tatib pemilihan kepala desa

15
Tatib Pilkades Page 1 PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA ............................... KECAMATAN ............................... KABUPATEN LAMPUNG SELATAN KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA NOMOR : 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA Menimbang : bahwa dalam rangka mengatur tata cara pelaksanaan pemilihan Kepala Desa ............................... Kecamatan ..............................., Kabupaten Lampung Selatan, maka sebagai dasar pelaksanaannya perlu ditetapkan dalam suatu tata tertib Pemilihan Kepala Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemerintah Desa ; 4. Peraturan Bupati Lampung Selatan, Nomor 28 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 6 tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa ; 5. Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pengesahan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ............................... Kecamatan ............................... Kabupaten Lampung Selatan Periode Tahun 2013 2019; Memperhatikan : Hasil Musyawarah Panitia Pemilihan Kepala Desa ............................... pada hari Jumat tanggal ............................... MEMUTUSKAN : Menetapkan : Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sidodad tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa ............................... Kecamatan ..............................., Kabupaten Lampung Selatan.

Upload: sukardi-juniardi

Post on 21-Jul-2015

1.186 views

Category:

Education


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 1

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

DESA ............................... KECAMATAN ...............................

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

KEPUTUSAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

NOMOR : 01 TAHUN 2014

TENTANG

TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA

Menimbang : bahwa dalam rangka mengatur tata cara pelaksanaan pemilihan

Kepala Desa ............................... Kecamatan ...............................,

Kabupaten Lampung Selatan, maka sebagai dasar pelaksanaannya

perlu ditetapkan dalam suatu tata tertib Pemilihan Kepala Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah ;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Nomor 6 Tahun

2006 tentang Pemerintah Desa ;

4. Peraturan Bupati Lampung Selatan, Nomor 28 tahun 2006 tentang

Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung

Selatan Nomor 6 tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa ;

5. Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor 31 Tahun 2006

tentang Pengesahan Anggota Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) ............................... Kecamatan ...............................

Kabupaten Lampung Selatan Periode Tahun 2013 – 2019;

Memperhatikan : Hasil Musyawarah Panitia Pemilihan Kepala Desa ...............................

pada hari Jumat tanggal ...............................

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sidodad tentang Tata Tertib

Pemilihan Kepala Desa ............................... Kecamatan

..............................., Kabupaten Lampung Selatan.

Page 2: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 2

BAB I

HAK MEMILIH DAN DIPILIH

Pasal 1

Yang dapat memilih dalam pemilihan Kepala Desa adalah penduduk desa Warga Negara

Republik Indonesia yang :

a. Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah paling singkat 6 (enam)

bulan dengan tidak terputus-putus dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap ;

b. Sudah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah pernah kawin ;

c. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum yang pasti.

d. Tidak pernah terlibat baik langsung aupun tidak langsung dalam sesuatu kegiatan yang

engkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD

1945

e. Daftar pemilih ditetapkan oleh panitia dengan ditandatangani seluruh anggota panitia dan

diketahui oleh Penjabat Kepala Desa, Ketua BPD serta calon Kepala Desa.

Pasal 2

(1) Yang dapat dipilih menjadi Kepala Desa adalah penduduk desa Warga Negara Republik

Indonesia, yang :

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

b. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta

Pemerintah ;

c. Tidak pernah terlibat baik langsung aupun tidak langsung dalam sesuatu kegiatan yang

engkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD

1945

d. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan tingkat Pertama dan atau sederajat;

e. Berumur paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun;

f. Sehat jasmani dan rohani ;

g. Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan Kepolisian ;

h. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan

hukuman paling singkat 5 ( lima ) tahun ;

i. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum yang pasti ;

Page 3: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 3

j. Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di desa setempat ;

k. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa ;

l. Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (Sepuluh) tahun atau 2

(dua) kali masa jabatan ;

m. Penduduk desa setempat dan berdomisili di desa tersebut paling singkat 2 (dua) tahun

dengan tidak terputus-putus.

(2) Pegawai Negeri yang mencalonkan sebagai Kepala Desa selain harus memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), juga harus memiliki surat keterangan persetujuan dari

atasannya yang berwenang untuk keperluan dimaksud.

(3) Bagi calon Kepala Desa yang terpilih dan ditetapkan menjadi Kepala Desa, terhitung mulai

tanggal pelantikan sebagai Kepala Desa harus bertempat tinggal di desa yang bersangkutan.

Pasal 3

(1) yang dimaksud belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun

sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) huruf k adalah Bakal Calon Kepala Desa yang

belum pernah menjabat sebagai Keala Desa selama 10 (sepuluh) tahun, pada saat yang

bersangkutan mendaftarkan diri.

(2) Yang dimaksud belum pernah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan sebagaimana dimaksud

Pasal 2 ayat (1) huruf k adalah bagi bakal Calon Kepala Desa yang belum pernah menjabat

2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut maupun tidak, pada saat yang bersangkutan

mendaftarkan diri.

(3) Bakal calon Kepala Desa yang pernah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-

turut maupun tidak atau pernah menjabat 10 (sepuluh) tahun tidak memenuhi syarat untuk

mencalonkan atau dicalonkan dalam pemilihan Kepala Desa.

Pasal 4

(1) Persyaratan penduduk desa setempat dan berdomisili di desa paling singkat 2 (dua) tahun

dengan tidak terputus-putus, tidak diberlakukan bagi calon dari putra desa yang berdomisili

di desa lain.

(2) Calon kepala desa apabila terpilih, paling lambat 1 (satu) bulan setelah dilantik dan wajib

berdomisili serta menetap di desa.

Pasal 5

Dalam pemilihan Kepala Desa, setiap penduduk desa yang telah ditetapkan sebagai calon yang

berhak dipilih atau memilih, wajib hadir dan tidak boleh diwakilkan kepada siapapun dan

dengan alasan apapun.

Pasal 6

Page 4: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 4

Apabila Calon Kepala Desa yang berhak dipilih tidak dapat hadir karena sesuatu hal yang sangat

mendadak pada saat pemungutan suara, dapat digantikan dengan sebuah foto berukuran 10 R,

yang ditempatkan diatas tempat duduk calon yang bersangkutan.

BAB II

PENDAFTARAN PEMILIH DAN BAKAL CALON KEPALA DESA

Bagian Kesatu

Pendaftaran Pemilih

Pasal 7

(1) Dalam pelaksanaan pendaftaran Pemilih, untuk menentukan penduduk yang telah genap

mencapai berusia 17 (tujuh belas) tahun, ditentukan dengan cara menghitung mundur mulai

tanggal pelaksanaan pemungutan suara yang telah ditetapkan.

(2) Penentuan tanggal lahir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan bukti sah yang

dimiliki seperti Akte Kelahiran atau Ijasah atau KTP atau SIM atau Pasport atau keterangan

lain yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya yang dikeluarkan instansi

berwenang.

(3) Apabila terdapat bukti sah yang tanggal lahirnya berbeda, dipergunakan bukti sah yang

memiliki nilai waktu paling lama.

(4) Apabila terdapat pemilih yang tidak diketahui tanggal dan atau bulan kelahirannya,

ditentukan dengan cara menghitung mulai 31 Desember tahun kelahiran yang

bersangkutan.

(5) Apabila hanya diketahui bulan dan tahun kelahirannya, dihitung mulai tanggal terakhir

bulan kelahiran yang bersangkutan.

Pasal 8

(1) Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum dilaksanakan pendaftaran pemilih, Panitia Pemilihan

Kepala Desa memberitahukan / mengumumkan kepada masyarakat jadwal waktu

pendaftaran pemilih pada tempat-tempat umum, seperti Balai Desa atau tempat umum yang

mudah diketahui oleh masyarakat Desa, sesuai cara yang lazim dilakukan masyarakat Desa

setempat.

(2) Tenggang waktu tata cara pendaftaran pemilih ditentukan oleh Panitia Pemilihan Kepala

Desa.

(3) Setelah pelaksanaan pendaftaran pemilih, Panitia menyusun Daftar Pemilih Sementara yang

ditetapkan oleh Panitia dan diketahui oleh Kepala Desa atau Pejabat Kepala Desa dan Ketua

BPD, serta harus diumumkan kepada masyarakat di Balai Desa atau tempat umum lainnya

yang mudah diketahui oleh masyarakat selama 7 (tujuh) hari secara berturut-turut.

(4) Sejak Daftar Pemilih Sementara diumumkan jika terdapat penduduk yang berhak memilih

tetapi belum terdaftar, maka kepada yang bersangkutan diberikan kesempatan mendaftarkan

diri sampai dengan 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya pengumuman Daftar Pemilih

Sementara, untuk dimasukkan dalam Daftar Pemilih Tambahan.

Page 5: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 5

(5) Daftar Pemilih Tambahan sebagaiamana dimaksud pada ayat (4) diumumkan selama 3

(tiga) hari terhitung sejak Pendaftaran Pemilihan Tambahan ditutup.

(6) Setelah masa waktu pengumuman pemilih tambahan berakhir apabila terdapat kesalahan

penulisan nama atau belum tercatat dalam daftar pemilih atau terdapat nama pemilih bukan

penduduk desa setempat dalam Daftar Pemilih Sementara dan Tambahan, maka diberikan

kesempatan untuk melaporkan kepada Panitia selama 3 (tiga) hari.

(7) Setelah laporan-laporan tersebut dilaksanakan oleh Panitia, maka Daftar Pemilih Sementara

dan tambahan ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap oleh Panitia dan diketahui Kepala

desa atau Penjabat Kepala Desa, Ketua BPD dan Calon Kepala Desa.

(8) Daftar Pemilih Tetap diumumkan kepada masyarakat di tempat umum.

Bagian Kedua

Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa

Pasal 9

(1) Dalam pelaksanaan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa, untuk menentukan usia telah

genap berusia 25 (dua puluh lima) tahun, ditentukan dengan cara menghitung mundur, pada

saat pendaftaran ditutup.

(2) Untuk mengetahui pendaftar berusia tidak melebihi usia 60 (enam puluh) ditentukan

dengan cara menghitung mundur sejak yang bersangkutan mendaftarkan diri.

(3) Penentuan tanggal lahir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan bukti sah Ijasah

dan atau Akte Kelahiran yang dimiliki yang bersangkutan.

(4) Apabila terdapat bukti sah yang tanggal lahirnya berbeda, dupergunakan bukti sah yang

memiliki nilai waktu paling lama.

(5) Apabila terdapat Bakal Calon Kepala Desa yang tidak diketahui tanggal dan atau bulan

kelahirannya, ditentukan dengan cara menghitung mulai 31 Desember tahun kelahiran yang

bersangkutan.

(6) Apabila hanya diketahui bulan dan tahun kelahirannya, dihitung mulai tanggal terakhir

bulan kelahiran yang bersangkutan.

Pasal 10

(1) Pengumuman pendaftaran Bakal calon Kepala Desa diumumkan secara terbuka oleh Panitia

Pemilihan Kepala Desa di tempat-tempat umum yang mudah diketahui oleh masyarakat

Desa.

(2) Pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dibuka selama 24 ( dua puluh empat ) hari.

Page 6: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 6

(3) Pelaksanaan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB

sampai dengan pukul 14.00 WIB,setiap hari, mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu

kecuali hari Jum’at pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB pertama hingga hariterakhir masa pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa.

(4) Apabila sampai dengan berakhirnya masa pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa

sebagaimana dimaksud ayat (2), belum diperoleh Bakal Calon Kepala Desa atau hanya

terdapat 1 (satu) Bakal Calon yang mendaftarkan diri, maka pendaftaran ditutup dan dibuka

pengumuman pendaftaran tahap II (kedua) dengan masa waktu selama 7 (tujuh) hari.

(5) Apabila setelah tenggang waktu pendaftaran yang kedua, ternyata belum diperoleh Bakal

Calon Kepala Desa atau hanya terdapat 1 (satu) Bakal Calon yang mendaftarkan diri, maka

pendaftaran ditutup dan dibuka pengumuman pendaftaran tahap III (ketiga) selama 7 (tujuh)

hari.

Pasal 11

(1) Setelah berakhirnya pendaftaran Calon Kepala Desa tahap III (ketiga), ditentukan sebagai

berikut :

Apabila tidak terdapat Bakal Calon yang mendaftarkan diri atau Bakal Calon tidak

memenuhi syarat, maka Panitia Pemilihan melaporkan kepada BPD untuk selanjutnya

dilaporkan kepada Bupati melalui Camat.

(2) Setiap tahapan pengumuman pendaftaran Bakal calon Kepala Desa berakhir, diikuti dengan

berita acara penutupan.

BAB III

PENJARINGAN, PENYARINGAN DAN

PENETAPAN CALON KEPALA DESA YANG BERHAK DIPILIH

Bagian Kesatu

Penjaringan

Pasal 12

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa membuka pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa.

(2) Bersamaan dengan pelaksanaan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) panitia

pemilihan juga melakukan penjaringan Bakal Calon Kepala Desa.

(3) Penjaringan Bakal Calon Kepala Desa dilakukan oleh Panitia Pemilihan melalui penelitian

dan pemeriksaan berkas administrasi Bakal Calon Kepala Desa yang telah mendaftarkan

diri.

(4) Hasil penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah dilengkapi dengan

persyaratan administrasi selanjutnya menyampaikan visi dan misi untuk menetapkan Calon

yang berhak dipilih.

Page 7: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 7

Bagian Kedua

Pasal 13

(1) Calon Kepala Desa yang lolos seleksi administrasi diumumkan kepada masyarakat di

tempat-tempat yang terbuka sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat

untuk dipilih.

BAB IV

KAMPANYE CALON

Pasal 14

(1) Calon Kepala Desa dapat melakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya

masyarakat setempat.

(2) Tata tertib kampanye ditetapkan oleh Panitia Pemilihan, yang memuat ketentuan paling

sedikit :

a. Waktu dan tempat ;

b. Materi dan naskah kampanya ;

c. Bentuk kampanye ;

d. Larangan-larangan dalam kampanye ;

e. Kesopanan ;

f. Keamanan.

(3) Waktu dan tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, hanya dapat dilakukan

pada siang hari dan tidak boleh menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan.

(4) Biaya pelaksanan kampanye sebagimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada calon

masing-masing.

Pasal 15

(1) Tata cara kampanye dapat dilakukan dalam bentuk :

a. Rapat umum dan tatap muka ;

b. Pemasangan, penyebaran tanda gambar dan program masing-masing calon Kepala Desa

;

c. Pemasangan spanduk, baliho, pamflet, leaflet dan lain-lain.

(2) Tata cara kampanye, pemasangan dan pembersihan alat peraga diatur lebih lanjut dalam tata

tertib yang ditentukan oleh Panitia.

(3) Naskah kampanye merupakan pemaparan program masing-masing Calon Kepala Desa, dan

harus diserahkan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa paling lambat 1 (satu) kali 24 (dua

puluh empat) jam sebelum pelaksanaan kampanye dalam bentuk Rapat terbuka.

Page 8: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 8

(4) Panitia Pemilihan Kepala Desa harus melakukan penelitian terhadap naskah kampanye

Calon Kepala desa dan berhak untuk melakukan koreksi terhadap naskah kampanye, tanda

gambar, spanduk, baliho, pamflet dan lain-lain alat perga kampanye yang dapat

mengakibatkan terganggunya ketertiban dan ketentraman umum.

(5) Dalam penyampaian kampanye secara terbuka dilarang menyimpang dari naskah kampanye.

BAB V

PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 16

(1) Setelah BPD menetapkan calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (1), paling singkat 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara dilaksanakan, Panitia

Pemilihan memberitahukan kepada masyarakat desa tentang tempat dan waktu pelaksanan

pemilihan Calon Kepala Desa.

(2) Pemberitahuan tentang pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Calon Kepala Desa

sebagimana dimaksud ayat (1) dapat dilaksnakan dengan memasang spanduk, atau dalam

bentuk pengumuman terbuka sesuai dengan tata cara di desa.

Pasal 17

Pemilihan Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dihadiri oleh BPD, Panitia

Pemilihan, Panitia Pengawas dan Calon yang berhak dipilih.

Pasal 18

Bentuk dan model surat suara, ditetapkan sebagi berikut :

a. Surat suara berwarna putih dengan tulisan hitam ;

b. Memuat nama Desa, Kecamatan dan Kabupaten ;

c. Foto terbaru Calon Kepala Desa dengan mengenakan pakaian bebas, rapi dan sopan

berwarna atau hitam putih dengan ukuran disesuaikan jumlah Calon Kepala Desa yang

berhak dipilih.

d. Nomor urut ditentukan berdasarkan abjad nama Calon Kepala Desa berada diatas foto calon,

berurutan mulai nomor terkecil dari kiri ke kanan ;

e. Pada bagian atas sebelah kanan disediakan tempat untuk tanda tangan ketua panitia

Pemilihan Kepala Desa atau anggota Panitia yang mendapatkan mandat dari ketua apabila

ketua berhalangan ;

f. Ukuran kertas kartu suara ditentukan berdasarkan jumlah Calon Kepala Desa yang akan

dipilih.

Pasal 19

Page 9: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 9

Penentuan tempat duduk Calon Kepala Desa didasarkan urutan nomor yang tercantum dalam

surat suara.

Pasal 20

(1) Pembuatan bilik tempat pemungutan suara, kotak suara dan alat pencoblos dan alas alat

pencoblos disiapkan Panitia Pemilihan Kepala Desa dengan bentuk dan ukuran

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 6 Tahun 2006

tentang Pemerintahan desa.

(2) Pengaturan lokasi bilik dan kotak suara diatur sedemikian rupa agar memudahkan lalu

lintas Pemilih dan pengawasan dari Petugas Panitia.

Pasal 21

(1) Pemilihan calon Kepala Desa dilakukan dengan mencoblos kertas suara yang memuat foto

calon yang berhak dipilih, yang dihadiri paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah pemilih

yang telah disahkan oleh panitia pemilihan.

(2) Apabila pada saat berakhirnya pemungutan suara quorum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) belum tercapai, penghitungan suara dapat diundur paling lama 3 (tiga) jam dengan

ketentuan quorum ½ (satu perdua) dari jumlah pemilih yang telah disahkan oleh panitia

pemilihan dan dimuat dalam Berita acara.

(3) Apabila sampai batas waktu pengunduran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) quorum

belum juga tercapai, proses pemilihan calon Kepala Desa diulang dengan membuka kembali

pendaftaran bakal calon paling cepat 30 (tiga puluh) hari.

(4) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah dilaksanakan dan quorum

belum juga tercapai, maka ditunjuk penjabat Kepala Desa oleh pejabat yang berwenang atas

usul Camat dengan memperhatikan aspirasi masyarakat.

Pasal 22

Anggota BPD dan panitia pemilihan yang mempunyai hak pilih serta calon yang berhak

dipilih dalam pemilihan calon Kepala Desa tetap mempunyai hak untuk menggunakan hak

pilihnya.

Pasal 23

(1) Pemilihan Calon Kepala Desa dilaksnakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan

adil oleh penduduk desa yang telah terdaftar sebagi pemilih yang memenuhi syarat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.

(2) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos foto calon yang berhak dipilih dalam bilik

suara yang telah disediakan oleh panitia pemilihan.

(3) Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon yang berhak

dipilih.

Page 10: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 10

(4) Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan, tidak dapat diwakilkan

dengan cara apapun.

Pasal 24

Untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan Calon Kepala Desa, Panitia Pemilihan menyediakan :

a. Papan pengumuman yang memuat nama-nama calon yang berhak dipilih sesuai penetapan

BPD ;

b. Surat suara yang memuat foto calon yang berhak dipilih yang telah ditandatangani oleh

Ketua Panitia Pemilihan sebagai tanda surat suara yang sah ;

c. Sebuah kotak suara atau lebih yang besarnya disesuaikan kebutuhan berikut kuncinya ;

d. Bilik suara atau tempat khusus untuk pelaksanan pemberian suara ;

e. Alat pencoblos di dalam bilik suara ;

f. Papan tulis untuk menghitung suara.

Pasal 25

(1) Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, panitia pemilihan sudah

harus menyampaikan undangan kepada para pemilih yang memuat tentang waktu dan

tempat pemilih menggunakan hak pilihnya.

(2) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, panitia pemilihan membuka kotak suara dan

memperlihatkannya kepada para pemilih bahwa kotak suara dalam keadaan kosong serta

menutupnya kembali, mengunci dan menyegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi

cap atau stempel panitia pemilihan.

Pasal 26

(1) Pemilih yang hadir diberikan selembar surat suara oleh panitia pemilihan melalui

pemanggilan berdasarkan urutan daftar hadir.

(2) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau meneliti dan apabila surat suara

dimaksud dalam keadaan cacat kepada panitia pemilihan dan diganti dengan surat suara

yang baru.

(3) Penggantian surat suara yang baru harus dibuka dan diteliti Panitia Pemilihan sebelum

diserahkan kepada pemilih.

Pasal 27

(1) Pencoblosan surat suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan menggunakan alat coblos

yang telah disediakan oleh panitia pemilihan.

Page 11: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 11

(2) Pemilih yang masuk ke dalam bilik suara adalah pemilih yang akan menggunakan hak

suaranya.

(3) Setelah surat suara dicoblos, pemilih memasukkan surat suara kedalam kotak suara yang

telah disediakan dalam keadaan terlipat.

Pasal 28

(1) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, panitia pemilihan berkewajiban untuk:

a. Menjamin agar tata demokrasi berjalan dengan lancar, tertib, aman dan teratur ;

b. Menjamin pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan tertib.

(2) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para calon yang berhak dipilih harus berada di

tempat yang telah ditentukan untuk mengikuti pelaksanaan pemungutan suara.

(3) Panitia pemilihan menjaga agar setiap orang yang berhak memilih hanya memberikan satu

suara dan menolak pemberian suara yang diwakilkan dengan alasan apapun.

Pasal 29

(1) Pemungutan suara mulai dilaksnakan mulai pagi hari pukul 08.00 s/d 13.00, setelah dibuka

oleh Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa.

(2) Batas waktu pemungutan suara ditetapkan oleh Panitia dalam Tata tertib Panitia dengan

mempertimbangkan jumlah hak pilih dan luas Wilayah desa.

(3) Pemilih yang telah hadir dilokasi tempat pemungutan suara dan telah mendaftarkan diri

kepada Panitia, meskipun waktu pemungutan suara telah berakhir, tetap diberikan

kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya.

(4) Pemilih yang cacat, dalam menggunakan hak pilihnya dapat dibantu oleh Panitia

didampingi oleh petugas keamanan.

(5) Setelah semua Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selesai menggunakan hak

pilihnya, Ketua Panitia segera menyatakan pemungutan suara ditutup dan dilanjutkan

dengan penghitungan suara.

(6) Penutupan pemungutan suara dituangkan dalam Berita Acara pemungutan Suara yang

ditanda tangani oleh Panitia dan Calon Kepala Desa.

Page 12: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 12

BAB VI

PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 30

(1) Setelah semua pemilih menggunakan hak pilihnya untuk memberikan suaranya, panitia

pemilihan meminta kepada masing-masing calon yang berhak dipilih untuk menugaskan 1

(satu) orang pemilih untuk menjadi saksi dalam penghitungan suara.

(2) Saksi yang ditunjuk oleh calon adalah salah satu pemilih yang benar-benar memahami

ketentuan sah dan tidaknya kartu suara yang dicoblos.

(3) Dalam hal calon tidak menunjuk saksi tidak mengurangi keabsahan hasil pemilihan Kepala

Desa.

Pasal 31

(1) Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan menghitung surat suara.

(2) Setiap lembar surat suara diambil dan diteliti satu demi satu untuk mengetahui suara yang

diberikan kepada calon yang berhak dipilih.

(3) Penghitungan Suara yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa dengan

menyebutkan nama Calon Kepala desa dan apabila terdapat nama calon yang sama

disebutkan nomor urut yang bersangkutan.

(4) Panitia Pemilihan membaca dan menyebutkan nama calon yang mendapat suara tersebut

serta mencatatnya di papan tulis yang dapat dilihat dengan jelas oleh semua pemilih yang

hadir.

(5) Dalam menyebutkan nama Calon Kepala Desa, dengan suara yang jelas dan tekanan suara

yang sama.

(6) Bila terjadi kekeliruan pengucapan nama Calon yang memperoleh suara, sehingga

mengakibatkan perbedaan pencatatan perolehan suara atau menimbulkan keraguan

pencatatan suara, Panitia menghitung ulang perolehan kartu suara yang telah dicoblos pada

saat diketahui kekeliruan.

Pasal 32

(1) Surat suara dianggap tidak sah, apabila :

a. Tidak menggunakan surat suara yang telah ditentukan oleh panitia ;

b. Tidak terdapat tanda tangan ketua panitia dan stempel panitia pemilihan ;

c. Ditanda tangani atau memuat tanda yang menunjukkan identitas pemilih ;

d. Memberikan suara untuk lebih dari satu calon yang berhak dipilih ;

e. Menentukan calon lain, selain dari calon yang berhak dipilih yang telah ditentukan ;

f. Mencoblos tidak tepat pada kotak foto yang disediakan ;

g. Mencoblos tidak menggunakan alat coblos yang disediakan panitia.

Page 13: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 13

(2) Alasan-alasan yang menyebabkan surat suara tidak sah diumumkan kepada pemilih pada

saat itu juga.

Pasal 33

(1) Setelah penghitungan suara selesai, diumumkan perolehan suara masing-masing Calon

Kepala Desa.

(2) Hasil pelaksanaan penghitungan suara dituangkan dalam Berita Acara penghitungan suara

yang ditandatangani oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa dan Calon Kepala Desa serta

saksi yang ditunjuk.

(3) Dalam hal Calon Kepala Desa atau Saksi yang ditunjuk meninggalkan tempat sebelum

berakhirnya penghitungan suara dan tidak bersedia tanda tangan dalam Berita Acara tidak

mengurangi keabsahan Berita Acara penghitungan suara.

(4) Berita Acara tahapan-tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa ditanda tangani oleh

Panitia.

Pasal 34

(1) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih yang mendapatkan dukungan suara sah terbanyak

dinyatakan sebagai Calon Kepala Desa yang terpilih.

(2) Apabila Calon Kepala Desa yang berhak dipilih yang memperoleh suara terbanyak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih dari satu orang dengan jumlah yang sama, maka

untuk menentukan calon yang berhak menjadi Kepala Desa diadakan pemilihan ulang.

(3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan hanya untuk calon-

calon yang mendapatkan suara terbanyak dalam jumlah yang sama, paling lambat 30 (tiga

puluh) hari sejak penandatanganan Berita Acara Pemilihan.

(4) Apabila pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hasilnya tetap sama, maka

untuk mendapatkan calon yang dinyatakan terpilih dan diangkat sebagai Kepala Desa

menjadi hak BPD.

BAB VII

PENETAPAN CALON TERPILIH

Pasal 35

(1) Setelah penghitungan suara selesai, Panitia Pemilihan menyusun, menandatangani dan

membacakan Berita Acara Pemilihan.

(2) Laporan pelaksanaan pemilihan calon Kepala Desa dan Berita Acara pemilihan

disampaikan oleh Panitia Pemilihan kepada BPD.

Pasal 36

Page 14: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 14

(1) Calon Kepala Desa yang memperoleh suara sah terbanyak ditetapkan sebagai Calon Terpilih

dengan Keputusan BPD berdasarkan laporan pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 35 dari Panitia Pemilihan.

(2) BPD mengusulkan pengesahan dan pengangkatan Calon Kepala Desa terpilih kepada Bupati

melalui Camat untuk ditetapkan dan dilantik sebagai Kepala Desa, paling lama 15 (lima

belas) hari setelah menerima laporan dari Panitia Pemilihan.

(3) Pengusulan pengesahan dan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilampiri :

a. Berita Acara pemungutan suara.

b. Berita Acara hasil penghitungan suara ;

c. Keputusan BPD tentang penetapan Calon yang berhak dipilih ;

d. Keputusan BPD tentang penetapan Calon Terpilih ;

e. Berita Acara penelitian berkas persyaratan administrasi Calon ;

f. Berita Acara pelaksanaan ujian penyaringan ;

g. Berkas permohonan dan persyaratan administrasi Calon Terpilih.

h. Surat-surat lain yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Desa terdiri dari Tata Tertib,

susunan Panitia, Kartu suara, dan Surat Undangan Pemilih.

BAB VIII

BIAYA PEMILIHAN

Pasal 37

(1) Biaya pemilihan Kepala Desa berasal dari :

a. APBD Kabupaten ;

b. APBDes ;

c. Swadaya Masyarakat ;

d. Bantuan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

(2) Biaya pemilihan Kepala Desa yang bersumber dari Pemerintah Desa diatur lebih lanjut

dalam APBDes.

(3) Biaya Pemilihan Kepala Desa yang bersumber dari APBD Kabupaten dipergunakan untuk :

a. Administrasi ( pengumuman, undangan, pembuatan kotak dan surat suara, pembuatan

tanda gambar calon dan sebagainya ) ;

b. Pendaftaran pemilih ;

c. Pembuatan bilik / kamar tempat pemilihan ;

d. Penelitian persyaratan calon ;

e. Honorarium panitia, konsumsi dan biaya rapat ;

f. Honorarium petugas.

Page 15: Tatib pemilihan kepala desa

Tatib Pilkades Page 15

BAB IX

PENUTUP

Pasal 38

Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa ini mulai

berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ...............................

Pada tanggal : ...............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

KETUA,

..............................................

MENGETAHUIKETUA BPD BANJAR SURI

…………………………