teknik radiografi 2 panoramic

22
Panorek Panagrafi

Upload: nona-zesifa

Post on 16-Apr-2017

71 views

Category:

Health & Medicine


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Panorek Panagrafi

Page 2: Teknik Radiografi 2 Panoramic

DEFINISI PANORAMIC

Panoramic berasal dari kata Panorama, artinya pandangan yang tak terhalang dari berbagai arah untuk melihat suatu bayangan atau obyek.

Dental / gigi seringnya tertutup oleh tulang maxilla dan mandibula. Radiografi panoramic dapat membuat foto gigi, tanpa tertutupi / overlaping dengan tulang-tulang tersebut.

Page 3: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Hystory (dr. H. Numata, 1934)

• Film diletakkan didalam mulut ( upper or lower jaw )

• Digunakan pesawat yang memutari rahang pasien

• Eksposi selama pesawat bergerak

• Berkas sinar keluar melalui celah sempit

Page 4: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Hystory ( Patero, 1949)

• melakukan penelitian terhadap pemeriksaan parabolografi tetapi dengan menggunakan film extra oral

• Pada metode ini film-kaset dan pasien diatur dalam kecepatan yang sama, sumber radiasi tetap

• Pada teknik ini memungkinkan rahang yang melengkung dapat dilihat secara datar/lurus seperti pada panoramic

• Dinamakan teknik Pantomografi;• Panoramic : pandangan yang tak terhalang dari semua

arah• Tomografi : teknik x-ray untuk membuat radiograf pada

kedalaman tertentu, tanpa adanya intervensi jaringan diatas maupun dibawahnya

Page 5: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Hystory (Watson & Son Lth. Berkolaborasi dengan Dr.

Blackman)

• mengkomersilkan pantomograph, yang diberi nama

Rotograph; yaitu rotary radiograf dengan cara

merotasikan pasien dan kurva film secara simultan

dengan arah yang berlawanan, sementara sumber

radiasi tetap.

• Pada pesawat ini hanya bagian yang mempunyai jarak

yang tetap dari film yang dapat digambarkan secara

baik

Page 6: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Panorex I• Pada sistem ini tabung sinar-X dan film hoder berotasi secara

berlawanan, kepala pasien / obyek tetap

• Film yang digunakan jenisnya flat

• Ada 2 kali rotasi; setelah salah satu sisi dari rahang difoto, mesin

berhenti.

• Pasien secara manual diposisikan lagi pada sisi yang lain, eksposi

dilanjutkan.

• Ada 2 kolimator slit (celah sempit)

1.satu antara tube head dan pasien

2.satu antara pasien dan kaset

• Karena mesin sempat berhensti sebentar, maka pada gambarnya ada

bagian putih pada tengah film (gbar tdk tersambung secara sempurna)

Page 7: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Panorex II

• Gambar sudah tersambung

• Pasien diam, tabung x-ray & film-kaset rotasi

mengelilingi kepala pasien

• Kaset-fim berotasi pada sumbunya dibelakang

celah sempit antara pasien dan kaset-film.

Page 8: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Persiapan Paisen

- Memasang Image reseptor pada unit Panorex - Posisikan tabung dan image reseptor pada posisi awal - Tempatkan chin rest dengan ketinggian sama dengan

dagu pasien

Page 9: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Persiapan Alat dan Bahan :

• Film panoramic mempunyai emuli photosensitive dan menggunakan

kaset yang dilengkapi IS.

• Bila film panoramic menggunakan direct exposure maka dosis pasien

lebih banyak

• Film panoramic 5 x 12 inchi (12.5 x 30 cm) atau 6 x 12 inchi (15 x 30 cm)

double emulsi, kecuali film yang terbungkus sendiri

• Rare earth screen-film; dimana exposure yang dibutuhkan lebih kecil

tanpa harus kehilangan detail bayangan

• Setiap kaset dilengkapi sepasang IS.

IS digunakan karena dapat menurunkan dosis radiasi yang diterima

pasien dan dapat menghasilkan kualitas radiograf yang baik.

Page 10: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Persiapan Pasien

• Lepaskan bahan kaca dan metalik pada bagian kepala dan leher

tindik hidung, anting, kaca mata, barang-barang lain yang dapat

diproyeksi kan pada gambar,

seperti : alat bantu dengar,

• penjepit rambut, permen karet, dll)

• Gigi palsu (seluruh atau sebagian)

• Jaket atau sweater dilepas

• Disarankan pasien menggunakan lead apron selama pemeriksaan

• slayer, kalung

Page 11: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Posisioning Pemotretan

PP : - erect

PO : - Pasien berdiri tegap.

- dagu diatur menunduk sehingga IOML paralel terhadap garis horisontal.

- Bidang occusal menyudut 100 garis horisontal (postero anterior)

- MSP kepala diatur pada pertengahan penopang dagu.

- Gigi depan pasien menggigit Bite block.

- Pasien diminta mengatupkan kedua bibir, dan lidah berada pada langit-

langit mulut.

Page 12: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Pengaturan

CP CRFFD

(cm)

Faktor eksposi

kV mA

Menuju bidang

occusal gigi.

arah sumbu sinar

menyudut ke

cepalad sesuai

bidang occusal.

40 cm

70-90 15

Page 13: Teknik Radiografi 2 Panoramic

KRITERIA RADIOGRAF

- Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain

- Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris,

- Maxila, dan zygomatic arch.

Page 14: Teknik Radiografi 2 Panoramic

KRITERIA RADIOGRAF

- Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain

- Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris,

- Maxila, dan zygomatic arch.

Page 15: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Struktur gambar yang diperlihatkan

- Tampak gigi, rahang bawah, TMJ, fossa nasal, sinus maksilaris,

lengkungan zigomatikum, dan maksila. Vertebrae servikal

juga diperlihatkan

Page 16: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Catatan

- Ketika TMJ harus diperlihatkan, panorex kedua diambil dengan

mulut terbuka dan memerlukan bite blok yang lebih besar yang

ditempatkan diantara gigi pasien.

Page 17: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Mandibula divisualisasikan tanpa rotasi atau miring, diindikasikan :

- TMJ berada pada bidang horisontal yang sama dalam gambaran

- Ramus dan posterior gigi mengalami magnifikasi yang sama besar

di setiap sisi gambar

- Gambaran tajam : Gigi anterior dan posterior dengan pembesaran

yang seragam

Page 18: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Posisi pasien yang benar diindikasikan sbb :

- Simpisis mandibula diproyeksikan sedikit dibawah sudut mandibula

- Bentuk rahang oval

- Bidang Occlusal sejajar dengan sumbu panjang gambar

- Gigi atas dan bawah diposisikan agak terpisah dengan tidak

superposisi

- Vertebra servikal tidak superposisi dengan sendi TMJ

Page 19: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Kesalahan yang Sering Terjadi Pada Teknik Panoramic

• Hanya sekitar 20% radiograf panoramic yang bebas error,

• 80% kesalahan disebabkan karena positioning,

• 20 % karena hal teknis.

Page 20: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Error pada Eksposi Film dan Processing

Gambar pada panoramic dapat terlihat terang (low density),

gelap (high density),

kabur atau hanya separo bayangan yang terlihat.

Page 21: Teknik Radiografi 2 Panoramic

Low Density, sebab:

1. kVp dan / atau mA tidak diset cukup tinggi

• Pemilihan kVp dan mA tergantung pada :

• ukuran dan bentuk kepala

• ketebalan soft tisuue pada wajah dan leher

• struktur tubuh

• ada tidaknya gigi

2. Sinar-X arahnya tidak tepat pada celah di holder kaset

3. Kombinasi screen-film yang tidak tepat

4. larutan developer yang lemah

5. waktu developer yang tidak cukup

6. suhu developer terlalu rendah

Page 22: Teknik Radiografi 2 Panoramic

High density, sebab:

1. kVp dan / atau mA terlalu tinggi

2. kombinasi screen-film yang tidak tepat

(biasanya screen-film fast tidak disesuaikan

dengan pemilihan kVp dan/atau mA.

3. Developer terlalu kuat

4. Waktu pembangkitan yang lama (pada manual processing)

5. Suhu developer terlalu panas

Over-expose film masih dapat digunakan untuk diagnostik

jika dilihat dengan viewing / light case yang mempunya intenstitas

cahaya yang tinggi.