taka rom

17
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “ SOSIALISASI PADA LANSIA : RANGE OF MOTION (ROM) EXERCISE “ Di Susun Oleh : KELOMPOK 5 Arip Sopana S.Kep Hj. Suhartini S.Kep Ara Hanura S.Kep Mochammad Ikhsan S.Kep Astri Nugrah Utami S.Kep Muhamad Ibrahim S.Kep Dani Suprijadi S.Kep Neli Nuraeni S.Kep Gunawan Saputra S.Kep Neneng Windarika S.Kep Hendri Yadi S.Kep Rega Repangga S.Kep

Upload: gilang-femilda

Post on 29-Sep-2015

166 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

tak

TRANSCRIPT

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOSIALISASI PADA LANSIA : RANGE OF MOTION (ROM) EXERCISE

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 5Arip Sopana S.KepHj. Suhartini S.Kep

Ara Hanura S.KepMochammad Ikhsan S.Kep

Astri Nugrah Utami S.KepMuhamad Ibrahim S.Kep

Dani Suprijadi S.KepNeli Nuraeni S.Kep

Gunawan Saputra S.KepNeneng Windarika S.Kep

Hendri Yadi S.KepRega Repangga S.Kep

PROGRAM PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI

2014TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI PADA LANSIA : RANGE OF MOTION (ROM) EXERCISE A. Latar Belakang

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.Panti Sosial Tresna Werdha Rukun Ibu belum mempunyai kegiatan rutin untuk lansia yang berhubungan dengan kegiatan fisik seperti senam ataupun kegiatan lainnya, sehingga kondisi tersebut bisa faktor penyebab penurunan derajat kesehatan pada lansia yang menjadi binaan rukun ibu, seperti timbulnya resiko kekakuan sendi akibat kurangnya latihan aktifitas pada lansia, dan kemungkinan permasalahan-permasalahan lain yang bisa timbul pada lansia di PSTW Rukun Ibu

Berdasarkan pernyataan diatas, maka kami tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) yaitu sosialisasi pada lansia dengan cara melatih Range Of Motion (ROM) Exercise.B. TopikLatihan Rentang Gerak Aktif - Pasif (ROM Exercise)C. Tujuan Pelaksanna1. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti TAK, klien dapat meningkatkan kemampuan dalam melatih rentang gerak dan melaksanakan secara rutin latihan yang sudah diberikan.

2. Tujuan Khusus :

a. Klien mampu mengikuti latihan rentang gerak yang diberikan terapisb. Klien mampu memberikan umpan balik yang positifc. Klien mampu mengidentifikasi manfaat kegiatan yang dilakukanD. Metode Metode yang digunakan dalam TAK ini adalah sosial therapeutic model interpersonal yang didasari pada kognitif, afektif dan psikomotor.E. Media 1. Tape RecorderF. Sasaran Klien di PSTW Rukun Ibu Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi G. Waktu dan TempatHari/Tanggal: Jumat, 5 Desember 2014Waktu

: 60 Menit, (Pukul 09.00 10.00 WIB)Tempat

: PSTW Rukun Ibu Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang

Kota SukabumiJumlah Pasien: orangH. Uraian Struktur kelompokPengorganisasian dan uraian tugas therapis :

1. Leader

Tugas :

a. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAKb. Membuka acara c. Memimpin jalannya TAKd. Menjelaskan tujuan TAK e. Memperkenalkan anggota TAKf. Mengatur jalannya TAK g. Menetapkan jalannya tata tertib h. Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat menyimpulkan hasil TAK pada kelompok terapi tersebuti. Menutup jalannya TAK2. Co Leader

Tugas : a. Membantu tugas leader.

b. Mengambil alih posisi leader jika terjadi bloking.c. Menjadi motivator.

d. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader.

e. Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang.

f. Mengingatkan lamanya waktu pelaksanan.

g. Bersama leader memberi contoh kerja sama yang baik

3. Fasilitator

Tugas :

a. Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai peserta TAK.

b. Mendampingi peserta diskusi.

c. Memotivasi peserta biar aktif dalam TAK.

d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

4. Observer

Tugas :

a. Mengamati dan mencatat respon klien selama kegiatan.

b. Mengidentifikasi motivasi strategi untuk kelompok berikutnya.

c. Mencatat hasil dari diskusi.

d. Memberikan tanggapan terhadap jalannya kegiatan.I. Tata TertibAdapun tata tertib untuk pelaksanaan TAK adalah sebagai berikut: 1. Peserta bersedia mengikuti TAK.

2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum TAK dimulai.

3. Anggota wajib memberi tahu leader jika tidak hadir.

4. Peserta berpakaian rapi dan sudah mandi.

5. Jika ada klien yang ada meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada therapis.

6. Lama kegiatan 60 menit.

7. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.

8. Klien tidak boleh makan dan minum selama kegiatan9. Jika ada klien yang mengacaukan jalannya TAK maka tersebut dikeluarkan dari TAKJ. Strategi Pelaksanaan1. Fase perkenalan 5 menit a. Therapis mempersiapkan lingkungan dan selanjutnya mengatur posisi.b. Mengucapkan salam.c. Memperkenalkan anggota yang hadir.d. Therapis menjelaskan tujuan TAK.e. Menjelaskan topik yang akan dibahas.f. Membuat kontrak waktu.g. Membacakan tata tertib2. Fase kerja 45 menita. Season 1Menjelaskan materi tentang Latihan Rentang Gerak (Pengertian, Tujuan dan Manfaat)

b. Season 2

1) Hidupkan tape recorder (music)2) Memberikan contoh gerakan gerakan latihan rentang gerak aktif pasif, sebagai berikut :

a) Abduksi : gerakan menjauhi garis tubuhb) Aduksi : gerakan mendekati garis tubuhc) Fleksi : membengkokkan sendi sehingga sudut dari sendi tidak ada lagi.d) Ekstensi : gerakan kembali dari posisi fleksie) Rotasi : gerakan membalik atau menggerakkan suatu bagian tubuh pada porosnyaf) Dorsofleksi : gerakan yang memfleksikan/ membengkokkan lengan kearah belakang kearah tubuh/ kaki ke arah tungkai.g) Fleksi palmar : gerakan yang memfleksikan/ membengkokkan lengan dalam kearah telapak tanganh) Fleksi plantar : gerakan yang memfleksikan/ membengkokkan kaki dalam kea rah telapak kakii) Pronasi : rotasi lengan atas sehingga telapak tangan kebawahj) Supinasi : rotasi lengan atas sehingga telapak tangan keatask) Oposisi : mempertemukan ujung jari pada lengan yang samal) Inverse : gerakan memutar telapak kaki kearah dalamm) Eversi : gerakan memutar telapak kaki kearah luarn) Bersama sama melakukan gerakan latihan rentang gerak aktif pasifo) Klien melakukan latihan rentang gerak aktif pasif tanpa diberikan contohp) Berikan reward berupa tepukan tangan kepada semua pesertac. Fase terminasi 10 menit

1) Leader memberikan kesempatan kepada klien untuk beristirahat sejenak.

2) Leader meminta tanggapan dari klien terhadap kegiatan yang telah dilakukan.3) Therapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan TAK tersebut.4) Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan dan memotivasi anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan lainnya yang positif.

5) Obsever memberikan tanggapan terhadap jalannya TAK.

6) Menutup acara. K. Setting Tempat1. Klien dan therapis duduk bersama membentuk setengan lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan :

L

: Leader

CL: Co Leader

F1 F4: Fasilitator

K1 K7: Klien

OB: Observer

L. Landasan Teori

1. Konsep dasar lansiaLanjut usia merupakan kelanjuatan dari usia dewasa (Dra.Ny.Jos Psikolog dari UI). Seseorang dapat dikatakan jompo atau lanjut usia setelah 55 tahun tidak mempunyai nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (UU.No IV tahun 1965 ).Menua adalah satu proses yang menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan sruktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas ( termasuk infeksi dlam memperbaiki kerusakan yang diderita ( konstantinides tahun 1994 ).Sistem Muskoloskeletal adalah berkaitan dengan atau terdiri dari langkah dan otot ( Dorlan 1998 Hal.690 ).2. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Akibat Proses PenuaanAkibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan yang menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbulnya berbagai masalah. Hurclock (1979) seperti dikutip oleh Munandar Ashar Sunyoto (1994) menyebutkan masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu :a. Ketidak berdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain.b. Ketidak pastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya.c. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal atau pindah.d. Mengembangan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak.e. Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa.3. Perubahan perubahan yang terjadi pada lansia lainnya pada sistem tubuh.a. Sistem KardiovaskulerTerjadi penurunan curah jantung,penurunan kemampuan merespon stress,frekuensi jantung dan volume tidak meningkat dengan kebutuhan maksimal,kecepatan pemulihan jantung lebih lambat,peningkatan tekanan darah.b. Sistem PernafasanTerjadi peningkatan volume residual paru,penurunan kapasitas vital,penurunan pertukaran gas dan kapasitas difusi,penurunan efisiensi batuk.c. Sistem IntegumenPenurunan perlindungan terhadap trauma dan pajanan matahari, penurunan perlindungan terhadap suhu yang ekstrim,berkurangnya sekresi minyak alami dan keringat.d. Sistem ReproduksiWanita mengalami penyempitan dan penurunan elastisitas vagina, penurunan sekresi vagina, sedangkan Pria pengalami penurunan ukuran penis dan testis. Pria dan wanita sama-sama mengalami respon seksual yang melambat.

e. Sistem MuskuloskeletalKehilangan kepadatan tulang, kehilangan ukuran dan kekuatan otot,degenerasi tulang rawan sendi.f. Sistem GastrointestinalPenurunan salivasi, kesulitan menelan makanan, perlambatan pengosongan esopagus dan lambung, penurunan motilitas gastrointestinal.g. Sistem SyarafPenurunan kecepatan konduksi syaraf, cepat bingung saat sakit fisik dan kehilangan orientasi lingkungan, penurunan sirkulasi serebral (pingsan, kehilangan keseinbangan).h. Sistem Indra KhususPenglihatan : berkurangnya kemampuan memusatkan pada benda dekat,ketidak mampuan menerima cahaya yang menyebabkan,kesulitan menyesuaikan terhadap perubahan intensitas cahaya,penurunan kemampuan membedakan warna.Pendengaran : penurunan kemampuan untuk mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi.Kecap dan penghidu : penurunan kemampuan terhadap pengecapan dan penciuman.i. Perubahan Kondisi MentalPada umumnya lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan mental ini erat kaitannnya dengan perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan, serta situasi lingkungan. Adapun faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah:1) Pertama- tama perubahan fisik, khususnya organ perasa2) Kesehatan umum3) Tingkat pendidikan4) Keturunan5) Lingkungan6) Gangguan saraf panca indra

j. Perubahan PsikososialMasalah- masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat beragam, tergantung pada kepribadian individu yang bersangkutan. Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja mendadak diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Perubahan mendadak dalam kehidupan rutin barang tentu membuat mereka merasa kurang melaukukan kegiatan yang berguna antara lain:1) Minat2) Isolasi dan kesepian3) Iman

k. Perubahan KognitifPerubahan fungsi kognitif diantaranya :1) Kemunduran umumnya terjadi pada tugas- tugas yang membutuhkan kecepatan dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek.2) Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran.3) Kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosa kata) akan menetap bila tidak ada penyakit.l. Perubahan Spiritual1) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow, 1970)2) Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaan3) Perkembangan spiritual dapat dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilanM. Konsep R.O.M1. PengertianRange of Motion (ROM) adalah gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. (Suratun, 2008). Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.Latihan rentang gerak dapat aktif (klien menggerakan semua sendinya dengan rentang gerak tanpa bantuan), aktif (klien tidak dapat menggerakan setiap sendi dengan rentang gerak), atau berada di antaranya. Rencana keperawatan harus meliputi menggerakan ekstremitas klien dengan rentang gerak penuh. Latihan rentang gerak pasif harus dimulai segera pada kemampuan klien menggerakan ekstremitas atau sendi menghilang. Pergerakan dilakukan dengan perlahan dan lembut dan tidak menyebabkan nyeri. Perawat jangan memaksakan sendi melebihi kemampuannya. Setiap gerakan harus diulang 5 kali setiap bagian. (Perry & Potter, 2005).2. Tujuan ROM

a. Mempertahankan atau memelihara kekuatan ototb. Memelihara mobilitas persendianc. Merangsang sirkulasi darahd. Mencegah kelainan bentuke. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan3. Prinsip Dasar Latihan ROM

a. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari.b. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasienc. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.d. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.e. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.f. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.

4. Manfaat ROM

a. Memperbaiki tonus ototb. Meningkatkan mobilisasi sendic. Memperbaiki toleransi otot untuk latihand. Meningkatkan massa otot

N. Penutup

Demikian proposal ini kami susun atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan proposal ini bermanfaat bagi yang membacanya.L

CL

F4

F1

F2

F3

OB

K7

K6

K5

K4

K3

K2

K1