teori pengembangan wilayah

29
TEORI-TEORI PENGEMBANGAN WILAYAH : Secara garis besar, teori perkembangan wilayah di bagi atas 4 (empat) kelompok yaitu: Kelompok pertama adalah teori yang memberi penekanan kepada kemakmuran wilayah (local prosperity). Kelompok kedua menekankan pada sumberdaya lingkungan dan faktor alam yang dinilai sangat mempengaruhi keberlanjutan sistem kegiatan produksi di suatu daerah (sustainable production activity). Kelompok ini sering disebut sebagai sangat perduli dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Kelompok ketiga memberikan perhatian kepada kelembagaan dan proses pengambilan keputusan di tingkat lokal sehingga kajian terfokus kepada governance yang bisa bertanggung jawab (resposnsible) dan berkinerja bagus (good). Kelompok keempat perhatiannya tertuju kepada kesejahteraan masyarakat yang tinggal di suatu lokasi (people prosperity). 1. Teori Keynes Dalam aliran Keynes mengemukakan bahwa karena upah bergerak lamban, sistem kapitalisme tidak akan secara otomatis menuju keseimbangan penggunaan tenaga secara penuh (full employment equilibrium). Akibat yang ditimbulkan adalah justru sebaliknya, equilibrium deemployment yang dapat diperbaiki melalui kebijakan fiskal atau moneter untuk meningkatkan permintaaan agregat. 2. Teori Neoklasik

Upload: nova-dwi-gandini

Post on 29-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI pengembangan wilayah

TEORI-TEORI PENGEMBANGAN WILAYAH :

Secara garis besar, teori perkembangan wilayah di bagi atas 4 (empat) kelompok

yaitu:  Kelompok pertama adalah teori yang memberi penekanan kepada kemakmuran

wilayah (local prosperity). Kelompok kedua menekankan pada sumberdaya

lingkungan dan faktor alam yang dinilai sangat mempengaruhi keberlanjutan sistem

kegiatan produksi di suatu daerah (sustainable production activity). Kelompok ini

sering disebut sebagai sangat perduli dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable

development). Kelompok ketiga memberikan perhatian kepada kelembagaan dan

proses pengambilan keputusan di tingkat lokal sehingga kajian terfokus kepada

governance yang bisa bertanggung jawab (resposnsible) dan berkinerja bagus (good).

Kelompok keempat perhatiannya tertuju kepada kesejahteraan masyarakat yang tinggal

di suatu lokasi (people prosperity).

1.     Teori Keynes

Dalam aliran Keynes mengemukakan bahwa karena upah bergerak lamban,

sistem kapitalisme tidak akan secara otomatis menuju keseimbangan penggunaan tenaga

secara penuh (full employment equilibrium). Akibat yang ditimbulkan adalah justru

sebaliknya, equilibrium deemployment yang dapat diperbaiki melalui kebijakan fiskal

atau moneter untuk meningkatkan permintaaan agregat.

2.    Teori Neoklasik

Salah satu teori pengembangan wilayah dan kota menyatakan bahwa salah satu

pertumbuhan ekonomi adalah satu proses yang gradual di mana pada satu saat kegiatan

manusia semuanya akan terakumulasi.

Dalam teori ini terdapat pernyataan  sebagai berikut :

a. Pemenuhan pekerjaan yang terus menerus tidak dapat diterapkan pada sistem multi-

regional dimana persoalan regional timbul disebabkan karena perbedaan-perbedaan

geografis dalam hal tingkat penggunaan sumber daya.

b. Persaingan sempurna tidak dapat diberlakukan pada perekonomian regional dan

spasial.

c. Tingkat pertumbuhan terdiri dari 3 sumber: akumulasi modal, penawaran tenaga

kerja dan kemajuan teknologi.

Page 2: TEORI pengembangan wilayah

d. Implikasi dari persaingan sempurna adalah modal dan tenaga kerja akan berpindah

apabila balas jasa faktor-faktor tersebut berbeda-beda.

e. Modal akan bergerak dari daerah yang mempunyai tingkat biaya tinggi ke daerah

yang mempunyai tingkat biaya rendah, karena keadaan yang terakhir memberikan

suatu penghasilan yang lebih tinggi.

f. Tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan akan pindah ke daerah lain yang

mempunyai lapangan kerja baru pendorong untuk pembangunan di daerah tersebut.

g. Dalam perkembangan ekonomi jangka panjang senantiasa akan muncul kekuatan

tandingan yang dapat menanggulangi ketidakseimbangan dan mengembalikan

penyimpangan kepada keseimbangan yang stabil sehingga tidak diperlukan

intervensi kebijakan secara aktif.

3.    Teori “inter” dan “intra” wilayah oleh Mirdal (Era tahun 1950)

Dalam teori ini terdapat Pengertian ”backwash effects” dan ”spread effects”

Backwash effects contohnya adalah makin bertambahnya permintaan masyarakat suatu

wilayah kaya atas hasil-hasil dari masyarakat miskin berupa bahan makanan pokok

seperti beras yang sumbernya dari pertanian masyarakat wilayah miskin. Sementara

Spread effects contohnya adalah makin berkurangnya kualitas pertanian masyarakat

miskin akibat dampak negatif dari polusi yang disebabkan oleh masyarakat wilayah

kaya.

4.    Teori Trickle down Effect (Hirschman) EraTahun 1950

Trickle down effects adalah perkembangnan meluasnya pembagian pendapatan.

Teori “trickle down effects” dari pola pembangunan yang diterapkan di wilayah miskin

di negara berkembang dirasa tidak berhasil memecahkan masalah pengangguran,

kemiskinan dan pembagian pendapatan yang tidak merata, baik di dalam negara

berkembang masing maupun antara negara maju dengan negara berkembang. Misalnya

yang terjadi antara negara Indonesia (dalam hal ini dikategorikan wilayah miskin) dan

negara Jepang (wilayah kaya). Indonesia merupakan salah satu pemasok bahan baku

untuk Jepang, sementara kenyataan yang terjadi Jepang semakin kaya dan Indonesia

semakin miskin. Maksudnya, tingkat kemiskinan di Indonesia lebih tinggi daripada

tingkat kemiskinan di Jepang.

Page 3: TEORI pengembangan wilayah

5.    Teori Tempat Sentral oleh Walter Christaller tahun 1933

Pada tahun 1933, Walter Christaller memusatkan perhatianya terhadap

penyebaran pemukiman, desa dan kota-kota yang berbeda-beda ukuran luasnya.

Penyebaran tersebut kadang-kadang bergerombol atau berkelompok dan kadang-kadang

terpisah jauh satu sama lain. Atas dasar lokasi dan pola penyebaran pemukiman dalam

ruang ia mengemukakan teori yang disebut Teori Tempat Yang Sentral  (Central Place

Theory) (Nursid Sumaatmadja, 1981).

Model ini dikembangkan untuk suatu wilayah abstrak dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Wilayahnya adalah daratan, semua adalah datar dan sama.

b. Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah

c. Penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata pada seluruh

wilayah.

d. Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimalisasi jarak/biaya.

- Penerapan model ini sangat simple karena karakteristik, tingakt pendapatan

(daya beli) masyarakat hamper sama.

6.    Teori Von Thunen

Membahas tentang perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi). Asumsi-asumsi dalam model Von

Thunen:

a. Wilayah analisis bersifat terisolir sehingga tidak terdapat pengaruh pasar dari kota

lain.

b. Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar) dan makin berkurang

kepadatannya apabila menjauhi pusat wilayah.

c. Seluruh fasilitas model memiliki iklim, tanah dan topografi yang seragam.

d. Fasilitas pengangkutan adalah primitif (sesuai pada zamannya) dan relatif seragam.

e. Ongkos ditentukan oleh berat barang yang dibawa kecuali perbedaan jarak ke pasar,

semua faktor alamiah yang mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan

konstan.

Page 4: TEORI pengembangan wilayah

7.    Teori lokasi biaya minimum oleh Max Weber tahun 1929

Teori ini menganalisis lokasi kegiatan industri. Asumsi-asumsi yang digunakan

Weber:

a. Unit telaahan adalah suatu wilayah terisolasi, iklim yang homogen, konsumen

terkonsentrasi pada beberapa pusat, dan kondisi pasar adalah persaingan sempurna.

b. Beberapa sumber daya alam seperti air, pasir dan batu bara tersedia dimana-mana

dalam jumlah yang memadai.

c. Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang tersedia secara sporadis

dan hanya terjangkau pada beberapa tempat terbatas.

d. Tenaga kerja tidak tersebar merata tapi berkelompok pada beberapa lokasi dan

dengan mobilitas yang terbatas.

8.    Teori lokasi pendekatan pasar (Losch)

Teori ini melihat persoalan dan sisi permintaan (pasar). Lokasi penjual sangat

berpengaruh terhadap jumlah konsumen. Makin jauh dari pasar, konsumen enggan

karena biaya transportasi tinggi.

9.    Teori polarization effect dan Trickle down effect (Hirchmant)

Dalam teori ini berpandapat bahwa perkembangan suatu wilayah tidak terjadi

secara bersamaan. Dalam teori ini terdapat system polarisasi perkembangan suatu

wilayah yang kemudian akan memberikan efek ke wilayah lainnya, atau dengan kata

lain, suatu wilayah yang berkembang akan membuat wilayah di sekitarnya akan ikut

berkembang.

10.  Teori pusat pertumbuhan (Friedman)

Teori ini lebih menekankan pada pembentukan hirarki guna mempermudah

pengembangan system pembangunan dengan asumsi bahwa dengan adanya pusat

pertumbuhan akan lebih memudahkan dan pembangunan akan lebih terencana.

11.  Teori dari Ir. Sutami tahun 1970

Beliau berpendapat bahwa pembangunan infrastruktur yang intensif untuk

mendukung pemanfaatan potensi sumber daya alam akan mampu mempercepat

Page 5: TEORI pengembangan wilayah

pengembangan wilayah. Era transisi meberikan kontribusi lahirnya konsep hirarki kota-

kota dan dan hirarki prasarana jalan melalui orde kota.

Perkembangan wilayah tergantung dari sumber daya alam yang terdapat di

daerah tersebut, karena pada umumnya wilayah dengan pusat industri akan manarik

masyarakat untuk dating karena potensi lapangan pekerjaan terbuka luas. Contohnya

adalah adanya pembangunan infrastruktur industri pertambangan nikel (PT. Inco) di

sorowako membuat daerah sorowako yang dulunya terpencil berubah menjadi kota

industri (kota yang tercipta karena adanya industri) contoh lainnya adalah Kabupaten

Asiki (papua) berkembang karena adanya industri tripleks di daerah tersebut (PT.

Korindo)

12.  Teori Kutub Pertumbuhan oleh Perroux tahun 1955

Teori ini dikemukakan oleh Perroux pada tahun 1955, atas dasar pengamatan

terhadap proses pembangunan. Perroux mengakui kenyataan bahwa pembangunan tidak

terjadi dimana-mana secara serentak, tetapi muncul ditempat-tempat tertentu dengan

intensitas yang berbeda. Tempat-tampat itulah yang dinamakan titik-titik dan kutub-

kutub pertumbuhan. Dari titik-titik dan kutub-kutub pertumbuhan itulah pembangunan

akan menyebar melalui berbagai saluran dan mempunyai akibat akhir yang berlainan

pada perekonomian secara keseluruhan.

(Sumber: http://agusfasis.blogspot.com/2010/11/teori-pengembangan-wilayah.html )

Page 6: TEORI pengembangan wilayah

Salah satu dimensi perencanaan regional dalam bidang perkotaan ialah

bagaimana menggerakkan pertumbuhan kota-kota kecil agar dapat mencapai

pertumbuhan spontan yang mampu menyangga sendiri pembangunan kota-kota kecil

(spontaneous self-sustained growth). Dengan demikian pembangunan agropolis-

agropolis itu diusahakan tersusun dalam suatu jaringan kota secara regional yang

disertai dengan pembangunan dan perbaikan fasilitas perhubungan antar kawasan

agropolitan ke kota-kota besar. Menetapkan kota agropolis menjadi pusat jasa-jasa

pelayanan tertentu dan kegiatan-kegiatan lainnya yang membutuhkan tenaga kerja yang

lebih besar dari pada yang terdapat dalam suatu kawasan (Fu Chen Lo, 1976).

Menurut Bintoro (2002), pengembangan wilayah tidak luput dari kesenjangan

tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

a. Sosial ekonomi rumha tangga atau masyarakat, khususnya kesenjangan pendapatan

antara rumah tangga diperkotaan dan perdesaan

b. Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar kegiatan poduksi rumah

tangga atau masyarakat, khususnya pada sektor-sektor ekonomi yang menjadi basis

ekspor dengan orientasi pasar dalam negeri (domestik)

c. Potensi regional (SDA, SDM, dana lingkungan dan infrastuktur yang

mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi. Pada daerah-daerah yang

beruntung memiliki sumber daya berbasis ekspor, maka daerah-daerah ini secara

relatif lebih makmur dibandingkan dengan daerah-daerah yang tidak memiliki

sumberdaya yang dapat dipasarkan keluar

d. Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan pemasaran

pada skala lokal, regional, dan global. Adanya kerangka kelembagaan yang kokoh

akan sangat mempengaruhi posisi tawar menawar dengn pihak pemasok maupun

pihak pembeli.

Dengan ditetapkannya UU No.22/1999 dan UU No.25/1999, paradigma

pembangunan daerah berubah menjadi paradigma daerah membangun yang didekati

dengan prinsip: (i) pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung

jawab; (ii) asas keseimbangan pertumbuhan antar daerah serta antar desa dan kota; (iii)

pemberdayaan masyarakat; serta (iv) pendayagunaan potensi sumber daya alam dengan

berpegang pada kelestarian lingkungan hidup. Lebih jauh diungkapkan bahwa

Page 7: TEORI pengembangan wilayah

pemberian otonomi daerah dan desentralisasi fiskal dari pemerintah pusat ke daerah

dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan daerah agar dapat tercipta, antara lain:

(i) peningkatan pelayanan dan kesejahteraan seluruh masyarakat di daerah; (ii)

berkembangnya kehidupan yang demokratis yang disertai dengan peningkatan peran

serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan di daerah; serta (iii) terpeliharanya

hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antardaerah dalam rangka menjaga

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Bambang Bintoro Soedjito, 2002: 1-

2).

Dengan ditetapkannya UU No.22/1999 dan UU No.25/1999 yang ditindaklanjuti

dengan diundangkannya UU No.25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional

(Propenas) Tahun 2000-2004; mengisyaratkan adanya 4 (empat) pilar yang mendukung

pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu: (i) kapasitas aparat daerah;

(ii) kapasitas kelembagaan daerah; (iii) kapasitas keuangan daerah, dan (iv) kapasitas

lembaga nonpemerintah di daerah. Dari keempat pilar tersebut yang menjadi bahan

perdebatan adalah mengenai keuangan daerah, khususnya menyangkut jaminan dan

ketersediaan pendanaan yang memadahi bagi pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah

daerah (Bambang Bintoro Soedjito, 2002: 1).

Page 8: TEORI pengembangan wilayah

TEORI PENGEMBANGAN WILAYAH MENURUT W.ROSTOW

Teori 5 Tahapan Pembangunan Menurut W. W Rostow

A.  Latar Belakang

W. W Rostow adalah seorang ahli ekonomi ,Teori ini berawal dari artikel Rostow

yang dimuat dalam economics journal maret 1956. Dan kemudian dikembangkan lebih

lanjut dalam bukunya. Teori rostow ini dikelompokkan kedalam model jenjang linier

(linier stages moder).

W.W. Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang menjadi Bapak

Teori Pembangunan dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model pembangunan di

hampir  semua Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada dasarnya dikembangkan dalam

konteks perang dingin serta membendung pengaruh sosialisme. Itulah makanya, pikiran

Rostow pertama dituangkan dalam makalah yang secara jelas sebagai manifesto non-

komunis. Dalam tulisan yang berjudul The Stages of Economic Growth: A Non-

Communist Manifesto, Rostow membentangkan pandangannya tentang modernisasi

yang dianggapnya sebagai cara untuk membendung semangat sosialisme.

Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam lima tahap.

Lima tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, social dan politik

yang terjadi.

B. Pembahasan

Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu

masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan proses yang

multidimensional. Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur

ekonomi suatu Negara tetapi juga ditunjukan oleh peranan sector pertanian dan peranan

sector industry . menurut rostow pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu

proses yang menyebabkan antara lain :

1.      Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya

berorientasi kepada  suatu daerah menjadi berorientasi keluar.

2.      Perubahan  pandangan masyarakat menganai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari

menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.

Page 9: TEORI pengembangan wilayah

3.      Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak

produktif (menumpuk  emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang

produktif.

4.      Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan

ekonomi ( misalnya penghargaan terhadap waktu , penghargaan terhadap prestasi

perorangan)

Proses pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap,

yaitu :

a.      Masyarakat tradisional

Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan

cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila

dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh

struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah. Pada masyarakat

tradisional ilmu pengetahuan belum begitu banyak dikuasai , karena masyarakat pada

saat itu, masih mempercayai kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan diluar

kekuasaan menusia atau hal gaib . manusia yang percaya akan hal demikian, tunduk

kepada alam dan belum bias menguasai alam akibatnya produksi sangat terbatas

masyarakat tradisioanal itu cenderung bersifat statis (kemajuan berjalan sangat lamban)

produksi dipakai untuk konsumsi sendiri, tidak ada di investasi. Generasi ke generasi

tidak ada perkembangan , dalam hal ini yaitu antara orangtua dan anaknya, memilki

pekerjaan yang sama dan keduduakn yang sederajat .

Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut:

1.      Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas

masyarakat rendah.

2.      Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan

nenek moyang mereka.

3.      Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.

Contoh : Suku Baduy di Jawa Barat.

        Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat

adat Sunda di wilayahKabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan

Page 10: TEORI pengembangan wilayah

yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari

sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan

kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah

(nomaden). Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten.

Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa

Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah.

Orang Kanekes 'dalam' tidak mengenal budaya tulis. Menurut kepercayaan yang mereka

anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa

atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan

Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut kepercayaan mereka, Adam dan

keturunannya, termasuk warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik

(mandita) untuk menjaga harmoni dunia.

b. Pra-kondisi tinggal landas

Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai

sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi

industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan

pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat

untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung dalam satu

abad terakhir.

Pembangunan ekonomi menurut Rostow sadalah suatu proses yang

menyebabkan perubahan karekteristik penting suatu masyarakat, misalnya perubahan

keadaan sistem politik, struktur social, system nilai dalam masyarakat dan struktur

ekonominya. Jika perubahan seperti itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi dapat

dikatakan sudah terjadi. Suatu masyarakat yang sudah mencapai proses pertumbuhan

yang demikian sifatnya, dimana pertumbuhan ekonomi sudah sering terjadi, boleh

dianggap sudah berada pada tahap prasyarat tinggal landas.

Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa

transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas

kekuatan sendiri (self-sustainable growth). Menurut Rostow, pada tahap ini dan

sesudhnya pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara otomatis.

Tahap prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak. Pertama adalah tahap

prasyarat lepas landas yang dialami oleh Negara Eropa, Asia, Timur tengah, dan Afrika,

Page 11: TEORI pengembangan wilayah

dimana tahap ini dicapai dengan perombakann masyarakat tradisional yang sudah lama

ada. Corak yang kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh Negara-

negara Born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dimana

Negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus merombak system

masyarakat yang tradisional. Hal ini disebabkan oleh sifat dari masyarakat Negara-

negara tersebut terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifit-sifat yang dibutuhkan

oleh suatu masyarakat untuk tahap prasyarat tinggal landas.

Seperti telah diungkapkan dimuka, Rostow sangat menekankan perlunya

perubahan-perubahan yang multidimensional, karena ia tak yakin akan kebenaran

pandangan yang menyatakan bahwa pembangunan akan dapat dengan mudah dicipkatan

hanya jika jumlah tabungan ditingkatkan. Menurut pendapat tersebut tingkat tabungan

yang tinggi akan mengakibatkan tingkat investasi tinggi pula sehingga mempercepat

pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional. Namun

menurut Rostow pertumbuhan ekonomi hanya akan tercapai jika diikuti oleh perubahan-

perubahan lain dalam masyarakat. Perubahan-perubahan itulah yang akan

memungkinkan terjadinya kenaikan tabungan dan penggunaan tabungan itu sebaik-

baiknya.

Perubahan-perubahan yang dimaksud Rostow misalnya kemampuan masyarakat

untuk menggunakan ilmu pengetahuan modern dan membuat penemuan-penemuan baru

yang bisa menurunkan biaya produksi. Disamping itu harus ada pula orang-orang yang

menggunakan penemuan baru tersebut untuk memodernisir cara produksi dan harus

didukung pula dengan adanya sekelompok masuyarakat yang menciptakan tabungan

dan meminjamkannya kepada wiraswasta, yang inovativ untuk meningkatkan porduksi

dan menaikkan produktivitas. Singkatnya, kenaikan investasi yang akan menciptakan

pembangunan ekonomi yang lebih cepat dari sebelumnya bukan semata-mata

tergantung pada kenaikkan tingkat tabungan, tetapi juga kepada perubahan radikal

dalamsikap masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, perubahan teknik produksi,

pengambilan resiko dan sebagainya.

Selain hal-hal diatas, Rostow menekankan pula kenaikan tingkat investasi hanya

mungkin terjadi jika terjsdi perubahan dalam struktur ekonomi. Kemajuan disektor

pertanian, pertambangan dan prasarana harus terjadi semata-mata dengan proses

Page 12: TEORI pengembangan wilayah

peningkatan investasi. Pembangunan ekonomi hanya dimungkinkan oleh adanya

kenaikan produktivitas di sector pertanian dan perkembangan di sector pertambangan.

Menurut Rostow, kemajuan sector pertanian mempunyai peranan penting dalam

masa peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas. Peranan sector pertanian

tersebut antara lain, pertama, kemajuan pertanian menjamin penyediaan bahan makanan

bagi penduduk di pedesaan maupun diperkotaan. Hal ini menjamin penduduk agar tidak

kelaparan dan menghemat devisa kerena import bahan makanan dapat dihindari. Kedua,

kenaikan produktivitas di sector pertanian akan memperluas pasar dari berbagai

kegiatan industri. Kenaikan pendapatan petani akan memperluas pasar industri barng-

barang konsumsi, kenaikan produktivitas pertanian akan memperluas pasar industri-

industri penghasil input pertanian modern seperti mesin-mesin pertanian dan pupuk

kimia, kenaikan pendapatan disektor pertanian akan menciptakan tabungan yang bias

digunakan sector lain (terutama industri) sehingga bias meningkatkan investasi di

sector-sektor lain tersebut.

Biasanya kondisi pada saat ini terjadi karena adanya campur tangan dari luar,

dari masyarakat yang lebih sudah maju. Masyarakat didalmnya tidak mampu untuk

mengubah dirinya sendiri, atau bukan karena factor internal dari masyarakat itu sendiri.

Dikarenakan adanya goncangan campur tangan dari luar maka timbullah berkembang

ide pembaharuan.

Contoh :

 Seperti yang terjadi di jepang ,dengan di bukanya masyarakat ini pada saat itu

terjadi nya peningkatan tabungan masyarakat ,kemudian tabungan itu dipakai untuk

melakukan investasi pada sector-sektor produktif yang menguntungkan,misalnya

pendidikan ,investasi yang dilakukan baik perorangan maupun oleh Negara , maka

terbentuklah Negara tradisional yang sentralistis  . Singkatnya, usaha dalam

meningkatkan produksi mulai bergerak pada saat itu.

c. Tinggal landas (Lepas Landas)

          Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik

Page 13: TEORI pengembangan wilayah

utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang

berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri tekstil di

Inggris, beberapa industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum “tinggal

landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah

berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke-17.

Pada tahap ini telah tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi

pertumbuhan ekonomi, serta tabungan dan investasi yang efektif meningkat dari 5%

menjadi 10 % dari pendapatan nasional atau lebih. Industry-industripun mulai

berkembang dengan sangat pesat keuntungan nya sebagian besar ditanamkan ke

industry yang baru. Dan sector modern dalam perekonomian pun berkembang.

Pada tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap

ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti seperti revolusi politik,

terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar baru.

Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-

inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat

laju pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.

Denga demikian tingjat pendapatan perkapita semakin besar.

Untuk mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai tahap tinggal landas

atau belum, Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa tinggal landas yaitu:

1.      Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen atau

kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Netto atau NNP.

2.      Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju

perkembangan yang tinggi.

3.      Adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan

yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang

bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.

Contohnya :

Teknik-teknik pertanian yang mulai tumbuh dan berkembang. Pertanian menjadi

usaha kormesial untuk mencari keuntungan bukan sekedar konsumsi sendiri. Karena

peningkatan dalam produkfitas pertanian merupakan sesuatu yang penting dalam proses

lepas landas, sebab proses modernisasi membutuhkan hasil pertanian yang banyak

supaya proses perubahan dapat dijangkau. Teknik penanaman jamur yang telah

Page 14: TEORI pengembangan wilayah

dikembangkan oleh ahli-ahli dalam bidang pertanian, agar produksi jamur lebih

diminati dan lebih memiliki pasar yang luas,

Budidaya jamur tiram putih yaitu, proses pengomposan, proses pembungkusan,

proses sterilisasi, teknik penanama bibit (inokulasi), pemeliharaan dan

inkubasi,pembukaan polibek, pemanenan jamur. Budidaya jamur yang dapat dimakan

(edible mushroom) merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan pangan dan gizi

serta menganekaragamkan pola komsumsi pangan rakyat. Dari analisa menunjukkan

bahwa kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada gading sapi dan domba, bahkan

hampir dua kali lipat jumlah garam mineral dalam sayuran. Jumlah proteinnya dua kali

lipat protein asparagus, kol, kentang dan empat kali lipat daripada tomat dan wortel

serta enam kali lipat dari jeruk. Selain itu jamur juga mengandung zat besi, tembaga,

kalium dan kapur, kaya vitamin B dan D, sejumlah enzim tripsin yang berperan sangat

penting pada proses pencernaan, kalor dan kolesterolnya rendah.

d. Menuju Kedewasaan

Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan,

meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut. Pendapatan asional selalu di investasikan

kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.

Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40

hingga 60 persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru,

misalnya industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan konsekuensi dari

kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun

setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun 1900.

Kedewasaan dimulai ketika perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi

teknik-tiknik produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi. Yang

diproduksikan bukan saja terbatas pada barang konsumsi, tetapi juga barang modal.

Contoh :

Industry berkembang dengan pesat, Negara menetapkan posisinya dalam

perekonomian global. Barang-barang yang tadinya di impor sekarang di produksikan

Page 15: TEORI pengembangan wilayah

didalam negari, impor baru menjadi kebutuhan, jadi untuk mengimbangi barang impor

maka barang-barang ekspor harus berkualitas.

Misalnya saja ekspor dan impor batik di Indonesia, batik di indonsia mempunyai

potensi dan kualitas yang bagus jika dibandingkan dengan impor batik yang ada di

Indonesia, kebanyakan dari Negara Malaysia dan Negara Srilanka, jadi ekspor batik

Indonesia lebih berkualitas dari impor batik yang ada di Indonesia.

e. Era konsumsi tinggi

Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow.

Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di

masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman sekaligus. Menurut Rostow,

saat ini masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah masyarakat Barat atau

Utara.

Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan pada masalah-

masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi

kepada masalah produksi.

Terdapat 3 macam tujuan masyarakat atau negara yaitu:

1.      Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa

berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.

2.      Menciptakan negara kesejahteraan dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian

pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif

3.      Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula

barang yang tahan lama dan barang mewah.

Selain itu juga, investasi untuk menigkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan yang

utama. Pembangunan sudah merupakan sebuah proses yang berkesinambugan yang bias

menopang kemajuan secara terus-menerus. Pada masa ini rostow juga berbicara tentang

keperluan akan adanya sekelompok wiraswastawan yakni orang-orang yang berani

melakukan tindakan pembaharuan meskipun ada resiko. Terdapat dua kondisi social

yang menyebabkan lahirnya para wiraswastawan ini, yaitu :

Page 16: TEORI pengembangan wilayah

1.      Adanya masyarakat modern yang ingin mencapai kekuasaan melalui cara-cra

konvensional. Tetapi masyarakat tradisional tidak memberikan hak kepada masyarakat

modern karena masyarakat tradisional itu premitif.

2.      Masyarakat tradisional cukup fleksibel atau memberikan kebebasan kepada warganya

untuk mencari kekayaan atau kekuasaan politik untuk menaikkan statusnya ditengah-

tengah masyarakat.

Kelompok ini lah yang akan menjadi tenaga pendorong untuk melakukan

pembaharuan, melupakan kelompok yang, memiliki semangat tinggi karena tatanan

social politik tidak mengekang dirinya.

Contoh :

Pengguna sepeda motor yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan mobil,

setiap kenaikan satu juta kiloliter berarti menambah subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu,

pemerintah akan mengarahkan kebijakan penghematan subsidi BBM bagi pengendara

sepeda motor.

Penerapan  Keseluruhan Teori W.W Rostow :

Di Indonesia teori Rostow pada masa Soeharto dilaksanakan sebagai landasan

pembangunan jangka panjang Indonesia yang ditetapkan secara berkala untuk waktu 5

tahunan , yang terkenal dengan pembangunan 5 tahun ,dengan demikian implementasi

teori Rostow berdasarkan 5 tahap teori Rostow yaitu ; masyarakat tradisional ->

Prakondisi tinggal landas -> masyarakat tinggal landas -> menuju kedewasaan -> High

konsumsi. Maka soeharto mengaplikasikan agar pembangunan merata  dengan

menerapkan 5 tahap pembangunan Teori W.W Rostow.

Keunggulan Teori Rostow

1.      Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi : 1)

masyarakat tradisional, 2) masyarakat pra kondisi tinggal landas, 3) masyarakat tinggal

landas, 4) masyarakat kematangan pertumbuhan dan 5) masyarakat dengan konsumsi

biaya tinggi. Tahapan tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil

kebijakan di sebuah Negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang

harus dilalui untuk menjadikan sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang

Page 17: TEORI pengembangan wilayah

disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak Negara berkembang

menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.

2.      Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh

sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara

tersebut disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:

a) Dana investasi dari pajak yang tinggi

b) Dana invesatasi dari pasar uang atau pasar modal

c) Melalui perdagangan internasional

d) Investasi langsung modal asing

Kelemahan teori Rostow

Adapun kelemahan teori rostow adalah sebagai berikut:

1.      Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh

teori ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh

pertumbuhan penduduk akibat penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya adalah

sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal landas.

2.      Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh

kemampuan modal dan sumber daya alamnya sehingga mencapai tingkat investasi

produktif sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi

eksploitasi besar-besaran terhadap sumber alam dan bahan-bahan mentah, tanpa

mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan di masa yang

akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi masyarakat

tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit, kerawanan sosial, dsb.

3.      Negara yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari

investasi langsung modal asing yang ditanamkan pada bidang pembangunan prasarana,

pembukaan tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini biasanya dalam

bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-lembaga

internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi Natioanl Corporation).

Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah Negara berkembang untuk mendanai

proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu terlihat terdapat ketidak seimbangan posisi

karena Negara berkembang tersebut berposisi sebagai debitor, sedangkan Negara asing

atau lembaga asing adalah kreditor. Negara berkembang selanjutnya sering ditekan

Page 18: TEORI pengembangan wilayah

sehingga yang tampak, pemerintah Negara berkembang tersebut tidak lebih hanyalah

tangan kanan dari Negara asing atau lembaga asing yang ingin mensukseskan agenda-

agenda politik maupun ekonominya di Negara yang sedang berkembang. Negara

berkembang juga seringkali terjerat utang dan sulit untuk menyelesaikan persoalan

utang sehingga menjadikan mereka sulit menuju kemajuan yang diharapkan. 

 4. Tahap tinggal landas merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang disampaikan

oleh Rostow, justru tidak memberikan penekanan pada bagaimana mengatasi

problematika yang kritis dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak memberikan

pembahasan yang mendalam bagaimana cara mengatasi efek negatif dari sebuah

pertumbuhan ekonomi yang dipercepat, seperti misalnya efek kesenjangan sosial,

distabilitas sosial dan distabilitas politik yang seringkali justru berakibat pada

kehancuran yang mendalam seperti yang misalnya terjadi di Indonesia. 

Menurut W.W. Rostow, proses pembangunan dikatakan berhasil apabila

masyarakat telah

a.       berhasil memproduksi kebutuhannya sendiri

b.      memasuki tahapan lepas landas

c.        memiliki tingkat konsumsi tinggi

d.      memasuki tahap kedewasaan ekonomi

e.       melakukan perdagangan lintas Negara

Beberapa Implikasi Teknis Penerapan UU Penataan Ruang oleh Budhy Tjahjati.

Menurutnya implikasi teknis penerapan UUPR, perlu dikembalikan pada azas dan

tujuan penataan ruang, yaitu:

a. Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan berlandasakan

wawasan nusantara dan ketahanan nasional, terselengaraanya pengaturan

pemanfatatan ruang berkualitas.

b. Tujuan penataan ruang tersebut berazaskan pada keterbukaan, persamaan,

keadilan dan perlindungan hukum.