susunan tanah
DESCRIPTION
Susunan yang membentuk danTRANSCRIPT
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 0
SUSUNAN TANAH
Oleh :
KELAS V B
1. M. Hafizhuddin A.
2. Andrew Bagas Tio
SD NEGERI KRATON
PEKALONGAN
2012
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 1
SUSUNAN TANAH DAN JENIS-JENIS TANAH
Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan
terdiri dari massa padat, cair dan gas. Tanah tercipta tidak dengan sendirinya,
melainkan berasal dari hasil pelapukan bebatuan dan tumbuhan yang prosesnya
memakan waktu berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun.
Tanah yang tercipta ini akan membentuk susunan tanah yang berlapis-lapis. Proses
pembentukan susunan tanah ini sangat dipengaruhi oleh iklim, bentuk muka bumi,
tumbuhan, berbagai organisme yang hidup di atasnya termasuk hewan, tumbuhan
dan manusia serta waktu.
Secara umum, susunan tanah (dengan bahan induk mineral) terdiri atas (Lihat
Gambar 1.1) :
1. 50% bahan padatan (45% berupa bahan mineral dan 5% berupa bahan
organik),
2. 25% air, dan
3. 25% berupa udara.
Gambar 1.1.
Materi Penyusun
Tanah
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 2
Sementara itu, pada tanah organik, seperti gambut, bahan padatan pada susunan
tanah tersebut terdiri atas :
1. 5% bahan organik dan
2. 45% bahan mineral.
Bahan organik dalam susunan tanah ini terdiri atas 10% mikroorganisme, 10% akar,
dan sisanya humat (materi pembentuk humus). Walaupun jumlah tidak banyak,
fungsinya sangat penting.
Susunan tanah dan juga struktur tanah yang berongga-rongga menjadi tempat bagi
akar untuk bernafas dan tumbuh. Selain itu, tanah pun menjadi habitat bermacam-
macam mikroorganisme. Tanah juga dijadikan sebagai tempat hidup bagi sebagian
hewan. Tekstur susunan tanah bermacam-macam dan bisa dikelompokkan
menjadi:
1. Tekstur susunan tanah kasar misalnya pasir;
2. Tekstur susunan tanah agak kasar misalnya lempung berpasir, dan lempung
berpasir halus;
3. Sedang, antara lain lempung berpasir sangat halus, lempung berdebu dan
debu;
4. Tekstur halus misalnya, tanah liat berpasir, tanah liat berdebu.
Tekstur susunan tanah ini juga dipengaruhi oleh kandungan air yang terdapat dalam
tanah.
Jika diuraikan proses pembentukan susunan tanah dimulai dari bebatuan yang
mengalami pelapukan baik pelapukan secara fisika maupun pelapukan secara
kimiawi. Pada saat pelapukan, bebatuan tersebut akan menjadi lunak dan berubah
bentuknya sehingga dapat dikatakan sebagai bahan tanah. Bahan tanah ini akan
mengalami proses pelapukan terus menerus dan berlangsung dalam waktu bertahun-
tahun sampai akhirnya bahan tanah tersebut menjadi tanah.
Selain susunan tanah, fungsi tanah juga perlu diketahui. Berikut fungsi-fungsi tanah:
1. Tanah berfungsi untuk produksi biomassa, yaitu tempat tumbuh dan
berkembangnya perakaran, sumber hara serta zat pendukung pertumbuhan;
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 3
2. Tanah berfungsi untuk penyaringan, penyangga dan pengubah antara
atmosfer, air tanah serta akar tanaman;
3. Tanah berfungsi sebagai habitat biologi dan konservasi genetik;
4. Tanah berfungsi sebagai ruang infrastruktur untuk teknik, industri, sosial
ekonomi, dan pembangunannnya;
5. Tanah berfungsi sebagai sumber daya energi, material dasar, pertambangan
dan air.
6. Tanah berfungsi sebagai sumber keindahan dan warisan budaya.
BAGIAN-BAGIAN SUSUNAN TANAH
Tanah atau lapisan kerak bumi ini bisa dibedakan menjadi, lapisan tanah atas, lapisan
tanah bawah dan lapisan batuan induk. Ketiga lapisan ini membentuk susunan tanah
yang jika diuraikan akan sebagai berikut (Lihat Gambar 1.2):
1. Lapisan Atas adalah lapisan yang berasal dari batu-batuan dan sisa makhluk
hidup yang telah mati dan mengalami pelapukan. Tanah yang paling subur
dan bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian oleh manusia adalah di bagian
lapisan atas ini.
Gambar 1.2.
Lapisan Tanah
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 4
2. Lapisan Tengah berasal dari bebatuan yang pada proses pelapukannya
mengalami pengikisan oleh air sehingga bahan lapisan itu mengendap.
Karena kandungan airnya banyak maka tanah di lapisan tengah ini sangat liat
sehingga lebih dikenal sebagai tanah liat. Tanah liat bisa berwarna merah atau
bisa pula berwarna putih.
3. Lapisan Bawah adalah lapisan tanah yang terdiri dari bongkahan-bongkahan
batu dan bebatuan yang telah melapuk disela-selanya. Sehingga pada lapisan
bawah ini ada dua jenis bahan pembentuk yaitu bebatuan yang belum
melapuk dan bebatuan yang sudah mengalami pelapukan.
4. Lapisan Batuan Induk tersusun dari bebatuan padat dan berada dalam
lapisan terdalam bumi.
SUSUANAN TANAH BERDASARKAN JENIS-JENIS TANAH
Susunan tanah dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis tanah, sebagai berikut (Lihat
Gambar 1.3) :
1. Tanah Humus.
Tanah humus adalah lapisan tanah yang paling subur karena kemampuan
menyerap airnya tinggi dan gembur sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian. Tanah humus ini berasal dari pelapukan sisa-sisa hewan dan
tumbuhan yang membusuk dan biasanya berwarna kehitam-hitaman.
Gambar 1.3
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 5
2. Tanah Liat.
Tanah liat ini biasanya dimanfaatkan untuk kerajinan tembikar, pembuatan
pot bunga, kendi dan lain sebagainya karena butiran-butiran tanah liat ini
saling melekat satu sama lain dan dalam keadaan basah akan lengket. Namun
setelah dibakar / dipanaskan akan menjadi kuat. Tipe tanah pada tanah liat ini
adalah butiran-butiran tanahnya halus, susah menyerap air dan tidak dapat
ditanami oleh tumbuhan.
3. Tanah Gambut.
Tanah gambut terdapat di daerah berawa-rawa dan berasal dari pelapukan
sisa tumbuhan yang hidup di rawa-rawa tersebut. Warna tanah gambut adalah
coklat kehitaman, agak lekat namun tidak lengket. Tidak cocok dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian karena kandungan unsur haranya sangat sedikit dan
tingkat keasaman tanahnya sangat tinggi (Lihat Gambar 1.4).
4. Tanah Berpasir.
Tanah berpasir ini cirinya butiran pasirnya sangat banyak, mudah menyerap
air namun sangat sulit ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan. Biasanya tanah
berpasir ini dimanfaatkan sebagai campuran semen dalam pemasangan batu
bata.
5. Tanah Aluvial.
Jenis tanah aluvial ini terdapat di sepanjang aliran sungai. Jenis tanah ini
berasal dari material halus yang diendapkan di aliran sungai dan merupakan
Gambar 1.4.
Tanah Gambut
Tanah jenis ini tidak
cocok dimanfaatkan
sebagai lahan
pertanian.
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 6
jenis tanah yang masih muda karena belum mengalami perkembangan (Lihat
Gambar 1.5).
6. Tanah Vulkanik atau Tanah Regosol.
Tanah vulkanik ini bisa ditemukan di daerah sekitar gunung berapi. Warna
tanahnya gelap karena berasal dari material gunung berapi yang meletus.
Tanah vulkanik ini sangat mudah menyerap air dan banyak mengandung
unsur hara sehingga sangat baik jika dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
7. Tanah Latosol.
Jenis tanah ini biasanya terdapat pada daerah beriklim basah yang curah
hujannya lebih dari 300mm/tahun dan berada di dataran tinggi yang berkisar
antara 300-1.000 meter. Bahan utama pembentuk tanah jenis ini berasal dari
bebatuan gunung berapi yang mengalami proses pelapukan.
8. Tanah Berkapur atau Tanah Grumusol.
Bahan pembentuk tanah berkapur atau tanah grumusol adalah batu lempung
dan batu kapur. Tanah ini terbentuk dari pelapukan bebatuan tersebut. Tanah
jenis ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh
karena itu, tanah berkapur tidak begitu subur. Tanah ini cocok untuk ditanami
pohon jati (Lihat Gambar 1.6).
Gambar 1.5.
Tanah Aluvial
Tanah Aluvial
disebut juga
Tanah Endapan,
tanah jenis ini
bersifat sangat
subur dan cocok
untuk pertanian
Tugas Mata Pelajaran IPA Kelas V B - Susunan Tanah 7
Sumber Referensi :
1. Google.com
2. http://www.anneahira.com/susunan-tanah.htm
3. http://seputarpendidikansd.blogspot.com/2012/04/susunan-tanah-dan-jenis-jenis-
tanah.html
4. www.wikipedia.org
Gambar 1.6.
Tanah Berkapur
atau Tanah
Grumusol
Tanah jenis ini
cocok untuk
ditanami pohon
jati.
Susunan Tanah berdasarkan jenis tanah dapat dikelompokkan
menjadi 8 (delapan) macam yaitu : tanah humus, tanah liat,
tanah gambut, tanah berpasir, tanah aluvial, tanah
vulkanik atau tanah regosol, tanah latosol, dan
tanah grumusol.