tabloid bali mandara edisi 4 tahun 2016

8
BALI MANDARA EDISI 4 | 1 - 30 April 2016 TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503 BALI MANDARA Bersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarma menyampaikan aspirasinya diatas podium, kedua kelompok duduk berdampingan saling menghargai pendapat. DENPASAR. BaliMandara. Kehadiran Anggota DPR RI Nyoman Dhamantra dan Anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarma pada pelaksanaan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (27/3) mendapat apresiasi dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Pastika merasa bangga karena wadah penyaluran aspirasi yang digagasnya mendapat perhatian dua Senator RI asal Bali tersebut. “Ini menandakan, podium yang saya gagas makin berbobot,” ujar Pastika seraya berharap agar ke depannya lebih banyak lagi wakil Bali di Senayan bisa bicara di PB3AS. Lebih jauh Pastika menuturkan bahwa gagasan untuk melaksanakan PB3AS terinspirasi oleh kegiatan serupa yang dilihatnya di London. Selain sebagai media penyaluran berbagai aspirasi, melalui kegiatan ini Pastika ingin mendorong orang Bali agar lebih berani bicara. “Di podium ini setiap orang boleh bicara mengenai apa saja tanpa dibatasi waktu, tentunya dengan santun dan beretika,” imbuhnya. Pada kesempatan itu, Pastika juga mengundang Dhamantra, Arya Wedakarna dan senator lainnya untuk hadir di Simakrama rutin digelar pada Sabtu di minggu terakhir setiap bulannya. ALEX Gubernur Pastika Apresiasi Kehadiran Dua Senator RI di PB3AS Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama Anggota DPR RI Nyoman Dhamantra dan DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarma. BULELENG. BaliMandara. Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Bali, Ny Ayu Pastika, mengimbau para perusahaan swasta untuk turut terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinnan dengan menyisihkan keuntungannya, dan kemudian menyalurkannya melalui program corporate social responsibility (CSR). Demikian disampaikan Ayu Pastika disela – sela acara peresmian dan penyerahan bantuan bedah rumah kepada empat Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang berasal dari bantuan CSR Rumah Sakit Umum Puri Raharja di Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Senin (28/3). “Upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun pihak swasta bersama seluruh komponen masyarakat juga harus peduli mengulurkan tangannya. Karena membantu mereka yang membutuhkan pertolongan merupakan salah satu bentuk yadnya” ujarnya. Pada kesempatan itu Ayu Pastika menyampaikan. apresiasi kepada Rumah Sakit Puri Raharja yang telah ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. (Bersambung ke hal. 7) Ayu Pastika Apresiasi Partisipasi Swasta Entaskan Kemiskinan Aksi Damai Pro dan Kontra Reklamasi Salurkan Aspirasi Uniknya Demokrasi Ala Bali DENPASAR, BaliMandara. Tantangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam acara Simakrama di Wantilan DPRD Bali ditanggapi oleh kedua kelompok yang mendukung dan yang menolak reklamasi dengan mendatangi acara Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon Denpasar, Minggu (27/3). Suasana seru ketika kedua kelompok secara bergantian maju ke depan untuk menyampaikan aspirasinya diatas podium. Sedangkan para pendukung dari kedua kelompok juga duduk berdampingan saling menghargai pendapat masing-masing. Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja yang disingkat PB3AS memang disediakan oleh pemprov Bali sebagai sarana menyampaikan aspirasi tentang apa saja, hanya harus disampaikan dengan sopan, tidak menyinggung SARA dan tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku. Aspirasi yang disampaikan akan selalu dicatat dan ditindaklanjuti oleh Biro Humas Setda Provinsi Bali dengan menghubungi instansi terkait, baik lingkup pemerintah provinsi Bali atau lainnya. Tidak itu saja, banyak juga wartawan dari berbagai media massa dan televisi yang selalu hadir untuk mendapatkan bahan berita langsung dari sumbernya. Dari berbagai aspirasi itu biasanya akan dijawab di minggu berikutnya oleh instansi terkait tersebut. Baik Gubernur Bali Made Mangku Pastika maupun Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta seringkali hadir untuk menyampaikan maupun mendengar aspirasi dari masyarakat. Seperti kali ini Pastika yang juga hadir dalam PB3AS itu tampak serius mendengarkan semua aspirasi dari masyarakat yang berbeda pandangan ini. Walaupun cuaca mendung dan terkadang rintik hujan, acara PB3AS yang digelar mingguan ini memakan waktu lebih lama dari biasanya, mengingat temanya memang sangat seru. XNA Ketua BKKKS Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika menyerahkan bantuan bedah rumah CSR RSU Puri Raharja di Desa Patemon.

Upload: tabloid-bali-mandara

Post on 31-Jul-2016

260 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 41 - 30 April 2016

1EDISI 4 | 1 - 30 April 2016 TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503

BALI MANDARABersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarma menyampaikan aspirasinya diatas podium, kedua kelompok duduk berdampingan saling menghargai pendapat.

DENPASAR. BaliMandara.Kehadiran Anggota DPR RI

Nyoman Dhamantra dan Anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarma pada pelaksanaan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (27/3) mendapat apresiasi dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Pastika merasa bangga karena wadah penyaluran aspirasi yang digagasnya mendapat perhatian dua Senator RI asal Bali tersebut. “Ini menandakan, podium yang saya gagas makin berbobot,” ujar Pastika seraya berharap agar ke depannya lebih banyak lagi wakil Bali di Senayan bisa bicara di PB3AS.

Lebih jauh Pastika menuturkan

bahwa gagasan untuk melaksanakan PB3AS terinspirasi oleh kegiatan serupa yang dilihatnya di London. Selain sebagai media penyaluran berbagai aspirasi, melalui kegiatan ini Pastika ingin mendorong orang Bali agar lebih berani bicara. “Di podium ini setiap orang boleh bicara mengenai apa saja tanpa dibatasi waktu, tentunya dengan santun dan beretika,” imbuhnya. Pada kesempatan itu, Pastika juga mengundang Dhamantra, Arya Wedakarna dan senator lainnya untuk hadir di Simakrama rutin digelar pada Sabtu di minggu terakhir setiap bulannya.

ALEX

Gubernur Pastika Apresiasi Kehadiran Dua Senator RIdi PB3AS

Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama Anggota DPR RI Nyoman Dhamantra dan DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarma.

BULELENG. BaliMandara.Ketua Badan Koordinasi Kegiatan

Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Bali, Ny Ayu Pastika, mengimbau para perusahaan swasta untuk turut terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinnan dengan menyisihkan keuntungannya, dan kemudian menyalurkannya melalui program corporate social responsibility (CSR).

Demikian disampaikan Ayu Pastika disela – sela acara peresmian dan penyerahan bantuan bedah rumah kepada empat Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang berasal dari bantuan CSR Rumah Sakit Umum Puri Raharja di Desa Patemon,

Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Senin (28/3).

“Upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun pihak swasta bersama seluruh komponen masyarakat juga harus peduli mengulurkan tangannya. Karena membantu mereka yang membutuhkan pertolongan merupakan salah satu bentuk yadnya” ujarnya.

Pada kesempatan itu Ayu Pastika menyampaikan. apresiasi kepada Rumah Sakit Puri Raharja yang telah ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. (Bersambung ke hal. 7)

Ayu Pastika Apresiasi Partisipasi Swasta Entaskan Kemiskinan

Aksi Damai Pro dan Kontra Reklamasi Salurkan AspirasiUniknya Demokrasi Ala Bali

DENPASAR, BaliMandara.Tantangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam acara Simakrama di Wantilan DPRD Bali ditanggapi oleh kedua kelompok yang mendukung dan yang menolak reklamasi dengan mendatangi acara Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon Denpasar, Minggu (27/3).

Suasana seru ketika kedua kelompok secara bergantian maju ke depan untuk menyampaikan aspirasinya diatas podium. Sedangkan para pendukung dari kedua kelompok juga duduk berdampingan saling menghargai pendapat masing-masing.

Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja yang disingkat PB3AS memang disediakan oleh pemprov Bali sebagai sarana menyampaikan

aspirasi tentang apa saja, hanya harus disampaikan dengan sopan, tidak menyinggung SARA dan tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku.

Aspirasi yang disampaikan akan selalu dicatat dan ditindaklanjuti oleh Biro Humas Setda Provinsi Bali dengan menghubungi instansi terkait, baik lingkup pemerintah provinsi Bali atau lainnya. Tidak itu saja, banyak juga wartawan dari berbagai media massa dan televisi yang selalu hadir untuk mendapatkan bahan berita langsung dari sumbernya. Dari berbagai aspirasi itu biasanya akan dijawab di minggu berikutnya oleh instansi terkait tersebut.

Baik Gubernur Bali Made Mangku Pastika maupun Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta seringkali hadir

untuk menyampaikan maupun mendengar aspirasi dari masyarakat. Seperti kali ini Pastika yang juga hadir dalam PB3AS itu tampak serius mendengarkan semua aspirasi dari masyarakat yang berbeda pandangan

ini. Walaupun cuaca mendung dan terkadang rintik hujan, acara PB3AS yang digelar mingguan ini memakan waktu lebih lama dari biasanya, mengingat temanya memang sangat seru. XNA

Ketua BKKKS Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika menyerahkan bantuan bedah rumah CSR RSU Puri Raharja di Desa Patemon.

Page 2: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 41 - 30 April 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 2

REDAKSI

Bali MandaraTabloid Pemerintah Provinsi Bali

Penasehat :Sekretaris Daerah Provinsi Bali

Penanggung Jawab :Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

Ketua :Kepala Bagian Penyaringan dan Pengolahan Informasi, Biro Humas Setda Provinsi BaliAlamat/Sekretariat :Jalan Basuki Rahmat, Niti Mandala, Renone-mail : [email protected] [email protected]

PB3AS

Pemprov Beri Bantuan Cubang Bagi Simantri di Daerah Kritis

hasil produksi para petani yang ada di Bali, sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para petani serta melalui hal itu juga diharapkan dapat mengurangi kemiskinan yang ada di Bali. Selain

itu, ia juga menghimbau kepada para petani agar mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Bali pulau organik dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih ke pupuk organik. DESAK

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunarta menyampaikan rencana bantuan cubang bagi Simantri di daerah krisis air.

DENPASAR. BaliMandara.Hadir pula dalam podium tersebut,

Kepala BPMPD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana menyampaikan kucuran dana BKK melalui Gerbangsadu masing-masing sebesar Rp 1 Milyar 20 Juta bagi 15 Desa penerima Gerbangsadu tahun 2016 di Provinsi Bali.

Menurutnya, bantuan yang diberikan ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi antara perdesaan dan perkotaan. Diharapkan desa tersebut dapat mengembangkan perekonomian masyarakatnya sehingga dapat terjadi pengurangan kemiskinan. Untuk itu, ia berharap adanya kontribusi aktif seluruh lapisan agar ikut mengawasi jalannya bantuan tersebut, sehingga dapat terhindar dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengingat

Lihadnyana Berharap Masyarakat Ikut Awasi Gerbangsadu

Niti Mandala Renon Denpasar Minggu, (20/03).

Sunarta menyampaikan keprihatinannya terhadap masih banyak masyarakat yang memiliki stigma negatif terhadap mata pencaharian sebagai seorang petani terlebih dikalangan para generasi muda saat ini. Ia berharap program Simantri di masyarakat diharapkan dapat menanggalkan sitgma tersebut, karena secara umum program tersebut bertujuan untuk mendukung perkembangan diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan berwawasan agribisnis. “Kami ingin menghilangkan stigma negatif para generasi muda tentang petani yang hanya berkutit dengan cangkul dan sabit, menjadi stigma positif yang mengedepankan pengetahuan agribisnis,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah telah mengucurkan berbagai macam bantuan fasilitas untuk menunjang pertanian seperti pada tahun 2014 telah dikucurkan 350 traktor bagi para petani yang ada di Bali, berlanjut pada tahun 2015 sebanyak 100 traktor serta pada tahun 2016 dianggarkan pemberian bantuan 300 traktor bagi para petani yang tersebar di Kab/Kota di Bali.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, tersebut diharapkan dapat secara bertahap meningkatkan

DENPASAR. BaliMandara.Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) merupakan salah satu program terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian di perdesaan dan telah dilaksanakan sejak tahun 2009.

Dalam pelaksanaanya, unit penerima program Simantri memperoleh bantuan 20 ekor sapi betina dan 1 ekor sapi pejantan untuk dikembangbiakan. Namun seiring perkembanganya program ini masih menemui sejumlah kendala, salah satunya adalah kekurangan air terutama bagi daerah-daerah yang kritis seperti Nusa Penida, Karangasem, Buleleng serta lainnya.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali pada tahun 2016 ini berencana memberikan bantuan pembuatan tempat penampungan air (cubang) bagi para gapoktan simantri didaerah krisis air. Sehingga para petani dapat memanfaatkan cubang tersebut untuk menampung air saat hujan turun. Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunarta saat berorasi di ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang di gelar setiap minggunya di Lapangan

dana yang dikucurkan kedesa ini jumlahnya tidak sedikit.

Selain itu, ia juga meminta kepada para Kepala Desa agar menerapkan sistem trasnparansi bagi masyarakat, sehingga terdapat keterbukaan informasi mengenai penggunaan dana bantuan tersebut.

Ajang PB3AS kali ini juga diisi oleh orasi dari Kepala Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan Devisi Regional XI Bali-Nusra, yang mengungkapkan bahwa penyesuaian tarif kelas perawatan bagi peserta BPJS Mandiri, diperuntukan bagi masyarakat yang mampu sedangkan untuk masyarakat yang tidak mampu telah ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Oleh karenanya, untuk kelancaran jalannya BPJS tersebut dan menghindari terjadinya persoalan Kepala BPMPD Provinsi Bali

Ketut Lihadnyana

saat pelayanan di Rumah Sakit, maka masyarakat diharapkan membayar iuran tepat waktu serta mengikuti alur yang telah ditentukan.

Selanjutnya orasi lain juga muncul dari, warga Denpasar yaitu Putu Rio Rahdiana yang mengungkapkan bahwa kurangnya kesadaran para pedagang Pasar Badung dalam menjaga kebersihan.

Menurutnya semenjak terjadi peristiwa kebakaran di pasar tersebut beberapa waktu lalu, kondisi kebersihan pasar semakin tidak kondusif dan menimbulkan kesan jorok. Oleh karenanya, Ia meminta kepada pihak yang berwajib untuk menindak lanjuti hal tersebut, terlebih pasar badung merupakan salah satu pasar tersebar di Bali dan merupakan pusat pariwisata pasar tradisional di Bali.

DESAK

Page 3: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 41 - 30 April 2016

3

BULELENG. BaliMandara.Sebagai sekolah asrama yang baru berdiri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Bali Mandara tentunya menghadapi berbagai tantangan untuk bisa mewujudkan misinya sebagai pusat pendidikan vokasional yang unggul.

Namun dengan semangat dan kerja keras para pengurus sekolah yang disokong saudara tuanya SMAN Bali Mandara, SMKN Bali Mandara memiliki peluang yang sangat bagus untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita siswa miskin di Bali.

Kepala Sekolah SMK Bali Mandara Ida Bagus Pawanasuta, S.Pd, M.Pd. saat ditemui redaksi Tabloid Bali Mandara di Kubutambahan, Buleleng, Kamis (14/3) menyampaikan bahwa salah satu kendala yang sempat dihadapi pada awal pendiriannya adalah mencari siswa baru untuk sekolah tersebut. Beruntung atas bantuan

para siswa SMAN Bali Mandara yang turut m e m p r o m o s i k a n

k e b e r a d a a n s e k o l a h ini, kuota 98 orang s i s w a m i s k i n u n t u k

tahun 2015 lalu bisa

Wujudkan Cita-Cita Jadikan Pusat Pendidikan Vokasional Yang Unggul

Kepala Sekolah SMK Bali Mandara Ida Bagus Pawanasuta, S.Pd, M.Pd.

Gubernur Pastika Minta Karangasem Prioritaskan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan

DENPASAR. BaliMandara.Kabupaten Karangasem yang saat ini telah dipimpin oleh Bupati baru diharapkan memprioritaskan pembangunannya di bidang pendidikan dan kesehatan, mengingat masih banyaknya jumlah masyarakat miskin yang ada di kabupaten ujung timur Bali tersebut. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima audiensi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa(1/3).

“Kalau ingin memajukan Karangasem, jalannya ya harus dengan mengembangkan pendidikan dan kesehatan, kita berikan pendidikan bagi anak – anak masyarakat miskin tersebut, kita jamin kesehatannya, supaya mereka bisa merubah hidup mereka,” tegas Pastika. Pastika berharap Karangasem mampu menerapkan sistem pendidikan seperti metode yang dijalankan di SMA/SMK Negeri Bali Mandara, dengan memberikan fasilitas pendidikan yang diasramakan bagi para siswa

miskin yang ada di Karangasem. Terlebih melihat kondisi dari

Kabupaten Karangasem yang wilayahnya lumayan luas sehingga dengan adanya fasilitas asrama memudahkan para siswa yang bertempat tinggal jauh dengan sekolah.

“Asrama itu kita anggap rumah singgah bagi mereka yang jauh rumahnya dari sekolah sehingga mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk kos atau sejenisnya apalagi mereka adalah anak miskin,” terang Pastika. Khusus di bidang kesehatan ia menginginkan agar di wilayah Karangasem menambah jumlah puskesmas rawat inap dengan dokter yang selalu siap di puskesmas tersebut sehingga masyarakat yang wilayahnya jauh dengan rumah sakit dapat terlayani dengan cepat.

Pastika juga mengingatkan agar memberikan insentif lebih bagi para dokter dan paramedis yang bekerja di puskesmas rawat inap tersebut sehingga mereka betah ditempat kerjanya tersebut yang berada dipedesaan. “Kalau sudah ada insentif seperti itu, nantinya

diharapkan tidak ada lagi puskesmas yang tidak ada dokternya,” imbuh Pastika.

Senada dengan Gubernur Pastika, Bupati Mas Sumantri menegaskan pihaknya memang saat ini sedang gencar mencanangkan pembangunan di kedua bidang tersebut. Untuk itu dalam program 100 hari kerjanya, ia mengarapkan dukungan dari Pemprov bali untuk mendukung Karangasem di berbagai

bidang sampai dengan infrastruktur penunjang pembangunan sehingga Karangasem mampu memberikian kontribusi lebih kepada Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Mas Sumantri menyerahkan berkas-berkas yang berisi pembangunan-pembangunan yang diperlukan oleh Kabupaten Karangasem yang diserahkan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali. PERING

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri di Ruang Kerja Gubernur Bali, Selasa(1/3).

terpenuhi.SMKN Bali Mandara sendiri membuka tiga

jurusan pendidikan, yakni Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB). Saat ini peminat terbanyak masih di jurusan Teknik Komputer Jaringan. Dari 98 orang siswa, 36 orang diantaranya mengambil jurusan TKJ, 35 orang menempuh studi TGB dan yang peminatnya masih sedikit jurusan TKR dimana tahun lalu sebanyak 27 orang diterima di jurusan ini.

Menghadapi tahun ajaran baru 2016, SMKN Bali Mandara semakin optimis. Selain dukungan infrastruktur yang sudah baik, sokongan peralatan pun tinggal menunggu waktu. “Kalau infrastruktur sudah representatif, kita tinggal menunggu mengisi alat dan bahan praktik siswa,” kata Pawanasuta. Pihaknya juga sedang gencar menjalin kerjasama dengan pihak luar untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di SMKN Bali Mandara. Kerjasama yang sudah terjalin diantaranya dengan Toyota Singaraja untuk tempat praktik dan Polteknik Negeri Bali untuk pembelajaran. “Kita diberikan empat SKS [dari Polteknik Negeri Bali-red] untuk siswa semester lima,” ujarnya. Selain itu beberapa siswa SMKN Bali Mandara sudah menunjukkan prestasi meski bukan dari bidang produktif. Diantaranya juara di bidang matematika dan panahan.

Ia mengatakan siswa miskin di Bali memiliki potensi yang bagus asalkan mau belajar dengan tekun. Kendalanya memang di masa awal pembelajaran siswa harus belajar mengatasi rasa kangen dengan keluarga. Beruntung para pengurus di SMKN Bali Mandara bisa memberikan motivasi kepada siswa sehingga mereka tetap serius menatap masa depan.

“Kita berharap anak-anak disini, seperti harapan Pak Gubernur bisa merakit laptop sendiri

lah,” kata Pawanasuta menyampaikan harapannya terhadap siswa jurusan TKJ. Sedangkan drafter atau TGB bisa juga memasang batako sehingga paling tidak bisa membuat rumah sendiri. Sedangkan di jurusan TKR, siswanya saat ini sedang menjajaki kemungkinan membuat alat transportasi berpenggerak Bayu (angin/udara). Harapannya transportasi di desa tidak perlu membeli bensin. Untuk yang satu ini pihaknya sudah mendapat dukungan dari penemu alat serupa.

Saat ini SMKN Bali Mandara sudah memasuki tahapan paper based atau rekomendasi dari sekolah dalam proses penerimaan siswa baru 2016. Proses yang hanya bisa diikuti siswa miskin ini selanjutnya akan dilanjutkan dengan home visit untuk melihat kondisi riil calon siswa dan selanjutnya tahap akhir adalah bootcamp yang melibatkan berbagai pihak seperti dinas pendidikan, LSM dan wartawan. “Apabila sudah diterima mereka akan diberikan foundation, sejenis penyamaan tingkat pemahaman karena mereka berasal dari sekolah yang berbeda-beda, ada yang berasal dari pegunungan juga,” kata Pawanasuta.

SMKN Bali Mandara mempunyai misi menjadi pusat pendidikan vokasional yang unggul dengan 3C, yaitu Conscience, Compassion dan Competence. Conscience atau kesadaran adalah akhlak yang mulia, sedangkan Compassion atau kasih sayang misalnya ditunjukkan dengan kegiatan peduli lingkungan. “Diantaranya kami bekerjasama dengan Byebye Plastic Bags, kemudian ada pula aksi kemanusiaan smile train untuk membantu anak bibir sumbing,” jelas Pawanasuta. Sedangkan Competence atau kompetensi yang memang harus luar biasa agar menjadi pusat vokasional. Untuk ini pihaknya sudah berguru ke SMK di Jogjakarta selain bekerjasama dengan pihak ketiga seperti yang sudah disampaikan sebelumnya.

DWI

Page 4: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 41 - 30 April 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 4

Wagub Sudikerta Serahkan CSR Bedah Rumah dari BRIKARANGASEM. BaliMandara.Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, mengapresiasi kepedulian PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Amlapura yang telah memberikan bantuan renovasi rumah tidak layak huni bagi tiga warga kurang mampu, Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Minggu (27/3).

Sudikerta berharap sinergitas yang sudah terjalin antara BRI dengan Pemprov Bali selama ini dapat ditingkatkan dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan membangun ekonomi masyarakat khususnya di perdesaan, sehingga kesejahteraan dapat segera terwujud sesuai tujuan program Bali Mandara. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Bank BRI yang telah bersinergi dengan pemerintah memiliki komitmen membantu masyarakat Seraya,” ujar Sudikerta.

Selain itu, BRI yang berada ditengah-tengah masyarakat diharapkan juga dapat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan permodalan dalam pengembangan usahanya. Seperti bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan pinjaman dengan suku bunga relatif kecil sudah seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sudikerta berharap kepada BRI untuk dapat mempermudah masyarakat yang mengakses pinjaman atau kredit terutama yang membutuhkan modal bagi usahanya. Sudikerta juga ingin kedepannya BRI bisa menjalin kerjasama dengan PT Jamkrida Bali Mandara dalam membantu penjaminan bagi nasabah yang tidak memiliki agunan.

“Jamkrida bisa digunakan sebagai penjamin jika terkendala dalam proses kredit,” saran Sudikerta. Dengan lancarnya proses kredit, Ia optimis dapat membantu program pemerintah khususnya penguatan ekonomi untuk menciptakan masyarakat yang

sejahtera sesuai dengan visi misi Bali Mandara.

Warga Desa Seraya yang menerima bantuan tersebut adalah Ketut Putu Mudara, Wayan Renon dan Wayan Murdiasa. Bantuan yang diberikan kepada ketiganya masing masing sebesar Rp50 juta per unitnya. Sudikerta berkesempatan bersama masyarakat bergotong-royong membangun rumah milik I Ketut Putu Mudara.

Ia juga memberi masukan kepada pihak BRI agar sebaiknya jumlah nominal bedah rumah yang disalurkan nilainya sama dengan yang dialokasikan oleh Pemprov, yaitu sebesar Rp30 juta Rupiah per unitnya. Sehingga sisanya bisa digunakan untuk penguatan ekonomi warga kurang mampu tersebut.

Sementara itu, Kepala Pimpinan Cabang BRI Amlapura, Sumarto menyampaikan bantuan yang disalurkan ini adalah salah satu bentuk sinergi antara pemerintah dengan BRI yang bertujuan untuk membantu masyrakat miskin yang saat ini menyasar desa Seraya. Pemberian batuan bedah rumah merupakan bagian dari bhakti sosial yang dilaksanakan oleh BRI

Gubernur Pastika Bantu Warga Kurang MampuAsal Tembuku

salah satu warga kurang mampu asal Dusun Metra Kelod, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli pada Senin (28/03).

Pria yang memiliki pekerjaan sebagai pembuat anyaman bambu (klakat), diberitakan oleh media beberapa waktu lalu yang tinggal di gubuk tidak layak huni dengan beralaskan tanah, dinding bedeg dan beratapkan seng dengan didampingi oleh seorang Istri bernama Ni Wayan Saja. Saat hujan, tempat tinggal dari pasangan suami istri yang sudah renta ini kemasukan air dan untuk memasak makanan sehari-hari ia lakukan di emper gubuknya.

Menurut penuturan Kepala Desa Yang Api Made Adnyana, bahwa sampai saat ini Wayan

Kerta masih menempati tanah milik ayah desa dengan luas sekitar 5 are. Direncanakan pada tahun 2016 ini, Desa Yangapi akan mendapat 12 bantuan bedah rumah yang sudah diverifikasi oleh Dinas Sosial Provinsi Bali, termasuk rumah dari Wayan Kerta tersebut. Oleh karenanya Ia berharap keluarga dari Wayan Kerta agar bersabar sampai bantuan bedah rumah tersebut diturunkan.

Pada kesempatan tersebut Tim Biro Humas Provinsi Bali menyampaikan bantuan sementara Gubernur Bali berupa berupa beras 50 kg dan sumbangan sembako. Semua bantuan tersebut diterima langsung oleh Wayan Kerta dan istrinya. ITA

Wagub Bali Ketut Sudikerta disela-sela penyerahan bantuan CSR Bedah Rumah BRI.

I Wayan Kerta dan istrinya Ni Wayan Saja merasa senang dan berterimakasih menerima bantuan Gubernur Bali.

Biro Humas Setda Provinsi Bali menyambangi rumah I Wayan Kerta (63th), yang merupakan

BANGLI. BaliMandara.Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengutus Tim dari

yang bersumber dari keuntungan perusahaan yang wajib dikembalikan kepada masyarakat.

Sedangkan I Ketut Putu Mudra (39) perwakilan salah satu penerima bantuan bedah rumah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BRI yang telah membangunkan rumah bagi ia dan keluarganya.

Ia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh fiber glass menuturkan bahwa penghasilan yang diperoleh hanya 60 ribu sehari sehingga mengalami kesulitan untuk membangun rumah. Rumah yang ditempati hanya berukuran kecil dengan atap ilalang

dan dinding terbuat dari sepanduk bekas. Ia juga berharap kedepannya kepada pemerintah agar diberikan bantuan berupa bibit sapi atau babi untuk menopang ekonominya.

Pada kunjungan tersebut, Wagub Sudikerta terlebih dahulu mengunjungi Simantri 293 Gapoktan Mekar Sari yang beralamat di Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Semenjak berdiri dari tahun 2012, ketua kelompok Simantri Ngurah Kade Suastika menyampaikan dari bantuan yang awalnya 21 ekor sapi telah berkembang sehingga sekarang sudah menjadi 24 ekor. Limbah yang dihasilkan dari sapi berupa kotoran sudah dimanfaatkan menjadi pupuk organik dengan produksi tiap bulannya mencapai 20 ton yang sudah mampu dipasarkan disekitar Karangasem dengan harga Rp 800/Kg. Ia berharap kepada pemerintah untuk dapat membantu alat pengolahan pupuk organik sehingga hasil produksi akan lebih meningkat.

Kegiatan Wagub di Desa Seraya juga dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian kacamata kepada masyrakat yang dilaksanakan di Banjar Tenggang, Desa Seraya. Sudikerta juga menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat terkait evaluasi pelaksanaan program Bali Mandara di Desa Seraya.

IRPAN

Page 5: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 41 - 30 April 2016

5

Gubernur Bali Bantu Warga Miskin di Dusun Lean

KARANGASEM. BaliMandara.Desa Bunutan dengan jumlah penduduk sekitar 12 ribu jiwa terdiri dari sekitar tiga ribu KK, berdasarkan data yang ada, diantaranya terdapat rumah tidak layak huni kurang lebih sebayak 500 unit.

Permasalahan utama adalah ketiadaan akses jalan yang memadai, menyebabkan banyak warga membangun rumah seadanya, bahkan bisa tergolong tidak layak huni.

Hal ini disampaikan Perbekel Bunutan, I Made Suparwata, saat mendampingi Tim Biro Humas Setda Provinsi Bali serta staf Wakil Gubernur terjun langsung meninjau kondisi keluarga miskin I Nyoman Sulatra asal Dusun Lean, Desa Bunutan, Abang Karangasem, Jumat (11/3).

Menurutnya, banyak warga yang memiliki motor dan lahan, namun tidak punya rumah layak huni. Hal ini dikarenakan akses jalan yang sulit menyebabkan harga bahan bangunan tiga kali lipat sehingga warga enggan membangun rumah

permanan berbahan batako atau batu bata, dan cenderung membangun dengan bahan seadanya.

Seperti diberitakan media massa, salah satu warga yang tinggal di rumah tidak layak huni yaitu I Nyoman Sulatra. Dengan pekerjaannya sebagai nelayan, dia merasa tidak sanggup membangun rumahnya secara layak. Namun dia mengaku sampai saat ini dia sudah belasan tahun menempati lahan warisan, dengan rumah berpondasi batu, berdinding bedek dan berlantai tanah tersebut.

Untuk membantu meringankan bebannya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta mengutus Tim Biro Humas Setda Provinsi Bali serta staf Wakil Gubernur untuk terjun langsung meninjau dan menyerahkan bantuan sembako berupa beras 50 kilogram, mie instan telor dan sejumlah uang.

Kepala Dusun Lean, Nyoman Nitantra menjelaskan pihaknya sudah mengajukan nama Sulatra sebagai penerima bantuan bedah rumah. Namun sampai saat ini belum

ada terealisasi. Walaupun begitu, sampai saat ini pihaknya masih tetap berusaha untuk membantu Sulatra dan KK miskin lainnya yang ada di dusunnya.

Ia berharap kedepannya pemerintah dapat merealisasikan bantuan bedah rumah mengingat banyak sekali kramanya yang bernasib seperti Nyoman Sulatra. Ia juga sangat berterimakasih dan

mengapresiasi Pemprov Bali yang telah terjun langsung meninjau dan memberikan bantuan langsung kepada Sulatra.

I Nyoman Sulatra yang akrab dipanggil Nyoman Latra ini dengan terbata-bata menyatakan sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Gubernur Bali dan jajarannya yang telah datang mengunjunginya dan membantu. XNA

* Berharap Dapat Bedah Rumah Segera Direalisasikan

Tim Biro Humas Setda Provinsi Bali serta staf Wakil Gubernur terjun langsung meninjau dan menyerahkan bantuan kepada I Nyoman Sulatra asal Dusun Lean, Desa Bunutan, Abang Karangasem.

Layanan RS Mata Bali Mandara Mendapat Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik

JAKARTA. BaliMandara.Inovasi penanganan angka kebutaan akibat penyakit katarak yang dilaksanakan RS Mata Bali Mandara mengantarkan Pemprov Bali masuk nominasi Top 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional yang dilaksanakan Kementerian PAN-RB.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Direktur RS Mata Bali Mandara dr. Made Yuniti memaparkan berbagai upaya dan terobosan dalam penanganan penyakit mata khususnya katarak di Ruang Rapat Sriwijaya II Kantor KemenPAN-RB, Jakarta, Jumat (11/3).

Dalam paparannya di hadapan tim panelis, Pastika secara singkat mengurai masalah kesehatan mata di wilayah Provinsi Bali. Mengacu Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, tingkat

kebutaan di Bali mencapai 1 persen atau di atas prevelansi nasional yang saat itu ada pada kisaran 0.9 persen. Penyakit katarak merupakan penyebab utama kebutaan yaitu sebesar 0,78 persen.

Bertolak dari data tersebut, Gubernur Pastika menetapkan penanganan penyakit katarak sebagai salah satu prioritas di bidang kesehatan. Sejak saat itu, Pastika didukung jajarannya memperkuat fungsi Rumah Sakit Mata Bali Mandara. Salah satu strategi yang diterapkan adalah pendekatan pelayanan kesehatan mata masyarakat melalui tindakan operasi katarak di luar gedung. Pemprov Bali juga membentuk Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK) yang bertugas mengkoordinir pelaksanaan operasi jemput bola

tersebut.Menurut Pastika, langkah inovasi

itu mampu meningkatkan jumlah tindakan operasi katarak dari 3.368 orang pada tahun 2011 menjadi 5.751 pada tahun 2015. Lebih dari itu, pendekatan jemput bola ini terbukti mampu menurunkan angka kebutaan di Provinsi Bali dari 1 persen menjadi 0,3 persen.

Deputi Bidang Pelayanan Publik, Mirawati Sudjono beserta sembilan orang anggota Tim Panelis, menyampaikan apresiasi terhadap inovasi layanan publik di bidang kesehatan mata yang diterapkan Pemprov Bali.

Dibagian lain, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta saat menghadiri simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2016 di JX International (Jatim Expo), Surabaya, Kamis (31/3), mengatakan, “Segala inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah adalah solusi bagi permasalahan masyarakat kita dan bukan menjadi sebaliknya menimbulkan masalah baru. Dan tentunya kita sangat bangga dengan prestasi RS Mata Bali Mandara. Semoga langkah ini bisa memotivasi SKPD lannya untuk bernovasi memberikan yang terbaik kepada masyarakat.”

Sudikerta berharap dengan ini menjadikan permasalahan publik sebagai perhatian utama pemerintah daerah khususnya Pemprov Bali

dalam rangka meningkatkan kualitas dari pelayanan.

Ajang penghargaan ini diharapkan pula mampu untuk dijadikan sebagai motivasi bagi jajaran pemerintah dalam meningkatkan kinerja sehingga mampu untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. “Penghargaan ini bukan segala – galanya, bukan berarti kita cepat berpuas diri, melainkan ini harus dijadikan tantangan kedepannya, mari kita gali lagi lebih banyak inovasi pelayann publik ,” ujarnya.

Menteri PAN-RB, Yuddy Chrisnandi, yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengharapkan kedepannya para pimpinan instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah, untuk menjaga dengan baik momentum dan lingkungan yang kondusif untuk mendorong terciptanya inovasi secara berkelanjutan. Selain itu, jajaran pemerintahan diminta untuk manfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal guna memperluas jaringan kerja sama dan sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman antar instansi dalam menularkan best practices.

“Sebagai bagian dari masyarakat gobal, kita tidak dapat menutup diri terhadap dinamika perubahan yang datang begitu cepat. Life cycle suatu produk menjadi semakin singkat seiring dengan perubahan tingkat kebutuhan dan kepuasan masyarakat,” pungkasnya.

Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta saat menerima penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2016 di Surabaya.

Page 6: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 41 - 30 April 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 6

Tinjau RSUD Tabanan, Wagub Sudikerta Minta Tingkatkan Pelayanan dan Percepat Pembangunan Infrastruktur

TABANAN. BaliMandara.Merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) belakangan ini telah menyebabkan terjadi penumpukan pasien baik itu rawat jalan maupun rawat inap di sejumlah rumah sakit di Bali termasuk di RSUD Tabanan. Sehingga pihak rumah sakit terpaksa mengalihfungsikan salah satu ruang Instalasi Gawat darurat (IGD) menjadi ruang perawatan sementara sambil menunggu kamar tersedia.

Demikian terungkap saat Wakil Gubernur Ketut Sudikerta meninjau secara langsung kondisi rumah sakit milik pemerintah tersebut, Senin (28/3). Sudikerta mengingatkan kepada para medis agar memberikan pelayanan yang optimal kepada para pasien meski jumlah pasien yang ada melebihi kapasitas rumah sakit.

Pihaknya meminta agar segera dilakukan penambahan infrastruktur dengan melakukan pengembangan rumah sakit sesegera mungkin sehingga ketersediaan ruang rawat inap, ruang tunggu pasien dan saranan penunjang lainnya bisa memadai bagi masyarakat. Sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah perlu ditingkatkan dalam upaya memberi pelayananan terbaik kepada masyarakat.

“Harap sabar, pemerintah akan terus berupaya mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat,” ujar Sudikerta kepada para pasien yang tengah mengantre.

Menyinggung tentang jumlah penderita demam berdarah yang mengalami peningkatan, Sudikerta meminta masyarakat untuk menggalakkan upaya pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar secara gotong royong karena lingkungan yang bersih akan berimbas pada membaiknya kondisi kesehatan masyarakat.

Hal senada juga disampaikan oleh

Wakil Direktur Pelayananan dan Pengendalian Mutu Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan, dr Luh Gede Sukardiasih, di mana sejak Maret 2016 terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan yang berimbas pada kurangnya ruang rawat inap.

Dengan luasan lahan 1,6 hektar dalam sehari terdapat sekitar 700 pasien rawat jalan yang datang ke poliklinik sehingga ruangan menjadi penuh sesak oleh pasien dan pengantar pasien dan sekitar 10-15

pasien dari poliklinik memerlukan rawat inap ditambah lagi pasien rawat inap yang masuk dari IGD. Pihak rumah sakit kewalahan dalam penyediaan kamar dan untuk saat ini terdapat sekitar 40 pasien rawat inap yang masih di rawat sementara di ruang IGD sambil menunggu kamar tersedia. “Dengan kapasitas 227 kamar dan tingkat pasien rawat inap sebesar 116 % menyebabkan rumah sakit overload, “ tuturnya prihatin.

Sebagai upaya penanganan

Administrasi dalam bahasa Belanda administratie yang berarti suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, pembukuan ringan, surat-menyurat , tulis-menulis, ketik-mengetik, agenda dan lain-lain, yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work).

Sedangkan dalam bahasa Inggris, administration yang berkaitan dengan kegiatan kerja sama yang dilakukan manusia ataupun sekelompok orang atau masyarakat hingga tercapainya sebuah tujuan yang diinginkan. Pengertian dari kerja sama adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau masyarakat secara bersama-sama yang teratur dan juga terarah berdasarkan pembagian tugas-tugas sesuai dengan kesepakatan bersama yang telah disetujui sebelumnya.

Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa administrasi memiliki dua pengertian, yaitu pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Menurut Soewarno Handayaningrat (dalam Bobsusanto, 2014), administrasi dalam pengertian sempit,

merupakan kegiatan catat mencatat atau pembukuan, surat menyurat atau lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan. Dengan demikian administrsi juga mencakup kegiatan penyusunan dan pencatatan data, penyusunan dan pencatatan informasi secara sistematis untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi dalam arti luas merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan suatu kelompok berkenaan dengan hubungan kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. (The Liang Gie, dalam Bobsusanto, 2014)

Kelompoktani yang mempunyai tiga fungsi (Permentan No.82 tahun 2013), yaitu sebagai wadah belajar, wahana bekerjasama dan unit produksi, perlu melakukan administrasi. Administrasi yang baik dan benar diperlukan sebagai bahan informasi bagi kelompok maupun pihak lain yang berkaitan dengan kelompok. Sehubungan dengan hal tersebut, setiap kelompok semestinya mempunyai buku-buku

catatan yang dibuat secara tertib oleh Pengurus Kelompok ataupun anggota yang ditugasi. Kelengkapan administrasi merupakan bagian dari bentuk pengawasan, karena di dalam buku-buku tersebut tercatat berbagai hal tentang kelompok, diantaranya rencana yang akan dilakukan kelompok, segala kegiatan yang telah dilakukan kelompok, perkembangan usaha kelompok dan pihak-pihak yang berhubungan dengan kelompok. Disamping itu buku-buku tersebut sebagai alat bukti dan dokumen yang bermanfaat bagi pengurus dan anggota di masa-masa mendatang.

Untuk kelengkapan administrasi, kelompok membuat minimal administrasi umum, yang terdiri dari 10 jenis buku catatan. Semakin maju dan berkembang suatu kelompok, maka akan memerlukan jenis-jenis buku lainnya guna mendukung kelancaran pengelolaan kelompok taninya.

Buku-buku yang perlu dibuat dan dimiliki oleh kelompoktani dalam melengkapi administrasi kelompoktani meliputi : 1. Buku Daftar Anggota. Buku

Daftar Anggota adalah Dokumen tertulis yang berisi tentang biodata setiap petani yang menjadi anggota kelompok. Buku ini bermanfaat untuk mengetahui nama-nama anggota, jumlah dan perkembangannya.2. Buku Pemilikan Lahan Usahatani. Buku pemilikan lahan usahatani adalah buku catatan tentang kepemilikan lahan usahatani anggota kelompok. Buku catatan ini bertujuan untuk mengetahui kepemilikan lahan usahatani anggota kelompok. 3. Buku Program Kerja dan Rencana Kerja Kelompok. Buku program kerja adalah buku yang mencatat kegiatan yang diprogramkan oleh kelompok. Berdasarkan target waktu pencapaian, program kerja kelompok dapat dibagi menjadi tiga, yaitu program jangka panjang, yang pencapaiannya ditargetkan dalam jangka waktu 10 tahun sejak program ditetapkan, program jangka menengah yang pencapaiannya ditargetkan dalam jangka waktu 5 tahun dan program jangka pendek yang pencapaiannya ditargetkan

Pentingnya Administrasi pada Kelompok Tani

Bersambung ke hal. 7

Bersambung ke hal. 7

Wakil Gubernur Ketut Sudikerta meninjau secara langsung kondisi Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan, Senin (28/3).

Page 7: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 41 - 30 April 2016

7

Ia menyampaikan bagi rumah rumah sakit swasta dukungan dalam pengentasan kemiskinan juga bisa ditunjukkan melalui program pelayanan kesehatan gratis.

“Mudah – mudahan ke depannya ini bisa ditindak lanjuti lagi dan berkelanjutan selain itu saya juga menghimbau kapada pihak swasta yang lain khususnya RS swasta untuk turut serta melaksanakan program CSRnya seperti salah satunya bedah rumah dan juga tidak menutup kemungkinan melakukan pelayanan kesehatan gratis,” tegas nya.

Lebih lanjut disampaikan Ayu Pastika, keberadaan BK3S Provinsi Bali tidak hanya membantu masyarakat miskin dengan program CSR bedah rumah melainkan juga hadir untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung seperti halnya pemberian bantuan kepada penyandang disabilitas, membantu anak – anak panti asuhan dan lansia terlantar serta program – program

Ayu Pastika Apresiasi Partisipasi ........(Sambungan dari hal. 1)kemanusiaan lainnya yang betrtujuan untuk mengentaskan kemiskinan di masyarakat guna menuju masyarakat yang maju, aman, damai dan sejahtera.”Intinya misi kita bertujuan untuk mewujudkan mayarakat Bali yang Mandara, (Maju, Aman, Damai dan Sejahtera),” pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama RSU Puri Raharja I Nyoman Sutedja menyatakan bahwa program CSR yang dilaksanakan oleh RSU Puri Raharja selain bertujuan untuk mendukung jalannya program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan Pemprov Bali, juga bertujuan untuk memberikan sebuah keringanan bagi masyarakat yang tidak mampu yang ada di Bali.

Kegiatan ini juga diharapkan mampu untuk menumbuhkan kepekaan sosial masyarakat sekitar khsusnya bagi yang mampu bahwa disekelilingnya masih ada masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan mereka.

Senada denganAyu Pastika , Sutedja juga berharap kedepannya pihak swasta yang lain juga ikut peduli dan melaksanakan program CSRnya. Ia juga menyatakan siap untuk selalu berkoordinasi dengan pihak Provinsi Bali sehingga kedepannya program pemberian bantuan bedah rumah yang dilakukan oleh RSU Puri Raharja tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Penyerahan bantuan bedah rumah ditandai dengan penyerahan kunci rumah dari Dirut RSU Puri Raharja , I Nyoman Sutedja, kepada Ketua BK3S Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika, yang kemudian diserahkan langsung kepada keempat penerima bantuan bedah rumah.

Penerahan ini juga turut disaksikan oleh Dewan Komisaris RSU Puri Raharja Ketut Susrama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten serta Kepala Desa Patemon I Ketut Winaya yang diserahkan langsung di Balai Desa Patemon.

Keempat penerima bantuan bedah rumah dari RSU Puri Raharja tersebut adalah Putu Sukadana, Luh Susun, Nyoman Yasti dan Made Arjana yang masing – masing senilai 30 juta. Usai penyerahan, Ayu Pastika beserta rombongan kemudian menyempatkan diri untuk meninjau salah satu penerima bantuan bedah rumah yakni rumah milik Nyoman Yasti yang letaknya tidak jauh dari Balai Desa Patemon.

Ayu Pastika beserta rombongan juga sempat menyampaikan kepada Nyoman Yasti untuk merawat dengan baik rumah yang telah diberikan kepadanya dan kedepan beban hidup dari Nyoman Yasti dapat lebih ringan. “Tolong dijaga dan dirawat rumahnya, agar bisa memberi kenyamanan,” ujarnya. Dalam acara penyerahan bantuan bedah rumah tersebut RSU Puri Raharja juga memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada warga yang dilaksanakan di Balai Desa Patemon.

ARIANI

dini, Sukardiasih menyampaikan pihaknya meminjam bed tempat tidur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tabanan sebanyak 20-25 bed cadangan. Disamping itu beberapa

pasien ditangani di Unit Fungsional yang dibangun RSUD Tabanan sebagai tempat khusus rawat inap yang berada di Desa Nyitdah Kediri, Tabanan.

Ditambahkannya unit fungsional

yang selama ini difungsikan sebagai tempat rawat inap bagi beberapa pasien dari RSUD Tabanan ini kedepannya direncanakan sebagai pengembangan dari Rumah Sakit Tabanan yang sudah ada. Dengan total lahan seluas 7 hektar, unit fungsional RSUD Tabanan ini sudah memiliki sekitar 43 ruang rawat inap serta ruang hemodialisa ini untuk sementara hanya melayani pasien rawat inap yang dikirim dari RSUD Tabanan. Proses pembangunan infrastruktur masih menunggu perijinan serta masih terbentur pada upaya pendanaan sehingga amat diperlukan dukungan semua pihak dalam mewujudkan pembanguanan rumah sakit tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Sudikerta yang dampingi Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali, Ketut

Wija, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Astawa Riadi juga sempat berkeliling melihat langsung kondisi pasien di IGD RSUD Tabanan serta beberapa ruang rawat inap pasien.

Salah serorang pasien bernama Ni Wayan Risi dari Margarana Tabanan yang menggunakan fasilitas JKBM untuk rawat inapnya mengaku sudah selama 3 hari menunggu di ruang observasi IGD RSUD Tabanan untuk bisa mendapat kamar rawat inap. Risi juga menyampaikan ucapan terima kasihnya atas adanya program JKBM. Selama menjalani perawatan di RSUD Tabanan ia mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit meskipun dalam kondisi rumah sakit overload.

IRPAN

dalam jangka waktu 1 tahun. Program jangka pendek selanjutnya dituangkan dalam rencana kerja untuk dilaksanakan dan dicatat dalam buku rencana kerja kelompok.

Buku rencana kerja kelompok adalah buku yang mencatat tentang semua kegiatan dan kebutuhan yang akan dilaksanakan kelompok dalam waktu 1 tahun.

Buku ini terdiri dari Rencana Difinitif Kelompok (RDK) dan Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)a. Rencana definitive kelompok

(RDK). Rencana Definitif Kelompok (RDK) merupakan rencana kerja usaha tani dari kelompok tani untuk satu periode dalam 1 (satu) tahun yang berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usaha tani yang dilaksanakan melalui musyawarah.

b. Rencana definitive kebutuhan kelompok. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) merupakan alat perumusan untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi dan alat mesin pertanian, baik yang berdasarkan kredit/permodalan usaha tani bagi anggota kelompok tani yang memerlukan maupun dari swadaya petani, RDKK merupakan penjabaran dari RDK yang dibuat oleh kelompok tani.

4. Buku Kegiatan Kelompok. Buku kegiatan kelompok adalah buku yang berisi catatan tentang segala kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok. Misalnya Pembuatan rencana kegiatan kelompok, catatan pelaksanaan kegiatan, hasil monitoring dan evaluasi kegiatan kelompok dan sebagainya. Catatan tersebut bermanfaat bagi

kelompok untuk mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang dimiliki.

5. Buku Notulen Rapat. Buku Notulen Rapat adalah catatan tentang hal-hal yang telah dibahas dalam setiap pertemuan kelompok, baik pertemuan pengurus maupun pertemuan anggota

6. Buku Kas. Buku Kas adalah buku catatan tentang keuangan kelompok yang berkaitan dengan aliran dana yang diterima maupun yang dikeluarkan. Selain catatan aliran dana, juga berisi catatan tentang kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari dana tersebut

7. Buku Catatan Inventaris Kelompok. Buku inventaris kelompok adalah buku catatan yang berisi tentang aset-aset atau harta kekayaan yang dimiliki oleh kelompok.

8. Buku Agenda. Buku Agenda adalah buku catatan tentang

pencatatan surat masuk maupun surat keluar. Buku ini dilengkapi dengan bendel berupa map penyimpanan arsip surat masuk dan surat keluar.

9. Buku Expedisi. Buku Expedisi adalah buku yang berisi tentang catatan bukti pengiriman surat yang dikirimkan kepihak luar.

10. Buku Tamu. Buku Tamu adalah Dokumen yang berisi catatan tentang pihak-pihak luar yang pernah berkunjung ke kelompok. Buku ini juga bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana perhatian dan bimbingan atau saran-saran yang pernah diberikan oleh pihak luar terhadap kelompok yang bersangkutan. Buku Tamu diisi setiap kali ada pihak dari luar kelompok yang datang untuk suatu keperluan.

Ni Wajan Leestyawati Palgunadi, Penyuluh Pertanian di

Disnakkeswan Prov. Bali

Pentingnya Administrasi .....(Sambungan dari hal. 6)

Tinjau RSUD Tabanan .....(Sambungan dari hal. 6)

Page 8: Tabloid Bali Mandara Edisi 4 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 41 - 30 April 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 8

BANGLI.BaliMandara.Pengembangan Program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) yang multifungsi dengan cara mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada, seperti bercocok tanam buah-buahan, sayur-mayur serta pengembangan lainnya.

Para gabungan kelompok tani (Gapoktan) diminta lebih meningkatkan kreativitasnya untuk menghasilkan produk pertanian organik dengan pendekatan pertanian tekno ekologis atau inovasi teknologi yang berkembang saat ini.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat meninjau Simantri 529 Kelompok Tani Wana Arta, Banjar Malet, Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, pada Senin (21/03). “Jadi dalam menjalankan Simantri ini petani tidak hanya fokus dalam ternak sapi saja, namun juga dibarengi dengan pengembangan sumber daya lokal lain, agar bisa memberikan nilai ekonomis,” ujarnya.

Lebih lanjut Wagub Sudikerta juga mengapresiasi keberadaan Gapoktan Simantri 529 yang baru terbentuk sejak 2015 ini yang perkembangannya dinilai sudah sangat baik.

Dilihat dari kreativitas produk pertaniannya, para anggota unit Simantri ini tidak hanya mengembangbiakan 21 ekor sapi yang diberikan bantuan oleh Pemerintah Provinsi Bali, melainkan juga bercocok tanam buah-buahan dengan memanfaatkan pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran sapi tersebut.

Sudikerta berharap, kreativitas tersebut tetap dilanjutkan sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat ekonomi tidak hanya bagi anggota kelompok saja, namun juga masyarakat Desa Manukaya pada umumnya. Selain itu, ia juga berpesan kepada anggota khususnya kepada para pedamping Simantri, agar membuat administrasi yang teratur dan benar, baik dari segi pendataan sapi-sapi, maupun produk-produk seperti bio-urin, pupuk organik serta lainnya.

Sudikerta, mengungkapkan bahwa dengan membuat administrasi yang tertib maka akan memberikan transparansi terhadap pengelolaan Simantri baik kepada anggota maupun kepada pemerintah sebagai pemberi bantuan.

Setiap anggota Simantri 529 diharapkan segera mengembangkan produk pupuk organik, bio urine serta biogas agar dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, terlebih sebagian besar penduduk Desa Manukaya berprofesi sebagai petani selain itu pengembangan produk juga dapat memberikan masukan ekonomi kepada anggota kelompok.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Simantri 529 I Nyoman Gunawan, mengucapkan terimakasih atas kunjungan Wagub Sudikerta ke Simantri yang dipimpinnya. Ia mengungkapkan, Simantri 529 yang baru dibentuk sejak bulan Agustus 2015 dengan anggota 21 orang dan bantuan sapi dari Pemerintah Provinsi Bali sebanyak 20 ekor betina dan 1 pejantan memang belum berkembang biak.

“Karena baru terbentuk maka sapi-sapi ini belum ada yang berkembang biak, namun berat sapi sudah mengalami kenaikan”,

Wagub Sudikerta Minta Petani Kembangkan Simantri Multifungsi

Wagub Bali Ketut Sudikerta berfoto bersama anggota Simantri 529 Wana Arta, Banjar Malet, Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.

Pada lokasi yang berbeda, Wagub Sudikerta berkesempatan menyambangi kediaman Nyoman Tekek (50th) yang merupakan salah satu warga miskin asal Banjar Metra Kelod, Desa Pekraman Metra, Yangapi, Tembuku, Bangli. Pria yang berusia 50 tahun tersebut tinggal bersama seorang adik laki-lakinya yang belum menikah bernama I Nengah Widana (35th), dirumah yang sudah reyot, beratap seng, beralaskan tanah dan berdinding tanah liat. Sedangkan pekerjaan sehari-harinya masih serabutan, seperti menggarap sawah dan ternak milik orang lain, dimana penghasilan perbulan yang Ia dapatkan rata-rata Rp.100.000 dan harus cukup memenuhi kebutuhan dirinya dan adiknya Nengah Widiana yang juga tidak memiliki pekerjaan tetap.

Pada kesempatan itu Wagub Sudikerta langsung memberikan bantuan bedah rumah melalui dana pribadinya, karena data Nyoman Tekek belum masuk kedalam anggaran bedah rumah untuk

ujarnya. Gunawan juga mengatakan

bahwa sampai saat ini pemanfaatan pupuk organik dan biourine telah dilakukan, namun masih dalam tahap percobaan untuk dimanfaatkan pada kebun buah jeruk, manggis, dan cabai yang dikelolan oleh anggota Simantri 529, sedangkan untuk memasarkan keluar pihaknya masih melakukan usaha-usaha agar produksi produk pupuk dapat stabil setiap bulannya. Kendala yang dihadapi pihaknya, adalah belum adanya bantuan alat pemotongan pakan sapi, mesin penghalus pupuk dan pipa untuk penyaluran biogas juga belum tersedia. Oleh karenanya, ia berharap Pemerintah dapat membantu pihaknya agar pengelolaan Simantri dapat berjalan dengan lancar. TUTY

tahun 2016. Wagub Sudikerta, berjanji akan merealisasikan bedah rumah tersebut pada beberapa bulan mendatang ini. Menurutnya, kondisi Nyoman Tekek harus segara dibantu, melihat cuaca yang tidak menentu terjadi belakangan ini. Sudikerta berharap, bantuan bedah rumah tersebut nantinya dapat meringankan beban Nyoman Tekek dan adiknya sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan yang lebih baik, dengan fokus mencari pekerjaan yang tetap. Ia juga memberikan bantuan sementara berupa sembako kepada Nyoman Tekek untuk menyambung hidupnya beberapa hari kedepan.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Ketut Wija, PPTK Simantri pada Dinas Pertanian Provinsi Bali Wayan Sunada, Kepala Dusun Metra Kelod I Ketut Ariawan, Kepala Desa Yang Api Made Adnyana, dan Bendesa Adat Metra Kelod I Nyoman Rendah Setiawan. ARIANI

Wagub Bali Ketut Sudikerta berharap Simantri tidak hanya fokus dalam ternak sapi saja, namun juga pengembangan sumber daya lokal lain.

Wagub Sudikerta Kunjungi Warga Miskin di Yangapi