teknis pelaksanaan reklamasi
DESCRIPTION
Reklamasi TambangTRANSCRIPT
REKLAMASI
Aspek Teknis Yang Dicermati Pada Pelaksanaan Reklamasi/Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang•- Persiapan lahan •- Dimensi timbunan sesuai peruntukannya•- Penataan kontur serta perataan
timbunan •- Pengaturan drainase air permukaan •- Pengelolaan material pembangkit asam
(potentially acid forming/PAF) •- Pengendalian erosi dan sedimentasi •- Rekondisi tanah sebagai media tanam
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN• Luas tanah pucuk yang harus dipindahkan;• Tentukan lahan yang digunakan untuk menyimpan;• Pengamatan profil tanah dan identifikasi perlapisan
tanah;• Pengupasan tanah dan penyimpanan ;• Timbunan tanah pucuk tidak melebihi dari 2
meter;• Pembentukan lahan sesuai dg susunan lapisan
tanah semula; • Tanah pucuk ditempatkan paling atas dg
ketebalam minimal 0.15 m;•Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang beracun harus lebih tebal dari yang tidak beracun
•Perlakuan khusus dengan cara mengisolasi dan memisahkannya;
Penataan kontur serta perataan timbunan Pengisian kembali lahan bekas
tambang (back filling) Pengaturan permukaan lahan Penaburan/penempatan tanah
pucuk
KEGIATAN PENYELAMATAN TANAHKEGIATAN PENYELAMATAN TANAH
Pengendalian erosi dan sedimentasi
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap erosi oleh air
- Curah hujan- Kemiringan lereng- Jenis tanah- Perlakuan terhadap tanah- Tanaman penutup tanah
Dampak erosi oleh air- Penurunan produktivitas tanah
- Kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman
- Kualitas tanaman menurun- Penurunan kapasitas infiltrasi dan
kemampuan tanah menahan air- Struktur tanah menjadi rusak- Longsornya tebing
Teknik pengendalian erosi dan sedimentasi dengan metode vegetatifMetode vegetatif
penggunaan tanaman dan sisa-sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh ke permukaan tanah, mengurangi jumlah dan daya rusak aliran permukaan
Metode vegetatif mempunyai fungsi :- melindungi tanah terhadap daya perusak butir-butir hujan yang jatuh- melindungi tanah terhadap daya peusak aliran air diatas permukaan tanah- memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran permukaan.
Sarana pengendali erosi yang termasuk dalam metode vegetatif adalah :a. Tanaman penutup tanahb. Saluran air bervegetasic. Mulsad. Hidrosiding
SALURAN AIR BERVEGETASIPenampang saluran dapat berbentuk parabolik, triangular (V) atau trapesium dan ditanami dengan vegetasi yang sesuai untuk menyalurkan aliran permukaan secara aman
Fungsi tanaman penutup tanah1. Tanaman penutup akan menghalangi air hujan
agar tidak jatuh langsung ke permukaan tanah, sehingga kekuatan untuk menghancurkan tanah sangat dikurangi
2. Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air berinfiltrasi
3. Penyerapan air ke dalam tanah diperkuat oleh transpirasi melalui vegetasi. Hutan adalah tanaman paling efektif dalam mencegah erosi karena daun-daunnya sangat rapat, tetapi rumput-rumput yang tumbuh rapatpun sama efektifnya. Untuk pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus tertutup vegetasi.
MULSAMulsa adalah sisa-sisa tanaman atau bahan-bahan
lain yg tidak mudah terurai seperti irisan/potongan kayu atau pecahan batu pada permukaan tanah yang sulit atau tidak praktis untuk ditanami
Tujuan :Untuk melindungi permukaan tanah yang terbuka dan untuk membantu pertumbuhan vegetasi dengan cara menjaga kelembaban tanah, pengendalian gulma dan upaya perlindungan terhadap perubahan panas atau dingin yang ekstrim
October 2004
February 2005
Pembangunan sarana penunjang dengan sistem drainase dan pencegahan erosi dengan cover
cropping
Penanaman cover crop permukaan tebing curam/ ± 560 dengan teknologi hydroseeding dan penggunaan Jute net pada jalan tambang
REVEGETASI DAN PENGENDALIAN AIR PERMUKAAN DI BERBAGAI AREA REKLAMASI
TEKNIK PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI METODE MEKANIS/TEKNIK SIPIL Saluran permukaan/saluran pengelak Saluran bawah tanah Gabion Kolam sedimen Geotekstil Penghalang sedimen Dam penghambat Penangkap sedimen Rip rap
Saluran pengelakAdalah : sebuah saluran yang dibuat memotong
lereng dimana dinding saluran sebelah bawah berupa gundukan timbunan
tanah.Tujuan :
Memindahkan air limpasan yang berlebihan dan juga air bawah tanah dari daerah yang masih terbuka ke tempat yang bisa digunakan sebagai tempat pembuangan
Saluran bawah tanahAdalah : saluran yang dipasang di bawah permukaan
tanah untuk maksud mengalirkan air.
Tujuan :- Untuk memperbaiki kemampuan tanah dalam
menumbuhkan tanaman dengan cara mengatur muka air tanah dan aliran air tanah
- Untuk memotong dan mencegah pengaliran air ke daerah basah
- Melepaskan tekanan air artesis- Mengalirkan air permukaan dari daerah sekitar
bangunan dan jalan
Gabion Adalah : bangunan penambat tanah yang struktur
bangunannya berupa anyaman kawat yang diisi batu, struktrur bangunan berbentuk persegi dan disusun secara berteras.
Tujuan :- untuk melindungi tanah dari tekanan erosi akibat
konsentrasi dari aliran air permukaan dan gelombang
- Untuk menghambat laju aliran permukaan dan mempermudah air meresap ke dalam tanah
- Untuk memantapkan lereng yang lapisan tanahnya mudah dirembesi air dan atau daya kohesinya rendah
-
Kolam sedimenAdalah : kolam air untuk mengumpulkan sedimen yang
dibentuk dengan cara membangun dam/tanggul atau dengan menggali cekungan
Tujuan :- Mempertahankan kapasitas penyimpanan waduk di
daerah hilir, perairan, saluran pengelak serta aliran air- Untuk mencegah pengendapan yang tidak diinginkan
pada daerah hilir - Untuk memperangkap dan menahan sedimen yang
berasal dari lokasi konstruksi sehingga tidak menambah jumlah sedimen ke perairan di bagian hilir
Geotekstil Adalah : bahan tekstil yang tidak kedap air yang
digunakan secara integral dengan pondasi, tanah, batuan atau material yang berhubungan dengan pekerjaan2 geoteknik
Tujuan :- Sebagai bahan pemisah dari lapisan-lapisan partikel
yang berbeda ukuran satu dengan lainnya- Untuk meniriskan air pada tanah yang mempunyai
permeabilitas rendah- Sebagai bahan penguat tanah- Untuk meningkatkan infiltrasi
Penghalang sedimenAdalah : struktur penghalang sementara
yang dibuat melindungi pada kaki lereng untuk menahan sedimen
Tujuan :Untuk menahan sebagian sedimenyang berasal dari daerah terbuka dan tidak terlindungi
Dam penghambatAdalah : tanggul kecil dan bersifat sementara
yang dibangun melintang pada alur/saluran air
Tujuan :- Untuk mengurangi kecepatan aliran air hujan yang
terkonsentrasi- Sarana ini menangkap sejumlah kecil sedimen
yang terbawa oleh aliran
Perangkap sedimenAdalah: kolam sementara dengan area yang kecil
yang dibentuk dengan penggalian dan/atau bangunan kecil tanggul untuk menangkap aliran air permukaan yang penuh dengan sedimen dan memungkinkan partikel sedimen kasar untuk mengendap
Tujuan :Untuk menahan/menghambat aliran air permukaan yang penuh dengan sedimen dari suatu area kecil yang sudah terganggu karena erosi agar sebagian besar sedimen kasar sempat mengendap
Rip rapAdalah : penahan erosi tanah menutupi permukaan
tanah, bersifat permanen, dan terdiri atas batu-batu berukuran besar berbentuk bulat, persegi dan tidak disemen
Tujuan :- Melindungi permukaan tanah dari daya tekanan
oleh erosi air yang terkonsentrasi- Memperlambat kecepatan aliran permukaan
sekaligus meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah
- Memantapkan lereng meskipun ada perembesan dan tekstur tanah halus dan lepas
LAJU EROSIDipergunakan persamaan USLE (Universal Soil
Loss Equation), menurut Wischmeier dan Smith (1960)
A = R K L S C PDimana : A = rata-rata erosi tanah tahunan (ton/ha/thn)
R = Faktor erosivitas hujan. K = Faktor erodibilitas tanah
L = Faktor panjang lereng S = Faktor kemiringan lereng
C = Faktor pengelolaan tanaman P = Faktor pengelolaan tanah
FAKTOR EROSIVITAS HUJAN (R)Adl : tenaga potensial hujan yang dapat
menyebabkan terjadinya erosi.R = 0,41 x AP1,09
AP = curah hujan rata-rata/tahunKlasifikasi Tingkat Erosivitas Hujan
Erosivitas Hujan (R)(ton/ha/thn)
Kategori kelas
‹ 1000 Kelas I (sangat rendah)
1000 - ‹1500 Kelas II (rendah)
1500 - ‹2000 Kelas III (sedang)
2000 - ‹2500 Kelas IV (tinggi)
› 2500 Kelas V (sangat tinggi)
FAKTOR ERODIBILITAS TANAH (K)Dipengaruhi oleh jenis tanah.
Jenis dan Nilai Erodibilitas Tanah, KJenis Tanah Nilai K
Latsol merah 0,12Latsol merah-kuning 0,12Latsol coklat 0,26
Lithosol (pada lereng tajam) 0,23Regosol (di atas colluvium) 0,27Regosol (pada puncak bukit) 0,16Gley humic 0,29
Latosol 0,13Gitumosol 0,16Regosol 0,21
Latosol coklat 0,31Gley humic (di atas teras) 0,31Hydromorf abu-abu 0,20
Index Panjang Kemiringan Lereng (L)adl : panjang lereng yang diukur dari tempat
mulai terjadinya aliran air diatas permukaan tanah sampai tempat terjadinya pengendapan, disebabkan berkurangnya kecuraman lereng.
L = (Lo/22)0,5
Lo = panjang kemiringan lereng timbunan (m)Lo
xKet : Lo = panjang lereng x = tinggi lereng
FAKTOR PENGELOLAAN TANAH (C) Nilai Faktor C (vegetasi penutup tanah)
No Macam Penggunaan Nilai Faktor1 Tanah terbuka/tanpa tanaman 1,0
2 Akar wangi (sereh wangi) 0,4
3 Rumput bede (tahun pertama) 0,287
4 Rumput bede (Brachiaria decumbens) (tahun kedua) 0,002
5 Kebun campuran (kerapatan tinggi) 0,1
6 Kebun campuran (kerapatan sedang) 0,2
7 Kebun campuran (kerapatan rendah) 0,5
8 Pola penanaman berurutan + mulsa 0,357
9 Semak belukar/padang rumput 0,3
10 Hutan alam (serasah banyak) 0,001
11 Hutan alam (serasah sedikit) 0,005
12 Hutan produksi (tebang habis) 0,5
13 Hutan produksi (tebang pilih) 0,2
14 Alang-alng murni subur 0,001
FAKTOR TINDAKAN KONSERVASI (P)adl : tindakan khusus konservasi tanah
Nilai Faktor P (tindakan konservasi tanah)No. Tindakan Khusus Konservasi Tanah Nilai P1 Teras bangku konstruksi baik 0,04
2 Teras bangku konstruksi sedang 0,15
3 Teras bangku konstruksi kurang baik 0,35
4 Teras bangku tradisional 0,40
5 Strip tanaman rumput bahia 0,40
6 Pengelolaan tanah dan penanaman menurut kontur (kemiringan 0 – 8%)
0,50
7 Pengelolaan tanah dan penanaman menurut kontur (kemiringan 9 – 20%)
0,75
8 Pengelolaan tanah dan penanaman menurut kontur (kemiringan ›20%)
0,90
9 Tanpa tindakan konservasi 1,0