sustainable development goals (sdgs) dan new urban agenda...

18
Sustainable Development Goals (SDGs) dan New Urban Agenda (NUA) Perumahan dan Kawasan Pemukiman Prof. Ir. Haryo Winarso, M.Eng., PhD

Upload: dodien

Post on 22-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sustainable Development Goals (SDGs) dan New Urban Agenda (NUA)Perumahan dan Kawasan Pemukiman

Prof. Ir. Haryo Winarso, M.Eng., PhD

Penyajian

1. Sekilas mengenai MDG, SDG dan NUA

2. SDG dan NUA di Indonesia

3. Indikator dan Capaian SDG Perkim di Indonesia

4. Capaian di Negara Lain

5. Capaian di Jawa Barat

6. Strategi Mencapai Target SDG dalam Perkim

Kilas Balik mengenai MDG, SDG dan NUA• SDG dilahirkan di Konferensi PBB mengenai Pembangunan Berkelajutan (Sustainable Development) di Rio de

Janeiro pada tahun 2012. Tujuannya adalah mendapatkan suatu set tujuan bersama bagi seluruh dunia untuk menghadapi persoalan lingkungan, politik dan ekonomi.

• SDG mengganti MDG (Millennium Development Goals), yang telah memulai usaha seluruh negara di dunia untuk menghilangkan kemiskinan di dunia. MDG membuat ukuran ukuran yang dapat disetujuii secara global untuk mengurangi kemiskinan, kelaparan, mencegah penyakit yang mematikan, meningkatkan Pendidikan dasar pada semua anak.

• Selam 15 tahun sejak tahun 2000. MDG telah menunjukkan hasil yang cukup baik di beberapa sector: mengurangi jumlah orang miskin, memberikan lebih banyak akses pada air bersih dan sanitasi. Mengurangiangka kematian bayi dan secara siknifikan meningkatkan kesehatan ibu hamil. MDG juga menunjukan hasilyang sangat baik dalam menekan angka penderita penyakit akibat HIV/AID , Malaria dan TBC

• 17 Goals

• 169 Targets

SDG dan NUA di Indonesia

NUA

Komitmen global yang ditujukanuntuk mewujudkan pembangunanperkotaan berkelanjutan(Sustainable Urbanization).

SDGs

17 tujuan universal yang harusdicapai pada tahun 2030

Keterkaitan NUA dan SDGs

NUA adalah penjabaran lebih lanjutdari tujuan SDGs, khususnya Tujuan11

Kebijakan Pembangunan Perkotaan:

1. Dokumen “Kebijakan dan StrategiPembangunan Perkotaan Nasional 2012-2045”

2. Peraturan Presiden nomor 59 tahun2017 tentang Implementasi PencapaianTujuan Pembangunan Berkelanjutan

Indikator dan Capaian SDGs Perkim di Indonesia

1. Penyediaan Air Minum2. Sanitasi

1. Perumahan2. Persampahan

1. Air Limbah

TUJUAN 6: Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua

Sasaran Global Indikator Global dan Capaian di IndonesiaSasaran Nasional RPJMN 2015-2019

dan Capaian

Akses universal dan merataterhadap air minum yang amandan terjangkau bagi semua

1. Proporsi populasi yang menggunakan layanan air minum yang dikelola secaraamana. Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air

minum layak: Rumah tangga di daerah perkotaan lebih mudah mengaksessumber air minum layak dibandingkan rumah tangga di daerah perdesaan

b. Kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan dan industri, serta penyediaan air baku untuk pulau-pula: Belum ada data

1. Meningkatnya akses terhadaplayanan air minum layak pada tahun 2019 menjadi 100% (2015: 70,97%; 2016: 71,14%)

2. Meningkatnya kapasitas prasaranaair baku, untuk melayani rumahtangga, perkotaan dan industripada tahun 2019 menjadi 118,6 m3/detik (2015: 58,41 m3/detik; 2016: 64,56 m3/detik) dan penyediaan air baku untuk 60 pulau

Akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khususpada kebutuhan kaumperempuan, serta kelompokmasyarakat rentan

1. Proporsi populasi yang menggunakan layanan sanitasi yang dikelola secaraaman, termasuk fasilitas cuci tangan dengan air dan sabuna. Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan

air: Peningkatan kesadaran penduduk pedesaan dalam mencuci tanganb. Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi

layak: Sanitasi layak RT perdesaan < RT perkotaanc. Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM: Belum ada datad. Jumlah desa/kelurahan yang open defecation free (ODF): Belum ada datae. Jumlah kota/kab yang terbangun infrastruktur air limbah dengan sistem

terpusat skala kota, kawasan, dan komunal: Belum ada data

1. Meningkatnya akses terhadapsanitasi yang layak pada tahun2019 menjadi 100% (2015: 46,63%; 2016: 52,39%)

2. Meningkatnya jumlahdesa/kelurahan yang melaksanakanSanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi 45.000 pada tahun2019 (2015: 25.000)

Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasanmaterial dan bahan kimiaberbahaya, mengurangisetengah proporsi air limbahyang tidak diolah

1. Proporsi limbah cair yang diolah secara amana. Jumlah kabupaten/kota yang ditingkatkan kualitas pengelolaan lumpur

tinja perkotaan dan dilakukan pembangunan instalasi pengolahan lumpurtinja (IPLT): Belum ada data

1. Terbangunnya infrastruktur air limbah dengan sistem terpusatskala kota, kawasan, komunal pada tahun 2019 di 438 kabupaten/kota.

2. Peningkatan kualitas pengelolaanair limbah sistem setempat melaluipeningkatan kualitas pengelolaanlumpur tinja perkotaan dan pembangunan Instalasi PengolahanLumpur Tinja (IPLT) di 409 kabupaten/kota.Sumber: Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2018; Perpres 59/2017; Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019, 2017

TUJUAN 11: Menjadikan kota permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

Sasaran Global Indikator Global dan Capaian di Indonesia Sasaran Nasional RPJMN 2015-2019 dan Capaian

Akses bagi semua terhadapperumahan yang layak, aman, terjangkau, termasukpenataan kawasan kumuh, serta akses terhadappelayanan dasar perkotaan

1. Proporsi populasi penduduk perkotaan yang tinggal di daerah kumuh, permukiman liar atau rumah yang tidaklayaka. Jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap

hunian yang layak dan terjangkau: Proporsi RT di rumah layak huni meningkat selama 2015,2016,2017

b. Jumlah kawasan perkotaan metropolitan yang terpenuhi standar pelayanan perkotaan (SPP): belumada data

c. Jumlah kota sedang dan kota baru yang terpenuhi SPP: belum ada data

1. Akses bagi 3,7 juta rumah tangga terhadap hunian layakdan terjangkau hingga tahun 2019

2. Pemenuhan standar pelayanan perkotaan kota yang aman, nyaman dan layak huni pada aspek permukimanpaling sedikit di 12 Kawasan Perkotaan Metropolitan hingga tahun 2019.

3. Pemenuhan standar pelayanan perkotaan kota yang aman, nyaman dan layak huni pada aspek permukimanpaling sedikit di 20 Kota Sedang dan 10 Kota Baru hinggatahun 2019

Mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota

1. Proporsi limbah padat perkotaan yang dikumpulkansecara teratur dengan pemrosesan akhir yang baikterhadap total limbah padat perkotaan yang dihasilkanoleh suatu kotaa. Presentase sampah perkotaan yang tertangani: belum

ada datab. Jumlah kota hijau yang mengembangkan dan

menerapkan Green Waste di kawasan perkotaanmetropolitan: belum ada data

1. Meningkatnya cakupan penanganan sampah perkotaan menjadi 80% pada tahun 2019 (2013: 46%)

2. Terwujudnya kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana melalui pengembangan dan penerapan green water, green waste (pengelolaan sampah dan limbahmelalui reducereuse-recycle), green transportation khususnya di 7 kawasan perkotaan metropolitan, hinggatahun 2019.

Sumber: Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2018; Perpres 59/2017; Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019, 2017

Capaian di Negara LainKategori Swedia Jepang Indonesia Republik Afrika Tengah

Peringkat Indeks SDG 1 15 99 156

Nilai Indeks SDG 85 78,5 62,8 37,7

TUJUAN 6 : Air Bersih dan Sanitasi Layak

Negara berpenghasilan tinggi: populasi yang menggunakan layanan air yang dikelola dengan aman(%)

98 97,2 - -

Negara lain: penduduk yang menggunakan setidaknya layanan air minum dasar (%)

- - 89,5 54,1

Negara berpenghasilan tinggi: penduduk yang menggunakan layanan sanitasi yang dikelola denganaman (%)

92,3 99,8 - -

Negara lain: penduduk yang menggunakan setidaknyalayanan sanitasi dasar (%)

- - 67,9 25,1

TUJUAN 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan

Sumber air yang ditingkatkan, pipa (% populasi perkotaan dengan akses)

100 - 25,3 42,9

TUJUAN 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

E-waste yang dihasilkan (kg / kapita) 22,2 17,3 3 0,3

Air limbah antropogenik yang menerima perlakuan (%) 87 57,8 0 0

Sumber: Bertelsmann Stiftung and Sustainable Development Solutions Network, 2018

TUJUAN 12: Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan

Sasaran Global Indikator Global dan Capaian di Indonesia Sasaran Nasional RPJMN 2015-2019 dan Capaian

Mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenislimbah yang ramah lingkungan, di sepanjang siklushidupnya, sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangipencemaran bahan kimia dan limbah tersebut keudara, air, dan tanah untuk meminimalkan dampakburuk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

1. Timbulan limbah berbahaya per kapita, proporsi limbah berbahaya yang terkelola menurut jenis penanganannyaa. Jumlah limbah bahan berbahaya dan

beracun (B3) yang terkelola dan proporsi limbah B3 yang diolah sesuai peraturan perundangan (sektor industri): Jumlah limbah B3 yang dikelola mengalami penurunan selama 2015, 2016, 2017

1. Meningkatnya pengelolaan limbah B3 menjadi 150 juta ton pada tahun 2019 (2015: 100 juta ton)

Secara substansial mengurangi produksi limbahmelalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali

1. Tingkat daur ulang nasional, ton bahan daurulanga. Jumlah timbulan sampah yang didaur

ulang: Belum ada data

1. Meningkatnya pengelolaan sampahterpadu (reduce, reuse, and recycle/3R) melalui beroperasinya 115 unit recycle center skala kota dengan kapasitas 20 ton per hari hingga tahun 2019 (2015: 1 unit)

Sumber: Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2018; Perpres 59/2017; Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019, 2017

Pencapaian Indikator SDGs Provinsi Jawa BaratNO Indikator Skor Kelas Keterangan

TUJUAN 6 : Air Bersih dan Sanitasi Layak

1. Rumah tangga dengan air minum layak (%)

3 B Mendekati Target SDGs

2. Rumah tangga dengan sanitasilayak (%)

3 B Mendekati Target SDGs

TUJUAN 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan

1 Rumah tangga yang memenuhispesifikasi Rumah SederhanaSehat (%)

1 D Setengah Jalan Menuju Target SDGs

2 Rumah tangga kota denganjaringan air ledeng (%)

0 E Masih cukup jauhmencapai target SDGs

TUJUAN 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

1 Rumah tangga dengan perilakumemilah sampah (%)

1 D Setengah Jalan Menuju Target

Sumber: Alisjahbana, dkk., 2018

Strategi Mencapai Target SDG Perkim

• Pragmatis• Langsung mengisi gap- kekurangan berdasar indicator (buku di atas dapat

digunakan sebagai pegangan)

• Berdampak luas

• Terlihat dan terasakan- Tanggible

Strategi Mencapai Target SDG Perkim

Pendekatan Growth Management• ?. Ide th 1960 an-- awal 2000 an dikenal sbg smart growth• . Prinsipnya adalah

• (1) membatasi pekembangan/pembangunan melebar/ horizontal • (2) mendorong kepadatan tinggi• (3) mendorong mixed-use zoning, • (4) mengurangi kendaraan pribadi , • (5) revitalisasi Kawasan lama,• (6) menjaga ruang terbuka• (7) Membangun affordable housing.

• Compact city-Clustered Development• Terpusat• Bertahap

Strategi Mencapai Target SDG Perkim

Kabupaten/Kota

Clustered Development

1

Clustered Development

2

Strategi Mencapai Target SDG Perkim

• Clustered development akan bisa• Mengurangi penggunaan lahan- menambah open space

• Meningkatan rumah layak huni– rumah susun

• Meningkatkan persentase pengunaan air bersih- dan akses sanitasi yang baik

Terima Kasih