tata cara master of ceremony

31
1 MC RETORIKA JUGA DAKWAH (Panduan Teori & Praktek Master of Ceremony Yang Benar) Disusun berdasar Hasil Diklat MC Retorika RRI Malang oleh MOH. IRHAM ZUHDI, MoC PENDAHULUAN Dasar Pemikiran. Setiap orang mendambakan keberhasilan dalam setiap kegiatan atau acara. Sukses acara kegiatan yang dimaksud dapat berupa peringatan hari besar nasional atau hari besar agama, contoh memperingati maulud Nabi Muhammad SAW. Prosesi wisuda juga bagian dari jenis kegiatan yang sangat diharapkan berjalan baik dan lancar. Suksesnya acara yang dilaksanakan masyarakat atau lembaga tersebut sangat ditentukan oleh pembawa acara atau MC (master of ceremony). Master of ceremony atau MC memiliki peranan strategis dan vital dalam keberhasilan sebuah acara. Bahkan MC sudah menjadi sebuah profesi seseorang yang dapat meraup keuntungan karena profesi MC mampu menghasilkan uang. Namun sebagai seorang yang beragama, profesi MC sesungguhnya adalah pekerjaan yang mulia karena mengantarkan acara hingga selesai sehingga MC juga memberikan rasa senang dan gembira kepada orang lain apalagi MC dapat menyisipkan pesan-pesan agama melalui ayat-ayat al-Qur’an dan atau Hadits yang dibaca dalam membawakan acara. Sehingga MC dapat digunakan sebagai media berdakwah untuk menegakkan agama Allah SWT. Betapa pentingnya peran dan tugas MC sehingga jika orang lain boleh melakukan kesalahan tetapi tugas MC tidak boleh salah karena jika MC salah dalam melaksanakan tugas maka acara menjadi tidak hidmat bahkan bisa berujung kegagalan. Peran MC sangat strategis dalam sebuah acara apapun. Saking strategisnya peran MC, acara tidak dapat dimulai jika belum dibuka oleh MC sebagai pemandu acara. Dia orang pertama yang dicari sebelum acara dimulai bahkan seorang pejabat tinggi hingga pejabat presiden tidak akan tampil berpidato jika tidak diminta oleh seorang MC. Pentingnya seorang MC dalam sebuah acara memerlukan bekal yang cukup dan diperlukan keahlian khusus untuk menjadi pemandu acara. Masih banyak ditemukan di masyarakat dalam kegiatan memandu acara belum mengikuti kaidah dan pedoman tata cara MC yang benar, sehingga MC melaksanakan tugasnya hanya sebatas ikut-ikutan tidak berdasar kepada kaidah MC yang benar bahkan kadang menggunakan tata cara menurut versi masing-masing, menggunakan bahasa Indonesia yang salah dan cenderung menuruti gaya MC yang tidak tepat. Sementara pendidikan MC belum mereka dapatkan karena keterbatasan SDM maupun kesempatan. Oleh karenanya penulis memberi saran kepada pihak-pihak yang peduli untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang memandu acara

Upload: mas-aliev

Post on 12-Jan-2016

296 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tata Cara Master of Ceremony

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Cara Master of Ceremony

1

MC RETORIKA JUGA DAKWAH(Panduan Teori & Praktek Master of Ceremony Yang Benar)Disusun berdasar Hasil Diklat MC Retorika RRI Malang oleh MOH. IRHAM ZUHDI, MoC

PENDAHULUAN

Dasar Pemikiran.Setiap orang mendambakan keberhasilan dalam setiap kegiatan atau acara.

Sukses acara kegiatan yang dimaksud dapat berupa peringatan hari besar nasional atau hari besar agama, contoh memperingati maulud Nabi Muhammad SAW. Prosesi wisuda juga bagian dari jenis kegiatan yang sangat diharapkan berjalan baik dan lancar. Suksesnya acara yang dilaksanakan masyarakat atau lembaga tersebut sangat ditentukan oleh pembawa acara atau MC (master of ceremony).

Master of ceremony atau MC memiliki peranan strategis dan vital dalam keberhasilan sebuah acara. Bahkan MC sudah menjadi sebuah profesi seseorang yang dapat meraup keuntungan karena profesi MC mampu menghasilkan uang. Namun sebagai seorang yang beragama, profesi MC sesungguhnya adalah pekerjaan yang mulia karena mengantarkan acara hingga selesai sehingga MC juga memberikan rasa senang dan gembira kepada orang lain apalagi MC dapat menyisipkan pesan-pesan agama melalui ayat-ayat al-Qur’an dan atau Hadits yang dibaca dalam membawakan acara. Sehingga MC dapat digunakan sebagai media berdakwah untuk menegakkan agama Allah SWT.

Betapa pentingnya peran dan tugas MC sehingga jika orang lain boleh melakukan kesalahan tetapi tugas MC tidak boleh salah karena jika MC salah dalam melaksanakan tugas maka acara menjadi tidak hidmat bahkan bisa berujung kegagalan. Peran MC sangat strategis dalam sebuah acara apapun. Saking strategisnya peran MC, acara tidak dapat dimulai jika belum dibuka oleh MC sebagai pemandu acara. Dia orang pertama yang dicari sebelum acara dimulai bahkan seorang pejabat tinggi hingga pejabat presiden tidak akan tampil berpidato jika tidak diminta oleh seorang MC.

Pentingnya seorang MC dalam sebuah acara memerlukan bekal yang cukup dan diperlukan keahlian khusus untuk menjadi pemandu acara. Masih banyak ditemukan di masyarakat dalam kegiatan memandu acara belum mengikuti kaidah dan pedoman tata cara MC yang benar, sehingga MC melaksanakan tugasnya hanya sebatas ikut-ikutan tidak berdasar kepada kaidah MC yang benar bahkan kadang menggunakan tata cara menurut versi masing-masing, menggunakan bahasa Indonesia yang salah dan cenderung menuruti gaya MC yang tidak tepat. Sementara pendidikan MC belum mereka dapatkan karena keterbatasan SDM maupun kesempatan. Oleh karenanya penulis memberi saran kepada pihak-pihak yang peduli untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang memandu acara khususnya kepada media telivisi dan radio, organisasi, lembaga pendidikan bahkan kepada pemerintah untuk peduli dengan berbagi pendidikan dan latihan MC retorika kepada masyarakat.

Mengapa MC diperlukan ?Kehadiran seorang pembawa acara seperti seorang nahkoda kapal yang

mampu mengantarkan para penumpang kapal sampai di dermaga. Profesi MC tak ubahnya seorang pemandu wisata (guide) yang tidak hanya mengantar wisatawan menikmati pesona wisata bahkan pemandu harus menguasai banyak hal misalnya kemampuan berkomunikasi dengan bahasa, mimik maupun

Page 2: Tata Cara Master of Ceremony

2

perilaku yang baik, menguasai peta wisata bahkan paham kepada esensi wisata yang dikunjungi.

Seorang MC kehadirannya sangat ditunggu oleh tamu undangan dan audiens. Acara tidak dapat dimulai sebelum kehadiran seorang MC. Keberhasilan acara sangat bergantung pada kesiapan dan kepiawaian seorang MC dalam memandu acara. MC yang tidak siap dalam membawakan acara tertentu dapat menjadi indikasi gagalnya acara tersebut mampu dilaksanakan sesuai agenda. Begitu strategisnya peran MC sehingga ia tidak boleh salah dalam membawakan acara, terpeleset kata saja mengakibatkan acara tidak hidmat dan memancing gaduh audiens. MC diperlukan karena ia dianggap orang yang memilki kemampuan berkomunikasi, kemampuan memandu, berkepribadian baik dan menarik, kratif, percaya diri serta mampu menguasai orang lain.

Maksud dan Tujuan.Maksud pembawa acara atau MC adalah mengantarkan acara sesuai dengan

kaidah yang benar dan bertujuan agar acara yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai agenda acara berdasarkan urutan acara (rundown) yang telah ditentukan pihak protokol, memuaskan semua pihak khususnya panitia

Etika KomunikasiSetiap orang memerlukan orang lain untuk hidup bersama dalam sebuah

pergaulan atau komunikasi. Dengan berkomunikasi seseorang dapat menyampaikan pesan dan harapan sesuai yang dinginkan. Profesi MC berkaitan erat dengan komunikasi kepada orang lain. Agar supaya MC yang dilaksanakan mampu menyedot perhatian orang lain maka seorang MC dituntut memilki kemampuan komunikasi yang baik yang diistilahkan Etika Berkomunikasi.

Komunikasi dapat dipahami sebagai sebuah proses menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan (penerima) dengan menggunakan media dan cara menyampaikan informasi yang mampu dipahami oleh kedua belah pihak, serta saling memiliki kesamaan arti melalui transmisi pesan secara simbolik.

Komunikasi kadang terganggu oleh tujuh macam, yakni: (1) gangguan teknis misalnya channel noise, (2) gangguan semantik, (3) gangguan psikologis, (4) rintangan fisik atau organik, (5) rintangan status, (6) rintangan kerangka berpikir, (7) rintangan budaya). Sebagai contoh gangguan semantik (kesalahan menggunakan bahasa) misalnya:1. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing

sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.2. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan

oleh penerima/pendengar3. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga

membingungkan penerima4. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-

simbol bahasa yang digunakan Komunikasi sering terlihat antara komunikator dengan komunikan memiliki persepsi yang berbeda, hal ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya latar belakang budaya, pendidikan, status sosial dan lain sebagainya.Apabila terjadi perbedaan antara komunikator dengan komunikan maka biasanya terjadi mis perception sbb : yang dikatakan > tidak didengar yang didengar > tidak dimengerti yang dimengerti > tidak disetujui yang disetujui > tidak dilakukan

Page 3: Tata Cara Master of Ceremony

3

yang dilakukan > tidak dipelihara

Berikut ini etika berkomunikasi yang benar sbb :1. Lakukan dengan penuh ekspresi dan kontak mata ketika terjadi pembicaraan

Sikap Positif Sikap Negatif• Tatap lawan bicara dengan

ramah • Senyum mengembang• Tunjukkan

semangat/antusiasme

• Kedap-kedip • Main mata • Melotot • Pandangan

menyelidik • Pandangan sinis • Pandangan

meremehkan • Mengerutkan dahi • Cemberut • Menguap • Mengeraskan

rahang

2. Tampilkan gerakan yang menyenagkanSikap Positif Sikap Negatif

• Menganggukkan kepala• Menggunakan telapak tangan

terbuka untuk menunjukkan sesuatu yang jauh • Menggunakan telunjuk untuk

menerangkan hal-hal yang detil.

• Mengorek-orek kuping/hidung

• Menggaruk-garuk kepala

• Menggunakan telunjuk untuk memanggil orang atau menunjuk sesuatu yang jauh

• Mendongakkan kepala secara berlebihan

• Mengangkat bahu • Menghela nafas

dalam-dalam • Sering melirik jam• Memalingkan muka • Menguap

3. Posisi postur tubuh

Page 4: Tata Cara Master of Ceremony

4

Sikap Positif Sikap Negatif• Berdiri tegak • Duduk tegak • Pada saat duduk,

condongkan bahu agak ke depan ketika berbicara untuk menunjukkan semangat dan perhatian

• Bersandar ke kursi • Meletakkan dua

tangan di depan dada (besedekap)

• Bertopang dagu • Meletakkan tangan di

belakang kepala • Meletakkan tangan di

saku • Berkacak pinggang • Menggoyang-

goyangkan badan/kaki/tangan

Salah satu upaya untuk menemukan kebersamaan dalam pemahaman yang sama antara keduanya adalah memperhatikan etika komunikasi atau etiket komunikasi. Yang dimaksud etika/etiket adalah peraturan pergaulan antara seseorang dengan yang lain di dalam masyarakat. Dalam bahasa sehari-hari secara sederhana etiket diartikan sebagai ‘budi bahasa’ atau ’tata cara / tata karma. Dalam pergaulan sehari-hari ada beberapa jenis etika yaitu etika percakapan, etika berkunjung, berkenalan dan etika makan.Etika Percakapan adalah sebagai berikut :1. Menjadi pendengar yang baik2. Tidak mendominasi percakapan3. Hindari menggunakan istilah asing4. Menghargai pendapat orang lain

Etika Perkenalan :1. Yang muda memperkenalkan lebih dulu kepada yang lebih tua2. Pria memperkenalkan terlebih dahulu kepada wanita jika itu dianggap perlu

kecuali apabila pria atasannya, namun dalam batasan-batasan hukum yang dibenarkan dalam agama

Etika Berkunjung :1. Perhatikan kapan waktu yang tepat dalam berkunjung 2. Pada waktu memasuki ruangan pria membuka pintu, baru wanita masuk,

demikian pula pada saat masuk ke mobil, yang tentunya dalam batasan hukum yang dibenarkan dalam agama

3. Ketika menaiki tangga, pria mendahului wanita, dan menuruni tangga, wanita mendahului pria. Pada saat berjalan pria di depan dan wanita di belakang.

4. Lakukan kesepakatan dahulu sebelum bertemu/berkunjung5. Usahakan menemui/mendapati tuan rumah, untuk minta maaf jika datang

terlambat 6. Jika ada pembicaraan, sebaikya tidak membicarakan masalah yang berat dan

memulai pembicaraan tentang hal-hal yang ringan, misalnya menayakan kabar dsb.

Etika Makan :1. Duduklah di tempat yang telah diatur oleh petugas penerima tamu2. Selama makan dengan sendok, hendaknya kuah dihirup secara sopan dari

pinggir sendok dan tidak memasukkan ujung sendok ke dalam mulut

Page 5: Tata Cara Master of Ceremony

5

3. Tidak mengisi sendok dengan kuah hingga penuh, cukup tiga perempat sendok saja.

4. Tidak menunggingkan piring sop bila kuah hampir habis, tapi miringkan piring sop ke arah tengah meja.

5. Jika jamuan makan diselenggarakan secara “prasmanan” (self service) hendaknya mengambil makan secukupnya, tidak berlebihan.

6. Tidak berbicara ketika mulut sedang penuh dengan makanan, tunggulah sampai makanan habis ditelan

7. Mulut tidak berbunyi pada saat mengunyah makanan8. Dalam menghadiri undangan hendaknya anak-anak tidak diajak serta9. Apabila ingin merokok sebaiknya mintalah izin terlebih dahulu 10. Jangan meninggalkan meja makan/ruang makan sebelum yang lain selesai 11. Jika terpaksa meninggalkan meja makan sebelum selesai maka mintalah izin

PERBEDAAN PROTOKOL DAN MCPeran dan kedudukan kedua jenis tugas diatas berbeda. MC, seorang pembawa acara mempunyai kedudukan :1. Bertanggung jawab atas kelancaran rangkaian jalannya acara dan

keberhasilannya.2. Memimpin suatu acara secara teratur dan rapi.3. Sebagai “gatekeeper” atau penjaga gawang dan sutradara sebuah acara.4. Menentukan sukses atau tidaknya suatu acara.Peran MC :• Announcer (memberikan informasi, membaca pengumuman, dll)• Narrator (pembaca narasi, sinopsis cerita, deskripsi tarian, dll)• Host (tuan rumah dalam mempersilahkan hadirin untuk makan dan minum,

duduk, masuk ruangan, dll)• Entertainer (penghibur yang memiliki kreativitas, atraktif, punya rasa humor,

tahu dunia hiburan, dll).

PROTOKOLMenurut Encyclopedia Britanica definisi protokol ialah “ tata cara / tata krama dalam hubungan antar negara dengan memperhatikan pangkat – kedudukan – titel yang resmi”.Definisi yang lain adalah “kumpulan peraturan dalam upacara yang dikuti dalam semua pergaulan internasional oleh (kepala negara, kepala pemerintahan, para menteri, dan diplomat) baik secara tertulis maupun tidak tertulis.Dalam tugasnya protokol memiliki fungsi sbb :

Protokol adalah petugas yang mengatur pelaksanaan jalannya upacara. Protokoler adalah serangkaian aturan yang telah ditetapkan oleh protokol

menurut peraturan yang baku atau kelaziman.

Ruang Lingkup Protokol :1. Penerimaan Tamu 2. Kunjungan Tamu 3. Perjalanan ke daerah / luar negeri 4. Pengaturan Rapat / Sidang 5. Penyelenggaraan Resepsi / Sidang 6. Penyelenggaraan Upacara 7. Pernyataan Selamat (congratulation) atau bela sungkawa (condolence)

Dalam keprotokolan ada 5 tugas bidang penataan umum agar pelaksanaan acara berjalan tertib, rapi dan hidmah yaitu :1. TATA RUANG

Page 6: Tata Cara Master of Ceremony

6

2. TATA TEMPAT3. TATA UPACARA4. TATA BUSANA5. TATA WARKAT

Kelima bidang tersebut masing-masing memiliki tata aturan sbb :A. Tata Ruang meliputi :

1. Pengaturan ruangan 2. Lambang negara, bendera, gambar Presiden dan Wakil Presiden.3. Meja, kursi, dan podium.4. Tata cahaya.5. Tata suara.6. Dekorasi.7. Perlengkapan upacara (sirine, gong, prasasti, dll).

B. Tata TempatAdalah norma yang berlaku dalam tata peraturan tempat duduk para pejabat yang didasarkan atas kedudukannya dalam ketatanegaraan, administratif / struktural dan social, meliputi : Tata tempat duduk. Tata urutan memasuki kendaraan. Tata urutan kedatangan dan kepergian.

C. Tata UpacaraDalam tata upacara yang perlu diperhatikan adalah:a. Jenis kegiatan b. Bahasa pengantar c. Materi aktivitas d. Menyusun acara dengan benar e. Menyiapkan personil yang terlibat

D. Tata BusanaMenetapkan pakaian yang harus dikenakan pada suatu kegiatan protokoler baik oleh para pejabat / undangan maupun petugas pelaksana kegiatan.

E. Tata WarkatPenataan administrasi surat menyurat dan undangan yang berkaitan langsung dengan acara yang dilaksanakan.

CARA MENGATUR / MENETAPKAN TEMPAT DUDUK TAMU / PEJABAT VIP1. Menentukan jumlah tamu / pejabat VIP2. Menentukan ranking tamu / VIP dari yang berkedudukan tertinggi sampai terendah dan memberi nomor urut (1,2,3, dst)3. Menentukan tempat duduk sesuai rumus / aturan yang berlaku yaitu orang yang paling utama mempunyai urutan / nomor pertama, dst.

TATA URUTAN MEMASUKI KENDARAANa. Pesawat Udara : seorang yang paling utama masuk pesawat paling akhir. Disaat turun pesawat, pejabat utama mendahului / turun pertama.b. Kapal Laut: orang paling utama naik dulu, saat turun orang utama tersebut paling dahulu pula.c. Kereta Api/mobil: orang paling utama baik saat naik ataupun saat turun mendahului / terlebih dulu.

Page 7: Tata Cara Master of Ceremony

7

d. Orang yang utama duduk di tempat sebelah kanan, sedangkan status berikutnya di sebelah kirinya.

TATA URUTAN KEDATANGAN DAN KEPERGIAN / PULANGPedoman umum yang berlaku dan perlu diingat adalah : dalam peristiwa resmi, orang yang paling utama beserta rombongan selalu datang paling akhir, dan apabila akan meninggalkan ruangan paling dahulu. Oleh karena itu perlu disediakan ruang transit atau ruang tunggu sebelum acara siap dimulai.

TATA URUTAN MEMBERIKAN PIDATO/SAMBUTANUrutan dalam memberikan sambutan dalam acara resmi adalah dimulai dari yang terendah tingkat kedudukan / jabatannya dan yang terakhir yang tertinggi / paling utama.

LAMBANG-LAMBANG KEHORMATAN NEGARA1. Bendera Merah Putih (pp. no. 40. tahun 1958).2. Gambar Burung Garuda (pp. no. 66 tahun 1951).3. Lagu Indonesia Raya (pp. no. 44 tahun 1958).

BENDERA MERAH PUTIH1. Ukuran panjang dibanding lebar = 3:2 (30:20, 80:60, dst)2. Tinggi tiang = 5,5 x panjang bendera 3. Tinggi maksimum = 17 meter4. Waktu pemasangan sejak matahari terbit sampai dengan matahari

terbenam (pukul 06.00 - 18.00 WIB)GAMBAR BURUNG GARUDA

Dipasang di gedung pemerintah. Untuk keperluan pembuatan paspor, lembaran negara, stempel presiden

dan wakil presiden, menteri, ketua DPR, lembaga tinggi negara, kepala daerah, notaris, dll.

Mata uang / Meterai / Ijazah. Lencana delegasi negara. Barang-barang milik negara; Dll.

LAGU INDONESIA RAYA Lagu Indonesia Raya dinyanyikan untuk :

1. Menghormati kepala negara dan wakil kepala negara.2. Mengiringi pengibaran Bendera Merah Putih dan pada saat upacara.3. Untuk menghormati tamu kepala negara asing.4. Sebagai pernyataan perasaan/ungkapan nasional.5. Dalam rangkaian pendidikan dan pengajaran.

ACARA APA SAJA YANG MENGGUNAKAN PROTOKOLER1. ACARA RESMI/KEDINASAN Hari Nasional Pelantikan pejabat, pengurus organisasi Pembukaan /penutupan raker, rapim, dll 2. ACARA KEAGAMAAN3. ACARA KELUARGA ( perkawinan, khitanan, syukuran, dsb) 4. ACARA HIBURAN (Seni Tari, Drama, pentas musik, dsb)

JENIS-JENIS ACARA1. ACARA FORMAL

- Acara kenegaraan - Konferensi nasional/internasional - Rapat Umum Pemegang Saham

Page 8: Tata Cara Master of Ceremony

8

- Presentasi bisnis atau presentasi ilmiah 2. ACARA SEMI FORMAL

- Pertunangan - Sosial gathering (Dharma Wanita, Rotary Club, dll)- Business Dinner

3. ACARA INFORMAL- Pesta Ulang Tahun - Cocktail party, Music Show, Garden Party, dll

KEDUDUKAN MC DALAM KEPROTOKOLANSeorang MC merupakan bagian dari petugas protokol, karena MC yang diberi tugas oleh protokol untuk membawakan acara hingga selesai yang telah disusun oleh protokol. MC akan bekerja sesuai keprotokolan yang ditentukan, selengkapnya adalah :

1. MC siap memandu acara yang telah disusun oleh protokol. Selanjutnya protokol yang bertanggung jawab dalam acara tersebut dari awal acara sampai berakhirnya acara.

2. MC ditunjuk oleh protokol untuk membawakan susunan acara yang sudah siap disajikan sekaligus memimpin acara. Setiap kali pergantian mata acara dan adanya perubahan harus sepengetahuan penanggung jawab acara yaitu protokol

3. MC selalu berhubungan dengan protokol demi kelancaran acara tersebut. Hal ini sangat dituntut dan diperlukan, untuk selalu berkoordinasi dan komunikasi secara efektif sampai berakhirnya acara tersebut.

4. MC tidak berhak mengubah susunan acara tanpa seizin dari protokol, orang yang bertanggung jawab atas upacara/acara. Agar lebih terarah dan tersusun rapi ketika disajikan dihadapan penonton.

5. MC dan protokol bagaikan suami istri yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain agar mendapatkan sebuah acara yang terbaik ketika acara tersebut digelar dihadapan penonton.

6. Protokol adalah penanggung jawab upacara atau perwira upacara sekaligus pejabat protokoler (kepala protokol negara ) yang bertanggungjawab dalam konteks acara kenegaraan.(Penjelasan Psl 16 ayat (1) PP No. 62 Th 1990).

PERBEDAAN DILIHAT DARI FUNGSINYA.– MC memimpin acara; – Announcer mengantarkan acara; – Presenter menyajikan acara;– Moderator mengarahkan acara,– Speaker mengisi acara.

TATA CARA MASTER Of CEREMONY (MC)

Page 9: Tata Cara Master of Ceremony

9

1. TUGAS dan TANGGUNG JAWAB MC Tugas pembawa acara atau MC sangat berat, karena dia adalah sosok utama suksesnya acara, dia sebagai Gate Keeper yakni penjaga gawang sekaligus sutrdara dalam mengantarkan acara hingga selesai tanpa halangan yang berarti. Tahapan-tahapan acara dia bawakan hingga tuntas dan memuaskan peserta undangan dalam acara tersebut. Adapun tugas MC sbb :

a. Menyajikan acara, mengecek materi yang disajikan. b. Memeriksa semua acara yang akan dibacakan dan dihantarkan hingga

selesai. c. Harus selalu berpedoman pada susunan acara/urutan/runtutan acara

yang telah disusun oleh petugas protokol. d. Harus teliti (correct) apakah semuanya sudah tertata rapi, hal ini penting

dilakukan oleh MC untuk mengecek kembali. e. Selalu waspada akan kemungkinan yang paling buruk, jangan hanya

berdiam diri menanti perintah tetapi harus mempunyai inisiatif, tanggap dengan persoalan-persoalan yang terjadi, agar di dalam pelaksanaan acara, semuanya berjalan rapi.

f. Harus memiliki daya ingat dan daya karya yang kuat sehingga di dalam tugasnya ia mampu memberikan sajian yang terbaik agar penonton merasa puas dan terkesan

Untuk membantu agar MC benar-benar siap membawakan acara, maka dapat dilakukan persiapan-persiapan antara lain :

a. Pastikan apakah nama acara dan bagaimana bentuk acaranya b. Siapa dan pejabat siapa saja yang menghadiri c. Undangan dari kalangan apa sajad. Bagaimana urutan acaranya (resmi atau tidak resmi)e. Membuat persiapan tertulis yang rapi dengan variasi kata yang tidak

membosankan.f. Memiliki susunan acara yang sudah pasti dari protokol. g. Dimana tempat podium utama dan tempat duduk MCh. Datang di tempat acara lebih awal minimal 30 menit sebelum acara

dimulaii. Olah raga ringan sebelum naik panggung MC, misalnya menggerakan

leher, tangan dan tubuhj. Tarik napas panjang sebelum naik panggung, agar peredaran darah segar

teraliri oxigen, tetapi lakukan ini dengan sembunyi /samar tanpa diketahui orang lain

k. Tatap wajah dan mata undangan dengan rilex dan senyum 2 cm kekiri kanan dan kebawah sebelum memulai kata/salam pembuka

l. Pastikan mickrophon bersuara dengan tes satu ketukan ringanm. Melakukan gladi bersih sebelum hari pelaksanaan acara jika dianggap

sangat penting, misalnya acara kenegaraan atau acara resmi lainnya

2. SYARAT-SYARAT MCSebagaimana profesi yang lain, menjadi MC juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Minimal calon MC memiliki 7 (modal) modal dasar :

1. Mempunyai keberanian/tekat. 2. Punya minat dan bakat untuk menjadi MC.3. Mau belajar seni acting, seni drama, seni suara, dan teater.4. Berjiwa besar dan percaya diri (self confidence) dan bukan pemalu5. Tidak takut salah.

Page 10: Tata Cara Master of Ceremony

10

6. Senang menyanyi, dan senang bercerita. 7. Mau berlatih MC

Adapun syarat-syarat MC dikelompokkan kedalam beberapa jenis syarat yakni :1. Syarat Badaniyah :a. Seorang pemandu acara/MC tidak bisu, tidak cacat vokal seperti

pelat, cadel, gagap, dan tidak cacat tubuh (meski syarat cacat fisik ini bukan harga mati) dan yang terpenting tidak cacat mental.

b. Seorang pemandu acara/MC harus memiliki vokal suara yang kuat/nyaring/bening/lembut/serak-serak basah, tidak pecah sehingga membuat penonton/pendengar telinganya ‘sakit’.

c. Seorang pemandu acara/MC harus memiliki volume/kualitas suara yang nyaman (pleasing), bukan yang melengking dan bukan suara yang terlalu rendah

d. Seorang pemandu acara/MC harus mempunyai organ tubuh dan organ bicara yang sempurna, maksudnya untuk menghindari kesan yang kurang sedap/enak.

e. Seorang pemandu acara/MC sebaiknya mempunyai tampang /paras yang menyenangkan/ganteng/cantik tetapi hal ini tidak mutlak

2. Syarat Ilmiah/Pendidikan :a) Seorang pemandu acara/MC harus memiliki pengetahuan yang luas

dan dapat mengucapkan kata-kata asing dengan benar, fasih dan tepat

b) Seorang pemandu acara/MC harus kaya akan kosa kata/perbendaharaan kata (vocabulary)

c) Seorang pemandu acara/MC pernah mempelajari teori tentang MC misalnya mengikuti diklat, kursus, penataran MC

d) Seorang pemandu acara/MC harus mampu mengulas kata-kata yang bervariasi

e) Seorang pemandu acara/MC harus mampu memilih kata (diction) yang sesuai dengan sasaran penonton/pendengarnya

3. Syarat Apperance/Kepribadian :a) Seorang pemandu acara/MC harus memiliki gaya humor tinggi ,

dimaksudkan agar bisa lebih hidup dalam memandu acara. Di dalam acara tidak resmi humor sangat mendukung karena dengan humor yang kita lakukan akan menjalin suasana lebih akrab dan lebih hidup bersama hadirin

b) Seorang pemandu acara/MC tidak boleh murung/cemberut, sebaliknya selalu ceria dengan senyum mengembang, mata berbinar pada saat memandu acara

c) Seorang pemandu acara/MC selalu lincah penuh gairah maksudnya, apabila kita memandu acara dengan gaya yang lincah dan bergairah maka suasana acara akan semakin hidup dan semarak

d) Seorang pemandu acara/MC sebaiknya memiliki penampilan (performance) yang menyenangkan, maksudnya seorang MC bila tampil diatas pentas mampu menunjukkan penampilan yang menyenangkan karena sangat menentukan keberhasilan memandu acara. Kalau seorang MC nampak kurang yakin atau kurang percaya diri (self confidence), kurang bergairah dengan penampilan yang gugup atau kaku maka dapat dipastikan acara berjalan tidak lancar bahkan dapat berujung gagal

Page 11: Tata Cara Master of Ceremony

11

e) Memiliki jiwa rendah hati dan ramah serta luwes maksudnya, dalam melakukan tugas sebagai MC hendaknya penuh familiar/keakraban /kekeluargaan dengan semua orang

f) Murah senyum artinya dalam melakukan tugas sebagai MC berupayalah selalu tersenyum pada hadirin tetapi tidak berlebihan, baca situasi dan kondisi saat kita tampil dalam acara apapun hal ini harus diperhitungkan dan selalu diutamakan agar kelihatan profesional dan menyenangkan

g) Dalam menjalankan tugasnya hendaknya memiliki sikap yang tegas dan disiplin yang tinggi.

h) Mampu menguasai khalayak/penonton/hadirin yang menjadi sasarannya.

4. Syarat Teknisa) Memiliki kemahiran berdialog, hal ini sangat penting sekali bagi

seorang MC karena MC tampil mengajak berbicara dengan hadirin untuk menerima suguhan yang disajikannya. Secara teknis dalam menyajikan acara seorang MC selalu memakai bahasa tutur bukan bahasa baca

b) Mampu berfikir dengan cepat dan benar bukan telmi (telat mikir). Maksudnya sebagai seorang MC dapat mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar.

c) Dalam ilmu komunikasi disebutkan bahwa proses komunikasi dapat berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dan dimengerti oleh komunikan serta berlanjut dengan tanggapan atau reaksi sesuai dengan sesuatu yang dikehendaki oleh penyampai pesan yaitu komunikator. Jadi, seorang MC hendaknya berusaha dengan sekuat daya untuk menjadi komunikator yang baik dan berhasil. Seorang MC harus terampil dan mampu menciptakan suasana yang tetap baik, kondusif dan menyenangkan bagi audiennya. Apabila timbul permasalahan yang dapat mengganggu kelancaran acara, maka seorang MC yang profesional harus mampu berusaha untuk mengatasinya. Dalam kondisi ini, seseorang mendapat sebutan profesional atau tidak dalam membawakan acaranya.

d) Pandai mengatur volume suara dan mempunyai volume suara yang konstan dan mantap.

e) Tidak dibenarkan mengulas/memberikan komentar pidato seseorang.

3. BAGAIMANA MC MEMULAI ACARASebelum MC memulai acara maka terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan antara lain menyiapkan diri yaitu :

1) Tata rias wajah, dapat membentuk identitas seorang MC. Tata rias sebaiknya tidak berlebihan. Gunakan tata rias sesuai dengan acara yang dipandu.

2) Tata rias rambut, menata rambut sesuaikan dengan wajah kita agar dapat menunjang dan mempercantik penampilan.

3) Tata busana, busana adalah cerminan kepribadian kita, dengan busana yang sopan dapat memberikan gambaran kepribadian kita. Seorang MC harus dapat menyesuaikan busananya dengan acara yang akan dipandu. Misalnya memandu acara pernikahan jawa, MC berpakaian kebaya, jika

Page 12: Tata Cara Master of Ceremony

12

memandu acara non formal, menyesuaikan dengan busana santai tapi sopan, jika acaranya keagamaan maka gunakan kopyah hitam sebagai identitas nasional yang islami bukan songkok putih, agar berpenampilan bagus dan meyakinkan.

4) Pastikan apa nama acaranya dan bagaimana bentuk acaranya 5) Siapa dan pejabat siapa yang menghadiri, undangan yang akan hadir6) Bagaimana urutan acaranya 7) Datang lebih cepat dari tamu dan undangan, minimal 30 menit sebelum

tamu datang8) Berulang kali mengecek tempat acara dan periksa kembali microphone

untuk memastikan tidak ada masalah9) Menghubungi protokoler untuk memastikan acara dan susunan acara

tidak berubah dan perkembangan terbaru dalam acara.10) Mintalah seawal mungkin air putih kepada panitia agar tersedia di

meja MC dan minum secukupnya sebelum memulai acara

Apabila persiapan sudah selesai maka dengan langkah mantab, MC berjalan menuju podium untuk membuka acara. Bagaimana MC membuka dan menutup acara, akan dibahas pada sub bahasan berikutnya dalam buku ini.

4. HAK-HAK MCMC berhak mendapatkan hak-haknya selama acara berlangsung antara lain :

1. Kalau ada kesepakatan bersama mendapatkan uang maka, seorang MC berhak mendapatkannya.

2. Menggunakan microphone yang khusus disediakan untuk MC.3. Mencegah orang lain menggunakan microphone tersebut.4. Mengijinkan orang lain menggunakan microphone sepanjang yang

dibutuhkan dan tidak ada lagi microphone lainnya. 5. Meminta Co (partner) pembawa acara untuk mengecek kesiapan pengisi

acara sebelum mereka tampil satu persatu. Biasanya ini dilakukan saat gladi resik/bersih.

6. Menolak permintaan siapapun yang ingin mengubah urutan acara dan susunan acara tanpa persetujuan dari penanggung jawab acara, yaitu orang yang bertanda tangan dibawah susunan acara.

7. Memperpendek suatu acara dengan persetujuan dari penanggung jawab acara.

8. Memperpanjang suatu acara dengan persetujuan dari penanggung jawab acara.

9. Mendapatkan pujian dari orang lain karena acara yang dibawakan telah berhasil dan sukses

5. TEKNIK OLAH VOKALVokal adalah suara alami muncul dari diri kita yang merupakan anugerah dari Tuhan Sang Pencipta. Suara yang sehat menunjukkan kepribadian yang kuat. Suara yang sehat keluar dari badan yang sehat. Titik beratnya terletak pada kesehatan alat-alat tubuh yang merupakan instrument penghasil suara seperti paru-paru, rongga dada, pita suara, kerongkongan, rongga hidung, lidah, dan gigi. Diciptakannya warna suara yang berbeda pada setiap orang, misalnya ada yang jenis bas, tenor, alto, sofran. Warna masing-masing suara orang menunjukkan kepribadian setiap orang. Bentuk suara pria diharapkan yang berat dan berwibawa, sedangkan suara wanita adalah lentur ( alto / sofran ) juga berwibawa. Mengapa berwibawa ? karena seorang Pembawa Acara / MC diharapkan

Page 13: Tata Cara Master of Ceremony

13

mampu meyakinkan hadirin / penonton. Untuk itu suara seorang Pembawa Acara / MC harus jelas dan tegas dengan volume yang wajar tidak dibuat-buat tetapi alami misalnya dibesarkan / direndahkan / ditinggikan / dan dikecilkan. Mengeluarkan suara merupakan modal dasar yang mutlak karena suara seorang pembawa acara atau presenter adalah sarana satu-satunya untuk menjalin komunikasi atau menyampaikan pesan kepada pendengar / hadirin. Kesalahan mengeluarkan suara mengakibatkan hadirin / pendengar menjadi terganggu. Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melatih perangkat bicara kita, dengan senam pernafasan.Definisi Olah Vokal :Olah berarti proses dan vocal berarti suara bentukan yang kita miliki dengan sempurna dikeluarkan melalui rongga mulut. Contohnya ( A, I, U, E, O ) jadi olah vocal ialah suara yang kita miliki diolah / diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan bunyi / suara yang bagus dan enak didengar. Bekal utama seorang Pembawa Acara / MC ialah suara yang menyedapkan telinga, penuh wibawa, dan memiliki suara kepribadian atau yang disebut dengan air personality, diantaranya naturalness, vitality, sincerity, believability, adaptability. Untuk memperoleh suara yang memenuhi syarat perlu dilatih terus menerus dan disempurnakan.

Kriteria Vokal yang baik adalah sebagaimana ketentuan di bawah ini : Vokal yang baik adalah kemampuan menampilkan suara dengan baik

yang meliputi dasar suara dan tekniknya. Dasar suara adalah kualitas suara, ada suara tenor, bariton, bass, sopran,

alto, parau, serak basah, bersih, sengau, dsb. Teknik suara adalah seperti pengucapan, frase, bernafas, tekanan kata

dan kalimat, dsb.

Bentuk vokal sbb :PENGUCAPAN, seorang MC harus dapat mengucapkan vokal dan konsonan secara tepat dan tanpa cacat.

Bilabial, bibir atas dan bibir bawah bersentuhan (p,b,m) Labiodental, bibir bawah bersentuhan dengan gigi atas (v,w,f) Dental, ujung lidah bersentuhan dengan lekun kaki gigi (t,d,ts,z,l,s,r) Palantal, daun lidah bersentuhan dengan langit-langit kasar(ny,j,y,c,sy) Velar, pangkal lidah bersentuhan dengan langit-langit lembut (k,g,ng) Dll.

ARTIKULASI Berbicara memperkenalkan diri di depan mike satu per satu. Latihan pengucapan huruf hidup : A, I, U, E, O. Latihan mengubah berbicara dengan dialek non suku tertentu (standar

Bahasa Indonesia). Latihan mengatur kecepatan berbicara.

PRONOUNSIASI Berlatih membaca sebuah artikel tertentu untuk dibaca di depan mike

untuk didengarkan dan dikoreksi. Latihan cara membaca dengan pronounsiasi standar Bahasa Indonesia. Membuat tulisan sendiri untuk dibacakan didepan mike.

INTONASIIntonasi secara sederhana berarti tinggi rendahnya suara, dan yang kita kenal ada dua macam :

Page 14: Tata Cara Master of Ceremony

14

– Intonasi Komunikasi, yaitu lagu atau irama tutur dengan penekanan pada gaya berbicara. Intinya seperti orang berbincang-bincang. Kesannya harus wajar tetapi diatur.

– Intonasi Presentasi, yaitu penekanan lagu bicaranya (suara) cenderung seperti orang berpidato. Konsep ini menjadi tidak wajar bila ditinjau dari sudut kewajaran Intonasi Komunikasi. Dalam penggunaannya diharapkan kedua model intonasi ini bisa diterapkan bersama-sama. Kebutuhan menampilkan intonasi komunikasi dan presentasi akan muncul bergantian, tergantung dari kebutuhan komunikasinya. Sebab dengan menggunakan satu model intonasi saja dalam membawakan sebuah acara sudah tentu membosankan. Lebih baik keduanya digabung dengan penempatan yang semestinya.

Untuk melatih intonasi suara dapat dilakukan dengan hal berikut :

Membaca artikel tertentu dengan intonasi yang tepat dan menarik. melatih untuk mengetahui kapan harus berhenti untuk mencuri nafas. Melatih untuk mengetahui kapan harus meninggikan atau merendahkan

nada bicara untuk memberi tekanan suara atau bahkan hanya sebagai daya tarik.

AKSENTUASIAksentuasi memerlukan perasaan yang tepat ketika digunakan. Sebab penekanan kata atau suku kata yang tidak pada tempatnya, bisa menimbulkan kesalahan pengertian. Padahal bila aksentuasi berjalan dengan baik, maka akan banyak unsur surprais yang dirasakan pendengar. Terutama pada pengertian-pengertian tertentu yang dipentingkan. Meski demikian ada beberapa rumusan yang standart untuk penggunaan aksentuasi, yaitu menggunakan konsep suku kata.

6. DEMAM PANGGUNG DAN CARA MENGATASI

Sebagai manusia biasa MC juga akan mengalami perasaan grogi dan takut jika berhadapan dan memandang banyak mata yang tentu akan mengarahkan pandangannya kepada sosok MC yang tengah di depan publik dan menanti suara MC dengan penuh harap. Hal ini terutama akan dialami oleh MC pemula. Apabila MC tidak siap mental maka akan timbul rasa grogi, hilang konsentrasi dan takut biasanya ditandai dengan badan gemetar, berkeringat, pikiran kacau, lupa penyebabnya karena kurang percaya diri, lemah stamina, kurang menguasai materi, tidak konsentrasi, depresi mental, penggunaan pakaian yang tidak nyaman, akibat mendapat teguran atau cemoohan dll, kondisi ini disebut demam panggung. Demam panggung dapat diatasi dengan beberapa cara sbb :

Page 15: Tata Cara Master of Ceremony

15

a) Kuasailah materi acara secara baik dan benar b) Yakinlah akan penampilan anda (cek dan recek cara berbusana dan

kebersihan badan)c) Berbaurlah dengan undangan sebelumnya d) Minumlah air putih sebelum bertugas e) Belajar menguasai situasi mendadak f) Disiplin diri g) Hindarilah sikap yang berlebihan dan rasa lekas puas h) Meningkatkat kepandaian ‘Public Speaking’

TIPS mengontrol diri : Sadarilah bahwa anda adalah aktor tunggal yang sedang tampil ditunggu

banyak orang Tatap mata hadirin dan camera dengan santai Tebarkan senyum merata kepada semua undangan Datang di tempat acara 30 menit sebelum acara dimulai Olahraga ringan satu jam sebelum acara dimulai dengan menggerakkan

tangan, leher, kepala dan pinggang serta kaki Berdrilah ditempat yang ditentukan sebelum acara dimulai, sambil

mengecek microphone dengan senyum tetap mengembang Biasakan muncul beberapa kali sebelum acara jika memungkinkan Tarik napas dalam-dalam, hembuskan perlahan-lahan (ulang beberapa

kali) tanpa diketahui orang lain Saat tampil jangan langsung bicara, tataplah audience dengan senyum

dan percaya diri Tarik napas panjang sebelum menaiki panggung Berdiri atau duduk dengan mantap, santai dan tidak kaku Berusaha wajar-wajar saja Kenali karakter audience/publik/camera Beri perhatian personal dalam kesatuan massa, menyatu dalam suasana

yang akrab dan meyakinkan Jangan punya kata putus asa, takut karena kesempatan tidak datang dua kaliJANGAN KATAKAN TIDAK … !! Never Mind ....

Yang penting adalah :1. mau berlatih 2. mau mencoba 3. jangan takut salah 4. ambil kesempatan jika dipercaya5. tingkatkan kemampuan 6. kerja keras, tidak putus asa 7. jangan bosan dan tetap semangat

7. FAKTOR PENDUKUNG SUKSESNYA TUGAS MCUntuk menambah kekuatan dan daya tarik seorang MC bagi audiens/tamu/hadirin maka seorang MC harus memiliki kemampuan berikut :

Percaya diri Penampilan yang baik (berpakaian, sikap yang wajar, wajah yang

ramah, bersemangat/tidak emosional, memberikan penjelasan, posisi berdiri, mengatur suara)

Human relation yang baik dan tidak tebang pilih

Page 16: Tata Cara Master of Ceremony

16

Menepati waktu yang ditentukan Kreatif dan penuh ide Tidak menyakiti hati hadirin Tata rias wajah, dapat membentuk identitas seorang MC. Tata rias

sebaiknya tidak berlebihan. Gunakan tata rias sesuai dengan acara yang dipandu.

Tata rias rambut, menata rambut sesuaikan dengan wajah kita agar dapat menunjang dan mempercantik penampilan.

Tata busana, busana adalah cerminan kepribadian kita, dengan busana yang sopan dapat memberikan gambaran kepribadian kita. Seorang MC harus dapat menyesuaikan busananya dengan acara yang akan dipandu. Misalnya memandu acara pernikahan jawa, MC berpakaian kebaya, jika memandu acara non formal, menyesuaikan dengan busana kasual.

Memperhatikan penggunaan bahasa, berbahasa yang baik digunakan sesuai dengan tingkat pengetahuan penontonnya/hadirin

Penampilan yang baik dan menarik, berpakaian dengan sopan, tampil dalam kondisi yang prima.

Kondisi fisik dan mental yang menunjang serta memiliki etos kerja (kerja keras), keberanian, vitalitas.

Memiliki wawasan tinggi agar saat tampil tidak kehabisan ide, bahasa dan kaya informasi pengetahuan oleh karena itu pendidikan yang memadai itu jauh lebih baik.

Kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat yang enak dan pas untuk disampaikan merupakan keberhasilan MC, ini diperoleh melalui latihan bicara secara terus-menerus.

Upayakan memperoleh suara yang normal melalui microphone. Buatlah rileks pada tenggorokan, rahang, lidah.

Aktualisasi vokal dan gaya orisinil tidak meniru gaya orang lain. Bergaya vokal sangat dipengaruhi oleh intelektual (pola pikir),

pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience). Volume suara MC sebaiknya tidak bersuara terlalu keras dan jangan

bersuara terlalu lemah. Perhatikan tinggi rendah suara (pitch control). Suara sebaiknya harus wajar dan pandai mencuri nafas disela-sela

kalimat yang tengah disampaikan, bergairah, sungguh-sungguh, akrab dengan audiens, dipercaya, dan pandai menyesuaikan diri.

8. PENAMPILAN MENARIK BAGI MC

Beberapa penampilan MC harus menarik bagi audiens/hadirin agar mereka terhipnotis dengan gaya dinamis dan kemampuan serta sikap badan seorang MC :

Ciptakan kondisi rileks pada alat vokal Berdiri tegak, tapi tidak kaku Kaki tidak 100% lurus, lutut rileks Cara bernafas yang benar Pakaian dan celana tidak terlalu ketat Dasi tidak menekan urat leher Tangan menyesuaikan (lurus ke bawah / bawa catatan) Kepala secara umum menghadap ke depan Tinggi Badan ideal Berat Badan ideal Bentuk Wajah ideal

Page 17: Tata Cara Master of Ceremony

17

Bentuk Tubuh ideal Bentuk kaki Ekspresi Diri (gembira, semangat dan komunikatif) Pancaran Mata kuat namun meneduhkan Suara kuat, nyaring dan khas Gaya Bicara tidak dibuat-buat Cara Mendengarkan penuh perhatian Sikap Tubuh ramah Bahasa Tubuh penuh perhatian Cara Berjalan sopan dan mantap Cara Pakaian serasi, nyaman dipandang Dandanan terlihat enak dipandang, tidak norak Wajah tampak segar, gembira, dan ramah Gerakan tubuh wajar, serasi, dan sopan Pembawaan diri tampak tenang, berwibawa, simpatik, dan

mengesankan Suara terdengar lunak, lemas, wajar Bahasa yang digunakan mudah dimengerti, jelas didengar, Ucapannya benar, dapat dipertanggungjawabkan, menggema dan

berwibawa

9. HAL-HAL LAIN YANG PENTING Tampaknya sepele tetapi kadang justru menyebabkan tugas MC menjadi terganggu. Oleh karena itu ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan MC antara lain :

1. Buat catatan data dan kata-kata yang akan diucapkan pada kertas sebesar kartu pos.

2. Tarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan perlahan (tanpa diketahui orang lain), ini membantu untuk mengatasi demam panggung.

3. Pandang hadirin satu persatu dan bergantian saat on stage.4. Pastikan 5 menit pertama tidak terjadi kesalahan. 5. Kaya khazanah kata, padanan kata dan pengetahuan

&informasi6. Mengetahui istilah dan kata- kata baru sesuai dengan acara

yang dilaksanakan.7. Menghindari dialek bahasa suatu daerah tertentu, kecuali

apabila acara yang dibawakan khusus dalam bahasa daerah tertentu.

8. Memahami betul isi pesan yang disampaikan9. Menguasai bahasa yang digunakan10.Memiliki kepribadian yang menarik yang dapat digambarkan

dalam bentuk :a. Suara yang baikb. Lancar berbicarac. Tidak memiliki cacat vokald. Memiliki fisik yang prima

11.Jangan meninggalkan tempat pada saat acara berlangsung, meskipun untuk ke toilet.

12.Siapkan diri anda sebelum membuka acara, pergilah ke toilet 5-10 menit sebelum acara dimulai.

Page 18: Tata Cara Master of Ceremony

18

13.Biasakan membuat rangkaian kata-kata dan susunan acara pada lembaran kertas berukuran kecil. Kertas yang terlalu besar membuat penampilan anda tidak sedap dipandang.

14.Simpanlah kertas tugas anda itu setelah selesai bertugas. Jangan dibuang sampai anda benar-benar yakin sudah tidak memerlukannya lagi.

15.Jangan pernah melayani permintaan siapapun untuk mengumumkan “sesuatu hal” diluar konteks acara. Ingat komandan Anda adalah protokol/ panitia pelaksana/ penanggung jawab acara/ produser.

16.Membacakan acara selanjutnya sebelum pembicara duduk sempurna ditempatnya

BAGAIMANA MEMBUKA DAN MENUTUP ACARASeorang pemandu acara/MC sangat berperan dalam kealngsungan acara oleh karenanya sejak awal hingga akhir acara, pembawa acara harus menarik dan mampu memuaskan hadirin. Layaknya seorang guru di kelas yang membuka pelajaran dengan menyenangkan, mendapat perhatian murid dan penasaran dengan sesuatu yang akan diucapkan seorang guru, sehingga sejak memasuki ruang kelas, guru mendapat perhatian murid begitu juga ketika guru mengakhiri pelajaran, ada kepuasan bagi murid telah memperoleh banyak informasi dan ada banyak keinginan murid untuk segera bertemua kembali dengan gurunya. Demikian pula seorang MC dalam menjalankan tugasnya. Kehadirannya sangat ditunggu oleh hadirin dan bagaimana seorang MC memandu acara yang sedang diikuti oleh hadirin.Seorang MC berjalan memasuki ruangan dengan yakin dan mantab yang tentu dengan persiapan-persiapan yang sudah dilakukan sebelumnya baik dari sisi materi maupun penampilan fisik. Dengan senyum dan wajah yang riang menatap hadirin. Kalimat yang diucapkan adalah :

Mengucapkan salam, misal Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokatuh dengan fasih, atau mengucapkan selamat pagi / siang /malam. Selamat datang para tamu dan undangan di ....(sebutkan nama acara dan tempat acara)

Sampaikan judul acara lengkap dengan tempat dan waktu Menyebut hormat kepada tamu penting berurutan mulai dari yang

berstatus tinggi jabatan/statusnya hingga yang paling bawah ( tidak perlu disebut seluruhnya satu persatu tetapi yang mewakili saja agar waktu tidak habis untuk kata penghormatan). Menyebut nama dan pangkat kedudukan/pangkat/gelar seseorang tidak boleh salah. Oleh karena itu MC harus lebih dahulu memastikan nama-nama dan jabatan pejabat/tokoh yang hadir kepada panitia/protokol. Kesalahan menyebut nama dan jabatan berakibat fatal karena tidak memberikan kesan nyaman kepada yang bersangkutan.Contoh : Yang kami hormati Bupati Pasuruan, Bapak H. Irsyad Yusuf, SE.MMAYang kami hormati Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini Bapak KH A Mujib Imron , SH. MHYang kami hormati Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bapak KH ...

Mengantar mata acara ke-1 hingga akhir. Boleh menyebut susunan acaranya, dengan catatan susunan acara sudah pasti dan pihak-pihak yang akan tampil sambutan atau berpidato sudah dihubungi sebelumnya

Page 19: Tata Cara Master of Ceremony

19

Membuka acara dengan ucapan bismillahirrohmanirrohim atau surat alfatihahContoh :Hadirin yang kami hormati, marilah kita buka acara ini dengan membaca bismillah atau dengan membaca surat Al Fatihah dengan harapan semoga acara ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar

Mengantar mata acara hingga tuntas acara Kata-kata penutupan

Sebelum acara ditutup oleh pembawa acara, biasanya bahkan lebih baik jika dibacakan doa oleh petugas yang sudah ditunjuk. Setelah doa dibacakan oleh petugas pembaca doa barulah acara ditutup oleh MC. Acara tidak boleh langsung ditutup oleh MC sebelum acara doa

Penutup dan Ucapan Terima kasih serta Permohonan MaafContoh :Hadirin, dengan berakhirnya pembacaan doa tadi maka berakhir pula acara yang telah kita ikuti bersama, semoga bermanfaat dan kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan keikutsertaan bapak/Ibu. Kami pembawa acara mengucapkan permohonan maaf jika dalam bertugas terdapat kesalahan dan kekhilafan

Salam Penutup KESALAHAN YANG TIDAK PERLUPembawa acara/MC dituntut untuk memahami Bahasa Indonesia yang benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan memahami tata keprotokolan serta pedoman MC yang benar, sehingga tidak ditemukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Biasanya di masyarakat banyak kita temukan kesalahan-kesalahan tersebut karena mereka hanya ikut-ikutan saja. Berikut ini kesalahan yang tidak perlu yang sering ditemukan :

Penyebutan kata Yth (yang terhormat) ... yang benar adalah yang kami hormati / yang mulia

Menyebut jabatan seseorang mengiringi kata bapak/ibu, misalnya bapak Bupati Pasuruan, Ibu Walikota Probolinggo, yang benar menyebut jabatan tanpa kata bapak / ibu, jika menyebut nama seseorang maka boleh bahkan benar dengan mengiringi dengan kata Bapak / Ibu

Pembawa acara langsung menutup acara sebelum acara doa. Misalnya : “ Hadirin..., Seminar ini akan lebih bermakna dengan pembacaan do’a, kami sebagai pembawa acara sebelumnya memohon maaf selama membawa acara ... “Yang benar acara tidak boleh ditutup dulu sebelum acara doa selesai

Menyebut kami disini sebagai pembawa acara, yang benar tidak perlu ada kata disini

Mengucapkan kata menapaki acara selanjutnya, menginjak acara selanjutanya. Yang benar acara selanjutnya

Mengucapkan rentetan acara. Yang benar susunan acara Mengucapkan kalimat kami persilahkan. Yang benar disilahkan Mengucapkan kalimat hingga dua kali yang maksudnya sama, misal :

hadirin hadirat Mengucapkan kata sekalian, yang maksudnya semua. Misal : hadirin

sekalian. Yang benar adalah hadirin saja tanpa menyebut sekalian Mengucapkan salam “assalamu’alaikum ... ditambah “assalamu’alaikum

wa’alaikunnassalam”, (kata wa’alaikunnassalam tidak perlu) Menyingkat kalimat salam pembuka, misal : assalamu’alaikum war wab

atau assalamu’alaikum wr wb. Membuka acara dengan kalimat pembuka yang terlalu panjang dengan

menyertakan ayat-ayat al Qur’an atau Hadits

Page 20: Tata Cara Master of Ceremony

20

Tidak perlu mengucapkan ayat al Qur’an atau Hadits apabila tidak fasih dengan ejaan arab (tajwid)

MC tidak dapat membedakan antara pengucapan : laporan panitia, sambutan, pidato arahan (tausiyah = jika acara di NU) dan ceramah agama/keynote speaker. Semuanya disebut dengan kata sambutan. Jika panitia maka posisinya adalah laporan, dilanjutkan sambutan oleh pejabat dilingkungan internal misal oleh kepala sekolah. Pidato arahan disampaikan oleh pejabat yang punya jabatan tinggi yang diundang dari luar misal oleh bupati.

Memberi komentar melampaui batas fungsi MC kepada orang yang telah tampil, misalnya “kami ucapkan terima kasih semoga yang telah disampaikan tadi membuka wacana berpikir kita sebagaimana yang telah digambarkan bapak pembicara hendaknya kita ... Yang benar cukup memberikan ucapan terima kasih.

Penggunaan kata ‘dimana’ secara tidak tepat, misal : . . . . lebaran akan tiba, di mana kita . . . . (kata dimana adalah kalimat pertanyaan)

Penggunaan kata ‘daripada’ secara tidak tepat, misal : . . . . hal ini merupakan bagian daripada /daripada itu . . . .( kata daripada artinya kalimat pembanding/pebandingan)

Pengulangan kata yang sama dalam satu rangkaian kata atau kalimat yang berdekatan, misal : . . . . oleh karena itu sebagai ungkapan syukur... oleh karenanya ...

Penyebutan nama yang tidak tepat misal namanya bapak Abdul Hakim, disebut Ahmad atau A Hakim.

Huruf singkatan, misal: Huruf ‘H’ di depan nama orang, bisa ‘Haji’, ‘Hendricus’, dsb.

Penyebutan Jabatan,misal: Bupati, Walikota, Camat, Lurah, dsb. Harus benar mengucapkannya

Pangkat, misal : Mayor Jenderal, Sersan Mayor, Mayor, Letnan, AKP, AKBP dsb.Harus benar mengucapkannya

Jabatan Akademis, misal : dokter (dr), doktor (DR/Dr), MSc., MA, Drs, Dra, Ir dsb.

Posisi tubuh yang salah misalnya kaki dilipat atau diangkat menyilang diatas lutut (metingkrang), kaki bergerak-gerak, tubuh tidak tegak atau bersandar kursi, sering meninggalkan tempat, merokok, makan dan minum layaknya tamu undangan.

Mikrophone yang mati diawal pembuka salam karena belum dicek sehingga salam terhenti secara mendadak karena mikrophone mati.

MC berjalan ke podium / mikrophone setiap akan membacakan acara lanjutan, yang benar MC sudah memiliki tempat tersendiri yang tidak mengganggu panggung utama tetapi MC berada di tempat yang bebas dilihat keberadaannya oleh hadirin.

Apabila MC double atau duet tidak perlu mengucapkan salam pembuka atau penutup dengan bersama-sama kecuali acara tidak resmi misal ulang tahun

Jika MC duet tidak perlu dengan menggunakan dua bahasa kecuali acara tidak resmi atau acara yang memiliki nilai pendidikan dan pengetahuan

CONTOH-CONTOH SUSUNAN ACARA1. Upacara Pelantikan

• Pembukaan.• Membacakan ayat suci Al Qur’an• Menyanyikan lagu Indonesia Raya• Laporan Panitia Penyelenggara (bila ada).• Pembacaan Surat Keputusan.

Page 21: Tata Cara Master of Ceremony

21

• Pelantikan.• Penandatanganan Berita Acara Serah Terima • Penyerahan memori dan piagam (bila ada).• Sambutan.• Pembacaan Doa.• Penutup (upacara resmi selesai).• Ramah Tamah.

2. Pamit Kenal Pejabat• Pembukaan.• Membacakan ayat suci Al Qur’an• Prakata/laporan dari Ketua Panitia.• Sambutan-sambutan.

- Kata Pamit dari pejabat lama - Kata kenal dari pejabat baru

• Penyampaian kenang-kenangan kepada pejabat yang lama dari pejabat yang baru atas nama seluruh anggota.

• Ramah Tamah / Hiburan.• Pembacaan doa• Penutup.

3. Susunan Acara ‘Temu Desa’ dalam Rangka Percepatan Pembangunan 1. Pembukaan2. Membacakan ayat suci Al Qur’an

3. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya4. Laporan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur5. Pemaparan dan Sosialisasi Kepala BPK RI Perwakilan Jawa Timur6. Pemaparan dan sosialisasi direktur pemerintahan desa dan kelurahan7. Pengarahan Gubernur Jawa Timur, Bp. Dr. H. Sukarwo8. Dialog dan tanya jawab9. Pembacaan do’a10.Penutup

4. Rapat Terbuka Senat Universitas Merdeka Pasuruan dalam rangka Wisuda Sarjana Strata-1 ke-22 dan Dies Natalis ke-25 tahun 2010

1. Wisudawan memasuki tempat upacara(diawali pedel, diiringi lagu Majapahit Sriwijaya)

2. Senat Universitas Merdeka Pasuruan beserta rombongan memasuki tempat upacara(diawali pedel – pasukan Prabu Brawijaya – diiringi gending Kebogiro – hadirin berdiri)

3. Pembukaan4. Membacakan ayat suci Al Qur’an5. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya

(hadirin berdiri)6. Mengheningkan cipta dipimpin oleh Rektor Universitas Merdeka Pasuruan7. Hymne Universitas Merdeka Pasuruan

(hadirin duduk)8. Pembukaan rapat terbuka senat Universitas Merdeka Pasuruan oleh

Rektor Universitas Merdeka Pasuruan9. Laporan pendidikan oleh Pembantu Rektor I Universitas Merdeka

Pasuruan

Page 22: Tata Cara Master of Ceremony

22

Bp. Dr. Drs. H. Djasly by, M.Si10.Pembacaan SK Rektor tentang lulusan sarjana S-1 tahun akademik

2009/2010 dan wisudawan berprestasi oleh panitia wisuda, Bp. Yudhia Ismail, SH, M.Hum

11.Persiapan prosesi pengukuhan wisudawan(senat berdiri)

12.Pembacaan janji wisudawan diikuti seluruh wisudawan13.Penyerahan penghargaan kepada wisudawan terbaik

Fakultas Hukum:Fakultas Pertanian:Fakultas Ekonomi:dan penghargaan mahasiswa berprestasi sebagai peneliti tingkat regional dan nasional

14.Pidato Rektor Universitas Merdeka Pasuruan, Bp. Prof. Dr. Misranto, SH, M.Hum

15.Sambutan Wakil Bupati Pasuruan, Bp. ...16.Sambutan Pangdam V Brawijaya sebagai pembina Perguruan Tinggi Univ.

Merdeka Pasuruan,17.Panjatan do’a, 18.Penutupan rapat terbuka Universitas Merdeka Pasuruan oleh rektor

Universitas Merdeka Pasuruan19.Lagu Syukur oleh tim paduan suara 20.Senat Univ. Merdeka Pasuruan beserta rombongan meninggalkan tempat

upacara(hadirin berdiri, diiringi Gending Kebogiro)

21.Penutup

PEDOMAN TATA UPACARAA. Persiapan Upacara

1. Membuat surat undangan untuk 2. Menteri sebagai inspektur upacara 3. Membuat surat undangan menghadiri upacara bagai

para pejabat 4. Membuat randon acara 5. Membuat surat tugas untuk seluruh petugas upacara 6. Membuat susunan acara upacara peringatan hari

nasional sesuai dengan surat edaran Mensesneg atau Menteri yang bertanggung jawab sebagai panitia nasional peringatan hari-hari nasional

7. Membuat lay out upacara 8. Melatih para petugas upacara selama dua hari (gladi

kotor dan gladi bersih).

B. Pelaksanaan Upacara1. Satu jam sebelumnya seluruh petugas protocol sudah

berada di lapangan upacara dengan pakaian yang telah ditentukan.

2. Menyiapkan lay out upacara 3. Petugas protocol mempersilahkan para peserta

upacara untuk memasuki lapangan upacara 4. Komandan Upacara menyiapkan dan mengistirahatkan

barisan 5. Inspektur upacara tiba di lapangan upacara

Page 23: Tata Cara Master of Ceremony

23

6. Bersamaan dengan itu Komandan upacara menyiapkan barisan

7. MC membuka acara, upacara bendera segera dimulai

C. Lay Out Upacara1. Tempat untuk Inspektur upacara 2. Tempat untuk para pejabat eselon dan peserta

upacara 3. Tempat komandan upacara 4. Tempat petugas pengibar bendera 5. Tempat pembaca naskah 6. Tempat MC 7. Tempat Pembaca Doa

D. Susunan Acara Upacara1. Upacara bendera peringatan (contoh : Hari Ulang Tahun KORPRI ke 38

Tahun 2009), dimulai 2. Komandan upacara memasuki lapangan upacara langsung menagmbil alih

pimpinan 3. Penghormatan kepada Inspektur Upacara 4. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur upacara 5. Pengibaran Bendera Merah Putih diringi lagu kebangsaan Indonesia Raya

dinyanyikan oleh segenap peserta upacara 6. Pembacaan Undang-undang Dasar 19457. Pembacaan Pancasila oleh Inspektur Upacara diikuti oleh segenap peserta

upacara 8. Pembacaan Panca Prasetya KORPRI diikuti oleh segenap peserta upacara 9. Amanat Inspektur Upacara 10. Menyanyikan Lagu Mars KORPRI oleh segenap peserta upacara 11. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara 12. Upacara Bendera Hari Ulang Tahun KORPRI ke 38 Tahun 2009 selesai,

Komandan Upacara membubarkan barisan

Upacara Pengambilan Sumpah / Janji Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan

1. Pembukaan2. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya3. Persiapan pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil sebanyak 700

orang secara simbolis diwakili oleh:1. Mulyadi, SE wakil dari Agama Islam2. Felicia Iradiastuty, a.Ma wakil dari Agama Katolik3. Jumi Rahayuningsih wakil dari Agama Protestan4. Wilwatirta wakil dari Agama Hindu

- Perwakilan dimohon mengambil tempat- Para pejabat rohaniwan dimohon mengambil tempat- Wakil Bupati Pasuruan berkenan mengambil tempat- Hadirin dimohon berdiri

4. Pengambilan sumpah/janji didahuluai dengan pendahuluan sumpah/janji- Para pejabat rohaniwan disilahkan kembali ke tempat- Para saksi dimohon mengambil tempat

5. Penandatanganan berita acara pengambilan sumpah/janji, secara simbolis diwakili oleh:

- Mulyadi, SE wakil dari Agama Islam

Page 24: Tata Cara Master of Ceremony

24

- Felicia Iradiastuty, a.Ma wakil dari Agama Katolik- Jumi Rahayuningsih wakil dari Agama Protestan- Wilwatirta wakil dari Agama Hindu

6. Dilanjutkan penyerahan SK PNS oleh Wakil Bupati Pasuruan7. Pengambilan sumpah/janji selesai

- Wakil Bupati Pasuruan berkenan kembali ke tempat- Para saksi disilahkan kembali ke tempat- Pegawai negeri sipil yg baru diambil sumpah disilahkan kembali ke

tempat- Hadirin disilahkan duduk kembali

8. Sambutan Wakil Bupati Pasuruan9. Panjatan do’a,10. Penutup

Susunan Acara Upacara 17 Agustus :1. Komandan upacara memasuki lapangan upacara langsung mengambil alih

pimpinan 2. Penghormatan kepada inspektur upacara 3. Laporan komandan upacara kepada irup 4. Pengibaran bendera merah putih diiringi lagu indoraya dinyanyikan

bersama peserta 5. Pembacaan UUD NRI tahun 19456. Pembacaan pancasila oleh Irup diikuti peserta 7. Pembacaan panca kedisiplinan Korps pendidikan Al Yasini 8. Amanat Irup, pasukan diistirahatkan 9. Laporan komandan upcara kepada Irup 10. Pembacaan doa 11. Upacara 17 agustus selesai, Irup meninggalkan lapangan diikuti tamu

undangan 12. Komandan upacara membubarkan barisan

SUSUNAN ACARA UPACARA PELANTIKAN :1. Menteri/Gubernur/Bupati memasuki ruangan upacara 2. Upacara Pelantikan Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan

Departemen/Pemda dimulai 3. Pembacaan Surat Keputusan Gubernur / Bupati 4. Pengambilan Sumpah Jabatan

. Rohaniwan disilahkan mengambil tempat

. Rohaniwan disilahkan kembali ke tempat 5. Penanda tanganan Berita Acara 6. Sambutan Menteri/Gubernur/Bupati 7. Pembacaan doa 8. Upacara Pelantikan Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Pemda selesai,

dialanjutkan dengan pemberian ucapan selamat kepada pejabat yang baru dilantik, didahului oleh Menteri/Gubernur/Bupati diikuti oleh pejabat serta undangan lainnya, dan acara diakhiri dengan ramah tamah

9. Sekian dan Terima kasih 10. Penanda tanganan Berita Acara 11. Sambutan Menteri/Gubernur/Bupati 12. Pembacaan doa 13. Upacara Pelantikan Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Pemda selesai,

dialanjutkan dengan pemberian ucapan selamat kepada pejabat yang baru dilantik, didahului oleh Menteri/Gubernur/Bupati diikuti oleh pejabat serta undangan lainnya, dan acara diakhiri dengan ramah tamah

Page 25: Tata Cara Master of Ceremony

25

14. Sekian dan Terima kasih