tdc 2012 fx.pdf
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
1/71
’
P T . P L A Z A L I F E S T Y L E P R I M A
Retail Tenant Fitout Guidelines
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
2/71
1
KATA PENGANTAR
Atas nama Direksi PT. Plaza Lifestyle Prima, kami mengucapkan
SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG DI fX LIFESTYLE X’NTER.
Dalam rangka mewujudkan terciptanya keindahan dan keunikan gedung
fX berikut toko, restaurant / cafe dan retail lainnya yang berada di dalam gedung,
maka dengan ini kami sampaikan buku Panduan Fit Out sebagai bahan pedoman
untuk membangun/melaksanakan renovasi unit yang telah disewa oleh
Bapak/Ibu selaku penyewa fX, agar terjadi harmonisasi antara gedung fX dengan
setiap toko, restoran/cafe dan retail lainnya yang menjadi bagian dari padanya.
Apabila Bapak/Ibu penyewa memerlukan penjelasan lebih lanjut
mengenai isi buku Panduan Fit Out ini, dapat menghubungi Retail
Design&Development (RDD) Dept fX.
Kami yakin, Bapak/Ibu anggota penyewa fX dapat bekerja sama dengan
pihak Management gedung dalam melaksanakan prosedur dan mewujudkan
arahan yang tercantum dalam buku panduan ini.
Direksi
PT. PLAZA LIFESTYLE PRIMA
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
3/71
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
PENDAHULUAN 5
BAB
I.
SPESIFIKASI DAN DATA TEKNIS 6
I.1 Umum 6
I.2 Spesifikasi Umum Unit Sewa 16
I.2.1 Etalase (shopfront) 16
I.2.2 Lantai 16
I.2.3 Dinding Pembatas 16
I.2.4 Dinding Pembatas Teras Overspill dan Teras Eksterior 17
I.2.5 Langit‐Langit (plafond) 17
I.2.6 Fasilitas M/E 17
6.1 Suplai Air Bersih 17
6.2 Saluran Pembuangan Air Kotor 17
6.3 Saringan Lemak 17
6.4 Waterproofing 17
6.5 Suplai Daya Listrik 18
6.6 Penyejuk Udara 18
6.7 Fire Protection 18
6.8 Gas 18
6.9 Kitchen Exhaust 18
6.10 Kitchen Fresh Air 18
6.11 MATV 19
6.12 Telepon 19
Halaman
6.13 CCTV 19
6.14 IT 19
II. PROSEDUR FIT‐OUT 21
II.1 Umum 21
II.2 Persiapan Pengajuan Desain 21
II.3 Tahapan Rapat Teknis 21
II.3.1 Rapat Konsep Desain 22
II.3.2 Rapat Skematik Desain 23
II.3.3 Rapat Pengembangan Desain 24
II.3.4 Rapat Pra‐Konstruksi 24
II.4 Persyaratan Konstruksi 25
II.5 Tahap Setelah Pekerjaan Fit Out Selesai 25
II.6 Tahap Setelah Masa Sewa Berakhir 25
III. PANDUAN PEKERJAAN DESAIN ARSITEKTUR INTERIOR 27
III.1 Umum 27
III.2 Tampilan Muka Unit Sewa 29
III.2.1 Umum 29
III.2.2 Shopfront 29
III.2.3 Pintu 30
III.2.4 Zona Kontrol Shopfront 31
III.2.5 Zona Kontrol Façade Eksterior 32
III.2.6 Area Teras Eksterior (Alfresco) dan Area Teras Interior 33
III.2.7 Kios Terbuka (Island Counter) 33
III.3 Lantai 33
III.4 Dinding 34
III.5 Langit‐Langit (Plafond) 35
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
4/71
3
Halaman
III.6 Desain Signage (Papan Nama) 35
III.6.1 Jenis Papan Nama yang Dapat Diterima 37
III.6.2 Jenis Papan Nama yang Tidak Dapat Diterima 38
III.7 Ketentuan Konstruksi Pekerjaan Sipil 38
III.7.1 Pelaksanaan Umum 38
III.7.2 Standar Material Pekerjaan Sipil 38
III.7.3 Material Bahan Bangunan yang TIdak Diijinkan 39
IV PANDUAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL 41
IV.1 Kriteria Umum Pekerjaan Elektrikal 41
IV.2 Lampu Penerangan 41
IV.3 Lampu Zona Kontrol & Signage 41
IV.4 Lampu 24 Jam 42
IV.5 Telepon 42
IV.6 MATV 42
IV.7 IT 42
IV.8 CCTV 42
IV.9 Ketentuan Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Elektrikal 42
IV.10 Standar Material Pekerjaan Elektrikal 44
V. PANDUAN PEKERJAAN MEKANIKAL 47
V.1 Kriteria Umum Pekerjaan Mekanikal 47
V.2 Pedoman Instalasi Tata Udara 47
V.2.1 Air Conditioning (AC) 47
V.2.2 Ventilasi 48
V.3 Instalasi Plumbing 49
V.4 Saringan Lemak 49
V.5 Instalasi Pipa Gas 49
Halaman
V.6 Instalasi Sprinkler 50
V.7 Instalasi Alarm Kebakaran 51
V.8 Fire Extinguisher 51
V.9 Standar Material Pekerjaan Mekanikal 51
VI. TATA TERTIB KONTRAKTOR 53
VI.1 Ketentuan Pelaksanaan Fit Out 53
VI.1.1 Ketentuan Umum 53
VI.1.2 Ijin Kerja 53
VI.1.3 Akses Masuk & Keluar Orang 53
VI.1.4 Masuk & Keluar Material 53
VI.1.5 Waktu Kerja 54
VI.1.6 Listrik & Air Kerja 54
VI.1.7 Asuransi 54
VI.1.8 Keamanan Kerja 55
VI.1.9 Penghentian Sementara Pekerjaan 55
VI.1.10 Pembuangan Sampah 55
VI.1.11 Cat Semprot/Duco 55
VI.1.12 Kerusakan Akibat Pekerjaan Kontraktor 55
VII. BIAYA‐BIAYA FIT OUT 56
VII.1 Fit Out Deposit 56
VII.2 Partisi Penutup 56
VII.3 Fit Out Charges 56
VII.4 Biaya Pengembalian ke Kondisi Awal Unit Sewa 56
VII.5 Biaya Penyesuaian Fasilitas M/E 57
VII.6 Pemotongan Deposit Fit Out 57
VII.6.1 Kriteria Pemotongan Deposit Renovasi per Hari 57
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
5/71
4
Halaman
LAMPIRAN 59
Prosedur Fit Out 60
Detail Waterproofing 63
Skematik Pengaman Otomatis Instalasi Gas 64
Detail Grease Trap 65
Tabel Ukuran, Pembebanan dan Warna Kabel 66
Ketinggian General Lantai ke Lantai 67
Detail Signage Alfresco 68
Detail Pylon Signage 69
Pasal Sanggahan 70
Recommended Contractor 71
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
6/71
5
PENDAHULUAN
Buku Panduan Fit Out ini dimaksudkan untuk memacu kreativitas Penyewa
dalam merancang, mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan unit sewa, toko,
outlet di fX. Kami akan mendukung kebebasan berekspresi semaksimal mungkin
di setiap unit sewa selama masih dalam koridor keharmonisan tampilan gedung
secara menyeluruh.
Team Retail Design & Development (RDD Department) siap untuk membantu
Penyewa, Desainer, dan Kontraktor Pelaksana dalam memastikan agar
pengerjaan unit sewa tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku.
Gambar yang diterima oleh RDD Department akan disetujui secara tertulis
apabila memenuhi segala kriteria yang telah ditetapkan.
Buku pedoman Kriteria Desain ini wajib dibaca oleh Penyewa, Desainer dan
Kontraktor Pelaksana.
Penyewa mempunyai kebebasan penuh untuk menunjuk konsultan/ perancang
interior yang diinginkannya atas beban biaya penyewa sendiri.
Penyewa dapat menggunakan konsultan desain atau kontraktor yang
dikehendaki dengan syarat, konsultan desain / Kontraktor Penyewa harus
memasukkan company profile dengan data project retail yang pernah dikerjakan.
Team RDD berhak menolak desainer pilihan Penyewa, apabila kualitas
desain yang diajukan dianggap kurang baik dan tidak memenuhi
keinginan Pemilik.
Pemilik akan melakukan pengecekan berkala selama fit out unit sewa
/renovasi unit sewa berlangsung.
Surat‐menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan Fitting Out Unit
Sewa/ Renovasi Unit Sewa dapat dialamatkan kepada :
Retail Design & Development Department
PT.
Plaza
Lifestyle
Prima
Jl. Jend. Sudirman Pintu I Senayan
Jakarta Pusat 10270
T: 021 2555 4600 F: 021 2555 4601
W | www.fx‐generation.com
F | www.facebook.com/fxsudirman
T | @fxgeneration
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
7/71
6
BAB I
SPESIFIKASI DAN
DATA
TEKNIS
I.1 Umum
Salam hangat ! Selamat datang di fX Lifestyle X’nter. Gedung Lifestyle
X’nter (fX) berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Pintu I Senayan Jakarta
Pusat 10270, dibangun di atas tanah seluas 10.250 m2 dengan luas total
area pertokoan dan parkir 77190,1 m2. Gedung terdiri atas 9 lantai
pertokoan dan 4 lantai basement.
Pada areal fX terdapat apartemen dan perkantoran. Luasan masing‐
masing lantai untuk area pertokoan adalah sebagai berikut:
Basement 1 (Parking) : 8800 m2
Basement 2 (Parking) : 8800 m2
Basement 3 (Parking) : 8800 m2
Basement 4 (Parking) : 8800 m2
Floor Basement (FB) : 4268,0 m2
Floor One (F1) : 5477,6 m2
Floor Two (F2) : 4282,0 m2
Floor Three (F3) : 5766,0 m2
Floor Four (F4) : 5386,0 m2
Floor Five (F5) : 5431,0 m2
Floor Six F6) : 5516,0 m2
Floor Seven (F7) : 4322,0 m2
Floor Eight (F8) : 1541,5 m2
Lantai Fungsi
B1‐B4 Area Parkir
FB Cafe/Resto (F&B), Retail, Grab to go. Zona Drop Off
F 1 Atrium,Cafe/Resto (F&B), Supermarket Zona Drop Off, Teras Overspill
F&B, Teras Eksterior (Alfresco)
F 2 F‐POD,Cafe/Resto (F&B), Banking Teras Overspill F&B, Teras
Eksterior (Alfresco)
F 3 Retail,Fitness, Spa
F 4 Retail, Shoes Outlet, Others
F 5 Eat Factory, Giggle Factory, Cafe/Resto
(F&B)
F 6 Retail, BINUS University, Schools
F 7 Cafe/Resto (F&B, Cinema, Karaoke
F 8 Cafe/Resto (F&B), Harris Hotel
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
8/71
7
Pada kompleks gedung ini, juga terdapat menara perkantoran 8 lantai dan
menara apartemen 32 lantai di atas bangunan retail.
Gambar Skematik Gedung
Apartemen 32 lantai
Retail 10 lantai
Perkantoran 8 lantai
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
9/71
8
F B Floor Plan F 1 Floor Plan
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
10/71
9
F 2 Floor Plan F 3 Floor Plan
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
11/71
10
F 4 Floor Plan F 5 Floor Plan
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
12/71
11
F 6 Floor Plan F 7 Floor Plan
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
13/71
12
F 8 Floor Plan TAMPAK DARI ARAH JL.JEND SUDIRMAN
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
14/71
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
15/71
14
POTONGAN GEDUNG FX
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
16/71
15
PERSPEKTIF fX
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
17/71
16
I.2 Spesifikasi Umum Unit Sewa
Pemilik
akan
memberikan
data
teknis
lengkap
kepada
Penyewa
tentang
spesifikasi teknis unit sewa, yaitu :
• gambar denah dan potongan arsitektur
• data beban hidup struktur
• data Mekanikal dan Elektrikal : listrik, air, AC, sprinkler, alarm,
telpon, gas, MATV, dll
Catatan :
Bila terdapat perbedaan antara spesifikasi yang tercantum di dalam
buku ini dengan spesifikasi dalam surat perjanjian, maka yang
tercantum pada surat perjanjian (Lease Agreement) yang dianggap
berlaku dan bukan yang tertulis pada buku panduan fit out ini
I.2.1 Etalase (Shopfront)
Shopfront tidak disediakan oleh Pemilik. Shopfront harus dirancang oleh
penyewa dengan konsep bebas dan tinggi shopfront + 3,5 m (sesuai
dengan posisi lantai) sedangkan untuk ketinggian pintu kaca min 2,5 m
(lihat ketinggian ceiling pada lampiran 1).
• Penyewa
agar
mengajukan
gambar
disain
shopfront
untuk
disetujui
oleh Pemilik.
• Untuk Unit Open Island Pemilik tidak menyediakan kaca etalase
ataupun dinding pembatas lainnya. Batas ruangan dapat diketahui
melalui garis keliling. Penyewa dapat membuat “COUNTER” sesuai
dengan ketentuan yang ada dan harus mendapatkan persetujuan
tertulis
dari
Pemilik
(lihat
BAB
III)
Bulkhead untuk Papan Nama Toko (Signage)
• Bulkhead Signage tidak disediakan oleh Pemilik
I.2.2 Lantai
• Secara umum standar yang diberikan adalah pelat lantai beton
dengan peil lantai ‐60 mm sampai ‐70 mm dari level koridor
• Standar beban lantai yang diizinkan maksimum 250 kg/m2, 400
kg/m2, 500 kg/m2, hal ini sesuai dengan zone yang telah ditentukan
• Lantai teras Overspill, teras eksterior (Alfresco), standar yang
diberikan adalah batu andesit dan parket. Lantai ini tidak boleh
dirubah oleh Penyewa
• Lantai kaca di tepi bangunan (lantai F4 dan F5), standar yang
diberikan oleh Pemilik adalah kaca tempered laminate 12mm + 12
mm. Lantai ini tidak boleh dirubah oleh Penyewa
I.2.3
Dinding
Pembatas
• Dinding pembatas antar unit sewa terdapat 2 (dua) kategori, yaitu :
a. dinding bata tebal 150 mm dengan plesteran
b. dinding double gypsum 64 mm
• Pemilik menyediakan dinding partisi kaca pembatas antar unit sewa
dengan lebar 30 cm mundur dari garis sewa
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
18/71
17
• Bagian atas dinding pembatas antar unit sewa dan yang berbatasan
dengan langit‐langit koridor terdapat wiremesh +30 cm dari slab
beton. Bagian ini berfungsi sebagai return air plenum untuk sistem
AC
• Sesuai dengan struktur gedung pada unit sewa terdapat kolom
beton tanpa plesteran
I.2.4 Dinding Pembatas Teras Overspill dan Teras Eksterior (Alfresco)
Pemilik tidak menyediakan dinding pembatas antar unit sewa pada teras
overspill dan teras eksterior (Alfresco). Penyewa tidak diijinkan
membuat/memasang partisi pembatas antar unit sewa.
I.2.5
Langit‐langit
(plafond)
Struktur pelat beton tanpa finish dengan tinggi dari lantai ke lantai (floor
to floor) sebagai berikut :
1. Lantai FB : 4 m
2. Lantai F1 : 4,25 m
3. Lantai F2 : 5,5 m
4. Lantai F3, F4, F5, F6 : 4,625 m
5. Lantai F7 : 4,5 m
6. Lantai F8 : 4,5 m
(cone area) : Posisi atap rangka baja tanpa langit‐langit
(ceiling) dengan ketinggian bervariasi.
I.2.6 FASILITAS ME
I.2.6.1
Suplai Air
Bersih
Suplai Air bersih berasal dari PAM dengan tekanan air berkisar antara 3
sampai 4 bar.
Apabila Penyewa membutuhkan air panas, harus disiapkan oleh
Penyewa sendiri.
Suplai air bersih dan kran induk sampai area unit sewa yang dilengkapi
meter air (hanya F&B dan Salon). Untuk selanjutnya Penyewa dapat
menyambung sesuai dengan kebutuhan Penyewa atas biaya Penyewa.
I.2.6.2 Saluran Pembuangan Air Kotor (drainage)
Khusus untuk unit sewa F&B dan salon, tersedia satu buah saluran
pembuangan dengan pipa cast iron diameter 4” yang berada didalam
area unit sewa.
I.2.6.3 Saringan Lemak (Grease Trap)
Khusus untuk unit F&B dan salon serta unit yang dianggap perlu,
Penyewa wajib menyediakan saringan lemak (grease trap) yang terbuat
dari bahan stainless steel. (lihat detail pada bab LAMPIRAN)
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
19/71
18
I.2.6.4 Waterproofing
Penyewa
wajib
memberikan
lapisan
waterproofing
pada
daerah
basah
sebelum dilakukan peninggian lantai dan setelah peninggian lantai
seperti dapur, toilet, washtafel dan salon (lihat detail pada BAB III dan
Lampiran). Dengan tes rendam selama 3 x 24 jam.
I.2.6.5 Suplai Daya Listrik
Suplai listrik 100 % dari PLN dan sudah dilengkapi dengan meteran
untuk mengetahui jumlah pemakaian listrik.
Instalasi kabel sudah dilengkapi dengan kabel pentanahan (grounding).
Standar daya listik yang terpasang di unit sewa adalah sebesar :
a. Retail = 70 VA/m2
b. F & B = 135 VA/m2
Penambahan daya listrik di luar standar tersebut di atas akan menjadi
beban Penyewa
I.2.6.6 Penyejuk Udara (Air Conditioning)
Tersedia ducting utama supply air conditioning sampai garis sewa .
Untuk pencabangan Penyewa wajib mendesain layout ducting sesuai
kebutuhannya dan mendapatkan persetujuan dari Pemilik.
Pada beberapa bagian unit F&B tersedia Fan Coil Unit (FCU).
Perhitungan beban penyejuk udara dibuat berdasarkan asumsi sebagai
berikut:
Beban lampu penerangan : 40 W/m2
Temperatur ruangan : 24°C ± 1°C
Kelembaban ruangan : 55% ‐ 65%
I.2.6.7 Fire Protection (Sprinkler) dan Fire Alarm
Tersedia Fire protection dalam bentuk sprinkler dan pada unit tertentu
terdapat fire hydrant yang tersedia di dalam unit sewa. Sprinkler
tersedia sesuai standar peraturan pemerintah yang berlaku
Alat deteksi asap (smoke detector) dan alat deteksi panas (heat
detector) tersedia di dalam unit sewa sesuai standar NFPA.
I.2.6.8
Gas
Instalasi gas disediakan oleh Pemilik sampai batas unit sewa dan
dilengkapi dengan ball valve dan meteran. Penyewa membuat instalasi
sendiri sesuai dengan kebutuhannya dan dilengkapi dengan gas leak
detector, alarm dan valve (katup) pengaman otomatis.
I.2.6.9 Kitchen Exhaust
Exhaust ducting utama tersedia sampai garis sewa (F&B). Untuk
pencabangannya di dalam unit sewa dilaksanakan oleh Penyewa
setelah mengajukan desain dan mendapatkan persetujuan Pemilik.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
20/71
19
I.2.6.10 Kitchen Fresh Air
Fresh Air ducting utama tersedia sampai garis sewa (F&B). Untuk
pencabangannya dilaksanakan oleh Penyewa setelah mengajukan
desain dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemilik.
I.2.6.11 MATV (Master Antenna Television)
Tersedia layanan fasilitas televisi kabel dengan menggunakan layanan
MATV. Apabila penyewa menginginkan fasilitas ini, Penyewa dapat
menghubungi Telkom, syarat dan ketentuan berlaku dari pihak Telkom.
I.2.6.12 Telepon
Apabila Penyewa membutuhkan line telepon, pengajuan permintaan
tersebut dapat diajukan ke Telkom, syarat dan ketentuan berlaku dari
pihak Telkom..
1.2.6.13 CCTV
CCTV gedung tersedia di area publik. Penggunaan CCTV internal yang
dilengkapi dengan alat perekam minimal 3 x 24 jam di dalam unit sewa
sangat disarankan untuk kepentingan Penyewa sendiri dalam
memonitor keamanan dan ketertiban unit sewanya.
1.2.6.14 IT
Tersedia layanan infrastruktur IT dengan kabel fiber optic di tiap unit
sewa.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
21/71
20
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
22/71
21
BAB II
PROSEDUR FIT‐OUT
II. 1 Umum
Pekerjaan fit out / renovasi yang akan dilakukan Penyewa harus
mendapat persetujuan dari Pemilik sesuai dengan panduan fit out di
bawah ini. Penyewa harus mengungkapkan konsep disain outletnya dan
menanyakan hal‐hal yang perlu sebelum pembuatan gambar dimulai.
Penyewa diminta untuk membentuk Tim Teknis Penyewa yang terdiri
dari Desainer Interior / Arsitek, konsultan M/E, kontraktor pelaksana
yang khusus berpengalaman di bidang retail agar menghasilkan desain
berkualitas tinggi. Tim RDD akan melakukan pengamatan dan berhak
menolak Tim Teknis pilihan Penyewa, apabila tim yang diajukan
dianggap kurang baik dan tidak memenuhi persyaratan serta tidak
sesuai dengan konsep gedung .
PEMILIK TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KETERLAMBATAN
PEMBUKAAN TOKO AKIBAT PENGAJUAN DAN PROSES YANG TIDAK
TEPAT WAKTU, TIDAK LENGKAP, BANYAK KOREKSI DALAM DESAIN, DAN
LAIN‐LAIN.
Prosedur standar pengajuan desain sesuai dengan penjelasan di bawah
ini. Apabila proses pengajuan ini tidak dijalankan secara seksama dan
disiplin, maka segala konsekuensi yang timbul akibat tidak tercapainya
jadwal menjadi tanggung jawab Penyewa.
II.2 Persiapan Pengajuan Desain
Sebelum memulai desain yang perlu dilakukan oleh Tim Teknis Penyewa
adalah :
1. Meninjau unit sewa (site survey) untuk mendapatkan gambaran
realistis mengenai kondisi unit sewa untuk proses pengkajian
desain.
2. Menyiapkan konsep yang unik dan khas dalam memperdagangkan
dan menawarkan jenis produk Penyewa.
II.3 Tahapan Rapat Teknis
Ada 4 tahap utama rapat teknis yang telah ditetapkan :
1. Rapat Konsep Desain: Menjelaskan konsep desain Penyewa kepada
Tim RDD Dept.
2. Rapat Skematik Desain : Membahas desain tahap skematik
meliputi gambar arsitektur dan gambar M/E.
3.
Rapat
Pengembangan
Desain
(Design
Development)
:
Membahas
pengembangan desain dengan kelengkapan gambar arsitektur dan
M/E yang lebih detail.
4. Rapat Pra‐Konstruksi: Membahas persiapan pelaksanaan
konstruksi.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
23/71
22
Seluruh Rapat Teknis wajib dihadiri oleh :
• Penyewa/Wakil Penyewa,
• Tim Teknis Penyewa
(Desainer / Arsitek/Konsultan ME/Kontraktor)
• Koordinator RDD
TANPA KEHADIRAN TIM TEKNIS PENYEWA, RAPAT TEKNIS TIDAK DAPAT
BERLANGSUNG.
II.3.1 Rapat Konsep Desain
Pada pertemuan ini, Penyewa dan Tim Teknis Penyewa menjelaskan
konsep desain melalui gambar skala 1 : 50 atau 1 : 100 dan gambar
perspektif interior dan eksterior, serta tim RDD akan menjelaskan
kepada Penyewa dan Desainer beberapa hal, yaitu :
a. Pedoman fit‐out
b. Tahapan Prosedur Fit‐Out
c. Fit‐Out Charges.
Tahap Persiapan
Gambar
Skematik
Desain
Setelah Rapat Konsep Desain, Tim Teknis Penyewa harus melanjutkan
dan mempersiapkan gambar skematik desain, dalam format A3, skala 1 :
50 sebanyak 3 set dalam waktu 7 hari kalender untuk diperiksa dan
dievaluasi, yang terdiri dari :
1. Denah Lantai yang menunjukkan lay out furniture, batas dinding
dan partisi, serta pola lantai.
2. Tampak Unit Sewa yang menunjukkan keseluruhan tampak pada
Unit Sewa.
3. Potongan Unit Sewa yang menunjukkan keseluruhan konstruksi
Ruang Sewa.
4. Rencana Plafond, termasuk bentuk plafond, elevasi dan finishing,
lubang saluran AC (supply dan return), penempatan titik lampu, dan
fasilitas yang disediakan oleh gedung seperti posisi sprinkler, smoke
detector dan fasilitas M/E lainnya.
5. Perspektif berwarna 3 (tiga) dimensi interior dan eksterior unit
sewa.
6. Rencana M/E, penjelasan jenis lampu yang dipakai, titik lampu,
wiring diagram (kebutuhan daya listrik), lokasi panel listrik,
penempatan saluran air bersih, saluran pembuangan, instalasi gas.
7. Gambar Signage, yang menunjukkan bentuk, jenis huruf grafis,
warna dan material serta sistem penerangan signage.
8. Contoh material (material board) yang menunjukkan material,
warna
dan
finishing
interior
yang
akan
digunakan.
Pemasukan gambar yang tidak lengkap akan mengakibatkan
keterlambatan dalam penilaian gambar atau penolakan usul desain.
Tim RDD akan mereview dan memeriksa gambar desain tersebut 2 hari
kerja.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
24/71
23
II.3.2 Rapat Skematik Desain
Pada pertemuan ini, Tim RDD akan menjelaskan beberapa hal, yaitu :
a. Hasil pengkajian gambar skematik desain
b. Tim RDD akan memberikan persetujuan atau penolakan secara
tertulis atas Gambar Skematik Desain dengan catatan tertentu bila
diperlukan pengajuan ulang.
Setelah
Rapat
Skematik
Desain
yang
perlu
dilakukan
Tim
Teknis
Penyewa adalah :
Menyiapkan dan menyerahkan gambar pengembangan desain (design
development) dalam waktu 5 hari kalender, sebanyak 3 (tiga) set
dokumen minimum format A3, skala 1 : 50, yang terdiri dari :
1. Denah yang menunjukkan gambar kerja final atas gambar‐gambar
yang telah disetujui pada Rapat Skematik Desain, yang
menunjukkan warna, material, ketinggian (level), dimensi, sistem
konstruksi :
a. Partisi dan pintu
b. Pola lantai
c. Finishing
kolom
struktur
d. Dinding
e. Furniture : peletakan loose dan fixed furniture
f. Shopfront
g. Plafond, area zona control
2. Denah Mekanikal‐Elektrikal yang meliputi :
a. Titik lampu, panel distribusi, meteran listrik, saklar dan
sejenisnya, stop kontak dan sejenisnya, letak lampu 24 jam,
detector
b. Pengelompokan :
Lampu dan stop kontak, lampu area shopfront dan signage,
single line diagram dan kebutuhan daya listrik
c. Jenis & tipe lampu
d. Kapasitas daya lampu
e. Denah ducting AC & diffuser lengkap dengan dimensi
f. Manhole dengan dimensi
g. Ducting Exhaust & Hood (Unit F&B)
h. Ducting fresh air & grill (Unit F&B)
i. Letak titik heat/smoke detector
j. Perlengkapan fixtures plumbing
k. Jenis dan material perlengkapan plumbing yang dipakai
l. Perletakan pipa air/gas dan meter air/gas
m. Letak titik sprinkler
3. Tampak
dan
Potongan
a. Tampak muka toko secara keseluruhan termasuk signage.
b. Keterangan material, warna dan finishing material shopfront
4. Detail papan nama toko / signage yang menunjukkan :
a. Material, warna dan dimensi signage
b. Sistem konstruksi signage
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
25/71
24
c. Metode pencahayaan yang digunakan
5. Perspektif 3 dimensi berwarna interior dan eksterior
6. Contoh material (material board) yang menunjukkan material,
warna dan finishing yang akan digunakan
7. Jadwal Pekerjaan (Schedule)
KETIDAKLENGKAPAN GAMBAR YANG DIAJUKAN MENGAKIBATKAN
PENGEMBALIAN GAMBAR TANPA DIPERIKSA TIM RETAIL DESIGN &
DEVELOPMENT , DENGAN KONSEKUENSI KETERLAMBATAN JADWAL
PEKERJAAN.
Tim RDD akan mereview dan memeriksa gambar desain tersebut
maksimum 3 (tiga) hari kerja.
II.3.3 Rapat Pengembangan Desain
Pada pertemuan ini, Tim RDD akan menjelaskan beberapa hal, yaitu :
a. Hasil pengkajian gambar pengembangan desain
b. Tim RDD akan memberikan persetujuan atau penolakan secara
tertulis
atas
Gambar
Pengembangan
Desain
dengan
catatan
tertentu bila diperlukan pengajuan ulang
Setelah Rapat Pengembangan Desain yang perlu dilakukan Tim Teknis
Penyewa adalah
:
Menyiapkan dan menyerahkan gambar desain akhir (shop drawing)
dalam waktu 4 hari kalender, sebanyak 3 (tiga) set dokumen minimum
format A3, skala 1 : 50.
Tim RDD akan mereview dan memeriksa gambar desain akhir (shop
drawing) tersebut dalam 3 hari.
II.3.4 Rapat Pra‐Konstruksi
Sebelum memulai pekerjaan fit‐out, persetujuan tertulis untuk gambar
desain akhir (shop drawing) harus diperoleh terlebih dahulu.
Pada pertemuan ini, Tim RDD akan membahas beberapa hal, yaitu :
a. Jadwal serta rencana konstruksi dan menjelaskan kepada
kontraktor fit‐out di lokasi kerja, rincian mengenai peraturan‐
peraturan bagi kontraktor yang bekerja di dalam gedung
b. Penyewa telah memenuhi seluruh persyaratan administratif
c. Surat Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sehingga pekerjaan fit‐out dapat
dilaksanakan
d. Serah
Terima
Unit
Sewa.
TIDAK DIPERBOLEHKAN ADA PENYIMPANGAN ATAS GAMBAR YANG
TELAH DISETUJUI, SETIAP PERUBAHAN DESAIN HARUS MELALUI
PERSETUJUAN KEMBALI TIM RETAIL DESIGN & DEVELOPMENT DEPT.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
26/71
25
APABILA PEKERJAAN FIT‐OUT TERNYATA TIDAK SESUAI DENGAN DISAIN
YANG DIAJUKAN DAN/ATAU TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN
KEAMANAN, MAKA PENYEWA WAJIB MERUBAH / MEMBONGKAR /
MEMPERBAIKINYA ATAS BIAYA PENYEWA.
II.4 Persyaratan Konstruksi
Kontraktor pelaksana fit‐out yang telah ditunjuk Penyewa harus
memperhatikan dan mematuhi persyaratan di bawah ini :
• Peraturan Keselamatan Kerja di lapangan.
• Asuransi
• Jam kerja
• Uang jaminan fit‐out
• Pengantaran barang/material
• Material atau alat angkut
• Pengantaran barang/material
• Penyimpanan
• Keamanan dan Keselamatan kerja :
Listrik, Peralatan Pelindung, Kebakaran, Sertifikasi
• Sarana
Pelayanan
Sementara
:
Air,
Listrik,
Toilet
II.5 Tahap Setelah Pekerjaan Fit Out Selesai (Sebelum Pembukaan)
a. Minimum 7 (tujuh) hari sebelum pembukaan unit sewa, Tim Teknis
Penyewa dan Tim RDD mengadakan pengecekan bersama‐sama
(inspeksi akhir) untuk memastikan bahwa kondisi lapangan sudah
sesuai dengan gambar yang diajukan dan disetujui untuk
pembukaan unit sewa. Apabila masih ditemukan pekerjaan
perbaikan (defect list) wajib diselesaikan sebelum pembukaan unit
sewa
b. Semua persyaratan administratif sudah dilunasi
c. Untuk pembukaan Unit Sewa, Penyewa wajib mendapatkan
persetujuan tertulis (Surat Persetujuan Pembukaan Unit Sewa) dari
RDD Dept bahwa pekerjaan fit‐out Unit Sewa telah selesai dan
layak buka
d. Kontraktor Penyewa diwajibkan untuk menyerahkan gambar “As
Built Drawing” unit toko tersebut sebanyak 3 (tiga) set, dalam
ukuran kertas A3 (skala 1 : 50) selambat‐lambatnya 14 (empat
belas) hari setelah unit beroperasional. Tanpa gambar “As Built
Drawing” tersebut, deposit Fit Out tidak dapat dicairkan.
II.6 Tahap Setelah Masa Sewa Berakhir
Penyewa harus mengembalikan kondisi unit sewa pada keadaan semula
setelah masa sewa berakhir atas biaya Penyewa. Apabila dalam batas
waktu yang telah ditentukan oleh Pemilik, Penyewa tidak melakukan
pekerjaan tersebut, maka Pemilik akan melakukan pekerjaan tersebut
atas biaya Penyewa yang diambil dari Security Deposit.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
27/71
26
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
28/71
27
BAB III
PANDUAN DESAIN ARSITEKTUR INTERIOR
III.1 Umum
Tujuan perancangan tampak muka toko di fX adalah untuk menciptakan
suasana yang menghibur (fun), bersifat sangat kreatif (playful),
berorientasi pada generasi X dan Y (kelompok usia 25 sampai 45 tahun)
atau golongan orang yang sejiwa dengan generasi X dan Y.
Karakteristik Desain
Beberapa karakteristik desain yang disarankan adalah sebagai berikut :
a. Futuristik
Yang dimaksud dengan futuristik di sini tidaklah selalu “science
fiction” atau yang bersifat luar angkasa. Kategori futuristik yang
dimaksud fX dapat juga berbentuk:
• Penggunaan material‐material bangunan terbaru/mutakhir
• Penggunaan material umum dengan cara/aplikasi yang baru dan
kreatif.
• Mengacu pada disain‐disain dari para futurist seperti I M Pei,
Frank O’ Gehry, dll
• Menekankan pada penggunaan metal, kaca, lampu, fiberglass
dan printed material secara kreatif
• Setidak‐tidaknya menciptakan suatu gagasan baru, berbeda, lain
daripada yang lain, lebih maju, modern dan bervisi ke depan
dibandingkan dengan shopfront‐shopfront yang sudah ada di
Indonesia.
b. Kontemporer
Bersifat terkini, up to date, tipe yang sedang digemari di
mancanegara, nge‐trend . Dunia mode, kemajuan teknologi, pusat
perbelanjaan di luar negeri dan sarana hiburan seperti “theme
park” dapat menjadi acuan desain shopfront. Pemilihan material
shopfront dan permainan warna juga harus mengikuti trend yang
ada.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
29/71
28
c. Dinamis
Penggambaran
motor
balap
yang
terlihat
berkecepatan
tinggi
walaupun
sedang diparkir, pedang samurai yang seakan memotong kulit anda
walaupun sedang dipajang? Barangkali perasaan ingin menangis ketika
melihat potret jurnalistik seorang anak kelaparan di Afrika? Ungkapan
emosi seperti ini yang diharapkan pihak fX dari pengunjungnya ketika
melihat shopfront toko‐toko di fX. Target market fX adalah generasi
muda yang tidak terbatas oleh SARA (seperti contoh konsepnya United
Colors of Benetton), “computer literate and internet savvy” (konsepnya
Apple computer store), berpendidikan sangat baik sehingga peka
terhadap pesan‐pesan terselubung (subliminal messages), dan sangat
kritis.
d.
Environtmental Friendly (Ramah Lingkungan)
Faktor “green building” atau bangunan ramah lingkungan
(environmental friendly) adalah membenahi iklim mikro untuk untuk
ikut menunjang menahan laju pemanasan global dengan cara
menghemat energi, efisiensi penggunaan air, bahan bakar, penanganan
limbah dan sebagainya yang terkait lingkungan.
Aspek yang menjadi perhatian adalah:
• Membuat disain yang memperhatikan efisiensi penggunaan listrik
dan air.
• Disain yang biaya konstruksinya hemat diatas konstruksi
konvensional.
• Secara efektif menggunakan bahan bangunan lokal
• Menggunakan bahan material yang ramah lingkungan
• Proses konstruksinya ramah lingkungan
Pihak Penyewa diminta untuk menimbang hal ini dalam proses disain
shopfrontnya. Keseluruhan disain unit sewa (interior, shopfront dan
papan nama toko) harus mencerminkan apa sebenarnya usaha anda
dan bagaimana produk yang anda tawarkan, singkatnya harus
mempunyai jiwa, ”bernyawa”!
Para pemegang “franchise” dan Pemilik berbagai usaha jamak
diharapkan untuk menjadikan tempat usahanya yang berlokasi di fX
sebagai tempat usaha utama mereka (flagship store) dalam segi disain
shopfront, ruang usaha dan papan nama toko, selain produk yang
ditawarkan.
Pemilik tidak membatasi disain dan kreativitas shopfront Penyewa,
hanya saja setiap disain harus disetujui oleh Pemilik dan Pemilik juga
berhak untuk meminta perubahan / penyesuaian disain kepada
Penyewa.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
30/71
29
III.2 Tampilan Muka Unit Sewa (shopfront)
III.2.1
Umum
Semua unsur arsitektural yang membentuk sebuah etalase di belakang
garis sewa, termasuk ruang peragaan barang dagangan dan interior
toko, harus mendapat persetujuan dari Pemilik.
Pemilik tidak menyediakan shopfront. Penyewa harus membangun
shopfront dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Shopfront dibangun dari muka lantai sampai dasar bidang plafond
koridor yang disediakan Pemilik (sekitar 3‐3,5 m)
b. Penyewa mempunyai kebebasan untuk memakai shopfront
ataupun tanpa shopfront (open concept). Jika memakai shopfront,
material yang digunakan harus mendapatkan persetujuan tertulis
terlebih
dahulu
dari
RDD
Department
III.2.2 Shopfront
a. Shopfront tidak boleh melewati garis sewa
b. Elemen‐elemen shopfront lainnya pada bagian atas unit sewa
( > 120 cm dari lantai koridor) tidak diijinkan untuk keluar lebih dari
40cm dari garis sewa
c. Jika terdapat kolom di ujung depan dinding pembatas , bagian ini
adalah bagian dari koridor dan milik Pemilik, karena itu
menggunakan, apalagi mengubahnya tidak diijinkan. Pemilik dapat
sewaktu‐waktu mengubah tampilan maupun fungsi kolom ini tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu
d. Jika shopfront menggunakan kaca, maka Penyewa harus
memastikan seluruh bagian kaca dapat dibersihkan. Harus ada jarak
minimum 20 cm antara kaca dengan dekorasi shopfront (loose
furniture)
atau
50
cm
dengan
fixed
furniture
e. Seluruh lemari peragaan (window display) yang menggunakan
penerangan yang menimbulkan panas harus dilengkapi dengan
ventilasi yang cukup
f. Seluruh fitting lampu yang menyilaukan tidak boleh terlihat dari
koridor
g. Untuk unit dengan garis sewa lengkung apabila menggunakan
shopfront kaca diperbolehkan membentuk bidang lengkung
memakai bidang kaca rata
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
31/71
30
III.2.3 Pintu
Jenis‐ jenis pintu yang diijinkan adalah :
a. Pintu Folding Glass
Bukaan yang memiliki lebar lebih dari 2 (dua) meter diijinkan
memakai Folding Tempered Glass (12 mm) frameless atau dengan
frame, yang harus sesuai dengan konsep desain unit sewa, dan
dilengkapi
dengan
pocket
door
untuk
ruang
penyimpanan
pintu
b. Pintu Sliding Glass
Bukaan yang memiliki lebar lebih dari 2 (dua) meter diijinkan
memakai Sliding Tempered Glass (min 12 mm) frameless atau
dengan frame yang harus sesuai dengan konsep desain unit sewa
c. Pintu Swing
Pintu Swing tidak boleh mengganggu area publik. Semua pintu
harus menggunakan Tempered Glass 12 mm, dan menggunakan
engsel berkualitas tinggi seperti Dorma atau setara, diijinkan
memakai frameless ataupun dengan frame yang harus sesuai
dengan konsep desain unit sewa
d. Penutup shopfront tidak diijinkan memakai rolling door, rolling grill,
pintu akordeon
e. Dapat menggunakan penutup shopfront alternative lain yang
bersifat modern, dinamis, futuristis, kontemporer dan sesuai
dengan konsep fX
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
32/71
31
III.2.4 Zona Kontrol Shopfront
Yang dimaksud dengan zona kontrol shopfront adalah area langsung di
belakang shopfront sampai 2 meter dari garis sewa. Penyewa
diharapkan untuk memberikan perhatian khusus untuk area ini,
terutama desain muka unit sewa (window display ), tata cahaya dan
letak merchandising. Semua elemen yang di pakai di dalam zona kontrol
harus disetujui oleh Pemilik.
Zona Kontrol harus di desain sekreatif mungkin sehingga dapat menarik
perhatian visual dan secara serempak membuat pemandangan yang
terbuka dan jelas ke ruang dalam unit sewa.
Pencahayaan pada zona kontrol harus menggunakan timer otomatis
yang harus diatur agar tetap menyala pada jam operasional yang
ditentukan oleh Pemilik.
Potongan
General Shopfront Plan
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
33/71
32
AREA
TERAS
ALFRESCO
4 0 0
700
2 1 0 0
4 0 0
2 8 0 0
1 7 1 3
AREA AREA A
ZONA KONTROL
2 0 0 0
TERAS
ALFRESCO
TERAS
ALFRESCO
TE
ALFR
Zona Kontrol Shopfront
Zona Kontrol Façade Eksterior
III.2.5 Zona Kontrol Facade Eksterior
Yang dimaksud dengan zona kontrol facade eksterior adalah area
langsung di belakang kaca facade eksterior sampai 2 meter masuk ke
dalam area sewa, yang akan terlihat jelas dari Jl. Jend Sudirman dan
Pintu I Senayan.
Penyewa diharapkan untuk memberikan perhatian khusus untuk area
ini, terutama desain muka unit sewa (window display ), tata cahaya dan
letak merchandising. Semua elemen yang dipakai di dalam zona kontrol
harus disetujui oleh Pemilik.
Pencahayaan pada zona kontrol ini harus menggunakan timer otomatis
yang harus diatur agar tetap menyala pada jam operasional yang akan
ditentukan.
Pemasangan billboard, signage dan papan nama unit sewa tidak
diijinkan pada area zona kontrol ini.
Penggunaan curtain maupun sticker atau cara apapun yang dapat
menghalangi pandangan pada kaca facade tidak diijinkan.
Terdapat 6 unit dekorasi kaca lengkung ” F‐POD” pada dinding kaca
facade eksterior. Penyewa tidak diijinkan untuk merubah atau menutupi
tampilan F‐POD tersebut.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
34/71
33
III.2.6 Area Teras Eksterior (Alfresco) dan Area Teras Interior (Overspill)
a. Lantai
pada
area
overspill,
teras
eksterior,
lantai
kaca
tidak
diijinkan
untuk dirubah penampilan yang telah diberikan oleh gedung
b. Langit‐langit pada area overspill, teras eksterior, langit‐langit kaca
tidak diijinkan untuk dirubah penampilan yang telah diberikan oleh
gedung
c. Tidak diijinkan membuat partisi pembatas (permanen / semi
permanen) antar unit sewa di area ini
d. Pada area teras eksterior (lantai F1 dan F2) untuk unit sewa yang
menghadap ke Jl. Jend Sudirman dan Pintu I Senayan diijinkan
menggunakan payung untuk menahan panas matahari atau hujan
e. Pada area teras interior tidak diijinkan penggunaan payung
III.2.7 Kios Terbuka (Island Counter)
a. Konsep bentuk desain adalah terbuka dan transparan, tidak boleh
masif.
b. Tinggi counter maksimum yang diijinkan adalah: 1200 mm ( untuk
massive ), 1500 mm ( transparent ).
c. Tinggi display/rak/lemari yang mengelilingi kolom adalah 2500 mm
(apabila terdapat kolom di dalam unit sewa)
d. Tinggi display/rak/lemari yang berbatasan dengan kios lain adalah:
1300 mm.
e. Sistem penguncian/pengamanan counter harus diperhatikan sendiri
oleh Penyewa
f. Letak counter tidak boleh melewati batas area sewa
g. Warna
counter/display
bebas
yang
masuk
kedalam
kategori
modern, dinamis dan entertain
h. Dekorasi pada kolom beton diizinkan dengan persetujuan Pemilik
i. Variasi penataan lampu yang dinamis disarankan
j. Dilarang membebani kolom/dinding Pemilik. Seluruh rak atau
fixtures harus memiliki struktur yang berdiri sendiri
III.3 Lantai
a. Penyewa mempunyai kebebasan dalam menentukan bahan
finishing lantai unit sewa sesuai dengan kriteria dan kebutuhan
dekorasi unit sewa
b. Lantai unit sewa pada area Zona Kontrol Shopfront harus rata (satu
level) dengan lantai koridor, pengecualian pada unit sewa yang
terletak di lantai F2, yang menghadap Jl. Jend Sudirman dan Pintu I
Senayan
c. Material finishing dapat berupa : marmer, granit, keramik, karpet,
dan lain lain
d. Penggunaan karpet, vinyl atau parket harus memiliki spesifikasi
material yang tinggi dan hanya dapat diijinkan atas persetujuan
Pemilik dengan memberikan contoh atau sample material
e. Untuk variasi desain ketinggian lantai harus memperhatikan beban
struktur yang diijinkan. Peninggian lantai atau raised floor karena
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
35/71
34
alasan desain yang dapat dipertanggungjawabkan harus
menggunakan material bata ringan (celcon/hebel)
f. Area servis seperti Gudang, minimal harus dipasang keramik
III.4 Dinding
a. Tidak diijinkan memakai langsung dinding bata (existing). Dinding bata
(existing) harus ditutup dahulu sebelum di finish, memakai papan
gypsum 12 mm dengan rangka besi hollow 40x40
b. Tidak diijinkan menggunakan rangka kayu, kecuali dilapisi anti api AF21.
c. Dinding partisi di dalam unit tidak diijinkan menggunakan multipleks
d. Penambahan dinding baru yang terbuat dari bata ringan (celcon/hebel)
di lokasi unit sewa harus atas persetujuan Pemilik
e. Khusus untuk unit F&B dinding dapur harus tertutup rapat sampai
langit‐langit beton dengan menggunakan material bata ringan
(celcon/hebel)
f. Dekorasi pada Kolom Beton (Kolom Struktur) :
Tidak diijinkan memakai langsung kolom (existing), harus ditutup dahulu
sebelum di finish, memakai gypsum 12 mm dengan rangka besi hollow
40x40.
g. Kolom struktur yang berada di dalam unit dapat didekorasi sebagai
elemen hiasan dan media promosi
III.
5
Langit‐langit
(Plafond)
Plafon adalah elemen interior yang mudah terlihat sehingga harus
didesain dan dikerjakan sebaik‐baiknya. Plafon dalam desain unit sewa
yang menarik dapat memberikan kesan khusus atau penekanan
terhadap area tertentu yang ingin ditampilkan dalam desain unit sewa.
Penyewa dapat berkreasi dengan merubah ketinggian,bahan, atau
warna, atau jenis lampu yang menarik pada lokasi yang diinginkan.
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
36/71
35
Ketentuan Aplikasi :
a. Tinggi langit‐langit di dalam ruang unit sewa minimum 3 m dengan
material gypsum 9 mm. Rangka Utama menggunakan besi hollow
ukuran 4x4 dengan ketebalan 1,2 mm dan jarak maksimal antara
1200 mm. Rangka pendukung menggunakan besi hollow ukuran 2x4
ke slab dengan klip siku. Suspensi menggunakan besi rod Ø 6 mm
dan penjepit U pada rangka Utama.
b. Jika Penyewa menginginkan
untuk menampakkan
struktur dan fasilitas di atas
langit‐langit (exposed
ceiling), seluruh permukaan
tersebut harus di cat
dengan finishing yang
disetujui oleh Pemilik. Area
exposed ceiling harus
berada di belakang zona
kontrol shopfront.
c. Penyewa dianjurkan untuk
menambahkan hiasan yang
inovatif pada langit‐langit
seperti selubung lampu
(light coves), coffers dan
ornamen khusus pada langit‐langit datar
d. Tidak diijinkan dengan alasan apapun, menutup sprinkler head
dengan lapisan langit‐langit
e. Tidak diijinkan dengan alasan apapun menggantungkan langit‐langit
atau elemen apapun pada sistem sprinkler, pipa‐pipa, ducting AC
milik gedung
f. Pada langit‐langit ruang sewa harus diberi manhole ukuran 60 x 60
cm untuk perawatan fasilitas di atas langit‐langit. Sekeliling
manhole diberi hollow 40x40x1,2 mm dan penggantung 4 titik dan
juga list alumunium yang difinishing cat sesuai dengan warna cat
plafond
g. Khusus unit F&B, dapur Penyewa harus memakai langit‐langit yang
rapat (concealed ). Rancangan dapur tanpa pemakaian langit‐langit
tidak diperbolehkan untuk mencegah penyebaran aroma/bau
masakan ke area lain di dalam area gedung
III.6 Signage / Papan Nama
Konsep tampilan papan nama unit sewa :
• Bersifat menghibur, warna yang kuat dan berani, berkesan
menonjol / menarik, eye catching
• Signage unit sewa yang kreatif merupakan hal penting dalam
memperlihatkan ciri khas dari unit sewa, serasi dengan shopfront,
cocok dengan produk dan tema unit sewa
• Pertimbangan desain berdasarkan proporsi, ukuran, warna dan
pencahayaan
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
37/71
36
Ketentuan Aplikasi :
a. Signage didesain dan disediakan oleh Penyewa.
b. Penyewa diijinkan memasang 1 buah signage pada 1 sisi shop front. Bila
memiliki sisi shopfront lebih dari 1, dapat dipertimbangkan
penambahan signage dengan seijin Pemilik
c. Khusus untuk unit sewa yang memiliki teras (alfresco) dan menghadap
Jl. Jend Sudirman atau Pintu I Senayan, dapat memasang signage pada
tempat yang telah disediakan dengan ketentuan yang telah diatur oleh
Pemilik (lihat BAB Lampiran)
d. Khusus pada lantai FB, untuk unit sewa dan menghadap Jl. Jend
Sudirman atau Pintu I Senayan, diijinkan memasang satu buah signage
di belakang kaca façade gedung dengan lebar maksimum sesuai dengan
ukuran modul frame
aluminium kaca façade
gedung
e. Untuk unit sewa yang
memiliki luasan > 700
m2, dapat memasang
signage pada Pylon Sign
yang disediakan oleh
Pemilik
f. Pole sign, blade sign
tidak diijinkan
g. Hanya nama Unit Sewa yang tercantum pada Perjanjian Sewa dengan
logonya boleh dipergunakan. Tidak boleh ada perubahan nama,
tambahan slogan atau promosi nama produk
h. Untuk signage tambahan lain seperti materi promosi, banner, signage
outdoor, tidak termasuk dalam hak sewa , dan untuk penggunaannya
harus dengan ijin pemilik dan nilai sewanya akan diperhitungkan
tersendiri
i. Signage unit sewa tidak boleh keluar lebih dari 40 cm dari garis sewa.
j. Sebelum pembuatan signage dilaksanakan, desain signage harus sudah
mendapat persetujuan dari Pemilik
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
38/71
37
k. Semua baut, perekat dan penjepit harus dengan besi galvanis, stainless
steel, kuningan atau tembaga dan tidak boleh terlihat umum
l. Semua tanda pengamanan, stiker, dll. yang melekat pada kaca harus
disetujui secara tertulis terlebih dahulu oleh Pemilik
m. Cara penyalaan lampu signage dan lampu zona kontrol shopfront, harus
menggunakan timer otomatis yang diatur agar tetap menyala pada jam
operasional yang ditentukan oleh Pemilik
n. Konstruksi signage tidak boleh menempel pada lantai dan langit‐langit
koridor
o. Pajak signage dan pengurusannya adalah tanggung jawab Penyewa
III.6.1 Jenis Papan Nama yang Dapat Diterima
a. Standar papan nama harus dibuat tiga dimensi (huruf menonjol)
dan menyala (illuminated). Sangat dianjurkan menggunakan type
letter box atau emboss dengan diberi sorotan lampu
b. Back‐lit acrylic dengan background yang tidak tembus cahaya.
c. Externally‐illuminated sign, dengan pencahayaan lampu spot
tersembunyi. Material yang diijinkan yaitu kayu, batu, atau metal
yang dibentuk dengan baik
d. Exposed neon luminous tubing, Neon sign harus terlindung oleh
plexiglass, acrylic atau kaca tempered
e. Temporary signage, dapat dipasang pada promotion season.
Material yang diijinkan untuk temporary sign antara lain : sticker,
silk screened logo, cut–polished metal veneers pada kaca, cutting
sticker transparant untuk image atau flexy banner
f. Material yang tidak diijinkan untuk temporary sign antara lain :
kertas atau poster yang ditempel pada kaca
Exposed neon Luminous tubing
3D Illuminated
Backlit Glass
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
39/71
38
III.6.2 Jenis Papan Nama yang tidak dapat diterima :
a. Signage box
b. Lampu neon exposed di atas acrylic atau plastik
c. Menggunakan kain, kertas, karton, kardus, Styrofoam, board,stiker
atau gambar tempel
d. Signage non – illuminated
e. Spanduk, papan nama, iklan, pengumuman, gambar tempel atau
tulisan‐tulisan lainnya tidak boleh diperagakan, digoreskan,
dilukiskan atau ditempelkan di bagian etalase manapun
f. Semua jenis Signage tidak diijinkan dipasang pada latar belakang
kaca shopfront
III.7 Ketentuan Konstruksi Pekerjaan Sipil
III.7.1
Pelaksanaan Umum
a. Chipping, channeling, atau cutting terhadap struktur beton (lantai,
kolom, slab) tidak diijinkan
b. Untuk area basah wajib menggunakan waterproofing memakai
material membrane sistem bakar aplikasi dua lapis merk Bitumat
(sebelum dan sesudah peninggian lantai) dengan ketinggian 150 cm
dari permukaan lantai (lihat bab LAMPIRAN). Pelaksanaan tes
rendam selama 3 X 24 jam hanya dapat dilakukan pada hari Senin –
Jumat, disaksikan oleh pihak Pemilik yang dilengkapi dengan
penandatanganan Berita Acara
c. Perlengkapan dan material berat, yang melampaui beban hidup
struktur (live load) harus dilakukan perhitungan silang untuk
mendapatkan daya dukung lantai maksimum dengan persetujuan
Pemilik
d. Seluruh material yang terbuat dari kayu atau yang mudah terbakar,
harus diberi bahan fire retardant (AF 21)
e. Seluruh material yang terbuat dari kayu, harus diberi anti rayap
III.7.2 Standar Material Pekerjaan Sipil
Rangka Ceiling : Besi Hollow 40x40x1.2 mm untuk main tee
Besi Hollow 20x40x1.2 mm untuk cross tee
Penggantung rangka : Besi rod Ø 6 mm galvanis sejumlah 4
titik/m2 dan diramset ke dak beton dengan
kekuatan 100 kg/ttk.
Kaca Shopfront : Frameless tempered 12 mm
Pintu Shopfront : Frameless tempered 12 mm
Floorhinge : Ex. Dorma / setara
Dinding : Bata ringan (Celcon / Hebel)
Dinding Partisi : Gypsum (material tahan api)
Rangka dinding : Tidak diijinkan menggunakan rangka kayu
Manhole : 60 x 60 cm diberi hollow 40 x 40 x 1.2 mm
dan penggantung 4 titik , list aluminium yang
difinish sesuai dengan warna cat plafond
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
40/71
39
III.7.3 Material Bahan Bangunan yang tidak diijinkan
• Plafon akustik/asbes
• Lampu neon TL yang langsung terlihat (exposed )
• Horisontal/vertikal blinds, curtain/gorden yang menghalangi
pandangan ke isi toko harus mendapat persetujuan khusus dari
Pemilik
• Kaca film
• SEMUA JENIS MATERIAL YANG DALAM PENILAIAN BERKUALITAS
RENDAH , TIDAK TAHAN LAMA, DAN SULIT PEMELIHARAANNYA
• SEMUA JENIS MATERIAL YANG MUDAH TERBAKAR DAN
MEMBAHAYAKAN PENGUNJUNG UMUM
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
41/71
40
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
42/71
41
BAB IV
PANDUAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Panduan ini mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia ) dan mengikuti
petunjuk PUIL 2002 (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku di Indonesia.
Panduan ini meliputi jenis material, ukuran, merk , serta ketentuan pelaksanaan
pekerjaan elektrikal.
Penyewa wajib mengikuti panduan ini, tanpa pengecualian.
IV.1 Kriteria Umum Pekerjaan Elektrikal
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan harus memberikan gambar
instalasi perencanaan dan mendapatkan persetujuan dari Pemilik
b. Penyewa/Kontraktor Pelaksana tidak diiperkenankan melaksanakan
pekerjaan pemasangan instalasi sebelum adanya persetujuan dari
Pemilik
c. Penyewa harus mengajukan data‐data dari instalatur antara lain :
1) Company Profile Kontraktor Pelaksana
2) SPI (Surat Pengesahan Instalatur)
3) Pernyataan Jaminan Instalatur
4) Kartu AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia)
5) Data‐data lain yang berhubungan dengan pekerjaan tsb
IV.2 Lampu Penerangan
a. Tidak boleh ada sorotan langsung dan silau berlebihan dari dalam
etalase unit sewa ke area publik
b. Penggunaan lampu TL ekspos hanya diijinkan digunakan di daerah
gudang atau daerah lain yang tidak terlihat dari pandangan publik.
c. Tidak ada kabel dan konduit yang diekspos (outbow )
d. Standar beban lampu (lighting load) yang dipakai dalam
perhitungan kapasitas AC (Cooling Load) yang disediakan adalah 40
watt/m². Apabila Penyewa memasang melebihi standar tersebut
maka akan diperlukan penambahan kapasitas AC yang akan
menjadi tanggungan Penyewa
e. Pemasangan lampu pada rak display kaca tertutup harus dilengkapi
lubang ventilasi udara
f. Ballast lampu harus menggunakan merk Phillips, Osram atau setara.
g. Harus dipasang lampu emergency, minimum 1 titik lampu di area
kasir, 1 titik lampu pada pintu shopfront, dan 1 titik lampu di dalam
ruangan dengan sekat/partisi sampai level plafon, minimum lama
berfungsi 20 menit. Tidak diijinkan menggunakan lampu emergency
portable
IV.3 Lampu Zona Kontrol dan Signage
Semua lampu di daerah zona kontrol shopfront dan zona kontrol façade
ekterior serta signage harus diinstalasikan secara terpisah dari instalasi
lainnya dan dihidupkan secara otomatis dengan timer (time switch) yang
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
43/71
42
dilengkapi dengan battery sesuai jam operasional. Bila beban melebihi
rating arus maksimal time switch, maka disarankan menggunakan
auxiliary contactor .
IV.4 Lampu 24 Jam (SECURITY LAMP)
Setiap unit sewa diharuskan untuk menyediakan lampu 24 jam
minimal 1 titik, yang menyala selama 24 jam setiap hari untuk
pemantauan security dan ditempatkan pada lokasi yang dapat
menerangi area unit sewa (di tengah area unit sewa). Instalasi tersebut
dihubungkan langsung dari input MCB utama pada panel unit sewa
dan harus diberi pengaman tersendiri.
IV.5 TELEPON :
a. Instalasi telepon harus menggunakan kabel telepon merk 4 besar.
b. Instalasi harus didalam pipa conduit dan menempel pada slab beton
atau rak kabel
c. Outlet telepon disiapkan oleh Penyewa
IV.6 MATV :
Apabila Penyewa menginginkan fasilitas ini, instalasi di dalam unit sewa
dikerjakan oleh dan atas biaya Penyewa
IV.7 IT :
Apabila Penyewa menginginkan fasilitas ini, instalasi di dalam unit sewa
dikerjakan oleh dan atas biaya Penyewa
IV.8 CCTV
Penggunaan CCTV internal yang dilengkapi dengan alat perekam
minimal 3 x 24 jam di dalam unit sewa sangat disarankan untuk
kepentingan Penyewa sendiri dalam memonitor keamanan dan
ketertiban unit sewanya.
IV.9 Ketentuan Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Elektrikal
1. Seluruh instalasi elektrikal harus menggunakan material baru dan sesuai
dengan standar yang ditentukan oleh Pemilik
2. Pemasangan instalasi elektrikal harus menggunakan kabel dengan
ukuran kabel minimal 3 x 2,5 mm, dan untuk setiap instalasi lampu, stop
kontak dan bahan metal harus memiliki grounding / PE
3. Pemasangan instalasi elektrikal harus dilindungi pipa conduit dan
accessories lain seperti : Flexible, T Dus, Sock dsb
4. Penyambungan antar penghantar harus dilakukan di kotak hubung (T‐
Dos) dan atau kotak bagi dengan cara puntir dan harus ditutup dengan
las dop
5. Kotak hubung (T‐Dos) harus ditutup dengan baik dan sempurna serta
ditempatkan pada kedudukan yang aman dan kokoh
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
44/71
43
6. Semua titik akhir instalasi (lampu atau daya) harus menggunakan 3 inti
kabel dengan kabel PE (warna kuning‐hijau) sebagai pengaman
7. Pipa dan bagian penyambungan harus disambung dengan sempurna
serta dilem dengan lem PVC
8. Pipa isolasi (conduit ) harus diklem dengan jarak antar klem maksimum
1 m dan pemasangannya harus rapi serta menempel pada slab/dak
beton atau dinding unit sewa
9. Instalasi kabel yang turun ke fitting lampu harus menggunakan fleksibel
conduit.
10. Satu group instalasi lampu maksimum 12 titik dan untuk Instalasi stop
kontak setiap group maximal 4 titik
11. Instalasi elektrikal harus di klem ke dak atas (dak beton) atau
menggunakan Tray kabel yang digantung ke dak atas
12. Pemilik hanya menyediakan kabel feeder di dalam unit sewa.
Penyambungan ke box panel dilakukan dan disediakan oleh Penyewa.
Jika dalam penyesuaian lokasi box panel, kabel feeder tersebut kurang
maka pekerjaan penyambungan akan dilaksanakan oleh pihak Pemilik
atas biaya Penyewa
13. Pemilik akan menyediakan KWH meter berikut MCB induk yang
dipasang di ruang elektrikal (panel)
14. Penyewa harus menyediakan box panel MCB induk (Main MCB) di area
sewanya dengan nilai arus nominal di bawah atau sama dengan MCB
induk yang dipasang oleh Pemilik
15. Penyewa juga harus menyediakan semua MCB cabang yang nilai arus
nominalnya harus dibawah MCB induk
16. MCB untuk instalasi lampu/ penerangan harus dipisah dengan MCB
untuk instalasi stop kontak/daya
17. Penempatan box panel MCB harus mudah terlihat dan mudah
dijangkau, serta harus ditanam pada dinding. Peletakan box panel tidak
boleh tertutup oleh benda apapun
18. Setiap panel harus mempunyai minimal 1 (satu) MCB cadangan
19. Panel dengan Bus Bar sebagai distributor arus harus mempunyai
insulation minimal 10 M
20. Posisi pemasangan stop kontak minimal 30 cm dari permukaan lantai,
untuk daerah basah minimal ketinggian 135 cm
21. Stop kontak untuk penempatan lantai harus dengan material stainless
steel dengan automatic cover plate
22. Stop kontak yang disertai fungsi saklar hanya diperkenankan sampai
beban 2 KW atau rating arus maksimum 16 A
23. Setiap stop kontak tidak boleh digunakan lebih dari 1 (satu) titik beban.
24. Pemasangan armature, fitting, lampu dan trafo harus dipasang
sedemikian rupa sehingga bagian yang bertegangan selalu terlindung
dari kemungkinan sentuhan
25. Pemasangan armature dan trafo harus menggunakan kabel pentanahan
(PE) sebagai pelindung
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
45/71
44
26. Pemasangan trafo penurun tegangan (step down trafo) untuk lampu‐
lampu bertegangan rendah harus sedemikian rupa sehingga terhindar
dari kemungkinan kebakaran akibat panas yang ditimbulkannya
27. Walau tidak ditentukan jenis dan merknya, armature, fitting, lampu dan
trafo harus mengacu pada ketentuan standar teknis yang berlaku di
Indonesia
28. Setelah instalasi elektrikal selesai sebelum disambungkan ke beban,
instalasi harus diuji tahanan isolasinya (test megger)
29. Harus menggunakan peralatan elektronik/listrik yang tidak melebihi
Total Harmonics Distortion (THD) arus sebesar 5% dan THD tegangan
3%, sesuai dengan peraturan dari IEEE 519‐1992
30. Harus menggunakan ECLB
IV.10
STANDAR MATERIAL PEKERJAAN
ELEKTRIKAL
A. KABEL
1. Jenis
NYM dengan luas penampang kabel minimum 2.5mm²
2. Merk
Supreme, Kabelmetal, Kabelindo, atau Trankakabel
3. Ukuran dan Pembebanan
Dapat dilihat pada BAB Lampiran Tabel 1.
4. Penggunaan Warna Inti Kabel
a. Penggunaan Warna Inti Kabel 3 Phase
(Dapat dilihat pada BAB Lampiran Tabel 2)
b. Penggunaan Warna Inti Kabel 1 Phase
(Dapat dilihat pada BAB Lampiran Tabel 3)
B. ISOLASI
1. Jenis
a. Isolasi las dop
b. Pipa isolasi (conduit )
c. Fleksibel conduit
2.
Merk : Ega atau Clipsal
C. PENGAMAN
1. Jenis
a. Pengaman beban lebih (MCB)
b. Pengaman ELCB
2. Merk : MG, ABB atau setara
D.
KONTAK TUSUK
(STOP
KONTAK)
1. Jenis
a. Tanam (in‐bow )
b. Outbow khusus 3 phase
c. Stop Kontak Lantai (in‐bow )
2. Merk
Clipsal, Berker, MK Import, National, atau kelas di atasnya
E. SAKLAR
1. Jenis
Tanam (in‐bow )
2. Merk
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
46/71
45
Clipsal, Berker, MK Import, National, atau kelas diatasnya
F. BOX PANEL LISTRIK
1. Jenis
In‐bow atau out ‐bow .
Khusus unit F&B harus menggunakan material plat/besi
2. Merk
In‐bow : Legrand, Hager, Schneider atau setara.
Out‐bow : GEA, SIER, CRI atau setara
G. ARMATUR, FITTING, LAMPU DAN TRAFO
1. Jenis : Tidak ditentukan
2. Merk : Tidak ditentukan
H. TIMER
1. Jenis
:
Digital atau Analog (Manual)
2. Merk : National, Telemecanique, Omron
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
47/71
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
48/71
47
BAB V
PANDUAN
PEKERJAAN
MEKANIKAL
Panduan ini mengacu pada regulasi dan standar seperti :
• SNI (Standar Nasional Indonesia)
• Pedoman Plumbing Indonesia 1979
• Peraturan
Daerah
DKI
Jakarta
• SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning National Association)
• ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air
Conditioning Engineer)
• NFPA (National Fire Protection Association)
Panduan ini meliputi jenis material, ukuran, merk, serta ketentuan pelaksanaan
pekerjaan mekanikal.
Penyewa wajib mengikuti panduan ini, tanpa pengecualian.
V.1 Kriteria Umum Pekerjaan Mekanikal
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan harus memberikan gambar
instalasi perencanaan dan mendapatkan persetujuan dari Pemilik
2. Penyewa/Kontraktor Pelaksana tidak diiperkenankan melaksanakan
pekerjaan pemasangan instalasi sebelum adanya persetujuan dari
Pemilik
3. Penyewa harus mengajukan data‐data dari instalatur antara lain :
a. Company Profile Kontraktor Pelaksana
b. SPI (Surat Pengesahan Instalatur)
c. Pernyataan Jaminan Instalatur
d. Surat Ijin Instalatur dari PGN (Perusahaan Gas Negara)
e. Data‐data lain yang berhubungan dengan pekerjaan tsb
V.2 Pedoman Instalasi Tata Udara
V.2.1 AIR CONDITIONING (AC)
a. Persyaratan dan standard konstruksi saluran udara (ductwork )
harus mengacu pada SMACNA
b. Penyewa tidak diijinkan membuat cabang saluran udara baru secara
langsung dari saluran udara induk / utama (mainduct)
c. Penggunaan
flexible
duct
hanya
diijinkan
dengan
panjang
maksimum 3 m, apabila dibutuhkan lebih dari 3 m maka
diminta menggunakan saluran udara kaku (rigid rectangular style
duct ). Ukuran ducting disesuaikan dengan air flow
d. Apabila cabang saluran udara menggunakan flexible duct. Maka
spesifikasi material yang dipergunakan adalah : highly compressible
and fully
flexible
insulated
duct
: 2
ply
aluminium
innercore,
uniform
layer of fiberglass insulation and tough outer jacket of reinforced
aluminium. Dengan minimum ukuran flexible duct adalah 8 inch
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
49/71
48
V.2.2 Ventilasi
Kitchen Exhaust dan Kitchen Fresh Air adalah satu system yang
berpasangan dan tidak mungkin bekerja secara terpisah. Sehingga jika
Penyewa memerlukan exhaust sistem, maka tentu diperlukan fresh air
supply. Dalam operasional (unit F&B) keduanya harus dijalankan. Jika
hanya exhaust yang dalam keadaan menyala (ON) tetapi fresh air
dimatikan (OFF) maka Penyewa akan dikenakan sanksi (denda)
A. KITCHEN EXHAUST & FRESH AIR DUCT
a. Persyaratan dan standard konstruksi saluran udara (ductwork )
harus mengacu pada SMACNA
b. Kitchen exhaust duct harus mempunyai kemiringan (slope)
sebesar 2% ke arah kitchen range hood dan harus dilengkapi
dengan pintu kontrol (access door ) di sisi samping atau atas
saluran pada setiap jarak maksimum 3 m dan pada setiap
belokan yang ada
c. Setiap jarak 5 m, exhaust duct harus dilengkapi dengan grease
gutter yang dilengkapi dengan drain plug pada grease
gutternya
d. Sambungan ducting harus menggunakan sistem flanges,
dengan menggunakan siku yang dibaut dengan jarak
maksimum antar baut 10 cm
B. Kitchen Range Hood
a. Materialnya harus terbuat dari bahan Stainless Steel
b. Setiap hood harus dilengkapi dengan perangkap minyak
(grease filter ) dan tempat penampung minyak (drip pan)
c. Hood harus mempunyai ukuran lebih lebar dari meja kompor
minimum 15 cm pada semua sisinya
d. Jarak ketinggian antara permukaan meja kompor dengan hood
maksimum 120 cm
e. Untuk hood dengan ukuran yang besar, maksimum jarak antara
penempatan exhaust duct (center to center ) pada kitchen
range hood adalah 180 cm
C. EXHAUST & FRESH AIR FAN
a. Apabila Penyewa menginginkan pemasangan exhaust fan baru
atau tambahan untuk kitchen range hood , maka exhaust fan
dapat dipilih tipe centrifugal, motor listriknya harus berada di
luar rumah fan (belt drive) sehingga tidak terkena asap secara
langsung atau dipilih tipe bifurcated axial fan, dimana motor
mempunyai rating 400°C untuk 2 jam. Penambahan tersebut
atas biaya Penyewa.
b. Exhaust Fan (berikut motor listriknya) harus dipasang
sedemikian rupa, dengan spring type vibration isolator ,
sehingga tidak boleh ada getaran sedikitpun yang diteruskan ke
struktur bangunan/lantai dan dinding
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
50/71
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
51/71
50
instalasi gas yang dikeluarkan oleh instansi berwenang yang masih
berlaku
b. Instalasi gas harus dilas (welding), kecuali pada valve, solenoid dan
regulator. Bila menggunakan sistem screw/drat menggunakan
WSP300
c. Instalasi pipa gas harus dites tekan sebesar minimum 10 kg/cm2
dengan menggunakan N2 (Nitrogen), tanpa ada penurunan tekanan
(kebocoran)
selama
24
jam
dengan
Berita
Acara
Pengetesan
dan
setiap sambungan harus di tes X‐Ray
d. Instalasi pipa gas baru berikut penggantung (support/hanger ), harus
dibersihkan terlebih dahulu dari karat, kemudian diberi cat primer
(zinchromate) dan dilapis cat akhir ( finishing) sebanyak 2 tahapan
dengan warna kuning
e. Penyewa wajib menyediakan dan memasang katup pengaman
otomatis (solenoid valve), panel control gas dan local gas detector
minimal 2 titik untuk keperluan Penyewa sendiri, pada bagian pipa
setelah meter gas milik gedung
e. Penyewa hanya diperkenankan membuka atau menutup aliran
gas/LPG ke dalam instalasi jaringan pipa gas/LPG di dalam dapurnya
melalui katup utama tersebut dan tidak diperkenankan melalui
katup utama milik gedung. (Lihat BAB LAMPIRAN)
f. Tidak diijinkan menggunakan tabung gas LPG
V.6 Instalasi Sprinkler
a. Pekerjaan perubahan titik sprinkler dilaksanakan dan atas biaya
Penyewa di bawah pengawasan Pemilik
b. Instalasi sprinkler harus mengacu pada NFPA 13
c. Diameter pipa dropper head sprinkler harus 1 inch
d. Dalam pelaksanaan penyambungan antar fitting dengan pipa tidak
diperkenankan menggunakan lem/perekat
e. Instalasi pipa sprinkler harus ditest tekan sebesar 1½ kali tekan atau
minimum 13,8 kg/cm2, tanpa ada penurunan tekanan (kebocoran)
selama 24 jam
f. Instalasi pipa sprinkler baru/tambahan berikut penggantung
(support/hanger ) harus dibersihkan dari karat, kemudian diberi cat
primer (zinchromate), dan dilapis cat akhir (finishing) sebanyak 2
tahapan dengan warna merah
g. Klasifikasi penggunaan kepala sprinkler (sprinkler head ) di dalam
unit sewa berdasarkan kepekaan terhadap temperatur:
• 68°C untuk diarea umum didalam toko/retail, store, dsb.
• 93°C untuk di area dapur
• Bila pada ruangan terdapat peralatan yang sensitive
terhadap air dapat menggunakan sprinkler tabung halon
(jenis AF 11 E)
h. Untuk pekerjaan instalasi sprinkler, pengosongan air hanya dapat
dilaksanakan di luar jam operasional, Senin s/d Jumat dari jam
22.00 – 7.00 WIB. Di luar waktu yang telah ditentukan tersebut,
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
52/71
51
tidak dapat dilakukan pengosongan air karena instalasi sprinkler
gedung dalam keadaan siaga berisi air bertekanan.
i. Dilarang keras menutup sprinkler dengan langit‐langit atau partisi
j. Penempatan lampu atau jenis lainnya yang memiliki temperatur
tinggi agar tidak dipasang berdekatan dengan letak sprinkler head
V.7 Instalasi Alarm Kebakaran
Pemindahan dan atau penambahan detector karena penyesuaian desain
unit sewa dikerjakan oleh Pemilik atas biaya Penyewa.
Detector yang dipakai adalah :
• Smoke Detector
Merk EDWARDS, E 630 U‐2
(di dalam toko, store, umum)
Fixed Temperature
Heat
Detector
Merk EDWARDS, E 620 V – 622 ‐2
(di dalam dapur)
V.8 Fire Extinguisher / APAR
Setiap unit harus menyediakan minimal 1 unit fire extinguisher @ 3 kg
jenis AF 11 (kategori A‐B‐C) atau 1 unit fire extinguisher per luas 100
m2.
V.9 STANDARD MATERIAL PEKERJAAN MEKANIKAL
A. DUCTING
1. Jenis
:
a. BJLS 80 atau BJLS 100
b. Flexible Duct
2. Merk :
a. Lockfom
b. Insflex, Moddulex, Kandyflex
3. Penggunaan allumunium foil harus yang anti api ( Fire proof )
dengan type double side merk Flame stop 525, Insfoil 430
DSFR.
B. FAN
1. Jenis : Axial atau Centrifugal
2. Merk : Kruger, Nikotra, Wess line
C. INSTALASI AIR BERSIH
1. Jenis : PPR, Tembaga, Rifenk
2. Merk : Wavin, Toro, Rucika, Agrusan, PPI, Bakrie
D. INSTALASI AIR KOTOR
1. Jenis : Pipa PVC Class AW atau Pipa Cast Iron
2.
Merk
:
Rucika,Tiger,Triger
E. GREASE TRAP
1. Jenis : Stainless Steel tebal 2 mm
2. Merk : tidak ditentukan
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
53/71
52
F. INSTALASI GAS
1. Jenis : Pipa Black Steel SCH 40 seamless ASTM A–53
2. Merk : Nippon Steel
G. INSTALASI SPRINKLER
1. Jenis : Pipa Black Steel SCH 40 welded ASTM A–53
2. Merk : Nippon Steel
H. HEAD SPRINKLER
1. Jenis : Pendant
2. Merk : Viking
I. APAR
1. Jenis : AF‐11, non CFC
2. Merk : Chubb atau setara
-
8/18/2019 TDC 2012 FX.pdf
54/71
53
BAB VI
TATA TERTIB KONTRAKTOR
VI.1 Ketentuan Pelaksanaan Fit Out
VI.1.1 Ketentuan Umum
a. Kontraktor Penyewa wajib menempatkan supervisor/penanggung
jawab/koordinator di lapangan. Supervisor harus selalu berada di
lokasi
kerja
setiap
harinya
b. Setiap pekerja dari kontraktor Penyewa harus melaporkan diri di
pos security yang telah ditunjuk dan wajib memakai kartu tanda
pengenal Fit Out/Renovasi selama berada di lokasi
c. Setiap pekerja wajib memakai ta