surat perjanjian kontrak

19
SURAT PERJANJIAN PE MBORONGAN KERJA Nomor : /SPPK/WK/Div.Reg.II/2014 Tanggal : Antara PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk Divisi Regional II Dengan ………………….. Untuk Melaksanakan Pekerjaan Galian Dan Timbunan Tanah PROYEK LANJUTAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TERITIP KOTA BALIKPAPAN , KAL - TIM

Upload: dony-rohmad-dony

Post on 20-Dec-2015

710 views

Category:

Documents


184 download

DESCRIPTION

Draft SPK

TRANSCRIPT

Page 1: Surat Perjanjian Kontrak

SURAT PERJANJIAN PE MBORONGAN KERJA Nomor : /SPPK/WK/Div.Reg.II/2014Tanggal :

Antara

PT. WASKITA KARYA (Persero), TbkDivisi Regional II

Dengan

…………………..

Untuk Melaksanakan

Pekerjaan Galian Dan Timbunan Tanah

PROYEK

LANJUTAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TERITIP

KOTA BALIKPAPAN , KAL - TIM

Page 2: Surat Perjanjian Kontrak

SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN KERJA

SUB PELAKSANA KONSTRUKSIANTARA

PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk

Divisi Regional II DENGAN

………………………………..

Nomor : /SPPK/WK/D.Reg II/ 2014

Pada hari ini Selasa tanggal Satu bulan April tahun Dua Ribu Empat Belas ( 01-04-2014 ) kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : Ir. N Wirya Adnyana ,MMJabatan : Kepala Regional IINama perusahaan : PT. Waskita Karya ( Persero ) TbkAlamat : Komplek Balikpapan Baru Blok F1 No.2 Balikpapan

76125 Telp. (0542) 872 700 Fax (0542) 871 845

NPWP : 01.001.614.5-093.000dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. WASKITA KARYA (Persero), DIVISI-REGIONAL II , berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : 03/SK/WK/PEN/2013 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Struktural Dilingkungan PT. Waskita Karya (Persero)Tbk , selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : …………………….Jabatan : Direktur UtamaNama perusahaan : …………………………Alamat : …………………………………NPWP : 01.968.524.7-724.000dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. DAYA MITRA SARANA berdasarkan Akta Notaris Nomor 36 tanggal 31 Maret 2008 yang dikeluarkan oleh Notaris Maria Sophia ,SH,M.Kn yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut Para Pihak

Sebelumnya Para Pihak ingin menerangkan beberapa perihal berikut ini :A. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

konstruksi yang sebelum Perjanjian ini telah menandatangani Surat Perjanjian Harga Satuan, Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan, No:HK.02.03/SNVT-PJSA.K.III/PKSDA/23/II/2014 , tanggal 18 Februari 2014.

B. Bahwa dalam rangka melaksanakan Perjanjian Utama sebagaimana tersebut diatas, PIHAK PERTAMA membutuhkan jasa Subkontraktor untuk Pekerjaan tanah pada pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan .

C. Bahwa PIHAK KEDUA menawarkan jasa pekerjaan tanah kepada PIHAK PERTAMA

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 1PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 3: Surat Perjanjian Kontrak

melalui Surat Penawaran Harga No: 001/RLA-WASKITA/BPN/II/2014 , tanggal 14 Februari 2014

D.Bahwa telah dilakukan Klarifikasi dan Negosiasi diantara Para Pihak terkait Surat Penawaran sebagaimana tersebut diatas pada tanggal 13 Maret 2014 dengan keputusan PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA sebagai Sub Kontraktor Pekerjaan galian dan Timbunan Tanah , Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan termasuk masa pemeliharaan (Selanjutnya disebut dengan Pekerjaan).

Berdasarkan beberapa hal diatas para pihak sepakat mengadakan perjanjian yang mengikat dengan syarat-syarat dan ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut;

PASAL 1MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas selaku Sub Kontraktor untuk melaksanakan Pekerjaan Galian dan Timbunan Tanah pada Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan sampai dengan selesai dan diterima baik oleh PIHAK PERTAMA dan PEMBERI TUGAS berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian ini.

PASAL 2HUBUNGAN PERJANJIAN INDUK

1. PIHAK KEDUA dianggap dan harus mengetahui (kecuali harga pekerjaan dan dokumen klarifikasi) serta menguasai sepenuhnya semua persyaratan-persyaratan dalam Perjanjian Induk yang terkait dengan Perjanjian ini.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap setiap pelanggaran atau kegagalan/kelalaian yang dilakukannya terhadap Perjanjian ini, sehingga mengakibatkan PIHAK PERTAMA melanggar Perjanjian Induk.

PASAL 3DOKUMEN PERJANJIAN DAN DASAR PELAKSANAAN

Berikut ini adalah dokumen perjanjian dan hal-hal yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian ini1. Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan.2. Surat Penawaran Pekerjaan Pihak Kedua No: 001/RLA-WASKITA/BPN/II/2014 , tanggal

14 Februari 2014.3. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi antara Para Pihak tanggal 13 Maret 2014.4. Bill of Quantity (BQ)5. Spesifikasi dan Rencana Kontrak .6. Segala ketentuan yang terkait didalam Peraturan Perundang-undangan7. Petunjuk dan pemberitahuan tertulis PIHAK PERTAMA

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 2PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 4: Surat Perjanjian Kontrak

PASAL 4 ISTILAH-ISTILAH

1. Perjanjian Utama, berarti perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Pihak Pertama dengan Pemberi Tugas berikut dokumen - dokumen dan lampiran - lampirannya yang menjadi satu kesatuan.

2. Perjanjian, berarti perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak Kedua berikut dokumen-dokumen dan lampiran - lampiran yang menjadi satu kesatuan.

3. Pemberi Tugas, berarti yang bertindak sebagai pemberi tugas sekaligus Pemilik Proyek Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan , SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Kalimantan III , Prasarana Konservasi Sumber daya Air , Provinsi Kalimanatan Timur .

4. Konsultan Pengawas, berarti badan atau perorangan yang merupakan unsur - unsur yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Utama untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Perjanjian Induk termasuk Pekerjaan dalam Perjanjian ini.

5. Pekerjaan, berarti pelaksanaan pekerjaan pengadaan bahan / material, peralatan dan pemasangan berikut perencanaan dan perijinan serta semua perhitungannya termasuk Masa Pemeliharaan yang menjadi lingkup pekerjaan Pihak Kedua dan merupakan bagian dari pekerjaan Perjanjian Induk.

6. Harga Pekerjaan atau Nilai Kontrak, berarti jumlah biaya yang wajib dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua atas Pekerjaan yang telah dilakukan sebagaimana diatur didalam perjanjian ini.

7. Perubahan Pekerjaan, berarti suatu pekerjaan tambah / kurang atau penambahan / pengurangan Pekerjaan atau bagian / tahapan dari Pekerjaan, yang terjadi sebelum atau pada saat atau sesudah pelaksanaan Pekerjaan, baik itu didalam atau diluar lingkup pekerjaan Pihak Kedua yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini dan dinyatakan secara tertulis oleh Pihak Pertama.

8. Prestasi Pekerjaan, berarti perhitungan atau penilaian terhadap Pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pihak Kedua dan dapat diterima dengan baik oleh Pihak Pertama dan Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas yang dinyatakan dalam suatu Berita Acara Prestasi Pekerjaan.

9. Lokasi Pekerjaan, berarti tempat dimana pelaksanaan Pekerjaan berlangsung sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini.

10.Serah Terima Pertama, berarti suatu pernyataan yang menyatakan bahwa Pekerjaan yang dilaksanakan Pihak Kedua telah selesai seluruhnya dan berfungsi dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini yang dituangkan dan dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Serah Terima Pertama yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak

11.Masa Pemeliharaan Pekerjaan, berarti suatu jangka waktu dimana Pihak Kedua diwajibkan dan bertanggungjawab untuk memelihara, merawat dan menjaga hasil Pekerjaan sekaligus memperbaiki terhadap semua cacat, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi ataupun semua kerusakan, kekurangan atau ketidaksempurnaan, keausan, dan keusangan pada hasil Pekerjaan.

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 3PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 5: Surat Perjanjian Kontrak

12.Serah Terima Kedua, berarti suatu pernyataan bahwa Masa Pemeliharaan Pekerjaan telah selesai dilaksanakan dengan baik oleh Pihak Kedua dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian ini, yang dituangkan dan dinyatakan secara tertulis dalam suatu Berita Acara Serah Terima Kedua yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak.

PASAL 5LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah Pekerjaan Tanah , Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan , sesuai dengan BQ (Bill of Quantity) terlampir dan spesifikasi serta gambar rencana yang telah ditentukan oleh Owner / Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Pengadaan dan penyediaan peralatan kerja dan peralatan bantu yang memadai, berikut perangkat kerja lainnya sesuai dengan kebutuhan sebagai penunjang pelaksanaan Pekerjaan.

3. Mobilisasi/demobilisasi peralatan dan tenaga kerja.

4. Penanganan proses mutu secara berkelanjutan baik pada saat penerimaan material, penumpukan (stock), maupun pada saat pemasangan material.

5. Macam pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai Surat Perjanjian ini adalah Pekerjaan tanah Bendungan Utama :Galian Tanah , dibuang ke disposal dengan jarak

sekitar 700 m’- Timbunan tanah pilihan diambil dari borrow area dengan jarak sekitar 700 m’

( Loading , Hauling , Spreading dan Compacting )

PASAL 6 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Di lokasi pekerjaan (project site dan office site) harus selalu ada wakil dari PIHAK KEDUA yang ditunjuk dan mempunyai kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, yang dapat menerima dan menyelesaikan segala perintah dan petunjuk-petunjuk dari Kepala Proyek dan Kepala Lapangan/Pelaksana PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA harus menempatkan tenaga ahli/pelaksana yang berpengalaman dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan serta telah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA harus mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk dari PIHAK PERTAMA dan atau Direksi / Pengawas Lapangan dari PEMBERI TUGAS.

4. PIHAK KEDUA harus membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA kelengkapan Administrasi/Teknis sebagai berikut :

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan- Struktur organisasi di lapangan (Organization Chart)- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

b. Selama pelaksanaan- Laporan berkala hasil pekerjaan

c. Setelah pelaksanaan

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 4PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 6: Surat Perjanjian Kontrak

- Photo dokumentasi selama pelaksanaan, sekurang – kurangnya pada progres 0%;50% dan 100%

- Laporan Pelaksanaan Pekerjaan5. PIHAK KEDUA harus melaporkan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA rencana

kerja / metoda konstruksi (construction method) dan Rencana Mutu pekerjaan sebelum pelaksanaan dimulai.

6. Untuk kelancaran dalam melaksanakan pekerjaan tersebut dalam pasal 2 Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini PIHAK KEDUA wajib mengadakan koordinasi dengan para petugas dari pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini, serta diwajibkan untuk membuat rencana kerja mingguan yang disetujui masing-masing pihak.

7. Pengawas pelaksanaan pekerjaan ini adalah Kepala Proyek dan Kepala Lapangan/ pelaksana yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, serta Direksi Pengawas dari PIHAK PERTAMA.

8. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas penunjang pelaksanaan pekerjaan tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini sebagai berikut :- Work Shop dan Barak operator / sopir serta fasilitas lain yang diperlukan untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

PASAL 7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaaan tersebut dalam pasal 4 Surat Perjanjian ini adalah selama 365 ( Tiga ratus enam puluh lima ) hari kalender, yang dimulai pada tanggal 1 April 2014 dan harus selesai seluruhnya pada tanggal 30 Maret 2015, dilaksanakan berdasarkan Construction Time Schedule yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, atau pemberi tugas.

2. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan pada akhir bulan lebih dari 10% sesuai progres yang telah ditentukan pada ayat 7.1 pasal ini, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan surat peringatan atau teguran kepada PIHAK KEDUA.

3. Apabila dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari setelah diterbitkanya surat peringatan sesuai Pasal 7.2, dan PIHAK KEDUA tidak menunjukan upaya percepatan maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil alih sebagian atau seluruhnya dari sisa pekerjaan dan seluruh biaya yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA atas pengambilalihan pekerjaan tersebut menjadi beban PIHAK KEDUA.

4. Waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat diubah oleh PIHAK KEDUA kecuali dalam keadaan memaksa (force majeure) atau adanya pekerjaan tambah/kurang serta alasan-alasan lain yang dapat diterima dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

5. Alasan yang tidak dapat diterima PIHAK PERTAMA selain yang dimaksud dalam ayat 7.3 Pasal ini tidak dapat dipakai oleh PIHAK KEDUA untuk tidak memulai atau untuk menunda pelaksanaan Pekerjaan

PASAL 8 HARGA PEKERJAAN

Harga pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini yang selanjutnya disebut Nilai Pekerjaan adalah sbb :

- Nilai Pekerjaan = Rp. 8.939.720.000-- PPn 10% = Rp. 893.972.000,-- Total Nilai = Rp. 9.833.692.000,-

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 5PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 7: Surat Perjanjian Kontrak

Terbilang : Sembilan milyar delapan ratus tiga puluh tiga juta enam ratus sembilan puluh dua ribu rupiah.

*) Daftar Kuantitas dan Harga Terlampir

Kondisi Harga :

- Harga sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN 10%), dan sudah termasuk PPH Final dan pajak – pajak lain sesuai peraturan pemerintah.

- Harga sudah termasuk keuntungan PIHAK KEDUA.- Harga sebagaimana tersebut dalam Pasal ini adalah bersifat Fixed Unit Price

(Remeasure) sampai dapat diterima dengan baik oleh Pihak Pertama dan Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.

PASAL 9 JAMINAN PELAKSANAAN

1. Untuk menjamin pelaksanaan Pekerjaan, PIHAK KEDUA dalam waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah ditandatanganinya Perjanjian ini harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA Jaminan Pelaksanaan berupa Bank Garansi/Asuransi yang diterbitkan oleh Bank/Asuransi dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA sebesar 5 % dari Harga Pekerjaan.

2. Jaminan Pelaksanaan tersebut dalam ayat 1 berlaku sampai dengan Pekerjaan selesai seluruhnya atau selama jangka waktu pelaksanaan ditambah 14 (empat belas) hari Pekerjaan selesai dan dikembalikan setelah Berita Acara Serah Terima Pertama ditandatangani oleh kedua belah Pihak.

3. Apabila jangka waktu Jaminan Pelaksanaan habis masa berlakunya sebelum Serah Terima Pertama dilaksanakan sebagaimana tersebut dalam ayat 2 Pasal ini, maka PIHAK KEDUA wajib memperpanjang masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan tersebut serta harus menjamin tidak adanya waktu senggang (gap) diantaranya.

4. PIHAK PERTAMA berhak untuk mencairkan jaminan pelaksanaan tersebut dalam ayat 1 Pasal ini, apabila :

- PIHAK KEDUA menarik/mengundurkan diri atau tidak sanggup melaksanakan Pekerjaan atau mengalihkan sebagian atau seluruh Pekerjaan kepada pihak lain/ Pihak Ketiga tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA;

PASAL 10 CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran Akan dibayarkan berdasarkan tagihan yang disesuaikan dengan progress prestasi pekerjaan pihak kedua dengan dipotong retensai sebesar 5% (lima perseratus) utuk jaminan pemeliharaan pekerjaan yag dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

2. Pembayaran Melalui Supply Chain Financing ( SCF ) dari bank mandiri atau open Account Financing ( OAF ) dari Bank BNI Yang difasilitasi oleh PT. Waskita Karya, Dilaksanakan selambat lambatnya 30 ( tiga puluh ) hari kalender setelah berita acara pembayaran diserah terimakan oleh PIHAK PERTAMA Yang Dituangkan dalam berita acara pembayaran yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak, dan dilengkapi sebagai berikut- Kwitansi tagihan minimal rangkap 3 (tiga) salah satu bermaterai.

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 6PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 8: Surat Perjanjian Kontrak

- Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP), yang ditandatangani oleh Kedua belah Pihak.

- Berita Acara Pembayaran (BAP).- Faktur Pajak.- Copy Perjanjian Pemborongan Pekerjaan.

3. Pembayaran Retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari harga pekerjaan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah masa pemeliharaan berakhir yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan yang ditandatangani oleh Para Pihak yang dituangkan dalam Berita Acara Prestasi Pekerjaan (BAPP) dan Berita Acara Pembayaran (BAP) serta dilengkapi Kwitansi Tagihan dan Faktur Pajak sesuai dengan syarat Akutansi PIHAK PERTAMA.Apabila pengajuan tagihan tidak disertai dengan kelengkapan administrasi sebagai mana tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA Tidak akan memproses tagihan tersebut.

4. Pengambilan retensi 5% ( lima persen ) dilaksanakan setelah berita acara serah terima diterbitkan.

PASAL 11 PAJAK - PAJAK

1. Mengacu Peraturan Menteri Keuangan No. 85PMK.03/2012 tanggal 6 Juni 2012 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% akan disetorkan oleh Pihak Pertama, dan bukti setoran akan disampaikan pada Pihak Kedua guna pelaporan pada Dirjen Pajak.

2. Tanggal kwitansi (Invoice) tanggal Faktur Pajak maksimal tanggal 25 setiap bulan, dan adapun tagihan setelah tanggal tersebut (akhir bulan) maka dimasukan ke tanggal awal bulan berikutnya.

PASAL 1 2 PENGADAAN PERALATAN DAN BAHAN BAKAR ( BBM)

1. Peralatan dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dalam pasal 4 perjanjian ini, harus disediakan dan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA berkewajiban membuat tempat atau gudang – gudang yang baik untuk menyimpan alat – alat serta menyediakan angkutan untuk pemindahan alat – alat tersebut guna kelancaran pekerjaan.

3. PIHAK PERTAMA akan membatu pengadaan bahan bakar minyak ( BBM ) dengan kualitas baik yang akan dipakai oleh PIHAK KEDUA, pemakaian BBM oleh pihak Kedua tersebut akan dipotongkan pada saat berita acara opname pekerjaan.

4. PIHAK PERTAMA berhak memerintahkan PIHAK KEDUA untuk menyiapkan pemeriksaan atau mengadakan pengetesan bahan/barang (baik yang belum maupun yang sudah terpasang) bilamana diperlukan.

PASAL 1 3 PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk menyerahkan, mengalihkan seluruh pekerjaan atau manfaat/kepentingan dalam Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 7PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 9: Surat Perjanjian Kontrak

2. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pelaksana Pekerjaan Subkontrak, peralatan pendukung, dan lain-lain untuk mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA sebelum pekerjaan Subkontrak dilaksanakan.

3. PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi pekerjaan dari kotoran/puing yang timbul dari pelaksanaan Pekerjaan Subkontrak.

4. PIHAK KEDUA harus bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA dan Subkontraktor lain yang pekerjaannya saling berkaitan dalam pembuatan bagan kemajuan (jadwal pelaksanaan) dan gambar kerja gabungan. PIHAK KEDUA harus memberitahu PIHAK PERTAMA mengenai adanya interferensi dengan Kontraktor/Subkontraktor lain.

5. PIHAK PERTAMA Berhak memerintahkan kepada PIHAK KEDUA untuk menyiapkan pemeriksaan atau mengadakan pengetesan bahan/ barang (baik yang belum maupun yang terpasang) bilamana diperlukan.

6. Apabila kualitas pekerjaan Timbunan Tanah Pilihan tidak memenuhi standar, persyaratan atau spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam perjajian ini, maka PIHAK PERTAMA barhak untuk menolaknya /mengupas tanah timbunan, dan diganti dengan material timbunan yag memenuhi spesifikasi.

7. PIHAK PERTAMA akan menyiapkan lokasi untuk pengambilan Timbunan Borrow Area dan tempat lokasi untuk pembuangan disposal area setelah koordinasi dengan owner atau Konsultan Pelaksana.

8. Apabila PIHAK PERTAMA memberikan teguran atau peringatan kepada PIHAK KEDUA, maka dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari PIHAK KEDUA harus memberikan jawaban secara tertulis yang membuat rencana terinci untuk menanggulangi hal hal dimaksud dalam teguran atau peringatan tersebut. Dalam hal ini tidak berlaku untuk keterlambatan progress pekerjaan yang sudah diatur dalam pasal &.2 surat perjanjian ini.

9. PIHAK KEDUA dianggap telah mengetahui segala kondisi lapangan / site, kondisi pekerjaan serta kondisi lingkunagn tempat proyek berada, sehingga segala sesuatu dan resiko yang dimungkinkan timbul menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 1 4 SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN

1. Apabila seluruh Pekerjaan telah selesai 100% dan terpasang serta berfungsi dengan baik sebagaimana tersebut dalam Pasal 8 Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA dan Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas akan mengadakan pemeriksaan Volume berikut hasil test pengujian tanah timbunan terhadap hasil Pekerjaan tersebut.

2. Setelah hasil pengujian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini dinyatakan lulus, PIHAK PERTAMA akan menerbitkan Berita Acara Serah Terima Pertama yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Dengan diterbitkannya Berita Acara tersebut, maka Masa Pemeliharaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini mulai berlaku.

PASAL 1 5 MASA PEMELIHARAAN

1. Jangka waktu Masa Pemeliharaan Pekerjaan dalam Perjanjian ini adalah selama 180 hari kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Perjanjian ini.

2. PIHAK PERTAMA berhak mencairkan Surat Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (Lima per Seratus) dari Nilai Kontrak apabila :

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 8PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 10: Surat Perjanjian Kontrak

PIHAK KEDUA tidak melaksanakan perbaikan terhadap kerusakan. 3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas semua kerusakan serta pemeliharaan

pekerjaan yang timbul dan/atau terjadi selama jangka waktu pemeliharaan, dan PIHAK KEDUA wajib memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut.

4. Bila PIHAK KEDUA menolak atau dalam batas waktu yang sudah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan kewajiban, maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil alih pekerjaan perbaikan tersebut dengan semua biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.

5. Setelah masa pemeliharaan selesai dan semua perbaikan telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dan diterima baik oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA akan menyerahkan kedua kalinya pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut kepada PIHAK PERTAMA.

6. Serah terima kedua atas pekerjaan tersebut dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Kedua yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dengan syarat bahwa pekerjaan tersebut diterima dengan baik oleh PEMBERI TUGAS.

7. Jaminan Pemeliharaan PIHAK KEDUA akan dikembalikan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan semua kewajiban fisik dan administrasi yang dinyatakan dengan ditandatanganinya oleh kedua belah pihak Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan.

PASAL 1 6 KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN DAN MUTU

1. PIHAK KEDUA wajib memenuhi dan melaksanakan semua persyaratan keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan dan mutu yang ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dan atau PIHAK PERTAMA (seperti terlampir), dan harus segera melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi atas pekerjaan dilokasi pekerjaan.

2. PIHAK KEDUA setuju untuk membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan baik dari pekerja - pekerja PIHAK KEDUA atau pihak lain atas kerusakan - kerusakan, kecelakaan -kecelakaan atau hal - hal lain yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA.

3. PIHAK KEDUA wajib mentaati ketentuan mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan dan sosial. Biaya-biaya yang timbul dan diperlukan berkaitan dengan hal tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 1 7 PERUBAHAN PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan Perubahan Pekerjaan serta berwenang memerintahkan PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Perubahan Pekerjaan dan PIHAK KEDUA harus segera melaksanakan perintah Perubahan Pekerjaan setelah perubahan tersebut disetujui oleh Kedua Belah Pihak dan disetujui oleh Pemberi Tugas, yang manapun dari ketentuan berikut ini, :- Menambah atau mengurangi kuantitas atau kualitas Pekerjaan yang tercakup

dalam Perjanjian ini,- Meniadakan suatu bagian atau tahapan dari Pekerjaan,- Mengubah tinggi permukaan/level, garis, letak dan ukuran bagian Pekerjaan,- Melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian Pekerjaan

diluar Lingkup Pekerjaan,2. PIHAK KEDUA tidak berhak melaksanakan Perubahan Pekerjaan tanpa adanya

perintah atau persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA. 3. Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah/kurang berdasarkan harga satuan yang

telah ditetapkan dalam Perjanjian ini, apabila harga satuan dimaksud belum terdapat

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 9PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 11: Surat Perjanjian Kontrak

dalam Perjanjian ini maka harga satuan yang dipergunakan adalah harga satuan yang wajar berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

4. Adanya perubahan pekerjaan tidak dapat dijadikan alasan untuk merubah jangka waktu pelaksanaan, kecuali atas persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

5. Perubahan Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal ini, akan dituangkan dalam Addendum.

PASAL 1 8 DENDA DAN SANKSI

1. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai jangka waktu pelaksanaan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Perjanjian ini, maka untuk setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu perseribu) dari Sisa Nilai Pekerjaan yang terlambat dan jumlah denda maksimum 5% (lima perseratus) dari Sisa Pekerjaan yang terlambat.

2. Apabila PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bersedia dikenakan denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu perseribu) per hari dari nilai tagihan yang tertunda/belum dibayarkan.

3. Jika Pasal 18 ayat 2 dilanggar oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA berhak menunda pekerjaan tanpa mengurangi/memperhitungkan jangka waktu pelaksanaan yang berjalan.

PASAL 1 9 KEADAAN MEMAKSA / FORCE MAJEURE

1. Keadaan memaksa/force majeure ialah suatu keadaan atau hal-hal yang terjadi diluar kekuasaan dan tidak dapat ditanggulangi oleh Pihak Kedua dan/atau Pihak Pertama ataupun oleh pihak lain yang professional seperti : banjir, gempa bumi, gunung meletus, angin topan, tanah longsor, kebakaran atau bencana alam lainnya. Peperangan, pemberontakan, huru-hara umum yang bersifat memaksa dan mempunyai akibat langsung terhadap jangka waktu penyelesaian Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 6 Perjanjian ini serta dapat disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

2. Apabila keadaan memaksa/force majeure tersebut dalam ayat 1 Pasal ini terjadi, maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA tidak lebih dari 3 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kejadian memaksa tersebut disertai bukti-bukti yang sah sebagai pendukung.

3. Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut dalam ayat 2 Pasal ini, maka secara tertulis PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak terhadap terjadinya keadaan memaksa/force majeure dalam jangka 7 x 24 jam terhitung sejak diterimanya pemberitahuan tersebut atau menyesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Pemerintah Republik Indonesia (Instansi pemerintah yang terkait).

4. PIHAK PERTAMA pada dasarnya hanya mempertimbangkan penambahan waktu terhadap jangka waktu penyelesaian Pekerjaan sebagai akibat terjadinya keadaan memaksa/force majeure, dengan ketentuan penambahan waktu yang diberikan tersebut tidak melebihi perpanjangan waktu yang didapat PIHAK PERTAMA dari Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.

PASAL 20 BERAKHIRNYA PERJANJIAN INDUK

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 10PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 12: Surat Perjanjian Kontrak

Perjanjian ini bersifat accessoir (ekor) dari Perjanjian Induk, maka dengan berakhirnya Perjanjian Induk demi hukum Perjanjian ini juga berakhir. Demikian pula apabila Pemberi Tugas melakukan pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Induk kepada PIHAK PERTAMA, maka demi hukum Perjanjian ini juga dianggap berakhir yang dengan tanpa ada hak atau klaim terhadap kerugian atau pengeluaran biaya lainnya dari PIHAK KEDUA, namun demikian PIHAK KEDUA tetap berhak terhadap pembayaran dari PIHAK PERTAMA atas jumlah uang yang sebanding dengan nilai Pekerjaan yang telah dilaksanakan.

PASAL 21 RESIKO

1. Jika selama waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan-hambatan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat karena semata-mata kesalahan PIHAK KEDUA, maka resiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

2. Segala Persoalan dan tuntutan tenaga kerja dari pekerjaan PIHAK KEDUA menjadi beban dan tanggung jawab sepenuhnya dari PIHAK KEDUA, atau dengan kata lain bahwa PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan-tuntutan para tenaga kerja yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini baik di dalam maupun diluar pengadilan.

3. Bilamana selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan tanpa adanya Ijin dari PIHAK PERTAMA dan menimbulkan kerugian bagi PIHAK KETIGA (orang yang tidak ada sangkut pautnya dalam pekerjaan ini), maka segala kerugian akan akan menjadi tanggung jawab Kedua Belah Pihak yang melakukan perjanjian ini.

PASAL 22 PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Untuk maksud-maksud pengakhiran Perjanjian, maka Para Pihak dengan ini secara tegas mengkesampingkan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Negara Republik Indonesia.

2. Perjanjian ini berakhir apabila:a. Jangka Waktu Perjanjian berakhir dan tidak diperpanjang oleh Para Pihak;b. Diakhiri lebih awal berdasarkan kesepakatan tertulis oleh Para Pihak c. Terjadi perihal lainnya yang diatur didalam perjanjian ini sehingga dapat

memutuskan perjanjian.3. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian ini secara sepihak setelah

melakukan teguran secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut apabila :

a. PIHAK KEDUA telah memborongkan seluruh pekerjaan ini kepada Pihak Ketiga tanpa ada persetujuan tertulis dari ke PIHAK PERTAMA, dan / atau

b. Terlambat melaksanakan tahapan penyelesaian sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan kecuali apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh keadaan memaksa dan kelalaian pelaksanaan kewajiban oleh PIHAK PERTAMA, dan / atau

c. PIHAK KEDUA telah dikenakan denda keterlambatan sampai jumlah maksimum seperti tersebut dan / atau

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 11PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 13: Surat Perjanjian Kontrak

d. PIHAK KEDUA berdasarkan penilaian PIHAK PERTAMA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan pekerjaan dengan terlebih dahulu pihak pertama menyertakan surat, bukti dan dokumen tertulis mengenai penialian ketidakcakapan pihak kedua dalam melaksanakan pekerjaan.

e. PIHAK KEDUA dinyatakan bangkrut / pailit oleh Pengadilan Negeri atau Surat Ijin Usahanya dicabut atau tidak berlaku lagi.

4. Jika terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk pemborong lain atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaian pekerjaan dan PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA segala arsip gambar-gambar, perhitungan-perhitungan dan keterangan-keterangan. PIHAK KEDUA wajib menanggung seluruh biaya penyelesaian pekerjaan yang pelaksanaannya diserahkan kepada PIHAK KETIGA dibanding dengan Harga Seluruh Pekerjaan yang tersebut.

5. Dalam hal pemutusan karena salah satu atau beberapa alasan, PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut ganti rugi tetapi masih dapat diperhitungkan dengan memperhitungkan nilai-nilai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan serta kegunaannya bagi PIHAK PERTAMA. Penelitian dan penilaian tersebut dilakukan dengan Berita Acara yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA serta disetujui PIHAK KEDUA.

6. Berakhirnya Perjanjian ini tidak menghapuskan segala hak yang masih harus diterima dan/atau kewajiban yang masih harus dilakukan oleh salah satu pihak berdasarkan Perjanjian ini kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini

PASAL 2 3 HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul sengketa atau perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka kedua belah pihak setuju untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan hasil yang dicapai dari musyawarah tersebut akan dinyatakan dalam suatu pernyataan tertulis yang secara hukum bersifat mengikat dan harus ditanda-tangani oleh kedua belah pihak.

2. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam waktu 14 (empat belas) hari, maka kedua belah pihak sepakat menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut kepada suatu badan arbitrase

3. Badan arbitrase yang disepakati dan ditunjuk untuk menyelesaikan perselisihan tersebut adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang berkedudukan di Jakarta dan semua proses penyelesaian perselisihan tersebut berdasarkan prosedur dan peraturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang berlaku.

4. Setiap keputusan atau ketetapan yang dihasilkan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) secara hukum bersifat mengikat baik untuk tingkat pertama dan terakhir, serta tidak dapat dilakukan banding ataupun kasasi.

PASAL 2 4 MASA BERLAKUNYA SURAT PERJANJIAN

Surat Perjanjian Pemborongan ini berlaku dan mengikat kedua belah pihak terhitung sejak tanggal ditanda-tanganinya Surat Perjanjian ini dan berakhir sampai dengan tanggal Berita Acara Serah Terima Kedua.

Pasal 25LAIN-LAIN

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 12PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 14: Surat Perjanjian Kontrak

1. Judul-judul dalam Perjanjian ini dimaksudkan semata-mata untuk mempermudah dan tidak akan mempengaruhi arti dan maksud serta harus diabaikan dalam interpretasi dari pasal-pasal dalam Perjanjian ini;

2. Untuk setiap perubahan ketentuan di dalam Perjanjian ini dan/atau hal-hal yang belum di atur di dalam Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengatur hal tersebut dalam suatu amandemen dan/atau addendum Perjanjian ini, dan oleh karenanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan oleh karenanya mengikat PARA PIHAK;

3. Pergantian pengurus dari PARA PIHAK tidak menyebabkan berakhirnya Perjanjian ini dan Perjanjian ini tetap mengikat PARA PIHAK, meskipun telah terjadi pergantian pengurus dari PARA PIHAK.

4. Setiap pemberitahuan, penawaran, permohonan, pembayaran, permintaan atau komunikasi yang diperlukan atau diijinkan untuk diberikan, dilakukan atau disampaikan berdasarkan Perjanjian harus dilakukan secara tertulis dan dianggap disampaikan dengan baik bila disampaikan secara pribadi atau dikirim dengan surat tercatat (dengan pembuktian tanda terima) dengan ongkos kirim dibayar pengirim atau dikirim melalui faksimili atau email, dialamatkan kepada pihak yang bersangkutan masing-masing sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA:PT. WASKITA KARYA (Persero), TbkKomp. Balikpapan Baru F1 No. 2 Balikpapan 76125 Telepon : 0542 - 872700Faksimili : 0542 - 871845Email : [email protected]

PIHAK KEDUA:PT. Rizky Lestari Abadi Jl. Wolter Monginsidi RT.17, No.65Telp/Fax : 0541 – 738106Email : [email protected]

5. Pemberitahuan dianggap telah diterima oleh Pihak yang dituju dalam 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal pengiriman dibuktikan dengan tanda bukti pengiriman, jika pemberitahuan disampaikan melalui kurir dianggap telah diterima oleh Pihak yang dituju dalam 1 (satu) hari kerja dibuktikan dengan tanda terima dari kurir pengantar, jika pemberitahuan disampaikan melalu faksimili dan/atau email maka dianggap telah diterima oleh pihak yang dituju setelah adanya konfirmasi penerimaan pemberitahuan oleh pihak yang dituju kepada pihak pengirim.

6. Masing-masing pihak dapat sewaktu-waktu mengubah alamat mereka dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya 7 (tujuh) hari sebelumnya.

PASAL 26PENUTUP

Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut dimuka dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup mempunyai kekuatan hukum yang sama serta 1 (satu) buah tembusan guna keperluan administrasi PIHAK PERTAMA.

PIHAK KEDUAPT. RIZKY LESTARI ABADI,

PIHAK PERTAMAPT WASKITA KARYA (Persero)

Divisi Regional II

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 13PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf

Page 15: Surat Perjanjian Kontrak

Anang MurdiantoDirektur Utama

Ir. N Wirya Adnyana, MMKepala Divisi

PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJA Page 14PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – ………………………………………… Pihak Ke 2 Pihak Ke 1

Paraf