taksonomi spermatophyta

15
TAKSONOMI SPERMATOPHYTA Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)- Pada materi ini kita akan membahas tentang ciri-ciri Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji), klasifikasi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) , Monokotil dan Dikotil. Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. 1. Ciri-ciri Spermatophyta Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut, yaitu xylem dan floem. 2. Klasifikasi Spermathophyta Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu: a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi: 1) Coniferales Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus

Upload: afrizal-muhamad

Post on 19-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

taksonomi

TRANSCRIPT

Top of Form

Bottom of Form

TAKSONOMI SPERMATOPHYTASpermatophyta (Tumbuhan Berbiji)-Pada materi ini kita akan membahas tentang ciri-ciriSpermatophyta (Tumbuhan Berbiji), klasifikasiSpermatophyta (Tumbuhan Berbiji) , Monokotil dan Dikotil.

Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.

1. Ciri-ciri SpermatophytaSpermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phytonyang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaituditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji. Padatumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut,yaitu xylem dan floem.

2. Klasifikasi SpermathophytaSpermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:

a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang,karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambiumsehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit,ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pitabertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebarbertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidakmemiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolokdan bentuknya seperti sisik. Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:

1) ConiferalesConiferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yangberbentuk kerucut. Bakal buah berada pada strobilus betina yang memilikiukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung serbuk

sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh sepertikerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.

2) GinkgoalesSama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales jugatumbuhan yang berumah dua. Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkanpada individu yang berlainan. Contohnya adalah Ginkgo biloba.

3) CycadalesBatang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang,memiliki daun majemuk seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajukpada batang yang memanjang.Morfologi tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palempaleman.Contoh yang masih ada sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi).Anggota dari ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana strobilusjantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan.

4) Gnetales

Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpaiadalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembangbiakannya juga ditemukan adanyabunga jantan dan bunga betina.

b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yangdimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini jugatelah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunanurat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupunlebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung,ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatifberupa bunga. Macam-macam bunga:

1) Bunga lengkapMerupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpaterkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benangsari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac),dan bunga sepatu.

2) Bunga tidak lengkapMerupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga tanamanrumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.

3) Bunga sempurnaMerupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itujuga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.

4) Bunga tidak sempurnaMerupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanyamemiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yanglain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo.Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bungajantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.

Klasifikasi Angiospermaeberdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:

1) MonokotilBerasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonaeyang artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yanghanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memilikiperakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daunyang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagianbunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga.Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akandijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanyamengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memilikiberkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur.Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:

a) Liliaceae, contohnya kembang sungsang.b) Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.c) Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.d) Musaceae, contohnya pisang.e) Orchidaceae, contohnya anggrek.f) Arecaceae, contohnya kelapa, palem.

2) DikotilPada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulahciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batangtumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang.Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari.Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yangmemiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang,tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar,dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan floemtersusun teratur dalam satu lingkaran.Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:

a) Euphorbiaceae, contohnya karet.b) Moraceae, contohnya beringin.c) Papilionaceae, contohnya kacang tanah.d) Labiatae, contohnya kentang.e) Convolvulaceae, contohnya kangkung.f) Apocynaceae, contohnya kamboja.g) Rubiaceae, contohnya kopi.h) Verbenaceae, contohnya jati.i) Myrtaceae, contohnya cengkeh.j) Rutaceae, contohnya jeruk.k) Bombacaceae, contohnya durian.l) Malvaceae, contohnya waru.m) Mimosaceae, contohnya putri malu.n) Caesalpiniaceae, contohnya asam.

A. Pengertian SpermatophytaSpermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berartitumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.

Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta (tumbuhan bunga). Sistem Wettstein

dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta.

Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-namabahasa Inggrisatau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).

Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil Angiosperm Phylogeny Group (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II.

Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti dikotil sejati karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti purba atau kuno) untuk kemudahan penyebutan.

B. Ciri-ciri Spermatophyta

Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :

1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi

2. Bentuk tubuhnya bervariasi

3. Cara hidup fotoautotrof

4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)

5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem

6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).

Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan.

Tumbuhan bijidibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)Ciri-ciri gymnospermaetidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.

Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.

Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.

Manfaat GymnospermaeAda beberapa manfaat gymnospermae yaitu :

a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain : Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah Mempunyai bunga sejati Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Monocotyledoneae (berkeping satu)Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :

1) Mempunyai biji berkeping satu2) Berakar serabut3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.4) Tidak bercabang.5) Akar dan batang tidak berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

b. Dicotyledoneae (berkeping dua).Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :

1) Mempunyaibijijumlah kepingnya dua2) Berakar tunggang3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.4) Batang bercabang5) Akar dan batang berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

C. Pengelompokan Spermatophyta Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.

Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan: Bennetophyta, punah

Cordaitophyta, punah

Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae

Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba

Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya

Pinophyta, tumbuhan runjung

Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis

2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950

3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400

4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183

5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035

6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173

7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735

8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350

9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225

10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025

Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.

Tanaman berbunga biasanya diperlakukan sebagai divisi dalam biologi. Karena tanaman berbunga ini adalah kelompok di atas tingkat famili, ada pilihan bebas Nama, yang memungkinkan baik nama deskriptif atau nama berdasarkan nama generik. Nama favorit di kategori yang terakhir adalah Magnoliophyta (di tingkat divisi, berdasarkan pada Magnolia). Nama deskriptif yang paling populer adalah Angiospermae (Angiospermae), dan Anthophyta (tumbuhan berbunga) sebagai pilihan kedua.

Klasifikasi internal kelompok ini telah mengalami revisi yang cukup sebagai ide-ide tentang perubahan hubungan mereka. The Cronquist Sistem (Cronquist 1981), menempatkan tanaman berbunga menjadi dua kategori besar monokotil dan dikotil, masih banyak digunakan tetapi tidak lagi dipercaya untuk mencerminkan filogeni (ilmu yang mempelajari hubungan evolusi di antara berbagai kelompok organisme). Sebuah konsensus umum tentang bagaimana tanaman berbunga harus diatur mulai muncul, melalui karya Angiosperm Filogeni Grup (APG 1998), yang menerbitkan sebuah reklasifikasi berpengaruh dari angiosperma pada tahun 1998. Pembaruan menggabungkan penelitian yang lebih baru diterbitkan pada tahun 2003 (APG 2003).

Secara tradisional, tanaman berbunga dibagi menjadi dua kelompok, yang dalam sistem Cronquist disebut Magnoliopsida (pada tingkat kelas, berdasarkan pada Magnolia) dan Liliopsida (pada tingkat kelas, berdasarkan Lilium). Jauh lebih populer adalah nama-nama deskriptif mereka (sebagaimana diizinkan oleh Art 16 dari ICBN): Dikotiledon (beberapa lebih suka Dicotyledoneae) dan Monokotiledon (beberapa lebih suka Monocotyledoneae), yang telah digunakan dalam waktu yang lama. Dalam bahasa Inggris, anggota dari kedua kelompok dapat disebut dikotiledon dan monokotiledon, atau lebih populer dikotil dan monokotil. Nama-nama ini berasal dari fakta bahwa dikotil sering (tetapi tidak selalu) memiliki dua kotiledon (embrio daun) dalam setiap benih, sedangkan monokotil biasanya akan memiliki satu saja. Dari sudut pandang diagnostik, jumlah kotiledon bukanlah karakter yang sangat berguna atau dapat diandalkan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa monokotil adalah kelompok holofiletik atau monofiletik, sedangkan dikotil tidak (kelompok holofiletik). Namun, dalam kelompok dikotil, yang meliputi sebagian besar dikotil. Kelompok baru ini adalah semi-informal disebut eudicots atau tricolpates. Nama tricolpates berasal dari jenis serbuk sari yang ditemukan di seluruh kelompok ini. Sebuah nama resmi yang kadang-kadang digunakan untuk kelompok ini adalah Rosopsida (di peringkat kelas, berdasarkan Rosa). Memisahkan kelompok eudicots dari sisa (mantan) dikotil meninggalkan sisa, yang informal kadang-kadang disebut palaeodicots (awalan palaeo- berarti tua, dan berasal dari Yunani klasik). Sebagai kelompok sisanya ini bukan baik kelompok, ini adalah istilah kenyamanan saja.

Lima fitur yang digunakan untuk membedakan monokotil dari dikotil: jumlah kotiledon (bagian penting dari embrio dalam biji tanaman, yang biasanya menjadi embrio pertama bibit daun); susunan jaringan pembuluh darah di akar, di batang, dan daun; dan jumlah bagian berbunga. Dalam monokotil, ada satu kotiledon dalam benih, akar xilem dan floem berada dalam cincin yang sama, ikatan pembuluh yang tersebar di batang, daun urat membentuk pola paralel, dan bagian bunga dalam tiga dan kelipatan tiga. Dalam dikotil, ada dua kotiledon dalam benih, akar floem antara lengan xilem, ikatan pembuluh berada dalam cincin yang berbeda, urat daun membentuk pola jaring, dan bagian-bagian bunga dalam empat atau lima dan kelipatan empat dan lima.

Ciri-ciri Angiospermae

Golongan tumbuhan berbiji tertutup memiliki tingkat keanekaragaman yang tertinggi dalam dunia tumbuhan. Hal ini disebabkan karena golongan tumbuhan tingkat ini perkembangannya paling sempurna apabila dibandingkan dengan golongan tumbuhan lain. Tumbuhan berbiji tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai berikut :

Memiliki bunga yang sesungguhnya.

Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.

Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan yang berasal dari daun buah yaitu putik.

Mengalami pembuahan ganda.

Selisih waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek

Monokotil

Monokotil mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang. Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada golongan palma (kelapa, palem) dengan tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium. bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak

Beberapa contoh yang penting misalnya;

Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloriosa superba (kembang sungsang).

Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agave sisalana (sisal).

Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon sorghum (cantel), Panicum miliaceum (jewawut).

Famili Zingiberaceae. Contohnya adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alphinia galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).

Famili Musaceae. Contohnya adalah Musa paradisica (pisang), Musa textilis (manila henep).

Famili Orchidaceae. Contohnya adalah Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium phalaenopsis (larat).

Famili Arecaceae. Contohnya adalah Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata (aren), Areca catechu (pinang), Elais quineensis (kelapa sawit).

Famili Areceae. Contohnya adalah Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma violaceum (bentul), Alocasia macrorhiza (sente).

Dikotil

Dikotil mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua). Daun dengan pertulangan menjari atau menyirip.Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung. Jumlah bagian-bagian bunga berkelipatan 4 atau

Beberapa contoh yang penting antara lain:

Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan), contohnya Euphorbia tirucalli (patah tulang), Manihot utilisima (ubi kayu), Hevea brassiliensis (karet, para).

Moraceae. Contohnya adalah Ficus benjamina (beringin), Artocarpus communis (keluwih).

Papilionaceae. Contohnya adalah Vigna cinesis (kacang panjang), Phaseolus radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Clitoria ternatea (kembang telang).

Caesalpiniaceae. Contohnya adalah Caesalpinia pulcherima (kembang merak), Tamarindus indica (asam).

Mimosaceae. Contohnya adalah Mimosa pudica (sikejut), Leucaena glauca (lamtoro), dan Parkia speciosa (petai).

Malvaceae. Contohnya adalah Gossypium sp. (kapas), Hibiscus tiliaceus (waru).

Bombacaceae. Contohnya adalah Durio zibethinus (durian), Ceiba pentandra (kapok).

Rutaceae. Contohnya adalah Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia (jeruk nipis).

Myrtaceae. Contohnya adalah Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca leucodendron (kayu putih), dan Psidium guajava (jambu biji).

Verbenaceae. Contohnya adalah Tectona grandis (jati), Lantana camara (lantana).

Labiatae. Contohnya adalah Coleus tuberotus (kentang hitam).

Convolvulaceae. Contohnya adalah Ipomoea batatas (ketela rambat), Ipomoea reptans (kangkung).

Apocynaceae. Contohnya adalah Plumeria acuminata (kemboja), Alamanda cathartica (alamanda).

Rubiaceae. Contohnya adalah Cinchona suecirubra (kina), Coffea arabica (kopi arabica), Coffea canephora (kopi robusta), Morinda citrifolia (mengkudu).