tbc solusi

9
Nama : Fina Violita C NIM : 101211131195 Kelas : IKMA 2012 Solusi Mencegah TB Paru 4.1 Preventif a. Individu 1) Meningkatkan Personal Hygine, dengan cara: a) Memberikan rumah pencahayaan supaya kuman-kuman TB Paru dapat mati b) Membersihkan tempat tidur dan memanaskannya di terik matahari agar kumannya dapat mati c) Memasang masker bagi keluarga yang batuk 2) Waspada Penggunaan alat makan bersama, dengan cara: a) Memisahkan antara alat makan satu dengan alat makan orang lain yang memiliki penyakit TB b) Tidak makan bergantian dengan orang yang mengidap penyakit TB c) Tidak saling suap menyuap pada seorang yang mengidap penyakit TB Paru 3) Kesadaran untuk Vaksin BCG Kesadaran untuk segera memberikan vaksin BCG kepada bayi untuk mempertahankan daya imun anak tersebut sehingga kuman TB tidak mudah menyerang anak tersebut. 4) Makan makanan bergizi, dengan cara: a) Makan makanan yang mengandung banyak vitamin seperti sayuran dan buah segar.

Upload: fina-violita

Post on 25-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Nama : Fina Violita CNIM : 101211131195Kelas: IKMA 2012

Solusi Mencegah TB Paru

4.1 Preventifa. Individu1) Meningkatkan Personal Hygine, dengan cara:a) Memberikan rumah pencahayaan supaya kuman-kuman TB Paru dapat matib) Membersihkan tempat tidur dan memanaskannya di terik matahari agar kumannya dapat matic) Memasang masker bagi keluarga yang batuk2) Waspada Penggunaan alat makan bersama, dengan cara:a) Memisahkan antara alat makan satu dengan alat makan orang lain yang memiliki penyakit TBb) Tidak makan bergantian dengan orang yang mengidap penyakit TBc) Tidak saling suap menyuap pada seorang yang mengidap penyakit TB Paru3) Kesadaran untuk Vaksin BCGKesadaran untuk segera memberikan vaksin BCG kepada bayi untuk mempertahankan daya imun anak tersebut sehingga kuman TB tidak mudah menyerang anak tersebut.4) Makan makanan bergizi, dengan cara:a) Makan makanan yang mengandung banyak vitamin seperti sayuran dan buah segar.b) Minum cukup air agar tetap segarc) Makan makanan yang mengandung karbohidrat dan gizi banyak guna mendapatkan energi yang cukup agar ketahanan tubuhnya menjadi kuat.

5) Meningkatkan kesadaran Diagnosa dinia) Dengan cara cepat tanggap apabila ada keluhan batuk yang cukup parah, demam menggigil dan segera ke Puskesmas/ Poskesdes terdekat agar segera ditangani.b) Menyarankan agar saling perhatian kepada sesama untuk mencegah penyakit TB Paru di kalangan tetangga terdekat agar virus itu segera di obati dan ditangani dengan cepat.

b. Masyarakat1) Mengadakan kerja bakti, dengan diadakannya kerja bakti di lingkungan desa maka senantiasa mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Kerja bakti yang dilakukan seperti bersih-bersih selokan, memangkas tanaman-tanaman yang rimbun, dll.2) Melakukan olahraga bersama. Dalam upaya mencapai hidup sehat untuk mencegah penyakit TB Paru, diperlukan olahraga secara teratur disamping mengkonsumsi makanan bergizi. Olahraga bersama yang dilakukan seperti yang paling sering adalah mengadakan kiat senam bersama satu desa atau mengadakan jalan sehat bersama dengan doorprize sebagai penarik minat. Olahraga bersama membangkitkan semangat para warga yang tadinya malas untuk berolahraga. Dapat juga dengan melakukan acara jalan santai bersama setiap 1 minggu sekali dan bersepeda keliling desa.3) Meningkatkan kepedulian sesama. Kepedulian bersama yang dimaksud adalah dengan metode interaksi sesama dalam mengingatkan hal-hal yang dapat berpengaruh pada TB atau pencegahan-pencegahannya.

c. Institusi1) Institusi kesehatan dengan perangkat desa BanyubiruProgram :a) Lomba membuat dan mempresentasikan (menampilkan) media promosi kesehatan tentang TB ParuSasaran : Pemuda/Penggerak Karang Taruna di Desa BanyubiruPelaksanaan: Secara periodik, dilakukan setahun sekaliTujuan: Mencetak kader kesehatan yang benar-benar memahami secara menyeluruh tentang penyakit TB Paru, mulai dari proses transmisi, diagnosis dini, hingga upaya penanggulangannya.Indikator keberhasilan : Munculnya kader yang peduli akan kesehatan, khusunya TB Paru dan bersedia menjadi perwakilan pemuda setempat untuk melakukan penyuluhan ketika ada pertemuan di Balai Desa atau pertemuan ibu-ibu PKK.b) Mengadakan pertemuan rutin, semacam lokakarya kesehatanSasaran: Karang Taruna, PKK, dan organisasi lokal lainnyaPelaksanaan: 6 bulan sekaliTujuan: Memberikan pengetahuan kesehatan, termasuk TB Paru kepada warga Desa Banyubiru secara periodik dan berkesinambungan untuk disebarluaskan kepada warga masyarakat yang lain.Indikator Keberhasilan : Partisipasi anggota organisasi lokal untuk hadir di kegiatan tersebut, minimal 75% dari total anggota dan memahami materi yang disampaikan (mulai dari transmisi, diagnosis dini, hingga cara penanggulangan).c) Mendirikan Pusat Informasi Kesehatan (Pinkes), termasuk TB Paru di Desa BanyubiruSasaran: Seluruh warga Desa Banyubiru dan Kader KesehatanPelaksanaan: Pada hari kerja/kondisional (jam buka bisa menyesuaikan jam buka puskesmas atau dibentuk struktur tersendiri).Tujuan: Pinkes didirikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya peningkatan pengetahuan kesehatan, terutama TB Paru. Indikator Keberhasilan : Pinkes dapat menjadi tempat sharing yang nyaman dan layak untuk seluruh warga Banyubiru dengan tenaga/kader kesehatan tentang apapun yang berhubungan dengan kesehatan, terutama TB Paru.2) Institusi kesehatan dengan perusahaan farmasiProgram: Vaksinasi BCG gratisSasaran: Seluruh warga Desa Banyubiru, terutama bayiPelaksaanaan: Setahun sekaliTujuan: Meningkatkan imunitas seluruh warga Desa Banyubiru untuk menurunkan risiko TB Paru.Indikator keberhasilan: Partisipasi seluruh warga untuk mengikuti vaksinasi BCG gratis minimal 75% dari total warga Desa Banyubiru.

4.2 Promotifa. Individu1) Meningkatkan status gizia) Memberikan susu gratis setiap 1 minggu sekali pada anak anak yang mengidap penyakit TB Parub) Memberikan makanan gratis untuk anak-anak pengidap penyakit TB Paru2) Meningkatkan kesadaran untuk deteksi diniMengingatkan agar cepat dan tanggap dalam masalah TB Paru apabila dalam masyarakat tersebut ada salah satu warganya yang mengalami gejala seperti pada penderita TB maka harus segera di bawa ke Puskesmas / Poskesdes agar lebih cepat mendapatkan penanganan yang tepat.3) Meningkatkan kemampuan persuasifKemampuan persuasif disini dibutuhkan untuk mempengaruhi orang-orang disekitarnya agar mau memahami tentang TB paru dan dapat mengurangi faktor resikonya. Cara meningkatkan kemampuan persuasif yaitu dengan membaca buku-buku ataupun media lainnya serta dapat juga belajar kepada psikolog.

b. Masyarakat1) Mengadakan lomba kebersihan lingkungan sebagai upaya mencegah TBCLingkungan juga merupakan faktor persebaran mikobakterium tuberkulosis terutama masalah ventilasi, karena penularan bakteri ini dapat dapat bebas melalui diudara yang pengap. Disini kepala desa mengadakan program lomba kebersihan yang diadakan tiap beberapa periode dan diikuti oleh tiap RT dari desa Banyubiru. Bagi RT terbaik akan mendapat hadiah atau reward, hal ini dilakukan untuk menarik minat masyarakat. Tujuan khusus : mengurangi faktor resiko penularan TBC Tujuan umum : menciptakan lingkungan bersih, karena hampir semua penyakit meyebar melalui lingkungan yang tidak sehat Sasaran : diharapkan seluruh masyarakat banyubiru aktif berperan serta

2) Bimbingan konselingSering kali penderita TBC merupakan kalangan kebawah, hal ini telah menjadi stigma dimasyarakat. Nah oleh karena itu banyak orang yang merasa malu menderita penyakit ini, dan memilih untuk mengobati diri sendiri atau bahkan tidak melakukan apapun dan menganggap hanya sekedar batuk biasa. Oleh karena itu disini perlulah ditunjuk seseorang yang telah diberi pelatihan oleh instalasi kesehatan setempat untuk memberikan konseling mengenai masalah kesehatan di desa Banyubiru khususnya. Tujuan secara khusus : pendeteksian dini terhadap penderita TBC, Tujuan secara umum : mengetahui perkembangan status kesehatan kesehatan dimasyarakat Bayubiru Sasaran : Seluruh masyarakat desa Banyubiru

c. Institusi1) Meningkatkan status giziMemberikan makanan suplemen tambahan bagi para ibu dan bayi pada saat melakukan imunisasi agar dapat diterapkan di rumah. Sasaran : Ibu dan anak-anaknya.2) Training self awarenessMengadakan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri apabila terdapat orang dekat yang diduga terkena penyakit TB paru. Sasaran : Tenaga kesehatan3) Mengadakan penyuluhan imunisasiMengadakan penyuluhan untuk meningkatkan kegiatan imunisasi BCG di desa Banyubiru bagi Ibu dan bayi dalam rentang usia 1 minggu-1 bulan. Sasaran : Ibu dan bayi.4) Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatanProgram yang dilakukan oleh suatu instansi dalam upaya peningkatan kualitas tenaga kesehatannya. Misalkan, mengadakan seminar tentang penyakit TB paru, distribusinya, dan prevalensinya di Indonesia sejauh ini, sehingga tenaga kesehatan atau calon tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, SKM) akan mendapatkan pengetahuan yang terbaru atau yang lebih update tentang penyakit TB. Dengan demikian, diharapkan tenaga kesehatan lebih sigap dalam menangani penderita TB, dan dapat membuat program untuk menangani penderita TB agar tidak menjadi TB resisten.5) Menyediakan Media PromkesMembuat media promkes di faskes yaitu untuk memeberikan informasi yang lebih aktual. Media promosi kesehatan yang dimaksudkan disini adalah membuat poster membara. Yaitu dengan menempelkan slogan-slogan kesehatan pada poster, banner, spanduk, dsb. Media tersebut akan dipasang ditempat umum seperti puskesmas, rumah sakit, balaidesa, pos kamling, dll. Sasaran dari program ini adalah seluruh masyarakat pada umumnya, terutama desa Banyubiru. Hasil yang diharapkan dengan adanya program ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa sehat merupakan kebutuhan.