system akuntansi pengukuran

56
Measuremnet Theory (Theory Pengukuran) FASB menyatakan bahwa pos-pos sekarang yang dilaporkan dalam statement keuangan diukur dengan berbagai atribut pengukuran bergantung pada ciri pos-pos yang diukur. Selanjutnya, FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaanya yaitu (SFAC No.5. prg. 67)

Upload: liradwilista

Post on 29-Jan-2016

302 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

System Akuntansi Pengukuran

TRANSCRIPT

Page 1: System Akuntansi Pengukuran

Measuremnet Theory(Theory Pengukuran)

• FASB menyatakan bahwa pos-pos sekarang yang dilaporkan dalam statement keuangan diukur dengan berbagai atribut pengukuran bergantung pada ciri pos-pos yang diukur. Selanjutnya, FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaanya yaitu (SFAC No.5. prg. 67)

Page 2: System Akuntansi Pengukuran

• Historical cost / proceeds ( Kos Historis)

• Curent Cost (Kos Sekarang)

• Current Market Value (nilai pasar sekarang)

• Net Realizable/settlement value (nilai terealisasi)

• Present or discounted value of future cash flows (aliran kas masa datang)

Page 3: System Akuntansi Pengukuran

Atribut Pos dan Atribut Pengukuran yang berpautContoh Pos Atribut yang

DirepresentasiAtribut Pengukurun

Gedung, Mesin dan Perlegkapan

Sisa Potensi Jasa Historical Cost

Utang obligasi Nilai Bawaan (carryng Value yang harus dibayar bisa dilunasi saat ini

Present or dicounteed value of future cash flows)

Persediaan Pengeluaran untuk memperoleh barang yang sama

Current Cost

Surat – surat berharga Jumlah rupiah yang diperoleh bisa terjual

Current Market Value

Piutang Usaha Jumlah rupiah yang akhirnya tertagih

Net realizable

Utang Usaha Jumlah rupiah yang akhirnya dibayar

Net realizable

Investasi dalam obligasi

Nilai bawaan (carrying value) yang harus diterima bisa dilunasi saat ini

Present or dicounteed value of future cash flows)

Page 4: System Akuntansi Pengukuran

4

Accounting Measurement System(Sistem Pengukuran Akuntansi)

Page 5: System Akuntansi Pengukuran

5

Pengukuran Laba dan Modal

• Historical Cost

• Current Cost (entry value)

• Current selling price (exit value)

Page 6: System Akuntansi Pengukuran

6

Historical Cost Accounting• Tujuan Akuntansi

– Pemisahan pemilik dengan manajemen– Pertanggungjawaban dari kontrak pemilik dana pada

manajemen.• Modal dan Laba

– Laba merupakan selisih modal akhir dengan modal awal– Laba merupakan kinerja perusahaan dalam periode yang

ditetapkan• Teori penandingan biaya

– Historical cost mengakui adanya aliran biaya yang nantinya akan ditandingkan dengan pendapatan

• Conservatism– Beban harus segera diakui, sedangkan pendapatan menunggu

sampai tingkat kepastiannya cukup tinggi.– Penurunan nilai aset segera diakui sedangkan peningkatan aset

tidak diakui.

Page 7: System Akuntansi Pengukuran

7

Dukungan terhadap historical cost• Relevan

• Didasarkan pada kejadian yang sesungguhnya

• Berdasarkan pengalaman historical cost bermanfaat

• Laba merupakan selisih pendapatan dengan biaya, mudah dipahami

• Dapat dipercaya

Page 8: System Akuntansi Pengukuran

8

Kritik terhadap historical cost

• Tujuan Akuntansi– Lebih memperhatikan yang akan datang

• Informasi untuk pengambilan keputusan– Kurang memadai untuk dasar evaluasi yang bermanfaat

untuk pengambilan keputusan

• Dasar historical Cost– Adanya asumsi kontinuitas usaha yang tidak sesuai

• Penandingan• Kebutuhan Investor

Page 9: System Akuntansi Pengukuran

9

Current Cost Accounting

• Tujuan Current Cost Accounting– Aset dinilai pada harga beli pada saat ini– Laba ditentukan berdasarkan harga beli pada saat ini– Manajer harus mampu mengalokasikan sumberdaya

untuk memaksimumkan laba– Masalah dasar yang harus dilakukan manajer (Edward

& Bell)• Berapa jumlah aset yang harus dipertahankan• Bagaimana bentuk dan komposisi asetnya• Bagaiman aset tersebut diperoleh

– Akuntansi harus mampu memberikan informasi:• Evaluasi manajer mengenai keputusan yang lalu untuk

keputusan yang terbaik dimasa yang akan datang• Evaluasi manajer oleh pihak luar

Page 10: System Akuntansi Pengukuran

10

• Konsep organisasi bisnis dan modal keuangan– Keputusan yang harus dilakukan manajer berkaitan

dengan laba• Keputusan mempertahankan atau melepas aset dan liabilitas• Keputusan keuangan mengenai sumber dan penggunaan dana

– Konsep laba yang diajukan Edward dan Bell:• Laba operasi saat ini (nilai output – nilai input saat ini)• Penghematan biaya yang direalisasi (peningkatan nilai aset

yang dimiliki badan usaha)– Modal merupakan konsep kepemilikan finansial

sehingga laba ditentukan setelah modal dinyatakan pada harga saat ini.

Page 11: System Akuntansi Pengukuran

11

Holding gains & losses

• Peningkatan atau penurunan nilai aset atau liabilitas selama didalam badan usaha.

• Menurut Edward dan Bell holding gains merupakan unsur laba, karena:– Badan Usaha memperoleh manfaat

dengan adanya peningkatan nilai.

– Penghematan biaya karena badan usaha sudah mempertahankan aset

Page 12: System Akuntansi Pengukuran

12

Financial Capital vs Physical Capital• Market value accounting System

– Perhitungan laba dipengaruhi pengukuran modal (capital)

– Laba merupakan selisih modal awal dan akhir dan bukan berasal dari hasil alokasi

– Holding gains diakui pada modal finansial dan tidak diakui pada modal phisik

Page 13: System Akuntansi Pengukuran

13

Dukungan physical Capital

• Modal menunjukkan kemampuan operasional perusahaan

• Contoh: Apabila tadinya mampu membeli 100 unit pada awal periode maka pada akhir periode hrs mampu membeli 100 unit. Apabila pada awal harganya Rp 100 dan kemudian naik menjadi Rp 120 maka pada akhir periode butuh tambahan Rp 2000, jadi Rp 2000 bukan holding gains tetapi penyesuaian untuk capital maintenance

Page 14: System Akuntansi Pengukuran

14

Unsur utama pada physical capacity system• Capital maintenance• Prinsip penilaian

– Elemen moneter: adalah elemen yang mempunyai klaim moneter dalam jumlah tetap

– Elemen non moneter harus dinilai pada current cost

– Elemen moneter ditunjukkan sesuai dengan nilai pada saat pertama kali masuk

– Elemen non moneter di beli dan di jual pada pasar yang sama

Page 15: System Akuntansi Pengukuran

15

Dukungan & kritikan terhadap Current Cost Accounting• Dukungan terhadap Current Cost

Accounting – Prinsip pengakuan– Tujuan Current Cost – Perubahan Tehnologi

• Kritikan terhadap Current Cost Accounting– Subjektif

Page 16: System Akuntansi Pengukuran

16

Exit Price Accounting

• Modal dan Laba– Exit Price Accounting merupakan sistem

akuntansi yang menngunakan harga jual untuk mengukur posisi keuangan dan kinerja suatu badan usaha

– Dua hal yang perlu diperhatikan:• Nilai aset non moneter disesuaikan dengan harga

jual pada saat ini yang merupakan bagian dari laba yang belum terealisasi

• Perubahan daya beli diperhitungkan untuk mengukur modal finansial dan hasil operasi

Page 17: System Akuntansi Pengukuran

17

Tujuan Akuntansi

• Sesuai untuk pengambilan keputusan– Perusahaan melakukan kegiatan pembelian

dan penjualan barang dan jasa– Perusahaanberusaha meningkatkan

kemakmuran– Melakukan kemampuan bersaing secara

terus menerus– Berkentingan dengan kas yang diterima

dari kegiatan yang dilakukan

Page 18: System Akuntansi Pengukuran

18

Manfaat Exit Price Accounting

• Memberikan informasi yang bermanfaat• Informasi yang relevan dan reliable• Mempunyai sifat additive• Dapat digunakan sebagai dasar alokasi• Sesuai dengan kenyataan• Objective• Dapat digunakan untuk mengukur risiko

– Apabila harga jual berbeda jauh dengan harga beli, menunjukkan risiko yang tinggi

Page 19: System Akuntansi Pengukuran

19

Kritik terhadap Exit Price Accounting• Konsep laba

• Kesulitan untuk melakukan menerapkan kemampuan additive

• Penilaian Liabilitas

Page 20: System Akuntansi Pengukuran

20

Kritik terhadap Exit Price Accounting• Konsep laba

• Kesulitan untuk melakukan menerapkan kemampuan additive

• Penilaian Liabilitas

Page 21: System Akuntansi Pengukuran

21

Current Cost atau Exit Price

• Curretnt cost lebih dipilih dari pada exit price dengan alasan:– Harga jual perlu evaluasi karena setelah

pembelian biasanya harganya jatuh– Exit price lebih menekankan kegiatan

usaha jangka pendek (likuidasi)– Exit price cenderung mengantisipasi laba

operasi sebelum terjadi penjualan

Page 22: System Akuntansi Pengukuran

22

Value in use vs value in exchange

Value in use• Aset dimiliki tidak untuk

dijual• Tidak semua aset dapat

dijual secara terpisah• Aset digunakan untuk

kegiatan perusahaan• Fokus pada kepentingan

investor atau orientasi kegiatan produktif

Value in exchange• Pendekatan manajer dan

kreditor• Lebih mengutamakan

kinerja jangka pendek• Cukup berarti bagi

perusahaan yang mempunyaoi masalah likuiditas

• Perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan yang berubah secara cepat (perusahaan sekuritas)

Page 23: System Akuntansi Pengukuran

PEMBANDINGAN

SISTEM AKUNTANSI

Page 24: System Akuntansi Pengukuran

PEMBANDINGAN SISTEM AKUNTANSI

Yang akan diandingkan adalah :Pengaturan dan pembinaan Akuntansi, Pelaporan Keuangan, Pengukuran Akuntansi dan Usaha Konvergensi

Yang akan dibandingkan adalah

a. Sistem Akuntansi 6 negara pendiri IASC/ IASB : Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman dan Perancis.

b. Sistem Akuntansi Negara dengan Kebangkitan Ekonomi, yakni : Republik Cheko, Cina, India dan Meksiko.

c. Negara dengan Potensi Ekoonomi Besar yaitu Indonesia

Page 25: System Akuntansi Pengukuran

1. Amerika Serikat• Menganut Comon Law, sehingga pengaturannya dilakukan oleh swasta (FASB), dan disahkan oleh SEC

•Pengaturan dan Pembinaan :

2002 melalui Norwalk Agrement, FASB dan IASB sepakat mengonvergensikan GAAP milik FASB dan IFRS milik IASB

2002, ditandatangani UU Sarbane-Oxley Act (GCG, pengungkapan, pelaporan dan profesi audit), dengan pembentukan organisasi nirlaba untuk mengatur audit dan auditor perusahaan publik.

Page 26: System Akuntansi Pengukuran

Pelaporan Keuangan

Komponen Laporan keuangan perusahaan meliputi : Laporan Manajemen, Laporan auditor independen, laporan keuangan utama, Pembahasan dan Analisis Manajemen, Pengungkapan kebijakan akuntansi, catatan laporan keuangan, dan perbandingan data terpilih triwulan

Pengukuran Akuntansi• Dasar pengukuran akuntansi dengan dasar akrual, sehingga sangat terikat oleh konsep matching

•Goodwill dikapitalisasi, tidak ada amortisasi tetapi dengan impairment

•Untuk asset berwujud dan tidak berwujud menggunakan historical cost, dan revaluasi diperbolehkan

•Penilaian persediaan dengan metode LIFO, FIFO dan average. Penilaian pajak dengan metode LIFO.

•Teknik perataan laba dilarang

Page 27: System Akuntansi Pengukuran

Usaha Konvergensi dengan IFRS

•Metode akuntansi penggabungan usaha, goodwll yang timbul dari akuisisi, pencatatan investasi dalam perusahaan asosiasi, penyusutan, akuntansi kemungkinan kerugian, leases keuangan, pajak tangguhan dan pencadangan untuk perataan penghasilan sudah sama dengan IFRS

•Penilaian asset, penilaian persediaan berbeda dengan IFRS

Page 28: System Akuntansi Pengukuran

2. BELANDA

Menganut code law, sehingga pengaturan akuntansi diatur oleh negara

Pengaturan dan Pembinaan Akuntansi

Sejak 1970, diperkenalkan mandatory audit, yang mendorong pembentukan Tripartiet Accounting Group, yang diganti dengan Council of Annual Report th 1981.

Page 29: System Akuntansi Pengukuran

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan meliputi :

Neraca, Laporan laba/ rugi, catatan, laporan drektur dan informasi lain yang dianggap perlu

Pengukuran Akuntansi

•Penggabungan usaha umumnya menggunakan metode pembelian.

•Goodwill dikapitalisasikan dan diamortisasi maksimum 20 th Metode ekuitas baru digunakan jika investor berpengaruh secara signifikan

•Rekomendasi dewan tentang translasi valas sesuai dengan IAS no 21.

•Asset berujud diukur dengan nilai sekarang. Harga historis tetap dicantumkan untuk keperluan pajak.

•Karena penerapan aturan yang sangat fleksibel, maka ada peluang untuk praktek perataan penghasilan

Page 30: System Akuntansi Pengukuran

Usaha Konvergensi dengan IFRS

•Peraturan yang sudah sama : akuntansi penggabungan usaha, pencatatan investasi untuk perusahaan asosiasi, penilaian asset, penyusutan asset tetap, akuntansi kemungkinan kerugian, leases keuangan, pajak tangguhan

•Yang belum sama : pencatatan goodwill, penilaian persediaan, perataan penghasilan

Page 31: System Akuntansi Pengukuran

INGGRISMerupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi.

Menganut common law.

Pengaturan dan Pembinaan Akuntansi

Sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah UU perusahaan dan profesi akuntansi.

Standar akuntansi disahkan oleh CCAB yang kemudian diubah menjadi ASC, yang mengikat 6 badan akuntansi di Inggris, yang bertugas mengumumkan SSAPs.

Page 32: System Akuntansi Pengukuran

Pelaporan Keuangan

Merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan meliputi : laporan direktur, lap. laba/ rugi, neraca, laporan arus kas, laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui, catatan dan laporan audit.

Pengukuran Akuntansi

•Metode akuisisi dan merger (pooling of interest) diperbolehkan dalam penggabungan usaha.

•Asset dapat dinilai dengan biaya historis, nilai wajar maupun campuran keduanya.

•Leases dikapitalisasi, dan kewajiban lease dibukukan sebagai hutang.

•Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah antara harga pokok dengan FIFO atau average. Metode LIFO dilarang di Inggris.

•Mulai Januari 2005, semua perusahaan Inggris boleh menggunakan IFRS sebagai pengganti UK GAAP.

Page 33: System Akuntansi Pengukuran

Usaha Konvergensi dengan IFRS

Persamaan UKGAAP dengan IFRS : metode penggabungan usaha, pencatatan investasi, penilaian asset, penyusutan, penilaian persediaan, akuntansi kerugian, Lease, pajak yang ditangguhkan.

Perbedaan dengan IFRS dalam hal : perlakuan terhadap goodwill, adanya pencadangan untuk perataan penghasilan

Page 34: System Akuntansi Pengukuran

JEPANG

Menganut code law. Jepang merupakan negara tradisional dengan akar budaya yang sangat kuat. Muncul keiretsu, yaitu kebersamaan atau konglomerasi gaya Jepang.

Pengaturan dan Pembinaan Akuntansi

Pengaturan Akuntansi didasaarkan pada triangular legal system yaitu pengaturan berdasarkan 3 UU : Commercial code, Securities and Exchange Law dan Corporate Income Tax Law, yang diatur oleh MOJ (Ministry of Justice)

Page 35: System Akuntansi Pengukuran

•Audit di Jepang di bawah JICPA. Pada 2003 dibentuk agen pemerintah yang bertugas memonitor dan memperbaiki profesi auditing dan mutu audit Jepang.

•Tahun 2001 didirikan ASBJ yang bertanggungjawab terhadap mengembangkan standar akuntansi di Jepang.

Pelaporan Keuangan

Laporan statutory meliputi : Neraca, laporan penghasilan, laporan bisnis, usul penggunaan saldo laba dan daftar penunjang.

Pengukuran Akuntansi

•Penggabungan usaha : dengan metode pembelian, meskipun metode pooling diperbolehkan. Goodwill diperbolehkan dengan ammortisasi maksimal 20 tahun.

•Investasi dicatat dengan metode ekuitas

•Persediaan dinilai berdasarkan LOCOM. Metode penilaian persediaan dengan FIFO, LIFO dan average.

•Asset dinilai sebesar harga pokok.

Page 36: System Akuntansi Pengukuran

•Biaya riset dan pengembangan dicatat sebagai biaya pada saat terjadi.•Leases keuangan dikapitalisasi dan diperlakukan sebagai operating leases.•Pajak yang ditangguhkan dicatat dengan metode liabilitas.•Big bang pada akhir 1999 menyebabkan banyak perubahan, salah satunya ke arah penyesuaian denga IFRS.

Usaha Konvergensi dengan IFRS

Praktek akuntansi yang sudah sama : metode penggabungan usaha, pencatatan investasi, akuntansi kemungkinan kerugian, leases, pajak yang ditangguhkan

Praktek akuntansi yang belum sama : goodwill, penilaian asset, penyusutan asset, penilaian persediaan, cadangan perataan penghasilan

Page 37: System Akuntansi Pengukuran

JERMANMenganut code law, sehingga standar akuntansi di Jerman tergantung pada undang-undang. Akuntansi di Jerman didisain untuk menghitung jumlah penghasilan yang hati-hati (prudent).

Pengaturan dan Pembinaan Akuntansi

Standar Akuntansi di Jerman (GASB) diawasi oleh GASC yang didirikan pada 1998, dan bertugas untuk mengembangkan standar Jerman yang cocok dengan standar internasional.

Pelaporan Keuangan1.Neraca2.Laporan Penghasilan3.Catatan4.Laporan Manajemen5.Laporan Auditor

Page 38: System Akuntansi Pengukuran

Pengukuran AkuntansiPenggabungan usaha : dengan metode pembelian, meskipun metode pooling diperbolehkan. Goodwill diperbolehkan dengan ammortisasi 4 - 20 tahun.

Investasi dicatat dengan metode ekuitas

Metode penilaian persediaan dengan FIFO, LIFO dan average. Asset dinilai sebesar harga historisnya.

Usaha Konvergensi dengan IFRS

Praktek akuntansi yang sudah sama : metode penggabungan usaha, pencatatan investasi, akuntansi kemungkinann kerugian, cadangan perataan penghasilan

Praktek akuntansi yang belum sama : goodwill, penilaian asset, penyusutan asset, penilaian persediaan, leases, pajak yang ditangguhkan,

Page 39: System Akuntansi Pengukuran

PERANCISMenganut code law. Undang-undang akuntansi pertama diakui pada September 1947.

Pengaturan dan Pembinaan Akuntansi

Dasar utama undang-undang akuntansi Perancis adalah Accounting Law (1983) dan Accounting Decree (1983).

Ciri akuntansi Perancis adalah dikotomi antara laporan keuangan perushaan individual dan konsolidasi.

Perancis juga mengizinkan penggunaan IFRS atau GAAP AS.

Page 40: System Akuntansi Pengukuran

Pelaporan Keuangan

Perusahaan Perancis harus melaporkan : neraca, laporan laba, catatan pada LK, Laporan direktur dan laporan auditor.

Code of Commerce mengizinkan UMKM untuk membuat laporan keuangan yang disederhanakan.

Pengukuran Akuntansi •Asset berwujud dinilai sebesar harga historisnya, dan disusutkan sesuai aturan perpajakan.

•Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi ke penghasilan tanpa batas waktu.

•Persediaan dinilaoi berdasarkan yang lebih rendah antara harga pokok dengan nilai salah satu metode FIFO atau rata-rata tertimbang.

•Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi pada saat terjadi.

•.

Page 41: System Akuntansi Pengukuran

Konvergensi dengan IFRS

Beberapa aturan yang sama dengan IFRS adalah : metode penggabungan usaha, pencatatan invetasi, penilaian opersediaan.

Sedang yang belum sama adalah : goodwill, penilaian asset, penyusutan, leases, pajak yang ditangguhkan, ada cadangan untuk perataan penghasilan.

•Leases tidak dikapitalisasi dan biaya yang terjadi diperlakukan sebagai beban.

•Pajak yang ditangguhkan dicatat dengan metode liabilitas.

•Mulai tahun 2006, IFRS menjadi dasar laporan konsolidasi di Perancis

Page 42: System Akuntansi Pengukuran

SISTEM AKUNTANSI

NEGARA DENGAN KEBANGKITAN EKONOMI

1.Republik Cheko Sejak 1946, menggunakan sistem sosialis di bawah Uni sovyet.

Tetapi mulai 1989 negara ini beranjak menggunakan standar barat, dan mengadakan penswastaan dua periode.

Penswastaan ini gagal dan perekonomian tetap di tangan pemerintah. Penswastaan terakhir terjadi pada th 2005.

Tahun 2004 Cheko bergabung dengan Uni Eropa.

Peraturan dan Pembinaan Akuntansi

UU Akuntansi disetujui pada 1 Januari 1991, dan berlaku 1 Januaeri 1993, didasarkan pada EU Fourth and Seventh Directives. Sejak 1 Januari 2002, peraturan diarahkan ke penggunaan IIAS/IFRS.

Page 43: System Akuntansi Pengukuran

Pelaporan Akuntansi

Laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba dan rugi dan catatan.

Pengukuran Akuntansi•Penggabungan usaha diolakukakan dengan metode akuisisi (pembelian). Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi maksimal 15 th.

•Persediaaan dinilai denganLOCOM.Penilaian persediaan yanag diperbolehkan adalah FIFO dan rata-rata tertimbang.

•Pencatatan investasi dengan metode ekuitas.

•Penilaian asset dengan biaya historis, penyusutan berdasarkan manfaat ekonomi

•Akuntansi kemungkinan kerugian diakrualkan

•Leases tidak dikapitalisasi

•Pajakyang ditangguhkan diakrualkan

•Ada cadangan untuk perataaan penghasilan

Page 44: System Akuntansi Pengukuran

Konvergensi dengan IFRS

Aturan yang sudah sama adalah : metode akuntansi penggabungan, pencatatan investasi, penyusutan asset, penilaian persediaan, akuntansi kemungkinan kerugian, pajak yang ditangguhkan.

Aturan yang belum sama adalah : pencattan goodwill, penilaian asset, leases, pencadangan untuk perataan penghasilan.

Page 45: System Akuntansi Pengukuran

CINASejak 1970 Cina telah mengubah kebijakan perekonomian, dari perekonomian terpusat ke perekonomian pasar.

Peraturan Akuntansi baru cina telah dikembangkan untuk swastanisasi dan limited liability bebas.

Peraturan dan Pembinaan akuntansi

•Cina mulai mengembangkan perekonomian pasar, dan sejak 1 Juli 1993 diterbitkan Accounting Standard for Business Enterprises (ASBE).

•Th 2005, semua perusahaan di Cina wajib menggunakan ASBE sebagai standard pelaporannya.

•Sedangkan untuk auditornya, Cina membentuk CICPA yang mengatur syarat menjadi seorang CPA.

Page 46: System Akuntansi Pengukuran

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan Cina terdiri atas : neraca, laporan penghasilan, laporan arus kas, catatan dan penjelasan kondisi keuangan.

Pengukuran Akuntansi•Metode penggabungan usaha menggunakan metode pembelian. Goodwill dikapitalisasi dan dihapuskan (impairment) tidak lebih dari 10 tajun.

•Investasi dicatat dengan metode ekuitas.

•Penilaian asset dengan biaya historis, sedangkan penyusutannya menggunakan manfaat ekonomik. Revaluasi boleh dilakukan saat terjadi pergantoian kepemilikan.

•Penilaian persediaan dengan metode FIFO dan rata-rata. Metode LIFO dilarang.

•Akuntansi untuk kerugian diakrualkan.

•Leases dikapitalisasi.

•Pajak yang ditangguhkan dikapitalisasi

•Cadangan perataan penghasilan diperbolehkan.

Page 47: System Akuntansi Pengukuran

Konvergensi dengan IFRS

Banyak peraturan Akuntansi di ina yang sudah sesuai dengan IFRS, yakni : metode penggabungan usaha, goodwill, pencatatan investasi, penyusutan asset, penilaian persediaan, akuntansi kemungkinan kerugian, leases dan pajak yang ditangguhkan.

Yang masih belum sama adalah tentang : penilaian asset dan pencadangan untuk perataan penghasilan.

Page 48: System Akuntansi Pengukuran

INDIASetelah kemerdekaan, India menganut sistem perekonomian sosiais. Tetapi mulai krisis ekonomi 1991, India mulai membuka pasarnya ke dunia internasional.

Peraturan dan Pembinaan Akuntansi

Sumber utama standar Akuntansi Keuangan di India adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Th 1949 dibentuk Institute of Chartered Accountans of India, yang bertanggung jawab mengambangkan standar akuntansi keuangan India. Th 2006, pemerintah mengumumkan untuk memperkenalkan peraturan baru, yaitu IFRS, dan institusi akuntansi menanggapi kemungkinan tersebut dengan mempelajari penerapan IFRS seacara utuh di India.

Page 49: System Akuntansi Pengukuran

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan di India meliputi : neraca, laporan penghasilan, laporan arus kas, kebijakan akuntanasi dan catatan-catatan.

Pengukuran Akuntansi•Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation. Goodwill dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).

•Pencatatan investasi dengan metode ekuitas.

•Penilaian asset dengan historical cost dan fair value. Penyusutannya dengan manfaat ekonomik.

•Persediaan dinilai dengan the lower of cost, dan cost flownya dengan metode FIFO dan rata-rata. LIFO tidak diperbolehkan.

•Akuntansi kemungkinan kerugian diakrualkan.

•Leases dikapitaslisasikan, sedangkan pajak yang ditangguhkan diakrualkan.

•Masih ada cadangan untuk perataan penghsilan.

Page 50: System Akuntansi Pengukuran

Usaha Konvergensi dengan IFRS

Peraturan di India sebagian besar sama dengan aIFRS, kecuali untuk pencadangan perataan penghasilan yang masih diperbolehkan di India.

Page 51: System Akuntansi Pengukuran

MEKSIKOTelah melakukan reformasi pasar sejak th 1990 dan berhasil meningkatkan perekonomian Meksiko. Termasuk penganut code law, yang mendasarkan peraturannya pada hukum civil, tetapi standar setting Meksiko menganut British-Amerika atau Anglo Saxon, bukan pendekatan Continental European.

Peraturan dan Pembinaan Akuntansi

Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip-prinsip Akuntansi dan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Standar Auditing dan Prosedur.

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan yang harus dibuat adalah :neraca, laporan penghasilan, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan dan catan-catatan.

Page 52: System Akuntansi Pengukuran

Pengukuran Akuntansi•Untuk penggabungan usaha menggunakan metode pembelian, dan pooling of interest. •Goodwill dikapitalisasi, dan diamortisasi maksimal selama 20 tahun.•Pencatatan investasi dengan metode ekuitas.•Penilaian asset dengan price level adjusted. Penyusutannya dengan memperhitungkan manfaat ekonomiknya.•Persediaan dinilai dengan the lower of cost, dan cost flownya dengan metode FIFO dan rata-rata. LIFO tidak diperbolehkan.•Akuntansi kemungkinan kerugian diakrualkan.•Leases dikapitaslisasikan, sedangkan pajak yang ditangguhkan diakrualkan.•Cadangan untuk perataan penghsilan tidak diperbolehkan.

Usaha Konvergensi dengan IFRS

Aturan akuntansi di Meksiko sudah sama dengan IFRS, kecuali dalam hal penilaian asset

Page 53: System Akuntansi Pengukuran

SISTEM AKUNTANSI NEGARA BERPOTENSI EKONOMI BESAR:

INDONESIADikatakan sebagai berpotensi ekonomi besar, dilihat dari semua ketersediaan sumber daya yang dimiliki Indonesia, baik sumber daya alam maupun manusia.

Indonesia menganut sistem code law, dan penyajian laporan keuangannya adalah untuk “penyajian wajar” bukan untuk “kebenaran dan kewajaran”

Pengaturan dan pembinaan Akuntansi

Pengaturan Akuntansi di Indonesia dilakukan oleh IAI yang dibentuk 23 Desember 1957, di bawah pengawasan Depkeu. IAI menyusun SAK dan SPAP.

Sebelum kemerdekaan, Indonesia menganut sistem tata buku Belanda, Tetapi setelah merdeka, pendidikan akuntansi di Indonesia menganut pola Amerika.

Page 54: System Akuntansi Pengukuran

Th 2005, IAI mengadopsi standar IASC dan dituangkan dalam PSAK yang mulai berlaku 1 januari 1995.

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan di Indonesia meliputi : neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan pada laporan keuangan.

Pengukuran Akuntansi

•Didasarkan padaasumsi going concern, dengan dasar pengukuran akrual basic.

•Akuntansi penggabungan usaha dengan metode pooling of interest dan pembelian. Goodwill dikpitalisasi dan diamortisasi maksimal 5 tahun.

•Penilaian persediaan dengan metode historical cost, dan revaluasi diperbolehkan saat penggabungan usaha hanya jika menggunakan metode pembelian.

Page 55: System Akuntansi Pengukuran

Pengukuran Akuntansi

•Penilaian persediaan dengan metode FIFO dan average. LIFO diperbolehkan, tetapi tidak diperbolehkan untuk kepentingan perhitungan pajak.

•Akuntansi kemungkinan kerugian diakrualkan, leases dikapitalisasi dan pajak yang ditangguhkan diakrualkan.

•Teknik income smooting dilarang.

Konvergensi dengan IFRS

Baru sedikit SAK di Indonesia yang sama dengan IFRS, yaitu tentang penyusutan, akuntansi untuk kerugian, leases, pajak yang ditangguhkan dan perataan penghasilan. Aturan yang lain belum sesuai dengan IFRS.

Page 56: System Akuntansi Pengukuran

SINGKATAN

IASC: International Accounting Standards CommitteeSEC : Securities and Exchange CommissionIASB: International Accounting Standards BoardFASB: Financial Accounting Standards BoardCCAB: Consultative Committee of Accountancy BodiesASC: Accounting Standards CouncilSSAP: Statement of Standard Accounting PracticeUK GAAP: Generally Accepted Accounting Principles (UK)IFRS : International Financial Reporting StandardsJICPA : Japanese Institute of Certified Public AccountantsASBJ: Accounting Standard Board of JapanSPAP: Standar Profesional Akuntan Publik