svt
TRANSCRIPT
![Page 1: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/1.jpg)
Presentasi KasusSVT pada Pasien dengan
Riwayat Asma
Dr Senoaji Yuniar Sasmito
Dokter Internship
RSUD Sleman
2013
![Page 2: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/2.jpg)
Ilustrasi KasusIlustrasi Kasus
IDENTITAS PASIEN
• Nama Pasien : Ny. MBA• Jenis Kelamin : Perempuan• Usia : 34 tahun• Tanggal Masuk : 4 Juli 2013• Alamat : Mlati Sleman• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Status perkawinan : Menikah• Agama : Islam• No. RM :237699
![Page 3: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/3.jpg)
Ilustrasi KasusIlustrasi Kasus
• Keluhan Utama
Dada berdebar-debar• Riwayat Penyakit Sekarango OS mengeluh dadanya berdebar tiba-tiba dan merasa tidak
nyaman satu jam SMRS. Keluhan dirasakan menetap tanpa ada perbaikan. Debarannya seperti dadanya terasa dipukul-pukul . Pasien juga mengeluhkan sesak nafas dan keringat dingin. Nyeri dada yang menjalar -, mual/muntah -, diare -
o Awalnya pasien merasa sesak nafas, kemudian OS mengkonsumsi obat rutin (salbutamol 2 mg), selang beberapa menit setelah mengkonsumsi obat, karena merasa tidak ada perubahan, OS kembali mengkonsumsi obat yang sama, hal ini menurut keterangan OS dilakukan hingga OS meminum 5 tablet obat dalam selang waktu 2 jam
![Page 4: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/4.jpg)
Ilustrasi KasusIlustrasi Kasus
• Riwayat Penyakit SebelumnyaoHipertensi (-)oDiabetes Mellitus (-)oAsma (+) sejak kecil dan keluhan muncul 2-3x dalam
sebulan• Riwayat SosialoMerokok (-)
![Page 5: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/5.jpg)
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Status Generalis• Keadaan Umum : Tampak lemas dan sesak• Tekanan darah : 130/90 mmHg• Nadi/RR : 142x/menit 28x/menit• Suhu : 36,5oC
Status Lokalis• Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-• Mulut : faring hiperemis• Leher : JVP dbn
![Page 6: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/6.jpg)
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Dada• Jantung: Bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak
terdapat bising atau gallop], Takikardi• Paru:
Inspeksi : simetris saat statis maupun dinamisPalpasi : fremitus vokalis paru kanan sama dengan kiriPerkusi : suara paru kanan dan kiri sonorAuskultasi : bunyi napas vesikuler +/+, ronki -/-, mengi -/-
• Abdomen: Supel, BU +, NT -• Ekstremitas: Akral teraba hangat, tidak sianotik
![Page 7: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/7.jpg)
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang
• EKG:HR 146x/menit, irama reguler, gelombang P (-), dengan kompleks QRS yang sempit (interval QRS <120 ms). Kesan : Supraventrikular Takikardia [SVT]
• GDS:• 128 mg/dL
![Page 8: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/8.jpg)
Diagnosis Kerja dan Rencana PenatalaksanaanDiagnosis Kerja dan Rencana Penatalaksanaan
• Diagnosis KerjaSVT et causa efek samping SABA
• Rencana penatalaksanaanTerapi oksigen 2 liter/menit dengan kanula hidungMassase KarotisDigoxin 0,25 mg POAmiodaron 300mg dilanjutkan titrasi maintenance
amiodaronInf. Nacl 0,9%
![Page 9: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/9.jpg)
Tinjauan Pustaka
![Page 10: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/10.jpg)
Patofisiologi AsmaPatofisiologi Asma
Inflamasi Jalan Napas
Obstruksi Jalan Napas
Hiperreaktivitas Bronkus
![Page 11: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/11.jpg)
Patofisiologi AsmaPatofisiologi Asma
![Page 12: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/12.jpg)
Patofisiologi AsmaPatofisiologi Asma
![Page 13: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/13.jpg)
Penatalaksanaan Serangan AsmaPenatalaksanaan Serangan Asma
Oksigen untuk saturasi
oksigen > 95%
Inhalasi SABA dengan dosis cepat,
setiap 20 menit dalam satu jam
Kombinasi beta2-agonis dan antikolinergik lebih
baik dibandingkan beta2-agonis saja
Glukokortikosteroid (0,5-1 mg/kg prednisolon dalam
periode 2-4 jam) atau ekivalennya dapat diberikan pada awal serangan asma
sedang atau berat
![Page 14: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/14.jpg)
Bronkodilator Short Acting Beta-2 Agonist (SABA)
–Untuk Reliever (serangan asma) Long Acting Beta-2 Agonist (LABA)
–Untuk controller (pengendali)
![Page 15: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/15.jpg)
![Page 16: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/16.jpg)
![Page 17: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/17.jpg)
Supraventrikular Takikardi
Definisi: Supraventrikular takikardi (SVT) adalah detak jantung yang
cepat dan reguler berkisar antara 150-250 denyut per menit.SVT sering juga disebut Paroxysmal Supraventrikular Takikardi (PSVT).
Paroksismal gangguan tiba-tiba dari denyut jantung yang menjadi cepat.
Kelainan pada TSV mencakup komponen sistem konduksi dan terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada kebanyakan TSV mempunyai kompleks QRS normal. Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal jantung
![Page 18: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/18.jpg)
Electrophysiology
Contraction of heart is normally the result of well-orchestrated electromechanical system.
![Page 19: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/19.jpg)
Mekanisme Terjadinya SVT
Reentry Otomatisasi
![Page 20: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/21.jpg)
Identifikasi SVT
Bila kita perhatikan SVT dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Denyut jantung yang cepat, disebut takikardi yang artinya denyut jantung melebihi > 100 denyut per menit. Pada SVT denyut jantung ini berkisar antara 150-250 denyut per menit.
Denyut jantung yang reguler (dapat dilihat dari kompleks QRS yang teratur) dengan gelombang P yang superimposed dengan komplek QRS (tidak terlihat gelombang P).
Komplek QRS sempit (QRS < 0,12 detik atau 3 kotak kecil)
![Page 22: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/22.jpg)
Penatalaksanaan
Masase Karotis– Memijat ( masase ) arteri karotis dapat
membantu mendiagnosis dan menghentikan serangan
– Masase TD naik baroreseptor mengirimkan isyarat sepanjang saraf vagus ke jantung masukan vagus mengurangi frekuensi pacuan nodus sinus, dan yang lebih penting memperlambat konduksi melalui nodus AV.
![Page 23: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/23.jpg)
Tidur terlentang, leher ekstensi Raba arteri karotis dan lakukan tekanan halus selama 10-15 detik. Jangan menekan kedua arteri karotis secara bersamaan. Coba dulu arteri karotis yang kanan, jika gagal baru
dilanjutkan ke arteri karotis yang kiri. Rekam EKG selama tindakan sehingga dapat dilihat
apa yang sedang terjadi.
![Page 24: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/24.jpg)
![Page 25: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/25.jpg)
Emergensi
Vagal manuver Injeksi Adenosine diberikan secara
bolus intravena diikuti dengan flush saline, mulai dengan dosis 50 µg/kg dan dinaikkan 50 µ/kg setiap 1 sampai 2 menit (maksimal 250 µ/kg)
Injeksi verapamil 2,5-5mg IV dalam 2 menit dapat diulang 5-10mg setelah 15-30 menit
![Page 26: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/26.jpg)
Digoksin oral 10-20 mikrogram/kg/hari dibagi dalam 2 dosis
Propanolol oral 0,5-14 mg/kg/hari dibagi dalam 4 dosis
Verapamil oral 10-20 mg/kg/hari dibagi dalam 3 dosis
Amiodaron 10mg/kg/hari 1x selama seminggu, kemudian 5 mg/kg/hari.
![Page 27: Svt](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042702/55cf9989550346d0339de0bc/html5/thumbnails/27.jpg)
Pembahasan kasus
Pada pasien, karena pasien memiliki riwayat akut bronkospasme pemberian adenosin dan beta bloker tidak dianjurkan
Pilihan terapi pada kasus ini: verapamil, amiodaron, digoxin