teknik sterilisasi ruangan operasi

4
1 TEKNIK STERILISASI RUANGAN OPERASI Susunan ruangan operasi yang simpel dan rapi merupakan aspek penting dari kontrol infeksi. Harus ada dua area yang jelas : satu untuk operator dan satu untuk asisten operator, masing-masing dengan tempat untuk cuci tangan yang dapat dioperasikan dengan siku atau kaki dan sabun cair. Area operator harus dapat menjangkau turbines, three-in-one syringe, slow handpiece, bracket table, dan operating light. Area asisten operator menjangkau suction lines, three-in-one syringe, curing light, all the cabinetry containing dental materials and a designated area for clinical waste disposal, dan decontamination of intrument (Infetion Control in Dentistry). Area bersih dan kotor dalam daerah operasi harus dibedakan. Jika memungkinkan, instrumen sebaiknya didekontaminasi jauh dari ruangan operasi di mana terdapat autoklaf, ultrasonic bath,intrument washer and sinks, dan hand wash basin yang terpisah. Jika instrumen dibersihkan secara manual sebelum disterilisasi, bak cuci harus dapat merendam keseluruhan permukaan alat instrumen dengan air selama proses pembersihan untuk meminimalkan resiko terciprat (Infetion Control in Dentistry).

Upload: selvi-lestari

Post on 15-Sep-2015

353 views

Category:

Documents


55 download

DESCRIPTION

Teknik Sterilisasi Ruangan Operasi

TRANSCRIPT

1

TEKNIK STERILISASI RUANGAN OPERASI

Susunan ruangan operasi yang simpel dan rapi merupakan aspek penting dari kontrol infeksi. Harus ada dua area yang jelas : satu untuk operator dan satu untuk asisten operator, masing-masing dengan tempat untuk cuci tangan yang dapat dioperasikan dengan siku atau kaki dan sabun cair. Area operator harus dapat menjangkau turbines, three-in-one syringe, slow handpiece, bracket table, dan operating light. Area asisten operator menjangkau suction lines, three-in-one syringe, curing light, all the cabinetry containing dental materials and a designated area for clinical waste disposal, dan decontamination of intrument (Infetion Control in Dentistry).Area bersih dan kotor dalam daerah operasi harus dibedakan. Jika memungkinkan, instrumen sebaiknya didekontaminasi jauh dari ruangan operasi di mana terdapat autoklaf, ultrasonic bath,intrument washer and sinks, dan hand wash basin yang terpisah. Jika instrumen dibersihkan secara manual sebelum disterilisasi, bak cuci harus dapat merendam keseluruhan permukaan alat instrumen dengan air selama proses pembersihan untuk meminimalkan resiko terciprat (Infetion Control in Dentistry).

1. Ventilasi Ruang operasi harus memiliki ventilasi yang baik, biasanya hal ini cukup diperoleh dengan jendela terbuka, namun jika diperlukan dapat ditambah menggunaka extraction fan. Sistem ventilasi juga harus mengeluarkan udara keluar ruangan dan tidak boleh bersirkulasi ulang ke ruangan umum yang lain. Fresh air supply rate sistem ventilasi yang direkomendasikan tidak boleh kurang dari 5-8 liter per detik per orang dan tidak menimbulkan aliran udara yang tidak nyaman. Alat-alat sistem ventilasi harus dibersihkan secara teratur dan dipelihara sesuai petunjuk pabrik untuk memastikan alat-alat tersebut bebas dari segala sesuatu yang dapat mengkontaminasi udara (Infetion Control in Dentistry).

2. Pelindung lantaiLantai harus kedap air dan tidak licin, menghindari penggunaan karpet, seam-free, tidak ada step antara lantai dan dinding atau lantai dan lemari karena dapat menyebabkan area yang sulit diakses untuk dibersihkan (Infetion Control in Dentistry).

3. Permukaan kerjaPermukaan kerja harus kedap, mudah dibersihkan dan didesinfeksi. Area permukaan yang berupa sambungan sebaiknya disegel untuk mencegah akumulasi cipratan yang terkontaminasi (Infetion Control in Dentistry).

Daerah permukaan kerja dapat didesinfeksi dengan dua cara : mengelap semua permukaan dengan larutan hospital grade desinfectant dan menutupi permukaan kerja dengan lapisan pelindung yang diganti tiap pasien. Untungnya, banyak desinfeksi kimia, termasuk chlorine compound dan glutaraldehyde, dapat mencegah transmisi virus hepatitis ketika digunakan pada permukaan kerja dengan konsentrasi tertentu (klorin 0,2% dan glutaraldehid 2%). Headrest, tray tables, hosing and lines, nitrous oxide dan chair control, dan light handle dapat ditutupi dengan disposable cover; sementara bagian dental chair yang lain dapat disemprot dengan larutan desinfeksi (Peterson, 2003).Permukaan yang akan didesinfeksi, harus dibersihkan terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah kontaminan mikroba, darah, atau saliva dan memudahkan kerja bahan desinfeksi kimia. Proses ini biasanya menggunakan sabun dan air, namun untuk hasil paling maksimal dapat menggunakan desinfektan yang mengandung detergen. Ketika mengaplikasikan larutan desinfektan, sebaiknya larutan dibiarkan terlebih dahulu selama kurang lebih 10 menit (tergantung petunjuk penggunaan) setelah disemprotkan pada permukaan karena efek tuberculoidal contact-time (Miller dan Palenik, 1994).

DAFTAR PUSTAKA

Infection control in dentistry. Accessed online : http://www.introductiontodentistry.co.uk/uploads/downloads/Module_09.pdf.

Peterson, et all. 2003. Contemporary oral and Maxillofacial Surgery. 4th Edition. Mosby; USA

Miller, Chris dan Charles Palenik. 1994. Infection Control and Management of Hazardous Mate3rials for the Dental Team. Mosby; USA.