teori dasar pengukuran

18
TEORI DASAR PENGUKURAN OLEH: M. TAUFIK

Upload: taufik-achmad

Post on 30-Jun-2015

4.340 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI DASAR PENGUKURAN

TEORI DASAR PENGUKURAN

OLEH:M. TAUFIK

Page 2: TEORI DASAR PENGUKURAN

DEFENISI PENGUKURAN

Pengukuran adalah :membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya dengan besaran acuan atau besaran standar baik lokal, standar nasional maupun standar internasional.

Page 3: TEORI DASAR PENGUKURAN

Syarat Besaran

- Dapat diketahui secara fisik dimana besaran dapat dilihat dan diraba.

- Jelas dan tidak berubah terhadap waktumaksudnya adalah 1 mm pada saat ini, maka 1 mm juga setahun yang akan datang.

- Dapat digunakan dimana sajamisalnya Besaran yang digunakan di indonesia dapat digunakan dinegara – negara eropa

Page 4: TEORI DASAR PENGUKURAN

Pembagian besaran

Besaran terdiri dari :1. Besaran pokok

yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional.

2. Besaran Turunanyaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam bentuk persamaan.

Page 5: TEORI DASAR PENGUKURAN

Metrologi & metrologi industri

Metrologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang cara – cara pengukuran besaran teknik.

Metrologi industri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran karakteristik suatu produk dengan menggunakan alat ukur tertentu, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang mendekati dengan nilai sebenarnya.

Page 6: TEORI DASAR PENGUKURAN

Agar bisa diukur, maka suatu produk teknik harus mempunyai

karakteristik geometri seperti: Dimensi Kualitas permukaan Bentuk posisi

Page 7: TEORI DASAR PENGUKURAN

Beberapa pengukuran dalam metrologi

Pengukuran linier Pengukuran sudut Pengukuran profil Pengukuran ulir Pengukuran roda gigi

Page 8: TEORI DASAR PENGUKURAN

Pengukuran kerataan Pengukuran kekasaran permukaan Pengukuran poros dan lubang Pengukuran kedataran Pengukuran posisi

Page 9: TEORI DASAR PENGUKURAN

Jenis – jenis alat ukur

Alat ukur dapat dibagi berdasarkan :1. Berdasarkan sifat aslinya.2. Berdasarkan sifat turunanya.

3. Berdasarkan prinsip kerjannya.

Page 10: TEORI DASAR PENGUKURAN

Berdasarkan sifat aslinya

Alat ukur langsungalat ukur yang telah mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Kecermatannya rendah sampai menengah ( 1 sampai 0,002 mm ). Hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada alat tersebut.misalnya : jangka sorong

Page 11: TEORI DASAR PENGUKURAN

Alat ukur pembandingalat ukur yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Umumnya memiliki kecermatan menengah ( > 0.01 mm ; cenderung disebut pembanding ) samapai tinggi ( > 0.001 mm ; lebih sering dinamakan komparator ) tetapi kapasitas daerah suatu skala ukurnya terbatas. Alat ukur ini hanya digunakan sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran standar.misalnya ; dial indikator

Page 12: TEORI DASAR PENGUKURAN

Alat ukur standaralat ukur yang dilengkapi dgn satu skala nominal, tdk dapat memberikan hasil pengukuran secara langsung dan digunakan untuk kalibrasi alat ukur lainnya.misalnya : blok ukur.

Page 13: TEORI DASAR PENGUKURAN

Alat ukur bantualat ukur yang tidak termasuk sebagai alat ukur dalam arti yang sesungguhnya akan tetapi memiliki peranan penting dalam pelaksanaan suatu proses pengukuran geometrik.misalnya : stand magnetik, blok V

Page 14: TEORI DASAR PENGUKURAN

Berdasarkan sifat turunannya

Alat ukur khasalat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas misalnya kekasaran permukaan, kebulatan , profil gigi suatu roda gigi, dan sebagainya, selain mekanisme yang khas alat ukur jenis ini dapat memiliki skala dan dapat dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data.

Page 15: TEORI DASAR PENGUKURAN

Alat ukur kordinatAlat ukur yang memiliki sensor yang dapat digerakan dalam ruang, kordinat sensor dibaca melalui tiga skala yang disusun seperti kordinat kartesian ( x, y ,z ). Misalnya mesin ukur kordinat (muk). Muk merupakan alat ukur modern dengan memanfaatkan komputer untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda ukur serta untuk menganalisis data pengukuran, berbagai rancangan mesin dibuat sesuai dengan kebutuhan, demikian pula dengan jenis sensor yang bisa merupakan sensor kontak atau sensor scanning. Proses pengukuran yang rumit bisa dilaksanakan dengan relatif mudah dan cepat.

Page 16: TEORI DASAR PENGUKURAN

Berdasarkan Prinsip kerjannya

Alat ukur mekanik , contohnya Mikrometer dan Jangka sorong.

Alat ukur elektrik , contohnya LVDT ( Linier Variable Diffrential Transformer ), bekerja dengan prinsip transformator yaitu timbulnya tegangan imbas pada kumparan sekunder akibat adanya tegangan listrik pada kumparan primer.

Alat ukur optik, contohnya Autokolimator, yang bekerja dengan suatu kondensor yang mengarahkan berkas cahaya dari sumber cahaya diatas sumbu optik menuju target yang berupa garis.

Page 17: TEORI DASAR PENGUKURAN

Alat ukur pneumatik, contohnya back pressure system yang bekerja atas dasar suatu gejala aliran udara yang tertentu (tetap ) akan berubah apabila ada perubahan pada celah anatara permukaan benda ukur dengan permukaan sensor pada alat ukur.

Alat ukur hidrolik ( dengan menggunakan fluida air ) dan aerodinamik ( dengan menggunakan fluida udara ) , contohnya timbanagan hidrolik.

Page 18: TEORI DASAR PENGUKURAN