syumuliyatul islam

23
SYUMULIYATUL ISLAM Oleh : Dwi Purnawan Disampaikan dalam TONNIS KARISMA 1432 H Jumat 17 Juni 2011

Upload: dwi-pacitanisti

Post on 14-Jun-2015

9.001 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Islam yang komprehensif, materi Traning kader Dakwah Rohis

TRANSCRIPT

Page 1: Syumuliyatul islam

SYUMULIYATUL ISLAM

Oleh : Dwi Purnawan

Disampaikan dalam TONNIS KARISMA 1432 H

Jumat 17 Juni 2011

Page 2: Syumuliyatul islam

DUSTUR

Q.S. 2 : 208 yang berbunyi:

خ�ط�وات� � �ع�وا ب تت وال كآف ة� � م ل الس� ف�ي �وا ل ادخ� �وا آمن ذ�ين ال &ها أي ا

�ين) م&ب عد�و* �م لك ه� �ن إ طان� ي الش

Artinya,”Wahai orang-orang yang beriman!

Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan

janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan.

Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”

Page 3: Syumuliyatul islam

AL-ISLAM

D

ari akar katanya dalam bahasa Arab, Islam mempunyai arti-arti

berikut: ketundukan, penyerahan diri, keselamatan,

kedamaian, kesejahteraan. Makna ketundukan dan penyerahan

diri kita temukan, misalnya, dalam ayat ini:

M

aka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,

padahal kepada-Nyalah tunduk (menyerahkan diri) segala apa

yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan

hanya kepada Allah lah mereka dikembalikan.” (QS: 3: 83)

Page 4: Syumuliyatul islam

B

er-Islam, dengan begitu, berarti menundukkan dan menyerahkan

diri sepenuh-penuhnya, secara mutlak, kepada Allah swt untuk

diatur sesuai dengan kehendak-Nya. Dan kehendak-kehendak

Allah swt itu tertuang secara utuh dalam agama yang Ia turunkan

kepada umat manusia, sebagai petunjuk abadi dalam menjalani

kehidupan mereka di muka bumi, melalui perantara seorang

Rasul, Muhammad saw, yang kemudian Ia beri nama “Islam.”

A

sas ketundukan dan penyerahan diri itu adalah pengakuan yang

tulus dari lubuk hati bahwa kita dan seluruh alam semesta adalah

ciptaan Allah swt. Karena itu Allah swt berhak mengatur segenap

ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Selanjutnya Allah swt

menjelaskan kehendak-kehendak-Nya dalam dua bentuk:

Page 5: Syumuliyatul islam

P

ertama, kehendak Allah swt yang bersifat pasti, mutlak dan

mengikat seluruh ciptaan-Nya, baik manusia maupun alam. Inilah

yang kemudian kita sebut dengan “Sunnah Kauniyah.” Dalam

pengertian ini, maka seluruh makhluk di jagad ini telah menyatakan

ketundukan dan penyerahan dirinya (ber-Islam) kepada Allah swt.

Perhatikan firman Allah swt berikut ini :

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa

yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang,

pohon-pohon, binatang-binatang melata dan sebagian besar dari

pada manusia? Dan banyak diantara manusia yang telah ditetapkan

azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak

seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa

yang Dia kehendaki.” (QS: 22: 18),

Page 6: Syumuliyatul islam

K

edua, kehendak Allah swt yang bersifat pilihan, berupa

aturan-aturan dan pranata sistim bagi kehidupan

manusia. Inilah yang kemudian kita sebut “Syariat atau

Agama.” Inilah yang dimaksud Allah swt dalam firman-

Nya :

Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat

(peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat

itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang

yang tidak mengetahui.” (QS: 45:18)

Page 7: Syumuliyatul islam

R

abbaniyyah

R

abbaniyyah adalah nisbat kepada kata Rabb yang berarti Tuhan. Artinya

Islam ini adalah agama atau jalan hidup yang bersumber dari Tuhan. Ia

bukan kreasi manusia,juga bukan kreasi nabi yang membawanya. Maka

Islam adalah jalan Tuhan. Tugas para nabi adalah menerima, memahami dan

menyampaikan ajaran itu kepada umat manusia :

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan

jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak

menyampaikan amanat-Nya.” (QS: 5: 67)

KARAKTERISTIK ISLAM

Page 8: Syumuliyatul islam

S

yumuliyyah

A

rtinya ajaran ini mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia;

dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara; dari sosial,

ekonomi, politik, hukum, keamanan, lingkungan, pendidikan

hingga kebudayaan; dari etnis Arab ke Parsi hingga seluruh etnis

manusia, dari kepercayaan, sistim hingga akhlak; dari Adam

hingga manusia terakhir; dari sejak kita bangun tidur hingga kita

tidur kembali; dari kehidupan dunia hingga kehidupan akhirat.

Jadi kecakupan Islam dapat kita dari beberapa dimensi; yaitu

dimensi waktu, dimensi demografis, dimensi geografis dan

dimensi kehidupan.

Page 9: Syumuliyatul islam

I

nsaniyyah

A

rtinya bahwa ajaran Islam mendudukan manusia pada posisi kunci

dalam struktur kehidupan ini. Manusia adalah pelaku yang diberi

tanggungjawab dan wewenang untuk mengimplementasikan

kehendak-kehendak Allah swt dimuka bumi (khalifah). Maka Allah

swt memberi penghormatan tertinggi kepada manusia dalam

firman-Nya :

Dan sesunguhnya kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami

angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki

dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan

yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami

ciptakan.” (QS: 17: 70)

Page 10: Syumuliyatul islam

T

sabat dan Tathawwur

T

sabat artinya permanen, sedang Tathawwur artinya pertumbuhan. Ciri

permanensi adalah turunan dari ciri Rabbaniyyah. Maksudnya adalah bahwa

Islam membawa ajaran yang berisi hakikat-hakikat besar yang bersifat tetap

dan permanen dan tidak akan pernah berubah dalam semua ruang dan waktu.

Hakikat-hakikat itu melampaui batas-batas ruang dan waktu serta bersifat

abadi.

S

eperti hakikat abadi tentang wujud dan keesaan Allah, hakikat penyembahan

kepada Allah, hakikat alam sebagai ciptaan dan wadah fisik bagi kehidupan

kita, hakikat manusia sebagai makhluk yang paling terhormat karena misi

khilafahnya, hakikat iman kepada Allah, malaikat, rasul, kitab suci dan takdir

baik dan buruk serta hari akhirat adalah syarat diterimanya semua amal

manusia, hakikat ibadah sebagai tujuan hidup manusia, hakikat aqidah sebagai

ikatan komunitas Muslim, hakikat dunia sebagai tempat ujian, hakikat Islam

sebagai agama satu-satunya yang diterima Allah.

Page 11: Syumuliyatul islam

T

awazun

A

rtinya keseimbangan. Ajaran-ajaran Islam seluruhnya seimbang dan memberi porsi kepada

seluruh aspek kehidupan manusia secara proporsional. Tidak ada yang berlebihan atau

kekurangan, tidak ada perhatian yang ekstrim terhadap satu aspek dengan mengorbankan

aspek yang lain. Karena semua aspek itu adalah satu kesatuan dan menjalankan fungsi yang

sama dalam struktur kehidupan manusia.

A

da keseimbangan antara bagian-bagian yang bersifat fisik (zahir) dan metafisik (gaib) dalam

keimanan. Ada keseimbangan antara kecondongan kepada materialisme dan spiritualisme

dalam kehidupan. Ada keseimbangan antara aspek ketegasan hukum dan persuasi moral dalam

bernegara. Ada keseimbangan antara Sunnah Kauniyah yang eksak dan pasti dengan kehendak

Allah yang tetap bebas dan tidak terbatas (seperti dalam kasus istri nabi Ibrahim yang

melahirkan di usia yang sangat tua, atau Maryam yang melahirkan tanpa proses biologis

normal, atau pendinginan api bagi Ibrahim dan lainnya, semua ini tanpa harus mengganggu

kepastian gerak alam yang dapat diobservasi oleh manusia secara empiris). Ada keseimbangan

antara ibadah yang bersifat mahdhah (khusus) dengan ibadah dengan wilayah yang luas.

Dan segala sesuatunya Kami ciptakan dengan kadarnya masing-masing.” (QS 54:49)

Engkau takkan penah menemukan pada ciptaan Allah Yang Maha Pengasih sesuatu yang tidak

seimbang.” (QS: 67: 3).

Page 12: Syumuliyatul islam

W

aqi’iyyah

A

rtinya realisme. Islam diturunkan untuk berinteraksi dengan realitas-realitas obyektif yang

nyata-nyata ada sebagaimana ia adanya. Selain itu ajaran-ajarannya didesign sedemikian rupa

yang memungkinkannya diterapkan secara nyata dalam kehidupan manusia. Ia bukan nilai-

nilai ideal yang enak dibaca tapi tidak dapat diterapkan. Ia merupakan idealisme yang

realistis, tapi juga realisme yang idealis.

T

uhan adalah realitas obyektif yang benar-benar wujud dan wujud-Nya diketahui melalui

ciptaan-Nya dan kehendak-Nya diketahui melalui gerakan alam. Alam dan manusia juga

realitas obyektif.

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia

mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang

memiliki sifat-sifat) demikianlah ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling. Dia

menyingsingkan pagi dan manjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari

dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha

Mengetahui.” (QS: 6: 95-96)

Page 13: Syumuliyatul islam

I

jabiyyah

A

rtinya sikap positif dalam menjalani kehidupan sebagai lawan dari pesimisme dan

fatalisme. Keimanan bukanlah sesuatu yang beku dan kering yang tidak sanggup

menggerakkan manusia. Keimanan adalah sumber tenaga jiwa yang mendorong

manusia untuk merealisasikan kebaikan dan kehendak Allah dalam kehidupan ril.

Islam memandang bahwa keimanan yang tidak dapat mendorong manusia untuk

bekerja mengeksplorasi potensi alam dan potensi dirinya untuk menciptakan

kehidupan yang lebih baik, adalah keimanan yang negatif dan fatal.

I

tulah sebabnya Islam memberi penghargaan besar kepada kerja sebagai bukti

sikap positif dan dinamika dalam mengelola kehidupannya. Allah swt berfirman:

Katakanlah: “Bekerjalah kamu! Nanti Allah akan menyaksikan pekerjaanmu

bersama Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.” (QS: 9:105 ).

Page 14: Syumuliyatul islam

TRILOGI ISLAM

Iman-Ilmu-

Amal

Page 15: Syumuliyatul islam

KESEMPURNAAN ISLAM

Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah

kesempurnaan dalam:

1. Waktu

2. Minhaj

3. Tempat

Page 16: Syumuliyatul islam

KESEMPURNAAN DALAM WAKTU

Islam dibawa oleh para nabi kita, dari nabi Adam hingga nabi Muhammad Saw. Risalah yang dibawa

adalah risalah yang sama, risalah yang satu yaitu Islam. Allah berfirman,

عالم�ين �ل ل مة� رح �ال إ ناك سل أر وما

[21:107] "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Islam yang dibawa para nabi secara umum dirisalahkan kepada kaumnya. Misalnya Nabi Nuh

membawa risalah Islam untuk kaum tsamud, nabi Luth untuk kaum Sodom, dan sebagainya. Sementara

itu, Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi menyempurnakan tersebarnya Islam dan dirisalahkan

untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini dari dulu hingga kiamat tiba.

Allah berfirman,

� �يما عل ء8 شي �ل� �ك ب ه� الل وكان �ين �ي ب الن وخاتم ه� الل ول س� ر �ن ولك �م �ك جال ر� م�ن أحد8 أبا م�حم د) كان م ا

[33:40] "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia

adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".

Page 17: Syumuliyatul islam

KESEMPURNAAN MINHAJ

Islam itu ibarat sebuah bangunan. Bagian yang satu melengkapi

bangunan yang lain hingga menjadi sebuah bangunan yang kokoh.

Asas dari Islam adalah akidah yang kuat. Hal ini erat hubungannya

dengan rukun iman.  Oleh karena itu, seorang muslim yang kaffah

adalah yang menempatkan akidah sebagai asasnya. Dengan kata

lain, profil pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang muslim

adalah salimul aqidah, yakni akidah yang selamat. Sehebat apa

pun ia beramal dalam kehidupan sehari-hari, tanpa akidah yang

selamat, amal yang dilakukannya menjadi sia-sia.

Page 18: Syumuliyatul islam

Tauhid harus diaktualisasikan

Pusat keimanan memang Tuhan, tetapi

ujung aktualisasinya adlh manusia.

Islam menjadikan tauhid sbg pusat

dari orientasi nilai, smentara pada

saat yang sama melihat manusia

sebagai tujuan transformasi nilai

Page 19: Syumuliyatul islam

SEMPURNA DALAM TEMPAT

Islam hanya mempunyai satu pencipta, yaitu Allah Swt.

Allahlah yang menciptakan alam beserta isinya. Segenap

makhluk yang berada di muka bumi ini baik yang tampak

maupun tidak tampak sudah seharusnya menyerahkan dirinya

kepada Allah Swt. Kasih saying Allah lah yang menyebabkan

kitasebagai muslim. Dan sudah tentu, manakala kita benar-

benar menjalankan Islam, kita akan mendapatkan

keberuntungan yang nyata, yakni bahagia di dunia dan akhirat.

Page 20: Syumuliyatul islam

MEMAHAMI ISLAM SBG AGAMA HUMANIS TEOSENTRIS

Islam bukan konsep agama teokrasi, yaitu sebuah kekuasaan

yang dikendalikan oleh pendeta, atau bukan pula merupakan cara

berifkir yang didikte oleh teologi. Konsep tentang agama didalam

islam bukan semata-mata teologi, sehingga bis akita simpulkan

bahwa pemikiran teologi bukanla karakter islam. Nilai – nilai

dalam islam pada dasarnya bersifat all embracing bagi penataan

system kehidupan social, politik, ekonomi, dan budaya. Oleh

karena itu, tugas terbesar Islam sesungguhnya melakukan

transformasi sosial budaya .

Page 21: Syumuliyatul islam

KONDISI ISLAM HARI INI

LemahSosial Budaya

Ideologi

Militer,

Media massa

Ekonomi

Politik

Page 22: Syumuliyatul islam

APA KONTRIBUSI KITA?

1. Mendalami Islam,

Minimal 3 Aktivitas:

a. Membaca Al Qur’an

b. Membaca buku Islam

c. Tarbiyah secara rutin

2. Berdakwah/amal :

Keluarga Rumah, Masjid, Masyarakat

Page 23: Syumuliyatul islam

JAZAKUMULLAHU

Semoga Allah Swt menetapkan kita sebagai pribadi

muslim yang benar-benar istiqomah menjalankan

keislamannya. Hanya umat yang taatlah yang akan

mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. 

Wallahualam bishawab