 4,17 ± 3,61
III Putih Bau
khas
M/A 5 ± 0 35,09 57,04 5,03 ± 0,06 5,43 ± 0,12 153,33 ± 5,77 146,67 ± 5,77 4,31 ± 3,73
IV Putih Bau
khas
M/A 5 ± 0 30,79 34,17 5,23 ± 0,21 5,27 ± 0,31 153,33 ± 5,77 143,33 ± 5,77 6,53 ± 0,24
V Putih Bau
khas
M/A 5 ± 0 26,91 57,82 5,33 ± 0,06 5,63 ± 0,76 143,33 ± 5,77 133,33 ± 5,77 6,83 ± 6,67
Keterangan :
F : Formula
TE : Tipe Emulsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Hasil Uji Mikromeritik
Stabilitas emulsi merupakan kemampuan emulsi untuk mempertahankan
distribusi halus dan teratur dari fase terdispers pada jangka waktu yang lama
(Voigt, 1994) sehingga dilakukan uji mikromeritik atau ukuran partikel droplet
karena ukuran droplet adalah faktor penting yang berpengaruh dalam stabilitas krim
sunflower oil. Pengukuran droplet dilakukan menggunakan mikroskop
OLYMPUS® Japan dengan perbesaran 40x10. Stabilitas ukuran droplet krim
sunflower oil dapat diketahui dengan menganalisis peningkatan rata-rata ukuran
droplet dari waktu ke waktu dimana pada penelitian ini dilakukan setelah 24 jam
pembuatan dan satu bulan setelah penyimpanan.
Semakin banyak droplet kecil maka stabilitas krim sunflower oil semakin
baik, karena jarak antar droplet akan semakin kecil dan daya kohesi antar partikel
semakin besar sehingga sehingga tahanan aliran menjadi besar. Sistem ini akan
membuat droplet-droplet menjadi sulit untuk bergerak sehingga kemungkinan
untuk mendekat dan bergabung menjadi kecil. Hal ini bila diimbangi dengan
kemampuan kerja surfaktan yang baik pada lapisan antarmuka fase air dan fase
minyak akan membentuk barrier yang mencegah bergabungnya droplet-droplet
(Nielloud and Mestres, 2000).
Gambar 1. Diagram Komposisi Tween 80/Span 80 vs Ukuran Partikel
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5
Uku
ran
Par
tike
l (µ
m)
Komposisi Tween 80
Hari ke 2
Hari ke 30
0 0,25 0,5 0,75 1 (Komposisi Tween 80)
1 0,75 0,5 0,25 0 (Komposisi Span 80)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Berdasarkan Gambar I dapat dilihat pada hari ke-2 dan hari ke-30 terjadi
pergeseran ukuran droplet pada kelima formula. Analisis ukuran droplet hari kedua
dan hari ke-30 dihitung dengan uji T ANOVA dan diperoleh hasil p-value 0,006
(p<0,05) yang artinya terjadi pergeseran ukuran droplet secara signifikan.
Peningkatan rata-rata ukuran droplet dari waktu ke waktu diasumsikan bahwa
kejadian ini berawal dari adanya tubrukan antar droplet yang memungkinkan
terjadinya ‘ikatan’ antar droplet karena gaya tarik-menarik sehingga droplet-droplet
akan saling mendekat mengakibatkan terjadinya flokulasi (Gardens, 2007). Gaya
tarik-menarik antar droplet terjadi karena prinsip like dissolve like, apabila droplet-
droplet yang memiliki barrier kecil saling mendekat dapat terjadi pemisahan emulsi
atau koalesens secara sempurna karena koalesens pada emulsi kemungkinan
dipengaruhi oleh barrier yang membentuk lapisan antar droplet (Malmsten, 2002).
Dua faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi adalah struktur surfaktan
dan konsentrasi surfaktan. Struktur surfaktan pada emulsi M/A bagian ekor
hidrokarbon nonpolar akan bergabung rapat dalam fase minyak membentuk
spherical micelles sedangkan konsentrasi surfaktan akan mempengaruhi sistem
emulsi di mana semakin tinggi konsentrasi surfaktan maka micelles yang terbentuk
akan semakin teratur dan membentuk barrier yang kuat (Peters, 1997).
Berdasarkan penjabaran di atas pergeseran ukuran droplet kemungkinan
terjadi karena kurangnya konsentrasi surfaktan sehingga micelles yang terbentuk
kurang teratur dan kurang membentuk barrier yang kuat. Akibatnya droplet-droplet
yang saling tarik-menarik karena adanya gaya van der waals tetapi surfaktan tidak
mampu mempertahankan barrier antara fase dispers dan terdispers maka droplet
akan bergabung dengan droplet di sekitarnya membentuk droplet ukuran besar.
Hasil Uji Viskositas
Viskositas merupakan pernyataan ketahanan suatu cairan untuk mengalir,
dimana semakin tinggi nilai viskositas maka semakin besar ketahanan cairan untuk
mengalir (Sinko, 2011) sehingga peningkatan suatu viskositas akan mengakibatkan
penurunan daya sebar (Garg et al., 2002). Viskositas krim sunflower oil diukur
menggunakan viskometer VT-04F (RION-JAPAN) dan dilakukan sebanyak 5 kali,
pada hari ke-2 (24 jam setelah pembuatan), hari ke-9, hari ke-16, hari ke-23, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hari ke-30 (sebulan setelah penyimpanan). Pengukuran 24 jam dan setiap 7 hari
selama satu bulan dimaksudkan untuk melihat trend pergeseran viskositas yang
terjadi setiap minggu selama satu bulan. Pergeseran viskositas ini akan menjadi
parameter kestabilan fisik krim sunflower oil.
Gambar 2. Diagram Komposisi Tween 80/Span 80 vs Viskositas
Viskositas yang diinginkan untuk krim sunflower oil adalah 50-200 d.Pa.s.
Berdasarkan Gambar 2, viskositas lima formula pada hari ke-0 masuk dalam
rentang sehingga disimpulkan bahwa viskositas kelima formula pada hari ke-0
dapat diterima dan dapat diamati bahwa semakin tinggi konsentrasi Tween 80 maka
viskositas semakin menurun. Hal ini dapat dikarenakan sifat Tween 80 yang
hidrofilik sehingga bagian kepala polar akan lebih berorientasi pada fase air
membentuk halangan sterik guna mencegah droplet-droplet saling berkumpul
membentuk koalesens (Gardens, 2007) sehingga akan lebih banyak menarik
molekul air sehingga viskositas semakin turun. Pada respon viskositas diperoleh
persamaan simplex lattice design yaitu y = 143,33 X1 + 160 X2 + 6,67 X1X2. Pada
persamaan tersebut X1 adalah Tween 80 dan X2 adalah Span 80. Koefisien Span 80
lebih besar dibandingkan Tween 80 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Span
80 berpengaruh terhadap viskositas lebih besar dibandingkan Tween 80.
120
125
130
135
140
145
150
155
160
1 2 3 4 5
Vis
kosi
tas
(d.P
a.s)
Komposisi Tween 80
Hari ke 2
Hari ke 9
Hari ke 16
Hari ke 23
Hari ke 30
0 0,25 0,5 0,75 1 (Komposisi Tween 80)
1 0,75 0,5 0,25 0 (Komposisi Span 80)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Hasil Pergeseran Viskositas
Pengamatan viskositas yang dilakukan selama 30 hari bertujuan untuk
melihat trend pergeseran viskositas dan mengetahui persentase besarnya pergeseran
yang terjadi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pergeseran viskositas adalah
kemampuan surfaktan dalam membentuk barrier yang mencegah droplet-droplet
minyak dalam air agar tidak bergabung satu dengan yang lain sehingga mampu
mempertahankan viskositas, karena ukuran droplet yang semakin besar akan
membuat ketahanan alir menurun sehingga viskositas semakin kecil. Pergeseran
viskositas pada krim sunflower oil tidak boleh lebih atau sama dengan 10 persen
(Yuliani, 2010). Pada Tabel II dapat diamati pergeseran viskositas kelima formula
dapat diterima karena kurang dari 10 persen.
Pada penelitian ini, setelah penyimpanan 1 bulan dapat diamati bahwa
terjadi penurunan viskositas pada tiap formula di setiap minggunya dan pergeseran
viskositas terbesar di formula V. Hal ini kemungkinan dapat terjadi karena
peningkatan konsentrasi Tween 80 yang bersifat hidrofilik sehingga pada saat
penyimpanan akan lebih banyak menarik lembab di lingkungan sehingga viskositas
akan menurun. Selain itu pergeseran viskositas juga dipengaruhi ukuran droplet
karena setelah penyimpanan selama 30 hari terjadi peningkatan ukuran droplet
sehingga jarak antar droplet akan semakin besar dan daya kohesi antar partikel
semakin kecil sehingga sehingga tahanan aliran menjadi kecil (viskositas menurun).
Pada respon pergeseran viskositas diperoleh persamaan simplex lattice
design yaitu y = 6,83 X1 + 3,57 X1X2 dimana pada persamaan ini X1 adalah Tween
80 dan X2 adalah Span 80 (yang bernilai 0) dengan Tween 80 memiliki koefisien
sedangkan Span 80 tidak memiliki koefisien sehingga dapat ditarik kesimpulan
Tween 80 berpengaruh dalam pergeseran viskositas dan Span 80 tidak memiliki
pengaruh pergeseran viskositas.
Hasil Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai
pemerataan krim sunflower oil dan penyebaran krim saat dioleskan pada kulit.
Semakin besar nilai daya sebar maka sediaan makin mudah diaplikasikan ke kulit,
sehingga lebih banyak luas permukaan yang kontak dengan kulit. Nilai daya sebar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
krim sunflower oil yang diinginkan adalah 5-7 cm karena termasuk dalam sediaan
semifluid. Pemilihan semifluid bertujuan agar sediaan krim sunflower oil memiliki
penyebaran yang tinggi dan mudah untuk diaplikasikan di kulit.
Gambar 3. Diagram Komposisi Tween 80/Span 80 vs Daya Sebar
Hasil pengamatan daya sebar krim sunflower oil pada tabel II menunjukkan
pada hari kedua hanya formula III, IV, dan V yang memenuhi kriteria daya sebar
yang diinginkan. Selain ketiga formula tersebut, formula lainnya berada di bawah
batas minimal daya sebar yang diinginkan. Setelah penyimpanan selama 1 bulan
kelima formula mengalami peningkatan daya sebar. Hal ini dapat disebabkan
karena daya sebar dipengaruhi oleh viskositas, dimana semakin tinggi viskositas
maka daya sebar akan semakin rendah dan sebaliknya, sehingga setelah
penyimpanan 1 bulan terjadi penurunan viskositas maka daya sebar akan
meningkat. Pada respon daya sebar diperoleh persamaan simplex lattice design
yaitu y = 5,33 X1 + 4,23 X2 + X1X2, dimana pada persamaan ini X1 adalah Tween
80 dan X2 adalah Span 80. Koefisien Tween 80 lebih besar dibandingkan Span 80
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Tween 80 berpengaruh terhadap daya
sebar lebih besar dibandingkan Span 80.
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
1 2 3 4 5
Day
a Se
bar
(cm
)
Komposisi Tween 80
Hari ke 2
Hari ke 9
Hari ke 16
Hari ke 23
Hari ke 30
0 0,25 0,5 0,75 1 (Komposisi Tween 80)
1 0,75 0,5 0,25 0 (Komposisi Span 80)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Optimasi Formula
Optimasi dilakukan untuk menentukan komposisi campuran optimum
Tween 80 dan Span 80 pada formulasi sediaan krim sunflower oil dengan sifat fisik
dan stabilitas fisik yang diinginkan. Sifat fisik yang dioptimasi adalah viskositas
dan daya sebar sedangkan stabilitas fisik krim sunflower oil yang dioptimasi adalah
pergeseran viskositas yang terjadi setelah penyimpanan selama 1 bulan.
Komposisi campuran optimum dari krim sunflower oil dicari menggunakan
simplex lattice design 2 komponen yang memenuhi kriteria fisik. Pada metode SLD
2 komponen, hasil pengujian sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunflower oil yang
terdiri dari respon viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas akan dihitung
persamaan SLD tiap respon uji menggunakan tiga titik utama (100% Tween 80,
100% Span 80, dan campuran 50-50% Tween 80 dan Span 80). Setelah itu diuji
validitas persamaan menggunakan formula II (campuran 25-75% Tween 80 dan
Span 80) dan formula IV (campuran 75-25% Span 80 dan Tween 80) dengan
bantuan F hitung yang bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan bermakna
antara respon fisik hasil pengujian dengan respon fisik hasil perhitungan dari
persamaan SLD yang diperoleh.
Tabel III. Persamaan Simplex Lattice Design
Respon Persamaan F
hitung
F tabel
(2,12)
Hasil
Viskositas y = 143,33 X1 + 160 X2 + 6,67 X1X2 294,08 3,89 Regresi
Daya
Sebar
y = 5,33 X1 + 4,23 X2 + X1X2 27,68 3,89 Regresi
Pergeseran
Viskositas
y = 6,83 X1 + 3,57 X1X2 9,13 3,89 Regresi
Berdasarkan perhitungan F hitung yang diperoleh dari ketiga respon lebih
besar daripada F tabel yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima atau ketiga respon
memiliki persamaan yang regresi atau valid, sehingga persamaan tersebut dapat
digunakan kembali untuk melihat respon berbagai perbandingan komposisi. Setelah
itu, dibuat profil sifat fisik dari krim sunflower oil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 4. Pengaruh Komposisi Tween 80/Span 80 terhadap Viskositas
Gambar 5. Pengaruh Komposisi Tween 80/Span 80 terhadap Daya Sebar
Gambar 6. Pengaruh Komposisi Tween 80/Span 80 terhadap Pergeseran
Viskositas
Berdasarkan gambar 4, 5, dan 6 dapat diamati bagaimana profil sifat fisik
dari sediaan krim sunflower oil. Profil viskositas sediaan krim sunflower oil
0,0025,0050,0075,00
100,00125,00150,00175,00200,00
0 0,25 0,5 0,75 1
Vis
kosi
tas
(d.P
a.s)
Komposisi Tween 80
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00
Day
a Se
bar
(cm
)
Komposisi Tween 80
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
0 0,25 0,5 0,75 1
Per
gese
ran
Vis
kosi
tas
(%)
Komposisi Tween 80
0 0,25 0,5 0,75 1 (Komposisi Tween 80)
1 0,75 0,5 0,25 0 (Komposisi Span 80)
0 0,25 0,5 0,75 1 (Komposisi Tween 80)
1 0,75 0,5 0,25 0 (Komposisi Span 80)
0 0,25 0,5 0,75 1 (Komposisi Tween 80)
1 0,75 0,5 0,25 0 (Komposisi Span 80)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(Gambar 4) dapat dibaca bahwa Tween 80 mempengaruhi penurunan viskositas.
Profil daya sebar sediaan krim sunflower oil (Gambar 5) dapat dibaca bahwa
semakin tinggi komposisi Tween 80 maka daya sebar semakin meningkat. Profil
pergeseran viskositas sediaan krim sunflower oil (Gambar 6) dapat dibaca bahwa
semakin tinggi komposisi Tween 80 maka pergeseran viskositas semakin
meningkat. Profil fisik tiap respon kemudian digabungkan untuk dicari formula
optimumnya.
Gambar 7. Formula Optimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kriteria formula optimum penelitian ini adalah sediaan yang memiliki
respon sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik dengan kriteria viskositas (50-200
d.Pa.s), daya sebar (5-7 cm), dan pergeseran viskositas (<10%). Warna kuning pada
grafik menggambarkan area respon komposisi Tween 80 (garis biru) dengan profil
fisik yang memenuhi kriteria (garis jingga) sedangkan warna merah
menggambarkan area respon profil fisik di luar kriteria. Pada gambar 7 diperoleh
komposisi formula yang optimum yaitu formula 3, 4, dan 5. Pada penelitian ini
akhirnya dipilih formula 3 sebagai formula optimum dengan pertimbangan
pergeseran viskositas formula 3 sebesar 4,31% lebih rendah dibandingkan formula
4 dengan pergeseran viskositas sebesar 6,53% dan formula 5 sebesar 6,83%.
Hasil Uji Transepidermal Water Loss
Pengukuran Transdepidermal Water Lost (TEWL) adalah sebuah metode
dalam dermatologi untuk memperkirakan skin barrier secara in vivo (Patzelt et al.,
2011). Pengujian Transepidermal Water Lost (TEWL) menggunakan formula krim
sunflower oil dengan komposisi campuran optimum karena memenuhi sifat fisik
dan stabilitas fisik yang diinginkan sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
TEWL pada volunteers secara optimum.
Tabel IV. Hasil Pengujian TEWL
No.
Responden
Jenis
Kelamin
TEWL (g/jam.m2) Penurunan
TEWL (%)
Significant p
Sebelum Sesudah
1 Perempuan 11,81 9,69 17,95 p < 0,05
2 11,64 9,16 21,31
3 18 12,92 28,22
4 Laki-laki 18,1 11,04 39,01 p < 0,05
5 31,44 20,73 34,06
6 20,25 12,54 38,07
Berdasarkan hasil TEWL yang diperoleh ada perbedaan yang signifikan
antara TEWL sebelum pemakaian krim sunflower oil dan TEWL setelah pemakaian
krim sunflower oil yang artinya terjadi penurunan TEWL ≥ 8% baik pada kelompok
perempuan maupun laki-laki. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa krim
sunflower oil memiliki efek pelembab atau moisturizer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kesimpulan
Formula optimum penelitian ini adalah sediaan yang memiliki kriteria
respon sifat fisik (viskositas 50-200 d.Pa.s dan daya sebar 5-7 cm) dan stabilitas
fisik yang baik (pergeseran viskositas <10%). Tiap respon dibuat persamaan
simplex dan diperoleh hasil bahwa persamaan tiap respon regresi (valid). Profil
respon sifat fisik dan stabilitas fisik kelima formula menunjukkan formula 3, 4, dan
5 masuk ke dalam area komposisi optimum. Formula 3 dipilih sebagai formula
optimum karena memiliki pergeseran viskositas lebih rendah dibandingkan formula
4 dan 5. Pada formula 3 perbandingan Tween 80 dan Span 80 adalah 0,5:0,5 dan
nilai sebenarnya yaitu Tween 80 6%b/b dan Span 80 4%b/b. Uji TEWL formula
optimum menunjukkan adanya penurunan TEWL ≥ 8% (p<0,05) pada kelompok
subjek uji laki-laki dan perempuan. Hal ini menyimpulkan bahwa pada formula
optimum krim sunflower oil memiliki efek sebagai pelembab.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait nilai TEWL setelah
penggunaan krim sunflower oil dalam jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C., Popovich, NG., and Allen, LV., 2011, Ansel’s Pharmaceutical Dosage
Forms and Drug Delivery Systems, 9th Ed., Lippincott Wiliams & Wilkins,
Philadelphia, pp. 376, 403.
Aryani, R., 2015, Formulasi dan Uji Stabilitas Krim Kombinasi Alfa Tokoferol
Asetat dan Etil Vitamin C Sebagai Pelembab Kulit, Jurnal Kesehatan Bakti
Tunas Husada, 14 (1), hal. 38-46.
Aulton, ME., 2002, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design, 2nd Ed.
Churchill Livingstone, Edinburgh, pp. 342, 348-349.
Bolton, S. and Bon, C., 2004, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical
Applications, 4th Ed., Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 523-524.
Cooke, A., Cork, M.J., Victor, S., Campbell, M., Danby, S., Chittock, J., Lavender,
T., 2016, Olive Oil, Sunflower Oil or no Oil for Baby Dry Skin or Massage:
A Pilot, Assessor-blinded, Randomized Controlled Trial (the Oil in Baby
Skincare [Observe] Study), Acta Derm Venereol, 96, pp. 323–330.
Dipahayu, D., Soeratri, W., and Agil, M., 2014, Formulasi Krim Antioksidan
Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lamk) Sebagai
Anti Aging, Pharm Sci Res, 1 (3), hal. 166-179.
Dirjen POM, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi 5, Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta, hal. 46.
Eichenfield, L.F., McCollum, A., and Msika P., 2009, The Benefits of Sunflower
Oleodistillate (SOD) in Pediatric Dermatology, Pediatric Dermatology,
26(6), pp. 669-675.
Gardens, O. W., 2007, Trends in Optical Materials, Nova Science Publisher Inc.,
New York, p. 93.
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid
Formulations : An Update, Pharmaceutical Technology, pp. 86, 90, 98.
Gupta, V., Nagpal, M., Aggarwal, G., Kaur, R., Singh. S., Behl, T., et al., 2014,
Formulation, Development, and Evaluation of Non-Ionic Surfactant Based
Organogel for Transdermal Delivery of Acyclovir, IJIPSR, 2 (7), pp. 1297-
1310.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Hayati, N., Ikhsanudin, A., 2013, Optimasi Tween 80 dan Span 80 pada Basis Cold
Cream Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Canangium odoratum Baill.) sebagai
Bahan Aktif Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti dengan Metode
Simplex Lattice Design, Pharmacy, 10 (2), hal. 211-230.
Johnson, A.W., 2002, The Skin Moisturizer Marketplace, Skin Moisturization,
Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 7-9.
Kim, Cherng-ju, 2005, Advanced Pharmaceutics : Physicochemical Principles,
CRC Press LLC, Florida, pp. 214-235.
Malmsten, M., 2002, Surfactants and Polymers in Drug Delivery, Marcel Dekker
Inc., New York, pp. 16-17.
Mitsui, T., 1998, New Cosmetic Science, Elsevier, Amsterdam, pp. 178-179, 345.
Nielloud, F., and Mestres, G.M., 2000, Pharmaceutical Emulsions and
Suspensions, , Marcel Dekker Inc., New York, pp. 2, 8, 11, 80-89, 561, 590.
Patel, R.P. and Kamani, R., 2009, Formulation Optimization and Evaluation of
Mometasone Furoate Cream, Journal of Pharmacy Research, 2(10), pp.
1565-1569.
Patzelt, A., Lademann, J., Richter, H., Darvin, M.E., Schanzer, S., Thiede, G., et
al., 2011, In Vivo Investigations On The Penetration Of Various Oils And
Their Influence On The Skin Barrier, Skin Research and Technology, 18, pp.
364–369.
Peters, D.C., 1997, Dynamics of Emulsification, In: Haraby, N., Edwards, M. F.,
Nienow, A.W., eds. Mixing in the Process Industries, Reed Educational and
Professional Publishing, Oxford, pp. 297-298.
Simpson, E.L., Chalmers, J.R., Hanifin, J.M., Thomas, K.S., Cork, M. J., McLean,
W.H.I., Brown, S., Chen, Z., Chen, Y., Williams, H.C., 2014, Emollient
Enhancement of the Skin Barrier from Birth Offers Effective Atopic
Dermatitis Prevention, Journal of Allergy and Clinical Immunology, 134 (4),
pp. 818-823.
Sinko, J. P, 2011, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Science:
Physical Chemical and Biopharmaceutical Principles in the Pharmaceutical
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Science, 6th Ed., Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 767, 800,
816-818.
Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, UGM Press, Yogyakarta, pp.
399-443.
Xenograf, O.C., Wisudyaningsih, B., Muslichah, S., Hidayat, M.A., 2015,
Formulasi dan Penentuan Stress Testing Sediaan Krim M/A dan A/M Ekstrak
Etanol Edamame (Glycine max), Jurnal Pustaka Kesehatan, 3 (3), pp. 426.
Yanhendri, 2012, Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam Dermatologi, CDK-94,
39 (6), hal. 425.
Yuliani, Sri Hartati, 2010, Optimasi Kombinasi Campuran Sorbitol, Gliserol, dan
Propilenglikol dalam Gel Sunscreen Ekstrak Etanol Curcuma mangga,
Majalah Farmasi Indonesia, 21 (2), pp. 83-89.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 1. Surat Certificate of Analysis Sunflower Oil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 2. Surat Ethical Clereance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 3. Hasil Pengujian Tipe Emulsi
Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V
Tipe emulsi M/A Tipe emulsi M/A Tipe emulsi M/A Tipe emulsi M/A Tipe emulsi M/A
Lampiran 4. Data Uji pH
Formula pH
I 5 ± 0
II 5 ± 0
III 5 ± 0
IV 5 ± 0
V 5 ± 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 5. Data Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sunflower Oil Cream Real Time
Data Pengamatan Mikromeritik (24 jam setelah pembuatan)
Formula I
5 7 8 5 5 8 5 8 4 7 9 9 5 5 9 9 4 8 8 6 5 7 8 5 5
3 8 10 9 8 6 4 8 7 4 7 7 9 5 4 10 6 6 4 7 3 8 10 9 8
9 5 7 8 9 4 5 8 5 4 8 7 8 4 10 4 9 7 5 7 9 5 7 8 9
7 5 9 9 5 6 7 7 9 5 8 5 9 9 8 5 7 9 7 4 7 5 9 9 5
6 7 9 6 5 6 6 8 8 4 4 8 10 5 8 7 5 8 5 7 6 7 9 6 5
4 7 7 5 8 9 7 6 8 9 5 8 5 7 10 5 5 6 5 4 4 7 7 5 8
5 5 5 6 6 5 8 7 7 5 6 7 6 4 4 5 4 5 5 7 5 5 5 6 6
5 7 8 5 10 4 5 4 6 8 7 4 6 8 10 5 9 6 6 9 5 7 8 5 10
3 6 6 9 7 8 8 8 7 8 7 5 7 5 9 10 7 7 5 9 3 6 6 9 7
7 8 9 6 4 4 8 7 7 5 7 5 6 6 5 7 7 7 5 8 7 8 9 6 4
5 9 5 4 6 7 5 5 6 4 9 7 8 4 9 4 6 9 4 9 5 9 5 4 6
5 8 5 9 4 6 8 5 4 9 5 7 7 7 6 10 7 5 7 4 5 8 5 9 4
5 10 10 6 6 9 7 4 5 9 8 7 9 4 10 8 4 9 5 4 5 10 10 6 6
10 8 7 4 4 9 9 5 6 5 8 6 4 4 5 7 8 9 8 6 10 8 7 4 4
5 10 8 5 4 8 9 4 7 9 6 5 4 4 7 7 7 4 5 7 5 10 8 5 4
7 5 10 4 6 7 6 8 9 8 8 4 4 5 6 6 9 4 7 7 7 5 10 4 6
10 7 8 7 8 6 4 6 4 9 7 5 5 8 8 9 9 9 7 6 10 7 8 7 8
10 6 9 8 7 8 9 7 9 5 6 7 8 8 4 5 4 4 5 9 10 6 9 8 7
4 9 9 9 8 5 7 9 6 7 9 6 5 7 7 7 4 4 7 8 4 9 9 9 8
5 10 9 6 4 8 7 6 9 4 8 5 10 4 8 9 8 6 6 9 5 10 9 6 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
16650
500 = 33,3µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠=
50−15
10 = 3,5
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 3 15 4 60
4 20 69 1380
5 25 97 2425
6 30 63 1890
7 35 89 3115
8 40 75 3000
9 45 74 3330
10 50 29 1450
∑ 500 16650
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
15 - 18,5 16,75 4 0,8
19,5 - 23 21,25 69 13,8
24 - 27,5 25,75 97 19,4
28,5 - 32 30,25 63 12,6
33 - 36,5 34,75 89 17,8
37,5 - 41 39,25 75 15
42 - 45,5 43,75 74 14,8
46,5 - 50 48,25 29 5,8
51 - 54,5 52,75 0 0
55,5 - 59 57,25 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Formula II
5 4 2 5 5 2 2 3 2 5 3 3 4 5 5 6 5 4 4 3 5 4 2 5 5
5 2 4 3 2 5 2 5 3 2 2 3 2 2 6 3 3 5 5 5 5 2 4 3 2
5 4 5 2 3 4 5 4 4 2 5 2 5 4 4 4 6 3 5 6 5 4 5 2 3
2 4 3 3 5 3 2 4 4 4 2 4 4 4 5 3 3 3 5 6 2 4 3 3 5
5 2 3 3 4 5 2 2 2 5 2 2 5 5 6 5 4 6 4 3 5 2 3 3 4
3 5 3 2 3 3 4 5 5 4 5 2 2 5 4 3 4 5 3 3 3 5 3 2 3
4 4 5 4 4 5 2 4 5 4 5 2 4 2 6 6 3 4 5 3 4 4 5 4 4
3 5 4 4 2 3 5 2 4 4 4 5 3 5 5 6 6 4 5 3 3 5 4 4 2
3 5 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 5 4 4 3
3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 3 3 4 4 5 3 3 4 5 3 3 3 4 4
5 3 3 4 5 5 4 4 3 3 3 5 3 3 3 5 6 6 5 5 5 3 3 4 5
4 5 4 3 3 3 5 5 4 4 4 5 3 4 6 6 6 4 6 5 4 5 4 3 3
5 3 4 3 3 3 3 4 3 5 3 3 4 4 3 6 5 4 3 4 5 3 4 3 3
4 5 3 5 4 4 4 5 3 5 5 3 4 3 3 3 6 4 3 4 4 5 3 5 4
3 5 5 4 3 3 5 3 3 5 5 5 3 3 4 3 6 4 4 6 3 5 5 4 3
3 3 5 5 3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 3 6 4 6 4 3 3 5 5 3
5 3 4 3 4 3 5 5 5 5 3 4 4 4 3 5 3 4 3 3 5 3 4 3 4
4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 6 6 3 3 3 4 4 3 5 4 4
3 5 5 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 6 3 5 5 5 4
4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 6 5 3 3 4 4 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
9845
500 = 19,69µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
30−10
10 = 2
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 2 10 39 390
3 15 148 2220
4 20 145 2900
5 25 141 3525
6 30 27 810
∑ 500 9845
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
10 - 12 11 39 7,8
13 - 15 14 148 29,6
16 - 18 17 0 0
19 - 21 20 145 29
22 - 24 23 0 0
25 - 27 26 141 28,2
28 - 30 29 27 5,4
31 - 33 32 0 0
34 - 36 35 0 0
37 - 39 38 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Formula III
6 5 5 9 10 5 10 10 9 10 5 6 5 8 8 4 6 5 4 9 6 5 5 9 10
4 10 5 5 10 10 10 8 7 7 5 7 5 5 4 4 4 7 10 9 4 10 5 5 10
7 6 10 10 6 5 10 6 5 5 9 8 10 9 8 8 7 5 9 6 7 6 10 10 6
4 7 9 10 6 9 6 5 9 6 7 8 5 6 6 4 7 7 6 7 4 7 9 10 6
3 4 9 10 8 8 7 10 9 10 7 8 9 9 8 7 8 4 5 4 3 4 9 10 8
3 6 8 9 5 9 9 10 5 6 8 7 8 8 8 8 8 9 7 6 3 6 8 9 5
4 7 6 10 8 8 8 10 8 9 6 10 9 6 7 8 5 9 8 5 4 7 6 10 8
5 6 8 6 10 9 10 6 9 5 7 6 6 9 7 8 7 6 6 7 5 6 8 6 10
5 4 10 6 10 9 8 9 8 9 10 10 9 10 8 5 5 10 7 7 5 4 10 6 10
8 5 10 9 5 8 8 6 9 6 6 8 7 10 8 5 8 6 6 4 8 5 10 9 5
5 4 6 9 6 7 8 6 5 9 9 7 8 5 4 7 4 9 8 10 5 4 6 9 6
6 5 5 5 7 9 10 9 8 10 8 8 5 6 8 6 8 10 7 9 6 5 5 5 7
10 4 10 9 5 9 5 9 8 8 7 5 8 6 6 4 7 5 7 6 10 4 10 9 5
4 4 9 7 6 6 5 9 8 10 7 8 6 7 7 6 8 9 8 6 4 4 9 7 6
4 5 9 8 10 10 7 5 6 8 7 9 7 9 7 8 8 5 10 4 4 5 9 8 10
5 4 6 8 7 8 8 10 5 5 8 6 6 5 8 4 5 6 9 6 5 4 6 8 7
4 4 8 6 8 7 10 10 5 5 6 6 6 9 7 8 8 7 5 9 4 4 8 6 8
3 6 9 5 6 9 5 6 5 8 9 5 9 7 5 4 5 9 6 7 3 6 9 5 6
4 5 9 8 8 10 6 10 9 8 8 5 7 9 4 6 5 8 10 5 4 5 9 8 8
4 7 10 5 6 10 5 9 6 10 9 8 9 10 8 6 4 5 8 7 4 7 10 5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
17545
500 = 35,09µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
50−15
10 = 3,5
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
15 - 18,5 16,75 6 1,2
19,5 - 23 21,25 47 9,4
24 - 27,5 25,75 85 17
28,5 - 32 30,25 83 16,6
33 - 36,5 34,75 57 11,4
37,5 - 41 39,25 84 16,8
42 - 45,5 43,75 71 14,2
46,5 - 50 48,25 67 13,4
51 - 54,5 52,75 0 0
55,5 - 59 57,25 0 0
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 3 15 6 90
4 20 47 940
5 25 85 2125
6 30 83 2490
7 35 57 1995
8 40 84 3360
9 45 71 3195
10 50 67 3350
∑ 500 17545
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Formula IV
6 5 6 6 7 6 6 5 9 6 8 5 6 8 9 10 7 8 4 7 6 5 6 6 7
5 7 5 7 4 4 4 6 10 5 4 4 9 9 7 5 7 8 3 6 5 7 5 7 4
5 7 4 6 7 5 5 6 10 8 4 9 8 4 4 7 10 4 6 6 5 7 4 6 7
10 5 4 6 4 6 7 6 7 10 8 7 5 10 5 5 5 7 3 7 10 5 4 6 4
5 5 6 5 5 6 5 4 10 9 5 8 10 8 4 9 5 4 7 3 5 5 6 5 5
5 4 7 7 4 4 4 4 4 5 5 8 9 5 8 4 5 4 4 5 5 4 7 7 4
4 7 6 4 4 6 6 5 8 5 7 6 8 7 7 4 9 4 6 5 4 7 6 4 4
5 7 7 4 4 7 5 6 4 8 6 5 10 10 9 8 7 6 7 5 5 7 7 4 4
5 4 6 7 5 6 7 7 7 9 10 5 9 9 7 9 5 6 4 7 5 4 6 7 5
5 6 7 5 5 7 4 5 5 8 10 5 8 4 7 10 8 5 7 4 5 6 7 5 5
7 6 4 7 4 6 7 7 4 6 10 8 10 4 8 7 4 10 3 4 7 6 4 7 4
6 6 7 7 5 7 5 5 9 6 9 8 8 9 4 9 9 10 7 5 6 6 7 7 5
5 5 6 4 6 4 6 5 10 7 9 4 8 8 5 7 7 6 6 6 5 5 6 4 6
7 4 4 4 5 5 5 5 8 9 6 9 7 6 10 9 4 5 3 4 7 4 4 4 5
6 5 7 6 6 6 5 5 6 8 9 9 4 8 4 9 6 10 5 4 6 5 7 6 6
3 4 7 5 4 6 6 7 7 4 8 5 10 8 6 9 7 7 7 4 3 4 7 5 4
4 4 4 6 5 7 5 7 10 10 5 7 10 5 5 7 10 8 5 6 4 4 4 6 5
6 5 7 6 4 4 6 7 10 10 10 10 4 9 6 9 10 8 3 4 6 5 7 6 4
5 4 7 7 7 5 6 7 7 7 9 7 5 5 10 10 5 9 7 4 5 4 7 7 7
7 7 4 6 7 5 5 6 10 4 7 4 8 8 4 10 6 6 5 7 7 7 4 6 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
15392
500 = 30,79µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
50−15
10 = 3,5
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
15 - 18,5 16,75 8 1,6
19,5 - 23 21,25 99 19,8
24 - 27,5 25,75 105 21
28,5 - 32 30,25 85 17
33 - 36,5 34,75 103 20,6
37,5 - 41 39,25 33 6,6
42 - 45,5 43,75 31 6,2
46,5 - 50 48,25 36 7,2
51 - 54,5 52,75 0 0
55,5 - 59 57,25 0 0
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 3 15 8 120
4 20 99 1980
5 25 105 2625
6 30 85 2550
7 35 103 3605
8 40 33 1320
9 45 31 1395
10 50 36 1800
∑ 500 15395
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Formula V
5 5 6 5 7 5 4 5 7 7 5 6 6 6 5 5 6 5 5 5 5 5 6 5 7
5 7 6 4 7 4 5 4 7 7 4 7 5 5 5 6 5 4 4 5 5 7 6 4 7
5 7 6 4 6 6 4 4 6 4 4 7 6 6 4 7 5 6 4 7 5 7 6 4 6
4 4 5 4 6 4 6 4 4 4 6 4 4 7 6 5 7 6 5 7 4 4 5 4 6
5 4 6 5 7 6 4 5 7 4 5 5 4 4 4 6 4 5 6 7 5 4 6 5 7
6 5 6 7 6 5 6 7 5 6 7 5 4 4 4 4 4 5 6 5 6 5 6 7 6
5 4 6 7 4 5 7 6 6 7 4 6 6 5 4 6 6 4 5 4 5 4 6 7 4
4 7 6 5 7 6 4 6 5 6 4 5 5 6 4 4 5 5 5 7 4 7 6 5 7
3 6 5 5 7 7 6 6 5 7 5 4 7 7 4 4 7 7 6 4 3 6 5 5 7
5 7 6 5 6 4 6 5 5 7 5 6 5 4 4 4 4 4 7 4 5 7 6 5 6
5 7 7 5 5 7 4 7 5 7 7 4 6 7 5 7 6 7 7 4 5 7 7 5 5
5 7 6 4 4 5 5 7 5 7 4 5 4 7 6 4 5 6 4 5 5 7 6 4 4
5 4 4 7 4 7 7 6 7 6 5 7 4 5 6 4 5 4 6 4 5 4 4 7 4
4 5 7 5 5 7 4 7 5 5 5 4 4 5 6 5 4 6 6 6 4 5 7 5 5
6 5 5 4 6 4 5 7 6 6 5 4 7 6 5 6 4 4 7 7 6 5 5 4 6
7 5 7 5 4 5 4 7 7 4 6 5 6 6 5 5 4 6 4 5 7 5 7 5 4
5 5 7 4 4 5 6 5 7 7 6 7 7 4 4 5 5 5 6 6 5 5 7 4 4
4 4 6 6 6 4 4 7 4 6 5 4 4 4 4 7 7 5 4 6 4 4 6 6 6
5 6 5 6 5 7 4 4 5 4 4 4 5 7 6 7 7 5 6 4 5 6 5 6 5
5 6 7 4 7 6 6 6 4 6 7 6 6 7 6 6 7 4 4 7 5 6 7 4 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
13455
500 = 26,91µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
35−15
10 = 2
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 3 15 2 30
4 20 134 2680
5 25 141 3525
6 30 117 3510
7 35 106 3710
∑ 500 13455
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
10 - 12 11 39 7,8
13 - 15 14 148 29,6
16 - 18 17 0 0
19 - 21 20 145 29
22 - 24 23 0 0
25 - 27 26 141 28,2
28 - 30 29 27 5,4
31 - 33 32 0 0
34 - 36 35 0 0
37 - 39 38 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Data Pengamatan Mikromeritik (setelah penyimpanan 1 bulan)
Formula I
10 10 12 10 9 14 14 11 15 15 12 11 15 7 12 15 15 11 11 7 10 10 12 10 9
15 14 8 13 7 12 15 7 14 15 8 12 10 15 10 8 11 14 14 9 15 14 8 13 7
7 15 14 12 8 14 13 10 10 14 14 11 12 9 7 9 13 13 11 15 7 15 14 12 8
9 12 9 12 14 10 7 8 10 12 7 14 15 11 11 13 12 8 10 7 9 12 9 12 14
8 12 15 9 14 11 9 13 15 12 7 15 11 7 10 14 8 11 7 11 8 12 15 9 14
12 9 11 13 12 8 8 15 12 9 15 8 8 9 10 15 8 11 14 13 12 9 11 13 12
11 9 8 10 7 11 8 12 7 15 13 12 15 13 12 10 9 14 11 7 11 9 8 10 7
10 15 15 11 7 10 7 13 14 12 15 11 11 11 15 11 9 9 13 15 10 15 15 11 7
10 14 8 13 15 15 8 13 13 7 9 13 9 11 13 9 14 14 8 11 10 14 8 13 15
14 13 10 7 12 12 9 8 9 14 8 11 13 7 11 7 12 13 12 7 14 13 10 7 12
9 8 9 10 8 15 13 11 15 15 9 8 8 9 9 12 7 12 9 8 9 8 9 10 8
8 15 15 10 10 9 7 14 7 14 11 14 8 15 14 13 10 10 13 12 8 15 15 10 10
10 12 10 15 7 8 14 11 7 11 8 14 11 11 11 8 13 8 13 9 10 12 10 15 7
9 12 14 8 9 11 12 11 7 13 9 10 7 10 11 11 13 15 15 7 9 12 14 8 9
8 8 7 10 13 14 7 12 7 9 10 13 11 9 8 14 8 10 8 10 8 8 7 10 13
7 14 13 12 10 11 9 7 7 12 12 9 8 13 9 9 11 15 8 14 7 14 13 12 10
7 8 13 12 10 10 11 12 10 8 14 7 13 7 12 12 9 14 11 13 7 8 13 12 10
11 10 15 10 11 10 10 7 14 7 11 7 14 7 13 13 9 11 9 7 11 10 15 10 11
8 12 15 7 12 11 8 15 8 12 15 9 8 10 7 11 11 10 8 8 8 12 15 7 12
7 15 8 7 12 14 9 13 15 15 9 11 13 7 9 11 15 12 9 15 7 15 8 7 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
27100
500 = 54,2µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10
kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
75−35
10 = 4
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 7 35 61 2135
8 40 62 2480
9 45 55 2475
10 50 58 2900
11 55 57 3135
12 60 58 3480
13 65 45 2925
14 70 46 3220
15 75 58 4350
∑ 500 27100
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
35 - 39 37 61 12,2
40 - 44 42 62 12,4
45 - 49 47 55 11
50 - 54 52 58 11,6
55 - 59 57 57 11,4
60 - 64 62 58 11,6
65 - 69 67 45 9
70 - 74 72 46 9,2
75 - 79 77 58 11,6
80 - 84 82 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Formula II
7 8 10 8 6 9 6 6 9 8 8 8 9 10 6 8 7 8 8 11 7 8 10 8 6
8 8 6 9 8 9 7 11 10 6 7 11 10 10 7 11 8 11 6 6 8 8 6 9 8
7 11 7 10 8 7 7 7 9 11 11 6 8 9 8 11 8 8 9 6 7 11 7 10 8
6 7 10 6 9 7 7 6 11 6 6 8 6 10 11 7 6 7 9 7 6 7 10 6 9
9 6 8 7 9 8 10 10 6 10 8 9 6 10 8 7 6 11 6 10 9 6 8 7 9
10 11 8 11 6 8 10 10 11 7 6 11 8 9 9 9 11 6 10 11 10 11 8 11 6
10 8 7 6 11 9 7 9 10 9 8 8 7 6 8 11 6 10 9 10 10 8 7 6 11
7 9 6 6 6 7 10 8 6 11 10 10 11 11 9 6 8 11 7 9 7 9 6 6 6
9 11 7 9 10 8 6 11 9 6 6 8 10 10 8 8 7 10 8 6 9 11 7 9 10
8 10 9 9 6 10 8 6 8 6 9 11 11 9 7 11 8 10 9 8 8 10 9 9 6
9 9 9 9 6 6 11 6 11 11 8 6 6 10 10 7 10 6 11 6 9 9 9 9 6
8 10 11 10 9 11 7 10 7 6 7 6 10 10 11 10 10 7 6 11 8 10 11 10 9
7 6 7 6 10 11 6 11 11 7 6 10 9 8 10 6 11 10 6 11 7 6 7 6 10
11 10 6 9 10 11 9 10 11 11 6 7 7 11 11 7 7 6 11 6 11 10 6 9 10
10 6 7 7 11 10 9 11 11 9 7 9 7 9 9 6 11 8 8 11 10 6 7 7 11
9 11 6 10 11 6 8 8 8 11 8 7 7 7 7 7 9 9 11 7 9 11 6 10 11
8 9 9 11 7 10 7 6 11 7 7 10 6 10 10 10 8 8 7 10 8 9 9 11 7
7 9 9 11 11 11 9 10 11 7 10 9 9 11 9 9 8 8 8 7 7 9 9 11 11
7 7 10 11 8 6 7 7 9 7 8 9 6 10 9 6 6 8 7 11 7 7 10 11 8
9 8 11 9 6 10 7 9 10 8 8 7 10 7 10 10 11 6 11 9 9 8 11 9 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
21195
500 = 42,39µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
55−30
10 = 2,5
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 6 30 90 2700
7 35 83 2905
8 40 76 3040
9 45 85 3825
10 50 81 4050
11 55 85 4675
∑ 500 21195
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
30 - 32,5 31,25 90 18
33,5 - 36 34,75 83 16,6
37 - 39,5 38,25 76 15,2
40,5 - 43 41,75 0 0
44 - 46,5 45,25 85 17
47,5 - 50 48,75 81 16,2
51 - 53,5 52,25 0 0
54,5 - 57 55,75 85 17
58 - 60,5 59,25 0 0
61,5 - 64 62,75 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Formula III
15 13 14 8 10 9 15 9 15 14 8 13 10 10 10 9 15 9 15 9 15 13 14 8 10
15 11 15 9 8 10 13 12 12 8 10 10 13 9 8 11 14 13 13 10 15 11 15 9 8
11 13 14 10 11 12 13 9 11 13 13 11 15 8 13 12 8 9 14 9 11 13 14 10 11
12 10 14 12 8 12 11 8 9 12 12 12 9 13 12 8 11 12 10 11 12 10 14 12 8
10 10 9 14 8 14 9 10 10 9 12 12 10 12 12 9 10 13 10 9 10 10 9 14 8
9 15 11 9 15 14 9 11 10 11 8 10 12 11 12 9 10 13 13 9 9 15 11 9 15
11 8 12 8 14 12 15 14 10 11 12 11 8 8 9 10 8 11 9 12 11 8 12 8 14
8 13 13 13 9 8 9 15 8 11 13 15 8 14 11 14 15 8 15 12 8 13 13 13 9
8 15 9 14 14 15 14 10 14 8 12 15 12 10 15 13 11 10 12 15 8 15 9 14 14
9 10 12 14 10 10 10 8 8 13 11 14 11 11 8 13 8 14 14 11 9 10 12 14 10
11 11 14 15 12 8 8 11 9 9 15 11 15 8 12 12 8 13 12 12 11 11 14 15 12
10 15 13 12 15 15 8 12 13 14 8 13 15 10 12 8 15 12 15 10 10 15 13 12 15
13 12 13 14 13 8 10 10 8 14 11 12 10 11 11 14 15 13 15 15 13 12 13 14 13
10 9 15 8 14 15 9 12 11 14 9 11 12 11 12 15 9 8 12 14 10 9 15 8 14
14 15 8 12 14 8 13 10 12 13 14 14 14 12 14 12 8 12 11 8 14 15 8 12 14
13 14 15 10 9 13 13 12 13 12 10 8 12 8 13 15 12 8 13 10 13 14 15 10 9
11 15 14 15 8 8 8 14 9 11 10 8 15 9 14 15 12 15 12 13 11 15 14 15 8
10 15 10 8 8 12 10 12 10 12 14 12 14 8 9 11 10 8 8 8 10 15 10 8 8
9 9 12 13 14 11 14 10 8 11 8 13 10 13 14 13 11 12 10 9 9 9 12 13 14
8 13 9 13 8 9 8 11 10 9 14 10 10 14 13 12 10 11 12 11 8 13 9 13 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
28520
500 = 57,04µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
75−40
10 = 3,5
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
40 - 43,5 41,75 76 15,2
44,5 - 48 46,25 56 11,2
49 - 52,5 50,75 66 13,2
53,5 - 57 55,25 52 10,4
58 - 61,5 59,75 70 14
62,5 - 66 64,25 59 11,8
67 - 70,5 68,75 62 12,4
71,5 - 75 73,25 59 11,8
76 - 79,5 77,75 0 0
80,5 - 84 82,25 0 0
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 8 40 76 3040
9 45 56 2520
10 50 66 3300
11 55 52 2860
12 60 70 4200
13 65 59 3835
14 70 62 4340
15 75 59 4425
∑ 500 28520
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Formula IV
10 5 10 4 4 10 5 6 7 8 10 6 5 7 5 5 7 5 9 10 10 5 10 4 4
5 4 5 6 6 5 4 10 10 6 9 8 9 9 4 9 7 8 6 10 5 4 5 6 6
5 7 4 8 10 10 8 9 10 10 9 6 8 7 10 6 7 6 7 9 5 7 4 8 10
6 9 7 9 8 10 5 10 8 4 8 8 7 6 5 5 5 8 6 6 6 9 7 9 8
4 4 10 4 4 8 8 4 4 5 6 5 5 7 9 9 9 7 9 7 4 4 10 4 4
5 6 7 8 7 8 9 8 10 10 8 10 8 4 7 9 10 4 10 8 5 6 7 8 7
7 5 10 8 5 7 9 9 5 7 10 8 10 4 4 4 6 5 4 4 7 5 10 8 5
6 5 9 9 9 10 5 5 4 5 6 4 10 6 9 4 6 5 7 6 6 5 9 9 9
5 7 6 10 4 6 10 10 5 5 5 9 10 5 10 4 5 6 8 10 5 7 6 10 4
4 5 10 5 8 10 7 10 10 6 8 7 5 7 7 4 5 7 5 5 4 5 10 5 8
9 7 8 8 7 5 5 5 7 4 9 9 8 10 8 4 4 10 4 9 9 7 8 8 7
7 4 6 7 4 6 7 10 6 6 4 9 6 8 4 8 4 8 6 5 7 4 6 7 4
8 7 7 6 4 10 5 9 5 9 5 6 9 10 6 5 7 8 9 4 8 7 7 6 4
10 6 9 6 6 5 9 5 5 8 5 4 10 5 4 4 5 5 6 8 10 6 9 6 6
5 5 6 8 5 6 9 7 7 9 9 4 6 6 8 8 7 4 6 8 5 5 6 8 5
6 7 7 10 6 10 10 9 9 5 9 4 5 5 10 10 7 6 5 10 6 7 7 10 6
9 7 10 4 5 4 8 7 9 10 8 4 6 8 7 6 4 8 7 6 9 7 10 4 5
8 9 4 6 6 8 9 7 5 5 9 4 10 5 8 6 9 8 7 5 8 9 4 6 6
4 4 9 6 5 9 6 10 7 8 4 4 4 8 8 9 6 7 7 6 4 4 9 6 5
6 10 9 7 5 10 4 4 4 7 7 5 7 9 10 6 5 9 10 9 6 10 9 7 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
17085
500 = 34,17µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
50−20
10 = 3
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
20 - 23 21,5 75 15
24 - 27 25,5 87 17,4
28 - 31 29,5 76 15,2
32 - 35 33,5 70 14
36 - 39 37,5 0 0
40 - 43 41,5 60 12
44 - 47 45,5 64 12,8
48 - 51 49,5 68 13,6
52 - 55 53,5 0 0
56 - 59 57,5 0 0
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 4 20 75 1500
5 25 87 2175
6 30 76 2280
7 35 70 2450
8 40 60 2400
9 45 64 2880
10 50 68 3400
∑ 500 17085
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Formula V
11 9 8 12 13 8 10 9 14 14 14 14 10 14 10 12 13 14 15 14 11 9 8 12 13
12 8 15 9 11 14 11 15 14 13 12 15 15 10 9 12 15 15 8 8 12 8 15 9 11
15 8 14 15 15 9 14 8 12 10 8 15 13 9 9 14 12 10 8 8 15 8 14 15 15
9 14 12 10 8 14 11 13 15 11 9 15 13 15 9 13 10 9 9 12 9 14 12 10 8
10 13 14 13 9 13 10 9 13 11 14 15 9 14 14 14 10 11 8 12 10 13 14 13 9
11 13 14 9 13 15 8 15 10 12 12 9 11 13 15 14 8 12 11 14 11 13 14 9 13
12 10 9 15 8 10 14 10 11 15 8 13 10 15 9 13 11 11 12 9 12 10 9 15 8
15 15 12 9 13 10 9 10 15 9 11 13 8 10 15 14 12 11 10 13 15 15 12 9 13
14 11 10 8 13 10 10 13 14 14 11 12 15 10 12 10 12 11 8 12 14 11 10 8 13
15 15 13 10 8 8 12 9 8 13 9 15 13 15 8 9 10 13 8 10 15 15 13 10 8
8 15 9 12 15 8 9 12 12 10 15 11 13 15 9 14 8 15 13 9 8 15 9 12 15
9 8 14 11 8 12 8 8 14 8 15 9 13 8 13 9 9 14 12 12 9 8 14 11 8
11 13 10 14 15 10 13 15 12 11 8 15 12 8 8 12 12 12 15 10 11 13 10 14 15
10 8 14 11 15 9 12 14 8 14 12 11 14 12 9 15 15 11 15 10 10 8 14 11 15
11 9 8 12 13 15 12 11 9 12 13 9 9 14 12 12 10 11 9 13 11 9 8 12 13
12 13 11 15 10 14 13 8 11 9 10 12 11 11 11 11 8 9 15 15 12 13 11 15 10
14 12 8 11 14 11 8 9 14 10 14 14 8 8 14 15 11 8 15 14 14 12 8 11 14
15 12 14 15 11 10 8 8 15 8 10 14 15 9 10 12 15 13 11 8 15 12 14 15 11
12 15 13 12 10 12 11 15 8 9 13 11 8 13 11 10 8 12 11 10 12 15 13 12 10
11 9 13 11 12 11 15 11 15 8 11 11 15 12 9 12 13 10 8 11 11 9 13 11 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kalibrasi = skala objek
skala okuler x 0,01 mm =
10
20 x 10µm = 5µm
Diameter rata-rata partikel
Dn = ∑ 𝑛𝑑
∑ 𝑛 =
28910
500 = 57,82µm
Perhitungan %frekuensi, % frekuensi kumulatif atas dan bawah
Perhitungan jumlah kelas dan interval kelas
• Jumlah kelas → 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 → 10 kelas
• Interval kelas = (ukuran partikel terbesar – ukuran partikel terkecil)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =
75−40
10 = 3,5
Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi
40 - 43,5 41,75 76 15,2
44,5 - 48 46,25 56 11,2
49 - 52,5 50,75 66 13,2
53,5 - 57 55,25 52 10,4
58 - 61,5 59,75 70 14
62,5 - 66 64,25 59 11,8
67 - 70,5 68,75 62 12,4
71,5 - 75 73,25 59 11,8
76 - 79,5 77,75 0 0
80,5 - 84 82,25 0 0
Skala Diameter (d) Jumlah/ferk (n) nd 8 40 68 2720
9 45 59 2655
10 50 54 2700
11 55 63 3465
12 60 66 3960
13 65 55 3575
14 70 58 4060
15 75 77 5775
∑ 500 28910
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Daya Sebar Real Time
Respon : Diameter Sebar (cm)
Minggu ke – 0 (24 jam setelah pembuatan) Replikasi I II III IV V
1 4,50 4,30 5,00 5,00 5,40
2 4,00 4,60 5,00 5,30 5,30
3 4,20 4,80 5,10 5,40 5,30
Rata-rata 4,23 4,57 5,03 5,23 5,33
SD 0,25 0,25 0,06 0,21 0,06
Minggu ke – 1 Replikasi I II III IV V
1 4,30 4,80 5,10 5,70 5,40
2 4,00 4,30 5,20 5,00 5,50
3 4,50 4,80 5,00 5,40 5,30
Rata-rata 4,27 4,63 5,10 5,37 5,40
SD 0,25 0,29 0,10 0,35 0,10
Minggu ke – 2 Replikasi I II III IV V
1 4,50 4,60 5,20 5,50 5,40
2 4,90 4,80 5,40 5,30 5,10
3 4,50 4,70 5,50 5,40 5,70
Rata-rata 4,63 4,70 5,37 5,40 5,40
SD 0,23 0,10 0,15 0,10 0,30
Minggu ke – 3 Replikasi I II III IV V
1 4,30 5,10 5,10 5,50 5,50
2 5,10 4,80 5,50 5,30 5,30
3 4,60 5,30 5,50 5,50 5,60
Rata-rata 4,67 5,07 5,37 5,43 5,47
SD 0,40 0,25 0,23 0,12 0,15
Minggu ke – 4 Replikasi I II III IV V
1 4,70 4,60 5,50 5,00 5,10
2 5,00 5,50 5,30 5,20 5,30
3 4,80 5,10 5,50 5,60 6,50
Rata-rata 4,83 5,07 5,43 5,27 5,63
SD 0,15 0,45 0,12 0,31 0,76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Viskositas Real Time
Respon : Viskositas (d. Pas)
Minggu ke – 0 (24 jam setelah pembuatan) Replikasi I II III IV V
1 160 160 150 150 150
2 160 160 160 150 140
3 160 160 150 160 140
Rata-rata 160 160 153,33 153,33 143,33
SD 0 0 5,77 5,77 5,77
Minggu ke – 1 Replikasi I II III IV V
1 160 160 150 150 150
2 160 160 160 150 140
3 160 160 150 150 140
Rata-rata 160 160 153,33 150 143,33
SD 0 0 5,77 0 5,77
Minggu ke – 2 Replikasi I II III IV V
1 160 160 150 150 140
2 160 160 150 140 140
3 160 160 150 150 150
Rata-rata 160 160 150,00 146,67 143,33
SD 0 0 0,00 5,77 5,77
Minggu ke – 3 Replikasi I II III IV V
1 160 150 150 150 150
2 160 150 150 140 140
3 160 160 140 150 130
Rata-rata 160 153,33 146,67 146,67 140
SD 0 5,77 5,77 5,77 10
Minggu ke – 4 Replikasi I II III IV V
1 160 150 150 140 130
2 160 150 150 140 140
3 160 160 140 150 130
Rata-rata 160 153,33 146,67 143,33 133,33
SD 0 5,77 5,77 5,77 5,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
% Pergeseran Viskositas
Respon : |𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛− 𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙| x 100%
Replikasi I II III IV V
1 0 % 6,25 % 0 % 6,67 % 13,33 %
2 0 % 6,25 % 6,25 % 6,67 % 0 %
3 0 % 0 % 6,67 % 6,25 % 7,14 %
Rata-rata 0 % 4,17 % 4,31 % 6,53 % 6,83 %
SD 0 3,61 3,73 0,24 6,67
Formula I
Replikasi 1
% pergeseran viskositas : |160 −160
160| x 100 % = 0%
Replikasi 2
% pergeseran viskositas : |160 −160
160| x 100 % = 0%
Replikasi 3
% pergeseran viskositas : |160 −160
160| x 100 % = 0%
Formula II
Replikasi 1
% pergeseran viskositas : |150 − 160
160| x 100 % = 6,25 %
Replikasi 2
% pergeseran viskositas : |150 − 160
160| x 100 % = 6,25 %
Replikasi 3
% pergeseran viskositas : |160 − 160
160| x 100 % = 0 %
Formula III
Replikasi 1
% pergeseran viskositas : |150 − 150
150| x 100 % = 0 %
Replikasi 2
% pergeseran viskositas : |150 − 160
160| x 100 % = 6,25 %
Replikasi 3
% pergeseran viskositas : |140 − 150
150| x 100 % = 6,67 %
Formula IV
Replikasi 1
% pergeseran viskositas : |140 − 150
150| x 100 % = 6,67 %
Replikasi 2
% pergeseran viskositas : |140 − 150
150| x 100 % = 6,67 %
Replikasi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
% pergeseran viskositas : |150 − 160
160| x 100 % = 6,25 %
Formula V
Replikasi 1
% pergeseran viskositas : |130 − 150
150| x 100 % = 13,33 %
Replikasi 2
% pergeseran viskositas : |140 − 140
140| x 100 % = 0 %
Replikasi 3
% pergeseran viskositas : |130 − 140
140| x 100 % = 7,14 %
Lampiran 6. Perhitungan Simplex Lattice Design
Formula I II III IV V
Tween 80 (X1) 0 25 50 75 100
Span 80 (X2) 100 75 50 25 0
Viskositas
Formula I
X1 = 0 X2 = 1
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
160 = a . 0 + b .1 + ab . 0 . 1
160 = b
Formula V
X1 = 1 X2 = 0
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
143,33 = a .1 + b . 0 + ab . 1 . 0
143,33 = a
Formula III
X1 = 0,5 X2 = 0,5
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
153,33 = 143,33 . 0,5 + 160 . 0,5 + ab . 0,5 . 0,5
153,33 = 71,67 + 80 + ab . 0,25
153,33 = 151,67 + 0,25 ab
1,66 = 0,25ab
6,67 = ab
Persamaan yang diperoleh
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
y = 143,33 X1 + 160 X2 + 6,67 X1X2
Perhitungan berdasarkan persamaan :
Formula II (X1 = 0,25 X2 = 0,75)
y = 143,33 X1 + 160 X2 + 6,67 X1X2
= 143,33 . 0,25 + 160 . 0,75 + 6,67 . 0,25 . 0,75
= 35,83 + 120 + 1,25 = 157,08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Formula IV (X1 = 0,75 X2 = 0,25)
y = 143,33 X1 + 160 X2 + 6,67 X1X2
= 143,33 . 0,75 + 160 . 0,25 + 6,67 . 0,25 . 0,75
= 107,5 + 40 + 1,25 = 148,75
Daya Sebar
Formula I
X1 = 0 X2 = 1
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
4,23 = a . 0 + b .1 + ab . 0 . 1
4,23 = b
Formula V
X1 = 1 X2 = 0
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
5,33 = a .1 + b . 0 + ab . 1 . 0
5,33 = a
Formula III
X1 = 0,5 X2 = 0,5
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
5,03 = 5,33 . 0,5 + 4,23 . 0,5 + ab . 0,5 . 0,5
5,03 = 2,67 + 2,12 + ab . 0,25
5,03 = 4,78 + 0,25 ab
0,25 = 0,25ab
1 = ab
Persamaan yang diperoleh
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
y = 5,33 . X1 + 4,23 . X2 + 1 . X1X2
Perhitungan berdasarkan persamaan :
Formula II (X1 = 0,25 X2 = 0,75)
y = 5,33 . X1 + 4,23 . X2 + 1 . X1X2
= 5,33 . 0,25 + 4,23 . 0,75 + 1 . 0,25 . 0,75
= 1,33 + 3,18 + 0,19 = 4,7
Formula IV (X1 = 0,75 X2 = 0,25)
y = 5,33 . X1 + 4,23 . X2 + 1 . X1X2
= 5,33 . 0,75 + 4,23 . 0,25 + 1 . 0,75 . 0,25
= 4 + 1,06 + 0,19 = 5,25
Pergeseran Viskositas
Formula I
X1 = 0 X2 = 1
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
0 = a . 0 + b .1 + ab . 0 . 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
0 = b
Formula V
X1 = 1 X2 = 0
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
6,83 = a .1 + b . 0 + ab . 1 . 0
6,83 = a
Formula III
X1 = 0,5 X2 = 0,5
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
4,31 = 6,83 . 0,5 + 0 . 0,5 + ab . 0,5 . 0,5
4,31 = 6,83 . 0,5 + 0 + ab . 0,25
4,31 = 3,42 + 0,25 ab
0,9 = 0,25ab
3,57 = ab
Persamaan yang diperoleh
y = a (X1) + b (X2) + ab (X1) (X2)
y = 6,83 X1 + 0 X2 + 3,57 X1X2 = 6,83 X1 + 3,57 X1X2
Perhitungan berdasarkan persamaan :
Formula II (X1 = 0,25 X2 = 0,75)
y = 6,83 X1 + 3,57 X1X2
= 6,83 . 0,25 + 3,57 . 0,25 . 0,75
= 1,71 + 0,67 = 2,38
Formula IV (X1 = 0,75 X2 = 0,25)
y = 6,83 X1 + 3,57 X1X2
= 6,83 . 0,75 + 3,57 . 0,25 . 0,75
= 5,12 + 0,67 = 5,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 7. Uji Validasi Menggunakan F tabel (taraf kepercayaan 95%)
VISKOSITAS
Hipotesis
H1 : persamaan regresi H0 : persamaan tidak regresi
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
F (2,12), tabel = 3,89 Formula Data Asli
(yij)
(yij)2 Data SLD (y) (y)2 ∑ yij (∑ yij)2/15 ∑ yij2 ∑y (∑y)2/15 ∑(y2)
F1 160 25600 160 25600 2310 23766,67 356500 2287,50 23291,46 349371,88
160 25600 160 25600
160 25600 160 25600
F2 160 25600 157,08 24675,17
160 25600 157,08 24675,17
160 25600 157,08 24675,17
F3 150 22500 153,33 23511,11
160 25600 153,33 23511,11
150 22500 153,33 23511,11
F4 150 22500 148,75 22126,56
150 22500 148,75 22126,56
160 25600 148,75 22126,56
F5 150 22500 143,33 20544,44
140 19600 143,33 20544,44
140 19600 143,33 20544,44
Sum of Square DF Mean of Square F levene hitung
Regresi 326080,42 2 163040,21 294,08
Residu 6652,92 12 554,41
Total 332733,33 14
F levene lebih besar dari F tabel => H1 diterima, jadi persamaan regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAYA SEBAR
Hipotesis
H1 : persamaan regresi H0 : persamaan tidak regresi
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
F (2,12), tabel = 3,89 Formula Data Asli (yij) (yij)2 Data SLD (y) (y)2 ∑ yij (∑ yij)2/15 ∑ yij2 ∑y (∑y)2/15 ∑(y2)
F1 4,50 20,25 4,23 17,92 73,20 357,22 360,18 73,20 357,21 359,82
4,00 16,00 4,23 17,92
4,20 17,64 4,23 17,92
F2 4,30 18,49 4,57 20,85
4,60 21,16 4,57 20,85
4,80 23,04 4,57 20,85
F3 5,00 25,00 5,03 25,33
5,00 25,00 5,03 25,33
5,10 26,01 5,03 25,33
F4 5,00 25,00 5,23 27,39
5,30 28,09 5,23 27,39
5,40 29,16 5,23 27,39
F5 5,40 29,16 5,33 28,44
5,30 28,09 5,33 28,44
5,30 28,09 5,33 28,44
Sum of Square DF Mean of Square F levene hitung
Regresi 2,44 2 1,22 27,68
Residu 0,53 12 0,04
Total 2,96 14
F levene lebih besar dari F tabel => H1 diterima, jadi persamaan regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
PERGESERAN VISKOSITAS
Hipotesis
H1 : persamaan regresi H0 : persamaan tidak regresi
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
F (2,12), tabel = 3,89 Formula Data Asli (yij) (yij)2 Data SLD (y) (y)2 ∑ yij (∑ yij)2/15 ∑ yij2 ∑y (∑y)2/15 ∑(y2)
F1 0 0 0 0 65,48 34,56 518,38 57,89 20,86 312,83
0 0 0 0
0 0 0 0
F2 6,25 39,06 2,38 5,65
6,25 39,06 2,38 5,65
0 0 2,38 5,65
F3 0 0 4,31 18,54
6,25 39,06 4,31 18,54
6,67 44,44 4,31 18,54
F4 6,67 44,44 5,79 33,51
6,67 44,44 5,79 33,51
6,25 39,06 5,79 33,51
F5 13,33 177,78 6,83 46,59
0 0 6,83 46,59
7,14 51,02 6,83 46,59
Sum of Square DF Mean of Square F levene hitung
Regresi 291,98 2 145,99 9,13
Residu 191,84 12 15,99
Total 483,82 14
F levene lebih besar dari F tabel => H1 diterima, jadi persamaan regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 8. Data Hasil Uji Transepidermal Water Loss
Jenis
Kelamin
Nomor
Responden
Transepidermal Water Loss
Sebelum Sesudah
Perempuan 1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Laki-laki 4
5
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 9. Analisis Data Hasil TEWL dan Pergeseran Ukuran Droplet (taraf kepercayaan 95%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BIOFRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Tween
80 dan Span 80 pada Formulasi Krim Sunflower Oil
(Helianthus annuus L.) dengan Metode Simplex
Lattice” memiliki nama lengkap Eva Husein,
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari
pasangan Husin Suherman dan Heryati. Penulis lahir
di Tegal, 29 September 1996. Pendidikan formal yang
telah ditempuh yaitu TK Pius Tegal (1998-2002),
dilanjutkan tingkat Sekolah Dasar di SD Pius Tegal
(2002-2008), kemudian melanjutkan pendidikan
menengah di SMP Pius Tegal (2008-2011), dan menempuh Pendidikan Sekolah
Menengah Atas di SMF “Yayasan Pharmasi” Semarang (2011-2014). Selanjutnya,
penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta tahun 2014.
Penulis memiliki pengalaman kerja sebagai co-fasilitator DPA (2017),
asisten praktikum Peracikan Obat (2018), Farmasi Fisika (2018), dan
Biofarmasetika Farmakokinetika (2018). Selain itu, penulis juga cukup aktif dalam
berbagai kegiatan kepanitiaan dan kepengurusan, antara lain koordinator divisi
Acara SIGMA KMBK-DV 2015, koordinator divisi Humas Seminar Nasional
KMBK-DV 2016, sebagai staff Humas dalam Kepengurusan Organisasi KMBK-
DV periode 2014/2015, dan sebagai Bendahara dalam Kepengurusan Organisasi
KMBK-DV periode 2015/2016. Penulis juga pernah mengikuti acara di luar
kampus sebagai volunteer dalam acara 14th Sakyaditha International Conference of
Buddhist Women tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI