tahu
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
Teknologi Pengolahan Pangan
Tahu
Tujuan Perobaan
Tujuan praktikum teknologi pengolahan tahu adalah untuk menambah
nilai ekonomis produk, diversifikasi produk olahan kedelai dan mengetahui cara
pembuatan tahu.
Prinsip Percobaan
Berdasarkan pada proses koagulasi pada susu kedelai yaitu hasil
penggilingan dan proses pemanasan pada suhu 800 – 900 C dengan waktu 10
menit, maka proses pengepresan menghasilkan tahu.
Diagram Alir Pembuatan Tahu
Gambar 1. Diagram alir proses pengolahan tahu
Kedelai
Pencucian I
Perendamant = 24 jam
Penimbangan
Pencucian II
Penggilingan
Penyaringan
Pengukuran Volume
FiltratKedelai
PemanasanT = 80-90ƕC t= 10’
Penurunan suhuT = 60-70ƕC t= 10’
Koagulasi
Pencetakan dan pengepresan
Tahu
Air bersih
Air kotor
Air hangat : kedelai
(1:3)
Air hangat : kedelai
(7:1)Ampas
Koagulan
Air bersih
Air kotor
Gambar 1. Diagram Alir Pengolahan Tahu
Proses Pengolahan Tahu
Gambar 2. Alur Proses Pengolahan Tahu
Kedelai yang sudah bersih
Penggilingan Penyaringan
Pemanasan
Tidak ada Foto
KoagulasiPengepresan dan pencetakan
Tahu
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Tahu
Keterangan Hasil
Basis 470 gram
Bahan utama Kacang kedelai
Bahan tambahan Asam laktat
Cuka
Air
Berat produk 138 gram
% produk 29,36 %
Organoleptik :
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Teksture
5. Kenampakan
1. Putih
2. Hambar
3. Khas kedelai
4. Agak padat
5. Menarik
(Sumber : Meja 3, Kelompok E)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan tahu dengan basis 470 gram,
bahan utama kacang kedelai, bahan tambahan asam asetat GID 5 gram, cuka 2
miligram, air 3290 ml. Didapatkan berat produk 138 gram, persen produk 29,36%.
Dengan organoleptik warna putih, rasa hambar, aroma khas kedelai, teksture agak
adat, dan kenampakan yang menarik.
Pencucian bertujuan untuk membersihkan kedelai dari kotoran yang
masih menempel pada kedelai akibat penyimpanan dalam karung maupun ada
kontaminan lain yang masih terdapat pada kedelai.
Perendaman, Pada tahapan perendaman ini, kedelai direndam dalam
sebuah baskom untuk melunakan kedelai agar kulit ari dari kedelai terpisah.
Perendaman dilakukan selama 24 jam.
Penimbangan bertujuan untu mengetahui berapa bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan tahu tersebut.
Pencucian II Untuk menghilangkan kulit ari yang memungkinkan masih
menempel pada kedelai.
Penggilingan , Tujuan penggilingan yaitu untuk memperoleh bubur
kedelai yang kemudian dimasak sampai mendidih. Saat proses penggilingan
sebaiknya dialiri air untuk didapatkan kekentalan bubur yang diinginkan.
Penyaringan , Tujuan dari proses penyaringan ini adalah memisahkan
antara ampas atau limbah padat dari bubur kedelai dengan filtrat yang diinginkan.
Pengukuran volume, Agar dapat mengetahui berapa volume yang
dihasilkan dari filtrate kedelai sehingga mengethaui dalam proses akhir.
Pemanasan dilakukan dengan suhu 80-90C dengan waktu selama 10
menit. Tujuan perebusan adalah untuk mendenaturasi protein dari kedelai
sehingga protein mudah terkoagulasi saat penambahan asam. Titik akhir
perebusan ditandai dengan timbulnya gelembung-gelembung panas dan
mengentalnya larutan/bubur kedelai.
Penurunan suhu bertujuan agar kedelai yang telah dimasak tidak terlalu
panas karena jika terlalu panas akan mempengaruhi dalam proses pembuatan tahu.
Koagulasi, Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam cuka dalam
jumlah tertentu. Fungsi penambahan asam cuka adalah mengendapkan dan
menggumpalkan protein tahu sehingga terjadi pemisahan antara whey dengan
gumpalan tahu. Setelah ditambahkan asam cuka terbentuk dua lapisan yaitu
lapisan atas (whey) dan lapisan bawah (filtrat/endapan tahu). Endapan tersebut
terjadi karena adanya koagulasi protein yang disebabkan adanya reaksi antara
protein dan asam yang ditambahkan. Endapan tersebut yang merupakan bahan
utama yang akan dicetak menjadi tahu.
Pencetakan dan pengepresan, Proses pencetakan dan pengepresan
merupakan tahap akhir pembuatan tahu. Cetakan yang digunakan adalah terbuat
dari kayu yang diberi lubang berukuran kecil di sekelilingnya. Lubang tersebut
bertujuan untuk memudahkan air keluar saat proses pengepresan. Sebelum proses
pencetakan yang harus dilakukan adalah memasang kain saring tipis di permukaan
cetakan. Setelah itu, endapan yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya.
Selanjutnya kain saring ditutup rapat dan kemudian diletakkan kayu yang
berukuran hampir sama dengan cetakan di bagian atasnya. Setelah itu, bagian atas
cetakan diberi beban untuk membantu mempercepat proses pengepresan tahu.
Proses perendaman dilakukan dengan air hangat yang bertujuan untuk
menghilangkan bau kangu pada kedelai. Karena dengan proses perendaman
dengan air hangat maka bau langu yang terdapat pada kedelai bisa hilang dan
berfungsi sebagai melunakan kedelai.
Macam-macam koagulan yang biasa digunakan dalam pembuatan tahu
yaitu:
Sioko/gypsum/batu tahu merupakan jenis koagulan terpopuler. Sebelum
digunakan, batu tahu ini wajib dibakar, dihaluskan dan dilarutkan dalam air (5
gram batu tahu untuk 400 ml air) dan diendapkan semalaman. Larutan ini
ditambahkan saat susu kedelai sedang dipanaskan pada suhu ±90ºC. Contohnya
adalah tahu putih.
Kalsium sulfat (CaSO4) . Memberikan tekstur tahu yang cenderung
lembut karena bahan ini punya daya ikat air tinggi dan rasanya netral. Umum
digunakan di Cina untuk membuat doufu.
Kalsium atau magnesium klorida (CaCl2 atau MgCl2). Menghasilkan tahu
yang sedikit asin dan bertekstur lembut. Karena daya ikat airnya rendah, tahu
yang dihasilkannya tidak banyak. Digunakan untuk membuat tahu sutera. Di
Jepang, dikenal sebagai nigari salt (magnesium) dan lushui salt (kalsium).
Sedangkan di Indonesia, yang lebih banyak digunakan adalah (CaCl2) kalsium
klorida (Andrawulan, 2013)
Perubahan kimia yang terjadi pada proses pembuatan tahu ini akibat adanya
penambahan asam yaitu asam asetat glacial dimana protein akan terkoagulasi
dengan adanya penambahan asam. Sehingga protein yang terdapat pada kedelai
dapat diperoleh dengan mudah.
Tahu putih
Tahu jenis ini biasanya ada yang berbentuk padat. Bentuknya bervariasi mulai
dari yang besar hingga yang kecil. Untuk tahu ini biasanya digunakan untuk
digoreng, dibuat tahu bacem ataupun dibuat untuk campuran makanan berkuah.
Tahu kuning
Biasanya tahu jenis ini padat atau disebut juga dengan tahu takwa. Karena
kepadatannya yang lebih dari pada tahu putih ketika dipotong tahu jenis ini tidak
mudah hancur.
Tahu sutera
Disebut tahu sutera karena sangat halus. Tahu jenis ini berwarna putih. Karena
lembutnya tahu ini, biasanya ketika dijual direndam dalam wadah yang berisi air
dan tahu yang di dalamnya terendam.
Tahu Pong
Bentuk tahu ini berbentuk padat. Ciri khasnya ketika digoreng kering,
maka di dalamnya akan terdapat rongga. Untuk penyajian, biasanya
disajikan dalam bentuk gorengan ataupun digunakan untuk masakan
berkuah.
o Tahu kering/kulit tahu
Biasanya jika kita akan menggunakannya kita perlu merenam terlebih
dahulu agar lunak. Bisanya disajikan dalam msakanan berkuah ataupun dibuat
cemilan (Nina, 2011)
CCP pada proses pembuatan tahu ini yaitu pada proses pencucian dimana
dikhawatirkan masih ada kontaminan yang masih terdapat pada kedelai ikut
terkontaminasi dalam proses selanjutnya. Karena ada bahan-bahan yang tidak
diinginkan. Kemudian dalam proses koagulasi dengan penambahan BTP yang
tidak diperbolehkan yaitu formalin. Karena ada beberapa segelintir pedagang yang
memanfaatkan peluang ini agar produk menjadi awet dan tahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
Andrawulan. (2013). Tahu . www.femina.co.id. Diakses: 25 Maret 2016.
Nina. (2011). Jenis-jenis Tahu. http://www.nina.pw/. Diakses: 25 Maret 2016.
LAMPIRAN SNI
Tabel Syarat Mutu Tahu
No Karakteristik Syarat Mutu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kadar air
Kadar abu
Kadar Lemak
Kadar Protein
Kadar serat
BETN
Logam berbahaya
Zat warna
Zat pengawet
Baud an rasa
Kenampakan
79,11%
0,79%
5,76%
11,69%
0,04%
2,94%
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Normal
Kompak/padat
Sumber : Balai Penelitian Kimia Semarang (1971)
LAMPIRAN PERHITUNGAN
% produk = W produkW basis
x100 %
= 136470
x 100 %
= 293,6%
LAMPRAN KUIS
1. Sebutkan reaksi – reaksi pada pembuatan minyak !
Jawab :
2. Diketahui :
Basis 550 gram
Perbandingan air : kedelai = 2 : 6
Hitung besar masing – masing bahan
Jawab :
Berat air = 28
x 550 gram= 137,5 gram
Berat kedelai = 68
x 550 gram= 412,5 gram
3. Jelaskan perbedaan mie basah, mie kering, mie instan
Mie basah adalah mie mentah yang sebelum dipasarkan mengalami
perebusan dalam air mendidih terlebih dahulu, jenis mie ini memiliki
kadar air sekitar 52%
Mie kering adalah mie mentah yang langsung dikeringkan, jenis mie ini
memiliki kadar air sekitar 10%
Mie Instan adalah mie mentah, yang telah mengalami pengukusan da
dikeringkan sehingga menjadi mie instan kering atau digoreng sehingga
menjadi mie instan goreng
4. Apa yang dimaksud VCO?
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang
dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali
atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.
5. Apa yang dimaksud dengan sparing agent ?
Sparing agent dalam pembuatan tempe adalah agent atau bahan yang
melindungi ragi tempe agar tidak rusak oleh mikroba lain dan agar dapat
tumbuh dengan baik