teknologi dwdmilmuti.org/.../uploads/2018/05/rizkyugho_teknologi-dwdm.pdflink budget dwdm. kata...
TRANSCRIPT
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
TEKNOLOGI DWDM
Rizky Yugho Saputra
[email protected] :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/
Abstrak
Pada 30 tahun belakangan ini, telah dikembangkan sebuah teknologi baru yang
menawarkan kecepatan data yang lebih besar dan panjang jarak yang lebih jauh dengan
harga yang lebih rendah daripada sistem kawat tembaga. Teknologi baru ini adalah serat
optik, serat optik menggunakan cahaya untuk mengirimkan informasi (data). Cahaya
yang membawa informasi dapat dipandu melalui serat optik berdasarkan fenomena
fisika yang disebut total internal reflection (pemantulan sempurna). Secara tinjauan
cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, informasi dibawa sebagai kumpulan
gelombang-gelombang elektro-magnetik terpandu yang disebut mode. Serat optik
terbagi menjadi 2 tipe yaitu single mode dan multi mode. Secara umum sistem
komunikasi serat optik terdiri dari : transmitter, serat optik sebagai saluran informasi
dan receiver. Pada transmitter terdapat modulator, carrier source dan channel coupler,
pada saluran informasi serat optik terdapat repeater dan sambungan sedangkan pada
receiver terdapat photo detector, amplifier dan data processing. Sebagai sumber cahaya
untuk sistem komunikasi serat optik digunakan LED atau Laser Diode (LD). Teknik
transmisi sangat penting diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi serat optik berupa
spektrum dan kapasistas bandwidth. Teknik tranmisi data melalui serat optik pada
awalnya menggunakan teknik clock tunggal dan kemudian dikembangkankan dengan
teknik penjamakan salah satu diantaranya yaitu DWDM (Dense Wavelength Division
Multiplexing). Penerapan DWDM harus memperhatikan perencaan dan perhitungan
Link Budget DWDM.
Kata Kunci: Teknologi, Serat Optik, DWDM, Link Budget
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat di Indonesia, khususnya dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan sistem komunikasi memicu
kebutuhan layanan masyarakat terus meningkat sehingga dibutuhkan sistem komunikasi
yang mampu melayani semua layanan. Maka, perlu adanya jaringan telekomunikasi
yang handal dan mampu memberikan performasi yang baik, sehingga mampu melayani
kebutuhan layanan masa kini, tidak hanya suara, melainkan data dan video.
Di dalam sistem telekomunikasi, keterbatasan utama yang sudah menjadi hal umum
adalah spektrum dan bandwidth. Namun adanya keterbatasan tidak selalu berdampak
buruk khususnya pada perkembangan di bidang telekomunikasi karena hal ini
mendorong lahirnya teknologi-tekologi terbaru sebagai responnya.
Dampak dari perkembangan teknologi digital salah satunya adalah perubahan pada
jaringan analog menjadi jaringan digital, baik dalam sistem switching maupun dalam
sistem transmisinya. Jaringan akses tembaga yang belum dapat menampung kapasitas
bandwidth yang besar serta kecepatan tinggi, membuat para penyelenggara
telekomunikasi meningkatkan kualitas layanan dengan membuat infrastruktur
menggunakan serat optik sebagai media transmisinya.
Teknologi serat optik menggunakan cahaya untuk mengirimkan informasi (data). Secara
umum sistem komunikasi serat optik terdiri dari : transmitter, serat optik sebagai saluran
informasi dan receiver). Teknik transmisi sangat penting diperhatikan untuk
meningkatkan efisiensi serat optik berupa spektrum dan kapasistas bandwidth. Teknik
tranmisi data melalui serat optik pada awalnya menggunakan teknik clock tunggal dan
kemudian dikembangkankan dengan teknik penjamakan salah satu diantaranya yaitu
teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM).
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pembahasan
Serat optik sebagai media transmisi berkecepatan tinggi untuk meningkatkan layanan
yang baik kepada pelanggan berusaha terus dikembangkan kualitasnya. Salah satu yang
dikembangkan adalah kapasitas transmisinya, yang saat ini telah berkembang sampai
dengan Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM).
A. Teknologi Wavelength Division Multiplexing (WDM)
Pada mulanya, teknologi WDM, yang merupakan cikal bakal lahirnya DWDM,
berkembang dari keterbatasan yang ada pada sistem serat optik, dimana
pertumbuhan trafik pada sejumlah jaringan backbone mengalami percepatan yang
tinggi sehingga kapasitas jaringan tersebut dengan cepatnya terisi. Hal ini menjadi
dasar pemikiran untuk memanfaatkan jaringan yang ada dibandingkan membangun
jaringan baru.
Konsep ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1970, dan pada tahun 1978
sistem WDM telah terealisasi di laboratorium. Sistem WDM pertama hanya
menggabungkan 2 sinyal. Pada perkembangan WDM, beberapa sistem telah sukses
mengakomodasikan sejumlah panjang-gelombang dalam sehelai serat optik yang
masing-masing berkapasitas 2,5 Gbps sampai 5 Gbps. Namun penggunaan WDM
menimbulkan permasalahan baru, yaitu ke-nonlinieran serat optik dan efek dispersi
yang semakin kehadirannya semakin signifikan yang menyebabkan terbatasnya
jumlah panjang-gelombang 2-8 buah saja di kala itu.
Wavelength Division multiplexing (WDM) adalah salah satu teknologi
multiplexing dalam komunikasi serat optik yang bekerja dengan membawa sinyal
informasi yang berbeda pada satu serat optik dengan menggunakan panjang
gelombang (warna) cahaya laser yang berbeda. Dengan ini dapat meningkatkan
kapasitas dan memungkinkan komunikasi dua arah pada satu serat optik.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Gambar 1. Prinsip dasar WDM
Teknologi WDM pada dasarnya adalah teknologi transport untuk menyalurkan
berbagai jenis trafik (data, suara, dan video) secara transparan, dengan
menggunakan panjang gelombang yang berbeda-beda dalam suatu fiber tunggal
secara bersamaan. Implementasi WDM dapat diterapkan baik pada jaringan long
haul (jarak jauh) maupun untuk aplikasi short haul (jarak dekat).
Sebuah sistem WDM menggunakan multiplexer di pemancar sinyal untuk
bergabung dengan bersama-sama, dan demultiplexer pada penerima untuk
membagi mereka terpisah. Dengan tepat jenis serat adalah mungkin untuk memiliki
perangkat yang melakukan keduanya secara bersamaan, dan dapat berfungsi
sebagai multiplexer menambahkan drop optik . Perangkat penyaringan optik
digunakan secara konvensional telah menjadi etalons , stabil solid-state tunggal
frekuensi interferometer Fabry-Perot dalam bentuk film tipis berlapis kaca optik.
Sistem WDM populer menjadi popular di dunia telekomunikasi karena mereka
memungkinkan untuk memperluas kapasitas jaringan tanpa meletakkan lebih
banyak serat. Dengan menggunakan WDM dan amplifier optik, mereka dapat
mengakomodasi beberapa generasi pengembangan teknologi di bidang infrastruktur
optik mereka tanpa harus merombak jaringan backbone.Kapasitas link yang
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
diberikan dapat diperluas hanya dengan upgrade ke multiplexer dan demultiplexers
di kedua ujungnya.
Prinsip kerja WDM
WDM mempunyai karakteristik yaitu panjang gelombang diskrit dari sebuah
orthogonal set dari gelombang pembawa dapat dipisahkan, dirutekan, dan di switch
tanpa adanya interferensi satu sama lain. Untuk mengimplementasikan teknologi
WDM diperlukan beberapa macam komponem pasif dan aktif untuk
mengkombinasikan, distribusi, isolasi, dan penguatan daya optik pada panjang
gelombang yang berbeda. Komponen pasif tidak mempunyai kontrol eksternal pada
pengoperasiannya, sehingga terdapat keterbatasan dalam fleksibilitas aplikasi.
Sedangkan komponen aktif yang terdiri dari tunable optical fiber, tunable source,
dan penguat optik, mempunyai derajad fleksibilitas yang tinggi karena dapat
dikontrol secara elektronik atau optik.
Gambar 2. Teknologi jaringan WDM
Pada gambar diatas menunjukan sistem komunikasi optik menggunakan teknologi
WDM. Beberapa panjang gelombang dimasukan ke Multiplexer untuk
dikombinasikan sehingga menghasikan sinyal output berupa spektrum kontiyu,
kemudian dipasangkan dan dilewatkan pada serat optik tunggal. Dan pada penerima
terdapat Demultiplexer yang digunakan untuk memisahkan kembali sinyal tersebut
ke dalam kanal deteksi yang tepat untuk memproses sinyal.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Salah satu kelemahan dari Teknologi WDM ini adalah sistem yang mahal dan
rumit untuk dijalankan. Namun, standardisasi baru dan lebih memahami dinamika
sistem WDM telah membuat WDM lebih murah untuk menyebarkan.
Pada perkembangan selanjutnya, jumlah panjang gelombang yang dapat
diakomodasikan oleh sehelai serat optik bertambah mencapai puluhan buah dan
kapasitas untuk masing-masing panjang gelombang pun meningkat pada kisaran 10
Gbps, kemampuan ini merujuk pada apa yang disebut DWDM.
B. Teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)
Hadirnya teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) merupakan
salah satu teknologi pembaharuan dari teknologi sebelumnya yaitu teknologi
WDM. DWDM itu sendiri merupakan sutau teknik transmisi yang yang
memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda sebagai
kanal-kanal informasi, sehingga setelah dilakukan proses multiplexing seluruh
panjang gelombang tersebut dapat ditransmisikan melalui sebuah serat optik.
Teknologi DWDM adalah teknologi dengan memanfaatkan sistem Synchoronous
Digital Hierarchy (SDH) yang sudah ada (solusi terintegrasi) dengan
memultiplekskan sumber-sumber sinyal yang ada. Menurut definisi, teknologi
DWDM dinyatakan sebagai suatu teknologi jaringan transport yang memiliki
kemampuan untuk membawa sejumlah panjang gelombang (4, 8, 16, 32, dan
seterusnya) dalam satu fiber tunggal. Artinya, apabila dalam satu fiber itu dipakai
empat gelombang, maka kecepatan transmisinya menjadi 4×10 Gbs (kecepatan
awal dengan menggunakan teknologi SDH).
Teknologi DWDM beroperasi dalam sinyal dan domain optik dan memberikan
fleksibilitas yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas transmisi
yang besar dalam jaringan. Kemampuannya dalam hal ini diyakini banyak orang
akan terus berkembang yang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah panjang
gelombang yang mampu untuk ditramsmisikan dalam satu fiber.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Prinsip Kerja Teknologi DWDM
Prinsip kerja dari teknologi DWDM secara umum memilki persamaan dengan
media transmisi lainnya dalam mengirimkan sinyal informasi dari satu tempat ke
tempat lain. Untuk teknologi DWDM menggunakan media transmisi berupa fiber
optic, dimana semua sumber sinyal informasi (λ1-λn) dari transmiter akan
dimultipleksikan ke dalam satu fiber, setelah itu sinyal informasi tersebut
ditransmisikan kemudian masuk ke perangkat demultiplexser untuk disebarkan
kembali sesuai tujuan masing-masing sinyal yang akan diterima oleh receiver.
Gambar 3. Prinsip Kerja Jaringan DWDM
Pada teknologi DWDM ini terdapat komponen pendukung diantaranya jenis filter,
serat optic dan penguat optik. Jenis filter yang digunakan pada umumya antara lain
Dichroic interference Filters (DIF), Fiber Bragg Gratings (FBG), Array Wavegiude
Filters (AWG) dan Hybrid Fused Cascade Fiber (FCF) dengan Mach-Zehnder (M-
Z) interference. Komponen selanjutnya adalah serat optic dengan dispersi yang
rendah, sementara penguat optik yang banyak digunakan adalah Erbium Doped
fibre Amplifier (EDFA (1530-1565 nm)) dan masih banyak lagi jenis penguat
lainnya contoh raman amplifier dll. Penggunaan penguat optik sangat penting
peranannya di dalam perkembangan teknologi DWDM tersebut sebagai penguat
sinyal optik dan proses 3R (Reshaping, Regenerating, Retiming) untuk menjaga
kualitas sinyal yang maksimal.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Gambar 4. Penguat Optik
Keunggulan DWDM
Secara umum keunggulan teknologi DWDM adalah sebagai berikut:
Tepat untuk diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi jarak jauh (long
haul) baik untuk sistem point-to-point maupun ring topology.
Lebih fleksibel untuk mengantisipasi pertumbuhan trafik yang tidak
terprediksi.
Transparan terhadap berbagai bit rate dan protokol jaringan
Tepat untuk diterapkan pada daerah dengan perkembangan kebutuhan
Bandwidth sangat cepat.
C. Perbandingan Teknologi
Dengan adanya perkembangan teknologi jaringan transport berbasis serat optik
yang sebelumnya hanya mampu mentransmisikan data pada orde mega bit per
second (Mbps), sekarang ini sudah mampu untuk ditransmisikan pada orde giga bit
per second (Gbps) bahkan lebih cepat lagi bisa mencapai tera bit per second (Tbps)
sehingga dapat memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan
kapasitas transmisi pada jaringan. Teknologi jaringan transport ini berawal dari
teknologi Synchoronous Digital Hierarchy (SDH) dan Plesiochronous Digital
Hierarchy (PDH) yang kemudian disusul oleh teknologi jaringan yang beroperasi
dalam sinyal dan domain (optik) panjang gelombang yaitu Dense Wavelength
Division Multiplexing (DWDM).
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Kemunculan teknologi DWDM tersebut dengan segera menjadi daya tarik sendiri
bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (carriers). Hal ini
dikarenakan teknologi DWDM memungkinkan carriers untuk memiliki sebuah
jaringan tanpa perlu susah payah membangun sendiri infrastruktur jaringannya,
cukup menyewa beberapa panjang-gelombang sesuai kebutuhan dengan daerah
tujuan yang sama ataupun berbeda. Metoda penyewaan panjang-gelombang ini pula
yang saat ini banyak dilakukan oleh carriers, khususnya yang tergolong baru, di
kawasan Eropa, dimana trafik telepon dan internet di kota-kota besar di kawasan
tersebut menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi.
Keadaan ini memicu bermunculannya carriers baru yang dengan segera memiliki
jaringan yang luas di benua tersebut dengan akses ke seluruh penjuru dunia, meski
beberapa carriers yang tergolong mapan lebih memilih untuk membangun sendiri
infrastrukturnya dengan alasan kemudahan dalam pengawasan, keamanan dll.
Perbedaan strategi tersebut nantinya bakal mewarnai persaingan dalam penguasaan
teknologi, manajemen jaringan dsb, meski tidak mesti terjadi perusahaan yang lebih
memilih membangun sendiri infrastrukturnya (digger) akan menjadi lebih
berkembang (bigger) dan perusahaan yang lebih memilih untuk menyewa panjang
gelombang (leaser) menjadi kalah (loser).
Sementara bagi produsen perangkat telekomunikasi sendiri, kemunculan teknologi
ini seakan memberi angin segar bagi perusahaan baru untuk turut bermain di dalam
bisnis bernilai milyaran dollar ini. Sebagai contoh adalah Ciena, yang menjadi
pemain papan atas untuk produk DWDM.
Pada dasarnya, teknologi WDM (awal adanya teknologi DWDM) memiliki prinsip
kerja yang sama dengan media transmisi yang lain, yaitu untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Namun, dalam teknologi ini pada
suatu kabel atau serat optik dapat dilakukan pengiriman secara bersamaan banyak
informasi melalui kanal yang berbeda. Setiap kanal ini dibedakan dengan
menggunakan prinsip perbedaan panjang gelombang (wavelength) yang dikirimkan
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
oleh sumber informasi. Sinyal informasi yang dikirimkan awalnya diubah menjadi
panjang gelombang yang sesuai dengan panjang gelombang yang tersedia pada
kabel serat optik kemudian dimultipleksikan pada satu fiber. Dengan teknologi
DWDM ini, pada satu kable serat optik dapat tersedia beberapa panjang gelombang
yang berbeda sebagai media transmisi yang biasa disebut dengan kanal.
Berikut merupakan gambar pengiriman informasi pada WDM:
Gambar 5. Pengiriman informasi pada WDM
Sebagai perbandingan dengan DWDM, gambar transmisi dengan TDM adalah sbb:
Gambar 6. Transmisi TDM
TDM menggunakan teknik pengiriman tetap pada satu channel dengan
mengefisiensikan skala waktu untuk mengangkut berbagai macam informasi.
Teknologi DWDM merupakan pemecahan dari masalah-masalah yang ditemukan
pada WDM, dimana dari segi infrastruktur sendiri praktis hanya terjadi
penambahan peralatan pemancar dan penerima saja untuk masing-masing panjang-
gelombang yang dipergunakan. Inti perbaikan yang dimiliki oleh teknologi DWDM
terletak pada jenis filter, serat optik dan penguat amplifier. Jenis filter yang umum
dipergunakan di dalam sistem DWDM ini antara lain Dichroic Interference Filters
(DIF), Fiber Bragg Gratings (FBG), Array Waveguide Filters (AWG) and Hybrid
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Fused Cascaded Fiber (FCF) dengan Mach-Zehnder (M-Z) interferometers.
Komponen berikutnya adalah serat optik dengan dispersi yang rendah, dimana
karakteristik demikian sangat diperlukan mengingat dispersi secara langsung
berkaitan dengan kapasitas transmisi suatu sistem. Sementara penguat optik yang
banyak dipergunakan untuk aplikasi demikian adalah EDFA dengan karakteristik
flat untuk semua panjang-gelombang di dalam spektrum DWDM. Teknik lain yang
yang telah sukses diujicobakan adalah dengan memperpendek jarak antar kanal,
yang biasanya berkisar 1 nm menjadi 0,3 nm. Hal ini terutama berguna pada sistem
yang spektrum penguatan dari penguat optiknya kurang merata.
D. Penerapan DWDM Terkini
Pada awal perkembangan DWDM dikhususkan untuk jaringan backbone provider
dengan kapasitas yang besar. Namun dengan perkembangan teknologi terbaru
sekarang bisa di implementasikan dalam cakupan transimisi antar jaringan
pelanggan. Sebagai contoh salah satu Provider besar di Indonesia telah
menggunakan basis Alcatel Lucent PSS (Photonic Service Switch) sebagai
multiplexer-nya. Teknologi terbaru DWDM 100G berbasis Alcatel-Lucent 1830
Photonic Service Switch (PSS) ditawarkan kepada pelanggan sebagai solusi
pengganti teknologi Metro Ethertnet yang semakin banyak penggunaanya sehingga
kebutuhan bandwidth semakin bertambah. Metro Ethernet mempunyai beberapa
keterbatasan pada saat jam sibuk dan trafik data penuh, sering kali didapatkan
packet loss pada sistem pelanggan. Sedangkan DWDM mempunyai beberapa
keuntungan yang didapatkan baik dari sisi operator maupun pengguna layanan,
diantaranya kemudahan penambahan kapasitas yang terintegrasi dengan teknologi
terbaru dibandingkan pendahulunya jaringan berbasis Metro Ethernet.
Pada perkembangan selanjutnya, system DWDM berusaha untuk menambah
channel yang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas data
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
informasi. Salah satunya adalah dengan memperkecil channel spacing tanpa adanya
suatu interferensi dari pada sinyal pada satu fiber optic tersebut. Dengan demikian,
hal ini sangat bergantung pada sistem komponen yang digunakan. Salah satu
contohnya adalah pada demultiplexser DWDM yang harus memenuhi beberapa
kriteria diantaranya adalah bahwa demux harus stabil pada setiap waktu dan pada
berbagai suhu, harus memiliki penguatan yang relatif besar pada suatu daerah
frekuensi tertentu dan dapat tetap memisahkan sinyal informasi sehingga tidak
terjadi interferensi antar sinyal. Sistem Fiber Bragg Grating (FBG) mampu
memberikan spacing channel tertentu seperti pada gambar berikut:
Gambar 7. Channel Spacing DWDM
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Penutup
Kesimpulan
1. Teknologi DWDM berkembang dari Teknologi WDM seiring pertumbuhan trafik
pada sejumlah jaringan backbone mengalami percepatan yang tinggi.
2. Teknologi DWDM beroperasi dalam sinyal dan domain optik dan memberikan
fleksibilitas yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas transmisi
yang besar dalam jaringan.
3. Jenis perbaikan yang dimiliki oleh teknologi DWDM dari teknologi sebelumnya
terletak pada jenis filter, serat optik dan penguat amplifier.
4. Teknologi DWDM dapat mentransmisikan banyak panjang gelombang(λ) dalam
satu fiber
5. Dalam perkembangan teknologi DWDM, penggunaan penguat optik sangat penting
peranannya sebagai penguat sinyal optik dan proses Reshaping, Regenerating,
Retiming untuk menjaga kualitas sinyal yang maksimal.
Referensi
scribd.com/document/79584530/DWDM
anggrianakp.blog.st3telkom.ac.id/2016/01/03/tugas-besar-siskom-teknologi-dwdm/
ahambali.staff.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/sites/85/2014/05/WDM
maxchristian.files.wordpress.com/2011/12/dwdm1
achmadjaelani89.wordpress.com/2016/03/05/dwdm-and-cwdm/
almuhibbin.com/2013/09/dasar-dwdm-dense-wavelength-division.html
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Biografi
Nama saya Rizky Yugho Saputra, biasa dipanggil Rizky atau Yugho. Kegiatan sehari-
hari saya masih bekerja di sebuah perusahaan manufacturing yang memproduksi bahan
bangunan seperti : besi, baja, baja ringan, gypsum, dan aksesoris lainnya. Tempat saya
bekerja di daerah Jatiuwung, Kota Tangerang. Saya juga tengah melanjutkan
pendidikan di sebuah Perguruan Tinggi dengan mengambil jurusan Teknik
Informatika dengan konsentrasi Software Engineering. Untuk kontak saya bisa di 0813
980 45 910 (Telp, SMS, WA) atau di akun medsos saya, rizkyugho (FB, Twitter, Instagram).