tabel 1mm
DESCRIPTION
mmmTRANSCRIPT
Tabel 1. Tahapan GgGA Menurut KDIGO2
Tahap Kriteria Serum Kreatinin Kriteria Produksi Urin1 Peningkatan serum kreatinin ≥ 26
µmol/L (0,3 mg/dl) dalam 48 jam atau peningkatan 1,5-1,9 kali dari kadar kreatinin referensi
Produksi urin < 0,5 cc/kgBB selama lebih dari 6 jam
2 Peningkatan serum kreatinin 2-2,9 kali dari kadar kreantinin referensi
Produksi urin< 0,5 cc/ kgBB selama lebih dari 12 jam
3 Peningkatan kreatinin 3 kali kadar sebelumnya, atau serum kreatinin ≥ 4 mg/ dl atau telah memerlukan Terapi Pengganti Ginjal (tanpa melihat tahapannya)
Produksi urin< 0,3 cc/ kgBB selama lebih dari 24 jam atau anuri selama 12 jam
Catatan: Kadar kreatinin adalah kadar serum kreatinin pasien terendah dalam 3 bulan terakhir. Seandainya nilai ini tidak diketahui, maka pemeriksaan ukang serum kreatinin dalam 24 jam ( kadar srum kreatinin yang pertama dijadikan kadar referensi)
Kriteria RIFLE dapat digunakan secara mudah dan murah untuk menegakkan diagnosis GgGA, dalam praktek klinik, karena hanya berdasarkan kenaikan kadar kreatinin serum atau penurunan produksi urin dalam satuan waktu.
Hipertensi emergensi
Hipertensi emergensi adalah suatu keadaan darurat dimana tekanan darah yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan disfungsi end-organ progresif atau akan datang. Dalam
kondisi ini tekanan darah harus diturunkan secara agresif dari menit ke jam. Kerusakan
neurologis karena tidak terkontrolnya tekanan darah mungkin termasuk ensepalopati
hipertensif, cerebral vaskular, perdarahan intrakranial. Kerusakan kardiovaskular mungkin
termasuk iskemik/infark miokard, disfungsi ventrikel kiri akut, edema paru akut dan atau
diseksi aorta. Organ lain mungkin bisa terpengaruh yaitu gagal ginjal akut/insufisiensi,
retinopati, eklampsia dan anemia hemolitik mikroangiopati15. Pada pasien ini didapatkan
keadaan edema paru akut dan retinopati hipertensi grade III.
Preavalensi rata-rata 1,25% pendduk derawasa