target hidup
DESCRIPTION
cara menyusun target hidupTRANSCRIPT
3 tahun terakhir saya mencoba mempelajari
bagaimana seseorang yang diberikan waktu
relatif sama dengan orang lainnya mampu
menghasilkan capaian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang rata – rata pada
umumnya. Orang – orang seperti ini bukan
hanya bekerja lebih keras, namun juga
membuat penggunaan waktu mereka menjadi
lebih efisien. Mereka tidak hanya sekedar
sibuk, namun juga produktif. Orang – orang
seperti ini bahkan juga sering kita temukan
masih bisa menyelesaikan banyak hal
dibanding hanya sekedar menyelesaikan
pekerjaan mereka.
Sebuah prinsip paling penting yang banyak
dilakukan orang efektif, namun sulit untuk
dilakukan orang biasa sebenarnya sederhana:
memiliki dan menuliskan target hidup.
Target hidup ini dijabarkan dari IMPIAN
BESAR seperti apa yang sebenarnya ingin
mereka capai. Orang – orang efektif selalu
memulai perjalanan mereka dari akhir (begin
with the end). Mereka tahu hasil akhir
seperti apa yang akan mereka capai.
IMPIAN BESAR adalah suatu hal yang ingin
kita capai dalam jangka waktu lebih
panjang, misal dalam 5 – 10 tahun. IMPIAN
BESAR saya misalkan adalah, “Menjadi
trainer profesional yang menginspirasi
10,000,000 orang Indonesia untuk
menggunakan potensi terbaik dalam diri
mereka sebelum berusia 30 tahun.” Apakah
Anda sudah memiliki IMPIAN BESAR? Apabila
sudah, baru kita menuju ke target hidup.
Target hidup adalah tujuan – tujuan kecil
dan sifatnya lebih pendek daripada impian
besar. Banyak orang sekedar tahu bahwa
target hidup yang baik adalah target hidup
yang dituliskan. Namun, bagaimana cara
menuliskannya? Berikut adalah prinsip – prinsip penting dalam membangun target yang efektif.
1. Target yang Baik bersifat Spesifik
Target yang spesifik dapat menjelaskan apa sebenarnya yang ingin kita capai. Saat kita memiliki target dalam hidup kita, “Saya ingin melanjutkan studi S2″, target seperti ini sebenarnya belumlah spesifik. Kita dapat menambahkannya dengan, “Saya ingin melanjutkan studi S2 bidang Manajemen Industri di UI.” Target seperti ini bersifat lebih spesifik sehingga dalam mengejarnya pun kita dapat menjadi lebih bersemangat.
2. Target yang Baik itu Terukur
Target yang terukur mencoba untuk membuat suatu target yang kualitatif menjadi kuantitatif. Apabila kita memiliki target seperti, “Saya akan rajin membaca buku pengembangan diri”. Target ini sudah spesifik karena menjelaskan buku spesifik apa yang akan dibaca. Namun, target ini tidak terukur karena masih berbentuk kata sifat (rajin). Untuk membuat lebih terukur, target dapat diubah menjadi “Saya akan membaca 3 buku pengembangan diri setiap pekan.” Target yang terukur membuat kita mudah untuk mengetahui perkembangan progress capaian kita.
3. Target yang Baik itu Menginspirasi
Target yang menginspirasi maksudnya adalah membuat sebuah target yang menjadikan kita semangat dan antusias karena yakin dapat mencapainya secara realistis. Bayangkan misalkan dalam 6 ujian terakhir mata kuliah kalkulus Anda mendapatkan nilai di bawah standar, 40. Karena Anda sedang bersemangat, di ujian berikutnya Anda memiliki target untuk mendapatkan nilai 100. Lompatan yang jauh seperti ini seringkali menimbulkan risiko tinggi dalam mencapainya. Apabila target tidak tercapai akan mengakibatkan kita akan menyimpulkan bahwa membuat target hidup adalah sesuatu yang sia – sia. Maka buatlah target yang membuat Anda yakin bisa mencapainya, walaupun peningkatnya sedikit demi sedikit. Bila sebelumnya Anda mendapat 40, maka targetka selanjutnya untuk mendapat 55. Jika sudah mendapat 55, targetkan ujian selanjutnya mendapat 70. Jika sudah mendapatkan 70, teruskan target hingga menjadi 100.
4. Target yang Baik itu Memiliki Batas Waktu
Sebagai penulis, hidup saya dipenuhi target bahwa dalam 1 bulan setidaknya saya menghasilkan 1 draft buku. Jika saya hanya menulis ingin mencapai 1 draft buku dalam bulan Agustus 2014, maka kapanpun tanggalnya tidak masalah. Namun seringkali, saya akan menyelesaikan naskah buku saya pada bulan Agustus akhir saat sudah mendekati deadline. Tidak jarang saya merasa tertekan hebat karena naskah yang ada sudah diminta editor. Oleh karena itu saya memberikan batas waktu pada target saya menjadi, “menyelesaikan 1 naskah buku pada tanggal 24 Agustus.” Dengan memiliki batas waktu yang lebih jelas, saya dapat mencicil naskah buku saya dengan lebih baik dan bisa selesai dengan lebih tepat waktu.
5. Target yang Baik Memiliki Aspek yang Seimbang
Saran terakhir dalam membuat target adalah menyeimbangkan berbagai aspek dalam kehidupan. Sekurang – kurangnya mencakup hal – hal berikut ini:
Career
Health
Relationships / Familiy
Personal growth
Fun / Leisure
Finances
Spiritual