teknik survey geokimia

27
BAB IV TEKNIK SURVEY GEOKIMIA 4.1 Prinsip Dasar Prospeksi Geokimia Prospeksi/eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari dua metode: 1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada mineral yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok digunakan di daerah yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi. 2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini kurang terlihat dibandingkan pola dispersi mekanis, karena unsur-unsurnya yang membentuk pola dispersi ini bisa: - memiliki mineralogi yang berbeda dengan endapan bijih primernya (contohnya: mineral bijih Pb serussit dan anglesit terbentuk dari t pelapukan endapan galena) - dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu 2+ dalam airtanah dapat berasal dari endapan kalkopirit) - bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan lempung di dekat endapan pentlandit) bab iv teknik survey geokimia- 1

Upload: bayu-perdana-putra

Post on 13-Aug-2015

187 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

BAB IV TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

4.1 Prinsip Dasar Prospeksi Geokimia

Prospeksi/eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari dua metode:

1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada mineral

yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina,

kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok digunakan di daerah yang

kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi.

2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini

dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak

tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini kurang terlihat

dibandingkan pola dispersi mekanis, karena unsur-unsurnya yang

membentuk pola dispersi ini bisa:

- memiliki mineralogi yang berbeda dengan endapan bijih primernya

(contohnya: mineral bijih Pb serussit dan anglesit terbentuk dari t

pelapukan endapan galena)

- dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah dapat

berasal dari endapan kalkopirit)

- bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin

dan lempung di dekat endapan pentlandit)

- bisa teradsorbsi (contohnya Cu yang teradsorbsi pada lempung

atau material organik pada aliran sungai bisa dipasok oleh airtanah

yang melewati endapan kalkopirit)

- bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dapat

terserap oleh akar tumbuhan atau atau organisme lain)

4.2 Tahapan Eksplorasi

Eksplorasi geokimia pada dasarnya adalah untuk mempersempit daerah yang

disurvey atau untuk mencari daerah target (daerah prospek)

bab iv teknik survey geokimia- 1

Page 2: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Tahapan Eksplorasi menurut Govett:

1. Region > 5000 km2

2. Distrik > 50 – 5000 km2

3. Area 5 – 50 km2

4. Target < 5 km2

Survey geokimia diterapkan pada berbagai tahapan eksplorasi mineral, yaitu:

- Survey regional dengan tujuan mencari jalur /mendala mineralisasi

- Survey lokal dengan tujuan mengidentifikasi daerah target untuk

keperluan evaluasi

- Survey kekayaan dengan tujuan menentukan batas daerah termineralisasi

- Survey deposit dengan tujuan menentukan lokasi dari badan bijih

individual

4.3 Teknik Survey Geokimia

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam survey geokimia antara lain:

1. Sampling geokimia yang efektif membutuhkan orang yang terlatih

baik, yang mampu mengenali dan menggambarkan dengan benar

material sample dan karakteristik lokasi sample. Orang yang

melakukan sampling harus mampu mengenali dan (sedapat mungkin)

menghindari situasi yang dapat menyebabkan kontaminasi , baik

akibat dari aktivitas manusia ataupun akibat perubahan kondisi kimia-

fisik alam yang dapat menyebabkan hasil yang tidak umum.

2. Utamakan memilih peralatan (seperti sekop, auger, dll) dari bahan

non kontaminasi dan yang tidak terkontaminasi. Usahakan agar

pemakaian pelumas, perekat, solder dll, jangan sampai menimbulkan

masalah.

3. Perhatian yang sama juga harus diberikan kepada tempat sample.,

seperti kontainer, kantong sample dari kertas kraft, kantong plastik,

bab iv teknik survey geokimia- 2

Page 3: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

botol polypropylen, botol gelas khusus untuk sampling air dan

berbagai alat sampling untuk gas dan partikulet dll. Sample yang

dibungkus dalam kantong/ kontainer yang bocor dapat terkontaminasi

oleh timbal, jika diangkut dengan kendaraan yang menggunakan

bahan bakar bertimbal. Gunakan kertas Kraft dengan perekat tahan

air dan non kontaminas.

4. Sangat disarankan bahwa semua sample diberi nomor urut yang unik.

Sebaiknya diberi kode proyek sebagai awalan dan tipe sample

sebagai akhiran, untuk meminimasi kemungkinan tertukar dengan

sample lain dan menghindari kesalahan dalam manajemen data dan

interpretasi. Koordinat tiap sample harus dicatat dan ditandai dalam

peta lokasi sampling.

5. Pola sampling bervariasi tergantung pada medium dan situasi

lapangan.

6. Kerapatan atau sampling density tergantung pada tahapan eksplorasi

7. Pemilihan media tergantung pada lingkungan lokal. Sebaiknya

berdasarkan survey orientasi. Metoda yang biasa digunakan pada

tahap reconaissance meliputi:

- survey drainage: sampling sedimen dan air sungai, sedimen dan

danau, airtanah dll.

- survey endapan glasial: sampling till dll

- survey batuan

- survey tanah dengan kerapatan rendah (1 per 25 km).

Pendekatan ini semakin populer .

Studi follow up pada lokasi yang menjanjikan dari tahap reconaissance

mungkin melibatkan:

bab iv teknik survey geokimia- 3

Page 4: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

1. Spasi sampling yang lebih rapat dari satu atau dua media di atas

dan/atau:

2. survey stream bank (residual soil atau colluvium)

3. survey biogeokimia

4. survey soil gas atau lebih jarang lagi

5. survey geobotani

6. survey partikulet

7. survey mikroorganisme

Survey dengan teknik yang lebih eksotis seperti tisu khewan menjadi perhatian

kalangan akademisi .

4. 3.1. Survey Sedimen Sungai Fraksi Halus (Stream Sediment )

Survey sedimen sungai aktif fraksi halus banyak digunakan untuk program

penyelidikan pendahuluan, khususnya pada daerah yang medannya sulit. Di

daerah tropis, pengambilan conto sedimen sungai dapat dilakukan bersamaan

dengan pengamatan geologi dari float dan singkapan .

Metode ini telah lama digunakan di berbagai belahan dunia. Alasannya adalah

bahwa stream sediment merupakan komposit produk pelapukan dan erosi yang

mewakili sumber di daerah tangkapan air dari suatu jaringan drainage sungai.

Oleh karena itu, sampel stream sediment dianggap dapat mewakili komposisi

batuan dasar, over burden dan berbagai kandungan dari mineralisasi logam

yang terdapat pada daerah tangkapan air dari suatu sistem drainage. Faktor lain

yang dapat mempengaruhi sampel adalah:,

- iklim daerah pelapukan akan mempengaruhi komposisi sampel.

- Variasi Eh dan pH mengontrol mobilitas dan mempengaruhi dispersi

berbagai unsur.

- Berbagai kontaminasi aktivitas manusia dapat mempengaruhi komposisi

sample terutama dari daerah pemukiman dan indstri.

bab iv teknik survey geokimia- 4

Page 5: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Stream sediment terdiri dari komponen klastik dan hidromorfik, termasuk butiran

detrital , lempung, koloid, material organik dan lapisan Fe dan Mn pada

permukaan, retakan atau rongga butiran klastik.

Karena keragaman komponennya, maka penting untuk menentukan fraksi

ukuran yang sesuai dengan tujuan survey, yaitu fraksi ukuran yang menunjukkan

kontras anomali paling baik (rasio peak vs background) yang menunjang dalam

identifikasi lokasi mineralsiasi.

Dalam survey regional, kerapatan sample yang diambil adalah 1.5 km2. Lokasi

dipilih pada orde sungai yang paling rendah (sungai paling kecil) dan upstream

dari order yang lebih besar jika ada percabangan, untuk menghindari

pencampuran dari kedua aliran pada saat banjir. Pada survey follow up jarak

sample semakin rapat sesuai dengan kondisi lokal dan sifat dari target.

Pemilihan lokasi :

1. Hindari sumber kontaminasi yang jelas: sample diambil minimal 50 m

dari jalan atau dan pemukiman

2. Jika lembah sangat curam, hindari material runtuhan , lakukan sampling

dekat tengah-tengah sungai.

3. Hindari daerah sedimen endapan angin. Lebih baik ambil material halus

pada batas air

4. Hindari daerah dengan sorting gravel yang baik dan akumulasi

sedimennya sedikit

5. Sampling sebaiknya diambil konsisten dari lokasi-lokasi yang settingnya

sama dari muatan dasar sungai yang bergerak, jangan mencampur

dengan material halus dari tebing sungai

Prosedur Pengambilan Conto

1. Cuci ayakan dan dulang sebelum digunakan . Ayakan dengan

bukaanyang sesuai, biasanya ukuran 80 mesh, ditaruh di atas dulang.

bab iv teknik survey geokimia- 5

Page 6: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

2. Kumpulkan sedimen dari beberapa tempat pada aliran sungai untuk

mendapatkan komposit yang representatif. Buang sedimen bagian atas

(20 –10 cm) untuk menghindari kandungan Fe dan Fe Coating.

3. Tuangkan sedimen ke atas ayakan, dengan air sesedikit mungkin. Buang

butiran besar aduk dan tekan dengan tangan, gunakan sarung tangan

karet. Buang bagian yang kasar dan ulangi lagi , goyangkan ayakan,

gosok sampai diperoleh material halus sebanyak 100 - 120 g. Hindari

kemungkinan masuknya partikel kasar ke dalam partikel halus.

4. Biarkan sample mengendap 15 – 20 menit. Sambil menunggu sample

mengendap, dapat dilakukan pencatatan data dan sampling untuk pan

concentate dan air

5. Masukkan endapan sedimen ke dalam kantong sample kertas yang telah

disediakan, lapisi dengan plastik

6. Cuci bersih semua peralatan sebelum di bawa ke lokasi berikutnya

7. Ambil sample duplikat pada beberapa lokasi untuk memonitor variasi di

lokasi. Dalam survey regional, duplikat umumnya diambil dari tiap lokasi

ke 100. Untuk survey yang lebih detil diambil 4-5 duplikat tiap 100

sample.

Sampling untuk stream sediment biasanya dilakukan oleh team yang terdiri dari

2 orang .

Deskripsi lapangan perlu dilakukan pada tiap lokasi conto. Informasi harus

mencakup: material organik, sifat sungai dan endapannya, kehadiran singkapan,

apakah dijumpai endapan besi oksida atau mangan oksida sekunder.

Pengukuran pH air sungai akan sangat berguna. Berikut ini adalah contoh

lembar pengamatan lapangan.

bab iv teknik survey geokimia- 6

Page 7: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Gambar 3. Contoh lembar pengamatan survey sedimen sungai aktif

Langkah pertama penyajian hasil survey drainage adalah mengeplot semua

sungai yang ada di daerah penyelidikan dan mengeplot nomor conto dan

nilainya. Setelah dilakukan pengolahan data secara statistik dapat dilakukan

pemilihan background dan threshold. Lokasi conto dapat ditandai dengan titik

hitam, yang ukurannya menunjukkan kandungan logamnya atau dengan

menebalkan sungai yang kandungannya logamnya lebih tinggi.

Dalam eksplorasi mineral, data sedimen sungai aktif biasanya tidak harus

disajikan dalam bentuk peta kontur, tetapi dalam survey regional bentuk peta

kontur lebih praktis untuk melihat kecenderungan geologi regional, kemungkinan

daerah mineralisasi dan mendala geokimia

Pekerjaan lanjut (Follow-up work ) biasa dilakukan dengan interval conto yang

lebih rapat. Jika pada survey pendahuluan kerapatan conto cukup tinggi, maka

survey dapat dilanjutkan dengan pengambilan conto tanah. Sebagai tahap awal

dari survey tanah detil dapat dilakukan penyontoan tebing sungai dari kedua tepi

sungai yang menunjukkan anomali, sehingga dapat terlihat arah asal dari

anomali. Jika singkapannya bagus, pemetaan geologi dan prospeksi mungkin

bab iv teknik survey geokimia- 7

Page 8: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

sudah cukup untuk melokalisasi sumber unsur anomali, namun umumnya

memerlukan survey tanah.

Gambar 4. Penyajian hasil survey sedimen sungai

4. 3. 2 Prospeksi mineral berat (pan concentrate)

Teknik ini merupakan metode prospeksi paling tua yang masih digunakan

sampai sekarang. Banyak mineral bijih yang terdispersi di permukaan sebagai

butiran detrital yang resisten secara kimia dan mekanis, dengan BJ lebih besar

dari mineral pembentuk batuan biasa yang dikenal sebagai mineral berat.

Analisis dan pengamatan butiran mineral berat dapat memberikan informasi

tentang mineralisasi dan geologi batuan dasar, melengkapi informasi dari fraksi

halus stream sediment.

bab iv teknik survey geokimia- 8

Page 9: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Awalnya teknik ini secara tradisional digunakan terutama untuk prospeksi

logam mulia, gem, kromit, kasiterit, emas, platina, mineral tanah jarang, rutil,

zirkon, turmalin, garnet, silimanit dan kianit yang butirannya mudah dilihat

secara visual dalam konsentrat dulang di lapangan. Namun dalam

perkembangan selanjutbya dilakukan juga analisis multi elemen pada konsentrat

dulang .

Di dekat pemukiman dan industri konsentrat dulang akan terkontaminasi oleh

logam, gelas atau keramik. Kandungan unsur yang tidak umum di alam dapat

berasal dari kontaminasi, misalnya tingginya kadar Sn berasosiasi dengan Sb

dan Pb dapat berasal dari solder.

Perencanaan Survey:

1. Kerapatan sample ditentukan sebelumnya

2. ukuran target dan dispersi yang diharapkan ke arah hilir yang mungkin

less predictable daripada SS

3. Beberapa jenis mineral seperti emas, kromit, stibnit dan scheelite dan

survive sampai beberapa kilometer, sedangkan sulfida lain hanya sampai

1 km saja.

Lokasi pengambilan sampel:

1. Hindari sumber kontaminasi yang jelas: sample diambil minimal 50 m

dari jalan atau dan pemukiman

2. Jika lembah sangat curam, hindari material runtuhan , lakukan sampling

dekat tengah-tengah sungai.

3. Pada survey regional dapat dilakukan bersama-sama dengan sampling

stream sediment (fraksi halus) dan air.

4. Dalam survey follow up , ambil sampel secara konsisten dari trap mineral

berat seperti dibalik boulder dan dan bagian pada bagian dalam daro

belokan sungai.

bab iv teknik survey geokimia- 9

Page 10: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Produr pengambilan contoh

1. Cuci dulang setiap mau digunakan

2. Gali sedimen dari beberapa tempat untuk mendapatkan komposit yang

representatif. Sedimen paling atas dibuang utuk menghindari coating Fe

dan Mn.

3. Masukkan sedimen ke dalam dulang sampai terisi cukup banyak

4. Buang lempung dan material organik dengan mengaduk dan memutar-

mutar material dengan tangan. Buang suspensi yang dihasilkan, ganti

dengan air baru, ulangi prosedur tadi sampai dihasilkan air yang cukup

bening

5. Lakukan proses pendulangan dengan menggoyangkan dulang

sedemikian rupa sehingga sedimen yang terberat mengendap ke bagian

bawah/dasar dulang. Dulang digoyangkan dengan gerakan mengayun

hampir sirkuler. Pertama tekan dulang ke depan kemudian kembalikan ke

belakang untuk memasukkan air ke dalam dulang. ketika air masuk , air

akan menyapu kolom sedimen dan menyambar ke depan, buanglah

mineral yang paling atas dan paling ringan ke dalam sungai ketika air

keluar dari dulang. Lakukan pada air yang cukup dalam sehingga

memungkinkan untuk menenggelamkan dulang.

6. Lakukan pada interval yang teratur

Konsentrat mineral berat dicatat jenis mineralnya dan kuantitasnya. Identifikasi

akhir dari mineral dilakukan dapat dilakukan secara petrografis di laboratorium.

Konsentrat mineral berat yang diperoleh dapat juga dianalisis unsur jejaknya

untuk mengetahui mineral asalnya. Contohnya pirit dipisahkan dari sedimen

sungai dan dianalisis Cu-nya. Pirit yang berasal dari endapan Cu dapat

mengandung 1100–1700 ppm Cu, pirit dari endapan Au mengandung 40–480

ppm Cu, dan pirit dari batubara menandung 100 -120 ppm Cu.

bab iv teknik survey geokimia- 10

Page 11: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

4. 3.3 Survey Tanah

Warna tanah dan perbedaan komposisi tanah dapat merupakan indikator yang

penting untuk berbagai kandungan logam. Contohnya, tanah organik dan

inorganik reaksinya akan berbeda terhadap logam (kandungan logamnya

berbeda). Dari kedua tipe ini dapat diharapkan perbedaan level background yang

jelas. Mengabaikan perbedaan ini akan mengakibatkan kesalahan dalam

pengambilan keputusan eksplorasi, yaitu mendapatkan anomali yang salah yaitu

sedangkanyang signifikan tidak terlihat.

Anomali yang salah umumnya berkaitan erat dengan komponen yang

menunjukkan konsentrasi unsur yang ekstrim, seperti pada material organik dan

mineral lempung, juga unsur jejak dalam airtanah.

Kegagalan mendefinisikan kondisi anomali (yang menunjukkan adanya

mineralisasi) dapat terjadi jika conto tidak berhasil menembus zona pelindian. Ini

sering terjadi pada pengambilan conto yang tergesa-gesa, sehingga bukti

mineralisasi tidak terlihat.

Unsur jejak yang dikandung conto tanah umumnya mewakili daerah terbatas.

Oleh karena itu diperlukan sejumlah conto yang diambil secara sistematis untuk

mengevaluasi sifat-sifat mineralisasi. Perencanaan penyontoan biasanya

mengikuti grid bujur sangkar atau empat persegi panjang. Conto tambahan

diambil dari lingkungan yang berasosiasi dengan akumulasi unsur jejak, seperti

zona depresi atau rembesan untuk menguji dispersi hidromorfik dari badan

mineral yang tertimbun.

Survey tanah terdiri dari sampling conto tanah yang biasanya diambil dari

horizon tanah tertentu, kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran fraksi yang

diinginkan. Sample tanah umumnya diambil dengan pola kisi (grid) yang

beraturan. Di daerah yang terisolir dengan medan yang sulit, akan sulit pula

untuk membuat grid pengambilan sample yang baik.

bab iv teknik survey geokimia- 11

Page 12: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Metode alternatif yang dapat digunakan adalah penyontoan ridge dan spur.

Metode ini sangat baik dikombinasikan dengan survey sedimen sungai untuk

medan yang sulit. Metode pengambilan conto yang paling ideal adalah dengan

grid yang teratur. Prosedur yang normal adalah menentukan garis dasar

kemudian buat lintasan yang tegak lurus terhadap garis dasar. Penentuan garis

dapat dilakukan dengan theodolit atau kompas.

Pemilihan grid yang digunakan tergantung pada tipe target yang dicari. Jika

diketahui bahwa mineralisasi di daerah itu memiliki dimensi panjang searah

dengan jurus, seperti mineralisasi vein atau unit stratigrafi, maka garis dasar

harus diletakan paralel terhadap jurus. Conto diambil sepanjang garis lintang

yang tegak lurus pada garis dasar. Dalam kasus ini interval antar garis bisa lebih

besar dari interval conto sepanjang garis dasar. Jika jurusnya tidak dikenal dan

targetnya diduga equidimensional, maka pengambilan conto dilakukan dengan

grid yang berbentuk bujur sangkar.

Untuk praktisnya sering digunakan grid segi empat panjang, karena

penambahan frekuensi sampling sepanjang garis dasar tidak membutuhkan

banyak waktu. Ukuran grid yang digunakan umumnya 500 m x 100 m atau 200

m x 200 m untuk survey pendahuluan dan 100 m x 50 m atau 50 m x 50 m untuk

survey detil. Kadang-kadang digunakan juga grid jajaran genjang .

Pengambilan contoh :

Sample tanah umumnya diambil pada horizon B, pada kedalaman 30 - 50 cm

atau mengikuti hasil survey orientasi . Untuk unsur tertentu seperti Ag dan Hg

horizon A dapat memberikan hasil yang lebih baik. Pada daerah yang keras

dan kering conto diambil dengan menggali lubang kecil dengan menggunakan

sekop dan cangkul. Jika tanah lunak dan lembab dapat digunakan sekop kecil

atau hand auger. Sample ditempatkan pada kantong sample standar, diberi

nomor dan keterangan singkat yang mencakup tipe tanah, warna, kandungan

bab iv teknik survey geokimia- 12

Page 13: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

organik. Gejala khusus sepanjang lintasan perlu dicatat, contohnya singkapan,

jalan setapak, sungai dll.

Sistem penomoran tergantung pada pola pengambilan contoh. Untuk pola grid

lebih baik menggunakan sistem koordinat dengan mengambil titik 0 pada garis

lintasan dasar, dan memberi nomor rujukan pada tiap garis lintang. Namun

penomoran alfanumerik kurang praktis untuk analisis laboratorium. Cara

penomoran lain menggunakan kode enam sampai delapan digit yang

merupakan kode proyek, daerah dan nomor sample, misalnya nomor 2040325

bisa berarti proyekk 2, kode daerah 04, conto 0325. Tipe ini lebih baik untuk

pengolahan data dengan komputer.

Di daerah kering dan banyak matahari, sample dapat dikeringkan di tempat

terbuka di camp, tapi di daerah basah dibutuhkan alat pengering. Jika conto

sudah kering, dapat digerus dan diayak. Di daerah tropis yang didominasi

tanah latosol penggerusan dapat dilakukan dengan mortar agar agregat

oksida besinya hancur. Ayakan dari stainless steel atau dari nilon dapat

digunakan Sebelum mengayak tiap-tiap sampel, ayakan harus bersih. Ayakan

dapat dibersihkan dengan kuas ukuran 3,5 cm atau 5 cm. Hasil pengayakan

dimasukkan ke dalam amplop kertas, kemudian ke dalam kantong plastik agar

tidak bocor atau terkontaminasi pada waktu pengangkutan. Fraksi ukuran

yang umum untuk sample geokimia adalah -80 mesh (0,2 mm), tapi ukuran

yang lebih halus atau lebih kasar dapat digunakan untuk kasus-kasus tertentu.

Pada daerah baru yang belum diselidiki dianjurkan untuk melakukan survey

orientasi untuk menentukan fraksi ukuran yang optimum untuk analisis,

kedalaman penyontoan yang terbaik dan respons geokimia dari mineralisasi .

Hasi survey tanah biasanya disajikan dalam bentuk peta kontur yang mengacu

pada isopleth (garis yang konsentrasinya sama). Selang antar kontur dapat

digambarkan dengan warna atau arsir. Tiap titik conto dan harganya harus

diperlihatkan, tapi nomornya tidak perlu diterakan agar tidak membingungkan.

Pola pengambilan sample yang tidak beraturan dapat disajikan dalam peta dot,

atau dengan memberikan warna yang berbeda pada setiap titik sample.

bab iv teknik survey geokimia- 13

Page 14: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Survey lanjut (follow-up) dilakukan dengan spasi grid yang lebih rapat.

Contohnya: pada suatu anomali yang terdapat pada grid penyelidikan

pendahuluan 500x200 m dapat dilakukan follow up dengan grid 250x100 m

atau lebih rapat lagi, tapi grid yang lebih rapat dari 25x25 m umumnya kurang

menguntungkan, kecuali jika target yang diharapkan berupa vein yang sangat

kecil atau pegmatit. Jika hasil survey lanjut menjanjikan, maka pada daerah

anomali dapat dilnjutkan dengan survey geofisika sebelum diputuskan dilakukan

pemboran. Integrasi dari hasil penyelidikan geokimia dan geofiska dapat

dijadikan acuan untuk memutuskan dilakukannya pemboran dan untuk

menentukan lokasi pemboran.

3.3 Survey Batuan

Kendala utama dalam survey batuan adalah kurangnya singkapan batuan.

Perhatian harus sering dikonsentrasikan pada produk turunannya yang beada di

permukaan (seperti tanah, stream sedimen dll).

Spasi sample dalam survey geokimia batuan menjadi kurang konsisten

dbandingkan dengan spasi sampling tanah, kecuali jika singkapannya betul-

betul bagus

Seperti dengan tipe suvey geokimia yang lain, prosedur sampling dan material

sample yang dikoleksi dalam survey batuan geokimia sedapat mungkin harus

distandarkan. Namun dalam survey batuan terdapat sejumlah besar variabel

akibat dari proses pelapukan dan oksidasi. Geologis atau eksplorasionis yang

melakukan survey harus dapat meyakinkan bahwa individu sample dari semua

lokasi pada dasranya komparabel dan bahwa variasi yang teramati dalam

intensitas pelapukan telah dicatat dengan layak/baik untuk keperluan

interpretasi.

bab iv teknik survey geokimia- 14

Page 15: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

Sampling batuan geokimia harus mempertimbangkan lingkungan geologi dan

tipe endapan mineral yang dicari. Skala presisi yang diperlukan untuk

mendeteksi pola singenetik dan epigenetik ditentukan dari survey orientasi.

Deteksi pola singenetik mungkin akan memerlukan sampling regional dari

individu pluton atau sampling yang lebih detail dari bagian stratigrafi yang

terekspos. Pola epigenetik akan membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Survey yang didesign untuk mendeteksi leakage haloes akan memfokuskan

pada sampling sistematik dari patahan atau zona fracture dan mungkin struktur

bedding. Sebaliknya material sample batuan untuk mendeteksi diffusion haloes

diambil batuan yang tidak hancur dengan skala sampling yang lebih detail.

Survey batuan dapat dilakukan sendiri untuk mendeteksi kemungkinan dispersi

primer yang berasosiasi dengan bijih. Survey batuan dapat digunakan untuk

prospeksi mineralisasi pada kondisi berikut:

Prospeksi bijih yang meghasilkan pola dispersi batuan dasar yang luas

(contohnya seperti Si, K, F, Cl dapat dijumpai pada lingkaran alterasi yang

ekstensif mengitari bijih hidrotermal).

Prospeksi untuk endapan yang luas berkadar rendah ,contohnya endapan Cu

yang tersebar (disseminated) atau endapan Sn yang tersebar, yang

pengenalannya tidak mungkin dilakukan dari contoh setangan (hand

specimen) karena kadarnya rendah atau mineral yang dicari tidak terlihat.

Pengambilan sample batuan bisa dilakukan dengan chip sampling secara acak

pada singkapan atau dengan pemboran dengan pola grid (bor auger untuk

kedalaman yang kecil, atau dengan rotary percussion untuk daerah yang

overburdennya tebal). Sample batuan, yang diperoleh digerus dan diayak.

Fraksi –80 mesh dianalisis.

bab iv teknik survey geokimia- 15

Page 16: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

3.4 Survey Air

Analisis air dari sungai, mata air, danau, rawa sumur, dan sumur bor, dapat

dilakukan dalam prospeksi, tetapi kesulitan analisis sehubungan dengan

rendahnya konsentrasi, ditambah lagi fluktuasi yang cepat akibat variasi musim

menghambat meluasnya penggunaan metode ini.

Airtanah bisa kontak dengan batuan dan melarutkan unsur-unsur dan terjadi

kesetimbangan kimia yang erat kaitannya dengan kimia yang dikandung oleh

akifer. Airtanah mengandung padatan terlarut yang bervariasi dari satu tempat ke

tempat lainnya. Contohnya air dari ladang minyak dengan endapan halit dapat

mengandung padatan terlarut yang lebih banyak dari air laut atau airtanah biasa.

Namun airtanah digunakan juga dalam eksplorasi mineral, umumnya dari

sumber yang dangkal.

Air sungai dan danau umumnya berasal dari air permukaan, tapi air tanah dapat

memberi kontribusi melalui mata air dan sungai bawah tanah. Air danau dan

sungai memperlihatkan kandungan padatan terlarut yang lebih bervariasi, karena

adanya variasi penambahan air permukaan yang besar dan tiba-tiba, yang akan

merubah pH, Eh, dan lingkungan kimia dalam jarak yang sangat pendek.

Sample diambil di lapangan dengan botol plastik yang bersih (250 – 500 ml)

yang telah dicuci dua sampai tiga kali. Agar bebas kontaminasi botol harus

dibersihkan dengan asam yang bebas logam sebelum dibawa ke lapangan.

Untuk praktisnya, sample diasamkan dengan dua atau tiga tetes asam nitrit

bebas logam untuk mencegah pengendapan logam yang ada. Jika diperlukan

pengukuran pH dan Eh atau penentuan substansi yang mungkin dipengaruhi

oleh asam, maka perlu diambil sample duplikat atau melakukan pengukuran

ditempat. Jika sample mengandung padatan suspensi, maka perlu dilakukna

filtrasi, tapi biasanya dilakukan di laboratorium sebelum analisis.

bab iv teknik survey geokimia- 16

Page 17: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

3.5 Survey Biogeokimia

Filosofinya adalah, bahwa akar tanaman menunjam jauh ke dalam tanah dan

mengambil makanan dari batuan dasar yang lapuk. Contohnya tanaman teh

telah memperlihatkan batas-batas anomali Ni di Australia Barat. Keuntungan

metode ini dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu dapat dilakukan untuk:

Prospeksi di daerah yang tanah penutupnya tertranspor

Prospeksi di daerah berawa

Prospeksi di daerah yang vegetasinya sangat rapat

Tanaman mengambil makanan dari tanah melalui akarnya. Dengan

membandingkan konsentrasi unsur dalam jaringan tanaman dengan konsentrasi

unsur dalam tanah, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama terdiri dari unsur biogenikmencakup H, C, N, P, dan S,

merupakan unsur pembangun jaringan tanaman, konsentrasinya di atas

konsentrasi unsur-unsur tsb dalam tanah.

Kelompok kedua berupa unsur yang jejak yang diperlukan utuk pertumbuhan

yang sehat, terdiri dari B, Mg, K, Ca, Mn, Fe, Cu dan Zn yang konsentrasinya

dalam tanaman hampir sama dengan dalam tanah.

Kelompok ke tiga adalah unsur yang tidak diperlukan atau unsur toksik, antara

lain Pb, Sr, HG, Be, U, NI, Cr, Ag, Sn. Dan Se. Unsur toksik mungkin diperlukan

dalam jumlah yang sangat sedikit, sedangkan unsur yang diperlukan bisa

menjadi toksik jika hadir dalam konsentrasi yang tinggi.

Pada tanah dengan konsentrasi Pb, Cu, Hg dan Ni tinggi, pertumbuhan

vegetasi terhambat atau terbatas pada jenis tertentu. Ada tanaman yang toleran

terhadap konsentrasi toksik yang tinggi, adapula yang seolah-olah membutuhkan

unsur toksik untuk dapat mulai tumbuh. Tanaman yang demikian disebut

tanaman indikator. Yang paling dikenal adalah bunga tembaga di Zambia dan

tanaman Selenium di Amerika. Kehadiran bunga tembaga menjadi indikasi

konsentrasi Cu ratusan sampai ribuan ppm. Tanaman selenium menjadi indikator

bab iv teknik survey geokimia- 17

Page 18: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

yang baik untuk mineralisasi uranium karena Se sering menyertai U. Daun yang

menguning (chlorosis) dapat disebabkan oleh konsentrasi unsur Cu, Zn, Mn dan

Ni. Penelitian biogeokimia dalam prospeksi dilakukan sejah tahun 1930. Material

tanaman yang dikumpulkan dijadikan abu, untuk menghilangkan unsur biogenik

penyusun jaringan, unsur yang dicari akan dijumpai dalam residu (abu). Abu

umumnya mencapai 1-3% berat, sehingga unsur yang dicari akan terkonsentrasi

sampai 100 kalinya dari unsur asal dalam jaringan.

Keuntungan lain survey biogeokimia dibandingkan dengan survey tanah adalah

anomalinya di dalam abu akan lebih mudah dideteksi karena konsentrasinya

tinggi. Namun dalam hal pekerjaan, survey biogeokimia melibatkan pekerjaan

yang lebih banyak.

Untuk melakukan survey biogeokimia, sedikitnya diperlukan 300 gram material

dari tiap tanaman. Tanaman muda dan kurus umumnya memberikan hasil yang

paling baik. Sample dapat divariasikan dengan spesies yang berbeda, tapi

menggunakan satu spesies lebih praktis. Pengambilan conto harus sedekat

mungkin pada gridnya. Setelah sample dimasukkan ke dalam kantung, material

dikeringkan dan dapat dikirim ke laboratorium untuk dijadikan abu dan dianalisis,

atau dapat dibiarkan hangus di udara atau dalam oven, kemudian masukan ke

dalam kantung sample dan dikirim ke laboratorium. Sebelum sample dianalisis,

dilakukan pengabuan terlebih dulu pada temperatur 450 - 500 C. Temperatur ini

terlalu tinggi untuk Sb, Hg , Se, dan Te, sehingga perlu menggunakan metode

pengabuan basah.

3.6 Survey Gas

Suatu teknik yang masih sedang dikembangkan adalah pengambilan sample gas

untuk mencari anomali unsur volatil di sekitar bijih. Saat ini perhatian difokuskan

pada pendeteksian gas Hg di sekitar berbagai endapan bijih. Sejumlah volume

udara dilewatkan melalui suatui filter yang dapat menangkap uap Hg untuk

dianalisis kemudian. Pengambilan sample dapat dilakukan dekat permukaan

bab iv teknik survey geokimia- 18

Page 19: TEKNIK SURVEY GEOKIMIA

(misalnya melalui satu unit perangkat yang dipasang pada kendaraan beroda

empat), dalam tanah, atau dengan pesawat yang terbang rendah. Keterbatasan

metode ini adalah:

Konsentrasi gas yang diukur umumnya rendah

Sulit menentukan lokasi anomali yang akurat

Peka terhadap kondisi cuaca

Memelukan endapan bijih yang mengandung Hg yang cukup

Tipe penyelidikan lain adalah inderaja digunakan untuk mendeteksi hidrokarbon

dalam prospeksi minyak dan untuk mendeteksi gas-gas radiogenik seperti Rn,

He, dan Xe dalam prospeksi U dan Th. Gas radiogenik ini luruh dalam paruh

waktu yang pendek (Rn220 54 jam, Rn222 4 hari) yang membatasi ukuran pola

dispersi yang dapat dikenal. Walau begitu Rn222 banyak digunakan dalam

prospeksi uranium, dan kadang-kadang berhasil. Gas seperti H2S, SO2, I2, CO2,

N2 dan O2 memiliki potensi dalam prospeksi, tetapi pada saat ini banyak yang

belum dieksploitasi.

bab iv teknik survey geokimia- 19