teori akuntansi bab 19
DESCRIPTION
macam macam kewajibanTRANSCRIPT
Sifat Dasar Kewajiban
Karakteristik-karakteristik spesifik dari kewajiban mencakup sebgai berikut:
1. Kewajiban itu harus ada pada saat ini. Saat ini, yaitu dilihat muncul dari
beberapa transaksi atau kejadian masa lalu.
2. Kewajiban atau tugas yang setara atau konstruktif harus dimasukan jika
hal itu didasarkan pada keperluan untuk membuat pembayaran masa depan
guna mempertahankan hubungan bisnis yang baik atau jika hal itu sesuai
dengan parktik bisnis yang normal.
3. Harus tidak ada atau sedikit kebebasan untuk menghindari pengorbanan
masa depan. Tidak perlu bahwa jumlah kewajiban itu diketahui secara
pasti selama kewajiban masa depan itu mungkin sekali.
4. Lazimnya, harus ada nilai jatuh tempo yang dapat ditentukan atau di
perkirakan untuk pembayaran suatu jumlah yang ditentukan oleh estimasi
layak akan diwajibkan pada suatu waktu tertentu di masa depan, sekalipun
ketentuan waktu yang tepat belum diketahui saat ini.
5. Biasanya, pihak yang dibayar harus diketahui atau dapat diidentifikasikan
baik secara spesifik atau sebagai suatu kelompok.
Kontrak Mengofset Tanpa Kondisi
Secara tradisional, akuntan bertahan untuk tidak mencatat kontrak semacam ini, di
mana tidak ada pihak yang berkinerja, ini sering kali disebut kontak melaksanakan
(executory contract). Suatu pengecualian pada praktik tidak melaporkan kontrak
yang mengofset tanpa kondisi untuk pembelian barang dan jasa dilakukan ketika
kewajiban untuk komitmen pembelian melebihi nlai dari barang yang akan
diakuisisi. Akuntansi unutk pensiun adalah contoh lain di mana kewajiban diofset
oleh aktiva.
menurut pendapat penulis, praktik untuk hanya mencatat jumlah selisih kurang
baik karena hal ini mengasumsikan bahwa total jumlah dari hak dan kewajiban
perusahaan tidak relevan untuk prediksi dan keputusan dari investor dan kreditor.
Menurut pendapat kami, semua kontrak yang mengofset tanpa kondisi harus
diakui. Terlepas dari diofset suatu aktiva, kontrak ini biasanya memenuhi semua
kondisi untuk pengakuan kewajiban.
Pendanaan di Luar Neraca
Serangkaian kerumitan lain dalam menerapkan definisi kewajiban timbul dari
keinginan sebagian manajemen untuk menjaga rasio utang-ekuitas perusahaan
sejalan dengan harapanya. Untuk mencegah kenakan leverage keuangan yang
berlebihan dan untuk menghindarkan pelanggaran atas perjanjian utang mereka,
banyak perusahaan berupaya untuk mendanai operasi mereka dengan utang yang
tidak tanpak dalam neraca.
Sewa guna usaha adalah contoh klasik dari pendanaan di luar neraca. Dari pda
membeli suatu aktiva dan memperlihatkan saldonya sebagai kewajiban,
perusahaan memilih untuk menyewa guna usaha aktiva itu.
Penyimpangan lain dari perlakuan kewajiban untuk kepentingan analis keuangan
dilakukan dalam upaya mnegurangi keberadaan kewajiban jangka pendek dalam
neraca.
Pengukuran dan Pengakuan
Agar suatu kewajiban tampak di neraca, ia harus diakui dan diukur. Pengakuan
mengikuti aturan standar dari SFAC 5 aturan ini menyatakan bahwa suatu
kewajiban yang diakui apabila mematuhi empat kriteria umum.
1. Memenuhi definisi suatu kewajiban
2. Dapat diukur
3. Relevan
4. Dapat daindalkan
Mengakui Kewajiban
Bagi kebanyakan kewajiban, titik di mana terjadi pengakuan terjadi cukup pasti
karena kewajiban timbul dari kontrak di mana jumlah dan waktu pembayaran
kewajiban itu ditetapkan atau dapat ditentukan dari syarat-syarat kontrak tersebut.
Tetapi titik waktu dimana transaksi itu terjadi tidak selalu jelas. Pengakuan
kewajiban yang masih harus dibayar tidak berbeda dengan keajiban lain.
Mengukur Kewajiban Moneter
Kewajiban moneter adalah kewajiban yang dinyatakan dalam suatu nominal.
Dengan kata lain, hal itu biasanya melibatkan pembayaran sejumlah kas. Jika
utang itu dapat dilunasi oleh satu atau dua alternatif, nilai diskonto dari yang
terendah adalah nilai sekarang kewajiban itu.
Dalam kasus kewajiban jangka panjang, jumlah diskonto biasanya signifikan dan
karenanya penilaian masa berjalan harus berupa dari nilai yang didiskontokan dari
semua pembayaran masa depan yang akan dilakukan sesuai dengan kontrak itu.
Tingkat diskonto yang tepat pada saat utang itu terjadi adalah tingkat hasil masa
berjalan yang ditentukan harga pasar untuk obligasi dengan resio syarat yang
serupa. Dalam kasus obligasi, jika suku bunga yang ditetapkan, yang juga disebut
sebagai tingkat kupon, lebih rendah dari diskonto, nilai sekarang dari obligasi itu
akan lebih rendah dari nominalnya, dan oblihasi itu dikatakn diperdagangkan pada
diskon.
Merupakan praktik yang umum unutk mencatat obligasi itu pada nilai nominal
dam membuka akun penilaian terpisah yang berisi premi atau diskon.
Mengukur Kewajiban Lancar dan Nonmoneter
Kewajiban nonmoneter adalah kewajiban untuk memberikan barang atau jasa
dalam jumlah dan kuantitas tertentu. Hal itu biasanya berasal dari pembayaran di
muka untuk jasa oleh pelanggan. Kewajiban nonmoneter dinyatakan dalam satuan
harga yang ditentukan terlebih dahulu atau yang disepakati untuk berubah, tetapi
kuantitas dan kulaitasnya tidak.
Pendapatan atau Kredit?
Kewajiban moneter ini sering kali diklasifikasikan sebgai pendapatan yang
ditangguhkan atau kredit yang ditangguhkan.
Secara teknis pendapatan yang di tangguhkan merupakan pos pendapatan yang
diterima perusahaan, tetapi belum dilaporkan sebagai pendapatan. Akan tetapi, itu
juga digunakan untuk mengacu pada pendapatan yang normalnya akan di
masukan dalam pendapatan, tetapi bila pengakuannya di tangguhkan sampai
beban-beban yang menyusul dapat ditandingkan denganya lebih tepat kalau
disebut sebagai pendapatan yang ditangguhkan.
Uang Muka Moneter
Seringkali, pembayaran uang muka untuk barang dan jasa pleh pelanggan sering
dipandang merupakan campuran dari kewajiban dan pendapatan. Perlakuan uang
muka sebagai kewajiban lancar benar karena dua alasan:
1. Uang muka itu adalah transaksi pendanaan masa berjalan dan bukan
transaksi pendapatan
2. Kewajiban untuk memberikan barang tau jasa umumnya merupakan
bagian dari operasi berjalan
Realisasi yang Tidak Pasti
Ada beberapa kasus, dimana pelaporan pendapatan yang ditangguhkan timbul
karena alasan selain dari uang muka pelanggan. Dalam kasus ini, jasa telah
diberikan dan operasi menghasilkan pendapatan telah diselesaikan, tetapi laporan
pendapatan ditangguhkan karena beban tambahan.
Pengakhiran Kewajiban
Kewajiban tetap ada di dalam buku sampai transaksi atau kejadian lain terjadi
untuk menghilangkannya. Tetapi apa definisi dari kejadian? Pertanyaan itu telah
diajukan sebelumnya dan terus menghantui kita dalam mempertanyakan mengenai
penarikan.
Pelunasan Utang
Nilai pasar dari obligasi dan instrumen utang lain naik dan turun sesuai dengan
suku bungan. Biasanya, dan sayngnya, perubahan ini tidak diakui oleh sistem
akuntansi. Perbedaan timbul pada saat penarikan hanya karena dalam periode ini,
atau sebelumnya, perubahan nilai obligasi tidak di akui. APB 26 menetapkan
bahwa dalam semua kasus pelunasan utang, perbedaan itu harus diperlakukan
sebagai keuntungan atau kerugian periode tersebut. SFAS $, sebagian sebagai
tanggapan pada keprihatinan bahwa perusahaan menarik utangnya dengan tujuan
semata mendapatkan kenaikan dalam laba bersih, menambahakan bahwa
keuntungan (kerugian ini) harus diperlakukan sebagai pos luar biasa.
Satu pengecualian pada aturan luar biasa diperkenankan. Ini menyangkut utang
yang ditarik dengan sarana dana pelunasan. Mekanisme dana pelunasan adalah
sejumlah uang disisihkan sesuai dengan kontrak yang ditetapkan lebih dahulu
untuk secara berkala menarik sebagian dari utang dan, akhirnya menarik
keseluruhan utang.
Menarik Obligasi
Argumen telah diajukan bahwa keuntungan atau kerugian itu harus diakui
sepanjang waktu baik selama sisa umur obligasi lama, atau umur dari obligasi
baru. Kasus untuk pengakuan masa berjalan bersandar pada sifat keuntungan dan
kerugian itu. Jika nilai masa berjalan telah dicatat setiap periode, keuntungan atau
kerugian yang ditahan akan sudah dicatat setiap kali suku bunga pasar berubah.
Restrukturisasi Utang
Restrukturisasi utang bermasalah dapat terjadi dengan beberapa cara. Debitor
dapat menawarkan kas atau aktiva lain sebagai pembayaran sebagian dari
utangnya. Debitor dapat menawarkan ekuitas sebagai pertukaran utang. Transfer
aktiva atau penerbitan ekuitas untuk memenuhi utang ditangani tanpa kontroversi
dalam kaitan dengan debitor. Nilai wajar atau nilai pasar dari pos yang ditransfer
dibebankan ke akun kewajiban debitor.
Ayat jurnal untuk kreditor umumnya mencerminkan keadaan debitor. Akan tetapi,
sesuai dengan SFAS 5, dengan ketentuan bahwa utang itu merupakan aktiva bagi
kreditor, penerimaan kontijen dikeluarkan dari piutang kecuali kalau hal itu
mungkin dan dapat diestimasi.
Perlakuan akuntansi atas modifikasi syarat pinjaman jauh lebih kontroversial.
Pendekatan yang disyaratkan oleh SFAS 15 adalah membandingkan aliran arus
kas yang direvisi dengan kewajiban masa berjalan.