tahun 2015 - 2o19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. anggaran tahun 2013 sebesar rp...

47
T AHUN 2015 - 2O19 ( REVIS I I ) KANTOR KESEHA

Upload: others

Post on 17-Oct-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

TAHUN 2015 - 2O19(REVISI I)

KANTOR KESEHA

Page 2: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan hidayah Nya lah telah terbit Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas in Sampit Tahun 2015-2019.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019,

telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015, yang

selanjutnya disebut Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, adalah dokumen

perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun tertutung sejafc

tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Untuk melaksanakan Program dan

Kegiatan pembangunan kesehatan maka masing masing eselon II dan/atau Satuan

Kerja (Satker) menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK) pada periode yang sama,

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan satuan kerja di Kementerian

Kesehatan Rl yang bertugas sebagai penyelenggara pencegahan dan

pengendalian penyakit di pintu gerbang Negara baik Bandar Udara maupun

Pelabuhan, begitu juga di Pos-Pos Lintas Batas Negara.

Dengan dilakukannya revisi I Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Sampit Tahun 2015 - 2019 diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan

acuan untuk mendukung perencanaan program kesehatan selanjutnya yang

didasarkan pada fakta (evidence based).

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga

tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun 2015-2019.

Juni 2018i&,Kesehatan Pelabuhan

1.0 xfj?SKM, M.Kes

!71990031004

Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 3: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTARISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Kondisi Umum 4

C Dasar Hukum 7

D Struktur Organisasi Dan Wilayah Kerja 9

E Potensi dan Permasalahan 12

F Lingkungan Strategis 17

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI 19

A Visi 19

B Misi 19

C Tujuan 20D Sasaran Strategis 21

BAB III PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI 22

A Kebijakan 22

B Strategi 22

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN 24A Target Kinerja 24

B Pendanaan 28

BAB V PENYELENGGARAAN KEGIATAN 29

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 35A Sub Bagian Tata Usaha 35

B Seksi Pengendalian Karantina & SE 38

C Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan KLW 39

Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Samplt

Page 4: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang

berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,

bangsa dan negara, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional

sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.Rangkaian upaya pembangunan tersebut

memuat kegiatan pembangunan yang berlangsung tanpa henti, dengan

menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi

generasi.Upaya tersebut dilakukan dalam konteks memenuhi kebutuhan masa

sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk

memenuhi kebutuhannya.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) digunakan sebagai

pedoman dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN).Pentahapan rencana pembangunan nasional disusun dalam

masing-masing periode RPJM Nasional sesuai dengan visi, misi, dan program

Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat.Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan dari pembangunan

sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana diamanatkan

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945. Untuk itu, dalam 10 tahun mendatang, sangat penting dan mendesak

bagi bangsa Indonesia untuk melakukan penataan kembali berbagai langkah-

langkah, antara lain di bidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya

manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga bangsa Indonesia

dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya

saing yang kuat di dalam pergaulan masyarakat Internasional.

Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan

yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan

nasional untuk tahun 2015-2019 adalah: "Terwujudnya Indonesia Yang

Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong".

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025

dalam RPJMN tahap ke-3 (2015 - 2019) diprioritaskan kepada pemantapan

pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan

Rencana Aksi Kegiatan 2015- 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas lit Sampit

Page 5: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam (SDA)

yang tersedia, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, serta

kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak

dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sebagai salah satu

pilar utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berdaya

saing, dan indeks pembangunan manusia. Pembangunan Kesehatan Nasional

ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan dilaksanakan

berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan

merata, serta mengutamakan dan manfaat dengan perhatian khusus pada

penduduk rentan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-

2019, telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015, yang

selanjutnya disebut Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, adalah

dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun

terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Untuk melaksanakan

Program dan Kegiatan pembangunan kesehatan maka unit utama (eselon I)

menyusun Rencana Aksi Program (RAP) dan masing masing eselon II

dan/atau Satuan Kerja (Satker) menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK) pada

periode yang sama, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Program Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan masyarakat Indonesia

yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya. Program Indonesia Sehat terdiri atas 1)

Paradigma Sehat; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan

Kesehatan Nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan menerapkan

pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko {health risk).

Paradigma sehat menyasar pada 1) penentu kebijakan pada lintas sektor,

untuk memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di

hulu maupun di hilir, 2) Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang

sehat tetap sehat atau tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang

sakit tidak menjadi lebih sakit; 3) Institusi Kesehatan, yang diharapkan

penerapan standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada

masyarakat, serta 4) Masyarakat, yang merasa kesehatan adalah harta

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit

Page 6: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

berharga yang hams dijaga. Kementerian Kesehatan akan melakukan

penguatan pelayanan kesehatan untuk tahun 2015-2019. Penguatan dilakukan

meliputi 1) Kesiapan 6.000 puskesmas di 6 regional; 2) Terbentuknya 14

Rumah Sakit Rujukan Nasional; serta terbentuknya 184 Rumah Sakit Rujukan

Regional.

Sasaran yang ingin dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada RPJMN

2015-2019 adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat

melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung

dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran

pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi

ibu dan anak; (2) Meningkatnya pengendalian penyakit; (3) Meningkatnya

akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah

terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) Meningkatnya cakupan pelayanan

kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan

(Sistem Jaminan Sosial Nasional) SJSN Kesehatan, (5) Terpenuhinya

kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) Meningkatkan

responsivitas sistem kesehatan.

Sasaran pokok tersebut tercermin dari salah satu indikator, meningkatnya

pengendalian penyakit menular dan tidak menular adalah : a) Prevalensi

Tuberkulosis (TB) adalah 297 per 100.000 penduduk (2013) menjadi 245 per

100.000 penduduk (2019), b) Prevalensi HIV adalah 0,46% (2014) menjadi

<0,50% (2019), c) Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria adalah

212 (2013) menjadi 300 (2019), d) Prevalensi tekanan darah tinggi adalah

25,8% (2013) menjadi 23,4% (2019), e) Prevalensi obesitas pada penduduk

usia >18 tahun adalah 15,4% (2013) menjadi 15,4% (2019),f)Prevalensi

merokok penduduk usia < 18 tahun adalah 7,2 (2013) menjadi 5,4 (2019).

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

merupakan penjabaran lebih lanjut dari RAP Ditjen P2P dan Renstra

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. RAK ini merupakan acuan

dokumen perencanaan yang menguraikan kegratan-kegiatan yang akan

dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit dalam kurun

waktu 2015-2019. Disamping uraian kegiatan, RAK ini dilengkapi dengan

indikator-indikator dijabarkan dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator

Kinerja Kegiatan (IKK) pada Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit, sebagai acuan indikator yang harus diikuti oleh Unit

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas lit Sampil

Page 7: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Pelaksana Teknis (UPT) di daerah dan Dinas Kesehatan berkaitan dengan

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai ujung lombak Kementerian Kesehalan

dalam mencegah masuk dan keluarnya penyakit di pintu negara menjadi suatu

kewajiban dalam mengamankan jalur lalu lintas internasional. Selain itu juga

berkewajiban untuk mengendalikan faktor risiko kesehatan yang terjadi di

pelabuhan, bandara dan PLBD. Dalam menjalankan tugasnya, harus mengacu

kepada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, dan International

Health Regulation (IHR) 2005 sebagai mana yang telah disepakati oleh semua

Negara anggota.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit sebagai leading sektor

pembangunan kesehatan di wilayah pelabuhan mempunyai peran yang sangat

penting dalam mewujudkan kondisi pelabuhan/bandara yang sehat di wilayah

kerjanya. Untuk itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit perlu

meningkatkan profesionalisme petugas agar berperan sebagai fasilitator dan

dinamisator dalam pencapaian program/sasaran pembangunan kesehatan.Hal

ini dimaksudkan dalam upaya ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan guna mewujudkan visi pemerintah.

B. KONDISI UMUM

Gambaran umum beberapa hasil kegiatan yang telah dicapai Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Sampit pada tahun 2014, antara lain :

1. Pengawasan Lalu Lintas Alat Angkut

Tabel 1. Distribusi Pengawasan Kedatangan Kapal / PesawatKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun 2014

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

KedatanganKapal/Pesawat

DalamNegen

LuarNeqeriJumlah

WilayahKerjaPel.

Sampit3.754

613.815

BandaraH.Asan

18310

1.831

Pel.Kumai3.163

553.218

Pel.P.Bun

322

9331

BandaraIskandar

3.304

03.304

Pel.K.Pem

141

0141

Total

12.512

12512637

Page 8: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Tabel 2. Distribusi Pengawasan Keberangkatan Kapal / PesawatKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun 2014

2. Pengawasan Lalu Lintas Orang (ABK/Crew dan Penumpang)

Tabel 3. Distribusi Pengawasan Kedatangan ABK/Crew Kapal/PesawatKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun 2014

Tabel 4. Distribusi Pengawasan Keberangkatan ABK/Crew Kapal/PesawatKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun 2014

Tabel 5. Distnbusi Pengawasan Kedatangan Penumpang Kapal/Pesawat(Lalu Lintas Orang) Berdasarkan Wilayah Kerja

Tahun 2014

Rencana Aksl Kegiatan 2015-2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

DalamNegera

LuarNegeriJumlah

3.445

793.524

1.828

01.831

3.141

703.211

345

16361

3.304

03.303

141

0141

12.204

16512.369

DalamNegeri

LuarNegeri

Jumlah

0

879

879

000

0958

958

0

186

186

836

0

836

0

0

0

8362.023

2.859

i&iBRIDalamNegeri

LuarNeqeriJumlah

0

1.3701.370

m0

00

0

414414

0

283283

836

0836

0

00

836

2.0672.903

mDalamNegeri

LuarNegeriJumlah

117.067

0117.067

108.025

0108.025

120.905

0120.905

0

00

223.581

0223.581

0

00

569.578

C569.578

Page 9: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Tabel 6. Distribusi Pengawasan Keberangkatan Penumpang(Lalu Lintas Orang) Berdasarkan Wilayah Kerja

Tahun 2014

3. Penerbitan Dokumen Kesehatan di Pelabuhan / Bandara

Tabel 7. Distribusi Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal / PesawatBerdasarkan Wilayah Kerja

Tahun 2014

Tabel 8. Distribusi Pelayanan KesehatanBerdasarkan Wilayah Kerja

Tahun 2014

Alokasi anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Samprt tahun 2013

terjadi peningkatan dari Rp 3.420.870.000,- menjadi Rp4.605.166.000,- pada

Rencana Aksi Kegiatan 2015- 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

DalamNegeri

LuarNegeriJumlah

77.220

077.220

102.179

0102.179

109.223

0109.223

0

00

227.465

0227.465

0

00

516.087

0516.087

PortHealthClearance(PHC)BukuKesehatanKapalSSCECSSCCFreePratiqueSertifikatPem.AirBersihSertifikatP3KKapal/PesawatSertifikatSanitasiPesawat

' 3.524

260

467-

61

31

306

-

-

-

-

-

-

0

3.211

105

217-

55

-

120

-

360

4

43-9

-

25

-

-

-

-

18

0

141

6

17--

-

-

-

7.236

375

744-

125

0

469

0

KunjunganPoliIzinangkutOrgSakitIzinAngkutJenazahSuratLaikTerbangKierKesehatanVaksinasiMeningitisVaksinasiYellowFPenerbitanBukuICV

1.46921

00

221183

11184

2318757

6990000

6611000

6470

729

00000000

5638

57891

0000

00000000

2.15884757

1.59022

1.830

11.913

Page 10: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

tahun 2014, sedangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terjadi

peningkatan target dari tahun 2013 dan 2014.

Tabel 9. Alokasi Anggaran dan Realisasi Penggunaan AnggaranKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun 2013 dan 2014

Tabel 10. Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan PajakKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas Ml Sampit

Tahun 2013 dan 2014

Berdasarkan gambaran tersebut di atas, maka diperlukan rencana aksi

kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit sebagai penjabaran

dari Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit yang diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan

program dan pelayanan kesehatan pelabuhan di wilayah kerjanya. Disamping

itu pula, diharapkan penyusunan dan pelaksanaan kegiatan/anggaran dapat

dilaksanakan secara tertib, taat peraturan perundangan, efisien, efektif,

transparan.

C. DASAR HUKUM

1. International Health Regulation (IHR) 2005.

2. Undang-undangNomor. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut;

3. Undang-undangNomor: 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara;

4. Undang-undangNomor: 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;

5. Undang-undang Nomor :13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji;6. Undang-undang Nomor: 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

7. Undang-undang Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan

Wabah Penyakit Menular;

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun

20132014

AlokasiAnggaran(Rp)

3.420.870.000,-

4605.166.000,-

RealisasiPenqqunaan(Rp)

2.658.262.902,-

3.276.301.294,-

%77,7171,14

Tahun20132014

Target(Rp)124.169.000,-398.955.000,-

Realisasi(Rp)806.165.750,-

1.052.375.000,-

Page 11: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

9. Peraturan Pemerintah Nomor : 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Dekonsentrasi;

10. Peraturan Pemerintah Nomor ; 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi

Kerja Pegawai Negeri Sipil;

11. Peraturan Presiden Nomor -. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019;

12. Peraturan Presiden Nomor : 35 Tahun 2015 tentang Kementerian

Kesehatan;

13. Instruksi Presiden Nomor : 4 Tahun 1985 tentang Kebijaksanaan

Kelancaran Arus Barang untuk menunjang Kegiatan Ekonomi;

14. Peraturan Menteri KesehatanNomor : 560 Tahun 1989 tentang Jenis

Penyakit tertentu yang dapat menimbulkan Wabah;

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan;

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 374/MENKES/Per/lll/2010 tentang

Pengendalian Vektor;

17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum.

18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang

Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 2348/MENKES/Per/XI/2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :

356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan;

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Tindakan Hapus Tikus dan Hapus Serangga pada Alat

Angkut di Pelabuhan, Bandar Udara, dan Pos Lintas Batas Darat;

21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 48 Tahun 2013 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pengadaan Obat dengan Prosedur e-Purchasing

berdasarkan e-Catalogue;

22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 58 Tahun 2013 tentang Pemberian

Sertifikat Vaksinasi Intemasional;

23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 2 Tahun 2014 tentang Klasifikasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan;

24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 43 Tahun 2014 tentang Higyene

Sanitasi Depot Air Minum;

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 12: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 44 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat;

26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 45 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan;

27. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 64 tahun 2015 tentang Organisasi

Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

28. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1479 Tahun 2003 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit

Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu;

29. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor; 949 Tahun 2004 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa;

30. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1144 tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

31. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1314/MENKES/SMX/2010 tentang

Pedoman Standarisasi SDM, Sarana dan Prasarana di Lingkungan KKP;

32. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 612/MENKES/SK/V/2010 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Karantina Kesehatan pada Penanggulangan

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia;

33. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.02.02/52/MENKES/2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

34. Keputusan Dirjen PPM & PL No. 451 Tahun 1991 tentang Pedoman

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa;

35. Keputusan Dirjen PPM & PLP 351 Tahun 1995 tentang Pencatatan dan

Laporan Kantor Kesehatan Pelabuhan;

36. Standar Operasional Prosedur Nasional Kegiatan KKP di Pintu Masuk

Negara;

37. Keputusan Dirjen PP dan PL Nomor : HK.02.03/D1/1.1/2088/2015 tentang

Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun

2015-2019.

D. STRUKTUR ORGANISASI DAN WILAYAH KERJA

KKP Kelas III Sampit merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan. Dalam Peraturan

Menteri Kesehatan Rl Nomor: 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, dicantumkan bahwa Struktur

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 13: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III terdiri dari 1). Sub Bagian

Tata Usaha, 2). Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi, 3).

Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah.

Disamping itu dilengkapi dengan Instalasi, Koordinator Wilker dan Kelompok

Jabatan Fungsional.

1. Struktur Organisasi KKP Kelas III Sampit

HKScaual dengan PMtnenkes No.: 3M/MENKES/PER/IV/2008;

tantana Organlsasl dan Tata Kerla Kantor Kasehatan Palabuhan.

Gam bar 1. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

2. Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Berdasarkan Permenkes Nomor: 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Sampit mempunyai 7 (tujuh) Wilayah Kerja yang secara

rinci sebagai berikut:

a. Pelabuhan Sampit (KKP Induk)

Pelabuhan Sampit terletak di tepi Sungai Mentaya Sebagai Wilayah

Kerja Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit, yang

mempunyai luas sekitar 464.000 m2

Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 14: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

b. Bandara H. Asan Sampit

Wilayah Kerja Bandara H. Asan Sampit berada di Kecamatan Baamang.

Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Wilayah

Kerja Bandara H. Asan Sampit + 6 km. Luas Wilayah 740.000 m2.

c. Pelabuhan Kumai

Pelabuhan Kumai Kecamatan Kumai berada di Kabupaten Kotawaringin

Barat Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Sampit ke Pelabuhan Kumai 237 km dengan Luas Wilayah +

450.000 m2.

d. Pelabuhan Pangkalan Bun

Pelabuhan Pangkalan Bun berada di Kabupaten Kotawaringin Barat di

Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Sampit ke Pelabuhan Pangkalan Bun 210 km.

e. Bandara Iskandar Pangkalan Bun

Bandara Iskandar Pangkalan Bun berada di Kabupaten Kotawaringin

Barat Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Sampit ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun + 220 km.

f. Pelabuhan Kuala Pembuang

Wilayah kerja Pelabuhan Kuala Pembuang berada ditepi sungai

Seruyan Kecamatan Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan, jarak dari

muara sungai ke pelabuhan + 2 km. Jarak dari Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Sampit ke Kuala Pembuang 170 km.

g. Pelabuhan Samuda

Pelabuhan Samuda berada ditepi Sungai Mentaya Kecamatan Mentaya

Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur. Jarak dari Muara Sungai

ke Pelabuhan Laut Samuda 40 km. Jarak dari Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Samuda + 40 km. LuasWilayah Kerja 370.800 m2.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas ill Sampit

Page 15: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

h. Pelabuhan Sukamara

Pelabuhan Sukamara di Kabupaten Sukamara belum ada kegiatan.

Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan

Sukamara 300 km.

h. Pelabuhan Lainnya dalam Wilayah KKP Sampit.

Perkembangan perekonomian dalam wilayah Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Sampit semakin bertambah, dapat dilihat dari

jumlah penduduk yang cukup besar, makin bertambahnya perusahaan-

perusahaan antara lain pertambangan biji besi, perkebunan sawit,

perkebunan karet, dan Iain-Iain, sehingga dibutuhkan jalur transportasi

baik yang melewati darat maupun melalui sungai. Untuk jalur sungai

digunakan untuk pelayaran dalam negeri maupun luar negeri.

Pelabuhan yang belum merupakan wilayah kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Sampit adalah :

a. Pelabuhan Bagendang

Pelabuhan Bagendang terletak di Kabupaten Kotawaringin Timur,

Pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan peti kemas yang terletak

+ 20 km ke arah selatan dari Kota Sampit. Pelabuhan tersebut akan

diusulkan menjadi wilayah kerja sehingga lebih mudah melakukan

pengawasan lalu lintas alat angkut, orang dan barang yang melalui

pelabuhan tersebut.

E. POTENSI DAN PERMASALAHAN

1. POTENSI

a. Letak Geografis

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit terletak di Provinsi

Kalimantan Tengah, dan mempunyai 7 wilayah kerja dan berada pada

empat (4) Kabupaten dan satu (1) Kabupaten tanpa pelabuhan yaitu;

1. Kabupaten Kotawaringin Timur (Pelabuhan Sampit dan Bandara

H. Asan Sampit, Pelabuhan Samuda)

2. Kabupaten Kotawaringin Barat (Pelabuhan Pangkalan Bun,

Pelabuhan Kumai, dan Bandara Iskandar)

3. Kabupaten Seruyan (Pelabuhan Kuala Pembuang)

4. Kabupaten Sukamara (Pelabifhan Sukamara)

5. Kabupaten Lamandau

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 16: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Wilayah kerja ini dilintasi banyak sungai besar dan kecil yang

digunakan oleh masyarakat dan pelaku bisnis sebagai jalur

transportasi dengan tujuan antar daerah, antara pulau dan langsung

ke luar negeri. Sumber daya alam yang dimiliki oleh ke lima kabupaten

berupa: pertambangan bauxite, perkebunan sawit, dan perkebunan

karet.

Berdasarkan potensi sumber daya alam yang besar ini banyak pelaku

bisnis menanamkan modalnya di wilayah ini dan mengembangkan

usahanya, dengan didukung jalur transportasi sungai yang cukup

memadai membuat perusahaan semakin besar, sehingga jalur

tansportasi sungai semakin ramai yang dilalui kapal-kapal dengan

tujuan antar kota di Kalimantan, pulau Jawa, pulau Sulawesi atau

langsung ke luar negeri.

b. Sumber Daya Manusia

Kemajuan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) yang berkualitas akan menghasilkan kinerja

yang baik bagi organisasi dan lebih mudah melakukan penyesuaian

terhadap setiap perkembangan yang terjadi disekelilingnya. Upaya

pengembangan SDM di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada setiap pegawai

untuk mengikuti jenjang pendidikan lebih tinggi sesuai bidang tugasnya

masing-masing. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan potensi diri

yang telah dimiliki pegawai dengan tujuan meningkatkan outcome dari

kegiatan/pelayanan yang dilaksanakan sehingga member dampak

yang positif kepada masyarakat/pengguna jasa. Selain itu dilakukan

pula perencanaan anggaran pendidikan dan latihan, mengirim pegawai

untuk mengikuti pendidikan dan latihan yang dilaksanakan oleh

Kementerian Kesehatan, dan mengusulkan pengangkatan pegawai

berdasarkan jenis pendidikan sesuai kebutuhan. Jumlah SDM Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit per 1 Januari 2017 berjumlah

43 orang PNS.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 13

Page 17: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

c. Sarana dan Prasarana

Guna menjamin kelancaran pelayanan kesehatan dan pelaksanaan

kegiatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit memiliki 3

(tiga) buah gedung, yaitu 1 (satu) buah di KKP Induk di Jl. Pramuka

No.67 Sampit, 1 (satu) gedung lama yang terletak di Jl. WIT. Haryono

Sampitdan 1 (satu) gedung di Wilayah Kerja Kumai. Gedung KKP

Induk cukup memadai, tetapi masih terkendala dengan kepemilikan

tanah karena belum balik nama ke Kementerian Kesehatan Rl, target

tahun 2018 sertifikat tanah kantor induk sudah balik nama, sehingga

dapat diusulkan rencana penambahan pembangunan gedung kantor

induk. Sedangkan gedung kantor lama difungsikan sebagai

Laboratorium Kesehatan Lingkungan dan Instalasi lainnya sesuai

kebutuhan.

Wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit, masih

banyak yang belum memiliki gedung kantor, sehingga pelayanan

dilakukan di dalam gedung milik PT. Pelindo dan UPBU dengan status

pinjam pakai atau sewa.

KKP Kelas III Sampit juga dilengkapi dengan kendaraan operasional

roda 4 (empat) sebanyak 8 (delapan) unit, yaitu; 4 (empat) unit mobil

ambulance 1 (satu) buah kondisinya rusak berat pada tahun 2018

akan dihapuskan, 1 (satu) unit mobil pick up direncanakan tahun 2018

akan dihapuskan karena kondisinya rusak berat, 1 (satu) unit mobil

panther, 1 (satu) unit mobil toyota veloz dan 1 (satu) unit mobil ranger

double cabin, sedangkan roda 2 (dua) sebanyak 11 unit, dan 2 (dua)

unit alat komunikasi (marine radio) kondisi rusak, serta 7 (tujuh) unit

handy talk (HT) untuk operasional dalam pelaksanaan tugas. Alat

kesehatan berupa: thermo scanner (kondisi rusak), alat bedah minor,

alat pacu jantung (AED), EKG, scoop stricer, tempat tidur, mikroskop

dan alat medis lainnya. Selain itu terdapat juga alat-alat untuk kegiatan

kesehatan lingkungan berupa alat survei jentik, nyamuk, dan lalat, alat

pengendalian vektor, GPS.

d. Anggaran

Anggaran belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit dari

tahun ke tahun terjadi peningkatan sesuai dengan kondisi sekarang.

Anggaran belanja ini sangat dibutuhkan dalam menjalankan

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit

Page 18: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan

meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan

data realisasi tahun 2014 turun menjadi 71,14% dari tahun 2013

sebesar 77,71%. Sedangkan PNBP cukup meningkat dibanding tahun-

tahun sebelumnya dan menjadi sumber anggaran untuk mendukung

kegiatan pada Sub Bagian Tata Usaha, Seksi PKSE dan Seksi PRL

dan KLW.

e. Norma, Standar, Pedoman, Kriteria (NSPK)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit sebagai Unit Pelaksana

Teknis (UPT) di Lingkungan Kementerian Kesehatan Rl yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, maka dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya berpedoman yang ditetapkan oleh Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Adapun pedoman - pedoman tersebut antara lain adalah :

1. Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tahun 2015-2019

2. NSPK yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit.

3. Pedoman Teknis Kantor Kesehatan Pelabuhan.

4.Standar Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan.

f. Kemitraan dan Jejaring Kerja

Penanganan masalah kesehatan di wilayah pelabuhan/bandara harus

melibatkan instansi terkait di pelabuhan/bandara dalam suatu jaringan

kerja. Jejaring kerja telah dilakukan antar instansi terkait di dalam

pelabuhan, walaupun tidak dalam bentuk kesepakatan bersama.

Pembentukan jejaring kerja tidak terbatas hanya di lingkungan

pelabuhan/bandara saja, tetapi juga telah mencakup antar Kantor

Kesehatan Pelabuhan maupun dengan instansi lainnya. Misalnya,

Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten, Rumah Sakit, Puskesmas,

Laboratorium Kesehatan Daerah, BBTKL-PL Banjarbaru.

Rencana Aksi Kegratan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas ill Sampit 15

Page 19: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

2. PERN1ASALAHAN

a. KLB / Bencana

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum optimal dipraktekkan

oleh masyarakat khususnya di lingkungan Pelabuhan/Bandara. Masih

tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi dalam

wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit. Bencana

lainnya berupa Bencana Kabut Asap akibat kebakaran hutan dan

lahan.

b. Belum optimalnya profesionalisme petugas

Sumber Daya Manusia (SDM) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

III Sampit belum optimal dalam melaksanakan tugas pokok, karena

belum semua pegawai yang bertugas di pintu massuk mempunyai

kompetensi teknis kekararrtinaan dan surveilans epidemiologi dan

kurangnya pelatihan teknis yang berhubungan dengan bidang masing-

masing.

Sampai dengan tahun 2017 belum ada SDM di KKP Kelas II! Sampit

yang berminat ke Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), pada tahun 2018

akan kita dorong, fasilitasi agar berminat menjadi JFT.

c. Belum optimalnya koordinasi lintas sektor dan lintas program

Koordinasi masih belum optimal di lapangan antara instansi terkait di

wilayah pelabuhan. Misalnya koordinasi antara Kantor Kesehatan

Pelabuhan dengan Bea Cukai terkait dengan pengawasan lalulintas

obat, makanan, kosmetik, dan bahan adiktif (OMKABA) di

Pelabuhan/Bandara. Koordinasi dengan Pelindo/UPBU terkait dengan

pencegahan dan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di

Pelabuhan/Bandara.

d. Munculnya penyakit baru maupun penyakit lama (new emerging

diseases & re-emerging diseases)

Meningkatnya teknologi transportasi mengakibatkan makin cepatnya

arus perjalanan orang, barang dan alat angkut, sehingga penjalanan

dan penularan penyakit antar negara semakin cepat, terutama

masalah yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Penyakit-

penyakit yang penyebarannya sangat cepat kepenjuru dunia (termasuk

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 16

Page 20: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Indonesia) meliputi new emerging disease, seperti Avian Influenza,

SARS, Legionnaires disease, Nipah Virus, dan Middle East

Respiratory Syndroma corona virus (MERS CoV), Eboia dll. Re-

emerging disease antara lain HIV/AIDS, dan penyakit menular lainnya

seperti Dengue haemorrag/c fever, Chikungunya, Cholera,

Salmonellosis, dan Filariasis, Pes, TBC, Scrub thypus, Malaria,

Anthrax, Rabies dll.

F. LINGKUNGAN STRATEGIS

1. Komitmen Global

Implementasi International Health Regulation (IHR) 2005 merupakan

kesepakatan bersama antara bangsa-bangsa anggota WHO, termasuk

Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyebaran

penyakit atau masalah kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia

atau dikenal sebagai Public Health Emergency of International Concern

(PHEIC). IHR tahun 2005 mengamanatkan dalam melakukan deteksi

PHEIC harus dilaksanakan lebih optimal, namun tidak menghambat arus

lalu lintas orang, barang dan tidak menghambat arus perekonomian atau

perdagangan.

Munculnya penyakit baru (emerging diseases) dan/atau penyakit lama

muncul kembali (re-emerging diseases), serta kondisi kerawanan dalam

negeri dan luar negeri akan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

Selain itu adanya tuntutan dari pengguna jasa terhadap pelayanan yang

cepat, sehingga dapat menyebabkan kurang optimalnya proses

pengawasan dikhawatirkan deteksi penyakit karantina dan penyakit

menular berpotensi wabah juga tidak optimal.

2. Perubahan iklim dan perubahan pola penyakit

Pemanasan global dapat menyebabkan ketidakstabilan musim berdampak

pada peningkatan populasi dan jenis organisme penyebab penyakit yang

berdampak pada kesehatan manusia.

Pencegahan dan pengendalian penyakit menular menjadi lebih sulit akibat

perubahan iklim, transmisi beberapa penyakit menular sangat dipengaruhi

oleh faktor iklim khususnya suhu dan kelembaban udara. Penyakit-

penyakit tropis yang ditularkan melalui vektor, seperti Malaria, Demam

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 21: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Berdarah dan Fillariasis akan makin meningkat bukan hanya di negara

yang beriklim tropis tetapi juga di negara-negara sub tropis bahkan di

negara yang bermusim dingin. Di Indonesia penyakrt-penyakit tersebut

semula terjadi di dataran rendah, mungkin pada waktu akan datang akan

menyebar ke daerah pegunungan yang berhawa dingin, karena terjadinya

pemanasan global tempat yang berhawa dingin pun juga akan menjadi

bersuhu panas.

3. Isu strategis lainnya

Isu strategis lainnya yang bersifat lintas negara dan dapat mempengaruhi

terjadinya penularan penyakit baik langsung maupun tidak langsung antara

lain: transportasi, mobilitas penduduk, bioterorisme, perdagangan bebas,

perkembangan industri yang tidak ramah lingkungan dan krisis ekonomi

global.

Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 18

Page 22: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI

A. VISI

Visi Pemerintah Republik Indonesia dalam pembangunan nasional untuk tahun

2015-2019 adalah: "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong"

B. MISI

Upaya untuk mewujudkan visi pemerintah dalam pembangunan, maka melalui

7 Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya

maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3.Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4.Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan

sejahtera.

5.Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6.Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,

dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Untuk menunjukkan prioritas menuju perubahan Indonesia yang berdaulat

secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam

kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Ke sembilan agenda

prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3.Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah

dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Rencana Aksi Kegiatan 2015- 2019Kantor Kesehatan Peiabuhan Kelas lit Sampit 19

Page 23: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5.Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6.Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa

Asia lainnya.

7.Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8.Melakukan revolusi karakter bangsa.

9.Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Untuk mendukung visi pemerintah, melalui arah kebijakan dan strategi dari

Kementerian Kesehatan yaitu Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

sebagai salah satu UPT Kementerian Kesehatan, berkewajiban untuk ikut

mewujudkan visi pemerintah yang dijabarkan pada rencana strategi sekaligus

Renstra Kementerian Kesehatan yang dituangkan ke dalam Rencana Aksi

Kegiatan (RAK). Rencana Aksi Kegiatan merupakan penjabaran dari Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang juga mengacu pada Renstra

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umurn

Terwujudnya pelabuhan dan bandara sehat melalui upaya cegah tangkal

penyakit potensial wabah, pengendalian faktor risiko penyakit dan

pelayanan kesehatan.

2. Tujuan Khusus

a.Terlaksana cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit potensial

wabah;

b. Meningkatnya Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) penyakit menular &

penyakit menular potensial wabah;

c.Terkendalinya faktor risiko penyakit dari alat angkut, orang dan

barang;

d.Terkendalianya faktor risiko penyakit di lingkungan pelabuhan dan

bandara;

e.Masyarakat mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Samplt 20

Page 24: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

D. SASARAN STRATEGISArah kebijakan dan sasaran strategis Ditjen Pencegahan dan Pengendalian

penyakit merupakan sasaran strategis dalam Renstra Kementerian Kesehatan

Rl yaitu :

1. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan

sebesar 40%

2. Penumnan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

tertentu sebesar 40%

3. Kab/kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah sebesar 100%

4. Menurunnya prevalensi merokok pada usia <18 tahun sebesar 5,4%

5. Meningkatnya surveilans berbasis laboratorium sebesar 50%

6. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah sebesar 100%.

Berdasarkan sasaran strategi Kementerian Kesehatan dan Ditjen Pencegehan

dan Pengendalian Penyakit, sasaran strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Sampit periode 2015 - 2019 adalah Meningkatnya pengendalian

Faktor Risiko dan Kondisi Potensial dalam Upaya Cegah tangkal Penyakit

di Pelabuhan/Bandar Udara sebesar 100%.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas til Sampit 21

Page 25: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

BAB III

PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. KEBIJAKAN

Pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan

derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan baik

pada tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat. Untuk mencapai

pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk penguatan upaya promotif dan

preventif.

Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melalui:

1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit;

2. Peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus

baru penyakit dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV dan

malaria dan penyakit tidak menular;

3. Pelayanan kesehatan jiwa;

4. Pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/wabah;

5. Peningkatan mutu kesehatan lingkungan;

6. Penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan;

7. Peningkatan pengendalian dan promosi penurunan faktor risiko biologi

(khususnya darah tinggi, diabetes, obesitas), perilaku (khususnya konsumi

buah dan sayur, aktifitas fisik, merokok, alkohol) dan lingkungan;

8. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan;

9. Peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan

sanitasi yang layak dan perilaku hygiene; dan

10. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam

pencegahan dan pengendalian penyakit.

B. STRATEGI

Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019 adalah :

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat

2. Meningkatkan pengendalian penyakit

3. Meningkatkan akses dan mutu fasilitas kesehatan

4. Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan

5. Meningkatkan kemandirian, akses dan mutu sediaan farmasi dan alkes

6. Meningkatkan sinergitas antar kementerian/lembaga pusat dan daerah

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 26: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

7. Meningkatkan daya guna kemitraan dalam dan luar negeri

8. Meningkatkan integrasi perencanaan, bimbingan teknis, pemantauan dan

evaluasi

9. Meningkatkan koodinasi, efektifitas penelitian dan pengembangan

kesehatan

10. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih

11. Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur kementerian kesehatan

12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan terintegrasi

Berdasarkan Permenkes Rl No. 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, arah kebijakan dan

strategi yang ditempuh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit, adalah:

1. Pengusulan penambahan pegawai

2. Peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan latihan teknis petugas;

3. Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan

pelabuhan dan bandara;

4. Pengembangan kualitas perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan

pembangunan di bidang kesehatan pelabuhan dan bandara;

5. Penguatan sistem informasi kesehatan pelabuhan dan bandara;

6. Pengembangan kemampuan wilayah kerja;

7. Peningkatan kemampuan institusi dan instalasi untuk menjalankan fungsi

pelayanan kesehatan pelabuhan;

8. Penegakan peraturan/perundangan di bidang kesehatan pelabuhan dan

bandara;

9. Pelaksanaan kajian yang mendukung pelaksanaan tugas pelayanan di

bidang kesehatan pelabuhan dan bandara;

10. Penegakan kedisiplinan pegawai menuju pelaksanaan reformasi birokrasi;

11. Peningkatan jejaring kerja, kemitraan dengan lintas sektor/lintas program,

perguruan tinggi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan

kesehatan pelabuhan dan bandara.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantar Kesehatan Pelabuhan Kelas ill Sampit 23

Page 27: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

BAB IV

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN

A. TARGET KINERJA

Berdasarkan Permenkes Rl Nomor 64 Tahun 2015, Tentang Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Rl, maka Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (PP dan PL) berubah

menjadi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Indikator Kinerja Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tahun 2015 - 2019 adalah :

1. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar

lengkap pada bayi sebesar 95%;

2. Jumlah kab/kota dengan eliminasi malaria sebesar 300 kab/kota;

3. Jumlah kab/kota endemis filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria

<1 persen sebesar 75 kab/kota;

4. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebesar 34;

5. Prevalensi TB sebesar 245 per 100.000,- penduduk;

6. Prevalensi HIV (persen) <5%;

7. Persentase kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan

sebesar 40%;

8. Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%;

9. Persentase kabupaten/kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah sebesar 100%;

10. Persentase penurunan prevalensi merokok pada usia < 18 tahun sebesar

5,4%;

11. Persentase respon sinyal SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di

wilayah layanan B/BTKLPP sebesar 90%;

12. Jumlah teknologi tepat guna pencegahan dan pengendalian penyakit yang

dihasilkan B/BTKLPP meningkat 50% dari jumlah TTG tahun 2014;

13. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantiaan kesehatan

sebesar 100%.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit dalam menyusun kegiatan dalam

5 tahun kedepan sejak tahun 2015 - 2019 mengacu kepada Indikator Kinerja

Rencana Aksi Kegiatan 2015- 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas lit Sampit 24

Page 28: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Kegiatan setiap Direktorat yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang ada, maka Indikator Kinerja

Kegiatan (IKK) yang sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Sampit adalah sebagai berikut:

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan;

2. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakut menular;

3. Jumlah pelayanan pada situasi khusus;

4. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-syarat sanitasi;

5. Jumlah sertifkat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan;

6. Jumlah pelabuhan/bandara wilayah perimeter dan buffer area bebas

vektor;

7. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit tidak menular,

8. Jumlah orang yang melakukan skrining dan/atau sosialisasi penyakit

menular langsung;

9. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit yang

dilaporkan ke Direktorat Jenderal P2P;

10. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana.

Dalam rangka mencapai target kinerja, kegiatan yang dilaksanakan guna

mendukung indikator adalah :

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan.

Melaksanakan pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar

kekarantinaan kesehatan antara lain :

a. SSCEC

b.SSCC

c. SP3K kapal

2. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakut menular.

Kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini terhadap masuk dan keluarnya

penyakit menular dengan kegiatan antara lain :

a.Jumlah pemerikaan alat angkut dari luar negeri

b. Jumlah pemeriksaan alat angkut dari dalam negeri

c. Jumlah laporan surveilans wilayah bandara/pelabuhan

d. Jumlah surveilans kedatangan penumpang

Rencana AksiKegiatan 2015- 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit 25

Page 29: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

e. Jumlah laporan surveilans situasi khusus (embarkasi, debarkasi,

lebaran, natal dan tahun baru)

3. Jumlah pelayanan pada situasi khusus.

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus tertentu

antara lain :

a. Lebaran

b. Natal

c. Tahun Baru

4. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan

kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Pemeriksaan sanitasi tempat - tempat umum

b. Pemeriksaan sanitasi tempat pengolahan makanan

c. Pemeriksaan Tempat pengolahan air

5. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan.

Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan

yang diterima antara lain :

a. Jumlah sertifikat izin angkut laik terbang

b. Jumlah sertifikat izin angkut orang sakit

c. Jumlah sertifikat izin angkut jenazah

d. Jumlah penerbitan ICV

6. Jumlah pelabuhan/bandara wilayah perimeter dan buffer area bebas vektor

Melakukan kegiatan pengamatan dan pengendalian vektor antara lain :

a. Pengamatan dan pengendalian nyamuk

b. Pengamatan dan pengendalian Lalat dan Kecoa

c. Pengamatan dan pengendalian Tikus

7. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit tidak menular

Melaksanakan skrining penyakit tidak menular meliputi .

a. Tekanan darah

b. Berat badan

c. Tinggi Badan

d. gula darah

e. kolesterol

8. Jumlah orang yang melakukan skrining dan/atau sosialisasi penyakit

menular langsung

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas lit Sampit 26

Page 30: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Jumlah orang yang melaksanakan skrining dan/atau sosialisasi penyakit

menular meliputi :

a. TB

b. HIV/AIDS

c. Kusta

d. ISP

e. Influenza

9. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit yang

dilaporkan ke Direktorat Jenderal P2P.

Jumlah dokumen dukungan manajemen pada program pencegahan dan

pengendalian penyakit sebanyak 12 dokumen yakni sebagai berikut:

a. RKAKL/DIPA

b. Laporan Tahunan

c. Laporan Keuangan

d. Laporan BMN

e. LAKIP

f. Profil

g. Proposal PNBP

h. Dokumen Kepegawaian

i. E-Monev Bappenas

j. Laporan Eksekutif Bulanan (LEB)

k. Laporan Simkespel

I. E-Monev DJA

10. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana

Jumlah pengadaan sarana dan prasarana antara lain :

a. Tanah

b. Gedung

c. Alat kesehatan

d. Fasilitas penunjang perkantoran

Rencana AI<si Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit 27

Page 31: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

B. PENDANAAN

Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator

dibebankan pada DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit yang

bersumber dari APBN baik Rupiah Murni maupun PNBP dan dialokasikan

berdasarkan kegiatan antara lain :

1. Surveilans dan Karantina Kesehatan

2. Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis

3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung

4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Karrtor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 28

Page 32: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

BAB V

PENYELENGGARAAN KEGIATAN

Berdasarkan Permenkes Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, maka Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit menjaiankan fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kekarantinaan;

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat negara;

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit

baru, dan penyakit yang muncul kembali;

5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan

kimia;

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit

yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional;

7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

kejadian luar biasa (KLB) dan bencana, bidang kesehatan serta kesehatan

matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan

penduduk;

8. Pelaksanaan, fasilitas dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan

bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara;

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika

dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi

persyaratan dokumen kesehatan impor;

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan dan lintas batas darat negara;

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,

pelabuhan dan lintas batas darat negara;

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan dan lintas batas darat negara;

14. Peiaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan

surveilans kesehatan pelabuhan;

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat negara;

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 ~ 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 33: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas [II Sampit dalam menjalankan fungsinya

dibagi menjadi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian Karantina dan

Surveilans Epidemiologi (PKSE), dan Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan

dan Kesehatan Lintas Wilayah (PRL dan KLW) sebagai berikut:

1. Sub Bagian Tata Usaha

Tujuan : Terselenggaranya ketatausahaan, kerumahtanggaan,

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan program

kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit.

Sasaran p. Meningkatnyapelayanan administrasi kepegawaian, kualitas

pengelolaan keuangan dan barang, pengelolaan

kerumahtanggaan, kualitas perencanaan, penganggaran dan

informasi kegiatan.

Kegiatan :

1. Penyusunan perencanaan operasional kegiatan;

2. Penyusunan penetapan kinerja;

3. Penyusunan profil;

4. Penyusunan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;

5. Penyusunan lakip;

6. Penyusunan perencanaan kegiatan;

7. Konsultasi penyusunan program;

8. Penyusunan program dan rencana kerja anggaran (RKA-KL);

9. Konsultasi penyusunan RKA-KL;

10. Penyusunan rencana aksi kegiatan/renstra;

11. Monitoring dan evaluasi program;

12. Penyusunan tata hubungan kerja;

13. Penyusunan leaflet Informasi;

14. Pembayaran gaji, tunjangan dan honorarium;

15. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran;

16. Pelaksanaan lembur hari libur dan diluar jam kerja;

17. Pengadaan barang/jasa;

18. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan dan barang;

19. Pembinaan administrasi dan pengelolaan kepegawaian;

20. Pembinaan koordinasi dan konsultasi pengawasan;

21. Pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan teknis.

Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit 30

Page 34: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Tujuan : Untuk melaksanakan cegah tangkal terhadap keluar dan

masuknya penyakit karantina dan penyakit menular potensial

wabah melalui alat angkut kapal, orang dan barang dan

melindungi masyarakat pelabuhan dart sumber penularan

penyakit karantina dan penyakit menular tertentu potensial

wabah melalui pengamatan penyakit.

Sasaran :

1. Terlaksananya pengawasan kesehatan kapal yang datang dari dalam dan

luar negeri;

2. Terbebasnya kapal, alat angkut beserta muatannya dari sumber

penularan penyakit;

3.Terbebasnya kapal dari vektor pembawa penyakit;

4.Terawasinya lalu lintas ekspor dan impor produk OMKABA dari sumber

penularan penyakit;

5. Terawasinya orang sakit yang melalui pelabuhan/bandara;

6. Terlaksananya sistem kewaspadaan dini KLB bidang kesehatan;

7. Tersedianya akses informasi tentang penyakit.

Kegiatan :

1. Pemeriksaan kesehatan kapal;

2. Melaksanakan tindakan karantina;

3. Melaksanakan pemeriksaan dan penertoitan dokumen kesehatan;

4. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis;

5. Membuat proses verbal terhadap pelanggaran UU Karantina;

6. Pengawasan lalulintas jenazah;

7. Pengawasan lalulintas orang sakit;

8. Sosialisasi IHR 2005;

9. Melaksanakan surveilans kesehatan kapal;

10. Melaksanakan pemberian dan pemantauan kartu kewaspadaan;

11.Melaksanakan surveilans epidemiologi di sarana pelayanan kesehatan;

12. Melakukan pengamatan penyakit menular di daerah buffer pelabuhan

dilakukan melalui analisis data terhadap laporan ( W1, W2 dan sumber

informasi lainnya);

13. Melaksanakan jejaring surveilans epidemiologi secara

nasional/internasional dengan dukungan teknologi tepat guna;

Rencana Aksi Kegiatan 2015- 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit 31

Page 35: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

8. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

Bagian Pengendalian Risiko Lingkungan.

Tujuan : Bertujuan pengendalian populasi binatang penular penyakit dan

faktor risiko iainnya di wilayah pelabuhan/bandara, guna

mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, bebas vektor

melalui peningkatan pengawasan kesehatan lingkungan dengan

melaksanakan upaya pemberantasan dan pengendalian.

Sarasan :

1. Terwujudnya lingkungan pelabuhan yang bebas dari binatang penular

penyakit;

2. Terciptanya pengawasan yang optimal terhadap lingkungan yang

potensial terhadap vektor;

3. Terwujudnya kesehatan lingkungan pelabuhan dan alat angkut yang

saniter;

4.Terlindunginya masyarakat pelabuhan/bandara dan ABK dari penyakit

bawaan makanan, pencemaran air, tanah dan udara;

5. Tersedianya air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan;

6.Terbebasnya lingkungan pelabuhan dari pembuangan sampah, kotoran

dan limbah.

Kegiatan :

1. Melakukan pemetaan tempat perindukan potensial vektor;

2. Melakukan pemantauan jentik nyamuk;

3. Melaksanakan pemasangan perangkap tikus di gudang, perkantoran,

dan rumah makan dan identifikasi tikus dan pinjal;

4. Melaksanakan larvasida;

5. Melaksanakan disinseksi alat angkut;

6. Melaksanakan pemberantasan nyamuk dewasa, lalat dan kecoa;

7. Melaksanakan jejaring kerja di bidang pengendalian vektor penyakit;

8. Melaksanakan pengawasan pefneriksaan air bersih di wilayah

pelabuhan dan bandara;

9. Melaksanakan pengambilan, pemeriksaan dan rujukan sampel

makanan, minuman dan bahan pangan;

10. Melaksanakan pengawasan hygiene sanitasi lingkungan pelabuhan,

kapal dan pesawat:

11. Melaksanakan pengawasan TPM dan TTU di wilayah pelabuhan/

bandara;

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 32

Page 36: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

9. Menyelenggarakan pendampingan/legalisasi ICV jemaah calon haji di

wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan,

Lamandau dan Sukamara;

10. Menerbitkan ICV (International Certifikate of Vaccination);

11. Melakukan pengawasan ICV / pelaksanaan vaksinasi di kapal;

12. Melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan vaksin di wilker;

13. Mengelola ketersediaan vaksin dalam jumlah yang cukup (meningitis);

14. Membina kesiapsiagaan tim kegawat daruratan (Tim Gerak Cepat);

15. Melaksanakan penanggulangan KLB dan bencana

16. Memberikan pelayanan kesehatan pada situasi khusus (hari raya Idul

Fitri, Natal dan tahun baru);

17. Memberikan pelayanan kesehatan pasca bencana;

18. Memberikan pelayanan kesehatan dalam gangguan kamtibmas;

19. Melaksanakan pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Page 37: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

12. Melaksanakan pemeriksaan air bersih bagi alat angkut;

13. Melaksanakan pengawasan hygiene dan sanitasi gedung/bangunan/

perkantoran di wilayah pelabuhan;

14. Melakukan analisa dampak kesehatan lingkungan pelabuhan;

15. Melaksanakan pemeriksaan kualitas lingkungan pelabuhan termasuk

kebisingan;

16. Melaksanakan penyuluhan kesehatan.

Bagian Kesehatan Lintas Wilayah

Tujuan : Untuk meningkatkan derajat kesehatan pekerja, anak buah

kapal, dan karyawan yang ada di wilayah pelabuhan.

Sasaran :

1. Terlaksananya pengujian kesehatan bagi nakhoda, ABK dan penjamah

makanan;

2. Terlaksananya pelayanan kesehatan di dalam gedung dan luar gedung;

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan bagi para pekerja di pelabuhan;

4. Terlaksananya pengawasan ketersediaan obat dan alat P3K kapal;

5. Meningkatnya keterampilan dan kecakapan petugas dalam cegah

tangkal penyakit;

6. Terlaksananya kegiatan penyakit tidak menular;

7. Terselenggaranya pelayanan vaksinasi/imunisasi sesuai prosedur;

8. Terselenggaranya pengawasan dan pelayanan kesehatan pada kondisi

matra.

Kegiatan :

1. Melaksanakan pelayanan poliklinik di dalam dan luar gedung;

2. Melaksanakan rujukan kasus/pasien ke rumah sakit;

3. Melaksanakan diseminasi informasi penyakit IMS/HIV-A1DS terhadap

anak buah kapal;

4. Menerbitkan surat keterangan sehat;

5. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium klinis dasar;

6. Melakukan pemeriksaan ketersediaan obat dan alat kesehatan diatas

kapal;

7. Menerbitkan sertifikat obat P3K kapal;

8. Melaksanakan sosialisasi kesehatan kerja;

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 33

Page 38: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

BAB VIPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses

kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan

segera yang berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu, pemantauan diarahkan guna

mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan

yang terjadi serta tindak lanjut penyelesainnya.

Penilaian kinerja kegiatan dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja yang

telah ditetapkan dalam pencapaian sasaran berdasarkan program/kegiatan

yang dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit sebagai berikut:

A. Sub Bagian Tata Usaha

Luaran :

1. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian

2. Meningkatnya kualitas penyusunan perencanaan dan

penganggaran kegiatan Indikator

3. Persentase penyelesaian adminstrasi kepegawaian tepat

waktu 100%

Indikator:

1. Jumlah dokumen penetapan kinerja yang dihasilkan pertahun sebanyak

1 dokumen;

2. Jumlah dokumen RKA-KL yang dihasilkan sebanyak 1 dokumen

pertahun;

3. Jumlah rencana koordinasi perencanaan yang dilakukan sebanyak 4

kali pertahun;

4. Jumlah dokumen tata hubungan kerja yang dirumuskan sebanyak 1

dokumen per tahun;

5. Jumlah data dan informasi yang dihasilkan sebanyak 3 dokumen

pertahun yaitu LAKIP, profil dan laporan tahunan KKP Kelas III Sampit;

6. Jumlah dokumen monitoring/evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan yang

dirumuskan sebanyak 4 dokumen;

7. Jumlah leaflet yang diterbitkan dan diedarkan sebanyak minmal 500

leaflet setiap tahun;

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas Ml Sampit 35

Page 39: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

8. Persentase pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan PNS tepat

jumlah, waktu dan sasaran selama 1 tahun 100%;

9. Persentase penyelesaian administrasi kepegawaian tepat waktu, 100%;

10. Persentase pembayaran honorarium tepat waktu 100%;

11. Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas perkantoran :

a. Persentase pegawai yang mendapatkan pakaian dinas 100%;

b. Persentase pegawai yang mendapatkan pas pelabuhan/bandara

sebesar 100%;

c. Persentase peralatan fungsional yang berfungsi dengan baik 100%;

d. Persentase kecukupan belanja sehari-hari perkantoran 100% setiap

tahun;

e. Persentase kendaraan yang berfungsi baik 100% setiap tahun;

f. Tersedianya dana yang dibutuhkan untuk sewa gedung/ruangan

kantor di 3 (tiga) wilker;

g.Terbayarnya daya dan jasa setiap bulan 100%;

h. Persentase bangunan dan halaman yang dirawat setiap tahun 100%;

i. Terjaminnya pengamanan kantor selama 24 jam sepanjang tahun;

j. Persentase peralatan yang dikalibrasi sebesar 100%

12. Terselenggaranya pengadaan :

a. Kendaraan khusus

1)Meningkatnya jumlah kendaraan ambulans dan 3 unit menjadi 7

unit;

2)Meningkatnya jumlah kendaraan boarding c/earence dari 1 unit

menjadi 3 unit

3)Meningkatnya jumlah kendaraan pengendalian vektor dari 1 unit

menjadi 3 unit

b.Alat pengolah data

Meningkatnya jumlah alat pengolah data setiap tahun

c. Alat komunikasi

Meningkatnya jumlah alat komunikasi untuk menjangkau semua

informasi dengan cepat di KKP Induk dan wilayah kerja setiap tahun.

13. Tersedianya daya iistrik dari 5.000 Watt menjadi 10.000 Watt;

14. Alat rumah tangga perkantoran

Meningkatnya jumlah alat rumah tangga perkantoran setiap tahun

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 36

Page 40: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

15. Pemeliharaan bangunan dan halaman kantor

Terlaksananya pemeliharaan halaman dan gedung kantor setiap tahun

16. Alat dan bahan-bahan kesehatan

Meningkatnya jumlah alat dan bahan-bahan kesehatan setiap tahun

17. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan

a. Jumlah laporan/rekonsiliasi pelaksanaan SAI dan SIMAK BMN

sebanyak 12 laporan per tahun;

b. Jumlah laporan bimbingan teknis ketatausahaan sebanyak 10

laporan per tahun;

c. Jumlah laporan inventarisasi aset/barang sebanyak 2 laporan per

tahun;

d. Jumlah konsultasi keuangan ke pusat sebanyak 4 laporan setiap

tahun;

e.Usulan pencairan dana yang lengkap 12 bulan setiap tahun.

19.Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian

a. Persentase pegawai yang naik pangkat tepat waktu menjadi 100%;

b. Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan

jabatan fungsional menjadi 100%.

20.Meningkatnya pelaksanaan koordinasi dan pengawasan

a. Jumlah laporan konsultasi/rapat kerja pimpinan 12 kali setiap tahun;

b. Jumlah laporan konsultasi teknis sebanyak 6 kali setiap tahun;

c. Jumlah laporan konsolidasi internal sebanyak 12 kali setiap tahun;

d. Jumlah laporan pertemuan/jejaring kerja dengan lintas sektor

sebanyak 4 kali setiap tahun.

21.Meningkatnya kompetensi pegawai mengikuti pendidikan dan pelatihan :

a. Diklat Bagian Tata Usaha

Persentase pegawai yang mengikuti diklat ketatausahaan sebanyak

100%b. Diklat Bagian Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Persentase pegawai yang mengikuti diklat kekarantinaan dan SE

sebanyak 100%

c. Diklat Bagian Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas

Wilayah

Persentase pegawai yang mengikuti diklat PRL dan KLW sebanyak

100%

Rencana Aksi Kegiatan 2015 ~ 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 37

Page 41: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

B. Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Luaran : Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan

cegah tangkal penyakit di pelabuhan dan bandara.

Indikator : Pemeriksaan Alat angkut sesuai dengan standard karantina

100%.

Indikator pencapaian luaran sampai pada tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

1. Persentase penanggulangan KLB dalam 24 jam, 100%;

2. Persentase kapal/pesawat luar negeri yang diperiksa sesuai standar

kekarantinaan menjadi 100% setiap tahun;

3. Persentase kapal/pesawat yang memiliki dokumen kesehatan sesuai

standar kekarantinaan 100%;

4. Jumlah laporan pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis PKSE

menjadi 4 laporan;

5. Jumlah pertemuan sosialisasi IHR 2005 menjadi 2 kali;

6. Operasi yusticia dilakukan apabila terjadi pelanggaran undang-undang;

7. Persentase pemeriksaan dokumen OMKABA menjadi 100%;

8. Persentase pemeriksaan peti jenazah yang disertifikasi menjadi 100%.

9. Persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu

gerbang negara menjadi 100%;

10. Persentase pemeriksaan K3JH menjadi 100%;

11. Jumlah pertemuan yang membahas jejaring kerja surveilans

epidemiologi menjadi 5 kali;

12. Jumlah sarana pelayanan kesehatan yang dipantau PHEIC menjadi 7

sarana;

13. Persentase bencana/kedaruratan/wabah yang terjadi ditangani sesuai

prosedur100%;

14. Jumlah simulasi bencana/kedaruratan yang dilaksanakan menjadi 3

simulasi;

15. Jumlah kajian di bidang PKSE setiap tahun.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 38

Page 42: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

C. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

Bagian Pengendalian Risiko Lingkungan.

Luaran : Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan

cegah tangkal penyakit di pelabuhan dan bandara.

Indikator :

1.Tingkat kepadatan vektor di perimeter area 0%

2. Persentase sanitasi alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan 100%

Indikator pencapaian iuaran sampai pada tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

1. Jumlah wilayah kerja yang membuat mapping data tempat perindukan

nyamuk sebanyak 7 wilayah;

2. House indeks (HI) dan container indeks (Cl) perimeter 0 dan buffer

1%;3. Angka kepadatan nyamuk anopheles / man hour density (MHD) 0;

4. Angka kepadatan ialat turun dari 10 menjadi 0 di area perimeter;

5. Luas wilayah bebas vektor meningkat setiap tahun;

6. Jumlah perangkap terpasang meningkat setiap tahun;

7. Jumlah laporan monitoring evaluasi pengendalian vektor 2 kali per

tahun;

8. Persentase pelaksanaan penyuluhan pencegahan penyakit menular

oleh vektor menjadi 100 %.

9. Meningkatnya jumlah masyarakat di pelabuhan/bandara yang memiliki

akses terhadap air minum/bersih berkualitas ;

a.Persentase sarana air minum/bersih yang memenuhi syarat sanitasi

100%;b.Persentase kualitas air minum/bersih di kapal yang memenuhi syarat

100%.

10. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman yang memenuhi syarat

kesehatan:

a. Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi

syarat sanitasi menjadi 100%;

b. Persentase sampel makanan yang memenuhi syarat kesehatan

100% setiap tahun;

ffencana Aksi Kegiatan 2015 ~ 2019Kaftfpr Kesehg&jn Pelabuhan Kelas Hi Sampit 39

Page 43: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

c. Persentase penjamah makanan jajanan/kaki lima yang bekerja di

wilayah pelabuhan/baqdara telgh rrl̂ ^gikuti penyuluhan hygiene

sanitasi makanan meningkat setiap tahun;

d. Persentase levaransir yang terawasi pada saat suplai bahan

makanan ke kapal meningkat setiap tahun;

e. Persentase penjamah makanan yang bekerja di wilayah

pelabuhan/bandara telah mengikuti kursus penjamah makanan

meningkat setiap tahun.

11. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan alat

angkut:

a. Persentase sanitasi alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan

100%;.

b. Persentase alat angkut yang terdapat tanda-tanda kehidupan vektor

yang disinseksi meningkat setiap tahun;

c. Jumlah mitra kerja yang dilakukan advokasi/kemitraan meningkat

setiap tahun;

d. Jumlah laporan bimbingan teknis pengendalian risiko lingkungan

meningkat setiap tahun.

12. Meningkatnya kualitas lingkungan gedung/bangunan/perkantoran dan

tempat-tempat umum :

a. Persentase industri/perkantoran/tempat kerja yang memenuhi syarat

sanitasi meningkat setiap tahun;

b. Persentase industri yang membuang air limbah memenuhi syarat

baku mutu lingkungan meningkat setiap tahun;

c. Persentase titik pengambilan sampel yang diperiksa memenuhi

syarat kesehatan menjadi 100% setiap tahun;

d. Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

meningkat setiap tahun;

e. Melakukan kajian kesehatan lingkungan setiap tahun

Bagian Kesehatan dan Lintas Wilayah

Luaran : Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah

tangkal penyakit di pelabuhan dan bandara.

Indikator : Persentase pemeriksaan kesehatan bagi pengguna jasa

pelabuhan dan bandara yang memiliki faktor risiko kesehatan

100%.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas Ml Sampit 40

Page 44: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Indikator pencapaian luaran sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1. Persentase pekerja di kapal yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan

pelaut menjadi 100% setiap tahun;

2. Persentase crew dan penumpang pesawat yang diperiksa memenuhi

syarat kesehatan penerbangan menjadi 100% setiap tahun;

3. Persentase pasien yang dilayani 100 %;

4. Persentase pasien/kasus yang dirujuk ke rumah sakit rujukan 100 %;

5. Persentase alat angkut yang memenuhi syarat perlengkapan obat/P3K

sesuai standar menjadi 100% setiap tahun;

6. Jumlah pegawai KKP Kelas III Sampit yang dilakukan pemeriksaan

general check up menjadi setiap tahun;

7. Jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan penyakit menular & tidak

menular menjadi 100 %;

8. Persentase pemeriksaan dan pembinaan jemaah haji yang sesuai

standar menjadi 100% setiap tahun;

9. Persentase ketersediaan obat dan vaksin menjadi 100%;

10. Persentase penggunaan ICV yang sesuai standar menjadi 100% setiap

tahun;

11. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pengelolaan vaksin di wilayah

kerja setiap bulan;

12. Jumlah laporan sosialisasi vaksinasi meningitis pada KBIH/travel

pelaksana umroh/haji plus setiap tahun;

13. Jumlah lokasi situasi khusus pada saat lebaran, natal dan tahun baru

yang dikendalikan faktor risikonya 4 lokasi setiap tahun;

14. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi setiap tahun;

15. Persentase jenazah yang diperiksa menjadi 100 %.

Rencana Aksi Kegiatan 2015- 2019Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 41

Page 45: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

BAB VII

PENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Tahun 2015-2019 ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi semua

bagian/seksi di lingkungan KKP Kelas lit Sampit dalam melakukan

perencanaan tahunan, pelaksanaan kegiatan dan penilaian kinerja dalam lima

tahun kedepan (2015-2019). RAK sebagai road map untuk mewujudkan visi,

misi, strategi dan kegiatan dengan indikator-indikator yang telah ditentukan.

Indikator-indikator tersebut di atas akan tercapai, bila kegiatan dilaksanakan

dengan penuh dedikasi, koordinasi, bekerjasama yang keras dari segenap staf

KKP Kelas III Sampit serta kerjasama lintas program dan lintas sektor.

Penyusunan RAK sebagai bahan acuan, sehingga hasil pencapaiannya dapat

diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan

KKP Kelas III Sampit. Selanjutnya, laporan kinerja tersebut menjadi bahan

evaluasi pelaksanaan kegiatan serta bahan perencanaan tahun berikutnya.

RAK ini juga mengamanatkan perlunya dilakukan evaluasi tengah periode

{midterm review).

Berdasarkan hasil review, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan

penyesuaian dan penyempurnaan (revisi) terhadap substansi dari RAK KKP

Kelas III Sampit ini sesuai dengan perkembangan, tuntutan pelayanan dan

dinamika pembangunan kesehatan.

Kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan RAK 2015-2019

KKP Kelas III Sampit, ini disampaikan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya.

Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2079Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Sampit 42

Page 46: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

Si

@ I@ i

o a

@ I

Q.

CO

Q_Cre

.c<D

I|CO

%2"

1

hsS

<

Qz

a.3

.E Q @

Ill

co-g g

CO (0

<o " m

iS to

CD CO3 &

CO D̂

1-9 "P

@3.2- to jS

mt O ^=> ^ =6

@"*" @:

3 C-Q CO,fl5 fh

>1 2

Eg_C0 CQ

-Q COro co

to ro3S

eg " gjlco aji@ iiJO nj

i CO XI

>5

I|to jo

I!

Is

E c c3 TO (0

@1

1eui

2

Q_

l

Page 47: TAHUN 2015 - 2O19 - e-renggar.kemkes.go.id · organisasi. Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 3.420.870.000,- dan meningkat menjadi Rp 4.605.166.000,-pada tahun 2014, berdasarkan data

m

12Dokumen

Dokumen

Dokumen

11Dokumen

11Dokumen

JumlahDokumenDukunganManajemendanPelaksanaanTugasTeknisLainnyapadaProgramPencegahandanPengendalianPenyakityangdilaporkan

keDitjenP2P

2Paket

4Paket

4Paket

2paket

2Paket

Jumlahpengadaansarana/prasaranadi

pelabuhan/BandarUdara

o