teknologi bahan bangunan cat berbahan dasar tanah
TRANSCRIPT
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH
1
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH(Suatu Kajian Terhadap Penerapan Indigenous Lokal Teknologi Arsitektur Indonesia dalam Menghadapi Krisis
Energi dan Pemanasan Global)
Komang Tria PrabawatiSekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi [email protected]
ABSTRAK
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan unsur indigenous lokal diantaranya dalam bidangarsitektur. Kearifan arsitektur tradisional Indonesia mampu menghadapi perubahan dantantangan alam yang menjadi salah satu alasan kuat pentingnya pemanfaatan potensi arsitekturlokal di Indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi menyebabkan bahan bangunan yangsemula dipakai dalam bentuk asal tanpa pengolahan seperti bambu kayu, daun, tanah, lumpurberubah menjadi bahan bangunan yang dihasilkan melalui proses tertentu. Hal tersebutmenimbulkan dampak bagi perkembangan teknologi di bidang konstruksi bangunan yang secaralangsung maupun tidak langsung juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dampak yangdihasilkan oleh perkembangan teknologi ini tidak selalu positif, namun juga menimbulkandampak negatif terutama yang berkaitan dengan limbah yang dihasilkan oleh proses konstruksi.Berdasarkan kondisi tersebut maka dibutuhkan suatu pemikiran untuk kembali memanfaatkankearifan arsitektur lokal yang sebagian besar menganut konsep keseimbangan manusia denganalam.
Penelitian ini dilakukan untuk mengangkat salah satu teknologi bangunan lokal yang berasal dariDesa Taro, Ubud-Bali yaitu cat berbahan dasar tanah taro atau yang sering disebut dengan cattaro. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif evaluatif yaitu menggambarkanmengenai sejarah proses pembuatan, penerapan dan diahiri dengan melakukan evaluasikekurangan serta kelebihan cat taro. Dari penelitian ini didapatkan bahwa cat taro yang dibuatdari tanah dan pemanfaatan bahan-bahan limbah konstruksi seperti pecahan batu dapatmempercantik tampilan eksterior maupun interior bangunan tanpa menimbulkan dampak negatifterhadap lingkungannya.
Key words : dampak lingkungan, teknologi, bahan bangunan, cat taro
Pendahuluan
Pemanfaatan potensi lokal dalam perkembangan arsitektur di Indonesia semakin menipis seiring
dengan menipisnya pemahaman dan kebanggaan masyarakat terhadap potensi arsitektur lokal di
Indonesia. Hal ini selain disebabkan sedikitnya informasi mengenai potensi arsitektur lokal yang
terdapat di Indonesia , juga dikarenakan oleh derasnya informasi perkembangan arsitektur dunia.
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH
2
Salah satu Arsitek, Romo Mangun, menekankan pentingnya guna dan citra bagi sebuah karya
arsitektur, mengajarkan penggunaan bahan alami yang murah dan mudah ditemukan sebagai
material bangunan. Chrisitan Noberg-Schultz menyebutkan genius loci sebagai kekhasan
arsitektur yang mendukung keberadaan dan kehadiran hunian pada suatu tempat. Potensi lokal
tidak terbatas pada arsitektur tradisional yang secara fisik berupa bangunan arsitektur tradisional
saja, melainkan mencakup seluruh kekayaan yang memiliki kekhasan, keunikan dan kesejarahan.
Pemikiran pemanfaatan potensi arsitektur lokal dirasakan sangat tepat dalam kondisi sekarang
dimana dunia sedang mengalami krisis energi dan pemanasan global sedangkan proses
konstruksi memberikan dampak yang cukup besar terhadap kerusakan lingkungan.
Salah satu cara mengurangi dampak negatif proses konstruksi terhadap lingkungan adalah
dengan kembali memanfaatkan kearifan arsitektur lokal yang sebagian besar selalu menganut
konsep keseimbangan dengan alam dan tidak menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan.
Dampak Proses Konstruksi Terhadap Lingkungan
Pelaksanaan proyek konstruksi akan selalu menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar
, sehingga apabila tidak difikirkan manajemen pengolahan limbah ataupun inovasi terhadap
proses konstruksi dapat menimbulkan permasalahan serius bagi lingkungan. Dampak proses
konstruksi kaitanya terhadap lingkungan dapat digambarkan pada diagram di bawah ini.
Pemilihan bahan material ramah lingkungan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi permasalahn pemanasan global dan krisis energi. Beberapa kriteria bahan
material yang bersifat ekologis telah dibuat sebagai guide lines untuk mengurangi pencemaran
PROSES KONSTRUKSI
Material
Air
Transportasi
Energi
Udara
Lokasi
Habitat
Peruksakan
Habitat
BUILDING
POLUSI UDARA
LIMBAH PADAT
LIMBAH CAIR
DIAGRAM 1 DAMPAK PROSES KONSTRUKSISUMBER : Materi Kuliah Arsitektur dan Teknologi-Ecollogicall Reponsive Building:Energy Efficiency & Material Use
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH
3
lingkungan yang diakibatkan proses produksi bahan material. Salah satu yang akan dibahas
adalah dampak buruk proses produksi cat terhadap lingkungan sebagai salah satu bahan material
bangunan. Pabrik cat masuk kedalam kelompok industri kimia besar penghasil limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun). Upaya pengolahan limbah sudah dilakukan, namun dalam kenyataannya
pengolahan limbah (waste treatment) menghasilkan konsentrat berupa lumpur maupun debu
dengan konsentrasi zat pencemar jauh lebih tinggi dari limbah yang diolah. Selain limbah yang
dihasilkan, proses produksi cat juga menggunakan energi yang tidak sedikit mulai dari proses
pengolahan, pengemasan, sampai pendistribusian pada lokasi site konstruksi. Diagram di bawah
ini menggambarkan bagaimana proses produksi cat menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan suatu teknologi pembuatan cat yang tidak
menimbulkan limbah ataupun menggunakan energi yang terlalu besar yang salah satunya akan
diangkat dalam tulisan ini yaitu cat berbahan dasar tanah.
Teknologi Bahan Bangunan Cat Berbahan Dasar Tanah
Cat berbahan dasar tanah (cat taro) ini adalah cat yang dibuat dengan campuran bahan natural
seperti tanah, pecahan batu bata, pecahan batu padas atau pecahan batu-batu lainnya yang
kemudian dicampur dengan bahan perekat. Pemakaian tanah sebagai bahan cat tembok mula-
mulanya banyak dilakukan di Desa Taro, Ubud-Gianyar pada bagian dinding pagar bangunan,
namun seiring dengan perkembangan kemampuan masyarakat sebagai pelaksana pembangunan,
jenis cat ini juga digunakan pada dinding bagian luar maupun dalam dari bangunan.
Warna yang dihasilkan dari cat taro bergantung kepada jenis pecahan batu yang digunakan,
seperti yang terlihat pada foto satu, terdapat beberapa contoh warna natural yang mampu
dihasilkan dengan memadukan pecahan batu bata, batu padas dan batu lainnya.
DIAGRAM 2 DAMPAK PROSES PRODUKSI CAT
CAT
intinya cat terdiri dari Resin Atau Binder, Pigment Dan
Extender (Filler), Solvent, dan Solvent
EnergiLimbah lumpur cat beracun, baik air baku (water-base)
maupun zat pelarut (solvent-base)
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH
4
TAHAPAN PROSES PEMBUATAN DAN APLIKASI CAT TARO
Berikut ini penjelasan tahapan pembuatan dan aplikasi cat taro pada bangunan :
1. Persiapan bahan cat taro berupa : tanah, pecahan batu (batu bata, padas atau pecahan batu
lainnya) bahan ini ditumbuk sampai menjadi butiran kecil-kecil. Bahan-bahan tersebut
kemudian dicampur dengan air dan perekat baik itu semen maupun mempergunakan lem.
2. Bangunan seperti proses pada umumnya terlebih dahulu dilakukan pemlesteran dengan
campuran pasir dan semen. Untuk mempermudah pengecatan dan pemerataan Cat taro
sebaiknya permukaan dinding tidak perlu diaci, biarkan tetap kasar sesuai dengan texture
yang diinginkan. Ketika plesteran kering dilanjutkan dengan pengecatan dengan bahan yang
telah disiapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan sampai semua dinding yang ingin dicat
selesai.
3. Luas Pengecatan :
Tembok dengan plesteran kasar, luas pengecatan maksimal 1,5 – 2 M/ Kg
Tembok dengan acian, luas pengecatan maksimal 2 – 2,5 M / Kg
FOTO 1 WARNA-WARNA CAT TAROSUMBER : http://balitraditionalpaint.com/frame-projectgallery.html
GAMBAR 2 CONTOH APLIKASI CAT TAROSUMBER : http://balitraditionalpaint.com/frame-projectgallery.html
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH
5
Pengecatan dengan menggunakan cat taro akan memberikan kesan dinding yang alamiah dan
natural karena hasil pengecatan yang ditimbulkan seperti batu – batu kecil yang rapat bernuansa
alami dengan tekstur halus yang dihasilkan dari bahan pecahan batu tersebut.
Aplikasi cat taro dapat digunakan diberbagai media lainnya selain dinding, seperti : gypsum,
plafon, pilar beton, hardboard, mebel berbahan kayu, kerajinan gerabah, aneka pot bunga dan
bagian – bagian tertentu dari bangunan yang ingin ditampilkan.
EVALUASI PENGGUNAAN CAT TARO
Dalam aplikasinya, bahan material cat ini memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya
seperti yang disebutkan di bawah ini :
Terdapat beberapa hal yang dapat menghambat proses pelaksanaan pengecatan dengan bahan
dasar tanah ini, diantaranya :
1. Diperlukan ketelitian yang tinggi dibandingkan dengan pengecatan biasa.
2. Diperlukan tenaga kerja yang cukup mempunyai keahlian terutama dibidang pekerjaan
pengecatan.
3. Waktu yang dibutuhkan lebih lama berkaitan dengan dibutuhkannya ketelitian dalam
pengerjaan
4. Tidak terdapat variasi warna yang dihasilkan seperti cat pada umumnya
Sedangkan kelebihan yang dimiliki bahan cat taro ini lebih berkaitan dengan penggunaan bahan
material yang ramah lingkungan dan penghematan energi, dengan penjelasna sebagai berikut :
Keunggulan Cat berbahan dasar tanah :
1. Menggunakan bahan-bahan material alam dan bahan sisa bangunan yang tidak terpakai
seperti tanah dan pecahan batu.
2. Tidak menggunakan energi yang banyak selama proses pembuatan bahan bangunan, karena
memanfaatkan tenaga dan keterampilan manusia.
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH
6
3. Tidak menimbulkan efek samping/sick building syndrome karena menggunakan bahan kimia
yang minimal.
4. Khusus untuk pulau Bali, penggunaan Cat Natural sebagai suatu alternatif solusi
mempertahankan keajegan dibidang Arsitektur khas Bali akibat pesatnya pembangunan.
Dengan demikian akan tetap terjaga keserasian atau harmonisasi dengan lingkungan budaya
lokal.
KESIMPULAN
Beberapa poin kesimpulan yang dapat ditarik dari keseluruhan uraian dalam tulisan ini
diantaranya :
1. Tidak selamanya perkembangan teknologi menimbulkan dampak positif, terutama bagi
lingkungan. Keegoisan manusia dalam mengeksplor sumber daya alam tanpa memikirkan
dampaknya telah membuat dunia menghadapi krisis energi dan pemanasan global.
2. Pemanfaatan kembali kearifan arsitektur tradisional Indonesia untuk menghadapi
permasalahan lingkungan ini menjadi sesuatu yang penting, sehingga untuk mendukungnya
diperlukan suatu sumber informasi yang mampu memberikan informasi mengenai
Indigenous Arsitektur lokal Indonesia.
3. Teknologi bahan bangunan cat berbahan dasar tanah merupakan salah satu potensi yang
dapat dikembangkan dan diaplikasikan untuk mengurangi dampak negatif akibat konstruksi
bangunan terhadap lingkungan sekitar, terutama dari segi penggunaan bahan material.
4. Diperlukan suatu pelatihan keahlian kepada masyarakat untuk kembali menggunakan
konsep/strategi yang digunakan pada arsitektur lokal agar Indonesia tidak kehilangan potensi
arsitektur lokal yang dimilikinya, jika bukan kita yang memelihara, lalu siapa lagi.
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH
7
Daftar Pustaka
Heri,S dan Wulandari, S. 2009. Studi Model Pengelolaan Limbah Konstruksi
Dalam Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi. Teknik Sipil Universitas
Gunadarma, Jakarta.
Putra,D. 2003. Teknologi Bahan Bangunan Rumah Murah Bergaya Tradisional
Bali. Universitas Udayana, Bali.
http://catnatural.blogspot.com/
http://mudhzz.wordpress.com/pembuatan-cat/
http://balitraditionalpaint.com/frame-projectgallery.html