tentang perpanjangan persetujuan pr1nsip...
TRANSCRIPT
-
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 305 TAHUN 2020
TENTANG
PERPANJANGAN PERSETUJUAN PR1NSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN
KHUSUS BATU BARA PT. BUKIT ASAM TRANSPASIFIC RAILWAYS
DARI BANGKO TENGAH, TANJUNG ENIM DI PROVINSI SUMATERA
SELATAN S AM PAI DENGAN SRENGSEM DI PROVINSI LAMPUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 354 Peraturan Pemerintah
Nomor 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian dan Pasal 18 Peraturan Menteri
Perhubungan PM 91 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah diatur
mengenai persetujuan prinsip pembangunan
perkeretaapian khusus;
b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri perhubungan
Nomor KP 17 Tahun 2017, PT. Bukit Asam Transpasific
Railways telah diberikan perpanjangan pertama
Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian
Khusus dari Bangko Tengah, Tanjung Enim, di Provinsi
Sumatera Selatan sampai Srengsem di Provinsi
Lampung, namun telah habis masa berlakunya;
c. Bahwa setelah dilakukan evaluasi dari aspek
legalitas dan teknis, PT. Bukit Asam Transpacific
Railways memenuhi persyaratan untuk mendapat
perpanjangan Persetujuan Prinsip Pembangunan
Perkeretaapian Khusus Batu Bara;
-
Mengingat
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Perpanjangan Persetujuan Prinsip
Pembangunan Perkeretaapian Khusus Batu Bara
PT. Bukit Asam Transpacifìc Railways dari Bangko
Tengah, Tanjung Enim di Provinsi Sumatera Selatan
sampai sengan Srengsem di Provinsi Lampung.
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4722);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 29,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6022);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 61
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086);
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 91
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian
- 2 -
-
Memperhatikan :
Menetapkan
PERTAMA
Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 910 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 91 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1574);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republk Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
1. Surat Direktur Utama PT. Bukit Asam Transpacific
Railways kepada Menteri Perhubungan
Nomor: L-013/BATR/DDIR.Dirut/AF/XI.2019 tanggal
6 November 2019 perihal Permohonan Izin Prinsip
Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Bukit Asam
Transpacific Railways;
2. Surat Direktur Utama China Railways Dongfang Group
SDN.BHD nomor: CRDG /COAL /Transportation /BATR
/LTR/0139 tanggal 4 September 2020 tentang Southern Sumatera Coal Transportation Project (“Project);
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK
INDONESIA TENTANG PERPANJANGAN PERSETUJUAN
PRINSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS
BATU BARA PT. BUKIT ASAM TRANSPASIFIC RAILWAYS
DARI BANGKO TENGAH, TANJUNG ENIM DI PROVINSI
SUMATERA SELATAN SAMPAI DENGAN SRENGSEM DI
PROVINSI LAMPUNG.
- 3 -
Memberikan Perpanjangan Ke 2 (dua) Persetujuan Prinsip
Pembangunan Perkeretaapian Khusus Batu Bara dari
Bangko Tengah, Tanjung Enim di Provinsi Sumatera Selatan
sampai dengan Srengsem di Provinsi Lampung kepada:
-
- 4 -
KEDUA
KETIGA
a. Nama Instansi : PT. Bukit Asam Transpasific
Railways
b. Penanggung jawab : Amir Faisol
c. Jabatan : Direktur Utama
d. NPWP : 02.901.236.6-063.000
e. Akta Pendirian : Akta Pendirian Perseroan
Terbatas Nomor 16 tanggal 5
Agustus 2008 yang dibuat di
hadapan NotarisYulia, S.H., yang
telah disahkan dengan SK
Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia
Nomor: AHU-48303.AH.01.01.
tanggal 6 Agustus 2008
f. Alamat : Gd. Menara Rajawali, Lt. 18, Jl.
DR. Ide Anak Agung Gde Agung,
Lot#5.1 Kawasan Mega
Kuningan, Kel. Kuningan Timur,
Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan -
12950
Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus
Batu Bara sebagaimana Diktum PERTAMA bertujuan untuk
melayani dan menunjang kegiatan pertambangan batu bara
milik;
a. Perusahaan PT. Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero); dan/atau
b. Anak Perusahaan PT. Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero).
Pemegang Persetujuan Prinsip Pembangunan
Perkeretaapian Khusus Batu Bara dari Bangko Tengah,
Tanjung Enim di Provinsi Sumatera Selatan sampai dengan
Srengsem di Provinsi Lampung sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA diwajibkan :
-
- 5 -
KEEMPAT
KELIMA
a. mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang
Perkeretaapian;
b. paling lama 2 (dua) tahun sejak persetujuan prinsip
pembangunan perkeretaapian khusus ditetapkan,
melakukan kegiatan;
1) perencanaan teknis, paling sedikit memuat
tahapan perencanaan prasarana perkeretaapian
khusus yang akan dibangun yang meliputi tahap
pradesain, tahap pradesign, tahap desain, tahap
konstruksi dan tahap pasca konstruksi;
2) Analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau
UKL dan UPL;
3) pengadaan tanah paling sedikit 10% (sepuluh
persen) dari luas tanah yang dibutuhkan dalam
pembangunan perkeretaapian khsusus; dan
4) melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan
perusahaan atau domisili perusahaan.
c. melaporkan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
huruf b, setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Pemberi
izin.
Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus
Batu Bara PT. Bukit Asam Transpasific Railways dari
Bangko Tengah, Tanjung Enim di Provinsi Sumatera Selatan
Sampai Dengan Srengsem di Provinsi Lampung
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dilarang,
diperdagangkan dilaihkan/dipindahkantangankan kepada
pihak lain dalam bentuk apapun.
Pemegang Persetujuan Prinsip Pembangunan
Perkeretaapian Khusus Batu Bara sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA dapat diberikan peringatan,
pembekuan atau pencabutan persetujuan prinsip apabila
Pemegang persetujuan prinsip tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana diatur dalam Diktum KETIGA
serta tidak mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang perkeretaapian.
-
- 6 -
KEENAM : Direktur Jenderal Perkeretaapian melakukan pengendalian
dan pengawasan terhadap Persetujuan Prinsip
Pembangunan Perkeretaapian Khusus Batu Bara
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA.
KETUJUH : Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus
Batu Bara sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA
berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak ditetapkannya
Keputusan Menteri ini.
KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 November 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada :
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
3. Menteri Keuangan;
4. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
5. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan;
6. Gubernur Provinsi Lampung;
7. Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.