teori dan definisi peran

5
TEORI DAN DEFINISI PERAN Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Ada dua perspektif dasar menyangkut peran orientasi strukturalisyang menekan pengaruh normative (cultural), yaitu pengaruh yang berkaitan dengan status-status tertentu dan peran-peran terkaitnya (Linton, 1945). Orientasi interaksi dari Turner, 1970 yang menekan timbulnya kualitas peran yang lahir dari interaksi social. Dalam teks ini  peran didefinisikan dalam pemahaman yang lebih structural, karena preskripsi-preskripsi normative dalam keluarga, meskipun berbeda-beda, secara relative masih didefinisikan lebih  baik (Nye, 1976). Peran merujuk kepada beberapa set perilaku yang kurang lebih bersifat homogeny, yang didefinisikan dan diharapkan secara normative dari seseorang okupan peran (role occupan) dalam situas i social tertentu. Pera nh didasarkan pada preskripsi dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus dilakukan dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut. Peran dipengaruhi oleh keadaan social, baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi social tertentu. Peran perawatn yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam  praktik, dimana telah menyelesaikan pendididkan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keerawatan secara professional sesuai dengan kode etik profesi. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai cirri terpisah demi untuk kejelasan. KONFLIK PERAN Konflik terjadi ketika okupan dari suatu posisi merasa bahwa ia berkonflik dengan harapan- harapan yang tidak sesuai. Sumber dari ketidakseimbangan tersebut boleh jadi disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan dalam harapan yang terjadi dalam diri perilaku, orang lain atau dalam lingkungan. Macam konflik di antaranya. 1. Konflik antarperan Konflik antarperan adalah konflik yang terjadi jika pola-pola perilaku atau norma-norma dari suatu peran tidak kongruen dengan peran lain yang dimainkan secara bersamaan oleh

Upload: elaina-ross

Post on 03-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/28/2019 Teori Dan Definisi Peran

http://slidepdf.com/reader/full/teori-dan-definisi-peran 1/5

TEORI DAN DEFINISI PERAN

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang

sesuai kedudukannya dalam suatu system. Ada dua perspektif dasar menyangkut peran orientasi

strukturalisyang menekan pengaruh normative (cultural), yaitu pengaruh yang berkaitan dengan

status-status tertentu dan peran-peran terkaitnya (Linton, 1945). Orientasi interaksi dari Turner,

1970 yang menekan timbulnya kualitas peran yang lahir dari interaksi social. Dalam teks ini

 peran didefinisikan dalam pemahaman yang lebih structural, karena preskripsi-preskripsi

normative dalam keluarga, meskipun berbeda-beda, secara relative masih didefinisikan lebih

 baik (Nye, 1976).

Peran merujuk kepada beberapa set perilaku yang kurang lebih bersifat homogeny, yang

didefinisikan dan diharapkan secara normative dari seseorang okupan peran (role occupan)

dalam situasi social tertentu. Peranh didasarkan pada preskripsi dan harapan peran yang

menerangkan apa yang individu-individu harus dilakukan dalam situasi tertentu agar dapat

memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran

tersebut. Peran dipengaruhi oleh keadaan social, baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat

stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi social

tertentu. Peran perawatn yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam

 praktik, dimana telah menyelesaikan pendididkan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan

oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keerawatan secara professional

sesuai dengan kode etik profesi. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai cirri terpisah demi

untuk kejelasan.

KONFLIK PERAN

Konflik terjadi ketika okupan dari suatu posisi merasa bahwa ia berkonflik dengan harapan-

harapan yang tidak sesuai. Sumber dari ketidakseimbangan tersebut boleh jadi disebabkan oleh

adanya perubahan-perubahan dalam harapan yang terjadi dalam diri perilaku, orang lain atau

dalam lingkungan. Macam konflik di antaranya.

1.  Konflik antarperan

Konflik antarperan adalah konflik yang terjadi jika pola-pola perilaku atau norma-norma

dari suatu peran tidak kongruen dengan peran lain yang dimainkan secara bersamaan oleh

7/28/2019 Teori Dan Definisi Peran

http://slidepdf.com/reader/full/teori-dan-definisi-peran 2/5

individu. Konflik antarperan terjadi ketika peran yang kompleks dari seseorang individu

(yaitu sekelompok peran yang dimainkan) termasuk sejumlah peran yang tidak seimbang.

Tipe konflik ini disebabkan oleh ketidakseimbangan perilaku yang berkaitan dengan

 berbagai peran atau besarnya tenaga yang dibutuhkan oleh peran-peran ini, misalnya

dalam sebuah kasus di keluarga peran sebagai siswa, penjaga rumah, memasak,

 perkawinan, dan perawatan anak dilaksanakan sekaligus.

2.  Konflik Peran Antarpengirim (Intersender Role Conflict)

Konflik peran antar pengirim adalah suatu konflik dimana dua orang atau lebih

memegang harapan-harapan yang berkonflik, menyangkut pemeranana suatu peran.

Ilustrasi tentang tipe konflik ini adalah adanya harapan-harapan yang berkonflik 

menyangkut bagaiman peran seseorang, seperti seorang perawat yang menunjukan peran

 professional. Seorang kepala perawat akan mengharapkan efisien dari suatu tindakan

kepada klien, sedangkan klien mungkin mengharapkan segalanya terpusat pada dirinya,

 berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya, sedangkan perawat mengharapkan

agar dapat memberikan perawatan individu sesuai dengan standar profesinya.

3.  Person-Role Conflict

Person-Role Conflict meliputi suatu konflik antara nilai-nilai internal individu, nilai-nilai

eksternal (yang dikomunikasikan kepada pelaku oleh orang lain),dan berprilaku pada

situasi yang sarat dengan sters peran. Tipe konflik peran ini sama dengan tipe konflik 

 peran yang kedua, kecuali dalam hal tidak adanya perbedaan dalam garapan-harapan

 peran diantara orang-orang diluar lingkungan. Orang data berpikir person-role conflict

yang timbul dalam keluarga dengan anak remaja adalah apabila remaja tersebut memiliki

 pemikiran internal menyangkut perannya sebagai seorng remaja dan sebayanya

menentukan suatu peran yang sangat berbeda.

PERAN PERAWAT KELUARGA

Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota

keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan tugas kesehatan, Friedman

menyatakan bahwa keluarga diharapkan mamapu mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga,

diantaranya: fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga.

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai

7/28/2019 Teori Dan Definisi Peran

http://slidepdf.com/reader/full/teori-dan-definisi-peran 3/5

unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat membantu keluarga

untuk menyelesaikan kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan

fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan

kesehatan keluarga antara lain sebagai berikut:

1.  Pendidik (educator)

Perawat kesehatan keluarga harus mampu memeberikan pendidikan kesehatan kepada

keluarga agar keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara

mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarganya. Kemampuan

 pendidik perlu didukung oleh kemampuan memahami bagaimana keluarga dapat

melakukan proses belaja mengajar.

Secara umum tujuan proses pembelajaran adalah untuk mendorong perilaku sehat atau

mengubah perilaku yang tidak sehat. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah

untuk peningkatan kesehatan dan penanganan penyakit serta membantu keluarga untuk 

mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah yang sedang di alami atau

dibutuhkan. Disamping hal-hal diatas, perawat kesehatan keluarga juga melakukan

 bimbingan antisipasi kepada keluarga, sehingga dapa terwujud keluarga yang sejahtera,

 bertanggng jawab memberikan pendidikan keperawatan kepada sesame perawat dan tim

kesehatan lain.

2.  Koordinator (coordinator)

Menurut ANA, praktik keperawatan komunitas merupakan praktik keperawatan yang

umum, menyeluruh, dan berlanjut. Keperawatan berkelanjutan dapat dilaksanakan jika

direncanakan dan dikoordinasikan dengan baik. Koordinasi merupakan salah satu peran

utama perawat yang bekerja dengan keluarga. Klien yang puang dari rumah sakit

memerlukan perawatan lanjutan di ruamh, maka diperlukan koordinasi lanjutan asuhan

keperawatan di rumah. Program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin pada keluarga

 perlu pula dikoordinasikan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya.Koordinsi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar tercapai pelayanan yang

komprehensif.

3.  Pelaksanaan perawatan dan pengawas perawatan langsung

Kontak pertama perawat kepada keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang sakit.

Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga, baik dirumah, klinik, maupun dirumah

7/28/2019 Teori Dan Definisi Peran

http://slidepdf.com/reader/full/teori-dan-definisi-peran 4/5

sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung atau mengawasi

keluarga memeberikan perawatan pada anggota yang dirawat dirumah sakit, perawat

melakukan perawatan langsung atau demonstrasi asuhan yang disaksikan oleh keluarga

dengan harapan keluarga mampu melakukannya dirumah, perawat dapat

mendemonstrasikan dan mengawasi keluarga untuk melakukan peran langsung selama di

rumah sakit atau di rumah oleh perawat kesehatan masyarakat.

4.  Pengawasan kesehatan

Perawat mempunyai tugas melakukan home visit yang teratur untuk mengidentifikasi

atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.

5.  Konsultan atau penasihat

Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.

Hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap trebuka

dan dapat dipercaya. Dengan demikian, keluarga mau meminta nasihat kepada perawat

tentang masalah yang bersifat pribadi. Pada situasi ini perawat sangat dipercaya sebagai

narasumber unutk mengatasi masalah kesehatan keluarga.

6.  Kolaborasi

Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota

tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal.

7.  Advokasi

Keluarga sering kali tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai di masyarakat, kadang

kala keluarga tidak menyadari mereka telah dirugikan. Sebagai advokat klien, perawat

 berkewajiban untuk melindungi hak keluaga. Misalnya keluarga dengan social ekonomi

lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, maka perawat dapat membantu

keluarga mencari bantuan.

8.  Fasilitator 

Peran perawat komunitas disini adalah membantu meningkatkan derajat kesehatannya.

Keluarga seirng tidak dapat menjangkau pelayanan kesehatan karena berbagai kendala

yang ada. Kendala aygn sering di alami keluarga adalah keraguan dalam menggunakan

 pelayanan kesehatan, masalah ekonomi, dan masalah social budaya. Agar dapat

melaksanakan pern fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui

system pelayanan kesehatan, misalnya system rujukan dan dana sehat.

7/28/2019 Teori Dan Definisi Peran

http://slidepdf.com/reader/full/teori-dan-definisi-peran 5/5

9.  Penemu kasus

Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengidentifikasi masalah

kesehatan secara dini, sihingga tidak terjadi ledakan penyakit atau wabah.

10. Modifikasi lingkungan

Perawat komunitas harus dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan ruma maupun

lingkungan masyarakat, sehingga tercipta lingkungan yang sehat.