susunan gigi geligi dalam rahang. fix
DESCRIPTION
hhhhTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
1/
1
ANATOMI & FAAL ORAL
HUBUNGAN GIGI GELIGI DALAM RAHANG
Disusun oleh kelompok 5 :
1. Fildza Hanifa (13/349968/KG/09591)2. Faizah Shoher (13/350019/KG/09593)3. Indah Nurkhasanah KD (13/350022/KG/09594)4. Sherlis Oktaviani (13/350072/KG/09595)5. Renanda AR (13/350754/KG/09600)6. Fadila Figatami (13/351261/KG/09601)7. Sinta Praditasari (13/351728/KG/09602)8. Karina Ulfa Eka (13/352632/KG/09603)9. Ainun Hanin Noviar (13/352644/KG/09604)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013/2014
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
2/
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Anatomi &Faal Oral
Hubungan Gigi Geligi dalam Rahang ini dengan lancar.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai judul makalah ini. yang Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon Demikian makalah ini kami
buat, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Maret 2014
Penulis
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
3/
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul . 1
Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi .......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. SUSUNAN GIGI DALAM RAHANG
2.2. KURVE KOMPENSASI
2.3. SUDUT INKLINASI GIGI
2.4 OKLUSI GIGI GELIGI
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 16
3.2 Referensi .............................................................................................. 17
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
4/
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Makalah
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
5/
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1SUSUNAN GIGI DALAM RAHANGSusunan gigi (rumus gigi) merupakan deretan gigi-gigi yang terdiri dari 4 kelompok gigi-gigi
dalam dua lengkung gigi. Rumus gigi tersusun seperti bayangan cermin antara sisi kanan dan
kiri yang saling menghadap antara bagian atas dan bagian bawah.
1. Gigi deciduiJumlah gigi decidui adalah 20 buah yang terdiri dari 8 gigi incisivus, 4 gigi
caninus, dan 8 gigi molar.
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
6/
6
2.Gigi Permanent
Jumlah gigi yang akan bertambah sebanyak 12 buah, yaitu gigi graham belakang.
Gigi permanen yang dimiliki oleh orang dewasa seluruhnya ada 32 buah, yaitu 8 buah gigi
seri, 4 buah gigi taring, 8 buah gigi graham depan, dan 12 buah gigi graham belakang.
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
7/
7
2.2KURVE KOMPENSASI
Kurva spee merupakan kurva anteroposterior dari permukaan okhusal rahang
bawah mulai dari cups tip kaninus mandibula- cups tip bukal premolar 1 dan 2 cups tip
bukal molar 1,2,3 menyambung sampai ke anterior ramus mandibula.
Dalam studi hubungan vertical dan horizontal oklusi geligi,tercapainya
keseimbangan fungsi oklusal selama pergerakan fungsional mandibula merupakan hal
yang penting. Kurva ini merupakan refleksi fraksional yang dimulai dari sendi TMJ,
mengikuti bentuk anatomis fossa gleoid dan berhubungan dengan ukuran dan bentuk
cups gigi geligi.
Fungsi utama dari kurva spee dipercaya memiliki fungsional biomekanikal selamapengunyahan makanan. Pergerakan yang fungsional mandibula seperti gerak protrusive
dan lateral juga sangat dipengaruhi kurva ini. Kurva spee untuk rahang atas disebut juga
sebagai kurva kompensasi.
Kurva spee dijadikan sebagai referensi dalam merekonstruksi oklusal pada kasus
kehilangan gigi posterior sebagai dan seluruhnya. Pembuatan cups gigi yang tajam
dengan kurva yang datar adalah kontraindikasi karena dapat mengurangi freeway space.
Tujuan utama yang paling penting adalah dalam hal ini adalah untuk mendaatkan
stabilitas gigi tiruan. Pembuatan cups yang tajam dalam dan curam yang tidak mengikuti
kurva spee dalam bentuk fisiologis sebelumnya mengakibatkan pengaruh traumatic pada
jaringan penyangga sehingga jaringan periodontal dan tulang resorpsi dan kehilangan
lebih lanjut pada gigi sisa.
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
8/1
8
2.3 SUDUT INKLINASI GIGI
Setiap gigi akan tersusun dalam lengkungan tahang ditandai dengan sudut
inklinasi yang meliputi inklinasi mesiodistal dan fasiopalatal/lingual.
Gigi I1atas
Permukaan mesial gigi di garis tengah Edge incisal terletak pada bidang occlusal Poros gigi miring sehingga terlihat membuat sudut 5 derajat ke garis median Garis servikal tingginya hampir dari gigi geligi lainnya
Gigi I2atas
Edge incisal terletak 1-2 mm pada bidang occlusal Poros gigi lebih miring dari I1atas Garis servikal lebih rendah dari I1atas Pada bagian sepertiga servico-incisal crownnya lebih ke palatal dari pada I1 atas
(inklinasi labio-palatal)
Gigi C atas
Ujung cuspterletak di bawah bidang occlusal Antara poros gigi C atas dengan I1atas atau gl. bidang distal membentuk sudut siku-
siku dengan bidang occlusal
Garis servikal sama tingginya dari I1atas Pada bagian sepertiga servico-incisal crownnya lebih/paling ke prominent atau
menonjol ke arah buccal dari pada I1atas (inklinasi labio-palatal)
Gigi I1bawah
Permukaan mesial gigi di garis tengah Edge incisal terletak pada bidang occlusal dan terjadi overlapdengan gigi I1ataspada
sepertiga serviko-incisal dari permukaan palatal
Poros gigi miring sedikit ke arah mesial dan condong sedikit ke arah labial
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
9/
9
Gigi I2bawah
Edge incisal terletak pada bidang occlusal Poros gigi lebih miring dari I1 bawah (inklinasi mesio-distal) dan tegak lurus pada
bidang oklusal (inklinasi labio-lingual)
Gigi C bawah
Gigi yang palingprominent gigi depan bawah lainnya Ujung cusplebih tinggi sedikit daripada edgeincisal pada gigi Incisivus Pada bagian sepertiga servico-incisal crownnya lebih menonjol ke luar (inklinasi
labio-palatal) serta Poros gigi lebih miring dari pada gigi Incisivus (inklinasi mesio-
distal/CA)
Gigi P1atas
Ujung cusp buccal terletak tepat di bidang occlusal dan ujung cusppalatal 1 mm diatas bidang occlusal (inklinasi buco-palatal)
Poros gigi sejajar dengan garis median (inklinasi mesio-distal)
Gigi P2atas
Kedua ujung cusp (buccal dan palatal) terletak tepat di bidang occlusal (inklinasibuco-palatal)
Poros gigi sejajar dengan garis median (inklinasi mesio-distal)
Gigi M1atas
Cusp mesiopalatal tepat pada bidang occlusal, sedangkan Cusp mesiobuccal dandistopalatal 1 mm di atas bidang occlusal serta distobuccal 2 mm di atas bidang
occlusal (inklinasi buco-palatal) Poros gigi sejajar miring sedikit ke arah posterior (inklinasi mesio-distal)
*NB: Cuspmesiopalatal, mesiobuccal, distobuccal dan distopalatal terletak pada bidang
obliquesehingga membentuk sudut 6 derajat pada bidang occlusal dan terletak di curve
of Sfee dan curve of Wilson
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
10
10
Gigi M2atas
Semuanya sama dengan M1 atas, hanya poros gigi lebih miring sedikit ke arahposterior dan terletak di curve of Sfee dan curve of Wilson
Gigi P dan M bawah
Semuanya sama seperti gigi belakang atas dan pada bidang occlusalnya sesuai dengangigi belakang atas dengan nama lain yaitucompensating curve
2.4 OKLUSI GIGI GELIGI
Oklusi merupakan perubahan hubungan permukaan gigi geligi maksila dengan
mandibula, yang terjadi pada saat pergerakan mandibula dan berakhir dengan kontak
penuh dari gigi geligi pada kedua rahang. Oklusi terjadi karena adanya interaksi dari
dental system.
Oklusi juga didefinisikan sebagai kontak antara gigi-geligi yang saling
berhadapan secara langsung (tanpa perantara) pada suatu hubungan biologis yang
dinamis antara semua komponen sistem stomatognatik terhadap permukaan gigi-
geligi yang berkontak.
KRITERIA OKLUSI NORMAL:1. Seluruh gigi pada arkus maksila berada dalam kontak maksimal dengan seluruh
gigi pada arkus mandibula dalam pola yang jelas.
2. Gigi maksila sedikit menutupi gigi maksila pada permukaan fasial.3. Hubungan molar4. Hubungan kaninus5. Profil wajah mesognatia
Oklusi memiliki 2 aspek :
1. Statis yang mengarah kepada bentuk, susunan, dan artikulasi gigi geligi pada dandiantara lengkung gigi, dan hubungan antara gigi geligi dengan jaringan
penyangga.
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
11
11
2. Dinamis yang mengarah kepada fungsi system stomatognatik yang terdiri darigigi geligi, jaringan penyangga, sendi temporomandibular, system neuromuscular,
dan nutrisi.
Terminology oklusi :
a. Oklusi idealadalah konsep teoritis, sukar atau bahkan tidak mungkin terjadi padamanusia. Menurut Kamus Kedokteran Gigi, oklusi ideal adalah keadaan oklusi
setiap gigi, kecuali I1 mandibula dan M3 maxilla, beroklusi dengan dua gigi di
lengkung antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang tidak mengalami
keausan.
b. Oklusi normaladalah hubungan yang dapat diterima oleh gigi geligi pada rahangyang sama dan rahang yang berlawanan, apabila gigi geligi dikontakkan
dan condylus berada dalam fossa glenoidea. Menurut Leroy Johnson oklusi
normasl suatu kondisi oklusi yang berfungsi secara harmonis dengan proses
metabolic untuk mempertahankan struktur penyangga gigi dan rahang berada
dalam keadaan sehat. Dikatakan oclusi normal jika :
Susunan gigi pada lengkung gigi teratur dengan baik Gigi dengan kontak proksimal Hubungan seimbang antara gigi dan tulang rahang terhadap cranium dan
muscular di sekitarnya
Kurva spee normal ketika gigi dalam kontak oklusal Terdapat maksimal interdigitasi dan minimal overbite dan overjet Cusp mesiobuccal M1 maxilla berada di groove mesiobuccal M1
mandibula dan cusp distobuccal M1 maxilla berada pada embrasure antara
M1 dan M2 mandibula dan seluruh jaringan periodontal secara harmonis
dengan kepala dan wajah
Bidang dan lengkung Oklusal imajiner
Bidang oclusal adalah permukaan imajiner yang secara anatomi berhubungan dengan
cranium dan secara teori menyentuh tepi incisal gigigigi incisive dan ujung permukaan
oklusal gigi posterior. Ada lima tipe lengkung oklusal :
1. Normal (average)2. Tajam (acute)
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
12
12
3. Datar (flat)4. Terbalik (reverse)5. Two- level
Tipe Tajam Tipe Normal Tipe Datar
Tahap Oklusal :
1.
Perkembangan gigi geligi susu Seluruh gigi geligi susu akan lengkap erupsi (2,5 tahun). Adanya lengkung gigi oval dengan gigitan dalam (Deep bite) pada overbite dan
overjet.
Terdapat generalized interdental spacing karena adanya pertumbuhan transversaltulang rahang untuk mempersiapkan tempat gigi permanen
2. Perkembangan gigi geligi permanen
Tahap 1erupsi molar 1 dan incisivus permanen, yaitu:
Biasanya pada umur 68 tahun Terjadi enggantian incisivus dan penambahan molar 1 permanen. Umur 6,5 tahun gigi 1/2 Rahang Atas erupsi space pada garis
median prosesus alveolaris kesalahan diagnosis (frenulum abnormal)
Tahap 2erupsi Caninus, Pre Molar dan Molar 2, yaitu:
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
13
13
Biasanya umur 1013 tahun Molar susu bawah sudah diganti premolar permanen Molar susu atas belum Terdapat penambahan besar overbiteTahap 3erupsi Molar 3, yaitu :
Penyesuaian oklusi (occusal adjustment) Salzmann (1966) 3 mekanisme penyesuaian oklusi normal gigi susu ke
periode gigi bercampur sampai tercapai stabilisasi pada periode gigi
permanen
Konsep Dasar Oklusi
a. Oklusi seimbang (Balanced occlusion)
oklusi seimbang merupakan suatu oklusi baik atau normal, bila hubungan antara
kontak geligi mandibula dan geligi maxilla memberikan tekanan yang seimbang pada
kedua rahang, baik dalam kedudukan sentrik maupun eksentrik.
b. Oklusi morfologis (Morphologic occlusion)
oklusi morfologik dinilai dari baik-buruknya oklusi melalui hubungan antar geligi
bawah dengan lawannya dirahang atas pada saat geligi tersebut berkontak.
c. Oklusi dinamisoklusi dinamik/individual/fungsional occlusion). Oklusi yang baik atau normal harus
dilihat dari segi keserasian antara komponen-komponen yang berperan dalam proses
terjadinya kontak antar gigigeligi tadi. Komponennya antara lain ialah geligi dan
jaringan penyangganya, otot-otot mastikasi dan sistem neuromuskularnya, serta TMJ.
Bila semua struktur tersebut berada dalam keadaan sehat dan mampu menjalankan
fungsinya dengan baik, maka oklusi tersebut dikatakan normal (Gunadi, Haryanto A;
dkk).
Jenis-jenis Oklusi
a. Oklusi Ideal merupakan hubungan fungsional yang mencakup prinsip dan
karakteristik ideal yang harus dimiliki suatu keadaan oklusi. Menurut Kamus
Kedokteran Gigi, oklusi ideal adalah keadaan beroklusinya semua gigi, kecuali
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
14
14
insisivus central bawah dan molar tiga atas, beroklusi dengan dua gigi di lengkung
antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang tidak mengalami keausan.
b. Oklusi Normal, menurut Leory Johnson menggambarkan oklusi normal pada suatu
kondisi oklusi yang berfungsi secara harmonis dengan proses metabolic untuk
mempertahankan struktur penyangga gigi dan rahang untuk berada dalam keadaan
sehat.
Oklusi gigi-geligi secara normal dapat dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu:
1. oklusi statikmerupakan hubungan gigi geligi rahang atas dan rahang bawah dalam
keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi dalam keadaan statik. Pada
oklusi statik, hubungan cusp fungsional gigi geligi posterior (premolar) berada pada
posisi cusp to marginal ridge dan cusp fungsional gigi molar pada posisi cusp to
fossa. Sedang pada hubungan gigi anterior dapat ditentukan jarak gigit (overjet) dan
tinggi gigit (overbite) dalam satuan milimeter (mm). Overjet merupakan jarak
horizontal antara incisal edge gigi incisivus rahang atas terhadap bidang labial gigi I1
rahang bawah. Dan overbite adalah jarak vertikal antara incisal edge RB sampai
incisal edge RA.
2. oklusi dinamikadalah hubungan antara gigi geligi maxilla dan mandibula. Oklusi
dinamik timbul akibat gerakan mandibula ke lateral, kedepan (anterior) dan
kebelakang (posterior). Oklusi yang terjadi karena pergerakan mandibula ini seringdisebut artikulasi. Pada gerakan ke lateral akan ditemukan sisi kerja (working side)
yang ditunjukan dengan adanya kontak antara cusp bukal gigigeligi rahang atas dan
cusp molar rahang bawah. Working side dalam oklusi dinamik digunakan sebagai
panduan oklusi (oklusal guidance), bukan pada balancing side.
c. Oklusi sentrik merupakan posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada waktu
mandibula dalam keadaan kedua kondisi berada dalam posisi bilateral simetris di
dalam fossanya (sentrik). Sentris atau tidaknya posisi mandibula sangat ditentukan
oleh panduan yang diberikan oleh kontak antara gigi pada saat pertama berkontak.
Keadaan ini dapat mudah berubah bila terdapat gigi supra posisi ataupun overhanging
restoration.
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
15
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
SUSUNAN GIGI DALAM RAHANG
Susunan gigi (rumus gigi) merupakan deretan gigi-gigi yang terdiri dari 4 kelompok gigi-gigi
dalam dua lengkung gigi. Rumus gigi tersusun seperti bayangan cermin antara sisi kanan dan
kiri yang saling menghadap antara bagian atas dan bagian bawah.
KURVE KOMPENSASI
Kurva spee merupakan kurva anteroposterior dari permukaan okhusal rahang
bawah mulai dari cups tip kaninus mandibula- cups tip bukal premolar 1 dan 2 cups tip
bukal molar 1,2,3 menyambung sampai ke anterior ramus mandibula.
OKLUSI GIGI GELIGI
Oklusi merupakan perubahan hubungan permukaan gigi geligi maksila dengan
mandibula, yang terjadi pada saat pergerakan mandibula dan berakhir dengan kontak
penuh dari gigi geligi pada kedua rahang. Oklusi terjadi karena adanya interaksi dari
dental system.
Oklusi juga didefinisikan sebagai kontak antara gigi-geligi yang saling
berhadapan secara langsung (tanpa perantara) pada suatu hubungan biologis yangdinamis antara semua komponen sistem stomatognatik terhadap permukaan gigi-
geligi yang berkontak.
KRITERIA OKLUSI NORMAL:
1. Seluruh gigi pada arkus maksila berada dalam kontak maksimal dengan seluruh gigi padaarkus mandibula dalam pola yang jelas.
2. Gigi maksila sedikit menutupi gigi maksila pada permukaan fasial.3. Hubungan molar4. Hubungan kaninus5. Profil wajah mesognatia
-
5/28/2018 Susunan Gigi Geligi Dalam Rahang. Fix
16
16
REFERENSI
Harshanur, Itjingningsih Wangidjaja. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC.
Hamzah, Zahreni; dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Fisiologi Manusia. Jember : Bag. Biomedik
Lab Fisiologi Manusia FKG Universitas Jember.Soeyoto; Wiyono, Adi; Nindyo P. Aris. 2009. Gigi dan Mulut. http://rssm.
Iwarp.com/konsultasi.html.
Thomson, Hamish. 2007. Oklusi Edisi 2. Jakarta: EGC
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125370-R17-PRO-196%20Korelasi%20jumlah-
Literatur.pdf
http://xa.yimg.com/kq/groups/13472721/47009527/name/maloklusi+dan+malabsorpsi.ppt
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21837/3/Chapter%20II.pdf
lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125321-R17-PRO...Literatur.pdf
Furqonita Deswaty.Seri IPA Biologi.2007.Yudhistira
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125370-R17-PRO-196%20Korelasi%20jumlah-Literatur.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125370-R17-PRO-196%20Korelasi%20jumlah-Literatur.pdfhttp://xa.yimg.com/kq/groups/13472721/47009527/name/maloklusi+dan+malabsorpsi.ppthttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21837/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21837/3/Chapter%20II.pdfhttp://xa.yimg.com/kq/groups/13472721/47009527/name/maloklusi+dan+malabsorpsi.ppthttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125370-R17-PRO-196%20Korelasi%20jumlah-Literatur.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125370-R17-PRO-196%20Korelasi%20jumlah-Literatur.pdf