susu sebagai pangan fungsional

3
Peran makanan sebagai agen untuk meningkatkan kesehatan yang dinyatakan sebagai pangan fungsional, memiliki efek positif untuk kesehatan karena nilai gizinya. Susu telah menjadi bagian pangan fungsional karena manfaat untuk kesehatan selama bertahun tahun karena didalamnya terkanding komponen bioaktif, bakteri probiotik, antioksidan, vitamin, protein yang spesifik, oligosakarida, asam organic, kalsium yang mudah diserap, asam linoleat konjugasi, dan komponen biologis lainnya yang memiliki bioaktivitas untuk melancarkan pencernaan, dan fungsi gastrointestinal, haemodynamics, mengontrol pertumbuhan pertumbuhan microbial probiotik, dan mengatur system immune. Susu merupakan campuran kompleks dari protein bioaktif spesifik, lipid, sakarida dan komponen biologis dalam jumlah yang banyak seperti immunoglobulin, enzim, peptide antimikroba, oligosakarida, hormone, sitokin, dan factor pertumbuhan. Susu segar mengandung campuran dari agen antimicrobial yang menunujukan aktivitas bakteriostatis dan bahakn bakteri sidal. Laktosa dan oligosakarida lainnya merupakan komponen terbanyak ketiga pada susu. Laktosa difermentasi oleh menjadi asam laktat untuk mengurangi pH dan mempengaruhi karakter fisik dari casein dan sehingga meningkatkan daya cerna, meningkatkan penyerapan kalsium dan mineral dan mencegah potensi pertumbuhan bakteri yang berbahaya.

Upload: venitha-dwi-hertanti

Post on 08-Nov-2015

261 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Susu sebagai pangan fungsional

TRANSCRIPT

Peran makanan sebagai agen untuk meningkatkan kesehatan yang dinyatakan sebagai pangan fungsional, memiliki efek positif untuk kesehatan karena nilai gizinya. Susu telah menjadi bagian pangan fungsional karena manfaat untuk kesehatan selama bertahun tahun karena didalamnya terkanding komponen bioaktif, bakteri probiotik, antioksidan, vitamin, protein yang spesifik, oligosakarida, asam organic, kalsium yang mudah diserap, asam linoleat konjugasi, dan komponen biologis lainnya yang memiliki bioaktivitas untuk melancarkan pencernaan, dan fungsi gastrointestinal, haemodynamics, mengontrol pertumbuhan pertumbuhan microbial probiotik, dan mengatur system immune. Susu merupakan campuran kompleks dari protein bioaktif spesifik, lipid, sakarida dan komponen biologis dalam jumlah yang banyak seperti immunoglobulin, enzim, peptide antimikroba, oligosakarida, hormone, sitokin, dan factor pertumbuhan. Susu segar mengandung campuran dari agen antimicrobial yang menunujukan aktivitas bakteriostatis dan bahakn bakteri sidal. Laktosa dan oligosakarida lainnya merupakan komponen terbanyak ketiga pada susu. Laktosa difermentasi oleh menjadi asam laktat untuk mengurangi pH dan mempengaruhi karakter fisik dari casein dan sehingga meningkatkan daya cerna, meningkatkan penyerapan kalsium dan mineral dan mencegah potensi pertumbuhan bakteri yang berbahaya. Laktulose merupakan disakarida yang berasal dari proses pemanasan susu dan memiliki manfaat menstimulasi pertumbuhan selektif atau aktivitas bakteri probiotik termasuk Bifidobakteria dan Laktobacillus. Produk susu yang asam mengandung beberapa polisakarida dan tambahan oligosakarida yang memproduksi bakteri probiotik seperti produk protein hidrolasi yaitu kefir, komponen bioaktif dasar dari kefir berkontribusi untuk stabilitas dan karakteristik organoleptic. Kefir sering digunakan karena manfaatnya dalam kondisi yang bervariasi termasuk gangguan metabolisme, atherosclerosis, penyakit alergi, tuberculosis, kanker, dan gangguan gastrointestinal. Protein susu termasuk casein, B-laktoglobulin, B-lactalbumin, immunoglobulin, laktoferrin dan serum albumin menunjukkan aktivitas biologisnya tidak hanya pada system immune tetapi juga pencernaan, kardiovaskular, dan system . Protein susu dikenal sebagai sumber utama dari komponen peptid bioaktif seperti casmorphin, casokinins, immunopeptide, laktoferrin, laktoferricin, dan phospopeptide dimana aktivitas biologis utamanya merupakan pengatur kekebalan, aktivitas antimikroba, aktivitas antitrombotis, pada pengaturan tekanan darah, dan mengikat vitamin dan mineral. Susu fermentasi kaya akan whey protein seperti a-lactalbumin, B-lactoglobulin, lactoferrin dan immunoglobulin dan beberapa diantaranya factor pertumbuhan. Protein ini menunjukkan efek biologis dari aktivitas anti-karsinogenik dan fungsi pencernaan. Whey protein dapat bersifat antimikroba, antikarsinogenik, immunostimulatory, aktivitas dan dapat mengurangi lemak deposisi dan meningkatkan sensitivitas insulin.