surat edaran bersama menteri dalam negeri, menteri pekerjaan umum, dan menteri kehutanan nomor...

7
SURAT EDARAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI PEKERJAAN UMUM, DAN MENTERI KEHUTANAN Jakarta, 17 Maret2014 Nomo : 650/1393/SJ 02tsElMl2014 2/Menhut -Vlll2013 : Percepatan Penyelesaian Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui Penerapan Kawasan yang Belum Ditetapkan Perubahan Peruntukan Ruangnya (Holding Zone) Perihal Kepada Yth.: 1. Para Gubernur 2. Para BupatiM/alikota di- Seluruh lndonesia SURAT EDARAN BERSAMA Menindaklanjuti lnstruksi Presiden Nomor I Tahun 2013 tentang Penyelesaian Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang mengamanatkan percepatan penyelesaian penyusunan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota serta dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004, Peraluran Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 lll

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 25-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

  • SURAT EDARAN BERSAMAMENTERI DALAM NEGERI, MENTERI PEKERJAAN UMUM, DAN

    MENTERI KEHUTANAN

    Jakarta, 17 Maret2014

    Nomo : 650/1393/SJ02tsElMl20142/Menhut -Vlll2013

    : Percepatan PenyelesaianPenyusunan Peraturan Daerahtentang Rencana Tata RuangWilayah (RTRW) Provinsi danKabupaten/Kota melaluiPenerapan Kawasan yangBelum Ditetapkan PerubahanPeruntukan Ruangnya (HoldingZone)

    Perihal

    Kepada Yth.:1. Para Gubernur2. Para BupatiM/alikota

    di-Seluruh lndonesia

    SURAT EDARAN BERSAMA

    Menindaklanjuti lnstruksi Presiden Nomor I Tahun 2013 tentang Penyelesaian PenyusunanPeraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota, yangmengamanatkan percepatan penyelesaian penyusunan peraturan daerah tentang rencana tataruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota serta dalam rangka pelaksanaan Undang-undangNomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12Tahun 2008, Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubahdengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004, Peraluran Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010

    lll

  • tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan sebagaimana diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012, disampaikan Surat Edaran Bersamamengenai Percepatan Penyelesaian Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui Fnerapan Holding Zone. DalamSurat Edaran Bersama iniyang dimaksud dengan Kawasan yang Belum Ditetapkan PerubahanPeruntukan Ruangnya yang selanjutnya disebut Holding Zone adalah kawasan hutan yangdiusulkan perubahan peruntukan dan fungsinya, atau bukan-kawasan hutan yang diusulkanmenjadi kawasan hutan oleh Gubernur kepada Menteri Kehutanan dalam revisi peraturandaerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi yang belum mendapat persefujuanperubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutannya dari Menteri Kehutanan.

    Surat Edaran Bersama ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah provinsi dankabupaten/kota dalam penyelesaian penyusunan peraturan daerah tentang rencana tata ruangwilayah provinsi dan kabupaten/kota, karena usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasanhutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan, belummendapatkan percetujuan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutannya dari MenteriKehutanan.

    Sehubungan dengan hal tersebut, maka disampaikan hal-hal sebagai berikut:

    1. Dalam hal terdapat usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan pada prosesrevisi peraturan daerah ted'tang rencana tata ruang wilayah provinsi belum mendapatkanpersetujuan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutannya dari Menteri Kehutanan,diminta kepada Saudara menyelesaikan penyusunan peraturan daerah tentang rencanatata ruang wilayah provinsidan kabupaten/kota dengan menerapkan Holding Zane.

    2. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada penerapan Holding Zone adalah.a. Delineasi HoldinE Zone provinsi sesuai dengan usulan Gubernur kepada Menteri

    Kehutanan sampai dengan tanggal diterbitkannya Surat Edaran Bersama ini.b. Delineasi Holding Zone di kabupaten/kota harus sesuaidengan delineasi Holding Zone

    Provinsinyac. Peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang termasuk dalam Holding Zone mengacu

    pada peruntukan dan fungsi kawasan hutan sebelumnya sesuai dengan peraturanperundang-undangan di bidang kehutanan. Sedangkan peruntukan dan fungsi bukan-kawasan hutan mengacu pada peruntukan dan fungsikawasan sesuai dengan rencanatata ruang wilayah provinsi atau kabupatenftota sebelumnya.

    d. Dengan berlakunya Hotding Zone, izin yang telah dikeluarkan sesuai denganperuntukan dan fungsinya tetap berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    3. Ketentuan mengenai penulisan dan penggambaran Hotding Zone di dalam PeraturanDaerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupatenlkota adalah sebagaiberikut:

  • 5.

    Menyusun peta rencana pola ruang untuk kawasan yang berstatus Holding Zonedengan menambahkan arsiran, yang diberi notasi tanpa mengubah peruntukan danfungsi kawasan hutan dengan penulisan sebagai berikut:(kawasan hutan atau bukan-kawasan hutan/(usu la n peru bahan peruntukan) ;Menuliskan rumusan pasalmengenai ketentuan peruntukan kawasan yang berada padaHolding Zone (pada Bab Rencana Pola Ruang Bagian Kawasan yang Belum DitetapkanPerubahan Peruntukan Ruangnya) sebagai berikut:i. "Kawasan (usulan perubahan peruntukan) yang berdasarkan ketentuan peraturan

    perundang-undangan masih ditetapkan sebagai kawasan hutan (peruntukaneksisting), selanjutnya disebut:(kawasan hutan)(usulan perubahan peruntukan)";ii. "Kawasan (usulan perubahan peruntukan) yang berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan masih ditetapkan sebagai kawasan bukan kawasan hutan(peruntukan eksisting), selanj utnya disebut:(bukan kawasan hutan)(usulan perubahan peruntukan)";iii. ?pabila usulan perubahan peruntukan disetujui, maka peruntukan dan fungsikawasan hutan adalah sesuai usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasanhutan'; daniv. "Apabila usulan perubahan peruntukan tidak disetujui, maka peruntukan danfungsi kawasan hutan atau bukan kawasan hutan tetap sesuai dengan peruntukandan fungsi kawasan hutan atau bukan kawasan hutan sebelumnya".

    Ketentuan mengenai penulisan dan penggambaran Holding Zone di dalam PeraturanDaerah tentang rencani tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota sebagairnanadimaksud pada butir 3a dan 3b tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Surat Edaran Bersama ini.

    Apabila persetujuan dari Menteri Kehutanan terkait perubahan peruntukan dan fungsikawasan hutan provinsi sudah ditetapkan, maka pemanfaatan ruang dalam Holding Zonemengacu pada penetapan tersebut.

    Penetapan sebagaimana dimaksud pada angka (4) diintegrasikan dalam revisi rencana tataruang wilayah provinsidan kabupaten/kota sesuaidengan ketentuan perundang-undangan.

    Pengintegrasian peta Holding Zone, atau peta persetujuan perubahan peruntukan danfungsi kawasan hutan ke dalam rencana pola ruang rencana tata ruang wilayah provinsi dankabupaten/kota dilakukan secara terkoordinasi antara Pemerintah Provinsi, PemerintahKabupaten/Kota, Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, KementerianPekerjaan Umum, dan Badan lnformasi Geospasial,

    Setelah pemerintah provinsi menetapkan peraturan daerah tentang rencana tata ruangwilayah dengan penerapan Holding Zone, maka pemerintah provinsi harus segeramenyelesaikan proses perubahan kawasan hutan yang diusulkan perubahan peruntukandan fungsinya, atau bukan kawasan hutan yang diusulkan menjadi kawasan hutan sesuaidengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang kehutanan bersama-samadengan instansi terkait di pusat maupun di daerah.

    7.

  • Demikian untuk menjadi pefiatian, dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

    MENTERI PEKERJAAN UMUM iiENTERI KEHUTANAN

    4/N^FGamawan Fauzi Djoko Kimranto ZulkifliHasan

    Tembusan Yth:1. Presiden Republik lndoneia;2. Wakil Presiden Republik lndonesia;3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua BKPRN;4. Menteri Perencanaan Pembangunan NasionaUKepala Bappenas selaku Sekretaris BKPRN;5. Para Menteri/Kepala Lembaga Anggota BKPRN;6. Para Ketua DPRD ProvinsidiSeluruh lndonesia;7.Para Ketua DPRD KabupatenlKota diSeluruh lndonesia.

  • TanggalPerihal

    LAMPIRAN SURAT EDARAN BERSAMA: 650/1393/SJ

    oztsEtvi,t20142/illenhut - Vll/2013

    : {7 Maret 2013: Percepatan Penyelesaian Penyusunan Peraturan Daerah tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kotamelalui Penerapan Kawasan yang Belum Ditetapkan PerubahanPeruntukan Ruangnya (Holding Zonel.

    Penjelasan untuk Klausul No. 3 menggunakan contoh sebagai berikut:Untuk kawasan yang peruntukan eksistingnya adalah Kawasan Peruntukan Hutan Produksi,sedangkan usulan perubahan peruntukan adalah Kawasan Peruntukan Pertanian.

    3. Ketentuan mengenai penulisan dan penggambaran Holding Zone di dalam PeraturanDaerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota adalah sebagaiberikut:a. Menyusun peta rencana pola ruang untuk kawasan yang berstatus Holding Zone

    dengan menambahkan arsiran, yang diberi notasi (peruntukan eksisting)/(usulanperubahan peruntukan). .

    Contoh peta yang harus disusun:Notasi di dalam arsiran untuk kondisi tersebut di atas adalah Kawasan PeruntukanHutan/Kawasan Peruntukan Pertanian, yang digambarkan dalam peta pada Gambar1 berikut.

    Gambar 1 Contoh Peta Rencana Pola Ruang untuk Holding Zone

  • b. Menuliskan rumusan pasal mengenai ketentuan kawasan peruntukan yang beradapada Holding Zone (pada Bab Rencana Pola Ruang Bagian Kawasan yang BelumDitetapkan Perubahan Peruntukan dan Ruangnya) sebagai berikut:

    i. "Kawasan (usulan perubahan peruntukan) yang berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan masih ditetapkan sebagai kawasan hutan (peruntukaneksisting), selanjutnya disebut:(kawasan hutanf(usulan perubahan peruntukan)";Contoh rumusan pasal:Kawasan Peruntukan Pertanian yang berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan masih ditetapkan sebagai KawaSan Hutan,selanjutnya disebut Kawasan Hutan/Kawasan Peruntukan Pertanian berada disebagian wilayah .....

    ii. "Kawasan (usulan perubahan peruntukan) yang berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan masih ditetapkan sebagai kawasan bukan kawasan hutan(peruntukan eksisting), selanjutnya disebut:(bukan kawasan hutan/(usulan perubahan peruntukan)';Contoh rumusan pasal:Kawasan Peruntukan Pertanian yang berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan ditetapkan sebagai Bukan Kawasan Hutan,selanjutnya disebut Kawasan Peruntukan Pertanian/Kawasan Hutan berada disebagian wilayah .....

    iii. "Apabila usulan perubahan peruntukan disetujui, maka peruntukan dan fungsikawasan hutan adalah sesuai usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasanhutan';Contoh rumusan pasal:Apabila Kawasan yang Belum Ditetapkan Perubahan Peruntukan Ruangnyasebagaimana dimaksud pada pasal ... disetujui perubahannya, maka peruntukandan fungsi kawasan adalah kawasan sesuai usulan perubahan peruntukan danfungsinya.

    iv. "Apabila usulan perubahan peruntukan tidak disetujui maka peruntukan dan fungsikawasan hutan atau bukan kawasan hutan tetap sesuai dengan peruntukan danfungsi kawasan hutan atau bukan kawasan hutan sebelumnya'.

  • Contoh rumusan pasal:Apabila Kawasan yang Belum Ditetapkan Perubahan Peruntr.rkan dan FungsiKawasan Hutannya sebagaimana dimaksud pada pasal .... tidak disetujui usulanperubahan peruntukan dan fungsinya, maka peruntukan dan fungsi kawasanadalah kawasan peruntukan dan fungsi sebelumnya.

    Penulisan pasal dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah Provinsidan KabupatenlKota untuk Klausul No.4 dan No. 5 sebagai berikut:

    4. Apabila persetujuan dari Menteri Kehutanan terkait perubahan peruntukan dan fungsikawasan hutan provinsi sudah ditetapkan, maka pemanfaatan ruang dalam HoldingZone mengacu pada penetapan tersebut.

    Contoh rumusan pasal:Apabila perubahan peruntukan dan fi"lngsi kawasan hutan sebagaimana dimaksudpasal .... (mengenai ketentuan peruntukan kawasan yang berada pada HoldingZone) sudah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganbidang kehutanan, maka pemanfaatan ruangnya mengacu pada penetapan tersebut.

    5. Penetapan sebagaimana dimaksud pada angka (4) diintegrasikan dalam revisirencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.Contoh rumusan pasal:Penetapan sebagaimana dimaksud pasal (mengenai ketentuan peruntukankawasan yang berada pada Holding Zone) diintegrasikan dalam revisi rencana tataruang wilayah provinsi/kabupatenftota sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan