teori kritis-kel 1

14
KELOMPOK 1 Bambang Melga Cerly Chairani L Erna Nurmalinda Febry Maharlika Melsya Firtikasari

Upload: melsya-tk

Post on 03-Aug-2015

83 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Kritis-kel 1

KELOMPOK 1Bambang MelgaCerly Chairani LErna NurmalindaFebry Maharlika

Melsya FirtikasariNita Juwita

Page 2: Teori Kritis-kel 1

Theodor W. Adorno

Page 3: Teori Kritis-kel 1

Biografi Theodore W. Adorno•Theodore W. Adorno lahir di Frankfurt, Jerman pada tahun 1903. Ayahnya bernama Oskar Wiesengrund (seorang saudagar dan pedagang anggur) dan ibunya bernama Maria Cavelli Adorno (seorang penyanyi sukses sebelum menikah).•Ia mendapatkan gelar Doctor Filsafat pada tahun 1924 •Pada tahun 1925 sampai 1927 Adorno mengunjungi Vienna untuk belajar komposisi musik dan piano pada Alban Berg dan Eduard Steurmann.•Kemudian pada tahun 1927 Adorno kembali ke Frankfrut, bersama Max Horkheimer, teman pada saat studi di universitas dan merupakan salah satu anggota Institut Penelitian Sosial.•Pada tanggal 30 Januari 1933 Institut ditutup oleh pemerintah Nazi, dan tahun 1951 dibuka kembali. Selama penutupan ini, Institut Penelitian Sosial pindah ke Colombia bergabung dengan Universitas Princeston. Adorno ke New York tahun 1938 sampai tahun 1941, setelah itu ke Los Angeles dan menetap selama delapan tahun. Setelah itu Adorno kembali ke Jerman tahun 1949, dan pada tahun 1953 menempati posisi di Institut, dan pada tahun 1958 menggantikan Horkheimer sebagai direktur. Posisi ini ditempati Adorno sampai ia meninggal pada tahun 1969.

Page 4: Teori Kritis-kel 1

Industri Musik sebagai industri budaya

Industri sebagai penghasil produk apapun, dari yang sifatnya materi sampai ke non-materi di distribusikan melalui media massa kepada masyarakat untuk memaksimalkan pencapaian keuntungan. Melampaui batas daerah, negara bahkan benua. Seperti dikatakan Adorno:“Kekuatan ideologi industri budaya sudah sedemikian rupa hingga konformitas (keseragaman) menggantikan kesadaran”(Dominic Strinati 2009:110).Menurut Adorno industri budaya mencerminkan fetisisme komoditas, dengan memakai konsepnya Karl Marx. Industri budaya membentuk selera dan kecendrungan massa sehingga mencetak kesadaran palsu dengan cara menanamkan keinginan mereka atas kebutuhan-kebutuhan palsu.

Page 5: Teori Kritis-kel 1

Saat ini, masyarakat dunia sangat menggemari Korean Pop atau lebih dikenal dengan sebutan K-Pop. K-Pop merupakan jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan yang sudah menembus batas dalam negeri dan telah populer di manca negara. Penggemar K-Pop telah meluas hampir di seluruh negara termasuk salah satunya di Indonesia. Kini banyak sekali girlband maupun boyband di Indonesia yang muncul dengan gaya bermusik maupun berpakaian seperti bintang K-Pop asal Korea. Salah satunya adalah girl band yang kini sedang digemari oleh para remaja di Indonesia yaitu Cherry Belle.

Page 6: Teori Kritis-kel 1

Cherry Belle adalah girlband yang didirikan pada tanggal 27 Februari 2011 dan melakukan debut pertama kali di televisi pada acara Inbox (salah satu acara musik di Televisi swasta). Cherrybelle memiliki konsep fun teen girl, singing-dance skill yang baik, dan good looking with star aura. Grup musik ini beranggotakan 9 orang wanita yang berusia sekitar 20-an tahun yang memiliki kemampuan menyanyi serta menari. Pada awal terbentuknya, Cherrybelle beranggotakan dari Angel, Anisa, Cherly, Christy, Devi, Felly, Gigi, Ryn, dan Wenda. (www.wikipedia.com).

Page 7: Teori Kritis-kel 1

Cherry Belle b. Plagiarisme

a. Fetisisme Komoditas

Lagu Cherry Belle yang memplagiasi : 1. Best friend forever2. Brand New Day

1. Pemilihan anggota cherry belle berdasarkan dari tampilan fisik yang mengacu pada bintang korea dengan wajah oriental ( mengacu pada selera pasar yang sekarang ini sedang menggemari korean wave)

2. Berkaitan dengan musiknya cherry Bell dalam waktu singkat mengeluarkan single yang cukup banyak (berdasarkan permintaan pasar) dengan kualitas yang kurang baik malah cenderung memplagiasi musik -musik pop yang ada di korea dan Jepang

3. Cherry Belle dibentuk atas konsep untuk memparodikan atau menirukan salahsatu girlband korea yang sedang naik daun (SNSD)

Page 8: Teori Kritis-kel 1

Teori Adorno yang berkaitan dengan fenomena Industri Musik

1. Bagi Adorno musik ideal bagi masyarakat adalah musik yang otonom, tidak dimanipulasi oleh kepentingan industri serta kritis membaca realitas masyarakat untuk kemudian menyerukan suatu transformasi masyarakat yang nyata.

2. Adorno menyebutkan bahwa, akar penyebab reifikasi terletak pada bagaimana hubungan produksi kapitalis telah mendominasi masyarakat secara keseluruhan, menuju ke titik ekstrim, meskipun sering tidak terlihat, dengan mengkonsentrasikan kekayaan dan kekuasaan. Masyarakat telah datang untuk diorganisir di seputar pertukaran nilai produksi demi menghasilkan nilai tukar. Tentu saja, nilai lebih akan butuh untuk selalu dirampas secara diam-diam. Adorno menjelaskan pertautan produksi dan kekuasaan tersebut sebagai “prinsip pertukaran”. Masyarakat yang memberlakukan pertautan ini merupakan masyarakat yang bertukar ‘exchange society’.

3. Dengan penekanan pada pemasaran, industri budaya memberikan sepenuhnya dengan “tanpa kejelasan tujuan”. Setelah pemasaran menjadi tuntutan total, struktur ekonomi internal dari komoditas budaya seketika akan mengalami pergeseran.

4. budaya industrial menghiperkomersialisasikan bukti-bukti yang menentukan pergeser-an dalam struktur semua komoditas dan, sebagai konsekuensinya, termasuk struktur kapitalisme itu sendiri.

Page 9: Teori Kritis-kel 1

5. Ketertarikan Adorno terhadap musik dan seni (rupa) avant-garde, khususnya musik Schonberg, Webern, dan Berg, sangat termotivasi oleh keinginannya untuk melihat avant-garde bekerja menentang efek homogenisasi komersialisasi (reifikasi) seni, yang akan menempatkan benda-benda seni hanya dilihat sebagai nilai tukar. Dengan nilai tukar, subjektivitas direduksi statusnya sebatas “tak lebih hanya objek”. 6. Adorno ingin menjaga “nilai kesucian” subjektivitas yang diwujudkan dalam objek seni, terhadap serangan pasar yang menyamakan nilai dengan harga. Musik klasik, misalnya, yang secara keseluruhan ditarik ke dalam sistem komersialisasi, yang presentasinya disesuaikan dengan pendengar massa tidak akan lagi sanggup menghadirkan "pendengaran struktural", namun hanya mampu menunggu indahnya tampilan dan melodi ritme yang menarik. Pun, dalam hal ini, musik melahirkan makna sosial, yaitu meningkatnya dominasi atas pengalaman individual oleh kebutuhan kapitalisme industri.

Page 10: Teori Kritis-kel 1

7. Adorno menggunakan musik sebagai jalan berpikir. Musik, dalam pemahaman Adorno, entah memberi dampak lebih baik atau lebih buruk, bisa mengubah kesadaran. Hal ini penting untuk dikenali karena, bagi Adorno, kajian sosio-musikal menyediakan kunci bagi keluasan perspektif—filsafat dan sosiologi pengetahuan, kesadaran sejarah kebudayaan, sejarah kohesi sosial, dominasi, dan penyerahan diri.

8. Sejalan dengan teori kritis yang digagasnya, pada gagasan sosiologi musiknya ini pun Adorno menitikberatkan pada hubungan saling keterpengaruhan antara pertentangan-pertentangan dalam masyarakat sebagai sebuah totalitas dan bentuk konkrit kehidupan subjek dalam masyarakat. Klaim ini yang kemudian mendasari apa yang kemudian disebut mediasi sosial, kesaling terpengaruhan antara yang universal dan partikular; masyarakat dan individu.

Page 11: Teori Kritis-kel 1

•Apakah K-Pop [Korean Pop] itu sendiri? Secara sederhana, definisinya sebagai salah satu dari fenomena musik dunia yang berasal dari Korea Selatan.• Korean Pop sendiri adalah bagian dari budaya pop modern Korsel, atau sub-kultur, bagian dari Korean Wave, yaitu beragam elemen seni dan hiburan modern Korsel.•K-Pop kemudian merupakan sebuah industri musik yang pada awalnya hanya terkenal di dalam negeri, namun kemudian mulai dikenal di Asia, terutama Asia Timur dan Asia Tenggara dan mulai merambah ke beragam benua. •K-Pop umumnya dicirikan dengan gaya musik pop atau contemporary R&B ala Amerika dengan sedikit nuansa timur, dikemas dalam bentuk solo atau boyband/girlband yang menonjol dalam hal fisik dan kemampuan menari. •Yang menjadi ciri dari K-Pop ini tentu saja adalah penggunaan bahasa Korea. Pencirian lain dapat kita lihat dari kontroversi dan packaging yang mengikuti karir musisi, artis dan industri musik itu sendiri. •Seperti operasi plastik yang dilakukan banyak musisi dan artis dalam industri musik tersebut, atau jumlah personil dalam sebuah boyband/girlband yang melebihi rata-rata boyband/girlband biasanya, seperti yang biasa didapatkan di industri musik Amerika.

Korean Pop

Page 12: Teori Kritis-kel 1

•Budaya pop yang merambah di Indonesia, lebih spesifiknya adalah korean wave atau demam korea. Korean wave atau demam korea tersebut banyak berpengaruh terhadap seni pertunjukan indonesia modern, khususnya dalam bidang musik. Hal yang sangat terlihat jelas dari pengaruh korean wave atau demam korea dapat dilihat dari bermunculannya boyband dan girl band di Indonesia, yang secara gaya bahkan tak sedikit lagunya yang meniru bahkan memplagiasi lagu-lagu dari boyband dan girlband Korea.•Bukan hanya dari segi musik saja, bahkan korean wave atau demam korea juga membawa pengaruh terhadap tayangan serial tv atau sinetron Indonesia, yang banyak memplagiasi alur cerita dari serial Korea. Akan tetapi pembahasan yang akan dilakukan kali ini akan lebih fokus kepada pengaruh korean wave terhadap industri musik di Indonesia.

Page 13: Teori Kritis-kel 1

Pemikiran Theodor W. Adorno dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

KEBEBASAN INDIVIDUALPenguasa

Borjuis

Masyarakat

Page 14: Teori Kritis-kel 1

Terimakasih