tafsir ii(fitnah)

16

Click here to load reader

Upload: david-syam

Post on 26-Jun-2015

188 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tafsir II(Fitnah)

KAJIAN LAFADZ FITNAH DALAM ALQUR’AN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir II

Diampu oleh

DRS. H. M. YUSRON, MA

Oleh:

David Syamsuddin

(09532011)

FAKULTAS USHULUDDIN STUDI AGAM A DAN PEMIKIRAN

JURUSAN TAFSIR DAN HADIS UNIVERSITAS SUNAN KALIJAGA

JOGJAKARTA

2010

Page 2: tafsir II(Fitnah)

Daftar isi………………………………………………………………………………

Pendahuluan…………………………………………………………………………..2

Rumusan masalah……………………………………………………………………..3

BAB I

A. pengertian Fitnah……………………………………………………………...4

B. Macam-macam ayat fitnah dalam Al-Qur’an beserta maknanya…………….5

BAB II

Kesimpulan………………………………………………………………………9

Penutup

Daftar Pustaka………………………………………………………………………..10

Page 3: tafsir II(Fitnah)

Pendahuluan

Dalam kehidupan manusia,terkadang hubungan antara sesama menimbulkan masalah.

Hal itu terjadi lantaran adanya perbedaan di antara mereka atau ada permusuhan, sehingga antara

sesame saling menjelek-jelekkan. Sebelum al-Qur’an turun,kehidupan manusia, khusunya orang

arab sarat dengan adu domba, saling menfitnah antar sesame menjadi hal yang wajar ketika ada

perebutan kekuasaan. Oleh karena itu, Al-Qur’an turun sebagai petunjuk serta pedoman bagi

manusia agar selamat dan berada dalam jalan kebenaran. Namun, kondisi masyarakat saat itu

sangat rusak, tak sedikit dari mereka mengingkari kesucian Al-Qur’an dan tidak mengakui

kerasulan Muhammad SAW.

Sejarah telah mencatat beberapa kejelekan-kejelekan yang dilakukan oleh para kaum

kafir. Saat itulah, gambaran manusia yang keras kepala menjadi jelas. Orang-orang yang tidak

mau beriman kepada Allah dan Rasulnya sering melancarkan fitnah kepada mereka yang

beriman. Dalam hal ini yaitu kaum muslim muhajirin yang masih tinggal di Mekkah. Sampai di

madinah, di saat rasulullah hijrah pun, mereka masih menebarkan fitnah kepada kaum Muslimin.

Dari keterangan di atas, banyak kasus fitnah yang dilakukan oleh p[ara kaum kafir saat

itu. Dengan ini, kita tahu timbulnya fitnah suda ada saat manusia lahir beberapa abad lamanya.

Akan tetapi, p-emahaman tentang fitnah hanya sebatas pada pengertian satu itu saja padahal

dalam Al-Qur’an telah dijelaskan beberapa kandungan makna tentang fitnah.

Mainstream masyarakat tentang kata fitnah juga tidak jauh dari itu, hal ini disebabkan

karena kurangnya kajian terhadap Al-Qur’an yang menerangkan tentang fitnah. Banyak dari

mereka mengartikan fitnah secara bahasa saja, ayat Al-Qur’an yang disebutkan mayoritas sama.

Yakni tentang fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan. Oleh karena itu, rekonstruksi paradigm

yang seperti sangat penting. Caranya adalah dengan mengkaji kata fitnah dalam Al-Qur’an

dengan memperhatikan berbagai aspek yang melatar belakangi adanya ayat tersebut.

1

Page 4: tafsir II(Fitnah)

Rumusan masalah

A. Pengertian fitnah menurut Bahasa dan istilah

B. Ayat-ayat fitnah dalam Al-Qur’an

C. Makna Lafadz Fitnah dalam Al-Qur’an

2

Page 5: tafsir II(Fitnah)

BAB I

Fitnah dan Pengertiannya

A. Pengertian Fitnah

fitnah secara etimologi Dalam bahasa Indonesia, kata fitnah, seperti disebutkan dalam

banyak kamus bahasa Indonesia adalah menuduh tanpa bukti. Dalam bahasa Arab, kata itu

berarti buhtaan. Sedangkan dalam kamus al-munawwir kata fitnah berarti ujian atau cobaan.

Pada asalnya kata fitnah juga berarti proses yang digunakan untuk memurnikan emas dari unsur

selain emas. Akan tetapi, makna ini tidaklah sejalan dengan apa yang dimaksudkan oleh al-

Quran.

Imam Ibnu Hajar berkata : Asal kepada makna fitnah adalah (ujian) اإلختبار dan

:ujian. Ibnu Manzur berkata: Al-Azhari dan lainnya berkata( اإلمتحان

“Asal makna fitnah adalah اإلبتالء (cubaan), اإلمتحان (Ujian) dan اإلختبار (ujian).”

Adapun dari segi istilah ulama adalah seperti yang didefinasikan oleh Jurjani:

“Perkara yang dilakukan untuk mengetahui kebaikan atau keburukan sesuatu.”

Sebetulnya fitnah memiliki arti lebih dari pada "ujian". Kata fitnah diartikan sebagai

segala tindakan dan perbuatan yang menyesatkan manusia.

Al-Qur'an merujuk orang munafik sebagai "penyebab fitnah". Allah memberitahu kita bahwa

orang munafik melakukan banyak jenis fitnah; mereka berencana melawan para Rasul dan

pengikutnya dengan mencoba mencegah orang beriman dari ikut perang sehingga kehilangan

pendirian.

Orang munafik seringkali menyalah-artikan ayat serta mengubah pemahaman ayat, dan mau

menurut ketika mereka anggap ayat tersebut menguntungkan. Sebaliknya orang beriman

menunjukkan sikap yang sama sekali berbeda, mereka tunduk dalam keadaan apapun.

B. Macam-macam ayat fitnah dalam Al-Qur’an beserta maknanya.

3

Page 6: tafsir II(Fitnah)

Dalam Al Qur’an, hadits-hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam dan istilah Islam sendiri, fitmah

itu memiliki segudang makna. Makna kata itu dalam satu ayat, terkadang sangat berbeda dengan

maknanya dalam ayat lain.

a. Fitnah, Bermakna kekafiran

Terkadang makna fitnah adalah kekafiran atau kemusyrikan, seperti dalam friman Allah Ta’ala,

“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang

dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada

Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih

besar (dosanya) di sisi Allah . Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.

Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari

agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara

kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya

di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Al

Baqarah: 217)

“ Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya

semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada

permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim” (Al Baqarah: 193)

4

Page 7: tafsir II(Fitnah)

Kata fitnah disini menurut para ulama Ahli tafsir adalah ‘kekafiran’ atau ‘kemusyrikan’. Yakni

bahwa mereka itu menyebarkan kekafiran. Sementara sebagian kaum muslimin –karena belum

diberitahu oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam-, melakukan kekeliruan dengan memerangi

kaum musyrik di bulan suci. Perbuatan mereka itu keliru, dalam arti tidak pantas. Tapi kekafiran

kaum musyrik itu lebig besar bahayanya daripada kekeliruan berperang di bulan suci. Itulah

makna yang jelas dari ayat tersebut.Tapi semenjak dahulu, umumnya para juru dakwah di tanah

air, saat menyampaikan ayat ini, tidak menjelaskan kata fitnah dalam ayat. Sehingga kebanyakan

masyarakat Islam mengidentikkan makna fitnah tersebut. Seperti dalam kosakata bahasa

kita,yaitu menuduh tanpa bukti.

Akhrinya tersebarlah makna,”fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan”, yakni bahwa menuduh

orang tanpa bukti. Lebih besar dosanya daripada membunuh!

Ini jelas salah kaprah. Dan karena kasu-kasus seperti ini, saya sering menyampaikan pesan

kepada juru dakwah, agar berhati-hati dalam menyampaikan kata-kata bahasa Arab dalam

dakwah, tanpa diterjemahkan. Karena khawatir akan timbul kesalahpahaman atau

ketidakmengertian di kalangan para pendengar dakwah, yang umumnya adalah masyarakat

awam yang tidak mengerti bahasa Arab.

b. Fitnah, bermakna Musibah/Bencana

“Apabila datang kepada kalian seorang pemuda yang kalian sukai agama dan akhlaknya, maka

nikahkanlah dia dengan putri kalian. Kalau tidak, akan terjadi fitnah (bencana) dan kerusakan

yang besar di muka bumi.”

Bila seorang juru dakwah mengatakan, “Nikahkanlah putri Anda dengan pemuda shalih dan

berakhlak baik, agar tidak terjadi fitnah.” Artinya tidak terjadi bencana dan kerusakan.

c. Fitnah, bermakna Konflik

5

Page 8: tafsir II(Fitnah)

“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat

yang muhkamaat , itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mu-tasyaabihaat .

Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti

sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk

mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah…” (Ali

Imran: 7)

Ada diantara sebagian orang Islam yang mendewakan rasio, di mana mereka gemar mencari

penafsiran ayat melalui logika, sehingga melenceng dari tafsir yang sesungguhnya. Tujuan

mereka semata-mata menyebar fitnah, yakni mencari konflik dan perselisihan dengan sesama

muslim.

d. Fitnah, bermakna Kedustaan (Kericuhan)

“Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: “Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah

kami mempersekutukan Allah” (Al An’am: 23)

Fitnah yang dimaksud dalam ayat ini adalah ucapan mereka yang berlumur kedustaan, untuk

membela diri mereka di hadapan Allah. Padahal Allah mengetahui hakikat mereka, dan apa yang

tersembunyi dalam hati mereka.

e. Fitnah, bermakna Kebinasaan

6

Page 9: tafsir II(Fitnah)

“Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan

janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah.” Ketahuilah bahwa mereka telah

terjerumus ke dalam fitnah . Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang

yang kafir” (At Taubah: 49)

Yakni bahwa kaum munafik di masa Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam akan membawa kepada

kebinasaan semata. Padahal. Sesungguhnya mereka sudah berada dalam kebinasaan itu sendiri.

Yakni dalam kemunafikan, yang akan membinasakan diri mereka di akhirat kelak, dalam kerak

nerka jahannam.

f. Fitnah, bermakna Korban Kezhaliman

“Lalu mereka berkata: “Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami. janganlah Engkau

jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang’zalim” (Ynus: 85)

Yakni doa kaum beriman, agar mereka tidak dijadikan sebagai fitnah, dalam arti sasaran

kazhaliman, kesewenang-wenangan orang-orang yang suka berbuat zhalim. Sebagaimana doa

yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam,

“Ya Allah, janganlah Engkau beri kekuasaan orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak

menyayangi kami, untuk menzhalimi kami, akibat dosa-dosa kami…

g. Fitnah, bermakna “Gangguan”

7

Page 10: tafsir II(Fitnah)

“Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia

disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah .

Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguhnya

kami adalah besertamu”. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua

manusia?” (Al Ankabut: 10)

Dalam ayat ini, kata fitnah berarti ganguan. Fitnah mereka, yaitu gangguan atau sikap usil

mereka.

h. Fitnah, bermakna Godaan

Ini termasuk makna fitnah yang paling sering digunakan dalam bahasa syariat. Fitnah kaum

wanita, yakni godaan mereka. Seperti diperingatkan oleh Nabi shalallahu’alaihi wassalam,

“Peliharalah diri kalian dari bahaya dunia dan wanita. Karena fitrah (bencana) yang pertama kali

menimpa Bani Israil adalh wanita.” (HR muslim)

Dalam hadits, Nabi juga menegaskan bahwa godaan (fitnah) terberat bagi kaum lelaki adalah

wanita.

Yakni bahwa wanita secara fitrah memang memiliki aurat yang menggoda kaum pria. Oleh

sebab itu, Islam memerintahkan kaum wanita muslimah agar mengenakan hijab yang menutupi

sekujur auratnya, agar setidaknya dapat meminimalisir aura fitnah atau godaan yang memancar

dari dirinya.

BAB II

Kesimpulan

Seringkali kebanyakan orang memahami fitnah secara bahasa saja. Yakni menuduh tanpa

adanya bukti. Padahal makna fitnah sangatlah bermacam-macam. Para da’I umpamanya

8

Page 11: tafsir II(Fitnah)

menyuarakan fitnah hanya dengan pengertian secara etimologi saja lalu mencantumkan ayat

dalam khutbahnya dengan ayat yang artinya fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Hal

yang demikian itu akan membentuk pemahaman yang monolog dari pikiran masyarakat yang

mendengarnya. Maka dari itu, penting mengetahui arti fitnah yang sebenarnya.

Fitnah secara etimologi mempunyai arti ujian atau cobaan. Sedangkan menurut istilah, imam al-

Jurjani berpendapat bahwa fitnah adalah “Perkara yang dilakukan untuk mengetahui kebaikan

atau keburukan sesuatu.

Sedangkan makna fitnah dalam al-Qur’an ialah

a. Fitnah, bermakna Godaan.

b. Fitnah, bermakna “Gangguan”.c. Fitnah, bermakna Korban Kezhaliman.d. Fitnah, bermakna Kebinasaan.e. Fitnah, bermakna Kedustaan (Kericuhan).f. Fitnah, bermakna Konflik.g. Fitnah, bermakna Musibah/Bencana.h. Fitnah, Bermakna kekafiran.

Daftar Pustaka

Al-Quran al-Karim, CD The Holy Qoran

Muhammad Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Quran, (Beirut: Daar al-Fikr, 1981)

9

Page 12: tafsir II(Fitnah)

Al-Raghib al-Ashfahani, Mu’jam Mufradat Alfadz al-Quran, (Beirut: Daar al-Fikr, t.t.)

Muhammad bin Abi Bakr al-Razi, Mukhtar al-Shihhah, (Beirut: Daar al-Fikr, 1997).

10