teori organisasi neo klasik

Download Teori Organisasi Neo Klasik

If you can't read please download the document

Upload: ayub-aim-imor

Post on 26-Oct-2015

822 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

BAB I1BAB ITEORI ORGANISASI NEO KLASIKKonsep Neo Klasik Dan PerkembangannyaTeori organisasi klasik dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusia (the human relations movements). Menekankan pentingnya aspek psikology dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai kelompok kerjanya. Teori klasik menitikberatkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, faktor ekonomi, dan rasionalitas tujuan.Teori organisasi neo klasik dimulai dengan tugas membandingkan sejumlah kekurangan dalam doktrin klasik. Neo klasik biasanya diidentifikasi dengan gerakan hubungan masyarakat. Pada lazimnya, pendekatan neo klasik mengambil contoh dari madzab klasik pula, dengan mengingat pilar-pilar organisasi sebagai kecenderungan utama. Tetapi dalil-dalil itu dipandang telah diubah orang, bertindak secara bebas atau di dalam konteks organisasi informal.Salah satu dukungan utama dari madzab neo klasik adalah pengenalan ilmu-ilmu tingkah laku dengan cara-cara terintegrasi sesuai dengan teori organisasi. Lewat penggunaan ilmu tadi, pakar hubungan masyarakat mendemonstrasikan bagaimana pilar-pilar doktrin klasik dipengaruhi oleh dampak tindakan manusia. Selanjutnya, pendekatan neo klasik meliputi perlakuan organisasi informal yang sistematis, yang menunjukkan pengaruh struktur formal.Jadi, pendekatan neo klasik pada teori organisasi memberikan bukti doktrin klasik, namun sangat memaksakan perubahan sikap individu, serta pengaruh kelompok formal. Ilham madzab neo klasik merupakan penyelidikan Hawthorne. Contoh-contoh pendekatan neo klasik mutakhir ditemukan pada buku-buku hubungan masyarakat seperti karangan Gardner dan Moore Human Relations in Industry, dan Davis Human Relations in Business, pekerjaan dalam sosiologi industri juga mempengaruhi titik pandang neo klasik.Memang berguna untuk melihat sejumlah dukungan teori organisasi dengan bantuan pakar neo klasik. Yang harus dipertimbangkan ialah 1) modifikasi, 2) organisasi informal.Teori neo klasik mengemukakan perlunya:Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan agar merasa terlibat dan berkepentingan.Perlu adanya perluasan kerja (Job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar tidak terlalu spesialis dan dapat memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.Management bottom up, yang memberikan kesempatan kepada para junior untuk berpartisipasi dalam pengembalian keputusan manajemen puncak.Struktur organisasi menyebabkan terjadinya pergeseran internal diantara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda. Pergeseran itu antara orang operasional (lini) dengan staff. Menurut Melville Dalton, penyebabnya adalah:Perbedaan tugas antara orang lini dan staff. Orang lini lebih teknis dan generalis, sedang staff spesialis.Perbedaan umur dan pendidikan. Orang lini biasanya sudah cukup umur dan berpengalaman, orang staff masih muda dan lebih berpendidikan.Perbedaan sikap di mana staff harus membuktikan eksistensi mereka dan orang staff merasa selalu di bawah perintah orang lini. Di lain pihak orang lini selalu curiga bahwa orang staff ingin menguasainya.Pandangan Teori Organisasi Neo Klasik Terhadap Organisasi FormalOrganisasi formal adalah organisasi yang mempunyai struktur. Struktur adalah bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi. Struktur dapat menunjukkan saluran atau aliran hubungan secara hirarki. Melalui struktur antara lain dapat diketahui:sampai seberapa jauh wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang/pejabat dalam suatu organisasi,sampai seberapa jauh tanggung jawab yang dipikul oleh seorang pejabat/pegawai, langsung maupun secara tidak langsung,siapa atasan langsung dari pejabat/pegawai tersebut,sampai seberapa jauh lingkup kerja dari seorang pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugasnya.Dalam organisasi formal pada umumnya uraian tugas dan jenjang kepangkatan telah ditetapkan secara tegas. Dengan demikian organisasi formal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:mempunyai struktur organisasi yang jelas,batas-batas wewenang dari setiap pejabat sudah jelas,saluran hubungan kerja langsung menurut saluran seperti yang tercantum dalam bagan,adanya uraian tugas yang jelas dari setiap anggota organisasi,jenjang kepangkatan sudah diatur dengan jelas,tujuan organisasi dinyatakan dengan tegas,keanggotaan organisasi diperoleh dengan sadar dan pada umumnya bersifat terbuka.organisasi formal tidak mudah bubar, sehingga tahan lama.Contoh-contoh pendekatan neo klasik untuk organisasi formalPembagian kerja telah banyak menimbulkan komentar terutama dalam bidang hubungan masyarakat. Pada mulanya, dalam sejarah studi psikology industri telah dilakukan penelitian mengenai kelelahan dan monoton disebabkan adanya spesialisasi dalam pekerjaan. Kemudian, perhatian dialihkan pada isolasi pekerja, dan perasaan anonim karena mengalami pekerjaan yang tak berarti sehingga mengabaikan produk final.Spesialisasi juga mempengaruhi manajemen pekerjaan. Kalau suatu organisasi mengadakan ekspansi, kebutuhannya disesuaikan dengan motivasi serta koordinasi manajerial yang berhubungan dengan kepemimpinan eksekutif. Untuk sebagian, benar-benar tumbuh dari spesialisasi industri, karena teori neo klasik telah mengembangkan sebagian besar teori-teori yang berhubungan dengan motivasi, koordinasi, maupun kepemimpinan. Teori tersebut kebanyakan berasal dari ilmu pengetahuan sosial. Dua aspek dari proses skalar dan fungsional telah diperlakukan sesuai dengan tingkat intensitas oleh neo klasik adalah pelimpahan wewenang serta tanggung jawab, yang menimbulkan gap atau pertimbangan fungsional. Teori klasik menerimanya bahkan menganggap kedua aspek itu sudah sempurna. Neo klasik menegaskan bahwa masalah kemanusiaan disebabkan adanya ketidaksempurnaan dalam menangani proses itu.Misalnya, pelimpahan wewenang yang berlebihan atau tidak memadai bisa menyebabkan seorang eksekutif tidak mampu bertindak. Kegagalan untuk melimpahkan wewenang dan tanggung jawab mungkin menimbulkan perasaan stress bagi penerima. Otoritas yang berlebihan sering menyebabkan perselisihan kepribadian. Jurang pemisah dalam otoritas menghasilkan kegagalan dalam penyelesaian kerja dengan saling menyalahkan satu sama lain.Madzab neo klasik mengatakan bahwa proses skalar dan fungsional secara teoritis dianggap sah, tetapi cenderung sulit dipraktekkan. Cara-cara proses pemogokan diuraikan, termasuk penyebabnya yang manusiawi. Di samping itu, para pakar neo klasik membuat rekomendasi, menyarankan berbagai sarana kemanusiaan yang bakal mempermudah pelaksanaan proses tadi.Struktur memberikan kesempatan tak terhingga untuk menganalisa teori organisasi neo klasik. Temannya ialah bahwa perilaku manusia mengacaukan rencana organisasi yang terbaik, dan menghalangi kebersihan logis pada struktur tersebut. Kritik struktur neo klasik berpusat pada perpecahan yang muncul secara intern diantara warga pelaksana fungsi yang berbeda.Hubungan jalur dan staff merupakan persoalan, yang harus banyak didiskusikan. Banyak perusahaan nampaknya mengalami kesulitan menjaga pekerjaan jalur dan staff secara harmonis. Dalton dan Juran telah mengadakan riset untuk menemukan penyebab perpecahan itu, serta memberikan saran penyelesaiannya.Tentu saja hubungan jalur-staff hanya mewakili salah satu dari banyak problem perpecahan struktural yang diuraikan oleh pakar neo klasik. Mereka bakal menawarkan peraturan untuk meniadakan konflik dalam struktur. Di antara formula yang memberikan keselarasan lebih penting ialah partisipasi, dewan junior, manajemen tingkat bawah, komite bersama, pengakuan tentang kemuliaan manusia, serta komunikasi yang lebih baik.Bentuk pengawasan seorang eksekutif merupakan fungsi penentu kemanusiaan, maupun mengurangi pengawasan pemakaian rasio yang tepat, universal, sesuai dengan perkiraan pakar neo klasik. Beberapa faktor penentu pengawasan dalam kemampuan manajerial berbeda secara individu, tipe warga serta fungsi yang diawasi, maupun perluasan komunikasi yang efektif.Berpasangan dengan bentuk pertanyaan tentang pengawasan adalah pemakaian tipe struktur kemanusiaan yang timbul. Suatu struktur panjang dengan pengawasan pendek atau struktur rata dengan pengawasan luas yang lebih menghasilkan hubungan masyarakat yang baik dari pada moral yang tinggi? Jawabannya bersifat situsional. Pengawasan pendek/cepat mengghasilkan penyeliaan yang ketat pula, pengawasan luas menghendaki banyak pelimpahan dengan control yang lebih longgar. Karena perbedaan individu dan organisasi, terkadang sesuatu lebih baik dari pada lainnya. Terdapat kecondongan untuk memilih bentuk organisasi yang lebih longgar, karena alasan bahwa struktur yang tinggi memelihara kepemimpinan otokratis, maka sering ditegaskan sebagai penyebab moral yang rendah.Pandangan Teori Organisasi Neo Klasik Terhadap Organisasi InformalOrganisasi informal adalah organisasi yang disusun secara bebas dan spontan, dan keanggotaannya diperoleh secara sadar atau secara tidak sadar, dimana kapan seseorang menjadi anggota sulit ditentukan. Dalam organisasi informal tidak ada perincian secara tegas tentang tujuan oragnisasi. Biasanya organisasi informal bersifat sementara, karena pembentukannya tidak didasarkan pada rencana yang jelas dan matang.Secara terinci ciri-ciri organisasi informal adalah sebagai berikut:Disusun secara bebas, spontan, tak pasti, dan fleksibel.Keanggotaannya diperoleh secara sadar atau secara tidak sadar.Kapan seseorang menjadi anggota sulit ditentukan.Tidak ada perincian secara tegas tentang tujuan organisasi.Biasanya bersifat sementara.Tidak mempunyai struktur yang dinyatakan dengan baik.Tidak mempunyai perincian yang tegas tentang tugas-tugas dari setiap anggota organisasi.Hubungan-hubungan yang terjadi antara para anggota berlangsung secara pribadi/informal.Herbert G. Hicks memberikan beberapa contoh organisasi informal, antara lain perkumpulan bridge, pesta makan malam, orang-orang yang menolong kerusakan mobil mogok di jalan dan suatu persahabatan. Jadi setiap kegiatan kerjasam pribadi tanpa kesadaran untuk mencapai tujuan bersama meskipun mungkin memperoleh hasil tujuan bersama itu ada, dinamakan organisasi informal.Organisasi informal dapat juga terjadi di dalam organisasi formal, sebab di dalam organisasi formal hubungan-hubungan antara pegawai dapat berlangsung secara formal dan secara informal. Telah diutarakan di atas bahwa hubungan-hubungan formal akan mengakibatkan timbulnya organisasi informal. Hubungan-hubungan informal yang terjadi di dalam organisasi formal didasarkan pada:hubungan-hubungan yang didasarkan pada hubungan pribadi,hubungan-hubungan yang didasarkan atas kesamaan keahlian dari para anggota organisasi,hubungan-hubungan yang didasarkan atas kesamaan kepentingan di dalam organisasi,hubungan-hubungan yang di dasarkan atas kesamaan keinginan bersama dalam kegiatan-kegiatan di luar organisasi,hubungan-hubungan yang didasarkan atas kesamaan pangkat dan jabatan dalam organisasi.Diskusi bentuk organisasi yang sistematis telah diserahkan pada pakar neo klasik. Organosasi informal berhubungan dengan warga dalam kelompok kerja, tetapi tidak dikhususkan pada cetak biru dari organisasi formal. Organisasi informal berarti pengelompokan warga secara alami dalam kondisi kerja.Secara umum, organisasi informal muncul sesuai dengan kebutuhan sosial, kebutuhan masyarakat untuk saling berhubungan. Namun, demi tujuan yang analitis, keterangan ini belum memuaskan. Riset telah menghasilkan ketetapan berikut yang lebih khas berdasarkan munculnya organisasi informal.Ketetapan lokasi hanya dinyatakan bahwa untuk embentuk kedalam kelompok yang lestari, masyarakat telah mengadakan tatap muka. Jadi geografi lokasi fisik dalam pabrik atau kantor merupakan faktor yang penting dalam meramalkan siapa yang akan berada dalam kelompok itu.Kedudukan merupakan faktor kunci yang menentukan timbul dan terbentuknya kelompok informal. Terdapat suatu kecenderungan pada masyarakat untuk melaksanakan kerja sama dalam kelompok yang sama pula.Kepentingan merupakan faktor penentu lain untuk pembentukan kelompok informal. Walaupun pekerja barada di lokasi sama, mengerjakan garapan sama, perbedaan kepentingan diantara mereka terjadi karena munculnya berbagai organisasi kecil yang informal.Persoalan khusus sering terjadi dalam pembentukan kelompok informal, tetapi ketetapan ini dipisahakan dari tiga hal di atas. dalam hal ini, orang yang tidak mempunyai kepentingan, kedudukan atau lokasi sama boleh bekerja sama dengan sebab yang sama. Kalau persoalan sudah dipecahkan, terjadai kecondongan untuk kembali kepada bentuk kelompok yang lebih wajar. Begitulah, persoalan khusus memberikan asosiasi informal yang tidak permanent, kelompok yang mengandalkan ketiga ketetapan terdahulu bisa langgeng.Kalau organisasi informal terbentuk mereka akan menentukan sikap tertentu. Karena penting bagi manajemen untuk mengerti sikap-sikap semacam itu, yang tercatat di sini:Organisasi informal bertindak sebagai agen pengendali sosial. Lembaga tersebut membangkitkan kebudayaan berdasarkan norma-norma sikap tertentu yang menuntut para anggotanya untuk menyesuaikan diri. Standar ini mungkin berselisih dengan nilai-nilai yang telah ditentukan organisasi formal. Sehingga sosok individu dapat menemukan jati dirinya pada situasi yang penuh benturan. Bentuk hubungan antar manusia pada organisasi informal menghendaki teknik analisis yang berbeda dengan pemakaian struktur kelompok informal yang disebut analisis sosiometrik. Sosiometrik menyatakan struktur hubungan antara personalia berladaskan pada fikiran fundamental.Organisasi informal mempunyai sistem status dan komunikasi khusus, yang tidak berasal dari sistem formal. Contohnya, selentingan/desus-desus merupakan pokok-pokok penyelidikan neo klasik.Kelangsungan hidup organisasi informal membutuhkan hubungan kontinyu yang stabil diantara warga masyarakat. Jadi, telah dilakukan pengamatan bahwa organisasi informal menentang perubahan. Perhatian istimewa harus diberikan para pakar neo klasik untuk menanggulangi pertentangan tersebut.Aspek analisis yang terakhir menjadi titik pusat sentral dari pandangan organisasi informal yang neo klasik pelajari adalah studi tentang pemimpin informal. Diskusi bisa diadakan untuk membahas siapa itu pemimpin informal, bagaimana ia menerima peranannya, karakter apa yang khas darinya, dan bagaimana ia dapat membantu manajer merampungkan tujuannya dalam organisasi informal.Suatu cara konvensional dilakukan untuk melihat interaksi keduanya ialah sudut pandang hiduplah dan biarkan hidup. Manajemen akan mengakui bahwa organisasi informal tetap ada, tidak ada satu kekuatan pun yang dapat merusakkan, sehingga eksekutif bisa bekerja dengan sebaik-baiknya. Bekerja dengan organisasi informal tidak akan mengancam eksistensi yang tidak perlu, mendengarkan opini pemimpin terhadap suatu kelompok memberikan kesempatan kepada kelompok untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, dan menyaring desas-desus dengan memberikan informasi yang akurat.Walaupun pendekatan ini berpusat pada manajemen, pantaslah untuk mengharapkan bahwa standar kelompok informal dapat membuat dirinya betah berkecimpung dalam kebijaksanaan organisasi informal. Usaha yang jujur dirasakan manajer untuk memantapkan hubungan kerja dengan organisasi informal bisa menimbulkan pergaulan berdasarkan pandangan formal dan informal yang bisa diubah secara timbal balik. Bahaya yang harus dihindari adalah pekerjaan dengan organisasi informal tidak memburuk menjadi manipulasi kemanusiaan yang terselubung.Beberapa tulisan neo klasik dalam organisasi, terutama yang datang dari segmen sekolah yang berorientasi pada manajemen, memberikan kesan bahwa organisasi formal dan informal memang beda, terkadang merupakan faktor yang sangat sukar dipadukan. Interaksi yang mengambil tempat di antara keduanya seringkali mirip dengan interaksi perusahaan dan serikat kerja, atau badan pemerintah, bahkan perusahaan lain.Konsep sistem sosial merupakan pendekatan lain dalam iklim interaksi. Walaupun konsep ini bisa digolongkan sebagai neo klasik, karena membatasi teori organisasi modern. Ungkapan sistem sosial bisa diartikan sebagai suatu organisasi ketergantungan timbal balik, dengan faktor yang selalu berubah-ubah.Faktor-faktor tersebut meliputi individu dengan sikap dan motivasinya, pekerjaan, ketentuan kerja fisik, organisasi formal, serta informal. Terjalin menjadi suatu pola ketergantungan yang menyeluruh. Dari segi pandangan ini, organisasi formal dan informal kehilangan ciri khasnya, namun berhasil menemukan arti sebenarnya, dalam istilah perilaku masyarakat, dalam operasi sistem secara menyeluruh. Jadi, studi organisasi menolak uraian dari bagian komponen dan di fokuskan kembali pada sistem hubungan diantara berbagai bagian.Salah satu kontribusi utama dari studi Hawthorn adalah integrasi gagasn sistem sosial Pareto menjadi metode analisis yang berarti dalam studi perilaku manusia. Pengertian ini secara vital masih penting. Tetapi sangat disayangkan sejumlah pekerja dalam bidang kehumasan yang dirintis para pakar neo klasik telah mengabaikan, atau mungkin tidak memperhitungkan, pertimbangan ini.BAB IITEORI ORGANISASI MODERNPengertian Teori organisasi ModernTeori organisasi modern disebut juga analisis sistem pada organisasi karena melihat semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan. Teori organisasi modern menekankan pada perpaduan dan perancangan (desain), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, dan cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka dengan dasar analisis serta sifatnya. Sintesis dan intergratif sebagai suatu sistem, organisasi modern terdiri dari tiga unsur:unsur struktur yang bersifat makro,unsur proses yang bersifat makro,unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat makro.Ketiga unsur tersebut saling kait mengait (tidak bisa dipisahkan). Aspek penting dalam pengorganisasian yang menyangkut struktur organisasi disusun berdasarkan:Departemenisasi, yaitu pengelompokan kegiatan sehingga pekerjaan yang serupa dan saling berkaitan dapat dilakukan bersama.Pembagian kerja yaitu pemecahan tugas sehingga setiap individu hanya bertanggung jawab dan melakukan sejumlah kegiatan tertentu saja.Koordinasi, yaitu proses untuk memadukan kegiatan dan sasaran unit-unit organisasi yang terpisah guna mencapai tujuan bersama secara efisien.Rentangan manajemen, berupa banyaknya jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan.Menurut pendekatan sistem, organisasi bukanlah suatu sistem tertutup, tetapi suatu sistem terbuka yang harus berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi adalah suatu sistem terbuka, karena itu interaksinya mencakup proses produksi dan proses-proses lainnya yang bersifat hakiki dan mempertahankan eksistensinya, menopang fungsi-fungsinya serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam sistem terbuka terdapat dua interaksi yaitu interaksi internal dan interaksi eksternal.Interaksi internal adalah interaksi, integrasi dan hubungan-hubungan antara subsistem-subsistem atau bagian-baguan yang ada dalam proses produksi, jadi merupakan sistem tertutup. Interaksi internal ini mengutamakan peningkatan efisiensi, produktivitas, dan kerja sama antara subsistem-subsistem dalam organisasi.Interaksi akternal adalah interaksi yang terjadi antara suatu organisasi dengan pihak-pihak luar (lingkungan) yang ada hubungan ketergantungannya satu sama lain. Yang penting dalam pendekatan sistem ini, adalah kaidah mengenai umpan balik, mengenai keterangan yang bukan saja tentang prestasi sistem, tetapi juga tentang lingkungan dan akibat-akibat dari produk sistem, terhadap lingkungan itu.Tak banyak literatur yang menjelaskan secara terperinci tentang pengertian teori organisasi modern, namun dari penjelasan di atas dapat saya tarik kesimpulan bahwa pengertian dari teori organisasi modern adalah suatu teori organisasi yang memadukan semua unsur organisasi sebagai suatu kekuatan dan memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki interaksi baik internal maupun eksternal.Konsep-Konsep Kunci Dari Teori Sistem UmumSubsistem atau komponenSuatu sistem menurut defenisisnya terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan. Ini berlaku untuk semua sistem mekanis, biologis, dan sosial. Setiap sistem mempunyai paling sedikit 2 unsur dan unsur-unsur ini saling berkaitan.Holism, synergysm, organicism, dan gestaltKeseluruhan bukan penjumlahan bagian-bagiannya saja. Sistem itu sendiri merupakan suatu totalitas. Holism adalah lawan elementarism yang memandang total sebagai penjumlahan saja dari bagian-bagiannya.Pandangan sistem terbukaSistem dapat dibagi 2 yaitu tertutup dan terbuka. Sistem terbuka saling tukar informasi, energi atau material dengan lingkungannya. Sistem biologis dan sosial adalah sistem terbuka. Sistem mekanis bisa terbuka bisa pula tertutup. Konsep sistem tertutup dan terbuka ini sulit dipertahankan secara mutlak. Kami memilih berfikir terbuka, tertutup itu sebagai suatu dimensi, artinya sistem itu relatif terbuka dan relatif tertutup.Model input trnasformasi outputSistem terbuka dapat dipandang sebagai model transformasi. Dalam hubungan yang dinamis dengan lingkungannya, ia menerima berbagai masukan (input), mengubah input itu dengan beberapa cara dan mengeluarkan (output).Batas-batas sistemSistem mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungan. Konsep batas-batas ini membantu kita memahami perbedaan antara sistem terbuka dengan sistem tertutup. Sistem yang relatif tertutup mempunyai batas-batas yang ketat dan tidak dapat ditembus, sedangkan sistem terbuka dapat mempunyai batas yang dapat ditembus antara dirinya dengan suprasistem yang lebih luas. Batas-batas itu relatif mudah ditentukan dalam sistem fisik dan biologis, tetapi sangat sulit menentukannya dalam sistem sosial seperti organisasi.Entropi negatifSistem fisik yang tertutup itu tunduk pada entropi yang meningkat sampai akhirnya seluruh sistem itu mati. Kecenderungan ke arah entropi maksimum adalah gerak kekacauan, tak ada sama sekali transformasi sumber daya dan mati. Dalam sistem tertutup, perubahan entropi ini harus selalu positif. Tetapi dalam sistem biologis atau sosial entropi itu dapat tertahan dan bahkan mungkin berubah menjadi entropi negatif --- proses organisasi dan kesanggupan yang lebih lengkap untuk mengubah sumber daya karena sistem ini memasukkan sumber daya dari lingkungannya,Keadaan mantap, keseimbangan dinamis, dan homeostasisKonsep keadaan mantap erat kaitannya dengan entropi negatif. Sistem tertutup akhirnya pasti mencapai suatu keadaan seimbang dengan entropi maksimum --- mati atau disorganisasi. Akan tetapi, suatu sistem terbuka mungkin mencapai keadaan di mana sistem itu tetap dalam keseimbangan dinamis melalui pemasukan yang kontinu dari material, energi dan informasi.Umpan balikKonsep umpan balik adalah penting untuk memahami cara suatu sistem mempertahankan suatu keadaan yang mantap. Informasi tentang output atau proses dikembalikan sebagai masukan (input) ke dalam sistem, barangkali membawa perubahan dalam proses transformasi dan atau keluaran (output) masa depan. Umpan balik dapat positif maupun negatif, walaupun lapangan kebernetika didasarkan atas umpan balik negatif. Umpan balik negatif adalah masukan informasi yang menunjukkan bahwa sistem itu menyimpang dari jalan yang telah ditentukan dan perlu disesuaikan kembali ke suatu keadaan mantap yang baru.HierarkiSebuah konsep dasar dalam pemikiran sistem adalah mengenai hubungan-hubungan hierarkis antara sistem-sistem. Sistem itu terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih rendah dan juga merupakan bagian dari suatu suprasistem. Jadi, ada hierarki dari komponen-komponen sistem.Perkembangan internalSistem tertutup maju ke entropi dan disorganisasi. Sebaliknya, sistem terbuka tampaknya maju ke differensiasi dan perkembangan yang lebih besar, dan level organisasi yang lebih tinggi.Mengejar, multi sasaranSistem biologis dan sosial tampaknya mempunyai banyak sasaran atau tujuan. Organisasi sosial mengejar banyak sasaran, tak lain karena mereka terdiri dari orang-orang atau subunit-subunit yang berbeda-beda nilai dan tujuannya.Equifinality sistem terbukaDalam sistem mekanis terdapat hubungan sebab-akibat yang langsung antara kondisi awal dan akhir. Sistem biologis dan sosial berbeda bekerjanya. Equifinality menunjukkan bahwa organisasi sosial dapat mencapai tujuannya dengan berbagai masukan dan dengan kegiatan internal yang berbeda-beda.Ciri-Ciri Dan pelopor Teori Organisasi ModernPendekatan sistem berpendapat: System theory regards organization as an open system which is in a continous interactional and interdependent relationship with its environment, and seeks to controland adapt to it. A system is defined as anything that cons ist of interdependent elements. The behaviour or state of each element is dependent upon the behaviour or stateof the other elements.Jelas di sini bahwa organisasi menurut pendekatan sistem itu merupakan sistem terbuka dimana terjadi interaksi yang berkelanjutan dengan lingkungan. Di samping itu juga terjadi hubungan saling bergantung, saling menyesuaikan, saling mempengaruhi antara organisasi dan lingkungan.Pelopor dari aliran pendekatan sistem ini antara lain adalah Argyris, yang memberikan ciri-ciri dari organisasi berdasarkan sistem yakni:Beranekaragaman bagian-bagian.Pengelolaan masing-masing bagian melalui kegiatan yang saling berhubungan.Mempunyai tujuan tertentu.Sementara proses kegiatan hubungan antara bagian-bagian, dan pencapaian tujuan, diikuti dengan penyesuaian diri dengan lingkungan ekstern.Sehingga kelangsungan hubungan dengan bagian-bagian yang berkepentingan atau berkaitan dapat terpelihara terus.Organisasi terdiri atas bagian-bagian, kalau organisasi itu sendiri merupakan sistem, maka bagian-bagiannya merupakan subsistemnya. Ada bagian yang bersifat teknis, ini merupakan subsistem teknis. Ada juga bagian yang bergerak di bidang sosial, ini merupakan subsistem sosial dan ada juga bagian yang berkaitan dengan masalah kekuatan atau kekuasaan, ini merupakan subsistem kekuasaan.Haire mengumumkan bahwa risalah yang dikemukakan dalam teori oragnisasi modern merupakan ketidakcermatan mengalirkan tepian gelombang pengembangan teoritis. Tidak cermat, ya. Tetapi mengalirkan tidak! Risalah yang muncul dalam tidak mewakili suatu pemecahan teoritis dalam konsep organisasi. Koleksi Haire merupakan suatu campuran menarik dengan berbagai sokongan yang berarti. Kerja dalam teori organisasi modern bersifat merintis membuat penilaian yang sukar serta masa depan tidak pasti. Walaupun rintisan ini tidak jelas, sesuatu hal yang secara layak dianggap benar. Sikap manusia dalam organisasi selain, organisasi itu sendiri, mempunyai peraturan dasar klasik yang kurang bisa dimengerti dan doktrin neo klasik yang kurang bisa dimengerti. Penghargaan organisasi manusia menghendaki sintesis sejumlah data empiris yang kreatf, studi riset imajiner, serta selera individu maupun nilai-nilai sosial. Untuk menyelesaikan sasaran, dan suatu kerangka kerja dari pengertian sistem, yang tampaknya menjadi tujuan teori organisasi modern. Vitalitas ilmu administratif terletak ditangan pakar-pakar teori modern sepanjang jalur ini.Teori organisasi modern, gaya tahun 1960-an masih merupakan agresi synthesizer dan restater yang tak berbentuk, dengan eksistensi kepemimpinan di garis depan. Sayang, teori organisasi modern hampir berhasil mencapai status kesukaannya. Popularisasi dan eksploitasi menimbulkan hancurnya reputasi karena humas telah gagal. Langkah ini akan merupakan pekerjaan sia-sia bilamana teori organisasi modern menyerah pada nasib yang sama, terutama sejak teori organisasi modern serta humas menarik diri dari sumber inspirasi yang dijanjikan analisis sistem.Teori organisasi modern membutuhkan sarana analisis serta konsep kerangka kerja yang unik, tetapi juga harus membiarkan penggabungan dukungan berbagai bidang yang relevan. Kerangka kerja memang datang dari teori sistem umum. Arena riset baru seperti teori keputusan, teori informasi, maupun sibernetika juga memberikan harapan analitis dan sarana konseptual yang dapat dipertanggungjawabkan. Teori organisasi modern mewakili tonggak riset yang berarti besar dalam manajemen. Potensinya besar karena menawarkan kesempatan untuk mempersatukan apa yang layak dalam teori klasik dengan ilmu pengetahuan sosial dan alamiah kepada konsep organisasi manusia yang sistematis dan terintegrasi.Kritik terhadap pendekatan ini adalah pendekatannya terlalu muluk dan teoritis sekali, tidak praktis, serta tidak selalu sesuai dengan kenyataannya.Para ahli yang menulis tentang hal ihwal organisasi dibagi atas dua periode, yaitu:Para penulis hal ihwal organisasi sebelum tahun 1939, antara lain frederick Winslow, Taylor, Henry Fayol, Max Weber, Mary Parker Follet, Chester I. Bernard, Elton Mayo, dan lain-lainPara penulis hal ihwal organisasi setelah tahun 1939, antara lain Lyndall F. Urwick, E.F.L. Brech, Peter F Drucker, Herbert A. Simon, Douglas Mc. Gregor, Chris Argyris, dan lain-lainDan para pakar yang mempelopori teori organisasi modern antara lain adalah Chris Argyris, James D. Thompson, Agarwal, Haire, dan lain-lain.DAFTAR PUSTAKADrs. Ig. Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta. Penerbit: Andi Yogyakarta.Pandji Anoraga, S.E., M.M. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta. Penerbit: Rineka Cipta.William G. Scott. 1992. Struktur Organisasi Dan Dinamika. Semarang. Penerbit: Effhar & Dahara Prize.Drs. Ibnu syamsi S.U. 1988. Pokok-Pokok Organisasi Dan Manajemen. Jakarta. Penerbit: Bumi Aksara.Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan. 2005. Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah. Jakarta. Penerbit: Bumi Aksara.