tata pasal 1-4

9
 Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung 1. Ruang li ng kup Tata cara ini me li pu ti persyaratan umum serta ke tent uan tekn is perencanaan da n pelaksanaan struk tur beton untuk bangunan ge dun g at au stuktur bang unan lain yan g mempunyai kesamaan karakter dengan struktur bangunan gedung. 2 Acuan normatif  SNI 03-6861.2-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja) SNI 03 2492 1991, Metode pengambilan dan pengujian beton inti  SNI 03-1726-1989, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung SNI 03-1727-1989, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung SNI 03-1974-1990, Metode pengujian kuat tekan beton SNI 03-2 458 -199 1, Me tod e penguji an penga mbila n con toh untuk campuran beton segar SNI 03-2461-1991, Spesifikas i agregat ringan untuk beton struktur SNI 03-2492-1991, Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian kuat tekan beton inti SNI 03-2496 -1991, Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung untuk beton SNI 03-2834-1992, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal SNI 03-3403-1994-03, Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran SNI 03-3403-1994, Metode pengujia n kuat tekan beton inti SNI 03-4433-1997, Spesifikasi beton siap pakai SNI 03-4810 -1998, Me tod e pembuat an da n pe rawata n benda uji di  lapangan SNI 07-0052-1987, Baja kanal bertepi bulat canai panas, mutu dan cara uji SNI 07-0068-1987, Pipa baja karbon untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji SNI 07-0722-1989, Baja canai panas untuk konstruksi umum SNI 07-3014-1992, Baja untuk keperluan rekayasa umum SNI 07-3015-1992, Baja canai panas untuk konstruksi dengan pengelasan SNI 15-2049-1994, Semen portland  ANSI/AWS D-1.4 -92, Structural welding code-reinforcing steel  ASTM A 184-90, Specification for fabricated deformed steel bar mats for concrete reinforcement  ASTM A 185-94 , Spec ifica tion for steel wel ded wire fabr ic, pla in for concrete reinforcement  ASTM A 36M-94 , Standard specificatio n for structural steel 1 dari

Upload: dwi-cahyono

Post on 19-Jul-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 1/9

 

Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung

1. Ruang lingkup

Tata cara ini meliputi persyaratan umum serta ketentuan teknis perencanaan danpelaksanaan struktur beton untuk bangunan gedung atau stuktur bangunan lain yangmempunyai kesamaan karakter dengan struktur bangunan gedung.

2 Acuan normatif 

SNI 03-6861.2-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja)

SNI 03 2492 1991, Metode pengambilan dan pengujian beton inti  

SNI 03-1726-1989, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung 

SNI 03-1727-1989, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung 

SNI 03-1974-1990, Metode pengujian kuat tekan beton

SNI 03-2458-1991, Metode pengujian pengambilan contoh untuk campuran beton segar 

SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur 

SNI 03-2492-1991, Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujiankuat tekan beton inti 

SNI 03-2496-1991, Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung untuk 

beton

SNI 03-2834-1992, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal 

SNI 03-3403-1994-03, Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran

SNI 03-3403-1994, Metode pengujian kuat tekan beton inti 

SNI 03-4433-1997, Spesifikasi beton siap pakai 

SNI 03-4810-1998, Metode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan

SNI 07-0052-1987, Baja kanal bertepi bulat canai panas, mutu dan cara uji 

SNI 07-0068-1987, Pipa baja karbon untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji SNI 07-0722-1989, Baja canai panas untuk konstruksi umum

SNI 07-3014-1992, Baja untuk keperluan rekayasa umum

SNI 07-3015-1992, Baja canai panas untuk konstruksi dengan pengelasan

SNI 15-2049-1994, Semen portland 

 ANSI/AWS D-1.4-92, Structural welding code-reinforcing steel 

 ASTM A 184-90, Specification for fabricated deformed steel bar mats for concrete reinforcement 

 ASTM A 185-94, Specification for steel welded wire fabric, plain for concrete reinforcement 

 ASTM A 36M-94, Standard specification for structural steel 

1 dari

Page 2: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 2/9

 

 ASTM A 416M, Specification for uncoated seven-wire stress-relived steel strand for prestressed concrete

 ASTM A 421, Specification for uncoated stress-relieved steel wire for prestresed concrete

 ASTM A 496-94, Specification for steel wire, deformed, for concretereinforcement 

 ASTM A 497-94a, Specification for welded deformed, steel wire fabric for concretereinforcement 

 ASTM A 500, Standard specification for hot-formed welded and seamless carbon steel structural tubing 

 ASTM A 501-93, Standard specification for cold-formed welded and seamless carbon steel structural tubing in rounds and shapes

 ASTM A 53, Standard specification for pipe, steel, black, and hot dipped, zinc coated weld and seamles

 ASTM A 572M, Standard specification for hgh-strength low-alloy columbium-vanadium steel of structural quality 

 ASTM A 588M, Standard specification for hgh-strength low-alloy structural steel with 50 ksi [ 345 MPa] minimum yield point to 4 in.[ 1—mm ] thick 

 ASTM A 615-94, Specification for deformed and plain billet-steel bars for concretereinforcement 

 ASTM A 616M-96a, Specification for rail-steel deformed and plain bars for concretereinforcement 

 ASTM A 617M-93, Specification for axle-steel deformed and plain bars for concretereinforcement 

 ASTM A 706M-92b, Specification for low-alloy steel deformed bars for concretereinforcement 

 ASTM A 722-90, Specification for uncoated high-stength steel bars for prestressing concrete

 ASTM A 767M-90, Specification for zinc-coated (galvanized) steel bars for concretereinforcement 

 ASTM A 775M-94d, Specification for epoxy-coated reinforcing, steel bars

 ASTM A 82-94, Specification for steel wire, plain for concrete reinforcement 

 ASTM A 884M-94a, Specification for epoxy-coated steel wire and welded wire fabric for reinforcement 

 ASTM A 934M-95, Specification for epoxy-coated prefabricated for steelreinforcing bars 

 ASTM C 1017-92, Specification for chemical admixtures for use in producing flowing concrete

 ASTM C 109-93, Standard test method for compressive strength of hirraulic cement mortars(using 2 in. or 50-mm cube speciments)

 ASTM C 31-91, Method of making and curing concrete test specimens in the field 

 ASTM C 33,-93, Specification for concrete aggregates

 ASTM C 39-93a, Test method for compressive strength of cylindrical concrete specimens 

 ASTM C 42-90, Methods of obraining and testing drilled cores and sawed beams of concrete

2 dari

Page 3: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 3/9

 

 ASTM C 494-92, Specification for chemical admixtures for concrete

 ASTM C 595-94a, Specification for blended hydraulic cements

 ASTM C 618-94a, Specification for fly ash and raw or calcined natural  pozzolan for use as mineral admixture in pozoland cement concrete

 ASTM C 685-94, Specification for concrete made by volumetric batching and continuous mixing 

 ASTM C 845, Standar spesifikasi semen hidrolis ekspansif 

 ASTM C 94-94, Specification for ready-mixed concrete

 ASTM C 989, Specification for ground granulated blast-furnace stag for use inconcrete and mortars

3 Istilah dan definisi

3.1adukan campuran antara agregat halus dan semen portland atau jenis semen hidraulik yang laindan air 

3.2agregatmaterial granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah, dan kerak tungku pijar, yang dipakaibersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton atau adukansemen hidraulik

3.3agregat halus pasir alam sebagai hasil disintegrasi 'alami' batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industripemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm

3.4agregat kasar  kerikil sebagai hasil disintegrasi 'alami' dari batuan atau berupa batu pecah yang diperolehdari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm sampai 40 mm

3.5

agregat ringanagregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat isi sebesar 1 100 kg/m3

atau kurang

3.6angkur  suatu alat yang digunakan untuk menjangkarkan tendon kepada komponen struktur betondalam sistem pasca tarik atau suatu alat yang digunakan untuk menjangkarkan tendonselama proses pengerasan beton dalam sistem pratarik

3.7

bahan tambahan suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang ditambahkan ke dalam campuran betonselama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya

3 dari

Page 4: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 4/9

 

3.8beban hidup semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasukbeban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah dan/atau

beban akibat air hujan pada atap

3.9beban kerja beban rencana yang digunakan untuk merencanakan komponen struktur 3.10beban mati berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala bebantambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang takterpisahkan dari gedung tersebut

3.11

beban terfaktor  beban kerja yang telah dikalikan dengan faktor beban yang sesuai

3.12beton campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregatkasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat

3.13beton bertulang beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum,yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi

bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja

3.14beton-normal  beton yang mempunyai berat satuan 2 200 kg/m3 sampai 2 500 kg/m3 dan dibuatmenggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah

3.15beton polosbeton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum

3.16beton pracetak elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulusebelum dirakit menjadi bangunan

3.17beton prategangbeton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangantarik potensial dalam beton akibat beban kerja

3.18beton ringan

beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat satuan tidak lebih dari 1 900kg/m3

3.19

4 dari

Page 5: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 5/9

 

beton ringan-pasir  beton ringan yang semua agregat halusnya merupakan pasir berat normal

3.20

beton ringan-total beton ringan yang agregat halusnya bukan merupakan pasir alami

3.21dinding geser  komponen struktur yang berfungsi untuk meningkatkan kekakuan struktur dan menahangaya-gaya lateral

3.22friksi kelengkungan 

friksi yang diakibatkan oleh bengkokan atau lengkungan di dalam profil tendon prategangyang disyaratkan

3.23friksi wobble friksi yang disebabkan oleh adanya penyimpangan yang tidak disengaja pada penempatanselongsong prategang dari kedudukan yang seharusnya

3.24gaya  jacking  gaya sementara yang ditimbulkan oleh alat yang mengakibatkan terjadinya tarik pada tendondalam beton prategang

3.25kolom komponen struktur dengan rasio tinggi terhadap dimensi lateral terkecil melebihi 3 yangdigunakan terutama untuk mendukung beban aksial tekan

3.26kolom pedestal komponen struktur tekan tegak yang mempunyai rasio tinggi bebas terhadap dimensi lateralterkecil rata-rata kurang dari 3

3.27komponen struktur lentur beton komposit komponen struktur lentur beton yang dibuat secara pracetak dan/atau yang dicor di tempat,yang masing-masing bagian komponennya dibuat secara terpisah, tetapi saling dihubungkansedemikian hingga semua bagian komponen bereaksi terhadap beban kerja sebagai suatukesatuan

3.28kuat nominal kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuandan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatanyang sesuai

3.29kuat perlu kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban

5 dari

Page 6: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 6/9

 

terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatukombinasi seperti yang ditetapkan dalam tata cara ini

3.30

kuat rencana kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan φ

3.31kuat tarik belah f ct  kuat tarik beton yang ditentukan berdasarkan kuat tekan-belah silinder beton yang ditekanpada sisi panjangnya

3.32kuat tarik leleh kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam Mpa

3.33

kuat tekan beton yang disyaratkan ( ' c f  )

kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton,

dinyatakan dalam satuan MPa. Bila nilai ' c f  di dalam tanda akar, maka hanya nilai numerik

dalam tanda akar saja yang dipakai, dan hasilnya tetap mempunyai satuan Mpa

3.34

modulus elastisitas rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul akibat tegangantersebut. Nilai rasio ini berlaku untuk tegangan di bawah batas proporsional material. Lihat10.5

3.35panjang penanaman panjang tulangan tertanam yang tersedia dari suatu tulangan diukur dari suatu penampangkritis

3.36panjang penyaluran

panjang tulangan tertanam yang diperlukan untuk mengembangkan kuat rencana tulanganpada suatu penampang kritis

3.37pasca tarikcara pemberian tarikan, dalam sistem prategang dimana tendon ditarik sesudah betonmengeras

3.38perangkat angkur perangkat yang digunakan pada sistem prategang pasca tarik untuk menyalurkan gayapasca tarik dari tendon ke beton

3.39perangkat angkur strand  tunggal 

6 dari

Page 7: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 7/9

 

perangkat angkur yang digunakan untuk strand  tunggal atau batang tunggal berdiameter 16mm atau kurang yang memenuhi 20.21(1) dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku

3.40

perangkat angkur strand majemuk perangkat angkur yang digunakan untuk strand , batang atau kawat majemuk, atau batangtunggal berdiameter lebih besar daripada 16 mm, yang memenuhi 20.21(1) dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku

3.41pratarik pemberian gaya prategang dengan menarik tendon sebelum beton dicor 

3.42prategang efektif 

tegangan yang masih bekerja pada tendon setelah semua kehilangan tegangan terjadi, diluar pengaruh beban mati dan beban tambahan

3.43sengkang tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponenstruktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jaring kawat baja las polos atau ulir,berbentuk kaki tunggal atau dibengkokkan dalam bentuk L, U  atau persegi dan dipasangtegak lurus atau membentuk sudut, terhadap tulangan longitudinal, dipakai pada komponenstruktur lentur balok

3.44

sengkang ikatsengkang tertutup penuh yang dipakai pada komponen struktur tekan, kolom

3.45tegangan intensitas gaya per satuan luas

3.46tendonelemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton

3.47tendon dengan lekatantendon prategang yang direkatkan pada beton baik secara langsung ataupun dengan caragrouting 

3.48tinggi efektif penampang (d )  jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik

3.49transfer 

proses penyaluran tegangan dalam tendon prategang dari jack atau perangkat angkur pascatarik kepada komponen struktur beton

3.50

7 dari

Page 8: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 8/9

 

tulangan batang baja berbentuk polos atau berbentuk ulir atau berbentuk pipa yang berfungsi untukmenahan gaya tarik pada komponen struktur beton, tidak termasuk tendon prategang,kecuali bila secara khusus diikut sertakan

3.51tulangan polosbatang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak berukir 

3.52tulangan ulir  batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau berukir 

3.53tulangan spiral 

tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris 3.54zona angkur bagian komponen struktur prategang pasca tarik dimana gaya prategang terpusat disalurkanke beton dan disebarkan secara lebih merata ke seluruh bagian penampang. Panjangdaerah zona angkur ini adalah sama dengan dimensi terbesar penampang. Untuk perangkatangkur tengah, zona angkur mencakup daerah terganggu di depan dan di belakangperangkat angkur tersebut

4 Persyaratan-persyaratan

4.1 Perencanaan struktur 

Dalam perencanaan struktur beton bertulang harus dipenuhi syarat-syarat berikut:

1)  Analisis struktur harus dilakukan dengan cara-cara mekanika teknik yang baku.

2)  Analisis dengan komputer, harus disertai dengan penjelasan mengenai prinsip carakerja program, data masukan serta penjelasan mengenai data keluaran.

3) Percobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang analisis teoritis.

4)  Analisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis yang mensimulasikankeadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi sifat bahan dan kekakuan unsur-unsurnya.

5) Bila cara perhitungan menyimpang dari tata cara ini, maka harus mengikutipersyaratan sebagai berikut:

(1) Struktur yang dihasilkan harus dapat dibuktikan cukup aman dengan bantuanperhitungan dan/atau percobaan.

(2) Tanggung jawab atas penyimpangan yang terjadi dipikul oleh perencana danpelaksana yang bersangkutan.

(3) Perhitungan dan/atau percobaan tersebut diajukan kepada panitia yang ditunjukoleh pengawas bangunan yang berwenang, yang terdiri dari ahli-ahli yang diberiwewenang menentukan segala keterangan dan cara-cara tersebut. Bila perlu,panitia dapat meminta diadakan percobaan ulang, lanjutan atau tambahan. Laporanpanitia yang berisi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penggunaan caratersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan tata cara ini.

4.2 Penanggung jawab perhitungan

8 dari

Page 9: Tata Pasal 1-4

5/17/2018 Tata Pasal 1-4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-pasal-1-4 9/9

 

Nama penanggung jawab hasil perhitungan harus ditulis dan dibubuhi tanda tangan sertatanggal yang jelas.

9 dari