suspensi (2)

65
Peracikan Sediaan Suspensi

Upload: novi-andriani

Post on 19-Jan-2016

609 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Peracikan Sediaan Suspensi

SEDIAAN CAIR

SOLUTIOPADAT + CAIRCAIR + CAIRGAS + CAIR

SUSPENSI PADAT + CAIR

CAIR + CAIREMULSI

SISTEM HOMOGEN

( 1 FASA )

SISTEM HETEROGEN

( 2 FASA )

Dokter MirandaSID 81.096/ID/90Jl. Kepatihan 21 Surabaya

Surabaya, R/ Sulfametoksazol 10 CMC-Na 0,5 Sir. Simpleks 12 ml Ol. Citri gtt. III Aqua ad 100 ml m.f.l.a suspensi S.4.d.d. Cth I Pro: Bakteria (4thn)

PERACIKAN SEDIAAN SUSPENSI

Membahas materi sediaan suspensi untuk peracikan di apotek, meliputi :

1. Pengertian, persyaratan dan pemakaian sediaan suspensi

2. Tujuan peracikan / pemberian sediaan suspensi

3. Cara peracikan sediaan suspensi

4. Wadah, label dan penyimpanan sediaan suspensi

- Secara visual : partikel bahan obat tampak

jelas

- Ukuran partikel : 0,1 – 100 μm

- Sifat : tidak meneruskan cahaya

1. Pengertian Sediaan Suspensi

SISTEM HETEROGEN

( 2 FASA )

Fasa Dalam

(Terdispersi)

Fasa Luar

(Pembawa)

Padat

Cair

Menurut F.I.ed III

Adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.

Menurut F.I.ed IV

Adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.

1. Pengertian Sediaan Suspensi

Bahan obat padat

Suspensi yang baik

Cairan pembawa

- kental / cair

- cepat mengendap/tidak

- endapan keras / tidak

- ukuran bahan obat besar /kecil

1. - Stabil fisis dan kimiawi

- Homogen agar dosis tepat

2. Ukuran partikel kecil dan sama besar

3. Tidak boleh cepat mengendap

4. Partikel yang mengendap tidak boleh memadat harus mudah terdispersi kembali dengan sedikit pengocokan

5. Tidak terlalu kental sehingga mudah dituang

1. Persyaratan Sediaan Suspensi

Menurut F.I.ed III :

1. Bahan yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap

2. Pengocokan pelan endapan harus dapat terdispersi kembali

3. Dapat mengandung bahan tambahan untuk stabilitas

4. Kekentalan tidak boleh terlalu tinggi agar mudah dikocok atau dituang

1. Persyaratan Sediaan Suspensi

BAHAN PADAT TAK LARUT

DALAM PEMBAWA PEMBAWA

DIBIARKAN

DIBIARKAN

BAHAN PADAT TAK LARUT

DALAM PEMBAWA PEMBAWA

CARA MENGATASI :

BAHAN PENSUSPENSI

KOCOK

KOCOK

Digunakan untuk : - obat dalam

- obat luar

Contoh :

- Pengobatan melalui oral suspensi oral

- Pengobatan pada kulit suspensi topikal

1. Pemakaian Sediaan Suspensi

SEDIAAN SUSPENSI

- Mengapa dibuat suspensi ?

- Mengapa tidak dibuat bentuk

sediaan serbuk / tablet / kapsul ?

1. Bahan obat tidak larut tetapi dikehendaki dalam bentuk cair

Misal :

- penderita tidak bisa menelan tablet atau

kapsul

- mempermudah penggunaan / efek

pemakaian lebih baik

2. Tujuan Pemberian Sediaan Suspensi

2. Untuk memperbesar stabilitas bahan obat suspensi lebih stabil daripada larutan

Misal :

- Tetracyclin HCl larutan cepat rusak

- Tetracyclin base suspensi stabil

- Pada umumnya, bahan obat mudah terurai

dibuat dalam bentuk suspensi kering /

dry syrup

2. Tujuan Pemberian Sediaan Suspensi

3. Untuk memperbaiki rasa suspensi lebih enak daripada larutan

Misal :

- Chloramphenicol larutan pahit

- Chloramphenicol palmitat / stearat

suspensi rasa lebih enak

2. Tujuan Pemberian Sediaan Suspensi

3. Cara Peracikan Sediaan Suspensi

FORMULA UMUM :

R/ Bahan obat tak larut

Bahan pensuspensi

Bahan pembasah bahan pembantu

Bahan tambahan

Bahan pembawa

CONTOH RESEP

R/ CHLORAMPHENICOL PALM 10 TDK LARUT CMC 1 GLYCERIN 5 ML SIR. SIMPLEX 10 ML OL. CITRI GTT III AQUADEST. AD 100 ML M.F.L.A POTIO

CONTOH RESEP

R/ SULFADIAZIN 5 SUKAR LARUT CALCII LACTAT 4 KELAR. 1:20 SASA 1 P.G.S 2 SIR. SIMPLEX 10 AQUADEST. AD 150 M.F.L.A SUSPENSI

3. BAHAN OBAT

- bahan obat tidak larut dalam pembawa

- bahan obat hasil reaksi yang membentuk endapan tidak larut

Partikel bahan obat terdispersi merata

tdk boleh cepat mengedap

Stabilitas fisik sediaan suspensi dipengaruhi faktor :

1. Ukuran partikel

- makin kecil makin stabil

2. Gerakan partikel

- makin lambat makin stabil

Kecepatan sedimentasi / pengendapan Hukum Stoke :

V = d2 (ρ – ρo) g

18 η

V =

Ket :

V = kecepatan pengendapan partikel

d = diameter partikel

ρ = densitas partikel

ρo = densitas pembawa

g = kecepatan gravitasi

η = viskositas media

d2 (ρ – ρo) g

18 η

V =

Dari persamaan :

1. V berbanding lurus dengan d

makin kecil ukuran partikel, makin kecil

kecepatan pengendapan

2. V berbanding terbalik dengan η

makin kental media, makin kecil kecepatan

pengendapan

d2 (ρ – ρo) g

18 η

3. BAHAN PENSUSPENSI

Macam bahan pensuspensi :

1. Berdasarkan asal

a. Bahan organik

- nabati : gom arab, tragakan, alginat

- hewani : gelatin

- sintetik / semisintetik : metil selulosa,

CMC, karbopol

b. Bahan anorganik

- bentonit / veegum tanah liat / clays

3. BAHAN PENSUSPENSI

Macam bahan pensuspensi :

2. Berdasarkan muatan

a. Anionik : gom arab, tragakan, alginat, CMC

b. Kationik : benzalkonium chlorid,

pharmagel A

c. Nonionik : metil selulosa, tween, span

3. BAHAN PENSUSPENSI

Bahan pensuspensi yang umum digunakan

Gom Arab

- berasal dari getah tanaman Acacia sp

- konsnt. umum digunakan 2–15% atau 5g/30ml

- stabil pH 5 – 9 viskositas maksimum

- daya pengental kecil

- mengendap dengan logam berat, tanin, borax

- mengandung enzim oksidase

3. BAHAN PENSUSPENSI

Gom Arab

Cara penambahan :

a. Digunakan bentuk serbuk

1. Bahan obat padat + gom arab gerus ad

homogen

2. (1) + air sedikit2 gerus ad homogen

3. BAHAN PENSUSPENSI

Gom Arab

Cara penambahan :

b. Digunakan bentuk mucilago

1. Bahan obat padat + mucilago gom arab

gerus ad homogen

2. (1) + bahan cair / pembawa

gerus ad homogen

3. BAHAN PENSUSPENSI

Gom Arab

Pembuatan mucilago gom arab:

4 bagian gom arab + 6 bagian air (1,5 x berat gom arab) gerus ad massa homogen

3. BAHAN PENSUSPENSI

Tragakan

- berasal dari ekstrak kering tan. Astralagus sp

- konsnt. umum digunakan 0,5 – 1% atau 0,1 – 0,5 g / 30ml

- pH optimum 4 – 7,5

- keuntungan (dibanding PGA)

- jumlah kecil

- bebas enzim oksidase

3. BAHAN PENSUSPENSI

Tragakan

Pembuatan mucilago tragakan :

- serbuk tragakan + air 20 x gerus ad

homogen

- encerkan dengan sisa air

Pulvis gummosus

Campuran gom arab + tragakan + saccharum album

Pembuatan mucilago gummosus : PGS + Aqua 7x PGS gerus ad mucilago

3. BAHAN PENSUSPENSI

3. BAHAN PENSUSPENSI

Alginat

- berasal dari ekstrak kering ganggang laut

- konsnt. umum digunakan 1 – 2 %

- stabil pH 4 – 9

- Ca2+ - memperbesar stabilitas

- mempertahankan konsistensi

Ca.sitrat lebih disukai daripada CaCl2

mengendapkan alginat

3. BAHAN PENSUSPENSI

Alginat

Pembuatan gel alginat :

a. alginat + gliserin (2 x) gerus ad homogen

+ air gerus ad homogen

b. alginat ditambahkan di atas air yang

diblender

3. BAHAN PENSUSPENSI

Metil Selulosa ( MC )

- macam sesuai viskositas yang dihasilkan

- larut dalam air dingin, tidak larut dalam air

panas

- konsnt. umum digunakan 0,5 – 2 %

- stabil pada pH luas 2 – 12

3. BAHAN PENSUSPENSI

Metil Selulosa ( MC )

Pembuatan mucilago :

a. - MC didispersikan dengan ⅓ - ½ jumlah

air (20 x berat MC) pada ± 90°C diamkan ad mengembang ± 15’

gerus ad homogen

- sisa air ditambahkan sebagai air es

aduk ad larut dan homogen

3. BAHAN PENSUSPENSI

Metil Selulosa ( MC )

Pembuatan mucilago :

b. - MC (1 g) ditambahkan pada air mendidih

(40 ml)

- setelah t° kamar dicapai ditambah

butir es sambil diaduk tambahkan aqua

ad 100 ml

3. BAHAN PENSUSPENSI

Karboksi Metil Selulosa ( CMC )

- macam sesuai viskositas yang dihasilkan

- larut dalam air dingin dan air panas

- konsnt. umum digunakan 0,5 – 2 %

- stabil pada pH 5 – 10

3. BAHAN PENSUSPENSI

Karboksi Metil Selulosa ( CMC )

Pembuatan mucilago :

- CMC didispersikan dengan ⅓ - ½ air panas

(20 x berat CMC) diamkan ad mengembang ±15’ gerus ad homogen

- tambahkan aqua gerus ad larut dan

homogen

3. BAHAN PENSUSPENSI

Bentonit

- aluminium silikat hidrat

- jika ditambah air mengembang 12 x, jika

ditambah pel. organik tidak mengembang

- viskositas maksimum pada pH alkalis

- umum digunakan sebagai magma bentonit

yang dalam persediaan merupakan magma

yang mengandung 5% bentonit

3. BAHAN PENSUSPENSI

Bentonit

Pembuatan bentonit magma :

a. taburkan bentonit di atas air panas aduk

ad terbentuk magma (24 jam)

b. bentonit ditambahkan pada air yang

diblender (5 – 10’)

3. BAHAN PENSUSPENSI

Veegum

- magnesium aluminium silikat

- menyerap air lebih banyak daripada bentonit

- konsnt. umum digunakan 0,5 – 2%

3. BAHAN TAMBAHAN

Bahan Pembasah

Sifat bahan : - hidrofobik

- hidrofilik

Bahan hidrofobik, misal: Sulfur, Mg.stearat, dll

- kontaminan pada partikel / lapisan udara sukar terbasahi / terdispersi cenderung menggerombol terapung pada permukaan

- untuk mendesak udara perlu pembasah, shg mudah terdispersi

3. BAHAN TAMBAHAN

Bahan Pembasah

Contoh :

- alkohol - propilenglikol

- sorbitol - gliserol

- dll

3. BAHAN TAMBAHAN

Bahan Pengawet

Bahan Pensuspensi

dirusak oleh mikroba

Bahan Obat

simpan lama, perlu

pengawet

3. BAHAN TAMBAHAN

Bahan Pengawet

Macam pengawet :

Alkohol 15 % oral, topikal

Metil paraben 0,1 – 0,2 % oral, topikal

Asam benzoat 0,1 – 0,2 % oral, topikal

Asam sorbat 0,2 % oral

3. BAHAN TAMBAHAN

Corigens

Tujuan : - menutup rasa tidak enak

- warna – bau – rasa menarik/enak

Macam corigens :

- Coloris zat warna khusus

- Odoris

- Saporis

- bahan alam : minyak atsiri- sintetis : essense

3. BAHAN TAMBAHAN

Corigens

Agar rasa lebih enak ditambah pemanis

- alam : gula, glukosa

- sintetis : sakarin

3. CARA PERACIKAN

Bahan obat padat tidak larutdalam pembawa

( Cara Langsung )

Bahan Obat

Hasil reaksi yang membentuk

endapan tidak larut

( Cara Pengendapan )

3. CARA PERACIKAN

1. CARA LANGSUNG

a. Dalam bentuk mucilago

1. Bahan pensuspensi dibuat mucilago

2. Bahan obat digerus ad halus

3. (2) + (1) gerus ad homogen

4. (3) + bahan tambahan / pembawa

3. CARA PERACIKAN

1. CARA LANGSUNG

b. Dalam bentuk serbuk

1. Bahan obat digerus ad halus

2. (1) + bahan pensuspensi gerus ad

homogen

3. (2) + aqua q.s. gerus ad homogen

4. (3) + bahan tambahan / pembawa

3. CARA PERACIKAN

1. CARA LANGSUNG

Contoh :

R/ Sulfadiazin 10 tidak larut

Natrium citrat 3 mudah larut

Methyl oxybenzoas 0,1 1 : 400

Sirup simplex 30 ml

Sol. CMC 1,5% ad 100 ml

m.f. suspensi

3. CARA PERACIKAN

1. CARA LANGSUNG

Contoh :

R/ Chloramp. palm. 10 praktis tdk larut

P.G.A 5 mudah larut

Sirup simplex 30 ml

Aqua ad 100 ml

m.f. suspensi

3. CARA PERACIKAN

2. CARA PENGENDAPAN

Untuk mendapatkan partikel yang halus :

1. Mencampur larutan yang bereaksi

seencer mungkin

2. Media kental

3. Aduk dengan kecepatan tinggi blender

3. CARA PERACIKAN

2. CARA PENGENDAPAN

Contoh :

R/ Sulfa 10 tidak larut

Ac.citric. 4 mudah larut

C.M.C Na 1 mudah larut

Natr. Hydroxydum 2 mudah larut

Metyl oxybenzoas 0,1 1 : 400

Sirup simplex 30 ml

Spiritus fortior 1 ml

Aqua ad 100 ml

m.f. suspensi

3. CARA PERACIKAN

2. CARA PENGENDAPAN

Bagaimana prinsip pembuatan resep tersebut?

Sulfa + lar. NaOH Sulfa Na + H2O

(larut)

Sulfa Na + lar. Ac.citric Sulfa + Na.citric

(tidak larut)

3. CARA PERACIKAN

2. CARA PENGENDAPAN

Agar partikel yang terbentuk halus :

- media harus kental setelah pencampuran

Sulfa dengan lar. NaOH ditambah bahan

pensuspensi dulu

- pengadukan kuat pencampuran Sulfa Na dengan lar. Ac.citric di dalam blender

4. Wadah, Etiket, Label dan Penyimpanan Sediaan Suspensi

WADAH

- Botol mulut besar agar mudah dituang

- Tertutup rapat

ETIKET

- Obat dalam etiket putih

- Obat luar etiket biru

LABEL

- Harus tertera label ‘Kocok Dahulu’ untuk menjamin distribusi bahan obat

padat

yang merata dosis seragam

PENYIMPANAN

Harus terhindar dari suhu pembekuan dan suhu tinggi

4. Wadah, Etiket, Label dan Penyimpanan Sediaan Suspensi

Dokter MirandaSID 81.096/ID/90Jl. Kepatihan 21 Surabaya

Surabaya, R/ Sulfametoksazol 10 CMC-Na 0,5 Sir. Simpleks 12 ml Ol. Citri gtt. III Aqua ad 100 ml m.f.l.a suspensi S.4.d.d. Cth I Pro: Bakteria (4thn)

R/ Sulfametoksazol 10 CMC-Na 0,5 Sir. Simpleks 12 ml Ol. Citri gtt. III Aqua ad 100 ml m.f.l.a suspensi S.4.d.d. Cth I -BAGAIMANA PRINSIP PERACIKAN RESEP TSB C.P. : 1. BUAT MUCILAGO CMC : CMC TABURKAN DIATAS AIR PANAS 20X BERAT CMC → BIARKAN MENGEMBANG ±15’ → GERUS AD HOMOGEN 2. SULFAMETOKSAZOL → GERUS AD HALUS 3. (2) + (1) → ADUK AD HOMOGEN 4. (3) + SIR. SIMPLEKS → ADUK AD HOMOGEN 5. (4) + AQUA Q.S → ADUK AD HOMOGEN (DIENCERKAN) 6. (5) MASUK BOTOL 7. (6) + AQUA AD 100ml → KOCOK AD HOMOGEN 8. (7) + OL. CITRI 3 TETES → KOCOK AD HOMOGEN

LATIHAN

R/ Sulfadiazin 5

Calcii lactat 4

S.A.S.A 1

Sirup simplex 10

P.G.S 2

Natr. benzoat 0,150

Aqua ad 150

m.f. suspensi

Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !

LATIHAN

R/ Sulfur praecip. 6,5

Champora 1

Muc. Gummi Arabici 3,75

Sol. Calc. Hydrat 45

Aqua rosa ad 100

m.f. lotio

Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !

LATIHAN

R/ Calamin 8

Zinci oxyd. 8

Glycerin 2 ml

Bentonit magma 25 ml

Sol. Calc. hydrat ad 100 ml

m.f. lotio

Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !

LATIHAN

R/ Chlorampenicol palm. 10

Glycerin 5

P.G.A 5

Sirup simplex 30 ml

Aqua ad 100 ml

m.f. sirup

Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !

LATIHAN

R/ Sulfa 10

Ac.citric. 4

C.M.C 1

Natrii hydroxidum 2

Methyl oxybenzoas 0,1

Sirup simplex 30 ml

Spiritus fortior 1 ml

Aqua ad 100 ml

m.f. suspensi

Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !