teori pengambilan keputusan kelompok.docx

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif- alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja organisasi.

Upload: irvan-prastyaa-ptamaa

Post on 22-Dec-2014

302 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-

perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan

internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi

maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan

keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi

dapat berjalan terus dengan lancar

Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau

administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah,

pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif

tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang

pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan

menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan

pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas

keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja

organisasi.

BAB II

ISI

2.1. Definisi pengambilan keputusan kelompok

Keyakinan bahwa dua kepala lebih baik dari pada satu yang diperlihatkan sitem juri

telah lama diterima sebagi komponene dasar dari system hokum Amerika Utara dan banyak

Negara lainnya. Keyakinan ini telah berkembang hingga satu titik sehingga. Pada hari ini,

Page 2: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

banyak keputusan dalam orgnisasi yang dibuat oleh kelompok, tim, atu komite. Dalam

bagian ini, kit mendiskusikan pengambilan keputusan kelompok.

2.2. Keunggulan pengmbilan keputusan kelompok

Kelompok dapat mengahasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap.

Dengan menjumlahkn sumber-sumber daya dari beberpa individu, kelompok membawa

lebih banyak masukan kedalam proses pengambilan keputusan. Selain masukan yang lebih

banyak, kelompok dapat membawa heterorgenitas ke dalam proses pengambilan

keputusan. Mereka menawarkan semakin meningkatnya keragaman pandanga. Hal ini

membuka kesempatan terhadap lebih banyak pendekatan dn alterntif untuk

dipertimbangkan. Akhirnya, kelompok dapat meningkatkan penerimaan atas sebuah solusi.

Banyak keputusan gagal setelah pilihan terakhir dibuat karena orang-orang tidak menerima

solusi tersebut. Anggota kelompok yang berpartisipasi dalam mengambil sebuah keputusan

kemungkinan akan mendukung keputusan tersebut dengan antusias dan mendorong orang

lain untuk menerimanya.

2.3. Kelemahan pengambilan keputusan kelompok

Selain dari kelebihan-kelebihan yang telah diketahui, keputusan kelompok memiliki

kekurangan-kekurangan. Keputusan kelompok lebih memakan waktu karena kelompok-

kelompok biasanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencapai sebuah solusi

dibandingkan dengan bila seseorang individu yang mengambil keputusan tersebut. Terdapat

tekanan-tekanan konformitas dalm kelompok. Keinginan para anggota kelompok untuk

diterima dan dianggap sebagai aser di dalam kelompok tersebut dapat berakibat

menghentikan perbedaaan pendapat yang ada. Diskusi-diskusi kelompok dpat didominasi

oleh satu atau sedikit anggota. Jika koalisi dominan ini terdiri atas anggota-anggota dengan

kemampuan rendah dan menengah, efektivitas keseluruhan kelompok tersebut akan

lumpuh. Akhirnya, keputusan kelompok menderita dengan adanya tanggung jawab ambigu.

Dalam sebuah keputusan individual, sudah jelas siapa yang bertanggung jawab untuk hasil

akhirnya. Dalm sebuah keputusan kelompok, tanggung jawab dari anggota tuinggal tidak

jelas.

Page 3: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

2.4. Pemikiran kelompok dn pergeseran kelompok

Du produk sampingan dari pengambilan keputusan kelompok telah mendaptkan

banyak perhatian dri para peneliti dalam PO. Seperti yang akan kami perlihatkan, kedua

fenomena ini mempunyai potensi untuk mempengaruhi kemampuan kelompok dalam

menilai alternative-alternatif secara objektif dan menvapai solusi yng berkualitas.

Fenomena pertama, pemikiran kelompok (groufthink), berhubuga dngan norma. Dan

mendeskripsikan situasi-situasi dimana tekanan-tekanan kelompok untuk konfromitas

menghalngi kelompok terasebut secara kritis menilai pandangan-pandangan yang tidak

biasa, minoritas. Atau yang tidak popular. Pemikiran kelompok yaitu, sebuah penyakit yang

menyerang banyak kelompok dn dpt secara dramatis mengganggu kinerja mereka.

Fenomena kedua yang akan kita diskusikan tersebut pergeseran kelompok

(groufshift). Hal ini mengidentifikasikan bahwa dalam mendiskusikan nserangkaian

alternative dan sampai di sebuah solusi, para anggota kelompok cenderung melebih-

lebihkan posisi awal yang mereka pertahan kan. Dalam beberapa situasi, kehati-hatian

mendominasi, dan terdapat sebuah pergeseran konservatif. Tetapi bukti yang ada sering

mengindikasikan bahwa kelompok cenderung menuju sebuah pergeseran yang beresiko.

2.5. Teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok

Bentuk pengambilan keputusan kelompok yang paling umum terjadi di dalam

kelompok yang berinteraksi(interacting grouf). Dalam kelompok ini, para anggota beretemu

secara tatap muka dan mengandalakan interaksi verbal maupun nonverbal untuk dapat

saling berkomunikasi. Tetapi seperti yang ditampilkan oleh diskusi kita mengenai pemiiran

kelompok, kelompok yang berinteraksi sering kali melakukan sensor terhadap didi mereka

sendiri dan menekan anggota-anggota individual menuju konformitas pendapat. Tukar

pikiran, teknik kelompok nominal, dan pertemuan elektronik telah di usulkan sebagai cara-

cara untuk mengurangi banyak masalah yang melekat pada kelompok yang berinteraksi

secara tradisional.

Page 4: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

Tukar pikiran (brainstorming) dimaksudkan untuk mengatasi tekanan pada

konformitas dalam kelompok yang berinteraksi yang memperlambat perkembangan

alternatif-alternatif kreatif. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sebuah proses

pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternative apa pun sambil

menahan kritik atas alternative-alterntif tersebut.

Dalam sebuah sesi tukar pikiran, setengah hingga satu lusin orang duduk mengitari

sebuah meja. Pemimpin kelompok menyatakan masalahnya dengan jelas sehingga dapat

dipahami oleh sebuah peserta. Para anggota kemudian menggulirkan dengan bebas

sebanyak mungkin alternative yang dapat mereka berikan dalam jangka waktu tertentu.

Tidak diperbolehkan adanya kritikan, dan semua alterntif direkam untuk diskusi dan analisis

selanjutnya. Satu ide merangsang ide yang lain dan penilaian serta saran yang paling ganjil

ditahan sehingga akhirnya mendorong anggota kelompok untuk memikirkan sesuatu yang

tidak bias.

Tukar pikiran memang dapat membangkitkan ide-ide, tetapi tidak dengan cara yang

paling efisien. Riset secara terus-menerus memperlihatkan lebih banyak ide dibandingkan

kelompok dalam sebuah sesi tukar pikiran. Mengapa? Satu dari alas an utamanya adalah

karena halangan produksi. Dengan perkataan lain, ketika orang-orang menghasilkan ide-ide

di sebuah kelompok, terdapat banyak orang yang berbicara dalam waktu yang bersamaan,

yang menghalangi proses pemikiran dan akhirnya mengganggu pembagian ide-ide dua

teknik berikut mengungguli tukar pikiran dengan menawarkan metode yang membantu

kelompok untuk mencapai sebuah solusi yang diinginkan.

Teknik nominal kelompok (nominal grouf technique). Sebuah metode pengambilan

keputusan kelompok dimana para anggota individu bertemu secara ttap muka untuk

menyatukan penilaian mereka dengan cara sistematis tetapi inependen.

Secara spesifik, sebuah masalah diberikan dan kemudian tejadi lngkah-langkah

berikut:

a. Para nggota bertemu sebagai sebuah kelompok yang tetapi sebelum terjadi diskusi

apapun, setiap anggota secara independen menuliskan ide-ide pada masalah.

Page 5: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

b. Setelah periode diam ini, setiap anggota memberikan satu ide kepada kelompok.

Setiap anggota secara bergiliran memberikan satu ide tunggal hingga semua ide

diberikan dan direkam. Tidak d diskusi yang terjadi hinggga semua ide direkam.

c. Kelompok tersebut kemudian mendiskusikan ide-id untuk kejelasan dan

mengevaluasi ide-ide tersebut.

d. Setiap anggota kelompok dengan diam dan independen memasukan ide-ide tersebut

dalam peringkat secara berurutan. Ide dengan peringkat agregat tertinggi

menentukan keputusan final.

Keuntungan dari teknik kelmpok nominal adalah bahwa teknik tersebut dengan

mengizinkan kelompok untuk bertemu secara formal tetapi tidak menghalngi pemikiran

independen, seperti yang terjadi di kelompok yang berinteraksi. Riset umumnya

menunjukan bahwa kelompok nominal mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan

kelompok tukar pikiran.

Pendekatan terkini dalam pengambilan keputusan kelompok menyatukan teknik

kelompok nominal dengan tekhnologi computer yuang canggih. Teknik ini disebut

kelompok dengan bantuan computer dengan atau ertemuan dengan media

elektronik(eletrinic meeting). Konsepnya adalah sederhana. Setelah alat teknologinya

disiapkan, 50norang atau kurang duduk mengitari sebuah meja berbentuk tapal kuda,

yang bersih tanpa apapun kecuali adanya serangkaian terminal computer. Persoalan-

persoalan dihadirkan kepada para peserta dan mereka mengetikan tanggapan-

tanggapan mereka kedalm layar computer mereka. Komentar individual, juga suara

agregat, ditampilkan di sebuah layr proyeksi. Keuntungan yang ditawarkan dari

pertemun dengan media elektronik adalah aninimitas, kejujuran dan kecepatan. Teknik

ini juga memungkinkan orang untuk sangat jujur tanpa dikenakan hukuman. Seharusnya

hal ini berlangsung cepat karena mengeliminasi perbincanagan, diskusi tidak melantur

dan banyak peserta dapat berbicaraan di saat yang bersamaan tanpa menginjak kaki

orang lain. Evaluasi dari banyak penelitian menyimpulkan bahwa peertemuan dengan

media elektronik sebenarnya menurunkan efektivitas kelompok, membutuhkan waktu

lebih banyak untuk menyelesaikan tugas dan mengakibatkan berkurangnya kepuasan

para anggota bilaq di bandingkan dengan kelompok tatap muka. Meskipun demikian,

antusiasme saat ini untuk berkomunikasi dengan sarana computer menyatakan bahwa

Page 6: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

teknologi ini tetap ada dan hanya akan meningkat dalam popularitasnya dimasa depan.

Masing-masing ke empat teknik pengambilan keputusan kelompok ini memeiliki

kumpulan kekuatan dan kelemahnnya sendiri-sendir. Pemilihan satu teknik atas yang

lain akan bergantung pada kriteria apa yang ingin anda tekankan dan pertimbangkan

manfaat kerugiannya.

Misalnya, seperti yang diindikasikan dalam tampilan 9.9, kelompok yang berinteraksi

baik untuk mencapai komitmen sebuah solusi, tukar pikiran mengembangkan

kekohesifan kelompok, teknik kelompok nominal adalah sebuah cara yang murah untuk

menghasilkan sejumlah besar ide, serta pertemuan dengan media elektronik

meminimalkan tekanan dan konflik social.

Tampilan 9.9 | Mengevaluasi efektivitas kelompok

Kriteria Efektivitas

Jenis kelompok

Interaksi Tukar pikiran Nominal Elektronik

Jumlah dan kualitas ide Rendah Menengah Tinggi Tinggi

Tekanan Sosial Tinggi Rendah Menengah Rendah

Biaya Uang Rendah Rendah Rendah Tinggi

Kecepatan Menengah Menengah Menengah Menengah

Orientasi Tugas Rendah Tinggi Tinggi Tinggi

Potensi untuk konflik antarpersonal Tinggi Rendah Menengah Rendah

Komitmen pada solusi Tinggi Tidak dapat

diterapkan

Menengah Menengah

Pengembangan kekohesifan

kelompok

Tinggi Tinggi Menengah Rendah

Page 7: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dalam membentuk suatu perilaku kelompok dibutuhkan keselarasan dari tiap – tiap

anggota kelompok sesuai dengan norma – norma kelompok yang ada. Secara ringkas,

kelompok menawarkan sebuah sarana yang sangat bagus untuk mengerjakan langkah –

langkah dalam proses pengambilan keputusan. Kelompok adalah suatu sumber atas masukan,

baik secara meluas maupun mendalam, untuk pengumpulan informasi. Jika kelompok

tersebut terdiri atas individu – individu dengan latar belakang yang beragam, alternative –

alternative yang dihasilkan seharusnya lebih ekstensif dan analisinya lebih kritis. Ketika

solusi akhir disetujui, terdapat lebih banyak orang di dalam keputusan kelompok tersebut

yang mendukung dan menerapkannya. Tetapi, nilai tambah ini dapat lebih merugikan karena

waktu yang dihabiskan oleh pengambilan keputusan kelompok, konflik – konflik internal

yang mereka ciptakan, dan tekanan – tekanan yang mereka hasilkan menuju konfirmitas.

Dengan demikian dalam beberapa kasus, individu – individu dapat diharapkan untuk

membuat keputusan yang lebih baik daripada kelompok.

3.2. Saran

Saran seperti berikut ini dapat digunakan untuk membantu mengurangi dan melawan

kekuasaan status quo dan dengan demikian keputusan kelompok menjadi lebih efektif.

Saran tersebut sebagai berikut:

a. Saat segalanya berjalan dengan baik, pembuat keputusan sebaiknya tetap mewaspadai

dan meninjau kemungkinan alternatif.

b. Sungguh baik jika memiliki kelompok terpisah yang mengawasi lingkungan,

mengembangkan teknologi baru, dan menghasilkan ide baru.

Page 8: TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK.docx

c. Untuk mengurangi kecenderungan mengabaikan informasi negatif jangka panjang,

manajer sebaiknya mengumpulkan skenario kasus yang buruk dan prediksi yang

mencakup biaya jangka panjang.

d. Membuat checkpoint dan batasan untuk semua rencana.

e. Ketika batasan sudah dilewati, perlu mempunyai tinjauan rencana lain yang independen

atau terpisah.

f. Nilailah orang berdasarkan cara mereka mengambil keputusan, bukan hanya pada

keputusannya, terutama ketika hasil di luar kontrol.

g. Menekankan kualitas proses pengambilan keputusan tidak berarti sebaiknya manajer

tidak menampilkan konsistensi keberhasilan saat keadaan belum menunjukkan

perubahan.

h. Organisasi dapat menetapkan tujuan, insentif, dan sistem pendukung yang mendorong

eksperimen dan pengambilan risiko.

Selain panduan sederhana di atas, teknik keputusan kelompok seperti Delphi dan

pengelompokan nominal juga dapat digunakan untuk membantu menghilangkan disfungsi

kelompok dan membantu membuat keputusan yang lebih efektif.