teori kepemilikan
TRANSCRIPT
TEORI KEPEMILIKAN
&TEORI AKAD
Disusun Oleh :1. Nur Kholis (1420220031)
2. Saiful Amar (1420220032)3. Imam Subandi (1420220033)
Hubungan antara manusia dengan harta yang
ditetapkan oleh syara’ dimana manusia memiliki kewenangan khusus untuk melakukan transaksi terhadap harta tersebut, sepanjang tidak ditemukan hal yang melarangnya.
A. PENGERTIAN TEORI KEPEMILIKAN
Dalam kepemilikan ini dibnetuk fisik harta
dimiliki oleh seorang namun manfaat benda tersebut dimiliki orang lain.
1. Kepemilikan Benda
Hak untuk memanfaatkan harta benda orang
lain melalui sebab-sebab yang dibenarkan oleh syara’.
2. Kepemilikan Manfaat
a. Iatila’ al-Mubahat yaitu cara pemilikan
melalui penguasaan terhadap harta yang belum dimiliki pihak lain
3. Sebab-sebab kepemilikan.
b. Al-Uqud yaitu pertalian antara ijab qobul
sesuai dengan ketentuan syara’ yang menimbulkan pengaruh terhadap objek akad.
c. Al-kholafiyah yaitu penggantian seseoarang atau sesuatu yang baru menempati posisis pemilikan yang lama.
d. Al-tawallud minal mamluk yaitu sesuatu yang muncul (tumbuh0 dari harta milik.
Setiap orang bisa memiliki barang melalui
cara tertentu yang disebut sebab-sebab kepemiliamn.
4. Kepemilikan Individu
Izin syariat kepada masyarakat secara
besama-sama memanfaatkan sumber daya alam.
5. Kepemilikan Umum
Hubungan antara Ijab dan Qobul yang
dibenarkan oleh syara’ dan memiliki implikasi hukum tertentu.
B. Pengertian teori Akad
Hubungan antara iajab dan qobul yang
dibenarkan oleh syara’ dan memiliki implikasi hukum tertentu.
1. Akad dan Iltizam
Iltizam yaitu setiap transaksi yang dapat
menimbulkan pindahnya, munculnya, ataupun berakhirnya suatu hak, baik transaksi tersebut atas kehendak pribadi atau kehendak orang lain.
1. Akad dan Iltizam
Tasharuf yaitu segala ucapan atau tindakan
seseorang atas kehendaknya dan memiliki implikasi hukum tertentu baik hal ini memberikan kemaslahatan bagi dirinya ataupun tidak.
2. Akad dan tasharruf
- Aqid yaitu orang yang berakad - mauqud yaitu sesuatu yang diakadkan - Shighot aqad yaitu ijab dan qobul
3. Rukun-rukun Akad
- kedua orang yang melakukan akad cakap
bertindak atau ahli - yang dijadikan obyek akad dapat menerima
hukum - Akad tersebut diijinkan oleh syara’ - tidak melakukan akad yang dilarang oleh
syara’ Ijab dan Qobul mesti bersambung.
4. sarat-syarat akad
- Akad munjiz akad yang dilakukan langsung
pada waktu selesainya akad Akad mualaq yaitu akad yang ada didalam
pelaksanaannya terdapat syarat yang telah ditentukan dalam akad.
- akad mudhofi yaitu akad yang didalam pelaksaannya terdapat syarat mengenai penanggulangan pelaksanaan akad, pernyataan yang ditangguhkan pelaksanaannya hingga waktu yang ditentukan.
5. Macam-macam Akad
TERIMAKASIH