tanah gambut

Upload: ratna

Post on 06-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tanah gambut

TRANSCRIPT

Tanah gambut Diah larasati 1215011028

Tanah gambut

Diah larasati1215011028Jurusan Teknik Sipil Fakultas TeknikUniversitas Lampung2015

Tanah gambut (peat soil) adalah tanah yang memiliki kandungan organik tinggi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah berubah sifatnya secara kimiawi menjadi fosil.Proses pembentukannya dipengaruhi oleh iklim, hujan, pasang-surut, bentuk topografi, jenis dan jumlah biologi yang melakukan dekomposisi, serta lamanya proses dekomposisi tersebut berlangsung.Lahan gambut di Indonesia sebagian besar terdapat di pulau Kalimantan, Sumatera, dan Papua.Klasifikasi Tanah GambutBerdasarkan faktor pembentukannya Gambut topogen ialah bagian gambut yang tumbuh mengisi danau dangkal yang proses pembentukannya disebabkan oleh topografi daerah cekungan. Memiliki kedalaman 4 m. Air tidak begitu asam. Relatif subur. Gambut ombrogen bermula dari gambut topogen, sehigga lebih tua umurnya. lapisan gambut lebih tebal dengan kedalaman 20 m. Keasamannya tinggi Tidak suburBerdasarkan taksonomi tanah komprehensif USDA tahun 1975, tanah gambut masuk ke dalam ordo tanah. Ordo histosol memiliki empat subordo, yaitufibrik, folik, hemik, dan saprik.Histosol fibrik merupakan tanahgambut (organik) yang sangat sedikit atau baru mulai terdekomposisi. Tanah ini tersusun atas beragaman vegetasi, cenderung memiliki kerapatan dan kandungan endapan yang rendah serta memiliki kapasitas menahan air yang tinggi.Histosol folik merupakan tanah organik yang tergenang dan sudah mulai terdekomposisi.Histosol hemik merupakan tanah organik yang sudah mengalami dekomposisi sebagian.Histosol saprik merupakan tanah organik yang telah mengalami dekomposisi sempurna. Tanah ini memiliki kerapatan yang relatif tinggi dan memiliki kapasitas menahan air yang rendah. Histosol jenis fibrik dan hemik akan melapuk menjadi saprik jika digenangi air.Karakteristik kimia lahan gambut di Indonesia sangat ditentukan oleh kandungan mineral, ketebalan, jenis mineral pada substratum (di dasar gambut), dan tingkat dekomposisi gambut. Secara kimiawi gambut bereaksi masam (pH di bawah 4). Gambut dangkal pH lebih tinggi (4,0-5,1), gambut dalam (3,1-3,9). Kandungan N total tinggi tetapi tidak tersedia bagi tanaman karena rasio C/N yang tinggi. Kandungan unsur mikro khususnya Cu, B dan Zn sangat rendah.Secara alamiah lahan gambut memiliki tingkat kesuburan rendah karena kandungan unsur haranya rendah dan mengandung beragam asam-asam organik yang sebagian bersifat racun bagi tanaman. Namun demikian asam-asam tersebut merupakan bagian aktif dari tanah yang menentukan kemampuan gambut untuk menahan unsur hara. Karakteristik dari asam-asam organik ini akan menentukan sifat kimia gambut.Sifat Fisik Tanah GambutKadar air tanah gambut berkisar 750 - 1500% dari berat keringnya. Artinya gambut mampu menyerap air sampai 2 kali bobotnya, sehingga gambut dikatakan bersifat hidrofilik. Kadar air yang tinggi menyebabkan berat isi menjadi rendah, gambut menjadi lembek dan daya menahan bebannya rendah.

Berat isi (BD) tanah gambut lapisan atas bervariasi antara 0,1-0,2 g/cm3 tergantung pada tingkat dekomposisinya. Gambut fibrik yang umumnya berada di lapisan bawah memiliki BD 0,2 g/cm3 .Volume gambut akan menyusut bila lahan gambut didrainase, sehingga terjadi penurunan permukaan tanah. Selain karena pemadatan gambut, penurunan permukaan tanah juga terjadi karena adanya proses dekomposisi dan erosi.Rendahnya berat isi gambut menyebabkan daya menahan atau menyangga beban (bearing capacity) menjadi sangat rendah.

Sifat Fisik Tanah Gambut di IndonesiaSifat Mekanik Tanah Gambut(Kompresibilitas)Setelah dilakukan drainase, permukaan tanah gambut akan mengalami penurunan karena pematangan gambut dan berkurangnya kandungan air. Rata-rata kecepatan penurunan adalah 0,3-0,8 cm/bulan, dan umumnya terjadi selama 3-4 tahun setelah drainase dan pengolahan tanah. Semakin tebal gambut, penurunan gambut semakin cepat dan semakin lama. Sifat gambut seperti ini mengakibatkan terjadinya genangan, pohon rebah, dan konstruksi bangunan terganggu atau ambles.Sifat dari tanah gambut itu sendiri lunak dan mudah ditekan, sehingga jika dikaitkan dengan konstruksi bangunan yang berada di atas lahan gambut, maka dikhawatirkan akan terjadi kegagalan konstruksi dimana pondasi bangunan tersebut nantinya tidak cukup kuat menahan beban bangunan keseluruhan akibat daya dukung yang rendah.Secara teknis tanah gambut tidak baik sebagai dasar konstruksi bangunan karena mempunyai kadar air sangat tinggi, kompresibilitas atau kemampatannya tinggi serta daya dukung sangat rendah (extremely low bearing capacity)Masalah utama di areal gambut (peat) yang utama adalah sifatnya yang sangat compressible dimana lapisannya akan memiliki potensi penurunan (settlement) yang sangat besar ketika dibebani di atasnya. Semakin tebal lapisan gambutnya, semakin besar settlement yang dapat terjadi.Kompresibilitas / kemampatan yang tinggi mengakibatkan daya dukung tanahnya sangat rendah. Masalah penurunan gambut ditanggulangi dengan cara sebagai berikut:Penanaman tanaman tahunan didahului dengan penanaman tanaman semusim miminal tiga kali musim tanam;Dilakukan pemadatan sebelum penanaman tanaman tahunan.TERIMA KASIH